SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk.
KELOMPOK 5:
Yunita Tri Andra Yani (13061/2009)
Rezya Friska Amanda (98615/2009)
Noormaliya (98662/2009)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PT ARGA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk
A. PROFIL PERUSAHAAN
PT Argha Karya Prima Industry Tbk, atau lebih dikenal dengan Argha, didirikan
sejak 1980 dan merupakan salah satu pelopor industri kemasan fleksibel di Indonesia.
Argha mulai beroperasi secara komersial sekitar tahun 1982 dengan lokasi pabrik utama
yang terletak di kawasan Citeureup, Jawa Barat.
Produk andalan yang dihasilkan Argha adalah kemasan fleksibel yang terdiri dari
jenis Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented Polyethylene
Terepthalate (BOPET) atau Polyester, masing-masing dipasarkan dengan merek dagang
ARLENE dan ARETA. Produk-produk tersebut telah memenuhi beberapa standar
sertifikasi internasional, diantaranya ISO 9001: 2008 dan Food and Drug Administration
(FDA). Dengan pengalaman dan inovasi selama lebih dari tiga dekade, produk-produk
Argha telah dikenal luas secara global, baik pada sektor konsumtif dan industri seperti
untuk kemasan makanan, rokok, laminasi kertas, pita perekat, pembungkus umum dan
sebagainya.
Dalam perkembangan selanjutnya, guna memperkokoh eksistensi Perseroan di
pasar internasional, khususnya mendukung penjualan ekspor untuk kawasan Hong Kong
dan Cina, maka pada 1991, Argha mendirikan anak perusahaan, International Resources
(H.K.) Ltd., yang berlokasi di Hong Kong. Selanjutnya, pada tahun 1993, Argha
memperluas basis produksi film jenis BOPP di kawasan Asia Tenggara dengan
mendirikan anak perusahaan di Malaysia, yaitu Stenta Films (M) Sdn. Bhd.
Saat ini, Argha dan anak perusahaannya memiliki kapasitas produksi terpasang
gabungan yang mencapai hampir 100.000 ton per tahun. Dengan skala produksi dan
pengalaman yang dimiliki, maka Argha tergolong sebagai salah satu industri kemasan
fleksibel yang terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Argha telah mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) sejak 1992.
B. LAPORAN KEUANGAN
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk
NERACA
Keterangan 2009 2010 2011 2012
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 254,454,361 68,906,085 96,625,992 53,591,676
Kas dan setara kas yg dibatasi pgunaannya 41,513,749 17,982,000 30,829,145 54,919,510
Investasi jangka pendek - - 99,817 1,183,755
Piutang usaha
Pihak berelasi 146,377 159,466 51,039 137,765
Pihak ketiga 206,219,827 165,770,749 255,465,830 297,841,870
Piutang lain-lain 4,417,531 128,405 356,550 464,988
Persediaan 213,154,192 211,118,731 213,500,186 286,220,941
Biaya dibayar dimuka 3,502,277 1,033,342 1,531,447 4,143,156
Uang muka 54,679,239 13,105,846 14,007,661 22,666,258
Pajak dan bea masuk dibyr dimuka 267,711 19,173,943 61,443,102 70,927,804
TOTAL ASET LANCAR 778,355,264 497,378,567 673,910,769 792,097,723
ASET TIDAK LANCAR
Investasi pada entitas asosiasi - 95,067,521 98,748,938 111,470,090
Uang muka - - 4,126,805 -
Aset tetap 756,088,522 725,051,343 776,845,718 808,100,700
Goodwill-bersih 34,324,272 - - -
Biaya ditangguhkan-bersih 17,585,274 - - -
Uang jaminan 3,641,141 2,919,763 2,968,625 3,165,917
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 811,639,209 823,038,627 882,690,086 922,736,707
TOTAL ASET 1,589,994,473 1,320,417,194 1,556,600,855 1,714,834,430
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman bank jangka pendek 54,233,152 90,419,797 161,025,162 258,211,257
Utang usaha
Pihak ketiga 89,125,351 101,222,017 237,582,006 250,649,982
Pihak berelasi 46,284,381 472,925 278,459 114,328
Utang lain-lain 7,182,236 7,035,443 5,067,504 2,839,866
Utang pajak 14,847,786 2,133,664 2,629,499 1,053,177
Biaya masih harus dibayar 34,660,665 - - -
Beban akrual - 8,072,475 10,955,665 12,131,089
Bagian pinjaman jk. pjg jth tempo 1 th 224,747,264 70,797,430 65,628,450 38,999,215
Kewajiban jangka panjang lainnya 140,813 - - -
Total Liabilitas Jk. Pendek 471,221,648 280,153,751 483,167,190 563,998,914
Liabilitas Jangka Panjang
Pinjaman jangka panjang 168,651,485 271,497,698 236,737,548 215,175,413
Kewajiban jangka panjang lainnya 1,314,259 - - -
Liabilitas imbalan kerja jk. Panjang 19,221,525 17,959,494 18,868,884 18,690,899
Liabilitas pajak tangguhan 102,310,462 48,741,241 53,270,716 73,702,488
Total Liabilitas jk. Panjang 291,497,731 338,198,433 308,877,148 307,568,800
TOTAL LIABILITAS 762,719,379 618,352,184 792,044,338 871,567,714
Hak minoritas atas aktiva bersih anak pershn 55,688,401 - - -
EKUITAS
Ekuitas yg dpt diatribusikan kpd pemilik
Modal saham
Modal dasar
Modal ditempatkan & disetor penuh 340,000,000 340,000,000 340,000,000 340,000,000
Tambahan modal disetor 303,829,224 303,829,224 303,829,224 303,829,224
Modal saham diperoleh kembali - (79,566,944) (79,566,944) (79,566,944)
Selisih kurs krn penjabaran LK 33,608,319 19,994,119 25,701,605 73,296,991
Saldo laba :
Telah ditent. Penggunaanya 2,500,000 5,000,000 7,500,000 10,000,000
Belun ditent. Penggunaanya 91,649,150 112,808,611 167,097,831 195,733,509
Ekuitas yg dpt diatribusikan kpd :
Pemilik entitas induk - 702,065,010 764,561,716 843,292,780
Kepentingan non-pengendali - - (5,199) (26,064)
Total ekuitas 771586693 702,065,010 764,556,517 843,266,716
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1589994473 1,320,417,194 1,556,600,855 1,714,834,430
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk.
LAPORAN L/R
KET 2009 2010 2011 2012
PENJUALAN NETO 1,060,664,845 1,099,386,282 1,505,559,487 1,509,185,293
BEBAN POKOK PENJUALAN 789,255,554 891,081,736 1,295,080,399 1,317,817,094
LABA KOTOR 271,409,291 208,304,546 210,479,088 191,368,199
Beban umum dan administrasi (53,445,658) (63,372,325) (50,509,569) (53,516,031)
Beban Penjualan (50,615,769) (48,605,221) (59,938,370) (56,407,020)
Laba pelepasan aset tetap-neto 549,877 971,392 436,681 967,043
Rugi selisih kurs-neto (6,209,160) (1,223,744) (848,451) 2,573,228
Pendapatan (beban) lain-lain-neto (3,420,485) (814,652) 560,663 375,186
Beban lain-lain - - - (69,700)
LABA USAHA 158,268,096 95,259,996 100,180,042 85,290,905
Bagian laba neto entitas asosiasi-setelah dikurangi dg
amortisasi goodwill 8,524,013 9,063,769 5,535,270
Pendapatan bunga 8144860 2,072,528 1,631,765 2,366,196
Beban bunga (30,763,268) (16,041,501) (32,296,987) (35,154,271)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 135,649,688 89,815,036 78,578,589 58,038,100
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Kini (35,745,737) (29,917,915) -
Tangguhan (1,411,470) 2,531,574 -
Beban Pajak Penghasilan - Neto (37,157,207) (27,386,341) (21,794,218) (26,922,345)
LABA TAHUN BERJALAN 98,492,481 62,428,695 56,784,371 31,115,755
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KPD:
Pemilik entitas induk 98,492,481 62,233,042 56,789,220 31,135,678
Kepentingan non-pengendali (9,737,180) 195,653 (4,849) (19,923)
Total 88,755,301 62,428,695 56,784,371 31,115,755
LABA PER SAHAM DASAR YG DPAT
DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
(angka penuh) 131 98 93 51
LABA TAHUN BERJALAN 98,492,481 62,428,695 56,784,371 31,115,755
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN-
SETELAH PAJAK 5,707,136 47,594,444
Selisih kurs karena penjabaran LK 5,571,304 -
PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO 67,999,999 62,491,507 78,710,199
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN-
SETELAH DIKURANGI
PAJAK YG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik entitas induk 4,813,704 5,707,486 47,595,386
Kepentingan non-pengendali 757,600 (350) (942)
Total 5,571,304 5,707,136 47,594,444
PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik entitas induk 67,046,746 62,496,706 78,731,064
Kepentingan non-pengendali 953,253 (5,199) (20,865)
Total 67,999,999 62,491,507 78,710,199
ANALISIS RASIO
Analisis Kredit
Keterangan 2010 2011 2012
a. Liquidity
Current Ratio 1.78 1.39 1.4
Quick Ratio 1.02 0.95 0.9
cash ratio 0.25 0.2 0.1
Collection Periode 59 50.44 66.11
Days to Sale Inventory 83.99 59.02 68.26
b.Capital Structure and Solvency
Total dept equity 1.82 2.33 2.56
long term dept equity 0.99 0.91 0.9
Times interest earned 6.6 3.43 2.65
Long term dept to total aset 0.26 0.2 0.18
Debt ratio 0.47 0.51 0.51
Analisis Profitabilitas
Keterangan 2009 2010 2011 2012
Tingkat Kembalian Investasi
ROI/ROA (Laba bersih/Total Aset)*100% 6.20% 4.73% 3.65% 1.81%
ROE (Laba bersih/Total Ekuitas)*100% 11.85% 8.89% 7.43% 3.69%
KINERJA OPERASI
Perspektif Laba
Gross Profit Margin (Laba kotor/Penjualan)*100% 25.59% 18.95% 13.98% 12.68%
Operating Profit Margin (Laba
operasi/Penjualan)*100%
14.92% 8.66% 6.65% 5.65%
PreTax Profit Margin (Laba sebelum
pajak/Penjualan)*100%
12.79% 8.17% 5.22% 3.85%
Nett Profit Margin (Laba bersih/Penjualan)*100% 9.29% 5.68% 3.77% 2.06%
Perspektif beban
HPP (HPP/Penjualan)*100% 74.41% 81.05% 86.02% 87.32%
Beban Penjualan (Beban penjualan/Penjualan)*100% -4.77% -4.42% -3.98% -3.74%
Beban Umum dan Adm (Beban umum dan
adm/Penjualan)*100%
-5.04% -5.76% -3.35% -3.55%
Pendapatan (beban) Luar Usaha (Pendapatan (beban)
luar usaha/Penjualan)*100%
-0.32% -0.07% 4.00% 2.00%
Beban Bunga (Beban bunga/Penjualan)*100% -2.90% -1.46% -2.15% -2.33%
Beban Pajak Penghasilan(Beban pajak
penghasilan/Penjualan)*100%
-3.50% -2.49% -1.45% -1.78%
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas (Penjualan/Kas rata-rata) 5.2 6.81 18.19 20.09
Perputaran Piutang (Penjualan/Piutang usaha rata-rata) 4.27 6.10 7.14 5.45
Perputaran Persediaan (Penjualan/Persediaan rata-rata) 4.30 5.29 7.09 6.04
Perputaran Modal Kerja (Penjualan/Modal kerja rata-
rata) 8.06 4.60 7.38 7.21
Perputaran Aset Tetap (Penjualan/Aset tetap rata-rata) 2.49 1.49 2.00 1.90
Perputaran Total Aset (Penjualan/Total aset rata-rata) 0.66 0.76 1.05 0.92
INTERPRETASI ANALISIS RATIO
A. Analisis Likuiditas
1. Current Ratio
Current ratio disebut juga dengan rasio lancar yang memperlihatkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan seluruh asset yang
dimiliki oleh perusahaan.
Current Ratio =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
Pada PT AKPI ini dapat kita lihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan semua assets yang dimiliki perusahaan
masih kurang. Rasio lancar perusahaan dalam dua tahun terakhir menunjukkan kondisi
yang tidak likuid. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam
menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar adalah tidak memenuhi syarat. Apalagi
rasio ini turun dari 1,79 menjadi 1,39 pada tahun 2011, dan 1,40 di tahun 2012 sehingga
kita dapat menyimpulkan bahwa kenaikan pada utang lancar dan kondisi aktiva lancar
juga naik namun kenaikan pada penyebut akan lebih cenderung mengurangi secara
signifikan nilai rasio lancar ini.
Pada rata-rata industry current ratio tahun 2010 sebesar 1,26 lebih rendah dari
rasio PT AKPI dan tahun 2011 sebesar 1,77 lebih tinggi dari rasio PT AKPI, sedangkan
untuk tahun 2012 current ratio PT AKPI yaitu 1,40 lebih tinggi dari rata-rata industry
yaitu 1,30 kali. Ini mengindikasikan untuk tahun 2010 dan 2012 kemampuan perusahaan
dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancarnya lebih baik dari rata-rata industry,
kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI mengalami penurunan. Ini dikarenakan kenaikan
kewajiban lancar pada tahun 2011 tidak sebanding dengan penmbahan aktiva lancar
perusahaan.
2. Quick Ratio
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun
kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang.
Quick Ratio =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑒𝑡−𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
Pada PT AKPI Rasio cepat perusahaan mengalami penurunan yaitu dari 1,02
menjadi 0,95 pada tahun 2011 dan 0,90. Rasio cepat perusahaan menunjukkan bahwa
kondisi perusahaan dalam memenuhi utang lancar belum terpenuhi, dan untuk tahun
berikutnya kondisinya terus mengalami penurunan dan masih kurang dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Pada rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio tahun 2010-2012 adalah
0,86 kali, 1,16 kali dan 0,77 kali sedangkan PT AKPI untuk tahun 2010-2012 yaitu 1,02
kali, 0,95 kali dan 0,90 kali. Jika dibandingkan dengan rata-rata industry maka
keadaanya sangat baik kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI memiliki rasio yang lebih
rendah dari rata-rata industry.
3. Cash Ratio
Rasio kas memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas yang bisa diuangkan dengan
segera.
Cash Ratio =
𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Pada PT AKPI ini, kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan kas yang dimilikinya masih sangat minim dan
mengalami penurunan di tahun berikutnya. Sebesar 0,25 di tahun 2010 dan 0,2 di tahun
2011 dan 0,1 ditahun 2012. Dibandingkan dengan rata-rata industry tahun 2010-2012
yaitu 0,37 kali, 1,07 kali, dan 0,24, PT AKPI mengindikasikan kemampuan yang lebih
rendah dari rata-rata industry.
4. Collection Periode
Rasio ini memperlihatkan bagaimana perputaran piutang yang terjadi pada
perusahaan selama 1 periode.
Collection Periode =
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
(
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
360 ℎ𝑎𝑟𝑖
)
Untuk perputaran piutang, perusahaan belum mampu mengelola piutannya
dengan baik. Ini terbukti dari tahun 2010-2012 yaitu (59,00), (50,44) dan (66,11).
Dimana dalam mengelola piutangnya lebih dari 30 hari atau termin biasanya n/30. Dan
juga dibandingkan dengan rata-rata industry yaitu (49,47), (45,21) dan (48,40), terlihat
bahwa perusahaan masih rendah dan belum mampu mengelola piutangnya dibandingkan
dengan pesaing.
5. Days Sales inventory
Rasio ini memperlihatkan bagaimana perputaran persediaan yang terjadi pada 1
periode. Rasio ini menunjukkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk perputaran atau
penjualan persediaan. Untuk dapat memberikan gambaran mengenai perputaran atau
penjualan, maka dibawah ini dapat dilihat hasil perhitungan rasio ini selama tiga tahun
yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Days to Sale Inventory =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
(
𝐻𝑃𝑃
360 ℎ𝑎𝑟𝑖
)
Kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan sangat buruk. Hal ini dapat
terlihat pada tahun 2010 dalam 1 kali perputaran persediaan dibutuhkan waktu hingga 84
hari. Hal ini akan berakibat banyaknya barang yang menumpuk digudang dan terjadi
perputaran uang yang lambat. Meskipun untuk rata-rata industry PT AKPI lebih baik
dalam mengelola persediaannya dengan rasio yang lebih rendah.
Kesimpulan
Dari analisis likuiditas ini menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan tidak bagus.
Karenan jumlah asset yang dimiliki perusahaan belum mampu menutupi jumlah
utangnya. Selain itu perusahaan memiliki kelemahan dalam menagih piutang ataupun
membayar utangnya serta mengelola persediaannya. Dari tahun ketahun likuiditasnya
mengalami penurunan, perusahaan harus bisa menjaga kestabilan ratio ini agar likuiditas
perusahaan dapat dipertahankan.
B. INTERPRETASI SOLVABILITAS
1. Debt Ratio
Rasio ini memperlihatkan bagaimana proporsi utang menjadi sumber dana bagi
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio yang tinggi berarti perusahaan
menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan leverage keuangan yang
tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham dengan cepat dan begitupun
sebaliknya.
Debt Ratio =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
PT AKPI dari tahun 2010-2012 rata-rata menggunakan dana dari kreditur 50%
dari total dananya, ini berarti setiap Rp 1 aset perusahaan dibayar sebagian oleh utang
dan sebagian dengan modal sendiri. Rasio kewajiban terhadap total aset sebesar 50%,
sehingga Perusahaan memiliki cakupan nilai aset yang memadai untuk menutupi seluruh
hutang yang dimilikinya. Namun untuk perbandingan dengan rata industry PT AKPI
memiliki rasio yang sangat rendah.
2. Long Term Debt To Total Asset
Rasio ini memperlihatkan penggunaan utang jangka panjang untuk membiaya
berbagai investasi perusahaan. Sebearapa besar proporsi utang jangka panjang
membiayai asset perusahaan.
Long Term Debt to Total Asset =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑘.𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Pada PT AKPI ini tahun 2010-2012 rata-rata didanai oleh Rp 0.2 utang jangka
panjang sisanya didanai oleh modal sendiri dan utang lancar. Untuk rata-rata industry
rasio ini lebih tinggi dari pada rasio PT AKPI.
3. Total Debt Equity
Rasio ini memperlihat perbandingan antara proporsi penggunaan utang terhadap
equity sebagai sumber dana bagi perusahaan untuk membiayai investasinya.
Total Debt Equity =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Tahun 2010 perbandingan proporsi utang sebesar 0,88 dai total modal sendiri.
Dan meningkat di tahun 2011 sebesar 1,04 dan 1,03 di tahun 2012. Rasio kewajiban
terhadap modal sebesar 103%, di mana menunjukkan jumlah fasilitas kredit yang masih
relatif rendah jika dibandingkan dengan jumlah modal yang dimiliki Perusahaan. Pada
rata-rata industry rasio ini yaitu 2,08 tahun 2010, 1,73 tahun 2011 dan 1,87 tahun 2012,
lebih tinggi dari pada rasio PT AKPI.
4. Long Term Debt Equity
Rasio ini memperlihat proporsi penggunaan utang jangka panjang terhadap modal
sendiri. Dibawah ini dapat dilihat hasil perhitungan rasio ini selama tiga tahun yaitu
tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Long Term Debt Equity =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑘.𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Dari tahun 2010-2012 rata-rata penggunaan utang jangka panjang lebih kecil dari
pada modal sendiri. Yakni perbandingannya hanya 0.40 dari modal sendiri.
5. Time Interest Earned
Memperlihatkan kemapuan perusahaan membayar utng. Seberapa besar laba
perusahaan untuk melunasi bunga dari pinjamannya.
Time Interest Earned =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
Kemampuan perusahaan dalam membayar bunganya tiap tahun meskii mengalami
penurunan namun sudah bagus. Tahun 2010 sebesar 6,60 x lipat. Tahun 2011 sebesar
3,43 x lipat, dan tahun 2012 sebesar 2,65 x lipat. Ini berarti perusahaan mampu melunasi
bunga dari setiap pinjamanya
C. ANALISIS PROFITABILITAS
a. ROI/ROA
Return On Investment (ROI) menunjukan seberapa banyak laba bersih yang bisa
dihasilkan dari seluruh pemanfaatan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sehingga
dipergunakan angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan.
ROI/ ROA =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
x 100%
Dari tahun 2009-2012 setiap tahunnya ROI/ROA perusahaan pengalami
penurunan, ini berarti kemampuan perusahaan menggunakan asset untuk mengahasilkan
laba menurun. Jika dibandingkan dengan rata-rata industry ROI/ROA Perusahaan jauh
lebih tinggi di tahun 2009 dan 2010 sebesar 6,20% dan 4,73% sedangkan pada rata-rata
industry jumlah rasio ini negative yaitu -2,22% tahun 2009 dan -22,22% tahun 2010. Ini
mengindikasikan bahwa pada tahun-tahun tersebut perusahaan para pesaing mengalami
kerugian atau kemungkinan total asset yang meningkat di tahun tersebut. Kecuali untuk
tahun 2011 PT AKPI memiliki ROI/ROA yang jauh lebih rendah dari rata-rata industri
b. ROE
Return On Equity (ROE) merupakan pengukuran kemampuan suatu perusahaan
dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Return On
Equity (ROE) juga merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham.
ROE =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
x 100%
Pada tahun 2009 return on equity PT AKPI sebesar 11,85% artinya setia Rp 1
modal perusahaan dapat menciptakan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 0,1185. Pada
tahun 2010 return on equity PT AKPI mengalami penurunan sebesar 2,96% dari tahun
sebelumnya, sehingga rasio perusahaan menjadi 8,89% yang artinya setia Rp 1 modal
perusahaan dapat menciptakan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 0,0889. Penurunan
return on equity disebabkan oleh turunnya laba setelah pajak dan kenaikan modal
perusahaan dari tahun sebelumnya.
Penurunan yang terjadi pada PT AKPI selama tahun 2009-2012, ini berarti
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham juga menurun,
dan ini tidak bagus bagi perusahaan. namun untuk tahun 2009 dan 2010 ROI/ROA
perusahaan jauh di atas rata-rata industry
c. operating performance
Perspektif laba
1. Gross Profit Margin
Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok
penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat
dicapai dari jumlah penjualan.
GPM =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Dilihat dari margin laba kotor perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya
dari tahun 2009-2012, ini berarti kinerja operasi perusahaan semakin menurun. Namun
dibandingkan dengan rata-rata industry jumlah rasio PT AKPI lebih tinggi untuk setiap
tahunnya dari tahun 2009-2012.
2. Operating Profit Margin
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari
tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin
tinggi rasio ini maka semakin baik.
OPM =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Margin laba operasi PT AKPI dari tahun ke tahun mengalami penurunan in berarti
perusahaan belum mampu meningkatkan laba operasinya yang mana pada tahun 2009
sebesar 14,92% turun menjadi 8,66% di tahun 2010
3. PreTax Profit Margin
Margin laba sebelum pajak digunakan untuk mengukur persentase laba yang
diperoleh sebelum membiayai pajak.
PPM =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Pada PT AKPI di tahun 2009 tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya
yaitu sebesar 12,79%, turun sebesar 4,62% sehingga pretax profit margin turun menjadi
8,17%. Untuk tahun 2011 dan 2012 pretax profit margin perusahaan juga turun menjadi
5,22% dan 3,85%.
4. Nett Profit Margin
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu
dibandingkan dengan volume penjualan. Menghitung sejauh mana kemampuan
perusahaan mampu menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit
margin yang tinggi menandakan kemmapuan perusahan menghasilkan laba yng tinggi
pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa mennjukkan ketidak
efisiennan manajemen.
NPM =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Pada PT AKPI persentase laba bersih terhadap penjualan dari tahun 2009-2012
terus menurun. Tahun 2009 sebesar 9,29% turun menjadi 5,68%, dan terus turun di tahun
2011 dn 2012 menjadi 3,77% dan 2,02%. Penurunan ini dikarenakan laba bersih
perusahaan yang juga turun dari tahun 2009-2012, sedangkan penjualannya terus
meningkat.
Perspektif beban
1. HPP
𝐻𝑃𝑃
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Pada PT AKPI setiap tahun dari tahun 2009-2012 HPP mengalami peningkatan.
Peningkatan ini bisa dikarenakan oleh harga bahan baku yang menigkat atau perusahaan
tidak efektif dalam menggunakan bahan baku dan tenaga kerja.
2. Beban penjualan
𝐵.𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Merupakan persentase beban penjualan terhadap total penjualan. Pada PT AKPI
persentase beban penjualan terhadap total penjualan persentasenya berfluktuasi. Pada
tahun 2009 persentase beban penjualan PT AKPI sebesar -4,77%. Ini berarti setiap Rp 1
beban penjualan dapat menciptakan penjualan (pendapatan) sebesar Rp 0,0477%.
3. Beban umum dan adm
𝐵.𝑈𝑚𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑑𝑚
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Yaitu persentase beban umumm dan administrasi terhadap total penjualan. Pada
tahun 2009 sebesar 5,04 naik menjadi 5,76 di tahun 2010 dan turun di tahun 2011
menjadi 3,36 dan naik di tahun 2012 menjadi 3,55.
4. Pendapatan (beban) luar usaha
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑡𝑎𝑛 (𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛)𝐿𝑢𝑎𝑟 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Yaitu persentase pendapatan (beban) luar usaha terhadap total penjualan. Pada
pendapatan (beban) luar usaha mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun
2010 yaitu dari 0,32 di tahun 2009 menjadi 0,07 di tahun 2010. Kemudian di tahun
berikutnya juga terus turun.
5. Beban bunga
𝐵.𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Yaitu persentase beban bunga terhadap total penjualan. Pada perusahaan
persentase pada pos beban bunga berfluktuasi dari tahun 2009-2012. Tahun 2009
persentase beban bunga terhadap penjualan sebesar -2,90%, tahun 2010 sebesar -1,46%
dan tahun 2011 serta 2012 sebesar -2,15 dan -2,33%
6. Beban pajak penghasilan
𝐵.𝑃𝑃ℎ
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
x 100%
Yaitu persentase beban pajak penghasilan terhadap total penjualan. Beban pajak
pengahasilan PT AKPI menurun dari tahun ke tahun selama empat tahun terakhir, ini
dikarenakan penurunan pada laba perusahaan. tahun 2009 sebesar -3,50% dan tahun 2010
sebesar -2,49%, tahun 2011 -1,45% dan tahun 2012 sebesar -1,78% ,jumlah ini jauh
dibawah rata-rata industry dari tahun 2009-2012 masing-masing sebesar 18,85% 14,49%
1,25% dan 2,88%.
Pemanfaatan Aset (Asset Utilization)
1. Perputaran Kas (Cash turnover)
CTO =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐾𝑎𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Perputaran kas perusahaan terus mengalami peningkatan pada tiap-tiap periode
dari tahun 2009-2012, peningkatan yang signifikan yaitu pada tahun 2010 yang
mengalami kenaikan lebih dari 2 kali jumlah perputaran kas di tahun 2009. Peningkatan
ini dikarenakan terjadinya peningkatan pada penjualan dan penurunan pada jumlah
piutang yang berarti adanya pembayaran piutang dari pelanggan sehingga jumlah
penerimaan atau kas bertambah. Jika dilihat dari rata-rata industry peningkatan
perputaran kas pada PT AKPI masih dibawah peningkatan dibandingkan dengan rata-rata
industry. Perputaran kas untuk rata-rata industry pada tahun 2009 sebesar 33,71 tahun
2010 sebesar 48,48% tahun 2011 sebesar 57,80 dan tahun 2012 sebesar 86,18%.
2. Perputaran Piutang (Account receivable turnover)
RTO =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Menunjukkan berapa kali piutang usaha berputar dalam satu tahun, dalam menilai
kinerja manajemen piutang usaha. Perputaran piutang usaha perusahaan mengalami
kenaikan pada tahun 2010 dan tarus naik di tahun 2011, namun kembali turun di tahun
2012. Ini mengindikasikan bahwa pada tahun 2010 dan 2011 akan ada resiko
kemungkinan piutang tidak tertagih, yang berarti kinerja perusahaan dalam mengelola
piutangnya di tahun tersebut kurang baik. Khususnya di peningkatan di tahun 2011,
Peningkatan jumlah pos-pos tersebut antara lain disebabkan oleh pemberian toleransi dan
termin pembayaran yang lebih panjang, Namun di tahun 2012 kinerja perusahaan
kembali membaik dalam pengelolaan piutang nya.
3. Perputaran Persediaan (Inventory turnover)
ITO =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Perputaran persediaan dai tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2009 yaitu
4,3 kali perputaran, 2010 dengan 5,29 kali perputaran, kemudian meningkat lagi di tahun
2011 menjadi 7,09 kali perputaran, dan di tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 6,04 kali
perputaran. Ini berarti dari tahun 2009-2011 kinerja perusahaan semakin membaik
dibandingkan dengan tahun 2012 yg kembali menurun, ini berarti terjadi penumpukan
barang di gudang pada tahun 2012.
4. Perputaran Modal Kerja (Working capital turnover)
WCTO =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Working capital turnover menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam
satu tahun, dalam menilai kinerja manajemen modal kerja. Perputaran modal kerja di
tahun 2009 sebesar 8,06 kali menurun di tahun 2010 sebesar 4,06 kali. Kemudian
kembali membaik di tahun 2011 dan 2012 yaitu 7,38 kali dan 7,21 kali.
5. Perputaran Aset Tetap (Fixed asset turnover)
FATO =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Menunjukkan berapa kali asset tetap berputar dalam satu tahun, dalam meilai
kinerja manajemen asset tetap. Perputaran asset tetap selama empat tahun terakhir yaitu
dari tahun 2009-2012 berfluktuasi, dari 2,49 kali di 2009 menjadi 1,49 kali di tahun 2010.
`6. Perputaran Total Aset (Total Asset TurnOver)
TATO =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Menunjukkan berapa kali total asset berputar dalam satu tahun, dalam menilai
kinerja manajemen total asset. Pada PT AKPI rata-rata perputaran total asset tiap
tahunnya yaitu 1 kali.
D. VALUATION
VALUATION 2009 2010 2011 2012
1. kapitalisasi pasar 680,800,000,000 618,000,000,000
lembar SB beredar 680,000,000 613,000,000 612,000,000 612,000,000
nilai pasar 600 960 1,020 800
3. laba per saham (EPS) 98 93 51
4. market to book ratio 0.53 0.95 0.94 0.71
Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2012 dan 9 Juni 2011, Perusahaan telah
memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba neto tahun 2011 dan 2010.
1. Kapitalisasi Pasar
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai kapitalisasi pasar PT AKPI jika dilihat dari
tahun ketahun berfluktuasi. Pada tahun 2012 nilai kapitalisasi pasar kembali turun.
Kapitalisasi pasar menurun disebabkan karena harga pasar saham mengalami penurunan.
2. EPS
EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua
pemegang saham perusahaan. EPS dapat dihitung dengan cara
EPS =
𝐸𝐴𝑇
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
EPS mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun2009-2012, dengan penurunan
yang signifikan di tahun 2012, ini berarti bahwa laba disediakan semakin kecil untuk
pemegang saham dan dapat minuunkan harga saham.
3. Market to book ration
Tiap tahun berfluktuasi, ini dikarenakan nilai pasar yang juga berfluktuasi lebih rendah
terhadap nilai buku.
ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2009
DIKALI
DIKALI
DIBAGI DIBAGI
ROE
11,85%
LABA BERSIH
Rp. 98.492.481
Beban luar usaha
(0,32%)
ROA
6,20%
(TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)
1,91
PENJUALAN
Rp. 1.060.664.845
Beban bunga
(2,90%)
MARGIN LABA BERSIH
9,29%
HPP
74,41%
Beban umum adm
(5,04%)
a
TOTAL BIAYA
Rp. 962.172.364
Beban Penjualan
(4,77%)
TOTAL AKTIVA
Rp. 1.587.635.868
TATO
0,66
AKTIVA LANCAR
Rp. 781.673.792
PENJUALAN
Rp. 1.060.664.845
AKTIVA TDK LANCAR
Rp. 805.962.076
RTO
4,27
ITO
4,30
CTO
5,20
Beban PPh
(3,50%)
ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2010
DIKALI
DIKALI
DIBAGI DIBAGI
ROE
8,89%
LABA BERSIH
Rp. 62.428.695
Beban luar usaha
(0,07%)
ROA
4,73%
(TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)
1,88
PENJUALAN
Rp. 1.099.386.282
Beban bunga
(1,46%)
MARGIN LABA BERSIH
5,68%
HPP
81,05%
Beban umum & adm
(5,76%)
a
TOTAL BIAYA
Rp. 1.036.957.587
Beban Penjualan
(4,42%)
TOTAL AKTIVA
Rp. 1.320.417.194
TATO
0,76
AKTIVA LANCAR
Rp. 497.378.567
PENJUALAN
Rp. 1.099.386.282
AKTIVA TDK LANCAR
Rp. 823.038.627
RTO
6,10
ITO
5,29
CTO
6,81
Beban PPh
(2,49%)
ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2011
DIKALI
DIKALI
DIBAGI DIBAGI
ROE
7,43%
LABA BERSIH
Rp. 56.784.371
Beban luar usaha
0,04%
ROA
3,65%
(TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)
2,04
PENJUALAN
Rp. 1.505.559.487
Beban bunga
(2,15%
MARGIN LABA
BERSIH
3,77%
HPP
86,02%
Beban umum & adm
(3,35%)
a
TOTAL BIAYA
Rp. 1.448.775.116
Beban Penjualan
(3,98%)
TOTAL AKTIVA
Rp. 1.556.600.855
TATO
1,05
AKTIVA LANCAR
Rp. 673.910.769
PENJUALAN
Rp. 1.505.559.487
AKTIVA TDK LANCAR
Rp. 882.690.086
RTO
7,14
ITO
7,09
CTO
18,19
Beban PPh
(1,45%)
ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2012
DIKALI
DIKALI
DIBAGI DIBAGI
ROE
3,69%
LABA BERSIH
Rp. 31.115.755
Beban luar usaha
0,02%
ROA
1,81%
(TOT AKTIVA/TOT EKUITAS)
2,03
PENJUALAN
Rp. 1.509.185.293
Beban bunga
(2,33%)
MARGIN LABA BERSIH
2,06%
HPP
87,32%
Beban umum & adm
(3,55%)
a
TOTAL BIAYA
Rp. 1.451.147.193
Beban Penjualan
(3,74%)
TOTAL AKTIVA
Rp. 1.714.834.430
TATO
0,92
AKTIVA LANCAR
Rp. 792.097.723
PENJUALAN
Rp. 1.509.185.293
AKTIVA TDK LANCAR
Rp. 922.736.707
RTO
5,45
ITO
6,04
CTO
20,09
Beban PPh
(1,78%)
2009 2010 2011 2012
ROE (laba bersih/total ekuitas) 11,85% 8,89% 7,43% 3,69%
ROA (laba bersih/total aset) 6,20% 4,73% 3,65% 1,81%
Leverage (rata total aktiva/modal sendiri) 1,91 1,88 2,04 2,03
NPM (labaa bersih/penjualan) 9,29% 5,68% 3,77% 2,06%
TATO (total asset turnover) 0,66 0,76 1,05 0,92
Dari perhitungan analisis dupont dapat di analisis:
 Pengembalian atas ekuitas (ROE) dari tahun 2009-2012 terus mengalami penurunan, hal
tersebut karena penurunan pada ROA dari tahun ke tahun. Artinya kemapuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan
terus menurun dari tahun 2009-2012.
 ROA juga mengalami penurunan artinya rasio laba bersih terhadap total aktiva menurun
secara proposional dari tahun ke tahun.
 Margin laba bersih dari tahun 2009-2012 mengalami juga mengalami penurunan yang
cukup signifikan, karena adanya penurunan laba bersih perusahaan dan peningkatan
penjualan.
 Total asset turnover mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011 dan mengalami
penurunan di tahun 2012. Ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan (penjualan) dibandingkan dengan total aktiva meningkat dari tahun 2009-
2011 dan menurun di tahun 2012.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
Wahyu Hidayat
 

Was ist angesagt? (20)

Company Profile Pronusa Creative Indonesia
Company Profile Pronusa Creative IndonesiaCompany Profile Pronusa Creative Indonesia
Company Profile Pronusa Creative Indonesia
 
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.pptMateri-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
Materi-Pelatihan-ISO-9001-2015-MAS.ppt
 
Hospitality Research Paper
Hospitality Research PaperHospitality Research Paper
Hospitality Research Paper
 
Handout manajemen strategi
Handout manajemen strategiHandout manajemen strategi
Handout manajemen strategi
 
Strategi Operasi
Strategi OperasiStrategi Operasi
Strategi Operasi
 
Strategi operasi dalam lingkungan global
Strategi operasi dalam lingkungan global Strategi operasi dalam lingkungan global
Strategi operasi dalam lingkungan global
 
Perancangan dan pengembangan karier
Perancangan dan pengembangan karierPerancangan dan pengembangan karier
Perancangan dan pengembangan karier
 
Overview_Penyusunan Peta Proses Bisnis
Overview_Penyusunan Peta Proses BisnisOverview_Penyusunan Peta Proses Bisnis
Overview_Penyusunan Peta Proses Bisnis
 
Sodexo Informational Presentation
Sodexo Informational PresentationSodexo Informational Presentation
Sodexo Informational Presentation
 
Cara Mudah Membuat Job Description
Cara Mudah Membuat Job DescriptionCara Mudah Membuat Job Description
Cara Mudah Membuat Job Description
 
Mengukur Efektivitas Training
Mengukur Efektivitas TrainingMengukur Efektivitas Training
Mengukur Efektivitas Training
 
Marketing Plan for Property
Marketing Plan for PropertyMarketing Plan for Property
Marketing Plan for Property
 
Ekologi Arsitektur: Jubilee Church
Ekologi Arsitektur: Jubilee ChurchEkologi Arsitektur: Jubilee Church
Ekologi Arsitektur: Jubilee Church
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
 
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar DuniaPengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
Pengenalan ISO sebagai Organisasi Standar Dunia
 
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAANPELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
PELATIHAN IMPLEMENTASI 5S DI DALAM PERUSAHAAN
 
Hasbro
Hasbro Hasbro
Hasbro
 
AWS IoT Lab Introduction
AWS IoT Lab IntroductionAWS IoT Lab Introduction
AWS IoT Lab Introduction
 
Crowne plaza new delhi rohini presentation
Crowne plaza new delhi rohini presentationCrowne plaza new delhi rohini presentation
Crowne plaza new delhi rohini presentation
 
Azure Administrator
Azure AdministratorAzure Administrator
Azure Administrator
 

Andere mochten auch

analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
Amrul Rizal
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
yulia_ulfa
 

Andere mochten auch (11)

rasio-profitabilitas
rasio-profitabilitasrasio-profitabilitas
rasio-profitabilitas
 
Analisis Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2010 – 2014
Analisis Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2010 – 2014Analisis Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2010 – 2014
Analisis Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 2010 – 2014
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuanganOk contoh-laporan-analisis-keuangan
Ok contoh-laporan-analisis-keuangan
 
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...
 
Analisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankanAnalisa keuangan perbankan
Analisa keuangan perbankan
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 
Analisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan BankAnalisis Rasio Keuangan Bank
Analisis Rasio Keuangan Bank
 

Ähnlich wie Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

Aali pt astra agro lestari tbk annual report 2013 (final)
Aali pt astra agro lestari tbk   annual report 2013 (final)Aali pt astra agro lestari tbk   annual report 2013 (final)
Aali pt astra agro lestari tbk annual report 2013 (final)
wanto03
 
Analisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garamAnalisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garam
Puw Elroy
 
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP TbkAnalisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Yunika Lestari
 
Rpt 2014 09 12 recommendation
Rpt 2014 09 12   recommendationRpt 2014 09 12   recommendation
Rpt 2014 09 12 recommendation
ranzho25
 
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.pptEkonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
Rahmawati795748
 

Ähnlich wie Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan (20)

Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdfAnalisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
Analisis Komparatif Dan Common Size 10.pdf
 
Koperasi Katgama
Koperasi KatgamaKoperasi Katgama
Koperasi Katgama
 
Aali pt astra agro lestari tbk annual report 2013 (final)
Aali pt astra agro lestari tbk   annual report 2013 (final)Aali pt astra agro lestari tbk   annual report 2013 (final)
Aali pt astra agro lestari tbk annual report 2013 (final)
 
Sijil Tinggi Muamalat 2 - Prinsip asas kewangan: PM. Dr. Aisyah Abdul Rahman ...
Sijil Tinggi Muamalat 2 - Prinsip asas kewangan: PM. Dr. Aisyah Abdul Rahman ...Sijil Tinggi Muamalat 2 - Prinsip asas kewangan: PM. Dr. Aisyah Abdul Rahman ...
Sijil Tinggi Muamalat 2 - Prinsip asas kewangan: PM. Dr. Aisyah Abdul Rahman ...
 
SIPD 2012
SIPD 2012SIPD 2012
SIPD 2012
 
Tugas presentasi.pptx
Tugas presentasi.pptxTugas presentasi.pptx
Tugas presentasi.pptx
 
Analisis Rasio
Analisis RasioAnalisis Rasio
Analisis Rasio
 
ANALISIS FINANCIAL STATEMENT OF WASKITA.pdf
ANALISIS FINANCIAL STATEMENT OF WASKITA.pdfANALISIS FINANCIAL STATEMENT OF WASKITA.pdf
ANALISIS FINANCIAL STATEMENT OF WASKITA.pdf
 
Hero Supermarket tbk - Financial Case Study
Hero Supermarket tbk - Financial Case StudyHero Supermarket tbk - Financial Case Study
Hero Supermarket tbk - Financial Case Study
 
Analisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garamAnalisa leverage pt gudang garam
Analisa leverage pt gudang garam
 
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP TbkAnalisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
Analisis Laporan Keuangan PT SIANTAR TOP Tbk
 
satu - Copy (7).docx
satu - Copy (7).docxsatu - Copy (7).docx
satu - Copy (7).docx
 
Laporan Audit KAP Mizan Amanah Tahun 2014
Laporan Audit KAP Mizan Amanah Tahun 2014Laporan Audit KAP Mizan Amanah Tahun 2014
Laporan Audit KAP Mizan Amanah Tahun 2014
 
Kompare prudential bapak ahok 2
Kompare prudential bapak ahok 2Kompare prudential bapak ahok 2
Kompare prudential bapak ahok 2
 
EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014
EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014
EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014
 
Mtsm annual report 2011_revisi
Mtsm annual report 2011_revisiMtsm annual report 2011_revisi
Mtsm annual report 2011_revisi
 
Rpt 2014 09 12 recommendation
Rpt 2014 09 12   recommendationRpt 2014 09 12   recommendation
Rpt 2014 09 12 recommendation
 
PROGRAM MARKETING.pptx
PROGRAM MARKETING.pptxPROGRAM MARKETING.pptx
PROGRAM MARKETING.pptx
 
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.pptEkonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
Ekonomi-Mikro-Pertemuan-14-Teori.ppt
 
2.profesi akuntan publik
2.profesi akuntan publik2.profesi akuntan publik
2.profesi akuntan publik
 

Mehr von Yunita Tri Andra Yani

Mehr von Yunita Tri Andra Yani (15)

Tugas akhir (laporan audit), Audit Kinerja Manajemen
Tugas akhir (laporan audit), Audit Kinerja ManajemenTugas akhir (laporan audit), Audit Kinerja Manajemen
Tugas akhir (laporan audit), Audit Kinerja Manajemen
 
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenAudit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja Manajemen
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
 
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja ManajemenAudit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
Audit pemasaran (bab 6), Audit Kinerja Manajemen
 
Komunikasi dan teknologi infomasi, pengantar manajemen,
Komunikasi dan teknologi infomasi, pengantar manajemen,Komunikasi dan teknologi infomasi, pengantar manajemen,
Komunikasi dan teknologi infomasi, pengantar manajemen,
 
Komunikasi dan teknologi informasi, pengantar manajemen
Komunikasi dan teknologi informasi, pengantar manajemenKomunikasi dan teknologi informasi, pengantar manajemen
Komunikasi dan teknologi informasi, pengantar manajemen
 
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
 
DASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS : BASIS DATA DAN MANAJEMEN INFORMASI
DASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS : BASIS DATA DAN MANAJEMEN INFORMASIDASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS : BASIS DATA DAN MANAJEMEN INFORMASI
DASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS : BASIS DATA DAN MANAJEMEN INFORMASI
 
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
Makalah KEWARGANEGARAAN TENTANG GLOBALISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARGANEG...
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
 
Penyajian laporan keuangan
Penyajian laporan keuanganPenyajian laporan keuangan
Penyajian laporan keuangan
 
ANALISIS SIA CV DAFAKO MOTOR
ANALISIS SIA  CV DAFAKO MOTORANALISIS SIA  CV DAFAKO MOTOR
ANALISIS SIA CV DAFAKO MOTOR
 
Asset 3
Asset 3Asset 3
Asset 3
 
Biaya
BiayaBiaya
Biaya
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Kürzlich hochgeladen (15)

Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 

Pt arga karya prima industri tbk, Analisis Informasi Keuangan

  • 1. ANALISIS INFORMASI KEUANGAN PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk. KELOMPOK 5: Yunita Tri Andra Yani (13061/2009) Rezya Friska Amanda (98615/2009) Noormaliya (98662/2009) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
  • 2. PT ARGA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk A. PROFIL PERUSAHAAN PT Argha Karya Prima Industry Tbk, atau lebih dikenal dengan Argha, didirikan sejak 1980 dan merupakan salah satu pelopor industri kemasan fleksibel di Indonesia. Argha mulai beroperasi secara komersial sekitar tahun 1982 dengan lokasi pabrik utama yang terletak di kawasan Citeureup, Jawa Barat. Produk andalan yang dihasilkan Argha adalah kemasan fleksibel yang terdiri dari jenis Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented Polyethylene Terepthalate (BOPET) atau Polyester, masing-masing dipasarkan dengan merek dagang ARLENE dan ARETA. Produk-produk tersebut telah memenuhi beberapa standar sertifikasi internasional, diantaranya ISO 9001: 2008 dan Food and Drug Administration (FDA). Dengan pengalaman dan inovasi selama lebih dari tiga dekade, produk-produk Argha telah dikenal luas secara global, baik pada sektor konsumtif dan industri seperti untuk kemasan makanan, rokok, laminasi kertas, pita perekat, pembungkus umum dan sebagainya. Dalam perkembangan selanjutnya, guna memperkokoh eksistensi Perseroan di pasar internasional, khususnya mendukung penjualan ekspor untuk kawasan Hong Kong dan Cina, maka pada 1991, Argha mendirikan anak perusahaan, International Resources (H.K.) Ltd., yang berlokasi di Hong Kong. Selanjutnya, pada tahun 1993, Argha memperluas basis produksi film jenis BOPP di kawasan Asia Tenggara dengan mendirikan anak perusahaan di Malaysia, yaitu Stenta Films (M) Sdn. Bhd. Saat ini, Argha dan anak perusahaannya memiliki kapasitas produksi terpasang gabungan yang mencapai hampir 100.000 ton per tahun. Dengan skala produksi dan pengalaman yang dimiliki, maka Argha tergolong sebagai salah satu industri kemasan fleksibel yang terkemuka di kawasan Asia Tenggara. Argha telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) sejak 1992.
  • 3. B. LAPORAN KEUANGAN PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk NERACA Keterangan 2009 2010 2011 2012 ASET LANCAR Kas dan setara kas 254,454,361 68,906,085 96,625,992 53,591,676 Kas dan setara kas yg dibatasi pgunaannya 41,513,749 17,982,000 30,829,145 54,919,510 Investasi jangka pendek - - 99,817 1,183,755 Piutang usaha Pihak berelasi 146,377 159,466 51,039 137,765 Pihak ketiga 206,219,827 165,770,749 255,465,830 297,841,870 Piutang lain-lain 4,417,531 128,405 356,550 464,988 Persediaan 213,154,192 211,118,731 213,500,186 286,220,941 Biaya dibayar dimuka 3,502,277 1,033,342 1,531,447 4,143,156 Uang muka 54,679,239 13,105,846 14,007,661 22,666,258 Pajak dan bea masuk dibyr dimuka 267,711 19,173,943 61,443,102 70,927,804 TOTAL ASET LANCAR 778,355,264 497,378,567 673,910,769 792,097,723 ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi - 95,067,521 98,748,938 111,470,090 Uang muka - - 4,126,805 - Aset tetap 756,088,522 725,051,343 776,845,718 808,100,700 Goodwill-bersih 34,324,272 - - - Biaya ditangguhkan-bersih 17,585,274 - - - Uang jaminan 3,641,141 2,919,763 2,968,625 3,165,917 TOTAL ASET TIDAK LANCAR 811,639,209 823,038,627 882,690,086 922,736,707 TOTAL ASET 1,589,994,473 1,320,417,194 1,556,600,855 1,714,834,430
  • 4. LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman bank jangka pendek 54,233,152 90,419,797 161,025,162 258,211,257 Utang usaha Pihak ketiga 89,125,351 101,222,017 237,582,006 250,649,982 Pihak berelasi 46,284,381 472,925 278,459 114,328 Utang lain-lain 7,182,236 7,035,443 5,067,504 2,839,866 Utang pajak 14,847,786 2,133,664 2,629,499 1,053,177 Biaya masih harus dibayar 34,660,665 - - - Beban akrual - 8,072,475 10,955,665 12,131,089 Bagian pinjaman jk. pjg jth tempo 1 th 224,747,264 70,797,430 65,628,450 38,999,215 Kewajiban jangka panjang lainnya 140,813 - - - Total Liabilitas Jk. Pendek 471,221,648 280,153,751 483,167,190 563,998,914 Liabilitas Jangka Panjang Pinjaman jangka panjang 168,651,485 271,497,698 236,737,548 215,175,413 Kewajiban jangka panjang lainnya 1,314,259 - - - Liabilitas imbalan kerja jk. Panjang 19,221,525 17,959,494 18,868,884 18,690,899 Liabilitas pajak tangguhan 102,310,462 48,741,241 53,270,716 73,702,488 Total Liabilitas jk. Panjang 291,497,731 338,198,433 308,877,148 307,568,800 TOTAL LIABILITAS 762,719,379 618,352,184 792,044,338 871,567,714 Hak minoritas atas aktiva bersih anak pershn 55,688,401 - - - EKUITAS Ekuitas yg dpt diatribusikan kpd pemilik Modal saham Modal dasar Modal ditempatkan & disetor penuh 340,000,000 340,000,000 340,000,000 340,000,000 Tambahan modal disetor 303,829,224 303,829,224 303,829,224 303,829,224 Modal saham diperoleh kembali - (79,566,944) (79,566,944) (79,566,944) Selisih kurs krn penjabaran LK 33,608,319 19,994,119 25,701,605 73,296,991
  • 5. Saldo laba : Telah ditent. Penggunaanya 2,500,000 5,000,000 7,500,000 10,000,000 Belun ditent. Penggunaanya 91,649,150 112,808,611 167,097,831 195,733,509 Ekuitas yg dpt diatribusikan kpd : Pemilik entitas induk - 702,065,010 764,561,716 843,292,780 Kepentingan non-pengendali - - (5,199) (26,064) Total ekuitas 771586693 702,065,010 764,556,517 843,266,716 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1589994473 1,320,417,194 1,556,600,855 1,714,834,430 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI Tbk. LAPORAN L/R KET 2009 2010 2011 2012 PENJUALAN NETO 1,060,664,845 1,099,386,282 1,505,559,487 1,509,185,293 BEBAN POKOK PENJUALAN 789,255,554 891,081,736 1,295,080,399 1,317,817,094 LABA KOTOR 271,409,291 208,304,546 210,479,088 191,368,199 Beban umum dan administrasi (53,445,658) (63,372,325) (50,509,569) (53,516,031) Beban Penjualan (50,615,769) (48,605,221) (59,938,370) (56,407,020) Laba pelepasan aset tetap-neto 549,877 971,392 436,681 967,043 Rugi selisih kurs-neto (6,209,160) (1,223,744) (848,451) 2,573,228 Pendapatan (beban) lain-lain-neto (3,420,485) (814,652) 560,663 375,186 Beban lain-lain - - - (69,700) LABA USAHA 158,268,096 95,259,996 100,180,042 85,290,905 Bagian laba neto entitas asosiasi-setelah dikurangi dg amortisasi goodwill 8,524,013 9,063,769 5,535,270 Pendapatan bunga 8144860 2,072,528 1,631,765 2,366,196 Beban bunga (30,763,268) (16,041,501) (32,296,987) (35,154,271) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 135,649,688 89,815,036 78,578,589 58,038,100
  • 6. MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini (35,745,737) (29,917,915) - Tangguhan (1,411,470) 2,531,574 - Beban Pajak Penghasilan - Neto (37,157,207) (27,386,341) (21,794,218) (26,922,345) LABA TAHUN BERJALAN 98,492,481 62,428,695 56,784,371 31,115,755 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KPD: Pemilik entitas induk 98,492,481 62,233,042 56,789,220 31,135,678 Kepentingan non-pengendali (9,737,180) 195,653 (4,849) (19,923) Total 88,755,301 62,428,695 56,784,371 31,115,755 LABA PER SAHAM DASAR YG DPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh) 131 98 93 51 LABA TAHUN BERJALAN 98,492,481 62,428,695 56,784,371 31,115,755 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN- SETELAH PAJAK 5,707,136 47,594,444 Selisih kurs karena penjabaran LK 5,571,304 - PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO 67,999,999 62,491,507 78,710,199 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN- SETELAH DIKURANGI PAJAK YG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 4,813,704 5,707,486 47,595,386 Kepentingan non-pengendali 757,600 (350) (942) Total 5,571,304 5,707,136 47,594,444 PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 67,046,746 62,496,706 78,731,064 Kepentingan non-pengendali 953,253 (5,199) (20,865) Total 67,999,999 62,491,507 78,710,199
  • 7. ANALISIS RASIO Analisis Kredit Keterangan 2010 2011 2012 a. Liquidity Current Ratio 1.78 1.39 1.4 Quick Ratio 1.02 0.95 0.9 cash ratio 0.25 0.2 0.1 Collection Periode 59 50.44 66.11 Days to Sale Inventory 83.99 59.02 68.26 b.Capital Structure and Solvency Total dept equity 1.82 2.33 2.56 long term dept equity 0.99 0.91 0.9 Times interest earned 6.6 3.43 2.65 Long term dept to total aset 0.26 0.2 0.18 Debt ratio 0.47 0.51 0.51 Analisis Profitabilitas Keterangan 2009 2010 2011 2012 Tingkat Kembalian Investasi ROI/ROA (Laba bersih/Total Aset)*100% 6.20% 4.73% 3.65% 1.81% ROE (Laba bersih/Total Ekuitas)*100% 11.85% 8.89% 7.43% 3.69% KINERJA OPERASI Perspektif Laba Gross Profit Margin (Laba kotor/Penjualan)*100% 25.59% 18.95% 13.98% 12.68% Operating Profit Margin (Laba operasi/Penjualan)*100% 14.92% 8.66% 6.65% 5.65% PreTax Profit Margin (Laba sebelum pajak/Penjualan)*100% 12.79% 8.17% 5.22% 3.85% Nett Profit Margin (Laba bersih/Penjualan)*100% 9.29% 5.68% 3.77% 2.06% Perspektif beban
  • 8. HPP (HPP/Penjualan)*100% 74.41% 81.05% 86.02% 87.32% Beban Penjualan (Beban penjualan/Penjualan)*100% -4.77% -4.42% -3.98% -3.74% Beban Umum dan Adm (Beban umum dan adm/Penjualan)*100% -5.04% -5.76% -3.35% -3.55% Pendapatan (beban) Luar Usaha (Pendapatan (beban) luar usaha/Penjualan)*100% -0.32% -0.07% 4.00% 2.00% Beban Bunga (Beban bunga/Penjualan)*100% -2.90% -1.46% -2.15% -2.33% Beban Pajak Penghasilan(Beban pajak penghasilan/Penjualan)*100% -3.50% -2.49% -1.45% -1.78% PEMANFAATAN ASET Perputaran Kas (Penjualan/Kas rata-rata) 5.2 6.81 18.19 20.09 Perputaran Piutang (Penjualan/Piutang usaha rata-rata) 4.27 6.10 7.14 5.45 Perputaran Persediaan (Penjualan/Persediaan rata-rata) 4.30 5.29 7.09 6.04 Perputaran Modal Kerja (Penjualan/Modal kerja rata- rata) 8.06 4.60 7.38 7.21 Perputaran Aset Tetap (Penjualan/Aset tetap rata-rata) 2.49 1.49 2.00 1.90 Perputaran Total Aset (Penjualan/Total aset rata-rata) 0.66 0.76 1.05 0.92 INTERPRETASI ANALISIS RATIO A. Analisis Likuiditas 1. Current Ratio Current ratio disebut juga dengan rasio lancar yang memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan seluruh asset yang dimiliki oleh perusahaan. Current Ratio = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
  • 9. Pada PT AKPI ini dapat kita lihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan semua assets yang dimiliki perusahaan masih kurang. Rasio lancar perusahaan dalam dua tahun terakhir menunjukkan kondisi yang tidak likuid. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar adalah tidak memenuhi syarat. Apalagi rasio ini turun dari 1,79 menjadi 1,39 pada tahun 2011, dan 1,40 di tahun 2012 sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa kenaikan pada utang lancar dan kondisi aktiva lancar juga naik namun kenaikan pada penyebut akan lebih cenderung mengurangi secara signifikan nilai rasio lancar ini. Pada rata-rata industry current ratio tahun 2010 sebesar 1,26 lebih rendah dari rasio PT AKPI dan tahun 2011 sebesar 1,77 lebih tinggi dari rasio PT AKPI, sedangkan untuk tahun 2012 current ratio PT AKPI yaitu 1,40 lebih tinggi dari rata-rata industry yaitu 1,30 kali. Ini mengindikasikan untuk tahun 2010 dan 2012 kemampuan perusahaan dalam menutupi hutang lancar dengan aktiva lancarnya lebih baik dari rata-rata industry, kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI mengalami penurunan. Ini dikarenakan kenaikan kewajiban lancar pada tahun 2011 tidak sebanding dengan penmbahan aktiva lancar perusahaan. 2. Quick Ratio Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Quick Ratio = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑒𝑡−𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 Pada PT AKPI Rasio cepat perusahaan mengalami penurunan yaitu dari 1,02 menjadi 0,95 pada tahun 2011 dan 0,90. Rasio cepat perusahaan menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam memenuhi utang lancar belum terpenuhi, dan untuk tahun berikutnya kondisinya terus mengalami penurunan dan masih kurang dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
  • 10. Pada rata-rata industry tingkat liquidnya / quick ratio tahun 2010-2012 adalah 0,86 kali, 1,16 kali dan 0,77 kali sedangkan PT AKPI untuk tahun 2010-2012 yaitu 1,02 kali, 0,95 kali dan 0,90 kali. Jika dibandingkan dengan rata-rata industry maka keadaanya sangat baik kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI memiliki rasio yang lebih rendah dari rata-rata industry. 3. Cash Ratio Rasio kas memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas yang bisa diuangkan dengan segera. Cash Ratio = 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Pada PT AKPI ini, kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang dimilikinya masih sangat minim dan mengalami penurunan di tahun berikutnya. Sebesar 0,25 di tahun 2010 dan 0,2 di tahun 2011 dan 0,1 ditahun 2012. Dibandingkan dengan rata-rata industry tahun 2010-2012 yaitu 0,37 kali, 1,07 kali, dan 0,24, PT AKPI mengindikasikan kemampuan yang lebih rendah dari rata-rata industry. 4. Collection Periode Rasio ini memperlihatkan bagaimana perputaran piutang yang terjadi pada perusahaan selama 1 periode. Collection Periode = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 ( 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 360 ℎ𝑎𝑟𝑖 ) Untuk perputaran piutang, perusahaan belum mampu mengelola piutannya dengan baik. Ini terbukti dari tahun 2010-2012 yaitu (59,00), (50,44) dan (66,11). Dimana dalam mengelola piutangnya lebih dari 30 hari atau termin biasanya n/30. Dan juga dibandingkan dengan rata-rata industry yaitu (49,47), (45,21) dan (48,40), terlihat bahwa perusahaan masih rendah dan belum mampu mengelola piutangnya dibandingkan dengan pesaing.
  • 11. 5. Days Sales inventory Rasio ini memperlihatkan bagaimana perputaran persediaan yang terjadi pada 1 periode. Rasio ini menunjukkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk perputaran atau penjualan persediaan. Untuk dapat memberikan gambaran mengenai perputaran atau penjualan, maka dibawah ini dapat dilihat hasil perhitungan rasio ini selama tiga tahun yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Days to Sale Inventory = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 ( 𝐻𝑃𝑃 360 ℎ𝑎𝑟𝑖 ) Kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan sangat buruk. Hal ini dapat terlihat pada tahun 2010 dalam 1 kali perputaran persediaan dibutuhkan waktu hingga 84 hari. Hal ini akan berakibat banyaknya barang yang menumpuk digudang dan terjadi perputaran uang yang lambat. Meskipun untuk rata-rata industry PT AKPI lebih baik dalam mengelola persediaannya dengan rasio yang lebih rendah. Kesimpulan Dari analisis likuiditas ini menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan tidak bagus. Karenan jumlah asset yang dimiliki perusahaan belum mampu menutupi jumlah utangnya. Selain itu perusahaan memiliki kelemahan dalam menagih piutang ataupun membayar utangnya serta mengelola persediaannya. Dari tahun ketahun likuiditasnya mengalami penurunan, perusahaan harus bisa menjaga kestabilan ratio ini agar likuiditas perusahaan dapat dipertahankan. B. INTERPRETASI SOLVABILITAS 1. Debt Ratio Rasio ini memperlihatkan bagaimana proporsi utang menjadi sumber dana bagi perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Penggunaan leverage keuangan yang
  • 12. tinggi akan meningkatkan rentabilitas modal saham dengan cepat dan begitupun sebaliknya. Debt Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 PT AKPI dari tahun 2010-2012 rata-rata menggunakan dana dari kreditur 50% dari total dananya, ini berarti setiap Rp 1 aset perusahaan dibayar sebagian oleh utang dan sebagian dengan modal sendiri. Rasio kewajiban terhadap total aset sebesar 50%, sehingga Perusahaan memiliki cakupan nilai aset yang memadai untuk menutupi seluruh hutang yang dimilikinya. Namun untuk perbandingan dengan rata industry PT AKPI memiliki rasio yang sangat rendah. 2. Long Term Debt To Total Asset Rasio ini memperlihatkan penggunaan utang jangka panjang untuk membiaya berbagai investasi perusahaan. Sebearapa besar proporsi utang jangka panjang membiayai asset perusahaan. Long Term Debt to Total Asset = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑘.𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 Pada PT AKPI ini tahun 2010-2012 rata-rata didanai oleh Rp 0.2 utang jangka panjang sisanya didanai oleh modal sendiri dan utang lancar. Untuk rata-rata industry rasio ini lebih tinggi dari pada rasio PT AKPI. 3. Total Debt Equity Rasio ini memperlihat perbandingan antara proporsi penggunaan utang terhadap equity sebagai sumber dana bagi perusahaan untuk membiayai investasinya. Total Debt Equity = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 Tahun 2010 perbandingan proporsi utang sebesar 0,88 dai total modal sendiri. Dan meningkat di tahun 2011 sebesar 1,04 dan 1,03 di tahun 2012. Rasio kewajiban terhadap modal sebesar 103%, di mana menunjukkan jumlah fasilitas kredit yang masih relatif rendah jika dibandingkan dengan jumlah modal yang dimiliki Perusahaan. Pada
  • 13. rata-rata industry rasio ini yaitu 2,08 tahun 2010, 1,73 tahun 2011 dan 1,87 tahun 2012, lebih tinggi dari pada rasio PT AKPI. 4. Long Term Debt Equity Rasio ini memperlihat proporsi penggunaan utang jangka panjang terhadap modal sendiri. Dibawah ini dapat dilihat hasil perhitungan rasio ini selama tiga tahun yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai berikut : Long Term Debt Equity = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑘.𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 Dari tahun 2010-2012 rata-rata penggunaan utang jangka panjang lebih kecil dari pada modal sendiri. Yakni perbandingannya hanya 0.40 dari modal sendiri. 5. Time Interest Earned Memperlihatkan kemapuan perusahaan membayar utng. Seberapa besar laba perusahaan untuk melunasi bunga dari pinjamannya. Time Interest Earned = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 Kemampuan perusahaan dalam membayar bunganya tiap tahun meskii mengalami penurunan namun sudah bagus. Tahun 2010 sebesar 6,60 x lipat. Tahun 2011 sebesar 3,43 x lipat, dan tahun 2012 sebesar 2,65 x lipat. Ini berarti perusahaan mampu melunasi bunga dari setiap pinjamanya C. ANALISIS PROFITABILITAS a. ROI/ROA Return On Investment (ROI) menunjukan seberapa banyak laba bersih yang bisa dihasilkan dari seluruh pemanfaatan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sehingga dipergunakan angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan. ROI/ ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 x 100%
  • 14. Dari tahun 2009-2012 setiap tahunnya ROI/ROA perusahaan pengalami penurunan, ini berarti kemampuan perusahaan menggunakan asset untuk mengahasilkan laba menurun. Jika dibandingkan dengan rata-rata industry ROI/ROA Perusahaan jauh lebih tinggi di tahun 2009 dan 2010 sebesar 6,20% dan 4,73% sedangkan pada rata-rata industry jumlah rasio ini negative yaitu -2,22% tahun 2009 dan -22,22% tahun 2010. Ini mengindikasikan bahwa pada tahun-tahun tersebut perusahaan para pesaing mengalami kerugian atau kemungkinan total asset yang meningkat di tahun tersebut. Kecuali untuk tahun 2011 PT AKPI memiliki ROI/ROA yang jauh lebih rendah dari rata-rata industri b. ROE Return On Equity (ROE) merupakan pengukuran kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba. Return On Equity (ROE) juga merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham. ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100% Pada tahun 2009 return on equity PT AKPI sebesar 11,85% artinya setia Rp 1 modal perusahaan dapat menciptakan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 0,1185. Pada tahun 2010 return on equity PT AKPI mengalami penurunan sebesar 2,96% dari tahun sebelumnya, sehingga rasio perusahaan menjadi 8,89% yang artinya setia Rp 1 modal perusahaan dapat menciptakan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 0,0889. Penurunan return on equity disebabkan oleh turunnya laba setelah pajak dan kenaikan modal perusahaan dari tahun sebelumnya. Penurunan yang terjadi pada PT AKPI selama tahun 2009-2012, ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham juga menurun, dan ini tidak bagus bagi perusahaan. namun untuk tahun 2009 dan 2010 ROI/ROA perusahaan jauh di atas rata-rata industry
  • 15. c. operating performance Perspektif laba 1. Gross Profit Margin Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. GPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Dilihat dari margin laba kotor perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun 2009-2012, ini berarti kinerja operasi perusahaan semakin menurun. Namun dibandingkan dengan rata-rata industry jumlah rasio PT AKPI lebih tinggi untuk setiap tahunnya dari tahun 2009-2012. 2. Operating Profit Margin Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini maka semakin baik. OPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Margin laba operasi PT AKPI dari tahun ke tahun mengalami penurunan in berarti perusahaan belum mampu meningkatkan laba operasinya yang mana pada tahun 2009 sebesar 14,92% turun menjadi 8,66% di tahun 2010 3. PreTax Profit Margin Margin laba sebelum pajak digunakan untuk mengukur persentase laba yang diperoleh sebelum membiayai pajak.
  • 16. PPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Pada PT AKPI di tahun 2009 tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya yaitu sebesar 12,79%, turun sebesar 4,62% sehingga pretax profit margin turun menjadi 8,17%. Untuk tahun 2011 dan 2012 pretax profit margin perusahaan juga turun menjadi 5,22% dan 3,85%. 4. Nett Profit Margin Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan mampu menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi menandakan kemmapuan perusahan menghasilkan laba yng tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah bisa mennjukkan ketidak efisiennan manajemen. NPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Pada PT AKPI persentase laba bersih terhadap penjualan dari tahun 2009-2012 terus menurun. Tahun 2009 sebesar 9,29% turun menjadi 5,68%, dan terus turun di tahun 2011 dn 2012 menjadi 3,77% dan 2,02%. Penurunan ini dikarenakan laba bersih perusahaan yang juga turun dari tahun 2009-2012, sedangkan penjualannya terus meningkat. Perspektif beban 1. HPP 𝐻𝑃𝑃 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100%
  • 17. Pada PT AKPI setiap tahun dari tahun 2009-2012 HPP mengalami peningkatan. Peningkatan ini bisa dikarenakan oleh harga bahan baku yang menigkat atau perusahaan tidak efektif dalam menggunakan bahan baku dan tenaga kerja. 2. Beban penjualan 𝐵.𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Merupakan persentase beban penjualan terhadap total penjualan. Pada PT AKPI persentase beban penjualan terhadap total penjualan persentasenya berfluktuasi. Pada tahun 2009 persentase beban penjualan PT AKPI sebesar -4,77%. Ini berarti setiap Rp 1 beban penjualan dapat menciptakan penjualan (pendapatan) sebesar Rp 0,0477%. 3. Beban umum dan adm 𝐵.𝑈𝑚𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑑𝑚 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Yaitu persentase beban umumm dan administrasi terhadap total penjualan. Pada tahun 2009 sebesar 5,04 naik menjadi 5,76 di tahun 2010 dan turun di tahun 2011 menjadi 3,36 dan naik di tahun 2012 menjadi 3,55. 4. Pendapatan (beban) luar usaha 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑡𝑎𝑛 (𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛)𝐿𝑢𝑎𝑟 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Yaitu persentase pendapatan (beban) luar usaha terhadap total penjualan. Pada pendapatan (beban) luar usaha mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun 2010 yaitu dari 0,32 di tahun 2009 menjadi 0,07 di tahun 2010. Kemudian di tahun berikutnya juga terus turun.
  • 18. 5. Beban bunga 𝐵.𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Yaitu persentase beban bunga terhadap total penjualan. Pada perusahaan persentase pada pos beban bunga berfluktuasi dari tahun 2009-2012. Tahun 2009 persentase beban bunga terhadap penjualan sebesar -2,90%, tahun 2010 sebesar -1,46% dan tahun 2011 serta 2012 sebesar -2,15 dan -2,33% 6. Beban pajak penghasilan 𝐵.𝑃𝑃ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 x 100% Yaitu persentase beban pajak penghasilan terhadap total penjualan. Beban pajak pengahasilan PT AKPI menurun dari tahun ke tahun selama empat tahun terakhir, ini dikarenakan penurunan pada laba perusahaan. tahun 2009 sebesar -3,50% dan tahun 2010 sebesar -2,49%, tahun 2011 -1,45% dan tahun 2012 sebesar -1,78% ,jumlah ini jauh dibawah rata-rata industry dari tahun 2009-2012 masing-masing sebesar 18,85% 14,49% 1,25% dan 2,88%. Pemanfaatan Aset (Asset Utilization) 1. Perputaran Kas (Cash turnover) CTO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 Perputaran kas perusahaan terus mengalami peningkatan pada tiap-tiap periode dari tahun 2009-2012, peningkatan yang signifikan yaitu pada tahun 2010 yang mengalami kenaikan lebih dari 2 kali jumlah perputaran kas di tahun 2009. Peningkatan ini dikarenakan terjadinya peningkatan pada penjualan dan penurunan pada jumlah piutang yang berarti adanya pembayaran piutang dari pelanggan sehingga jumlah penerimaan atau kas bertambah. Jika dilihat dari rata-rata industry peningkatan
  • 19. perputaran kas pada PT AKPI masih dibawah peningkatan dibandingkan dengan rata-rata industry. Perputaran kas untuk rata-rata industry pada tahun 2009 sebesar 33,71 tahun 2010 sebesar 48,48% tahun 2011 sebesar 57,80 dan tahun 2012 sebesar 86,18%. 2. Perputaran Piutang (Account receivable turnover) RTO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 Menunjukkan berapa kali piutang usaha berputar dalam satu tahun, dalam menilai kinerja manajemen piutang usaha. Perputaran piutang usaha perusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2010 dan tarus naik di tahun 2011, namun kembali turun di tahun 2012. Ini mengindikasikan bahwa pada tahun 2010 dan 2011 akan ada resiko kemungkinan piutang tidak tertagih, yang berarti kinerja perusahaan dalam mengelola piutangnya di tahun tersebut kurang baik. Khususnya di peningkatan di tahun 2011, Peningkatan jumlah pos-pos tersebut antara lain disebabkan oleh pemberian toleransi dan termin pembayaran yang lebih panjang, Namun di tahun 2012 kinerja perusahaan kembali membaik dalam pengelolaan piutang nya. 3. Perputaran Persediaan (Inventory turnover) ITO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 Perputaran persediaan dai tahun ke tahun semakin meningkat, tahun 2009 yaitu 4,3 kali perputaran, 2010 dengan 5,29 kali perputaran, kemudian meningkat lagi di tahun 2011 menjadi 7,09 kali perputaran, dan di tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 6,04 kali perputaran. Ini berarti dari tahun 2009-2011 kinerja perusahaan semakin membaik dibandingkan dengan tahun 2012 yg kembali menurun, ini berarti terjadi penumpukan barang di gudang pada tahun 2012. 4. Perputaran Modal Kerja (Working capital turnover) WCTO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
  • 20. Working capital turnover menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu tahun, dalam menilai kinerja manajemen modal kerja. Perputaran modal kerja di tahun 2009 sebesar 8,06 kali menurun di tahun 2010 sebesar 4,06 kali. Kemudian kembali membaik di tahun 2011 dan 2012 yaitu 7,38 kali dan 7,21 kali. 5. Perputaran Aset Tetap (Fixed asset turnover) FATO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 Menunjukkan berapa kali asset tetap berputar dalam satu tahun, dalam meilai kinerja manajemen asset tetap. Perputaran asset tetap selama empat tahun terakhir yaitu dari tahun 2009-2012 berfluktuasi, dari 2,49 kali di 2009 menjadi 1,49 kali di tahun 2010. `6. Perputaran Total Aset (Total Asset TurnOver) TATO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 Menunjukkan berapa kali total asset berputar dalam satu tahun, dalam menilai kinerja manajemen total asset. Pada PT AKPI rata-rata perputaran total asset tiap tahunnya yaitu 1 kali.
  • 21. D. VALUATION VALUATION 2009 2010 2011 2012 1. kapitalisasi pasar 680,800,000,000 618,000,000,000 lembar SB beredar 680,000,000 613,000,000 612,000,000 612,000,000 nilai pasar 600 960 1,020 800 3. laba per saham (EPS) 98 93 51 4. market to book ratio 0.53 0.95 0.94 0.71 Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2012 dan 9 Juni 2011, Perusahaan telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba neto tahun 2011 dan 2010. 1. Kapitalisasi Pasar Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa nilai kapitalisasi pasar PT AKPI jika dilihat dari tahun ketahun berfluktuasi. Pada tahun 2012 nilai kapitalisasi pasar kembali turun. Kapitalisasi pasar menurun disebabkan karena harga pasar saham mengalami penurunan. 2. EPS EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. EPS dapat dihitung dengan cara EPS = 𝐸𝐴𝑇 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 EPS mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun2009-2012, dengan penurunan yang signifikan di tahun 2012, ini berarti bahwa laba disediakan semakin kecil untuk pemegang saham dan dapat minuunkan harga saham. 3. Market to book ration Tiap tahun berfluktuasi, ini dikarenakan nilai pasar yang juga berfluktuasi lebih rendah terhadap nilai buku.
  • 22. ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2009 DIKALI DIKALI DIBAGI DIBAGI ROE 11,85% LABA BERSIH Rp. 98.492.481 Beban luar usaha (0,32%) ROA 6,20% (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS) 1,91 PENJUALAN Rp. 1.060.664.845 Beban bunga (2,90%) MARGIN LABA BERSIH 9,29% HPP 74,41% Beban umum adm (5,04%) a TOTAL BIAYA Rp. 962.172.364 Beban Penjualan (4,77%) TOTAL AKTIVA Rp. 1.587.635.868 TATO 0,66 AKTIVA LANCAR Rp. 781.673.792 PENJUALAN Rp. 1.060.664.845 AKTIVA TDK LANCAR Rp. 805.962.076 RTO 4,27 ITO 4,30 CTO 5,20 Beban PPh (3,50%)
  • 23. ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2010 DIKALI DIKALI DIBAGI DIBAGI ROE 8,89% LABA BERSIH Rp. 62.428.695 Beban luar usaha (0,07%) ROA 4,73% (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS) 1,88 PENJUALAN Rp. 1.099.386.282 Beban bunga (1,46%) MARGIN LABA BERSIH 5,68% HPP 81,05% Beban umum & adm (5,76%) a TOTAL BIAYA Rp. 1.036.957.587 Beban Penjualan (4,42%) TOTAL AKTIVA Rp. 1.320.417.194 TATO 0,76 AKTIVA LANCAR Rp. 497.378.567 PENJUALAN Rp. 1.099.386.282 AKTIVA TDK LANCAR Rp. 823.038.627 RTO 6,10 ITO 5,29 CTO 6,81 Beban PPh (2,49%)
  • 24. ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2011 DIKALI DIKALI DIBAGI DIBAGI ROE 7,43% LABA BERSIH Rp. 56.784.371 Beban luar usaha 0,04% ROA 3,65% (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS) 2,04 PENJUALAN Rp. 1.505.559.487 Beban bunga (2,15% MARGIN LABA BERSIH 3,77% HPP 86,02% Beban umum & adm (3,35%) a TOTAL BIAYA Rp. 1.448.775.116 Beban Penjualan (3,98%) TOTAL AKTIVA Rp. 1.556.600.855 TATO 1,05 AKTIVA LANCAR Rp. 673.910.769 PENJUALAN Rp. 1.505.559.487 AKTIVA TDK LANCAR Rp. 882.690.086 RTO 7,14 ITO 7,09 CTO 18,19 Beban PPh (1,45%)
  • 25. ANALISIS DUPONT AKPI TAHUN 2012 DIKALI DIKALI DIBAGI DIBAGI ROE 3,69% LABA BERSIH Rp. 31.115.755 Beban luar usaha 0,02% ROA 1,81% (TOT AKTIVA/TOT EKUITAS) 2,03 PENJUALAN Rp. 1.509.185.293 Beban bunga (2,33%) MARGIN LABA BERSIH 2,06% HPP 87,32% Beban umum & adm (3,55%) a TOTAL BIAYA Rp. 1.451.147.193 Beban Penjualan (3,74%) TOTAL AKTIVA Rp. 1.714.834.430 TATO 0,92 AKTIVA LANCAR Rp. 792.097.723 PENJUALAN Rp. 1.509.185.293 AKTIVA TDK LANCAR Rp. 922.736.707 RTO 5,45 ITO 6,04 CTO 20,09 Beban PPh (1,78%)
  • 26. 2009 2010 2011 2012 ROE (laba bersih/total ekuitas) 11,85% 8,89% 7,43% 3,69% ROA (laba bersih/total aset) 6,20% 4,73% 3,65% 1,81% Leverage (rata total aktiva/modal sendiri) 1,91 1,88 2,04 2,03 NPM (labaa bersih/penjualan) 9,29% 5,68% 3,77% 2,06% TATO (total asset turnover) 0,66 0,76 1,05 0,92 Dari perhitungan analisis dupont dapat di analisis:  Pengembalian atas ekuitas (ROE) dari tahun 2009-2012 terus mengalami penurunan, hal tersebut karena penurunan pada ROA dari tahun ke tahun. Artinya kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan terus menurun dari tahun 2009-2012.  ROA juga mengalami penurunan artinya rasio laba bersih terhadap total aktiva menurun secara proposional dari tahun ke tahun.  Margin laba bersih dari tahun 2009-2012 mengalami juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, karena adanya penurunan laba bersih perusahaan dan peningkatan penjualan.  Total asset turnover mengalami peningkatan dari tahun 2009-2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012. Ini berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan (penjualan) dibandingkan dengan total aktiva meningkat dari tahun 2009- 2011 dan menurun di tahun 2012.