1. SISTEM GERAK
MANUSIA
NAMA : Abu Hasan
NIM : 1110016100051
Pend.Biologi 3B
2. A.LETAK RANGKA
Berdasarkan letak susunannya, rangka
dapat dibedakan menjadi dua.
1. Rangka endoskeleton, yaitu rangka
yang terletak di dalam tubuh
2. Rangka eksoskeleton, rangka ini terletak
di luar tubuh.
Rangka endoskeleton terdapat pada
hewan vertebrata, sedangkan rangka
eksoskeleton terdapat pada hewan
invertebrata.
3. B.FUNGSI RANGKA
• Apakah fungsi rangka bagi tubuh? Secara
umum, fungsi rangka adalah sebagai berikut :
• 1. Sebagai Alat Gerak Pasif
Tingkat produksi
• 2. Tempat Melekatnya Otot Rangka sumsum tulang
mencapai 260 miliar
• 3. Memberi Bentuk Tubuh sel darah merah dan
135 miliar sel darah
putih per hari.
• 4. Memberi Kekuatan dan Menunjang
Tegaknya Tubuh
• 5. Melindungi Organ Tubuh yang Lemah
• 6. Tempat Pembentukan Sel Darah
4. C. MACAM-MACAM TULANG DAN STUKTURNYA
• 1. Jenis Tulang
a. Tulang Rawan (Kartilago)
b. Tulang Sejati (Osteon)
2. Matriks Tulang
a. Tulang Kompak
b. Tulang Spons
3. Bentuk Tulang
a. Tulang Pipa
b. Tulang Pipih
c. Tulang Pendek
5. D. SISTEM RANGKA MANUSIA
• Pada dasarnya kerangka manusia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut :
• 1. Rangka Aksial : Rangka ini merupakan
rangka yang tersusun dari tulang
tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk (iga)
dan tulang dada
• 2. Rangka Apendikuler : Rangka apendikuler
merupakan rangka yang tersusun dari tulang-
tulang bahu, tulang panggul, dan tulang
anggota gerak atas dan bawah.
6. E. PERKEMBANGAN TULANG
• Coba perhatikan tulang kepala bayi yang baru lahir!
Bandingkan dengan tulang kepala Anda! Keadaan
tulang pada bayi ini akan sangat menguntungkan
karena memudahkan proses melahirkannya.
Bayangan, jika bayi memiliki tulang yang keras, pasti
akan sangat menyulitkan dan menyakitkan dalam
proses melahirkannya. Setelah lahir, tulang bayi akan
mengalami proses osifikasi, yaitu proses pengerasan
tulang. Proses osifikasi terjadi dalam beberapa tahap:
(a) kartilago, (b) ban periosteum terbentuk, (c)
perkembangan pusat osifikasi primer, (d) masuknya
pembuluh darah, (e) rongga sumsum tulang
terbentuk, (f) penipisan dan pemanjangan ban, (g)
pembentukan pusat osifikasi sekunder, (h) sisa kartilago
sebagai lempeng epifisis, (i) pembentukan batas epifisis.
7. Lanjutan....
• Pada rangka manusia, rangka yang
pertama kali terbentuk adalah tulang
rawan (kartilago) yang berasal dari
jaringan mesenkim. Tulang rawan ini
sebenarnya terbentuk sejak masih dalam
bentuk janin di dalam rahim seorang
ibu, kurang lebih bulan ketiga dari proses
kehamilan. Kemudian akan terbentuk
osteoblas atau sel-sel pembentuk tulang.
Osteoblas ini akan mengisi rongga-
rongga tulang rawan.
8. Lanjutan....
• Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam ke luar
(pembentukan secara konsentris). Setiap satuan-satuan
sel-sel tulang ini melingkari suatu pembuluh darah dan
saraf membentuk suatu saluran yang disebut saluran
Havers. Pada setiap kelompok lapisan terdapat sel
tulang yang berada pada tempat yang disebut lakuna.
Pada saluran Harvers terdapat pembuluh darah yang
berhubungan dengan pembuluh darah pada
periosteum (selaput yang menyelimuti bagian luar
tulang), yang bertugas memberikan zat makanan ke
bagian-bagian tulang. Sekeliling sel-sel tulang ini
terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks
tulang. Kelak ke dalam senyawa protein ini terdapat
pula zat kapur dan fosfor, sehingga matriks tulang akan
mengeras.
9. Lanjutan....
• Tulang yang menyusun rangka manusia
berjumlah kurang lebih 206 buah. Di sisi lain
terdapat sel osteoklas yang berfungsi
mengukir tulang dan mengubah bentuk
sesuai dengan tingkat pertumbuhannya.
Dapat diibaratkan bahwa sel osteoblas dan
osteoklas bertugas untuk membongkar
pasang tulang karena setiap saat sel-sel
tulang ada yang mengalami kerusakan.
10. F. HUBUNGAN ANTAR TULANG
Jika Anda perhatikan, pada anggota
badan yang tertekuk, dapat diketahui
bahwa di sana terdapat 2 tulang yang
saling dihubungkan. Itulah yang
dimaksud persendian atau artikulasi.
Sendi yang menyusun kerangka
manusia terdapat di beberapa
tempat.
11. Lanjutan...
• Secara garis besar, sendi-sendi
tersebut dapat dibedakan menjadi 3
macam.
• 1. Amfiartrosis
• 2. Sinartrosis
• 3. Diartrosis
12. G. KELAINAN TULANG
• Beberapa gangguan kesehatan dan kelainan
yang terjadi pada anggota gerak tubuh
adalah sebagai berikut :
• a. Fraktura : Pada kelainan tulang ini, tulang
mengalami retak/patah tulang akibat
mengalami benturan keras, misalnya karena
kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan
ini, yaitu dengan mengembalikan pada
susunan semula secepat mungkin. Pada kasus
patah tulang, untuk menyambungkannya
ditambahkan pen atau platina. Setelah
tulang mengalami pertumbuhan dan
menyatu, pen/platina akan diambil kembali.
13. Lanjutan....
• b. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Contoh kelainan ini adalah bentuk kaki X
atau O. Kelainan ini disebabkan oleh
faktor keturunan dan gangguan–
gangguan saat seorang ibu
mengandung, misalnya ibu tersebut
kekurangan vitamin D dan kalsium. Oleh
sebab itu, ibu yang sedang hamil
dianjurkan untuk banyak makan sayur
dan susu kalsium.
14. Lanjutan....
• c. Arthritis
Penyakit ini disebabkan terjadinya
peradangan yang terjadi pada persendian.
• d. Gangguan yang Terjadi pada Tulang
Belakang Gangguan ini disebabkan karena
kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini
antara lain seperti berikut.
• 1) Lordosis
• 2) Kifosis
• 3) Skoliosis
15. Lanjutan...
• e. Osteoporosis
Orang yang menderita kelainan ini, keadaan
tulangnya akan rapuh dan keropos. Ini disebabkan
karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang.
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka
kadar kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit.
Wanita lebih rentan terkena gangguan tulang ini. Coba
analisislah, mengapa terjadi demikian? Ketika seorang
wanita mengalami menopause, ia akan kehilangan
kalsium dengan cepat. Hal ini akan mengakibatkan
tulang keropos. Untuk menghindari hal ini, maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung kalsium. Susu kalsium dosis tinggi sangat
dianjurkan untuk ibu-ibu yang berumur di atas 50 tahun.
Selain minum susu, sebaiknya diimbangi pula dengan
olahraga yang teratur.
16. Lanjutan...
• f. Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang
seseorang yang lunak. Hal ini disebabkan
dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin
D. Vitamin ini berfungsi untuk mengabsorpsi
fosfor dan berperan dalam metabolisme
kalsium. Penderita ini disarankan banyak
mengkonsumsi telur, susu, dan minyak hati
ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita
disarankan berjemur di bawah sinar matahari
karena sinar matahari pagi dapat membantu
pembentukan vitamin D dalam tubuh.
17. Lanjutan...
• g. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami
keadaan di mana pertumbuhan tulang-tulang
tengkorak terlambat, sehingga bentuk kepala
kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir.
Ini disebabkan karena ketika sedang
hamil, seorang ibu kurang mendapat vitamin A
dan zat kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu hamil
dianjurkan banyak mengkonsumsi vitamin A yang
banyak terdapat pada sayuran yang berwarna
merah dan kuning, kuning telur,mentega, minyak
ikan, hati, dan susu. Sedangkan zat kapur
(kalsium) dapat diperoleh dari sayuran
kubis, brokoli, biji-bijian, susu, kerang, ikan dan
keju.
18. 2. Cara Menjaga Kesehatan
Tulang
Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan
yang terjadi pada tulang, maka Anda harus dapat
mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-
gangguan tersebut. Beberapa cara yang dapat kita
lakukan untuk menjaga kesehatan tulang kita adalah
sebagai berikut.
• a. Makan makanan yang cukup mengandung kalsium.
• b. Olahraga yang teratur.
• c. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya
sangat baik untuk membantu pembentukan vitamin D
yang sangat penting sekali untuk membantu
penyerapan kalsium dalam makanan. Selain cara-cara
itu, kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung vitamin D.
19. Otot manusia berjumlah le
bih kurang 600 jenis dan
merupakan setengah dari
berat badan.
H. OTOT
• Pada awal pembahasan materi ini
telah dijelaskan, bahwa otot
merupakan alat gerak aktif. Mengapa
disebut demikian? Hal ini dapat
dijelaskan dengan melihat aktivitas
otot yang sering berkontraksi dan
berelaksasi sehingga mengakibatkan
pergerakan tubuh.
20. • Sebagai alat gerak aktif, otot
mempunyai tiga karakteristik, yaitu
sebagai berikut.
• 1. Kontraktibilitas, dengan kemampuan
ini otot bisa memendek dari ukuran
semula.
• 2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot
untuk berelaksasi atau memanjang.
• 3. Elastisitas, dengan sifat elastisitas ini
otot memiliki kemampuan untuk kembali
lagi pada posisi semula setelah
berkontraksi atau berelaksasi.
21. • Pada dasarnya otot di dalam tubuh
manusia memegang peranan penting
dalam mengaktifkan gerakan organ
tubuh, baik organ dalam seperti alat
pencernaan, jantung, paru-
paru, sampai pada anggota tubuh
seperti tangan, kaki semuanya dapat
melakukan aktivitas gerak karena otot.
Dua otot yang menggerakkan tulang
ke arah yang berlawanan disebut otot
antagonis. Gerakan antagonis ini
dapat dibedakan berdasarkan arah
gerakannya.
22. • Otot lengan terdiri atas otot bisep dan
trisep. Otot bisep berada di bagian
depan lengan dan otot trisep berada di
bagian belakangnya.
• Otot trisep bercabang tiga. Apabila kita
menggerakkan tangan dengan gerakan
meluruskan lengan, maka otot yang
bekerja antara lain otot bisep akan
berelaksasi, sedangkan otot trisep akan
berkontraksi. Apabila kita menggerakkan
lengan menekuk maka otot bisep akan
berkontraksi, sedangkan otot trisep akan
berelaksasi.
23. • Bermacam-macam gerakan yang terjadi
pada tubuh kita disebabkan karena otot
yang melekat pada berbagai organ
tubuh. Menurut perlekatannya, otot
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
• 1. Origo, merupakan ujung otot yang
melekat pada tulang yang sedikit
bergerak selama berkontraksi.
• 2 . Insersi, merupakan bagian ujung otot
yang lain melekat pada tulang dan
mengalami perubahan kedudukan
selama otot berkontraksi.
24. I. JENIS-JENIS OTOT DAN
KARAKTERISTIKNYA
• Tubuh kita mempunyai tiga macam
jenis otot. Otot-otot itulah yang
berpengaruh terhadap gerakan
organ-organ tubuh. Tiga jenis otot
tersebut adalah sebagai berikut.
• 1. Otot Kerangka/Otot Lurik
• 2. Otot Polos
• 3. Otot Jantung
25. J. MEKANISME KERJA OTOT
• Otot bekerja dengan cara berkontraksi
dan relaksasi. Energi untuk berkontraksi
diperoleh dari ATP dan kreatin
fosfat, tetapi serabut otot hanya
mengandung cukup ATP untuk
menggerakkan beberapa kekejangan.
• Sumber yang paling baik ialah respirasi
molekul-molekul nutrien seluler yang
dibawa oleh darah ke serabut.
26. • Pada saat berkontraksi, ATP dan
kreatin fosfat akan terurai. ATP akan
terurai menjadi ADP (Adenosin difosfat
dan energi, ADP akan terurai menjadi
AMP (Adenosin Monofosfat) dan
energi. Kreatin fosfat akan terurai
menjadi kreatin dan fosfat. Fosfat yang
dihasilkan kemudian akan bergabung
dengan ADP menjadi ATP dan akan
mengalami peruraian seperti tersebut
tadi.
27.
28. • Rangsangan yang datang dari luar akan
ditangkap pertama kali oleh sel-sel saraf.
Dari sel-sel saraf, rangsangan ini akan
diteruskan ke sel-sel otot. Di dalam otot
akan diteruskan pada suatu neurohormon
yang sangat peka terhadap rangsang yang
disebut asetilkolin, sehingga asetilkolin ini
akan terangsang. Akibat dari rangsangan
ini, asetilkolin akan terurai, akibatnya akan
terbentuk miogen. Selanjutnya, miogen ini
akan merangsang pembentukan
aktomiosin. Rangsangan miogen terhadap
aktomiosin akan menyebabkan terjadinya
kontraksi miofibril.
29. K. KELAINAN PADA OTOT
• Otot pun dapat mengalami kelainan.
Beberapa kelainan yang terjadi pada
otot adalah sebagai berikut.
• 1. Tetanus : Kondisi otot yang mengalami
kejang terus menerus. Penyebab
penyakit ini karena infeksi bakteri
Clostridium tetani. Ketika terjadi
luka, bakteri ini bisa masuk melewati luka
yang terbuka tersebut.
30. • 2.Kram : Otot berada dalam keadaan
kejang. Keadaan ini antara lain
disebabkan karena terlalu lamanya
aktivitas otot secara terus menerus.
• 3. Hipertropi otot : Suatu keadaan otot
yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini
disebabkan karena otot sering dilatih
bekerja dan berolahraga. Hipertrofi
otot ini sering dimiliki oleh atlet
binaragawan. Coba perhatikan otot
yang dimiliki atlet binaragawan!
31. • 4. Atrofi otot : Keadaan otot yang lebih
kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan ini
disebabkan karena infeksi virus polio.
Pemulihannya dengan pemberian
latihan otot, pemberian stimulant
listrik, atau dipijat dengan teknik tertentu.
• 5. Stiff (kaku leher) : Keadaan
meradangnya otot trapesius. Hal ini
disebabkan karena gerak hentakan
secara tiba-tiba sehingga otot menjadi
tertarik secara tiba-tiba. Selain itu, stress
yang berat akan membuat kejang otot
leher dan punggung. Rasa sakit itu akan
hilang jika stress sudah hilang.
32. • 6. Hernia abdominal : Kondisi usus
melorot ke bawah, disebabkan oleh
sobeknya dinding otot perut.
• 7. Fibriosis : Pembentukan jaringan ikat
fibrosa. Sel-sel otot skelet ataupun alat
jantung yang mati karena suatu sebab
akan diganti oleh jaringan ikat karena
sel-sel otot ini tidak mampu
beregenerasi, sehingga otot-otot ini akan
melemah.
• 8.Distrofi otot : Distrofi otot merupakan
penyakit kronis pada otot sejak anak-
anak, diperkirakan merupakan penyakit
genetis (bawaan).