Nilai saham merupan nilai yang dimiliki oleh selsmbar saham di pasar modal. nilai saham terdiri dari tiga nilai, yaitu : nilai buku, nilai pasar, dan nilai intrinsik
2. PENDAHULUAN
Penilaian saham dilakukan utk
menentukan apakah saham yg akan dibeli
atau dijual akan memberikan tingkat
return yang sesuai dengan return yang
diharapkan.
Disini akan dibahas beberapa nilai yang
berhubungan dengan saham diantaranya
yaitu, nilai buku (book value), nilai pasar
(market value), dan nilai intrinsik
(intrinsic value).
3. • Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai
kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham.
• Agio saham (additional paid-in capital atau in excess of par
value) merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang
saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya.
4. Perusahaan menerbitkan 1.000.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp 5.000,-. Pada tanggal 18 Februari perusahaan
mengeluarkan 800.000 lembar saham dengan harga Rp 8.000,- per
lembar.
Modal saham biasa800.000 x Rp 5.000,- = Rp 4.000.000.000
Agio saham biasa 800.000 x Rp 3.000,- = Rp 2.400.000.000
Total kas diterima = Rp 6.400.000.000
Pada tanggal 17 November, perusahaan membeli balik saham biasa yang
beredar sebagai saham tresuri sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp
15.000,-. Nilai total saham tresuri adalah:
Saham tresuri = 100.000 x Rp 15.000,-
= Rp 1.500.000.000,-
Pada tanggal 5 Desember, 20.000 lembar saham tresuri dijual
dengan harga Rp 17.500,- per lembar. Kas yang diterima :
Modal saham tresuri (20.000 x Rp 15.000,-) = Rp 300.000.000
Agio saham tresuri (20.000 x Rp 2.500,-) = Rp 50.000.000
Total kas diterima = Rp 350.000.000
5. Jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca adalah :
Tanggal 18 Februari dijual sebanyak = 800.000 lembar
Tanggal 17 November dibeli kembali = 100.000 lembar
Jumlah saham biasa yang beredar = 700.000 lembar
Tanggal 5 Desember dijual kembali = 20.000 lembar
Jumlah saham beredar akhir tahun = 720.000 lembar
Laba ditahan akhir tahun : Rp
550.000.000
6. EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal disetor :
Modal saham
Saham biasa, nominal Rp 5.000,- diotorisasi
sebanyak 1.000.000 lembar, 800.000 dikeluarkan
dengan harga Rp 8.000,- dan 720.000 beredar 4.000.000.000
Total modal saham 4.000.000.000
Tambahan modal disetor
Agio saham biasa 2.400.000.000
Agio saham tresuri 50.000.000
Total tambahan modal disetor 2.450.000.000
Total modal disetor 6.450.000.000
Laba ditahan 550.000.000
Total modal disetor dan Laba ditahan 7.000.000.000
Dikurangi : saham tresuri (80.000 lembar) 1.200.000.000
TOTAL EKUITAS 5.800.000.000
Nilai buku per lembar saham :
5.800.000.000 : 720.000 = 8.056
7. NILAI PASAR
Nilai yang dibentuk oleh permintaan dan
penawaran saham dipasar modal
Harga saham di bursa saham pada saat
tertentu.
Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh
emiten atau pihak pinjaman emisi
sehingga boleh jadi harga inilah yang
sebenarnya mewakili nilai suatu
perusahaan.
8. NILAI INTRINSIK
Nilai saham yang menentukan harga
wajar suatu saham
Mencerminkan nilai saham yang
sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal
Perhitungan nilai intrinsik ini adalah
mencari nilai sekarang dari semua aliran
kas dimasa mendatang
9. PERHITUNGAN NILAI INTRINSIK
Analisis perusahaan (company analysis) :
menggunakan data yang berasal dari
keuangan perusahaan, seperti : laba,
dividen yang dibayar, penjualan, dan lain
sebagainya
Analisis teknis (technical analysis) :
menggunakan data pasar dari saham,
seperti : harga dan volume transaksi
saham
10. Analisis Fundamental
Dalam analisis fundamental ada dua
pendekatan untuk menghitung nilai
intrinsik saham, yaitu :
a. Pendekatan dengan nilai sekarang
(present value approach)
b. Pendekatan PER (P/E ratio approach).
11. Pendekatan dengan nilai sekarang
(present value approach)
Disebut dengan metode kapitalisasi laba
(capitalization of income method)
Komponen dalam penentuan nilai saham
dengan pendekatan nilai sekarang adalah
aliran kas
Arus kas / Laba perusahaan Arus
dividen
12. Rumus
Nilai perusahaan dapat ditentukan dengan
mendiskontokan nilai – nilai arus kas (cash flow)
di masa depan menjadi nilai sekarang, sebagai
berikut :
Notasi :
Po = Nilai sekarang dari perusahaan (value of the
firm)
t = Periode waktu ke t, dari t = 1 sampai dengan ∞
k = Suku bunga diskonto (discount rate) atau
tingkat pengembalian yang diinginkan (required
rate of return)
1 )1(t
t
t
k
KasArus
Po
13. Model Diskonto Dividen
Perhitungan harga saham sekarang yang
menyatakan bahwa nilai saham sama
dengan present value dari semua dividen
yang diharapkan di terima di masa yang
akan datang.
14. Pembayaran Dividen Tidak Teratur
Ada beberapa perusahaan membayar
dividen dengan tidak teratur, yaitu dividen
tiap – tiap periode tidak mempunyai pola
yang jelas,
Untuk periode – periode tertentu tidak
membayar dividen sama sekali, seperti
saat dalam periode masa rugi atau dalam
periode kesulitan likuidasi.
Dihitung menggunakan rumus model
diskonto dividen
15. Contoh soal 1
Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar
dividen sebesar $3, $3.24, and $3.50 untuk 3
tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga,
kalian mengantisipasi menjual saham dengan
harga pasar sebesar $94.48. Berapakah
harga saham apabila diketahui 12% expected
return?
Po = $75.00
16. Contoh soal 2
Suatu perusahaan membayar dividen selama 5
periode sebesar Rp1.000, Rp1.500, Rp0, Rp750,
dan Rp2.100. Diasumsikan bahwa tingkat bunga
diskonto adalah konstan sebesar 20% tiap
periodenya, diperkirakan pada akhir tahun ke 5,
investor dapat menjual saham sebesar Rp5.000,-
. Maka nilai intrinsik saham ini perlembarnya
adalah sebesar :
Po = Rp5.090,02,-
17. Penilaian Saham Biasa
Dividen Bertumbuh Secara Konstan
(Constant Growth Model)
Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat
pertumbuhan perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen
tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) /
konstan
Model ini cocok untuk perusahaan yang
mature dengan pertumbuhan yang stabil
P0 = D0(1+g)/Ks-g
18. Rumus Dividen Bertumbuh
Konstan
P0 = D0(1+g)/Ks-g
P0 = Harga saham
D0 = Nilai dividen terakhir
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
Ks = tingkat keuntungan yang
disyaratkan pada saham tsb
Model ini disebut Gordon model sesuai dgn
nama penemunya Myron J Gordon
19. Contoh Constant Growth/ Gordon
Model
Dengan menggunakan Gordon Model,
kita dapat menghitung harga saham A,
apabila diketahui dividen terakhir adalah
Rp 1,82. Tingkat pertumbuhan
perusahaan diperkirakan sebesar 10%.
Investor mensyaratkan return sebesar
16%, berapa harga saham A?
P0 = D0(1+g)/Ks-g
= 1,82(1+0,10)/0,16-0,10
= 33,33
20. Penilaian Saham Biasa
Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan
(Nonconstant Growth Rate)
Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen
tidak konstan karena kebanyakan
perusahaan2 mengalami life cyles (early-
faster growth, faster than economy, then
match with economy’s growth, then
slower than economy’s growth)
21. Langkah2 Perhitungan Nonconstant
Growth
1. Menentukan estimasi pertumbuhan
dividen ( g )
2. Menghitung present value dividen
selama periode dimana dividen tumbuh
tidak konstan
3. Menghitung nilai saham pada periode
pertumbuhan tidak konstan
4. Menjumlahkan 2 dan 3 untuk
mendapatkan P0
22. Contoh Nonconstant Growth
Perusahaan Hayo selama ini membagikan
dividen yang jumlahnya bervariasi.
Perusahaan memperkirakan kenaikan
pendapatan sebesar 20% per tahun selama
2 tahun mendatang, tetapi setelah itu
pendapatan akan menurun menjadi 5% per
tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik
perusahaan menginginkan return sebesar
18%.Dividen terakhir yang dibagikan
adalah Rp 200/ lembar. Berapakah harga
saham perusahaan tsb sekarang?
24. More Example
2. Perusahaan Yahoo selama ini membagikan
dividen yang jumlahnya berbeda sesuai
dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan
memperkirakan kenaikan pendapatan
sebesar 30% per tahun selama 3 tahun
mendatang, tetapi setelah itu pendapatan
akan menurun menjadi 10% per tahun
untuk selamanya. Pemilik perusahaan
menginginkan return sebesar 16%.Dividen
terakhir yang dibagikan adalah 1,82/
lembar. Berapakah harga saham
perusahaan tsb sekarang?
27. Harga Jual Akhir
Selain keuntungan berupa dividen, pemilik
saham juga mendapat keuntungan berupa
capital gain, yaitu keuntungan penjualan saham
akibat selisih dari harga jual dengan harga beli
saham.
Berarti selain arus kas masuk selain dividen,
juga harga jual akhir saham yang dapat
dimasukkan ke dalam model diskonto dividen.
Dengan demikian nilai intrinsik saham pd saat
dijual :
29. Pendeketan Price Earnings Ratio
(PER)
Perhitungan nilai intrinsik saham dapat
juga menggunakan pendekatan PER (Price
Earning Ratio). PER menunjukkan rasio
dari harga saham terhadap earnings.
Rasio ini menunjukkan berapa besar
investor menilai harga dari saham
terhadap kelipatan dari earnings.
Misal PER = 5, berarti bahwa harga saham
merupakan kelipatan dari 5 kali earnings
perusahaan.