Dokumen tersebut merangkum kondisi geografis dan peradaban di Mesopotamia, dimulai dari bangsa Sumeria hingga bangsa Persia dan Yunani. Mesopotamia merupakan daerah subur yang terletak antara sungai Tigris dan Eufrat, menjadi lokasi berkembangnya peradaban awal manusia melalui sistem irigasi dan pertanian.
2. Kondisi Geografis
• Mesopotamia adalah suatu wilayah perlembahan yang terletak di antara dua
sungai Tigris dan Eufrat
• Hulu kedua sungai tersebut berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di
Asia Kecil yang mengalir ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka
• Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur
• Tanah Mesopotamia adalah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan
Eufrat.
• Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan "daerah subur bulan sabit" atau dalam
bahasa inggris nya "the fertile crescent", karena bentuk daerahnya menyerupai
bulan sabit.
• Daerah ini sangat strategis untuk perdagangan karena menghubungkan jalur
perdagangan antara Asia Selatan dengan Turki, Armenia, dan dari Laut Tengah
dengan Asia Timur.
• Secara geografis kawasan Mesopotamia merupakan kawasan yang sangat terbuka,
sehingga Mesopotamia tidak memiliki perlindungan alam yang baik
• Mesopotamia sekarang termasuk negara Irak, Iran, dan Suriah.
4. Bangsa Sumeria (3.500 - 2.300 tahun SM)
Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami kawasan
Mesopotamia. Sehingga bangsa Sumeria pantas disebut sebagai penduduk asli
Mesopotamia. Bangsa Sumeria datang dari wilayah Asia kecil sekitar tahun 3.500
tahun SM. Pada awalnya, bangsa Sumeria mengolah lahan pertanian yang subur
sebagai mata pencahariannya. Lama kelamaan, bangsa Sumeria dapat membangun
sistem pengairan untuk menanggulangi banjir dan menyalurkan air ke lahan-lahan
pertanian, seperti sistem irigasi dan kanal. Dengan hasil pertanian yang melimpah,
bangsa Sumeria sekitar tahun 3.000 tahun SM membangun 12 kota-kota besar, di
antaranya kota Ur, Uruk, Lagash dan Nippur. Bangsa Sumeria mencapai mansa
kejayaannya saat dipimpin oleh Raja Ur-Nammu. NAmun, sekitar tahun 2.300 tahun
SM bangsa Sumeria dapat ditaklukkan oleh bangsa Akkadia di bawah pimpinan Raja
Sargon.
5. Kekaisaran Akkadia
Adalah kekaisaran yang berpusat di kota Akkad, serta daerah sekitarnya
di Mesopotamia kuno. Yang menyatukan semua orang asli Akkad
penutur bahasa Semit dan bahasa Sumer di bawah satu kekuasaan.
Selama milenium ke-3 SM, berkembang simbiosis kebudayaan yang
dekat antara bangsa Sumer dan bangsa Akkad yang Semit, yang meliputi
penyebaran bilingualisme.Bahasa Akkad secara perlahan menggantikan
bahasa Sumer sebagai bahasa lisan utama pada peralihan milenium ke-3
dan ke-2 SM.
Kekaisaran Akkad mencapai puncak kejayaannya antara abad ke-24 dan
ke-22 SM, menyusul penaklukan-penaklukan oleh pendirinya, Sargon
dari Akkad (2334–2279 SM). Di bawah Sargon dan para penerusnya,
bahasa Akkad secara singkat disebarkan ke negara-negara taklukan
Akkad seperti Elam. Beberapa pihak menganggap Akkad sebagai
kekaisaran pertama dalam sejarah
6.
7. Bangsa Amori ( 1900-an – 1500-an SM)
• Peradaban bangsa Amori dimulai sekitar tahun 1894 SM, ketika salah seorang
dari anggota suku bangsanya bernama Sumuabum (raja pertama)
mengembangkan kota Babilonia (atau biasa disebut Babel) yang sudah ada pada
zaman Sumero – Akkadia
• Raja Hammurabbi (memerintah (sekitar tahun 1792 – 1750), Babilon mencapai
puncak kejayaannya. Luas wilayah kekuasaannya tidak hanya meliputi
Mesopotamia, namun juga wilayah luarnya yaitu wilayah Pegunungan Zagros di
Persia, wilayah sekitar Teluk Persia, Asia Kecil, sampai di Sungai Khabur di Suriah.
• Hammurabbi juga cakap dalam birokrasi. Ia menetapkan pajak dan
memberlakukan pemerintahan yang tersentralisasi. Selain itu, Ia juga dikenal
karena kode / hukum tertulis yang dibuatnya yaitu Piagam Hammurabbi ( Codex
Hammurabbi)
• Sepeninggal Hammurabbi, bangsa Amori ditaklukkan oleh bangsa Kassit ( Suku
yang berada di pegunungan Eros) dan bangsa itu berhasil menduduki bangsa
Amorii pada tahun 1531 dan berkuasa selama 3 abad.
8. Bangsa Guti & Elam (+ 2115 – 2050 SM)
• Pada than 2115 SM, Guti menghancurkan kota
Akkadia. Di bawah kekuasaan Guti, negara –
negara kota atau kerajaan seperti Ur, Uruk, dan
Lagash tunduk kepada Guti, dibawah kekuasaan
Raja Gudea.
• Kekuasaan Guti hanya berlangsung sekitar
setengah abad dan berakhir pada tahun 2050
yang disingkirkan oleh kerajaan Ur dan Uruk
dibawah Raja Nammu.
• Penaklukan bangsa Guti dikenal dangan istilah era
Kebangkitan Kembali Sumeria (Sumerian
Renaissance)
• Tidak lama setelah terjadina Sumerian
Renaissance, bangsa Elam dari Persia menaklukan
penguasa Sumeria dan menjadikan Larsa sebagai
pusat pemerintaahannya
9. BANGSAASYUR (1235 SM-698 SM)
• Kerajaan bersuku bangsa Semit. Telah
berkembang tidak lama setelah dinasti
awal Sumeria terbentuk.
• Raja – raja Asyur lebih memilih
mengembangkan kota Niniwe sebagai
ibu kotanya daripada bermarkas di
Asyur.
• Kerajaan Asyur mencapai puncak
kejayaan di bawah pemerintahan Raja
Tiglathpileser III (745 – 727 SM).
Wilayah kekuasaannya yaitu:
Babilonia, Suriah, Palestina, Cyprus,
Arabia Utara, dan Mesir.
• Raja selanjutnya yaitu Raja
Sargon II (722 – 705 SM). Ia
banyak terlibat perang dengan
kerajaan – kerajaan di
Babilonia, seperti dengan Raja
Marduk-apla-iddina II dari
suku bangsa Khaldea, Raja
Sargon II berhasil mematahkan
perlawanan ini.
• Kemudian Raja Sargon II
membangun sebuah istana dan
kota baru yang megah bernama
Dur-Sharrukin yang artinya
“Istana atau Benteng Sargon”
yang terletak 20 km arah utara
kota Niniwe.
10. • Dalam Kitab suci agama Yahudi dan
Nasrani banyak diceritakan pertempuran
antara raja – raja Asyur, termasuk Raja
Sargon II dengan Israel yang akhirnya
dimenangkan pihak Asyur.
• Pada tahun 705 SM , Sargon II terbunuh di
Anatolia saat terjadi situasi darurat militer
yang memaksanya untuk turun tangan
dalam situasi tersebut.
• Kemudian Sargon II digantikan oleh
putranya yang bernama Sanherib (705-681
SM). Ia terkenal sebagai raja yang kejam.
Di bawah Sanherib, Asyur bahkan
menguasai wilayah Yudea dan Samaria,
wilayah Israel Kuno. Semua jalur
perdagangan pun dikuasai.
• Raja – raja Asyur merupakan penguasa
yang bersifat absolut. Pemerintah sangat
tersentralisasi serta tidak menolerir
pelanggaran – pelanggaran terhadap
keutuhan negara.
• Penguasa terakhir Asyur yaitu Raja
Assurbanipal. Ia merupakan raja
terpelajar, perpustakaan besar di ibu
kota Niniwe pun dibangun. Berbagai
catatan kuno Sumeria dan Akkadia
dilestarikan dalam lembaran – lembaran
tanah liat.
• Pasca Assurbanipal, Asyur terpecah
belah akibat perebutan kekuasaan di
kalangan internal istana. Hal ini
memudahkan bangsa Khaldea dibawah
pimpinan raja Nabopalassar ,
menaklukan Niniwe tahun 620 – 605
SM.
• Kemudian, penguasa Asyur dibawah
pimpinan Ashuruballit II dan para
pengikutnya menyingkir ke Harran
(Turki sekarang).
11. BANGSA KHALDEA (605-539 SM)
• Dibawah bangsa Khaldea, Kerajaan Babilonia
ditegakkan kembali dengan nama Babilonia Baru
yang dipimpin oleh raja Nebukadnezar II (604 –
561 SM). Ia menaklukan Yudea dan Yerusalem
pada tahun 587 SM, serta membuang orang –
orang Yahudi ke pengasingan. Ia membangun
dasar – dasar Kerajaan Babilonia Baru.
• Raja – raja setelah Nebukadnezar berturut – turut
yaitu:
- Amel-Marduk
- Neriglissar
- Labashi-Marduk (556 SM)
-Nabonidus
• Tahun 539 SM, Babilonia diserang oleh Cyrus
Agung, raja dari Kekaisaran Achaemenid. Lalu
Babilonia pun jatuh ke tangan Persia.
12. Bangsa Persia (539-330 SM) dan
Yunani (330-323)
• Cyrus Agung membangun Kekaisaran Persia
dengan membagi-bagi wilayahnya dalam satrapi-
satrapi
• Darius I menggantikan Cyrus (521-486 SM)
• Perbaikan dalam Pemerintahan yang telah
dilakukan Darius I antara lain:
• Membangun jalan raya besar dari Susa (Iran) –
Efesus (Turki) sepanjang 2.400 KM.
• Membangun sebuah istana yang dikenal dengan
istana Persepolis.
• Persia mengalami kekalahan di Marathon, Yunani
pada 490 SM dalam sebuah perang dengan Yunani
(499-497 SM).
• Babilonia berada dalam kuasa Persia di bawah
Pemerintahan Darius III (336-330 SM).
• Dalam pertempuran melawan Alexander Agung
dari Kerajaan Macedonia (Yunani), Persia takluk.
13. • Seluruh wilayah kekuasaan Persia termasuk Babilonia pun
menjadi bagian dari Yunani.
• Seleukia (sekitar Baghdad sekarang) dibangun oleh
Alexander Agung.
• Seleukia (sekitar Baghdad sekarang) yang kelak menjadi
kerajaan mandiri.
• Mengusai Persia, Alexander mengambil gelar
“Shahanshah” yang berarti “Raja dari segala Raja”.
• Alexander mengadopsi budaya adat-istiadat dan kebiasaan
Persia yang memicu banyak pengikutnya dari Yunani tidak
lagi bersimpati padanya hingga akhirnya Alexander
meninggalkan kebiasaan tersebut.
• Kebiasaan tersebut ialah: Proskynesis.
• Penyebaran dan penanaman kebudayaan Yunani (bahasa,
seni, arsitektur, gaya hidup, pandangan hidup) ke seluruh
daerah taklukannya yang disebut dengan Helenisasi.
• Munculah perpaduan budaya Yunani dengan budaya
taklukannya ( Mesir, Persia) yang disebut Helenistik.
14. Kota-kota yang bergaya Helenistik antara lain:
• Alexandria
• Antiokia
• Seleukia
Menyelipkan unsur- unsur budaya Yunani ke dalam budaya
Persia dan bahkan mencampurkannya merupakan ambisi
Alexander yang tidak pernah dilaksanakan oleh pengganti-
penggantinya kemudian.
Alexander meninggal pada sekitar bukan Juni tahun 323 SM
di istana Nebukadnezar II di Babilonia dalam usia 32 tahun.
Setelahnya kekaisaran terpecah menjadi empaat kerajaan
terpisah namun stabil yakni:
• Dinasti Ptolemeus di Mesir
• Seleukia di Persia
• Pergamon di Asia Kecil
• Macedonia di Yunani
Empat kerajaan ini saling berebut dominasi sebelum dikuasai
oleh bangsa Romawi.
15. Sistem Kepercayaan & Religi
Agama memiliki peran yang sangat penting sejak peradaban
Mesopotamia terlihat dari pengaruhnya terhadap semua aspek
kehidupan seperti organisasi pemerintahan dan masyarakat, seni,
sastra, dan ilmu pengetahuan. Ciri-ciri agama di Mesopotamia:
• Totemisme kepercayaan pada binatang/tumbuhan yang
dianggap suci.
• Antropomorfimisme menghubungkan karakteristik manusia
dengan makhluk-makhluk non manusia
• Politeisme kepercayan terhadap dewa-dewa
• Kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian
• Penyembahan terhadap pemimpin/penguasa/imam-imam sebagai
perwujudan dewa
16. Imam-imam di Sumeria tidak hanya berjalan sebagai pemimpin spiritual,tetapi
juga pemimpin politik dan dianggap sebagai wakil dari dewa-dewa pelindung
negara. Kepercayaan terhadap dewa pelindung ini juga dilakukan oleh bangsa
Akkaida, Babilonia, dan Asyur. Contohnya:
• Sin (atau Nanna); dewa bulan pelindung kota Ur.
• Enlil; dewa Angin pelindung kota Nippur
• Anu; dewa langit pelindung kota Uruk
• Ninurta; dewa petir pelindung kota Nagash
• Utu, dewa matahari dan keadilan pelindung kota Larsa
• Marduk; dewa utama negara kota Babilonia dan dewa bangsa Babilonia
• Ashur; dewa utama kota Asyur
• Kuil yang besar dan tinggi disebut juga zigurat adalah tempat beribadah
kepada dewa pelindung serta untuk acara ritual keagamaan dengan sejumlah
pelengkap upacara berbentuk sesajian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
perlindungan dan berkah dari dewa-dewa tertentu. Kuil zigurat dibuat tinggi,
bahkan bisa mencapai 88 meter, karena mereka mempercayai bahwa semakin
tinggi kuil yang mereka bangun, semakin dekat mereka dengan tempat tinggal
dewa
17. • Penyembahan terhadap dewa-dewa juga diwujudkan melalui
berbagai ritual kesenian yang biasanya dihubunhkan dengan
perayaan ungkapan syukur atas hasil panen dan memperingati
fase bulan. Biasanya dimulai pada bulan baru yang merupakan
simbol pertumbuhan dan kelimpahan, sementara bulan tua
dihubungkan dengan kematian atau kemunduran.
• Ritual yang paling penting di Mesopotamia adalah Tahun Baru
atau Akitu di Babilon. Ritual ini adalah untuk memperingati awal
musim tanam dna musim panen, namun pada masa Babilon
didedikasikan untuk memperingati kemenangan Dewa Marduk
atas Tiamat, alias dewa kekacauan.
18. Hasil Budaya & Peradaban
MesopotamiaA. tulisan kuneiform
mesopotamia dikenal karena menemuka sistem penulisan di lempengan tanah liat yang
disebut kuneiform atau huruf paku. Hal ini menyebabkan Mesopotamia disebut sebagai
pusat peradaban. Tulisan tertuanya dalam huruf bergambar ditemukan sekitar tahun
3300 SM.
Teks tulisan dalam kuneiform terdiri atas madah, doa, mantera, surat-surat transaksi
bisnis pribadi, hukum, dan teks-teks ilmiah, serta sastra dan puisi seperti Epos
Gilgamesh yang terkenal. Tulisan inipun menyebar ke seluruh wilayah Timur Tengah
selama 2000 tahun berikutnya, diikuti dengan perubahan-perubahan bahasa dan budaya.
b. seni dan arsitektur
• Seni Sumaria bermotif keagamaan seperti lukisan dewa-dewi dan makhluk-
makhluk mitologis. Seniman Sumaria banyak menggunakan bahan dari tanah liat,
sehingga seni ukir Sumaria bertekstur lebih halus dan utuh dibanding seni ukir
Mesir sebagaimana yang terlihat dari patung-patungnya.
• Pada masa itu, muncul pula cap silinder, yakni silinder yang dipahat dengan
berbagai gambar, teks, dan cerita bergambar yang digunakan sebagai lambang,
tanda tangan, atau pesan tertentu. Benda-benda peninggalan Sumaria adalah
tembikar, pintu, lempengan tanah liat, dan batu bata
19. • Penaklukan Sumeria oleh Sargon Agung dari Akkaida ikut juga mengubah seni
dan arsitektur Sumeria. Namun, bukti fisik hal tersebut sangat terbatas, sehingga
bisa dikatakan pada masa Akkaida, penggunaan cap silinder merupakan puncak
seni Timur Tengah.
• Pada masa periode Kebangkitan Kembali Sumaria, seni ukir yang terkenal
adalah patung Gudea dan Lagash. Periode ini juga ditandai dengan lahirnya
mahakarya besar, seperti karya sastra Epos Gigamesh
c. ilmu pengetahuan dan teknologi
• Orang-orang Mesopotamia menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis
60) dan operasi matematika, sementara lempengan-lempengan tanah liat di
perpustakaan Ashurbanipal mencakup persamaan kuadrat, persamaan kubik,
dan pecahan, serta geometri yang mencakup aturan-aturan umum untuk
menghitung luas dan volume.
• Orang-orang Babilonia sudah mengetahui cara menghitung peredaran matahari,
bulan, dan planet-planet, serta memprediksi gerhana bulan dan gerhana
matahari. Mereka menggunakan kalender kamariah yang membagi tahun
dalam 12 bulan kamariah dan 11 hari, dan tahun baru pada musim semi.
Mereka juga mengembangkan zodiak yang terdiri dari 12 lambang dan horoskop
pertama.
20. D. hukum
• mesopotamia berlandaskan hukum yang disebut Codex
Hammurabi. Landasan hukum ini dipahatkan di sebuah lempeng
baru, memuat 282 aturan hukum yang isinya pengaturan atas
perbuatan kriminal dan ganjaran yang setimpal.
• Sebelumnya sudah ada Codex Urukagna dan Codex Ur-Nammu.
Perihal adanya Codex Urukagna terdapat pada prasasti-prasasti
sementara rumusan hukumnnya belum pernah ditemukan, dan
hanya sedikit informasi tentang Codex Ur-Nammu.