SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
1
PENERAPAN MATEMATIKA PADA FUNGSI TRANSPOSISI
AKORD DAN NADA
Agatha Indy Candra Dewi
06111008037
agatha.indy@yahoo.com
Abstrak
Matematika merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan
dan memiliki peranan penting di bidang-bidang lain. Salah satunya
adalah di bidang musik. Dengan berlandaskan materi himpunan, fungsi,
dan aritmatika modulo, seorang penyanyi bisa melakukan transposisi
akord dan nada pada sebuah lagu. Hal ini bertujuan supaya penyanyi
dapat menyanyikan lagu sesuai dengan karakter suaranya. Sebelum
melakukan transposisi, nada-nada dasar yang berjumlah 12 diubah ke
dalam bentuk bilangan bulat modulo 12 yang disebut dengan Integer
Model Of Pitch. Kemudian, menentukan nada dasar baru yang
diinginkan dan melakukan transposisi dengan rumus ( ) = +
( 12). Maka akan diperoleh nada-nada penyusun lagu yang baru
hasil dari transposisi tersebut.
Kata Kunci: Musik, Himpunan, Fungsi, Aritmatika Modulo, Transposisi,
Integer Model of Pitch, Akord, Nada.
2
I. PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak kejadian atau hal-hal yang berkaitan erat dengan
matematika seperti bentuk dan ruang (geometri), melakukan jual-beli (SPLDV),
kecepatan benda (limit), dan lain-lain. Matematika juga sangat berperan di bidang
lain seperti fisika, kimia, komputer, dan juga di bidang seni khususnya seni musik.
Phytagoras dan pengikutnya membagi matematika menjadi empat divisi
yaitu, angka mutlak (aritmatika, yang sekarang disebut dengan teori bilangan),
aplikasi bilangan (musik), geometri, dan astronomi
(http://www.robertnowlan.com/pdfs/Pythagoras.pdf). Lewin (1993) menyatakan
bahwa matematika memberikan kerangka yang cocok pada ahli-ahli teori musik
untuk memberitahukan cara yang paling baik untuk mendengarkan sebuah karya
musik. Dalam hal ini, musik dan matematika mempunyai kaitan yang erat antara
satu dengan yang lainnya.
Dalam bernyanyi, faktor jenis suara sangat berpengaruh. Lagu akan lebih
enak didengar apabila penyanyi menyanyikan lagu dengan tingkat (tinggi-rendah)
nada yang sesuai dengan karakter suaranya. Menyesuaikan nada dengan karakter
suara penyanyi dapat dilakukan dengan mentransposisi akord penyusun lagu
tersebut dari nada dasar asli menjadi nada dasar yang dapat dijangkau oleh
penyanyi.
Proses untuk melakukan transposisi akord tersebut dapat dilakukan dengan
cara matematis, yaitu dengan menggunakan rumus fungsi transposisi akord.
Fungsi transposisi akord di sini berfungsi untuk mengubah kunci dan nada
penyusun lagu menjadi kunci dan nada yang sesuai dengan suara penyanyi
sehingga enak didengar.
Berdasarkan uraian di atas, dalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai cara melakukan transposisi secara matematis. Di sini, penulis ingin
memaparkan mengenai keterkaitan antara ilmu matematika dengan ilmu musik.
3
II. MATERI PENDUKUNG
2.1. Himpunan
Secara intuitif, himpunan adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas objek-
objek yang didefinisikan secara jelas (Seymour Lipschutz, 1964). Objek-
objek dari himpunan disebut elemen atau anggota himpunan.
Himpunan-himpunan dinotasikan dengan huruf-huruf besar
, , , , , , …
Objek atau elemen himpunan dinyatakan dengan huruf-huruf kecil
, , , , , …
Elemen-elemen tersebut ditulis di antara kurung kurawal dan dipisahkan
dengan tanda koma. Berikut beberapa contoh himpunan,
1. Himpunan bilangan asli
= {1,2,3, … }
2. Himpunan bilangan bulat
= {… , −2, −1, 0, 1,2, … }
3. Himpunan bilangan bulat positif
= { 1,2,3, … }
Cara lain menyajikan himpunan adalah dengan notasi pembentuk himpunan
(set builder). Dengan cara penyajian ini, himpunan dinyatakan dengan
menyertakan syarat yang harus dipenuhi oleh anggota himpunan.
Notasi: { | ℎ ℎ ℎ }
Thomas M. Fiore menyatakan, dua himpunan dikatakan sama jika mereka
mempunyai anggota-anggota yang sama. Sebagai contoh, himpunan {0,4,7}
adalah himpunan yang terdiri atas bilangan 0, 4, 7 dan tidak ada yang lain.
{0,4,7} = {4,0,7} = {7,0,4, }
Himpunan {0,4,7} dan {3,7,10} tidak sama karena mereka tidak mempunyai
elemen yang sama.
4
2.2. Fungsi
Fungsi merupakan relasi khusus. Suatu relasi antara A dan B disebut fungsi
apabila setiap unsur (anggota) himpunan A dipasangkan tepat satu unsur
(anggota) himpunan B (Negoro, B.Harahap, 1982: 112). Biasanya dinotasikan
dengan
: →
Simbol di atas dibaca “ memetakan A ke B”. Dalam situasi ini, himpunan A
disebut daerah asal atau domain dari fungsi dan B disebut daerah kawan
atau kodomain fungsi .
Sebagai contoh,
1. Misalkan fungsi : {1,2,3} → {4,5,6} didefinisikan dengan
(1) = 4
(2) = 5
(3) = 5
Di sini domainnya adalah himpunan = {1,2,3} dan rangenya adalah
himpunan = {4,5,6}. Tiga persamaan di atas menunjukkan bahwa
masing-masing anggota domain berpasangan tepat pada satu anggota
kodomain.
2. Misalkan = {1,2,3} dan = {5,7}.
(1) = 5
(1) = 7
(2) = 7
(3) = 5
Maka, bukan merupakan fungsi karena 1 memiliki dua pasang
kodomain yaitu 5 dan 7.
2.3. Aritmatika Modulo
Definisi: Jika suatu bilangan positif maka kongruen dengan modulo
(ditulis = ( )) bila dan hanya bila membagi ( − ). Jika
tidak membagi( − ) maka dikatan tidak kongruen dengan (ditulis
≠ ).
5
(Sukarman, Herry, 1993: 147)
Definisi di atas dapat ditulis bahwa jika > 0 maka |( − ) bila dan
hanya bila = ( ). |( − ) ada bilangan bulat k sehingga
( − ) = . Sehingga = ( ) bila hanya bila ( − ) =
untuk suatu bilangan bulat k. Tetapi karena ( − ) = sama artinya
dengan = + , sehingga = ( ) bila dan hanya bila = +
.
2.4. Istilah-istilah dalam Musik
Berikut ini beberapa istilah yang berhubungan dengan musik.
1. Transposisi
Transposisi mengubah rangkaian nada menjadi naik (lebih tinggi) atau turun
(lebih rendah) (Thomas M. Fiore, 2009). Ketika penyanyi memutuskan untuk
bernyanyi dengan nada yang lebih tinggi, mereka melakukan ini dengan
melakukan transposisi melodi.
2. Tangga Nada
Tangga nada berisikan kumpulan nada-nada yang harmonis.
Keharmonisannya terjadi karena ada “aturan” dibalik itu semua.
a. Tangga nada kromatik
Merupakan kumpulan dari semua nada dalam musik. Karena nada
selalu berulang tiap oktaf yang ada, maka istilah “tangga nada
kromatik” sering dipakai untuk ke-12 nada tiap oktaf.
Tabel 2.1. Tangga nada kromatik dalam musik
C C ♯
D♭
D D ♯
E♭
E F F ♯
G♭
G G ♯
A♭
A A ♯
B♭
B C
Meskipun ada 12 nada dalam satu oktaf, tapi hanya 7 huruf pertama
dari abjad yang dipakai untuk memberi nama pada nada, yaitu dari A
sampai dengan G. Kelima nada yang lain diberi nama dengan
memberi tanda kres (♯) atau mol (♭) setelah notasi nada.
6
b. Tangga Nada Mayor
Tangga nada mayor adalah tangga nada yang sangat umum yang biasa
kita kenal dengan istilah: do-re-mi-fa-so-la-si-do. Tangga nada ini
disusun berdasarkan kombinasi interval semiton antara nada-nada
yang ada. Aturannya adalah:
2 (tone) – 2 (tone) – 1 (semitone) – 2 (tone) – 2 (tone) – 2(tone) –
1(semitone)
Jarak 2 nada berdekatan disebut semitone, dan dua buah semitone
disebut tone. Ada juga yang menuliskan seperti di bawah ini, sebagai
contoh tangga nada C.
Tabel 2.2. Tangga Nada Mayor
1 2 3 4 5 6 7 8
C D E F G A B C
C ♯ D ♯ F F ♯ G ♯ A ♯ C C ♯
D E F ♯ G A B C ♯ D
D ♯ F G G ♯ A ♯ C D D ♯
E F ♯ G ♯ A B C ♯ D ♯ E
F G A A ♯ C D E F
F ♯ G ♯ A ♯ B C ♯ D ♯ F F ♯
G A B C D E F ♯ G
G ♯ A ♯ C C ♯ D ♯ F G G ♯
A B C ♯ D E F ♯ G ♯ A
A ♯ C D D ♯ F G A A ♯
B C ♯ D ♯ E F ♯ G ♯ A ♯ B
3. Penyusunan Akord (Chord)
Contoh akord yang sederhana adalah tipe akord triad (trinada), yaitu
chord yang terdiri dari tiga nada yang memberi suara harmonis. Akord-
7
akord yang lain merupakan kelanjutan dari tipe triad ini. Yang paling
dasar adalah tipe triad mayor. Yaitu penyusunan akord mayor dengan 3
nada penyusun. Triad mayor terdiri dari nada pada tingkat 1, 3, dan 5.
Beberapa akord tipe triad lainnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel 2.3. Kombinasi triad lainnya
(http://yoyokpm.files.wordpress.com/2008/04/teori_musik1.pdf)
Dari tabel di atas, misalkan ingin menyusun chord c minor, maka dari
tangga nada C mayor:
Nada : C – D – E – F – G – A – B – C
Tingkat: 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
Sesuai rumus di tabel, akord c minor adalah dengan memainkan nada C –
E♭ – G.
Penyusunan akord tidak hanya 3 nada (triad). Dengan menambahkan
beberapa nada lainnya maka akord yang dimainkan kedengaran lebih
enak. Berikut ini akan diberikan beberapa rumus untuk menyusun chord
dengan nada lebih dari tiga.
Tabel 2.4. Akord lanjutan dari triad mayor
8
Tabel 2.5. Akord lanjutan dengan kombinasi antara triad mayor dan tingkat lain
Tabel 2.6. Akord lanjutan dari triad minor
Tabel 2.7. Akord lanjutan dengan kombinasi antara triad minor dan tingkat lain
Tabel 2.8. Akord diminis untuk nada mayor
9
Tabel 2.9. Akord diminis untuk nada mayor
(http://yoyokpm.files.wordpress.com/2008/04/teori_musik1.pdf)
III. MATERI POKOK
3.1. Integer Model of Pitch
Pada transposisi akord dan nada, ke-12 nada-nada yang ada harus diubah ke
dalam bentuk bilangan bulat modulo 12 yang disebut dengan integer model of
pitch seperti di bawah ini.
C = 0
C ♯ = D♭ = 1
D = 2
D ♯ = E♭ = 3
E = 4
F = 5
F ♯ = G♭ = 6
G = 7
G ♯ = A♭ = 8
A = 9
A ♯ = B♭ = 10
B = 11
10
Gambar 1: The musical Clock
(Thomas M. Fiore, 2009)
Sesuai dengan bentuk di atas, akord C mayor yang terdiri dari nada-nada
{C,E,G} diubah ke dalam bentuk bilangan bulat pada nada (integer model of
pitch) menjadi {0,4,7}. Hal ini juga berlaku untuk akord yang lain.
Tabel 3.1. Akord Triad Mayor
Nada Mayor dalam musik Nada Mayor dalam matematika
C = {C,E,G} C = {0,4,7}
C ♯ = D♭ = {C ♯, F, G ♯} C ♯ = D♭ = {1, 5, 8}
D = {D, F ♯, A} D = {2, 6, 9}
D# = E♭ = {D ♯, G, A ♯} D ♯ = E♭ = {3, 7, 10}
E = {E, G ♯, B} E = {4, 8, 11}
F = {F, A, C} F = {5, 9, 0}
F ♯ = G♭ = {F ♯, A ♯, C ♯} F ♯ = G♭ = {6, 10, 1}
11
G = {G, B, D} G = {7, 11, 2}
G ♯ = A♭ = {G ♯, C, D ♯} G ♯ = A♭ = {8, 0, 3}
A = {A, C ♯, E} A = {9, 1, 4}
A ♯ = B♭ = {A ♯, D, F} A ♯ = B♭ = {10, 2,5}
B = {B, D ♯, F ♯} B = {11, 3, 6}
Tabel 3.1. Akord Triad Minor
Nada minor dalam musik Nada minor dalam matematika
c = {C,E ♭,G} c = {0, 3, 7}
c ♯ = d♭ = {C ♯, E, G ♯} c ♯ = d♭ = {1, 4, 8}
d = {D, F, A} d = {2, 5, 9}
d ♯ =e♭ = {D ♯, Gb, A ♯} d ♯ = e♭ = {3, 6, 10}
e = {E, G, B} e = {4, 7, 11}
f = {F, Ab, C} f = {5, 8, 0}
f ♯ = g♭ = {F ♯, A, C ♯} f ♯ = g♭ = {6, 9, 1}
g = {G, Bb, D} g = {7, 10, 2}
g ♯ = a♭ = {G ♯, B, D ♯} g ♯ = a♭ = {8, 11, 3}
a = {A, C, E} a = {9, 0, 4}
12
a ♯ = b♭ = {A ♯, Db, F} a ♯ = b♭ = {10, 1, 5}
b = {B, D, F ♯} b = {11, 2, 6}
Bentuk penerapannya pada piano diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
C mayor G mayor
3.2. Fungsi Transposisi
Definisi: Transposisi dengan n bilangan bulat mod 12 adalah fungsi : →
, ( ) = + ( 12).
(Thomas M. Fiore, 2009)
Keterangan: n = 0, 1, 2, 3, ..., 11 (searah jarum jam pada the musical clock)
x = anggota himpunan nada
Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa fungsi transposisi merupakan
fungsi yang memetakan ke . Berikut penjabaran rumus fungsi
transposisi untuk setiap n.
( ) = + 0( 12)
( ) = + 1( 12)
( ) = + 2( 12)
( ) = + 3( 12)
( ) = + 4( 12)
( ) = + 5( 12)
( ) = + 6( 12)
( ) = + 7( 12)
( ) = + 8( 12)
0 4 7 2 7 11
13
( ) = + 9( 12)
( ) = + 10( 12)
( ) = + 11( 12)
3.3. Penggunaan Fungsi Transposisi pada Akord Triad
Untuk melakukan transposisi pada akord triad, dapat dilakukan dengan
melakukan transposisi pada tiap-tiap nada penyusunnya. Berikut ini contoh
Transposisi pada akord triad mayor dengan nada dasar C mayor {0,4,7} .
1. Nada dasar C ke C , maka n = 0
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 0( 12) (4) = 4 + 0( 12)
= 0( 12) = 4( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 0( 12)
= 7( 12) C = {0,4,7} menjadi C = {0,4,7}
2. Nada dasar C ke C ♯ , maka n = 1
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 1( 12) (4) = 4 + 1( 12)
= 1( 12) = 5( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 1( 12)
= 8( 12) C = {0,4,7} menjadi C# = {1,5,8}
3. Nada dasar C ke D, maka n = 2
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 2( 12) (4) = 4 + 2( 12)
= 2( 12) = 6( 12)
14
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 2( 12)
= 9( 12) C = {0,4,7} menjadi D = {2,6,9}
4. Nada dasar C ke D ♯, maka n = 3
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 3( 12) (4) = 4 + 3( 12)
= 2( 12) = 7( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 3( 12)
= 10( 12) C = {0,4,7} menjadi D# = {3,7,10}
5. Nada dasar C ke E, maka n = 4
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 4( 12) (4) = 4 + 4( 12)
= 4( 12) = 8( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 4( 12)
= 11( 12) C = {0,4,7} menjadi E = {4,8,11}
6. Nada dasar C ke F, maka n = 5
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 5( 12) (4) = 4 + 5( 12)
= 5( 12) = 9( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 5( 12)
= 0( 12) C = {0,4,7} menjadi F = {5,9,0}
7. Nada dasar C ke F ♯, maka n = 6
15
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 6( 12) (4) = 4 + 6( 12)
= 6( 12) = 10( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 6( 12)
= 1( 12) C = {0,4,7} menjadi F# = {6,10,1}
8. Nada dasar C ke G, maka n = 7
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 7( 12) (4) = 4 + 7( 12)
= 7( 12) = 11( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 7( 12)
= 2( 12) C = {0,4,7} menjadi G = {7,11,2}
9. Nada dasar C ke G ♯, maka n = 8
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 8( 12) (4) = 4 + 8( 12)
= 8( 12) = 0( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 8( 12)
= 3( 12) C = {0,4,7} menjadi G# = {8,0,3}
10. Nada dasar C ke A, maka n = 9
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 9( 12) (4) = 4 + 9( 12)
= 9( 12) = 1( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 9( 12)
16
= 4( 12) C = {0,4,7} menjadi A = {9,1,4}
11. Nada dasar C ke A ♯, maka n = 10
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 10( 12) (4) = 4 + 10( 12)
= 10( 12) = 2( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 10( 12)
= 5( 12) C = {0,4,7} menjadi A# = {10,2,5}
12. Nada dasar C ke B, maka n = 11
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 11( 12) (4) = 4 + 11( 12)
= 11( 12) = 3( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 11( 12)
= 6( 12) C = {0,4,7} menjadi B = {11,3,6}
Contoh transposisi nada dasar F menjadi G pada not balok
Nada dasar F
Transposisi ke G
3.4. Penerapan pada Lagu
Rumus fungsi transposisi akord dan nada dapat digunakan untuk
mentransposisi lagu. Sebagai contoh, akan dilakukan transposisi pada lagu
17
“Semangat Baru” yang dipopulerkan oleh Ello, Ipank, Berry, dan Lala,
dengan akord dan syair sebagai berikut:
[intro] C Dm F C 2x
C Dm F C
hello teman semua ayo kita sambut, hari baru telah tiba
C Dm F C
apa yang kurasakan ku ingin engkau tahu dan berbagi bersama
[chorus]
C Dm
buka kita buka hari yang baru sebagai semangat langkah ke depan
F C
jadi pribadi baru
C Dm
buka kita buka jalan yang baru tebarkan senyum wajah gembira
F G C
dalam suasana baru
Susunan akord-akord pada lagu Semangat Baru adalah sebagai berikut.
C - Dm - F – C
Lagu tersebut memiliki nada dasar C mayor. Andaikan saja, seorang penyanyi
merasa bahwa nada dasar C mayor ini tidak sesuai untuk jenis dan tingkat
suaranya, maka perlu dilakukan transposisi pada akord-akord penyusun lagu
tersebut. Misalkan orang tersebut ingin mengubah nada dasar C mayor
menjadi G mayor, maka transposisinya sebagai berikut.
1. Perpindahan nada dasar C menjadi G
Perpindahan dari nada dasar C ke G adalah sebanyak 7 langkah (step),
maka n = 7.
a. Akord C = {0, 4, 7}
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 7( 12) (4) = 4 + 7( 12)
18
= 7( 12) = 11( 12)
( ) = + ( 12)
(7) = 7 + 7( 12)
= 2( 12) Akord C = {0,4,7} menjadi G = {7,11,2}
b. Akord Dm = {2, 5, 9}
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(2) = 2 + 7( 12) (5) = 5 + 7( 12)
= 9( 12) = 0( 12)
( ) = + ( 12)
(9) = 9 + 7( 12)
= 4( 12) Akord Dm = {2, 5, 9} menjadi Am = {9, 0, 4}
c. Akord F = {5, 9, 0}
( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12)
(5) = 5 + 7( 12) (9) = 9 + 7( 12)
= 0( 12) = 4( 12)
( ) = + ( 12)
(0) = 0 + 7( 12)
= 7( 12)
Akord F = {5, 9, 0} menjadi C = {0, 4, 7}
Dengan demikian, susunan akord-akord yang baru dengan nada dasar
G mayor adalah,
Akord dasar : C – Dm – F – C
Hasil Transposisi : G – Am – C – G
19
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, penerapan matematika dalam
bidang musik khususnya dalam melakukan transposisi akord dan nada sangat
membantu. Kita dapat mengubah nada dasar dan akord penyusun lagu,
dengan menggunakan rumus fungsi transposisi ( ) = + ( 12).
DAFTAR PUSTAKA
Crans, Alissa, Thomas M Fiore, dan Satyendra. 2009. Musical Action of Dihedral
Group.
https://www.maa.org/sites/default/files/pdf/upload_library/22/Hasse/Cran
s2011.pdf Diakses pada tanggal 6 Desember 2013.
Fiore, Thomas. Music and Mathematics. fioreth@umich.edu diakses pada tanggal
15 Februari 2014.
Gloria, Soli Deo, Jimmi Hasugian. Teori Musik.
http://yoyokpm.files.wordpress.com/2008/04/teori_musik1.pdf. Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2013.
Lipschut, Seymour. 1989. Teori Himpunan (Set Theory). Diterjemahkan oleh
Fantur Silaban. Jakarta: Erlangga.
Munir, Rinaldi. 2003. Matematika Diskrit. Edisi kedua. Bandung: Informatika.
Negoro, B.Harahap. 1982. Ensiklopedia Matematika. Edisi kelima. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Suaefrizal. 2011. Aplikasi Matematika pada Transposisi Tangga Nada Musik.
Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
20
Sukarman, Herry. 1993. Materi Pokok Teori Bilangan. Jakarta: Universitas
Terbuka, Depdikbud.
. Phytagoras. http://www.robertnowlan.com/pdfs/Pythagoras.pdf
diakses pada tanggal 15 Februari 2014.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
Siti Lestari
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan Diferensial
Indah Wijayanti
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Indah Oktriani
 
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materiMolekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
atikah82
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematika
Susand Susand
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Tezzara Clara Sutjipto
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Yusrina Fitriani Ns
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
jeninurdiana
 

Was ist angesagt? (20)

Matematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsiMatematika kelas xi turunan fungsi
Matematika kelas xi turunan fungsi
 
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
1. Modul Ajar-Deret Aritmatika-Matematika Umum-Kelas 10.pdf
 
Contoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario PembelajaranContoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario Pembelajaran
 
Materi olimpiade matematika sma (sman 1 batujajar)
Materi olimpiade matematika sma (sman 1 batujajar)Materi olimpiade matematika sma (sman 1 batujajar)
Materi olimpiade matematika sma (sman 1 batujajar)
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan Diferensial
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdfLKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
LKPD Fungsi Komposisi dan Invers.pdf
 
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materiMolekul unsur dan molekul senyawa materi
Molekul unsur dan molekul senyawa materi
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematika
 
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNINGMODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
MODUL PEMBELAJARAN SPLTV BERBASIS GAME-BASED LEARNING
 
Dilatasi
DilatasiDilatasi
Dilatasi
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARANSOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
SOAL MENENTUKAN PUSAT DAN JARI-JARI LINGKARAN
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
 
15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial
 
Silabus materi ikatan kimia
Silabus materi ikatan kimiaSilabus materi ikatan kimia
Silabus materi ikatan kimia
 

Andere mochten auch

Lembar kerja kelompok jaring jaring brsd
Lembar kerja kelompok jaring jaring brsdLembar kerja kelompok jaring jaring brsd
Lembar kerja kelompok jaring jaring brsd
Agatha Candra
 
Hubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musikHubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musik
Tia Nur Septiani
 
Bilangan bulat ict agatha indy
Bilangan bulat ict agatha indyBilangan bulat ict agatha indy
Bilangan bulat ict agatha indy
Agatha Candra
 
JARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITO
JARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITOJARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITO
JARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITO
Nur Hasma
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Tabixs Ahmad
 

Andere mochten auch (16)

Lembar kerja kelompok jaring jaring brsd
Lembar kerja kelompok jaring jaring brsdLembar kerja kelompok jaring jaring brsd
Lembar kerja kelompok jaring jaring brsd
 
Hubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musikHubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musik
 
Design research zulkardi-sea-dr-2013-unsri
Design research zulkardi-sea-dr-2013-unsriDesign research zulkardi-sea-dr-2013-unsri
Design research zulkardi-sea-dr-2013-unsri
 
Bilangan bulat ict agatha indy
Bilangan bulat ict agatha indyBilangan bulat ict agatha indy
Bilangan bulat ict agatha indy
 
Presentasi kubus kelompok Rania
Presentasi kubus kelompok RaniaPresentasi kubus kelompok Rania
Presentasi kubus kelompok Rania
 
JARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITO
JARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITOJARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITO
JARING-JARING DAN MODEL BANGUN RUANG NUR HASMA (1401512034) - GEOMETRI - SUHITO
 
Perkembangan teknologi ipa4
Perkembangan teknologi ipa4  Perkembangan teknologi ipa4
Perkembangan teknologi ipa4
 
Musik yunani kuno
Musik yunani kunoMusik yunani kuno
Musik yunani kuno
 
18. bangun ruang sisi datar
18. bangun ruang sisi datar18. bangun ruang sisi datar
18. bangun ruang sisi datar
 
Prisma
PrismaPrisma
Prisma
 
Ilmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosialIlmu pengetahuan sosial
Ilmu pengetahuan sosial
 
Akor 2
Akor 2Akor 2
Akor 2
 
Contoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika TerapanContoh Soal Matematika Terapan
Contoh Soal Matematika Terapan
 
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia diniHakikat pengenalan matematika anak usia dini
Hakikat pengenalan matematika anak usia dini
 
Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)
Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)
Karya Inovatif Guru PAI (Siti Khadijah Ibrahim)
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 

Ähnlich wie Penerapan Matematika pada Fungsi Transposisi Akord dan Nada by Agatha Indy C. D.

Teori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraejaTeori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraeja
natan090482
 
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
Damsir Abhu
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunan
nadiahbsa
 
49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret
Wayan Sudiarta
 
Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02
Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02
Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02
yogi aditiya
 

Ähnlich wie Penerapan Matematika pada Fungsi Transposisi Akord dan Nada by Agatha Indy C. D. (20)

MAKALAH - PENERAPAN FUNGSI TRANSPOSISI MODULO PADA PENCARIAN SUSUNAN TANGGA N...
MAKALAH - PENERAPAN FUNGSI TRANSPOSISI MODULO PADA PENCARIAN SUSUNAN TANGGA N...MAKALAH - PENERAPAN FUNGSI TRANSPOSISI MODULO PADA PENCARIAN SUSUNAN TANGGA N...
MAKALAH - PENERAPAN FUNGSI TRANSPOSISI MODULO PADA PENCARIAN SUSUNAN TANGGA N...
 
Teori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraejaTeori musik penunjang geraeja
Teori musik penunjang geraeja
 
relasi dan fungsi
 relasi dan fungsi relasi dan fungsi
relasi dan fungsi
 
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
18656771 matematika-dasar-s1-pg-paud
 
Modul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunanModul matematika-smp-himpunan
Modul matematika-smp-himpunan
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
BAHAN BELAJAR Ornamentasi Ritmis.doc
BAHAN BELAJAR Ornamentasi Ritmis.docBAHAN BELAJAR Ornamentasi Ritmis.doc
BAHAN BELAJAR Ornamentasi Ritmis.doc
 
Bahan Ajar Seni Musik
Bahan Ajar Seni MusikBahan Ajar Seni Musik
Bahan Ajar Seni Musik
 
49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret49826663 barisan-deret
49826663 barisan-deret
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
R5a kelompok 3
R5a kelompok 3R5a kelompok 3
R5a kelompok 3
 
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docxBARISAN ARITMATIKA-1.docx
BARISAN ARITMATIKA-1.docx
 
Teori Musik Grade 1. Part 3.pptx
Teori Musik Grade 1. Part 3.pptxTeori Musik Grade 1. Part 3.pptx
Teori Musik Grade 1. Part 3.pptx
 
Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02
Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02
Bahanajarpowerpoint 091212050233-phpapp02
 
1_2.pdf
1_2.pdf1_2.pdf
1_2.pdf
 
Himpunan Kelas 7 Semester Genap
Himpunan Kelas 7 Semester GenapHimpunan Kelas 7 Semester Genap
Himpunan Kelas 7 Semester Genap
 
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester GenapMenyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
Menyatakan himpunan Kelas VII Semester Genap
 
Materi Seni Musik kelas 8 smp kelas 8 sby
Materi Seni Musik kelas 8 smp kelas 8 sbyMateri Seni Musik kelas 8 smp kelas 8 sby
Materi Seni Musik kelas 8 smp kelas 8 sby
 
Ict relasi dan fungsi (yuli yanti)
Ict relasi dan fungsi (yuli yanti)Ict relasi dan fungsi (yuli yanti)
Ict relasi dan fungsi (yuli yanti)
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Penerapan Matematika pada Fungsi Transposisi Akord dan Nada by Agatha Indy C. D.

  • 1. 1 PENERAPAN MATEMATIKA PADA FUNGSI TRANSPOSISI AKORD DAN NADA Agatha Indy Candra Dewi 06111008037 agatha.indy@yahoo.com Abstrak Matematika merupakan ilmu yang sangat penting bagi kehidupan dan memiliki peranan penting di bidang-bidang lain. Salah satunya adalah di bidang musik. Dengan berlandaskan materi himpunan, fungsi, dan aritmatika modulo, seorang penyanyi bisa melakukan transposisi akord dan nada pada sebuah lagu. Hal ini bertujuan supaya penyanyi dapat menyanyikan lagu sesuai dengan karakter suaranya. Sebelum melakukan transposisi, nada-nada dasar yang berjumlah 12 diubah ke dalam bentuk bilangan bulat modulo 12 yang disebut dengan Integer Model Of Pitch. Kemudian, menentukan nada dasar baru yang diinginkan dan melakukan transposisi dengan rumus ( ) = + ( 12). Maka akan diperoleh nada-nada penyusun lagu yang baru hasil dari transposisi tersebut. Kata Kunci: Musik, Himpunan, Fungsi, Aritmatika Modulo, Transposisi, Integer Model of Pitch, Akord, Nada.
  • 2. 2 I. PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kejadian atau hal-hal yang berkaitan erat dengan matematika seperti bentuk dan ruang (geometri), melakukan jual-beli (SPLDV), kecepatan benda (limit), dan lain-lain. Matematika juga sangat berperan di bidang lain seperti fisika, kimia, komputer, dan juga di bidang seni khususnya seni musik. Phytagoras dan pengikutnya membagi matematika menjadi empat divisi yaitu, angka mutlak (aritmatika, yang sekarang disebut dengan teori bilangan), aplikasi bilangan (musik), geometri, dan astronomi (http://www.robertnowlan.com/pdfs/Pythagoras.pdf). Lewin (1993) menyatakan bahwa matematika memberikan kerangka yang cocok pada ahli-ahli teori musik untuk memberitahukan cara yang paling baik untuk mendengarkan sebuah karya musik. Dalam hal ini, musik dan matematika mempunyai kaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Dalam bernyanyi, faktor jenis suara sangat berpengaruh. Lagu akan lebih enak didengar apabila penyanyi menyanyikan lagu dengan tingkat (tinggi-rendah) nada yang sesuai dengan karakter suaranya. Menyesuaikan nada dengan karakter suara penyanyi dapat dilakukan dengan mentransposisi akord penyusun lagu tersebut dari nada dasar asli menjadi nada dasar yang dapat dijangkau oleh penyanyi. Proses untuk melakukan transposisi akord tersebut dapat dilakukan dengan cara matematis, yaitu dengan menggunakan rumus fungsi transposisi akord. Fungsi transposisi akord di sini berfungsi untuk mengubah kunci dan nada penyusun lagu menjadi kunci dan nada yang sesuai dengan suara penyanyi sehingga enak didengar. Berdasarkan uraian di atas, dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai cara melakukan transposisi secara matematis. Di sini, penulis ingin memaparkan mengenai keterkaitan antara ilmu matematika dengan ilmu musik.
  • 3. 3 II. MATERI PENDUKUNG 2.1. Himpunan Secara intuitif, himpunan adalah setiap daftar, kumpulan atau kelas objek- objek yang didefinisikan secara jelas (Seymour Lipschutz, 1964). Objek- objek dari himpunan disebut elemen atau anggota himpunan. Himpunan-himpunan dinotasikan dengan huruf-huruf besar , , , , , , … Objek atau elemen himpunan dinyatakan dengan huruf-huruf kecil , , , , , … Elemen-elemen tersebut ditulis di antara kurung kurawal dan dipisahkan dengan tanda koma. Berikut beberapa contoh himpunan, 1. Himpunan bilangan asli = {1,2,3, … } 2. Himpunan bilangan bulat = {… , −2, −1, 0, 1,2, … } 3. Himpunan bilangan bulat positif = { 1,2,3, … } Cara lain menyajikan himpunan adalah dengan notasi pembentuk himpunan (set builder). Dengan cara penyajian ini, himpunan dinyatakan dengan menyertakan syarat yang harus dipenuhi oleh anggota himpunan. Notasi: { | ℎ ℎ ℎ } Thomas M. Fiore menyatakan, dua himpunan dikatakan sama jika mereka mempunyai anggota-anggota yang sama. Sebagai contoh, himpunan {0,4,7} adalah himpunan yang terdiri atas bilangan 0, 4, 7 dan tidak ada yang lain. {0,4,7} = {4,0,7} = {7,0,4, } Himpunan {0,4,7} dan {3,7,10} tidak sama karena mereka tidak mempunyai elemen yang sama.
  • 4. 4 2.2. Fungsi Fungsi merupakan relasi khusus. Suatu relasi antara A dan B disebut fungsi apabila setiap unsur (anggota) himpunan A dipasangkan tepat satu unsur (anggota) himpunan B (Negoro, B.Harahap, 1982: 112). Biasanya dinotasikan dengan : → Simbol di atas dibaca “ memetakan A ke B”. Dalam situasi ini, himpunan A disebut daerah asal atau domain dari fungsi dan B disebut daerah kawan atau kodomain fungsi . Sebagai contoh, 1. Misalkan fungsi : {1,2,3} → {4,5,6} didefinisikan dengan (1) = 4 (2) = 5 (3) = 5 Di sini domainnya adalah himpunan = {1,2,3} dan rangenya adalah himpunan = {4,5,6}. Tiga persamaan di atas menunjukkan bahwa masing-masing anggota domain berpasangan tepat pada satu anggota kodomain. 2. Misalkan = {1,2,3} dan = {5,7}. (1) = 5 (1) = 7 (2) = 7 (3) = 5 Maka, bukan merupakan fungsi karena 1 memiliki dua pasang kodomain yaitu 5 dan 7. 2.3. Aritmatika Modulo Definisi: Jika suatu bilangan positif maka kongruen dengan modulo (ditulis = ( )) bila dan hanya bila membagi ( − ). Jika tidak membagi( − ) maka dikatan tidak kongruen dengan (ditulis ≠ ).
  • 5. 5 (Sukarman, Herry, 1993: 147) Definisi di atas dapat ditulis bahwa jika > 0 maka |( − ) bila dan hanya bila = ( ). |( − ) ada bilangan bulat k sehingga ( − ) = . Sehingga = ( ) bila hanya bila ( − ) = untuk suatu bilangan bulat k. Tetapi karena ( − ) = sama artinya dengan = + , sehingga = ( ) bila dan hanya bila = + . 2.4. Istilah-istilah dalam Musik Berikut ini beberapa istilah yang berhubungan dengan musik. 1. Transposisi Transposisi mengubah rangkaian nada menjadi naik (lebih tinggi) atau turun (lebih rendah) (Thomas M. Fiore, 2009). Ketika penyanyi memutuskan untuk bernyanyi dengan nada yang lebih tinggi, mereka melakukan ini dengan melakukan transposisi melodi. 2. Tangga Nada Tangga nada berisikan kumpulan nada-nada yang harmonis. Keharmonisannya terjadi karena ada “aturan” dibalik itu semua. a. Tangga nada kromatik Merupakan kumpulan dari semua nada dalam musik. Karena nada selalu berulang tiap oktaf yang ada, maka istilah “tangga nada kromatik” sering dipakai untuk ke-12 nada tiap oktaf. Tabel 2.1. Tangga nada kromatik dalam musik C C ♯ D♭ D D ♯ E♭ E F F ♯ G♭ G G ♯ A♭ A A ♯ B♭ B C Meskipun ada 12 nada dalam satu oktaf, tapi hanya 7 huruf pertama dari abjad yang dipakai untuk memberi nama pada nada, yaitu dari A sampai dengan G. Kelima nada yang lain diberi nama dengan memberi tanda kres (♯) atau mol (♭) setelah notasi nada.
  • 6. 6 b. Tangga Nada Mayor Tangga nada mayor adalah tangga nada yang sangat umum yang biasa kita kenal dengan istilah: do-re-mi-fa-so-la-si-do. Tangga nada ini disusun berdasarkan kombinasi interval semiton antara nada-nada yang ada. Aturannya adalah: 2 (tone) – 2 (tone) – 1 (semitone) – 2 (tone) – 2 (tone) – 2(tone) – 1(semitone) Jarak 2 nada berdekatan disebut semitone, dan dua buah semitone disebut tone. Ada juga yang menuliskan seperti di bawah ini, sebagai contoh tangga nada C. Tabel 2.2. Tangga Nada Mayor 1 2 3 4 5 6 7 8 C D E F G A B C C ♯ D ♯ F F ♯ G ♯ A ♯ C C ♯ D E F ♯ G A B C ♯ D D ♯ F G G ♯ A ♯ C D D ♯ E F ♯ G ♯ A B C ♯ D ♯ E F G A A ♯ C D E F F ♯ G ♯ A ♯ B C ♯ D ♯ F F ♯ G A B C D E F ♯ G G ♯ A ♯ C C ♯ D ♯ F G G ♯ A B C ♯ D E F ♯ G ♯ A A ♯ C D D ♯ F G A A ♯ B C ♯ D ♯ E F ♯ G ♯ A ♯ B 3. Penyusunan Akord (Chord) Contoh akord yang sederhana adalah tipe akord triad (trinada), yaitu chord yang terdiri dari tiga nada yang memberi suara harmonis. Akord-
  • 7. 7 akord yang lain merupakan kelanjutan dari tipe triad ini. Yang paling dasar adalah tipe triad mayor. Yaitu penyusunan akord mayor dengan 3 nada penyusun. Triad mayor terdiri dari nada pada tingkat 1, 3, dan 5. Beberapa akord tipe triad lainnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini. Tabel 2.3. Kombinasi triad lainnya (http://yoyokpm.files.wordpress.com/2008/04/teori_musik1.pdf) Dari tabel di atas, misalkan ingin menyusun chord c minor, maka dari tangga nada C mayor: Nada : C – D – E – F – G – A – B – C Tingkat: 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 Sesuai rumus di tabel, akord c minor adalah dengan memainkan nada C – E♭ – G. Penyusunan akord tidak hanya 3 nada (triad). Dengan menambahkan beberapa nada lainnya maka akord yang dimainkan kedengaran lebih enak. Berikut ini akan diberikan beberapa rumus untuk menyusun chord dengan nada lebih dari tiga. Tabel 2.4. Akord lanjutan dari triad mayor
  • 8. 8 Tabel 2.5. Akord lanjutan dengan kombinasi antara triad mayor dan tingkat lain Tabel 2.6. Akord lanjutan dari triad minor Tabel 2.7. Akord lanjutan dengan kombinasi antara triad minor dan tingkat lain Tabel 2.8. Akord diminis untuk nada mayor
  • 9. 9 Tabel 2.9. Akord diminis untuk nada mayor (http://yoyokpm.files.wordpress.com/2008/04/teori_musik1.pdf) III. MATERI POKOK 3.1. Integer Model of Pitch Pada transposisi akord dan nada, ke-12 nada-nada yang ada harus diubah ke dalam bentuk bilangan bulat modulo 12 yang disebut dengan integer model of pitch seperti di bawah ini. C = 0 C ♯ = D♭ = 1 D = 2 D ♯ = E♭ = 3 E = 4 F = 5 F ♯ = G♭ = 6 G = 7 G ♯ = A♭ = 8 A = 9 A ♯ = B♭ = 10 B = 11
  • 10. 10 Gambar 1: The musical Clock (Thomas M. Fiore, 2009) Sesuai dengan bentuk di atas, akord C mayor yang terdiri dari nada-nada {C,E,G} diubah ke dalam bentuk bilangan bulat pada nada (integer model of pitch) menjadi {0,4,7}. Hal ini juga berlaku untuk akord yang lain. Tabel 3.1. Akord Triad Mayor Nada Mayor dalam musik Nada Mayor dalam matematika C = {C,E,G} C = {0,4,7} C ♯ = D♭ = {C ♯, F, G ♯} C ♯ = D♭ = {1, 5, 8} D = {D, F ♯, A} D = {2, 6, 9} D# = E♭ = {D ♯, G, A ♯} D ♯ = E♭ = {3, 7, 10} E = {E, G ♯, B} E = {4, 8, 11} F = {F, A, C} F = {5, 9, 0} F ♯ = G♭ = {F ♯, A ♯, C ♯} F ♯ = G♭ = {6, 10, 1}
  • 11. 11 G = {G, B, D} G = {7, 11, 2} G ♯ = A♭ = {G ♯, C, D ♯} G ♯ = A♭ = {8, 0, 3} A = {A, C ♯, E} A = {9, 1, 4} A ♯ = B♭ = {A ♯, D, F} A ♯ = B♭ = {10, 2,5} B = {B, D ♯, F ♯} B = {11, 3, 6} Tabel 3.1. Akord Triad Minor Nada minor dalam musik Nada minor dalam matematika c = {C,E ♭,G} c = {0, 3, 7} c ♯ = d♭ = {C ♯, E, G ♯} c ♯ = d♭ = {1, 4, 8} d = {D, F, A} d = {2, 5, 9} d ♯ =e♭ = {D ♯, Gb, A ♯} d ♯ = e♭ = {3, 6, 10} e = {E, G, B} e = {4, 7, 11} f = {F, Ab, C} f = {5, 8, 0} f ♯ = g♭ = {F ♯, A, C ♯} f ♯ = g♭ = {6, 9, 1} g = {G, Bb, D} g = {7, 10, 2} g ♯ = a♭ = {G ♯, B, D ♯} g ♯ = a♭ = {8, 11, 3} a = {A, C, E} a = {9, 0, 4}
  • 12. 12 a ♯ = b♭ = {A ♯, Db, F} a ♯ = b♭ = {10, 1, 5} b = {B, D, F ♯} b = {11, 2, 6} Bentuk penerapannya pada piano diperlihatkan pada gambar di bawah ini. C mayor G mayor 3.2. Fungsi Transposisi Definisi: Transposisi dengan n bilangan bulat mod 12 adalah fungsi : → , ( ) = + ( 12). (Thomas M. Fiore, 2009) Keterangan: n = 0, 1, 2, 3, ..., 11 (searah jarum jam pada the musical clock) x = anggota himpunan nada Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa fungsi transposisi merupakan fungsi yang memetakan ke . Berikut penjabaran rumus fungsi transposisi untuk setiap n. ( ) = + 0( 12) ( ) = + 1( 12) ( ) = + 2( 12) ( ) = + 3( 12) ( ) = + 4( 12) ( ) = + 5( 12) ( ) = + 6( 12) ( ) = + 7( 12) ( ) = + 8( 12) 0 4 7 2 7 11
  • 13. 13 ( ) = + 9( 12) ( ) = + 10( 12) ( ) = + 11( 12) 3.3. Penggunaan Fungsi Transposisi pada Akord Triad Untuk melakukan transposisi pada akord triad, dapat dilakukan dengan melakukan transposisi pada tiap-tiap nada penyusunnya. Berikut ini contoh Transposisi pada akord triad mayor dengan nada dasar C mayor {0,4,7} . 1. Nada dasar C ke C , maka n = 0 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 0( 12) (4) = 4 + 0( 12) = 0( 12) = 4( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 0( 12) = 7( 12) C = {0,4,7} menjadi C = {0,4,7} 2. Nada dasar C ke C ♯ , maka n = 1 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 1( 12) (4) = 4 + 1( 12) = 1( 12) = 5( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 1( 12) = 8( 12) C = {0,4,7} menjadi C# = {1,5,8} 3. Nada dasar C ke D, maka n = 2 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 2( 12) (4) = 4 + 2( 12) = 2( 12) = 6( 12)
  • 14. 14 ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 2( 12) = 9( 12) C = {0,4,7} menjadi D = {2,6,9} 4. Nada dasar C ke D ♯, maka n = 3 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 3( 12) (4) = 4 + 3( 12) = 2( 12) = 7( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 3( 12) = 10( 12) C = {0,4,7} menjadi D# = {3,7,10} 5. Nada dasar C ke E, maka n = 4 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 4( 12) (4) = 4 + 4( 12) = 4( 12) = 8( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 4( 12) = 11( 12) C = {0,4,7} menjadi E = {4,8,11} 6. Nada dasar C ke F, maka n = 5 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 5( 12) (4) = 4 + 5( 12) = 5( 12) = 9( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 5( 12) = 0( 12) C = {0,4,7} menjadi F = {5,9,0} 7. Nada dasar C ke F ♯, maka n = 6
  • 15. 15 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 6( 12) (4) = 4 + 6( 12) = 6( 12) = 10( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 6( 12) = 1( 12) C = {0,4,7} menjadi F# = {6,10,1} 8. Nada dasar C ke G, maka n = 7 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 7( 12) (4) = 4 + 7( 12) = 7( 12) = 11( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 7( 12) = 2( 12) C = {0,4,7} menjadi G = {7,11,2} 9. Nada dasar C ke G ♯, maka n = 8 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 8( 12) (4) = 4 + 8( 12) = 8( 12) = 0( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 8( 12) = 3( 12) C = {0,4,7} menjadi G# = {8,0,3} 10. Nada dasar C ke A, maka n = 9 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 9( 12) (4) = 4 + 9( 12) = 9( 12) = 1( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 9( 12)
  • 16. 16 = 4( 12) C = {0,4,7} menjadi A = {9,1,4} 11. Nada dasar C ke A ♯, maka n = 10 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 10( 12) (4) = 4 + 10( 12) = 10( 12) = 2( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 10( 12) = 5( 12) C = {0,4,7} menjadi A# = {10,2,5} 12. Nada dasar C ke B, maka n = 11 ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 11( 12) (4) = 4 + 11( 12) = 11( 12) = 3( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 11( 12) = 6( 12) C = {0,4,7} menjadi B = {11,3,6} Contoh transposisi nada dasar F menjadi G pada not balok Nada dasar F Transposisi ke G 3.4. Penerapan pada Lagu Rumus fungsi transposisi akord dan nada dapat digunakan untuk mentransposisi lagu. Sebagai contoh, akan dilakukan transposisi pada lagu
  • 17. 17 “Semangat Baru” yang dipopulerkan oleh Ello, Ipank, Berry, dan Lala, dengan akord dan syair sebagai berikut: [intro] C Dm F C 2x C Dm F C hello teman semua ayo kita sambut, hari baru telah tiba C Dm F C apa yang kurasakan ku ingin engkau tahu dan berbagi bersama [chorus] C Dm buka kita buka hari yang baru sebagai semangat langkah ke depan F C jadi pribadi baru C Dm buka kita buka jalan yang baru tebarkan senyum wajah gembira F G C dalam suasana baru Susunan akord-akord pada lagu Semangat Baru adalah sebagai berikut. C - Dm - F – C Lagu tersebut memiliki nada dasar C mayor. Andaikan saja, seorang penyanyi merasa bahwa nada dasar C mayor ini tidak sesuai untuk jenis dan tingkat suaranya, maka perlu dilakukan transposisi pada akord-akord penyusun lagu tersebut. Misalkan orang tersebut ingin mengubah nada dasar C mayor menjadi G mayor, maka transposisinya sebagai berikut. 1. Perpindahan nada dasar C menjadi G Perpindahan dari nada dasar C ke G adalah sebanyak 7 langkah (step), maka n = 7. a. Akord C = {0, 4, 7} ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 7( 12) (4) = 4 + 7( 12)
  • 18. 18 = 7( 12) = 11( 12) ( ) = + ( 12) (7) = 7 + 7( 12) = 2( 12) Akord C = {0,4,7} menjadi G = {7,11,2} b. Akord Dm = {2, 5, 9} ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (2) = 2 + 7( 12) (5) = 5 + 7( 12) = 9( 12) = 0( 12) ( ) = + ( 12) (9) = 9 + 7( 12) = 4( 12) Akord Dm = {2, 5, 9} menjadi Am = {9, 0, 4} c. Akord F = {5, 9, 0} ( ) = + ( 12) ( ) = + ( 12) (5) = 5 + 7( 12) (9) = 9 + 7( 12) = 0( 12) = 4( 12) ( ) = + ( 12) (0) = 0 + 7( 12) = 7( 12) Akord F = {5, 9, 0} menjadi C = {0, 4, 7} Dengan demikian, susunan akord-akord yang baru dengan nada dasar G mayor adalah, Akord dasar : C – Dm – F – C Hasil Transposisi : G – Am – C – G
  • 19. 19 IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, penerapan matematika dalam bidang musik khususnya dalam melakukan transposisi akord dan nada sangat membantu. Kita dapat mengubah nada dasar dan akord penyusun lagu, dengan menggunakan rumus fungsi transposisi ( ) = + ( 12). DAFTAR PUSTAKA Crans, Alissa, Thomas M Fiore, dan Satyendra. 2009. Musical Action of Dihedral Group. https://www.maa.org/sites/default/files/pdf/upload_library/22/Hasse/Cran s2011.pdf Diakses pada tanggal 6 Desember 2013. Fiore, Thomas. Music and Mathematics. fioreth@umich.edu diakses pada tanggal 15 Februari 2014. Gloria, Soli Deo, Jimmi Hasugian. Teori Musik. http://yoyokpm.files.wordpress.com/2008/04/teori_musik1.pdf. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2013. Lipschut, Seymour. 1989. Teori Himpunan (Set Theory). Diterjemahkan oleh Fantur Silaban. Jakarta: Erlangga. Munir, Rinaldi. 2003. Matematika Diskrit. Edisi kedua. Bandung: Informatika. Negoro, B.Harahap. 1982. Ensiklopedia Matematika. Edisi kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia. Suaefrizal. 2011. Aplikasi Matematika pada Transposisi Tangga Nada Musik. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
  • 20. 20 Sukarman, Herry. 1993. Materi Pokok Teori Bilangan. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. . Phytagoras. http://www.robertnowlan.com/pdfs/Pythagoras.pdf diakses pada tanggal 15 Februari 2014.