Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan mutu SMK di Indonesia, meliputi: (1) target peningkatan akses dan kualitas pendidikan menengah kejuruan; (2) tantangan rendahnya kompetensi tenaga kerja dan persiapan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015; (3) perkembangan SMK dan upaya peningkatan daya tampungnya.
1. MEMBANGUN SMK YANG BERMUTU
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, Februari 2014 11
2. DAFTAR ISI
2
1 LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU
3
2
PERKEMBANGAN SMK
4
5
PENGEMBANGAN SMK YANG BERMUTU
6
PEENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SMK MUTU TINGGI
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SELURUH SMK
4. Target Percepatan Pendidikan Menengah
0
20
40
60
80
100
120
APK
Tahun
PerbandinganAPK ProgramWajar 12 Tahun dan APK Normal
APK Program Wajar 12 Tahun APK NormalAPK Normal APK Wajar12 Tahun
0
20
40
60
80
100
120APK
Tahun
APK ProgramWajar 12 Tahun APK NormalAPK Normal APK Wajar12 Tahun
z
APK 97,0%
(2020)
APK 97,0%
(2040)
Program
Percepatan
Reguler
4
5. Miskin Agak Miskin KayaAgak
Kaya
Cukup
5
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Masih terdapat peluang
peningkatan akses bagi SMK
sebesar 25 -35 % dari populasi
penduduk usia 16-18 th
7. 7
Prinsip Dasar Implementasi PMU
Prinsip Dasar
Implementas
i PMU
2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan
menengah untuk
menjangkau yang tidak
terjangkau
1. Mutu yang terjaga, tidak
berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
3. Pencapaian target APK
di tingkat nasional,
provinsi dan
kabupaten/kota secara
bertahap.
5. Peningkatan
kebekerjaan
(employability)
lulusan (khususnya
SMK)
6. diperlukan
Data yang Cepat,
Tepat waktu dan
Akurat
4. Perimbangan SMA –
SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
8. % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah
Jumlah Penduduk 206.264.595 218.868.791 237.556.363 263.287.000
Total Tenaga Kerja 100 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 131.643.500
Universitas 2 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 17.479.132
Diploma I,II,III 2 1.580.999 2 2.340.557 3 3.146.244 10 11.652.755
SMK 6 5.434.685 6 6.596.114 8 9.089.149 30 34.958.264
SMA 10 10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20 23.305.509
SMP 18 17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15 17.479.132
SD/Tidak tamat SD 63 62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10 11.652.755
Total Seluruh 100 98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100 116.527.546
20252001 2006 2010
Keterangan Data
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
60,000,000
70,000,000
2001
2006
2010
2025
Tantangan Rendahnya Kompetensi:
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
8Sumber: BPS, 2012
COUNTRY
Mean years
of schooling
Duration of
Compulsory
Education
Gross National
Income (GNI)
per capita
(USD/year)
Indonesia 5,8 9 3.716
India 4,4 9 3.468
Singapore 8,8 6 52.569
Malaysia 9,5 9 13.685
Philippines 8,9 7 3.478
Japan 11,6 9 32.295
Korea Rep. 11,6 9 28.230
China 7,5 9 7.476
Thailand 6,6 9 7.694
9. Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
44%
20%
SMA/MA :
SMK:
Diploma I/II/III:
16%
SMP/MTs :
≤ SD/MI :
≥ S1/D4 :
10%
4%
6%
2015
20%
15 %
21%
25%
9%
10%
2025
Pendidikan (BPS)
50,4% (49,5%)
19,1% (19,1%)
14,7%
(14,7%)
8,2
8,2%
(8,7%)
2,8% (3%)
4,8% (5%)
2010
(Perkiraan) (Perkiraan)
Catatan: (..) tahun 2011
BOS
Efektif
Wajar 9
Tahun
Sukses
Semua Siswa
sampai
SMA/K/MA
Input Calon
Mahasiswa
di PT Naik
Tidak ada
Tambahan
Naker ≤
SMA/K/MA
Lulusan PT ↑
Naker Lebih
Kompetitif
Naker lulusan
SMA/K/MA ↑
Naker Lebih
Kompetitif
Kebijakan
PMU
9
10. Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2010* 2011* 2012* 2013**
Tidak/ belum pernah sekolah 157.586 190.370 82.411 109.865
Belum/ tidak tamat SD 600.221 686.895 503.379 513.534
SD 1.402.858 1.120.090 1.449.508 1.421.653
SLTP 1.661.449 1.890.755 1.701.294 1.822.395
SLTA Umum ( SMA dan MA) 2.149.123 2.042.629 1.832.109 1.841.545
SLTA Kejuruan/ SMK 1.195.192 1.032.317 1.041.265 847.052
Diploma I, II, III/ akademi 443.222 244.687 196.780 192.762
Universitas 710.128 492.343 438.210 421.717
Total 8.319.779 7.700.086 7.244.956 7.170.523
* Per Agustus ** per Februari Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014
12. 12
TAHAPAN PEMBANGUNAN DAYA SAING
NASIONAL
DAYA SAING
BERBASIS
FAKTOR INPUT
DAYA SAING
BERBASIS
EFISIENSI
DAYA SAING
BERBASIS
INOVASI
• Infrstruktur
• Kelembagaan
• Stabilitas makro
• Pendidikan dasar &
kesehatan
• Pendidikan tinggi dan
training
• Efisiensi pasar
• Efisiensi lembaga
keuangan
• Ukuran pasar domestik
• Lembaga riset dan
pengembangan
• Industri teknologi
tinggi
Diadaptasi dari: The Global Competitiveness Report
2011-2012 (World Economic Forum)
Keunggulan
Komparatif
Keunggulan
Kompetitif
Keunggulan
Kompetitif
13. 2005
• Awal BOS
• UU Guru
dan Dosen
2006
Sertifikasi
Guru
2007
Tunjangan
Profesi Guru
2008
WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai
2009
20% APBN
untuk
pendidikan
2010
Reformasi Birokrasi
PP 66/2010
Beasiswa Bidik Misi
DPPN
2011
• Pendidikan Karakter
• Integrasi Kebudayaan
• Rehab SD-SMP
• Sarjana Mengajar di 3T
• Tari Saman diakui
UNESCO
2012
Perbaikan Penyaluran BOS
Rintisan PMU
UU-Dikti
BOP-PTN
Subak diakui
UNESCO
2013
• PMU
• Integrasi UN
• Kurikulum 2013
• Akademi Komunitas
• World Cultural Forum
2004
2014
94,1 % APM SD/MI 95,55 95,7 95,8 96,0
58,0 % APM SMP/MTs 77,71 78,8 80,0 76,0
49,0 % APK SMA/SMK/MA 76,40 78,7 82,0 85,0
14,3 % APK PT 27,10 27,9 28,7 25,0
Target RPJMN/
Kontrak KinerjaCapaian
*
baseline
Milestone 10 Tahun
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
* Angka sementara
Target
2013
13
15. 1,721,531
1,810,899
1,861,173
1,892,555
1,921,919
1,244,538
1,360,081
1,413,241
1,445,199
1,527,778
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2009 2010 2011 2012 2013
1. Grafik Perkembangan Animo
Pendaftar ke SMK
Pendaftar
Diterima
15
1. Presesntase Pendaftar SMK yang
diterima di SMK Negeri semakin
menurun walaupun angka
absolutnya secara total
meningkat;
2. SMK Negeri berperan sangat
besar dalam akses dan
penjaminan mutu lulusan.
824,152
806,224
837,854
875,594
821,586
897,379
914,673
961,379
1,016,961
992,706
478,654
510,229
541,002
578,477
591,034
765,884
782,256
825,206
866,722
851,188
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
2,009 2,010 2,011 2,012 2,013
2. GRAFIK ANIMO PENDAFTAR KE SMK
TAHUN 2009-2013
PENDAFTAR NEGERI
PENDAFTAR SWASTA
DITERIMA NEGERI
DITERIMA SWASTA
1. Setiap tahun Animo Lulusan SLTP yang
mau masuk ke SMK meningkat 11 %
dengan total pendaftar 1.921.919 di
tahun 2013
2. Rata-rata kenaikan Daya tampung SMK
adalah 5 % dan di tahun 2013 haya bisa
menerima 1.527.778 siswa
3. Daya tampung SMK belum meningkat
secara signifikan karena dukungan
akses SMK terbatasa dan makin
sedikitnya Kab/Kota yang mampu
menyediakan lahan untuk
pembangunan USB SMK
20. •PERSIAPAN GENERASI 2045
generasi yang mampu berpikir orde tinggi, kreatif,
inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta tanah air,
serta bangga menjadi orang indonesia, dapat
diwujudkannya dengan bekerja keras, bersungguh-
sungguh, dan bekerjasama.
21. 1. Visi Direktorat Pembinaan SMK 2014:
”Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan
Menengah Kejuruan untuk membentuk lulusan
SMK yang berjiwa wiirausaha, cerdas, siap
kerja, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa,
serta mampu mengembangkan keunggulan
lokal dan dapat bersaing di pasar global”
21
22. 2. Misi Direktorat Pembinaan SMK 2014:
1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses SMK yang bermutu untuk
semua lapisan masyarakat
2. Meningkatkan kualitas SMK melalui penerapan sikap disiplin, budi pekerti
luhur, berwawasan lingkungan, dan pembelajaraan berpusat pada peserta
didik yang kontekstual berbasis TIK
3. Memberdayakan SMK dalam menciptakan lulusan yang berjiwa wirausaha
dan memiliki kompetensi keahlian melalui pengembangan kerjasama
dengan industri dan berbagai entitas bisnis yang relevan dalam bentuk
teaching industry.
4. Menciptakan lulusan SMK yang lentur terhadap berbagai perubahan
teknologi dan lingkungan bisnis pada tingkat nasional maupun
internasional melalui penguatan aspek matematika terapan, sains terapan,
ICT, dan bahasa internasional.
5. Memperkuat tata kelola SMK melalui penerapan sistem manajemen mutu
berbasis ISO 9001:2008
6. Menciptakan citra baik SMK melalui berbagai media komunikasi
7. Menuntaskan pencapaian sasaran kinerja 2010 – 2014.
22
23. SMK Rujukan = sekolah Unggul
= sekolah Efektif
1. Secara bertahap mutu SMK akan ditingkatkan
melalui pengembangan SMK Rujukan;
2. SMK Rujukan adalah SMK yang unggul dan
sekolah Efektif;
3. Sekolah Efektif adalah sekolah yang
berkinerja lebih baik dibanding sekolah lain
ketika diberi dukungan input yang sama.
(Cheng, 1996)
24. 24
Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam :
1.Kepemimpinan yang profesional;
2.Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.
“School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001)
25. Dimensi SMK Mutu
1. Kepemimpinan
2. Pendukung input
3. Efisiensi
4. Keunggulan
Pendidikan
Menengah
Universal
(PMU)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PesertaDidik
BOS SM
Penyediaan
Distribusi
Kualifikasi
Sertifikasi
Pelatihan
Karirdan
Kesejahteraan
Penghargaan
dan
Perlindungan
Satuan Pendidikan
RuangBelajar
lainnya
UnitSekolahBaru
(USB)danRuang
KelasBaru(RKB)
Bantuan Siswa
Miskin
Sist.Pembelajaran
Sistem Evaluasi
Penyelarasan
Kewirausahaan
Bahan Pembelajaran
(termasuk yang
berbasis TIK)
Kurikulum +
Pendidikan
Karakter
RehabRuang
Kelas
AsramaGuru
danSiswa
Beasiswa
BOP Paket C
Manajemendan
kultursekolah
Peralatan
Pendidikan
Pengembangan
Bakat dan Minat
Keunggulan SMK
1 2 3 4 5
1. Kompotensi kerja
2. ICT
3. Bahasa asing
4. Kewirausahaan
5. Budi Pekerti Mulia
26. 8 AREA PEMBELAJARAN EFEKTIF DI SMK
1. Kepemimpinan, kultur sekolah dan pengelolaan organisasi
sekolah;
2. Lingkungan fisik sekolah ;
3. Kurikulum, sistem penilaian dan alat bantu pembelajaran
4. Mekanisme, proses dan tatakelola sekolah yang
akuntabel;
5. Guru pengampu beserta dukungan pengembangan
kompetensi dan profesinya;
6. Kegairahan siswa dalam mengikuti pembelajaran;
7. Hubungan yang harmonis antara sekolah- orang tua –
masyarakat- industri;
8. Penjaminan mutu beserta support system;
28. Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK
Pembelajaran
Bermutu di
SMK
(Berbagi)
Sumberdaya dlm
membangun Hard skill
(Sentuhan) TIK dlm
setiap pembelajaran
(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft Skill
Efisiensi &Efektivitas pembangunan
soft skill
(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
28
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi
dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
29. Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan
pengembangan industri, menyesuaian ukuran
pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi
SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam
evaluasi kualitas pendidikan kejuruan
30. Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang
berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan
berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku
kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang
mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;
5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
ramah lingkungan dan ramah sosial;
7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang
pertumbuhannya sangat tinggi.
31. Area Proses Pembelajaran yang bermutu
1. Hard Skills : Pembentukan &
Pemanfaatan
2. Soft Skills : Jenis-jenis Soft Skills
pendukung kebekerjaan
3. Computer Skills : Kompetensi standar dan
Strategi pembentukan
32. Hard Skills
1. Definition: Hard skills are specific, teachable abilities that
may be required in a given context, such as a job function.
2. Skills that are observable, measurable and testable.
3. Job or task specific skills.
4. Technical skills and academic skills.
5. Directly taught in school.
1. Reading, arithmetic, and writing
2. Typing and shorthand
3. Proficiency with software applications
4. Operating machinery
5. Drive commercial vehicles
6. Speaking a foreign language
7. Mechanically Inclined
8. Using Hand and body to produce and
perform ability (cut hair, origram; etc)
Example
of Hard
Skills
33. Soft Skills
1. Definition: Soft skills are personal attributes and interpersonal
abilities that enhance an individual's interactions, job
performance and career prospects.
2. Not directly taught in the class room in the school
3. Soft skills are intangible and broadly applicable to any job
4. It's often said that hard skills will get success in an interview to
get a job but someone need soft skills to keep the job.
• Communication
• Optimism
• Responsibility
• A sense of humor
• Honesty & Integrity
• Motivation
• Empathy
• Time Management
• Adaptability
• A pleasant voice
• Leadership
• Willing to learn
• Creativity
• Good manners
Examples of
Soft Skills
Research : there are 60 top skills in job and communities
34. Computer Skills
1. Everyone needs basic computer skills to function in today's
job market.
2. Ability to quick learn new information in critical and rapidly
changing technology to reach success.
3. Computer literate is compulsary . Most jobs now require
some degree of computer skills.
1. Take a computer class at SMK.
2. Find someone with a computer and practice on it.
3. Try out the many free online computer tutorials on
the Internet.
4. Read all the books and magazines student can on how
computers work, software programs, searching the
internet, using email etc.
5. Find out in the company where the studetns applying
to offers continuing education and computer classes.
Strategy
Building
Computer
Skills
35. Pemanfaatan ICT di SMK
sebagai transformasi kapabilitas
Ruang Lingkup
Tidak Terbatas
Efisiensi Biaya
Transaksi, Energi &
Operasional
Kebebasan
aan Waktu,
ruang dan
bentuk
Kecepatan
Proses yang nyata dan
selalu Update
Fleksibilitas
Kemampuan
beradaptasi dengan
perbuahan
Pengetahuan
Berbagi Ilmu
pengetahuan
Kreativitas
Kolaborasi yang terbuka
akan ide & gagasan baru
Sumber : Indra Utoyo, Dir IT PT Telkom
37. 1. Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki
kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam
mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya
dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK yang dpt dijadikan rujukan
tentang mutu dalam Pengelolaan institusi , proses
pembelajaran, penilaian, layanan rpima dan
kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3 SMK
aliansi;
Definisi, Tujuan, Target dan Sasaran SMK Rujukan - SMK®
38. 1. siswa banyak> 1000
2. guru produktif yg cukup (>75 Guru)
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri.
5. fasilitas sarana dasar yg baik.
6. Letak sekolah di lokasi strategis
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang kebekerjaan
lulusan dan nilai UN.
8. Memiliki 3 SMK aliansi
9. Menguasai 2 bahasa asing.
Kriteria SMK Rujukan - SMK®
39. Bengkel Kerja Produktif Standar
pada tiap Kompetensi Keahlian yang dimiliki
Tempat Uji
Kompetensi,Produk,
Jasa dan Tampilan
Bengkel Kerja Cerdas
(Smart Workshop)
Untuk mendukung
advance Training
Fasilitas Kegiatan
Bersama bagi
Siswa dan Guru
SMK
Rujukan/Aliansi
pada bidang seni,
olahraga, dan
penguatan softskill
Teaching Factory
sesuai Bidang
unggulan
Pusat Sumber Belajar:
Bahan Ajar di Server,
akses internet,
Perpustakaan
PENGUATAN FASILITASI PEMBENTUKAN
HARD SKILLS & SOFT SKILLS SMK RUJUKAN
40. Pendampingan SMK Rujukan (Refference School)
1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ;
2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat Pembinaan
SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK Besar, SMK Center,
SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat SMK Rujukan.
3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di sekitarnya ;
4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 – 3000
siswa per klaster;
5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses
pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada klasternya;
6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari pencitraan
dan external communication SMK kepada industri dan masyarakat.
7. SMK Rujukan Penyusunan SDP (School Development Plan);
8. SMK rujukan akan didukung secara bertahap pencapaian SNP;
41. Legalitas dan Evaluasi SMK®
1. Sebagai bagian dari sasaran mutu Pembinaan
SMK;
2. Tertuang dalam Renstra Kemdikbud 2010-
2014 da 2015 – 2019 dan tertuang dalm
permendikbud
3. Direalisasikan dalam program kerja Tahunan
Direktorat Pembinaan SMK;
4. Dilakukan evaluasi dan penilaian kinerja
secara reguler dan terstruktur.
42. Jadwal
No Kegiatan bagi SMK Rujukan Penjab Waktu
1 Sharing ide, dan input Subdit Kelembagaan Des 2013
2 Penyajian data awal kandidat SMK
Rujukan
Subdit Program Des 2013
3 Implementasi kurikulum Materi
Produktif
Subdit Pembelajaran Medio Jan 2014
4 Pemetaan fasilitasi Sarpras Subdit Sarpras Medio Januari 2014
5 Konsultasi dan curah pendapat
penyempurnaan konsep
Subdit Kelembagaan Medio Januari 2014
6 Penyusunan legalitas Subdit Program Akhir januari 2014
7 Strategic Plan SMK Rujukan Subdit Kelembagaan Akhir Januari 2014
8. SDP SMK Rujukan Semua Subdit Medio Februari 2014
9 Sosialisasi dan Pemberdayaan SMK
Rujukan
Semua subdit Akhir Februari – Juni
2014
10 Evaluasi program peningkatan
berkelanjutan
Subdit Program Akhir juni 2014
44. Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri
Modal Pengetahuan
Modal Fisik
Nilai Tambah
Driver
Enabler
Enabler
Enabler
Driver
Driver
Driver
Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri KTI
Driver
Menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil, proses kerja yang lebih baik,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah industri
Enabler
Menghasilkan kreasi baru yang dapat diwujudkan dalam inovasi produk dan
proses, sehingga menghasilkan industri baru dengan nilai tambah lebih tinggi.
Diperlukan SDM berpengetahuan lebih tinggi untuk dapat berperan sebagai driver/enabler
KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD)
PDB < 2.000
2.000 <PDB < 8.000
8.000 <PDB < 20.000
PDB>20.000
45. Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
45
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
46. SDM Ideal
Penuhi
Kebutuhan
Pembangunan
Konektivitas:
6 Koridor Ekonomi
Lulusan
Pendidikan
Sebagai
Angkatan
Kerja
Sisi Pasokan Sisi Kebutuhan
Tingkat Pendidikan
Akreditasi
Pendidikan
Populasi Lulusan
Pendidikan
Standar Kualitas
Lulusan Pendidikan
Sebaran Lokasi
Pendidikan
Pertumbuhan
Lulusan Pendidikan
Pendidikan &
Kompetensi
Jenis & Rentang
Konektivitas
Perkembangan
Peralatan
Perkembangan
Teknologi
Sertifikasi Keahlian
& Ketrampilan
Peningkatan
Volume
Infra-
struk-
tur Lain
Jalan Pelabuhan Power Bandara Rel Utilitas Telematika Lain
& Energi Kereta Air Lain
PEMETAAN Kebutuhan SDM Kegiatan Konektivitas
47. PROFESI :
SERTIFIKAT
PROFESI (PII)
INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN :
GELAR AKADEMIS
OTODIDAK :
PENGALAMAN
KEAHLIAN
KHUSUS
SM
P
SM
A
D1 D2 D3 S1
PR
O
S2 S3
9
U 8
MD 7
M 6
5
4
3
2
1
OPERATOR ANALIS AHLI
49. Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
49
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampila
n,
Pengetahuan
)
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
Dokumen
Kurikulum
UU Sisdiknas
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Proses
Pembelajaran
KI-KD Mapel
Bervariasi Standar
(produk)
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
Standar
(materi dan proses)
Konteks
Standar
50. Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif,
Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilan,
dan
Pengetahuan
yang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
50
51. 51
Mata Pelajaran
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 20 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk
SMK)
24 24 26
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
51
52. SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013
52
NO
08
NO
13
BIDANG STUDI/KEAHLIAN
2008 2013
JUMLAH
PROGRA
M STUDI
JUMLAH
KOMPETENSI
KEAHLIAN
JUMLAH
PROGRAM
KEAHLIAN
JUMLAH
PAKET
KEAHLIAN
(PEMINATAN)
1 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 18 62
2 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
3 9 3 7
3 3 KESEHATAN 2 6 2 6
4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 - -
4 SENI RUPA DAN KRIYA (2013) - - 2 10
5 SENI PERTUNJUKAN (2013) - - 5 7
6 PARIWISATA (2013) - - 4 7
5 7 AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI 7 14 6 16
8 PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013) - - 3 8
6 9 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 3 5
JUMLAH 40 121 46 128
53. No Jenjang
Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I
II
III
IV
V
VI
2 SMP VII
VIII
IX
3 SMA/SMK X
XI
XII
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas
53
70. C.1 . Anggaran Dit. Pembinaan SMK 2014
Rp 6,288 T
98%
2%
Pusat Dekon
70
71. Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja
Belanja Pegawai
11,398,794
0.18%
Belanja Barang
907,777,104
14.44%
Belanja Modal
1,512,211
0.02%
Belanja Bantuan
Sosial
5,367,612,624
85.36%
71
72. No Kegiatan Vol Satuan Dana
1 Bantuan SMK SED-TVET 11 Sekolah 59.609.621
2 Penyusunan Perencanaan dan 7 Dok 4.802.925
3 Penyusunan Hasil Pemantauan dan 37 Laporan 2.923.030
4 Penyusunan Laporan Kinerja 2 Laporan 213.725
5 Pelayanan Informasi Kebijakan SMK 3 Dok 10.451.703
6 Penerapan SMK Pusat Layanan TIK 470 Sekolah 17.229.149
7 Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan 78 Institusi 15.786.460
8 Pengolahan Data Kondisi SMK 34 Provinsi 724.358
9 Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK 200 Sekolah 27.600.000
10 Peningkatan Mutu dan Evaluasi 169 4.460.149
11 Pendampingan Implementasi Kurikulum 870 Sekolah 131.572.275
12 Sekolah Menerapkan Pembelajaran 54 Sekolah 8.164.030
13 Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) 23 Sekolah 53.869.444
14 Pengembangan SMK Rujukan 15 Paket 110.298.220
15 Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) 3.100 Ruang 461.266.701
16 Rehabilitasi Prasarana SMK 60 Paket 3.333.673
17 Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) 257 Paket 51.808.691
18 Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK 700 Paket 105.763.818
19 Pengembangan SMK Berbasis 83 Paket 65.539.116
20 Pengembangan SMK di Papua & Papua 96 Paket 48.259.430
21 Pengembangan SMK di Daerah 3T & 25 Paket 19.520.712
22 Penyusunan Pedoman, Standar Sarana 6 Naskah 999.654
23 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK 4.303.201 Siswa 4.320.014.055
24 Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK 550.000 Siswa 554.191.200
25 Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan
Program Keahlian Khusus
18.355 Siswa 36.259.210
26 Lomba Kompetensi dan Sains SMK 82 Bidang 33.231.181
27 Lomba Seni dan Olahraga SMK 21 Bidang 24.847.373
28 Pemasaran Tamatan SMK 8 Sekolah 2.079.576
29 Pembinaan Karakter Bangsa dan 1 Keg 1.908.272