SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
1 of 10
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 tentang Transaksi Dalam
Mata Uang Asing disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada
tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan
Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial
items)
Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
2 of 10
PENDAHULUAN
Tujuan
Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign
activities) dalam dua cara; melakukan transaksi dalam mata uang asing atau
memiliki kegiatan usaha luar negeri (foreign operations). Untuk memasukkan
transaksi dalam valuta asing pada laporan keuangan suatu perusahaan, transaksi
harus dinyatakan dalam mata uang pelaporan perusahaan.
Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing yang
meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh keuangan dari
perubahan kurs vaiuta asing dalam laporan keuangan.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk transaksi dalam valuta
asing.
02 Pernyataan ini mengatur akuntansi hedge sebatas selisih kurs dalam transaksi
hedge. Aspek lain dari akuntansi hedge diatur dalam standar akuntansi keuangan
terkait.
03 Pernyataan ini tidak mengatur tentang penjabaran laporan keuangan dari
kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial, atau
melalui penerapan dengan metode ekuitas (lihat Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing).
04 Pernyataan ini tidak mengatur penyajian laporan arus kas tentang arus kas yang
bersumber dari transaksi valuta asing (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 2 tentang Laporan Arus Kas).
Definisi
05 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Kegiatan usaha luar negeri (foreign operation) adalah suatu anak perusahaan
(subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan (joint venture) atau
cabang perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara di luar
negara perusahaan pelapor. Kegiatan usaha tersebut dapat merupakan suatu bagian
integral dari suatu perusahaan pelapor atau suatu entitas asing.
Entitas asing (foreign entity) adalah suatu kegiatan usaha luar negeri (foreign
operation), yang aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari
perusahaan pelapor.
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan
keuangan.
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
3 of 10
Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan suatu perusahaan.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang.
Selisih kurs (exchange difference) adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan
jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang
berbeda.
Kurs penutup (closing rate) adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca.
Investasi neto dalam suatu entitas asing adalah bagian (share) perusahaan pelapor
dalam aktiva neto suatu entitas asing.
Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima
atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan.
Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham
(knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length
transaction).
PENJELASAN
Pengakuan Awal
06 Suatu transaksi dalam mata uang asing adalah suatu transaksi yang
didenominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang. asing,
termasuk transaksi yang timbul ketika suatu perusahaan:
(a) membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam
suatu mata uang asing.
(b) meminjam (hutang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didenominasi
dalam suatu mata uang asing.
(c) menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum
terlaksana; atau
(d) memperoleh atau melepaskan aktiva, menimbulkan atau melunasi kewajiban,
yang didenominasi dalam suatu mata uang asing.
07 Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada
saat terjadinya transaksi.
08 Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs spot (spot
rate). Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal transaksi sering
digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata selama seminggu atau sebulan mungkin
digunakan untuk seluruh transaksi dalam setiap mata uang asing yang terjadi
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
4 of 10
selama periode itu. Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs
rata-rata untuk satu periode tidak dapat diandalkan.
Pelaporan Pada Tanggal Neraca Berikutnya
09 Pada setiap tanggal neraca:
(a) pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke
dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila
terdapat kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat
digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif;
(b) pos non- moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
transaksi; dan
(c) pos non- moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing
harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai
tersebut ditentukan.
10 Nilai terbawa dari suatu pos ditentukan sesuai dengan standar akuntansi yang
relevan. Misalnya, instrumen keuangan dan properti tertentu (investasi yang
dilakukan Dana Pensiun), mungkin dinilai pada nilai wajar atau pada biaya historis.
Apakah nilai tercatat ditentukan berdasarkan biaya historis atau nilai wajar, nilai
yang ditentukan untuk pos valuta asing dilaporkan pada mata uang pelaporan sesuai
dengan Pernyataan ini.
Pengakuan Selisih Kurs (Recognition of Exchange Differences)
11 Paragraf 13 hingga 17 menjelaskan perlakuan akuntansi yang diharuskan
Pernyataan ini sehubungan dengan selisih kurs atas transaksi dalam mata uang
asing. Paragraf tersebut juga mencakup perlakuan wajib (benchmark treatment)
untuk selisih kurs sebagai akibat devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata
uang yang tidak memungkinkan dilakukannya hedging dan yang menimbulkan
kewajiban tak terselesaikan sehubungan dengan perolehan aktiva dala m mata uang
asing.
Perlakuan alternatif yang diijinkan untuk selisih kurs seperti itu dijelaskan dalam
paragraf 20.
12 Pernyataan ini mengatur akuntansi hedge sebatas selisih kurs dalam transaksi
hedge. Aspek lain dari akuntansi hedge diatur dalam standar akuntansi keuangan
terkait.
13 Kecuali untuk hal-hal yang diuraikan dalam paragraf 16 dan 18, selisih
penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mate uang asing pada tanggal
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
5 of 10
neraca dan laba rugi kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
14 Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan
tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi
dalam mata uang asing. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada
dalam suatu periode akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam
periode tersebut. Namun jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada
dalam beberapa periode akuntansi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap
periode akuntansi dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing- masing
periode.
Transaksi Valuta Berjangka
15a Salah satu transaksi valuta berjangka SWAP adalah transaksi pertukaran dua
valuta asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka
atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Pada hakekatnya
transaksi tersebut dilakukan untuk lebih mendapatkan kepastian tentang kurs
penjabaran yang bersifat tetap selama dalam kontrak sehingga pembuat transaksi
terhindar dari kerugian akibat perubahan kurs. Dalam transaksi SWAP pembuat
transaksi umumnya memperhitungkan premi yang ditetapkan terlebih dahulu .
15b Perlakuan akuntansi transaksi valuta berjangka yang dilakukan untuk tujuan
hedging hutang adalah sebagai berikut:
(i) Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) dicatat
sebagai diskonto atau premi yang arus diamortisasi sesuai dengan jangka
waktu kontrak valuta berjangka.
(ii) Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk hutang dalam mata
uang asing (yang diproteksi melalui hedging), forward receivable dan
forward payable dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai
akibat perbedaan antara kurs tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat
terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode
berjalan.
(iii) Dalam neraca, forward receivable atau forward payable, dan diskonto atau
premi yang belum diamortisasi yang timbul dari kontrak valuta berjangka
yang berhubungan harus dijadikan satu di bagian aktiva atau kewajiban,
tergantung pada posisi neto dari seluruh pos tersebut.
Investasi Neto dalam suatu Entitas Asing
16 Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter yang dalam substansinya
membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus
diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga saat
pelepasan (disposal) investasi neto dan pada saat tersebut harus diakui sebagai
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
6 of 10
pendapatan atau beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11
tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing).
17 Suatu perusahaan mungkin memiliki suatu pos moneter berupa hutang piutang
dengan suatu entitas asing. Apabila timbulnya dan penyelesaian pos moneter
tersebut tidak terencana, dalam substansinya merupakan suatu perluasan, atau
pengurangan dari, investasi neto perusahaan dalam entitas asing tersebut. Pos
moneter itu mungkin mencakup piutang jangka panjang atau pinjaman tetapi tidak
mencakup piutang dagang atau hutang dagang.
18 Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai
suatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus
diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga
pelepasan (disposal) investasi neto, dan pada saat tersebut harus diakui sebagai
pendapatan atau sebagai beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing) .
Perlakuan Alternatif yang Diijinkan
19 Perlakuan wajib (benchmark treatment) untuk selisih kurs pada paragraf 20
dijelaskan pada paragraf 13.
20 Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa
suatu mata uang dalam keadaan tidak tersedia fasilitas hedging dan menimbulkan
kewajiban yang tak terselesaikan akibat-perolehan aktiva yang baru saja dilakukan
dan harus dilunasi dalam mata uang asing. Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan
sebagai nilai tercatat (carrying amount) aktiva tersebut sepanjang nilai tercatat
aktiva yang telah disesuaikan tidak melebihi jumlah terendah antara biaya pengganti
(replacement cost) dan jumlah yang dapat diperoleh kembali (amount recoverable)
dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut. Alternatif yang dipilih harus
diungkapkan secukupnya.
21 Selisih kurs tidak termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva jika tersedia fasilitas
hedging hutang valuta asing yang timbul dari perolehan aktiva. Tetapi, kerugian
akibat perubahan kurs adalah bagian yang secara langsung dapat diatribusikan pada
biaya perolehan aktiva jika kewajiban tidak dapat diselesaikan dan tidak terdapat
alat praktis untuk hedging, contohnya, jika sebagai hasil dari pengendalian valuta
asing terdapat penundaan dalam memperoleh mata uang asing. Maka dalam
keadaan demikian biaya perolehan aktiva termasuk selisih kurs.
Pengungkapan
22 Perusahaan harus mengungkapkan:
(a) jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam laba neto atau kerugian untuk
periode tersebut;
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
7 of 10
(b) selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu
unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan
akhir periode; dan
(c) jumlah selisih kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam nilai
tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang diijinka n dalam
paragraf 20.
23 Perusahaan mengungkapkan dampak atas pos-pos moneter mata uang asing
sehubungan dengan suatu perubahan dalam kurs yang terjadi setelah tanggal neraca
jika perubahan tersebut sedemikian besar sehingga bila tidak diungkapkan akan
mempengaruhi kemampuan pembaca laporan keuangan untuk membuat evaluasi
dan keputusan yang tepat (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8
tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca).
24 Pengungkapan juga diperlukan sehubungan dengan kebijakan manajemen risiko
mata uang asing.
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
8 of 10
PERSYARATAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 10
TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 terdiri dari paragraf 25 -
35. Pernyataan Ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1 - 24.
25 Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk transaksi dalam valuta
asing.
Pengakuan Awal
26 Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada
saat terjadinya transaksi.
Pelaporan Pada Tanggal Neraca Berikutnya
27 Pada setiap tanggal neraca:
(a) pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke
dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca;
(b) pos non- moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal
transaksi; dan
(c) pos non- moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing
harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai
tersebut ditentukan.
Pengakuan Selisih Kurs (Recognition of Exchange Differences)
28 Kecuali untuk hal-hal yang diatur dalam paragraf 31 dan 32, selisih penjabaran
pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan
laba rugi kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dikreditkan atau
dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Transaksi Valuta Berjangka
29a. Salah satu transaksi valuta berjangka SWAP adalah transaksi pertukaran dua
valuta asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka
atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Pada hakikatnya
transaksi tersebut dilakukan untuk lebih mendapatkan kepastian tentang kurs
penjabaran yang bersifat tetap selama dalam kontrak sehingga pembuat transaksi
terhindar dari kerugian akibat perubahan kurs. Dalam transaksi SWAP pembuat
transaksi umumnya memperhitungkan premi yang ditetapkan terlebih dahulu.
29b Perlakuan akuntansi transaksi valuta berjangka yang dilakukan untuk tujuan
hedging hutang adalah sebagai berikut:
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
9 of 10
(i) Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) dicatat
sebagai diskonto atau premi yang harus diamortisasi sesuai dengan
jangka waktu kontrak valuta berjangka .
(ii) Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk hutang dalam mata
uang asing (yang diproteksi melalui hedging), forward receivable dan
forward payable dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai
akibat perbedaan antara kurs tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat
terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode
berjalan.
(iii) Dalam neraca, forward receivable atau forward payable, dan diskonto atau
premi yang belum diamortisasi yang timbul dari kontrak valuta berjangka
yang berhubungan harus dijadikan satu di bagian aktiva atau kewajiban,
tergantung pada posisi neto dari seluruh pos tersebut.
Investasi Neto dalam suatu Entitas Asing
30 Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter yang dalam substansinya
membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus
diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga saat
pelepasan (disposal) investasi neto dan pada saat tersebut harus diakui sebagai
pendapatan atau beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11
tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing).
31 Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai
suatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus
diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga
pelepasan (disposal) investasi neto, dan pada saat tersebut harus diakui sebagai
pendapatan atau sebagai beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing).
Perlakuan Alternatif yang Diijinkan
32 Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa
suatu mata uang di mana tidak mungkin dilakukan hedging dan menimbulkan
kewajiban yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang harus dibayar dalam
suatu mata uang asing . Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai
tercatat (carrying amount) aktiva yang bersangkutan dengan pengertian nilai
tercatat yang disesuaikan tersebut tidak melampaui jumlah terendah antara biaya
pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (amount
recoverable) dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut Alternatif yang dipilih
harus diungkapkan secukupnya.
Pengungkapan
33 Perusahaan harus mengungkapkan:
(a) jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam laba neto atau kerugian untuk
periode tersebut;
PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
10 of 10
(b) selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu
unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan
akhir periode; dan
(c) jumlah selisih kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam nilai
tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang diijinkan dalam
paragraf 32.
Masa Transisi
34 Pada saat Pernyataan ini pertama kali diterapkan, perusahaan harus
mengklasifikasikan secara terpisah dan mengungkapkan saldo kumulatif, pada awal
periode, selisih kurs yang ditangguhkan dan diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam
periode sebelumnya, kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara
wajar. Dalam hal tersebut maka perlu dijelaskan alasannya .
Tanggal Efektif
35 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakupi periode laporan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini
dianjurkan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksiTugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksiDicky Alejandro
 
Tugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksiTugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksiDicky Alejandro
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6Shellanovianti06
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
Akuntansi internasional bab 6
Akuntansi internasional bab  6Akuntansi internasional bab  6
Akuntansi internasional bab 6afriansyah123
 
88594031 makalah-arus-kas
88594031 makalah-arus-kas88594031 makalah-arus-kas
88594031 makalah-arus-kasjuwis123
 
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Foreign exchange market
Foreign exchange marketForeign exchange market
Foreign exchange marketstiemberau2
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 

Was ist angesagt? (20)

Tugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksiTugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksi
 
Tugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksiTugas 1 analisa transaksi
Tugas 1 analisa transaksi
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
TRANSLASI MATA UANG ASINGBab 6
 
Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow
 
Pasar uang& valas
Pasar uang& valasPasar uang& valas
Pasar uang& valas
 
Asballll
AsballllAsballll
Asballll
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Bab 6,,,keuangan
Bab 6,,,keuanganBab 6,,,keuangan
Bab 6,,,keuangan
 
Akuntansi internasional bab 6
Akuntansi internasional bab  6Akuntansi internasional bab  6
Akuntansi internasional bab 6
 
Cash flow ferry
Cash flow ferryCash flow ferry
Cash flow ferry
 
88594031 makalah-arus-kas
88594031 makalah-arus-kas88594031 makalah-arus-kas
88594031 makalah-arus-kas
 
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk11 akuntansi keuangan kontemporer
 
Makalah Cash dan Flow
Makalah Cash dan FlowMakalah Cash dan Flow
Makalah Cash dan Flow
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Foreign exchange market
Foreign exchange marketForeign exchange market
Foreign exchange market
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk12 akuntansi keuangan kontemporer
 

Andere mochten auch

Aset tetap psak 16
Aset tetap psak 16 Aset tetap psak 16
Aset tetap psak 16 Nita Putri
 
Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Nita Putri
 
Kerangka dasar
Kerangka dasarKerangka dasar
Kerangka dasarNita Putri
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Nita Putri
 
Aset tetap psak 16 (r2011) iai.oke
Aset tetap psak 16 (r2011) iai.okeAset tetap psak 16 (r2011) iai.oke
Aset tetap psak 16 (r2011) iai.okeNita Putri
 

Andere mochten auch (18)

Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Psak2ok (1)
Psak2ok (1)Psak2ok (1)
Psak2ok (1)
 
Aset tetap psak 16
Aset tetap psak 16 Aset tetap psak 16
Aset tetap psak 16
 
Fix pra
Fix praFix pra
Fix pra
 
Psak15
Psak15Psak15
Psak15
 
Psak07
Psak07Psak07
Psak07
 
Psak16
Psak16Psak16
Psak16
 
Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)Psak16(ed 0809)
Psak16(ed 0809)
 
Psak06
Psak06Psak06
Psak06
 
Kerangka dasar
Kerangka dasarKerangka dasar
Kerangka dasar
 
Psak20
Psak20Psak20
Psak20
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Psak17
Psak17Psak17
Psak17
 
Psak18
Psak18Psak18
Psak18
 
Psak14
Psak14Psak14
Psak14
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
 
Aset tetap psak 16 (r2011) iai.oke
Aset tetap psak 16 (r2011) iai.okeAset tetap psak 16 (r2011) iai.oke
Aset tetap psak 16 (r2011) iai.oke
 
Psak01
Psak01Psak01
Psak01
 

Ähnlich wie Psak10

Psak10 130326211428-phpapp02
Psak10 130326211428-phpapp02Psak10 130326211428-phpapp02
Psak10 130326211428-phpapp02Ana Kusuma
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)mas karebet
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Futurum2
 
Lk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di lnLk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di lnDiah Arini Retno Sari
 
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan JasaMenyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan JasaRini Handayani
 
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokSri Apriyanti Husain
 
Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...yuliayupr
 
Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4Pandu Budi Mulya
 
Akuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptxAkuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptxRestu Dimar Prayogi
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokSri Apriyanti Husain
 

Ähnlich wie Psak10 (20)

Psak10 130326211428-phpapp02
Psak10 130326211428-phpapp02Psak10 130326211428-phpapp02
Psak10 130326211428-phpapp02
 
Kel. 6
Kel. 6Kel. 6
Kel. 6
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Psak13
Psak13Psak13
Psak13
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
 
Audit investasi
Audit investasiAudit investasi
Audit investasi
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
 
Lk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di lnLk konsolidasi perusahaan anak di ln
Lk konsolidasi perusahaan anak di ln
 
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan JasaMenyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
 
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk10 akuntansi keuangan kontemporer
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 
Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
Bisnis internasional _10__yulia_ayu_priscilla__prof._dr._hapzi_ali__ir__cma__...
 
Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4Akuntansi internasional kelompok 4
Akuntansi internasional kelompok 4
 
Akuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptxAkuntansi internasional kelompok 4.pptx
Akuntansi internasional kelompok 4.pptx
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 
Cash flow
Cash flowCash flow
Cash flow
 

Mehr von Nita Putri

Mehr von Nita Putri (9)

PSAK seri I
PSAK seri IPSAK seri I
PSAK seri I
 
Psak12
Psak12Psak12
Psak12
 
Psak09
Psak09Psak09
Psak09
 
Psak08
Psak08Psak08
Psak08
 
Psak05
Psak05Psak05
Psak05
 
Psak04
Psak04Psak04
Psak04
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
Psak03
Psak03Psak03
Psak03
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
 

Psak10

  • 1. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 1 of 10 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 tentang Transaksi Dalam Mata Uang Asing disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (immaterial items) Jakarta, 7 September 1994 Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia Komite Prinsip Akuntansi Indonesia Hans Kartikahadi Ketua Jusuf Halim Sekretaris Hein G. Surjaatmadja Anggota Katjep K. Abdoelkadir Anggota Wahjudi Prakarsa Anggota Jan Hoesada Anggota M. Ashadi Anggota Mirza Mochtar Anggota IPG. Ary Suta Anggota Sobo Sitorus Anggota Timoty Marnandus Anggota Mirawati Soedjono Anggota
  • 2. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 2 of 10 PENDAHULUAN Tujuan Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara; melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha luar negeri (foreign operations). Untuk memasukkan transaksi dalam valuta asing pada laporan keuangan suatu perusahaan, transaksi harus dinyatakan dalam mata uang pelaporan perusahaan. Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing yang meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh keuangan dari perubahan kurs vaiuta asing dalam laporan keuangan. Ruang Lingkup 01 Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk transaksi dalam valuta asing. 02 Pernyataan ini mengatur akuntansi hedge sebatas selisih kurs dalam transaksi hedge. Aspek lain dari akuntansi hedge diatur dalam standar akuntansi keuangan terkait. 03 Pernyataan ini tidak mengatur tentang penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial, atau melalui penerapan dengan metode ekuitas (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing). 04 Pernyataan ini tidak mengatur penyajian laporan arus kas tentang arus kas yang bersumber dari transaksi valuta asing (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2 tentang Laporan Arus Kas). Definisi 05 Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Kegiatan usaha luar negeri (foreign operation) adalah suatu anak perusahaan (subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan (joint venture) atau cabang perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara di luar negara perusahaan pelapor. Kegiatan usaha tersebut dapat merupakan suatu bagian integral dari suatu perusahaan pelapor atau suatu entitas asing. Entitas asing (foreign entity) adalah suatu kegiatan usaha luar negeri (foreign operation), yang aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari perusahaan pelapor. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan.
  • 3. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 3 of 10 Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan suatu perusahaan. Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Selisih kurs (exchange difference) adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Kurs penutup (closing rate) adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca. Investasi neto dalam suatu entitas asing adalah bagian (share) perusahaan pelapor dalam aktiva neto suatu entitas asing. Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan. Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction). PENJELASAN Pengakuan Awal 06 Suatu transaksi dalam mata uang asing adalah suatu transaksi yang didenominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang. asing, termasuk transaksi yang timbul ketika suatu perusahaan: (a) membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu mata uang asing. (b) meminjam (hutang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didenominasi dalam suatu mata uang asing. (c) menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum terlaksana; atau (d) memperoleh atau melepaskan aktiva, menimbulkan atau melunasi kewajiban, yang didenominasi dalam suatu mata uang asing. 07 Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. 08 Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs spot (spot rate). Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal transaksi sering digunakan, contohnya, suatu kurs rata-rata selama seminggu atau sebulan mungkin digunakan untuk seluruh transaksi dalam setiap mata uang asing yang terjadi
  • 4. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 4 of 10 selama periode itu. Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk satu periode tidak dapat diandalkan. Pelaporan Pada Tanggal Neraca Berikutnya 09 Pada setiap tanggal neraca: (a) pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai indikator yang obyektif; (b) pos non- moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan (c) pos non- moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan. 10 Nilai terbawa dari suatu pos ditentukan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Misalnya, instrumen keuangan dan properti tertentu (investasi yang dilakukan Dana Pensiun), mungkin dinilai pada nilai wajar atau pada biaya historis. Apakah nilai tercatat ditentukan berdasarkan biaya historis atau nilai wajar, nilai yang ditentukan untuk pos valuta asing dilaporkan pada mata uang pelaporan sesuai dengan Pernyataan ini. Pengakuan Selisih Kurs (Recognition of Exchange Differences) 11 Paragraf 13 hingga 17 menjelaskan perlakuan akuntansi yang diharuskan Pernyataan ini sehubungan dengan selisih kurs atas transaksi dalam mata uang asing. Paragraf tersebut juga mencakup perlakuan wajib (benchmark treatment) untuk selisih kurs sebagai akibat devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang yang tidak memungkinkan dilakukannya hedging dan yang menimbulkan kewajiban tak terselesaikan sehubungan dengan perolehan aktiva dala m mata uang asing. Perlakuan alternatif yang diijinkan untuk selisih kurs seperti itu dijelaskan dalam paragraf 20. 12 Pernyataan ini mengatur akuntansi hedge sebatas selisih kurs dalam transaksi hedge. Aspek lain dari akuntansi hedge diatur dalam standar akuntansi keuangan terkait. 13 Kecuali untuk hal-hal yang diuraikan dalam paragraf 16 dan 18, selisih penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mate uang asing pada tanggal
  • 5. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 5 of 10 neraca dan laba rugi kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. 14 Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun jika timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode akuntansi, maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan perubahan kurs untuk masing- masing periode. Transaksi Valuta Berjangka 15a Salah satu transaksi valuta berjangka SWAP adalah transaksi pertukaran dua valuta asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Pada hakekatnya transaksi tersebut dilakukan untuk lebih mendapatkan kepastian tentang kurs penjabaran yang bersifat tetap selama dalam kontrak sehingga pembuat transaksi terhindar dari kerugian akibat perubahan kurs. Dalam transaksi SWAP pembuat transaksi umumnya memperhitungkan premi yang ditetapkan terlebih dahulu . 15b Perlakuan akuntansi transaksi valuta berjangka yang dilakukan untuk tujuan hedging hutang adalah sebagai berikut: (i) Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) dicatat sebagai diskonto atau premi yang arus diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak valuta berjangka. (ii) Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk hutang dalam mata uang asing (yang diproteksi melalui hedging), forward receivable dan forward payable dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai akibat perbedaan antara kurs tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode berjalan. (iii) Dalam neraca, forward receivable atau forward payable, dan diskonto atau premi yang belum diamortisasi yang timbul dari kontrak valuta berjangka yang berhubungan harus dijadikan satu di bagian aktiva atau kewajiban, tergantung pada posisi neto dari seluruh pos tersebut. Investasi Neto dalam suatu Entitas Asing 16 Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter yang dalam substansinya membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga saat pelepasan (disposal) investasi neto dan pada saat tersebut harus diakui sebagai
  • 6. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 6 of 10 pendapatan atau beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing). 17 Suatu perusahaan mungkin memiliki suatu pos moneter berupa hutang piutang dengan suatu entitas asing. Apabila timbulnya dan penyelesaian pos moneter tersebut tidak terencana, dalam substansinya merupakan suatu perluasan, atau pengurangan dari, investasi neto perusahaan dalam entitas asing tersebut. Pos moneter itu mungkin mencakup piutang jangka panjang atau pinjaman tetapi tidak mencakup piutang dagang atau hutang dagang. 18 Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai suatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga pelepasan (disposal) investasi neto, dan pada saat tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing) . Perlakuan Alternatif yang Diijinkan 19 Perlakuan wajib (benchmark treatment) untuk selisih kurs pada paragraf 20 dijelaskan pada paragraf 13. 20 Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang dalam keadaan tidak tersedia fasilitas hedging dan menimbulkan kewajiban yang tak terselesaikan akibat-perolehan aktiva yang baru saja dilakukan dan harus dilunasi dalam mata uang asing. Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai tercatat (carrying amount) aktiva tersebut sepanjang nilai tercatat aktiva yang telah disesuaikan tidak melebihi jumlah terendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang dapat diperoleh kembali (amount recoverable) dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut. Alternatif yang dipilih harus diungkapkan secukupnya. 21 Selisih kurs tidak termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva jika tersedia fasilitas hedging hutang valuta asing yang timbul dari perolehan aktiva. Tetapi, kerugian akibat perubahan kurs adalah bagian yang secara langsung dapat diatribusikan pada biaya perolehan aktiva jika kewajiban tidak dapat diselesaikan dan tidak terdapat alat praktis untuk hedging, contohnya, jika sebagai hasil dari pengendalian valuta asing terdapat penundaan dalam memperoleh mata uang asing. Maka dalam keadaan demikian biaya perolehan aktiva termasuk selisih kurs. Pengungkapan 22 Perusahaan harus mengungkapkan: (a) jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam laba neto atau kerugian untuk periode tersebut;
  • 7. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 7 of 10 (b) selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode; dan (c) jumlah selisih kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang diijinka n dalam paragraf 20. 23 Perusahaan mengungkapkan dampak atas pos-pos moneter mata uang asing sehubungan dengan suatu perubahan dalam kurs yang terjadi setelah tanggal neraca jika perubahan tersebut sedemikian besar sehingga bila tidak diungkapkan akan mempengaruhi kemampuan pembaca laporan keuangan untuk membuat evaluasi dan keputusan yang tepat (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 8 tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca). 24 Pengungkapan juga diperlukan sehubungan dengan kebijakan manajemen risiko mata uang asing.
  • 8. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 8 of 10 PERSYARATAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 terdiri dari paragraf 25 - 35. Pernyataan Ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1 - 24. 25 Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk transaksi dalam valuta asing. Pengakuan Awal 26 Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pelaporan Pada Tanggal Neraca Berikutnya 27 Pada setiap tanggal neraca: (a) pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca; (b) pos non- moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan (c) pos non- moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan. Pengakuan Selisih Kurs (Recognition of Exchange Differences) 28 Kecuali untuk hal-hal yang diatur dalam paragraf 31 dan 32, selisih penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan laba rugi kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. Transaksi Valuta Berjangka 29a. Salah satu transaksi valuta berjangka SWAP adalah transaksi pertukaran dua valuta asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Pada hakikatnya transaksi tersebut dilakukan untuk lebih mendapatkan kepastian tentang kurs penjabaran yang bersifat tetap selama dalam kontrak sehingga pembuat transaksi terhindar dari kerugian akibat perubahan kurs. Dalam transaksi SWAP pembuat transaksi umumnya memperhitungkan premi yang ditetapkan terlebih dahulu. 29b Perlakuan akuntansi transaksi valuta berjangka yang dilakukan untuk tujuan hedging hutang adalah sebagai berikut:
  • 9. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 9 of 10 (i) Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) dicatat sebagai diskonto atau premi yang harus diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak valuta berjangka . (ii) Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk hutang dalam mata uang asing (yang diproteksi melalui hedging), forward receivable dan forward payable dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai akibat perbedaan antara kurs tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode berjalan. (iii) Dalam neraca, forward receivable atau forward payable, dan diskonto atau premi yang belum diamortisasi yang timbul dari kontrak valuta berjangka yang berhubungan harus dijadikan satu di bagian aktiva atau kewajiban, tergantung pada posisi neto dari seluruh pos tersebut. Investasi Neto dalam suatu Entitas Asing 30 Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter yang dalam substansinya membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga saat pelepasan (disposal) investasi neto dan pada saat tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing). 31 Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai suatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga pelepasan (disposal) investasi neto, dan pada saat tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 11 tentang Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing). Perlakuan Alternatif yang Diijinkan 32 Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang di mana tidak mungkin dilakukan hedging dan menimbulkan kewajiban yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang harus dibayar dalam suatu mata uang asing . Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai tercatat (carrying amount) aktiva yang bersangkutan dengan pengertian nilai tercatat yang disesuaikan tersebut tidak melampaui jumlah terendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (amount recoverable) dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut Alternatif yang dipilih harus diungkapkan secukupnya. Pengungkapan 33 Perusahaan harus mengungkapkan: (a) jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam laba neto atau kerugian untuk periode tersebut;
  • 10. PSAK No. 10 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 10 of 10 (b) selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode; dan (c) jumlah selisih kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang diijinkan dalam paragraf 32. Masa Transisi 34 Pada saat Pernyataan ini pertama kali diterapkan, perusahaan harus mengklasifikasikan secara terpisah dan mengungkapkan saldo kumulatif, pada awal periode, selisih kurs yang ditangguhkan dan diklasifikasikan sebagai ekuitas dalam periode sebelumnya, kecuali jika jumlah tersebut tidak dapat ditentukan secara wajar. Dalam hal tersebut maka perlu dijelaskan alasannya . Tanggal Efektif 35 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakupi periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan lebih dini dianjurkan.