SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
Resume
Ekonomi Internasional
Di susun oleh :
Imallia
11150753
6k-mkp
C1.3
Defenisi dan Pengertian Valuta Asing
Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima
sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai
biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang
cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta
asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap
kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat
berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi
perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering
kita sebut dengan istilah valuta asing.
Fungsi Valuta Asing
Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing adalah sebagai alat
pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita rinci secara lebih mendalam maka
valuta asing setidaknya memili 4 fungsi berikut ini :
1. Alat Tukar Internasional
Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita
ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk melakukan pertukaran
barang.
2. Alat Pengendali Kurs
Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu
negara sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan pengelolaan tingkat penggunaan
sesuatu valuta asing asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang
mereka dengan lebih mudah.
3. Alat Pembayaran Internasional
Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang besar dalam
perdagangan internasional yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua
belah pihak.
4. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional
Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh penjuru dunia dapat
dengan mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa harus terkendala masalah penggunaan
mata uang.
Demikianlah sedikit tulisan mengenai pengertian Valuta Asing beserta dengan jenis –
jenisnya yang bisa kami tulis untuk Anda. Semoga bermanfaat ya!
Pengertian Valuta Asing
Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi
perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta asing berupa mata uang asing. Tidak
setiap mata uang asing dapat dipakai langsung untuk membayar transaksi perdagangan
internasional, tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara
internasional.
Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam transaksi
kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang
nilainya kuat dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata
uang lain. Contoh dari hard currency adalah mata uang-mata uang dari negara-negara maju
seperti dollar Amerika, yen Jepang dan euro. Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan
relatif kurang stabil nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi
perdagangan internasional disebut soft currency. Mata uang yang termasuk soft currency ini
sering megalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain. Contoh
mata uang yang soft currency adalah mata uang dari negara-negara berkembang seperti
rupiah Indonesia, kyat Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam,
peso Filipina dan bath Thailand.
Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus
menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta asing atau Money Changer dengan
mata uang yang hard currency seperti dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku.
Sistem Kurs Valuta Asing
Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 1999, bank Indonesia diberi kewenangan untuk
menentukan sistem nilai kurs yang berlaku. Dalam penentuan sistem kurs valuta asing ada
tiga cara yang digunakan yaitu sebagai berikut.
a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap adalah nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh
pemerintah terhadap mata uang asing seperti Dollar Amerika berdasarkan standar emas,
artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas. Sebagai contoh pemerintah
menetapkan Rp 8000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini adalah nilai
tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan
cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh
kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs ini
nilai mata uang dalam negari akan selalu berubah, bisa naik atau turun terhadap mata
uang asing. Jika permintaan dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika) naik
maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi
jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga
akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang asing (dollar
Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata
uang ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata uang
tersebut.
c. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)
Kurs distabilkan atau mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap dengan
kurs mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu ikut campur
tangan menstabilkan kurs jika kurs mata uang asing (dollar Amerika) nilainya terlalu tinggi ,
sedangkan nilai rupiah terlalu rendah. Apabila nilai rupiah terlalu rendah terhadap dollar
Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar
uang untuk mengurangi laju depresiasi
atau penurunan nilai rupiah agar nilai dollar Amerika menjadi turun. Karena kalau dibiarkan
akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang bahan bakunya impor, dan
masyarakat pengguna produk impor. . Sistem Kurs Valuta Asing
Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta
asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah – ubah
sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan
kebijaksanaan stabilisasi kurs, tetapi tidak dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs
ini hanya akan berubah – ubah di dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat
diubah dari waktu ke waktu. Pemerintah dapat juga menguasai sepenuhnya transaksi valuta
asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. System ini
disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif
tetap atau hanya berubah – ubah dalam batas – batas yang di tentukan oleh ongkos angkut
emas. Adapun sistem kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
a. Sistem kurs yang berubah – ubah
Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan valuta asing diperlukan guna
melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan
dari transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta
asing berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran
internasional. Suatu mata uang dikatakan “kuat” apabila transaksi autonomous kredit lebih
besar dari transaksi autonomous debit, sebaliknya dikatakan “lemah” apabila neraca
pembayarannya mengalami defisit. Selanjutnya, transaksi autonomous debit dan kredit
dipengaruhi oleh factor – factor yang berasal dari dalam maupun luar negeri, termasuk harga,
pendapatan dan tingkat bunga. Segala sesuatu yang mempengaruhi ketiga factor ini, baik dari
dalam maupun luar negeri, akan mempengaruhi permintaan dan penawaran yang pada
gilirannya akan mempengaruhi kurs valuta asing.
Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar kemungkinan untuk impor yang
berarti makin besar pula permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik dan
harga mata uang sendiri akan turun. Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik
dan ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga
dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun
dan nilai mata uang sendiri naik relatif terhadap valuta asing. Bahwa semua kegiatan
ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendapatan, harga serta tingkat
bunga secara tidak langsung akan mempengaruhi kurs.
Kebijaksanaan pemerintah akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan
harga ini akan menyebabkan impor naik, yang berarti akan menaikkan permintaan valuta
asing. Akibat selanjutnya, kurs valuta asing akan naik. Disamping factor – factor ekonomi
tersebut, ada factor – factor nonekonomi yang dapat mempengaruhi perubahan kurs, seperti
factor politis dan psykologi. Misalnya, kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan
menyebabkan larinya dana ke luar negeri, sehingga kurs valuta asing akan naik.
b. Sistem Kurs yang Stabil
Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai akibat
ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak Negara yang kemudian
menjalankan suatu kebijaksanaan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil
dapat timbul secara :
1. Aktif yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilisasi kurs.
2. Pasif yakni di dalam suatu Negara yang menggunakan system standar emas.
i. Stabilisasi kurs
Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara, apabila tendensi kurs valuta asing
akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan
dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs
naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing
bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah. Usaha untuk mencegah kenaikkan kurs valuta
asing ini bagi pemerintah lebih sukar, Karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas.
Keterbatasan ini mungkin menyebabkan pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk
mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah
penurunan kurs lebih mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah
dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang
sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah
dapat mencetak uang.
ii. Standar emas
Suatu Negara dikatakan memakai standar emas apabila :
1. Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu.
2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas.
3. Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas pada
harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah).
c. Pengawasan Devisa (Exchange Control)
Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya adalah
untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan melindungi pengaruh depresi dari Negara
lain, terutama dalam hal Negara tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing
dibanding dengan permintaannya. Menghadapi jumlah valuta asing yang relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan permintaannya, pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam
penggunaannya, yakni untuk tujuan – tujuan yang sesuai dengan program pemerintah.
Alokasi biasanya dilakukan dengan menggunakan lisensi impor.
Di dalam pengawasan devisa (exchange control) pemerintah dapat menetapkan kurs suatu
mata uang itu :
a) Hanya satu jenis saja, tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut. System
ini disebut single exchange rate system.
b) Lebih dari satu macam kurs, tergantung daripada tujuan penggunaannya. System ini
disebut multiple exchange rate.
Sebenarnya didalam system ini terdapat banyak sekali cara penentuan exchange rate. Bentuk
yang extreme ada dua yakni :
 Dua atau lebih kurs / exchange rate yang bebas untuk mengalokasi devisa dengan beberapa
pengawasan yang tidak ketat.
 Dua atau lebih kurs resmi (official rate) yang tetap, yang biasanya dilengkapi dengan
system lisensi impor serta impor quota.
Didalam mengadakan alokasi penggunaan devisa, pemerintah dapat menggunakan beberapa
cara, antara lain :
1. Individual allocation : setiap pemohon devisa diadakan penelitian tentang penggunaannya.
Apabila pemohon tersebut disetujui lalu diberikan izin untuk membeli sejumlah tertentu
devisa.
2. Exchange quota : untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan
devisa yang akan diperoleh dari ekspor dalam waktu tertentu. Apabila devisa sudah
tersedia, lalu dijual dengan prinsip yang datang dulu dilayani sampai jatah untuk kategori
impor tersebut habis.
3. Waiting list : ini merupakan pelengkap cara Exchange quota. Setiap surat permohonan
pembelian devisa ditempatkan dalam daftar menunggu sampai devisa tersedia.
Pada umumnya tujuan suatu Negara menjalankan pengawasan devisa adalah :
a) Mencegah terjadinya aliran modal ke luar negeri dan menekankan Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) yang disequilibrium.
b) Melindungi industry di dalam negeri.
c) Memperoleh pendapatan bagi pemerintah.
d) Tie In Import Arrangement : penggunaan devisa untuk impor barang tertentu, tetapi
dengan syarat importer harus juga membeli barang pelengkap atau barang yang sama hasil
produksi di dalam proporsi tertentu.
Jadi, dengan pengawasan devisa maka penggunaan dapat diatur sebaik mungkin sehingga
disequilibrium di dalam NPI pun dapat dikurangi/ditekan.
B. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing
Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang
berlaku sekarang.
5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini
dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan
dengan menggunakan kurs kini.
6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara,
mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata
uang asing sebagai unit pengukuran.
8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa,
atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata
uang selain mata uang fungsional perusahaan.
9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi
atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan
kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1)
dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas
dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain
mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari
Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal
tertentu di masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya.
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan
yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit
mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan
keuangan.
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi
perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan
dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah sebagai berikut :
1. Perdagangan Internasional
Tingkat perdagangan antara negara berfungsi sebagai proxy untuk permintaan relatif barang
dari suatu negara dengan barang atau jasa yang permintaan internasionalnya tinggi biasanya
akan melihat sebuah apresiasi mata uangnya. Sebagai contoh, untuk membeli barang dari
Australia, pembeli harus mengkonversi mata uang mereka ke dalam dolar Australia (AUD)
untuk melakukan pembelian. Meningkatnya permintaan AUD akan memberikan tekanan ke
atas di atasnya. Trade surplus dan defisit memberikan contoh kompetitifnya suatu negara
dalam perdagangan internasional. Negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar
adalah pembeli net / importir barang internasional, menghasilkan lebih banyak mata uang
mereka yang dijual untuk membeli mata uang negara lain untuk membayar barang
internasional. Situasi seperti ini cenderung berdampak negatif terhadap nilai mata uang
negara pengimpor.
2. Kondisi Politik
Pemandangan politik suatu negara memainkan peran utama dalam prospek ekonomi untuk
negara itu dan, akibatnya, nilai yang dirasakan dari mata uangnya. Trader Forex terus
menerus memonitor berita politik dan peristiwa untuk mengukur apa yang bergerak, jika ada,
pemerintah suatu negara dapat mengambil langkah dalam perekonomian. Hal ini termasuk
ukuran dari peningkatan belanja pemerintah untuk pembatasan pengetatan pada satu sektor
tertentu atau industri.
3. Kebijakan Fiskal dan Monetersuatu Negara
Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah manapun merupakan faktor penting dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan Bank sentral yang mempengaruhi tingkat suku
bunga yang tajam diawasi oleh pasar forex untuk setiap perubahan tarif kunci atau pandangan
masa depan.
4. Laporan Ekonomi
Laporan ekonomi adalah tulang punggung pedoman trader forex. Mempertahankan kalender
laporan ekonomi sangat penting untuk saat ini dalam pasar serba ultra-cepat. PDB mungkin
laporan ekonomi yang paling jelas, karena ini adalah dasar dari kinerja ekonomi suatu negara
dan kekuatannya. GDP mengukur output total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
perekonomian. Satu hal kunci untuk diingat, bagaimanapun, adalah bahwa GDP merupakan
indikator lagging, artinya laporan tentang peristiwa dan tren yang telah terjadi.
5. Inflasi
Inflasi juga merupakan indikator yang sangat penting karena mengirimkan sinyal untuk
tingkat kenaikan harga dan daya beli jatuh. Namun, inflasi adalah pedang bermata dua,
karena melihat banyak sebagai menempatkan tekanan pada mata uang karena daya beli
mundur. Di sisi lain, juga dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena dapat memaksa
bank sentral untuk meningkatkan tingkat untuk menekan tingkat inflasi meningkat. Inflasi
adalah masalah yang diperebutkan antara ahli ekonomi dan dampaknya pada mata uang tidak
pernah hitam dan putih.
6. Lain-Lain
Laporan lainnya seperti tingkat pekerjaan, penjualan ritel, indeks manufaktur dan utilisasi
kapasitas juga membawa informasi penting tentang kekuatan saat ini dan diperkirakan suatu
ekonomi dan mata uangnya.
Perusahaan multinasional
Masalah halaman
Perusahaan multinasional atau PMN adalahperusahaan yang berusaha di banyak
negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-
kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah
kantor pusat di mana mereka mengkoordinasimanajemen global.
Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak
negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh
ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang
sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara
sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka
(dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di
wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan
pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang
memadai.
PMN seringkali memanfaatkan subkontraktoruntuk memproduksi barang tertentu yang
mereka butuhkan.
Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur
Belanda yang merupakan saingan berat dariPerusahaan Hindia Timur Britania.
Sifat MNC
Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar
negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni
dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan
yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki
pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui
patungan (joint ventures)
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada
MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang
memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk
dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak
yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan
ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan
kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri
seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya
ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.
Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran
di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan
bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian
lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan
teknologi atau pemakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi
di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik
dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan.
Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan
politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam
negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup
sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah
mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar
negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di
perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan
selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk
memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti
computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih
efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri.
b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan
cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah
hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh
perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami
apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume
ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar
negeri.
Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan
membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang
relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC.
2.3. Faktor Nonekonomi
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi,
faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah
terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan
pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan
yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan
sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa
pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih
dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap
perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah
pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan
sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu.
2.4. Kekuatan Bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks, penggunaan
teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.
b) MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengembangan (R & D).
c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi
melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan
kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan.
d) MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya,
melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk membuat pasar.
g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil oleh
negara lain.
2.5. Efek Global MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif
maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia
mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri
tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses
sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang
menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk
meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru
malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan
bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu.
Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser
pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap
investasi global masih dipertanyakan.
2.6. Manfaat MNC bagi Negara Induk
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri
adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor
produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi
pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan
internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat
sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan
lebih besar dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang
di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan
sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di
negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
.7. Konflik yang Muncul di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di
dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun
pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya
keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi
dalam negeri.
a) Penggeseran Tenaga Kerja
Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat
pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa
beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri.
b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga
kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang
teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di
gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri
(berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri
dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c) Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC )
yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara
penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka
negara induk akan di rugikan
d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal
terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk
tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang
MNC di negara lain.
2.8. Manfaat bagi Negara penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal,
menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi
neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah
apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha
lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal
nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal
serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak
hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat
menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill
tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka
pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong
peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima
dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya
MNC telah pergi.
2.9. kerugian bagi Negara penerima
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya
menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor.
Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau
syarat menggunakan produk lokal (local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan
konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu
atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh
kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC
untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan
tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya
menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang
di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang
menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik.
Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan
pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu
tergantung pada negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi
negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang
berorientasi ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena
perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
2.10. Pengaturan MNC oleh negara Penerima
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah :
a) pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan
efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan
screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC
tersebut ditolak kehadirannya.
b) Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau
penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan
kegiatan atau mengambil keputusan.
c) Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang
diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan
tentang efeknya terhadap lingkungan.
d) Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke
negara induk.
e) Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya
MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang
umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui
undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.
KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan
teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian
ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding
kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal
dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik
dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun
manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui
cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua
cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya,
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber
dana internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang
mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar
negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat
ditransfer tanpa bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif
maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin
dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak
mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan
pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti
apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa
investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada
pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di
Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih
dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini
ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi
alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses
yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor
produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi
yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang
dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi
antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki,
kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi
soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan
dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul
karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong
persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi
monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk
mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin
dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran
produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang
ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu
kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan
valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan
yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan
dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan
monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC
mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki
keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat
mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat
mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi
baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout
potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka
sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia
misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari
negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang
polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara
keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif
terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi
sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi
alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi.
Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak
dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global
masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan.
NERACA PEMBAYARAN
Definisi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang
dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara
lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i) penerimaan dari ekspor
dan pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran masuk penanaman modal asing dan
pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan (iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal
jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri).
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca
keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor.
Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran
pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit neraca
pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah
satu faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut.
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan
kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan
mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan
meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi
dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan
penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru.
Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit
dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan
ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus
berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.
Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan ekonomi di
antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan memberikan
informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah
kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan kegiatan tersebut
dalam perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam
neraca pembayaran, yang disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat
kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih serius akan
dihadapi. Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap
prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan ditanam di
negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di masa
depat. Akibat-akibat buruk seperti ini menyebabkan berbagai negara berusaha untuk
menghindari masalah defisit dalam neraca pembayaran.
Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca
pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan
yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke
luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat
menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca
pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin
sebabnya adalah impor yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula
oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri.
Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang
maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer karena
neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu,
biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow.
Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan
pembayaran dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin press
cetak ke cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi karena
telah terjadi transaksi ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus dimasukkan dalam
neraca pembayaran. Demikian juga, jika CARE mengirim makanan ke Afrika, atau jika
Pentagon mengirim bantuan militer ke Israel, transaksi ini juga harus dimasukkan dalam
neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita membicaran neraca pembayaran, istilah yang
lebih tepat sebenarnya adalahneraca transaksi ekonomi.
Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu pembukuan ke
salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut kredit. Seperti
akan kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit dalam satu atau
beberapa rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain. Jadi, debit total
harus seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan
istilah balance atau neraca. Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode
waktu tertentu, satu tahun misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar
atauoutflow keluar negeri yang dibukukan sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit.
Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening utama dalam neraca pembayaran.
Ciri-ciri Neraca Pembayaran
Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian:
passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan
negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan
transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain.
Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu
transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account.
1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi-
transaksi berikut:
a. Ekspor dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata.
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca
(yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan
dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif
berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang
melebihi ekspornya.
b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata. Yang
termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan,
kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa
lainnya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke
luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih
banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.
c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk
uang atau jasa.
Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika.
Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara
merupakan contoh lainnya.
2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan
transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara
asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman
untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi
portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan
perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-
saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain
yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan
barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital account mencatat
transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman,
pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asetluar
negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk
mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal,
yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan
sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan
seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi
langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S.
capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk
Amerika atau U.S. capital inflowterjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.
Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-
barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi
barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan
transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk
transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang
berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain.
Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift),
bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke
negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara
menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan
jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham
atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini
dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang
yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi
kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka
panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka
panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi
pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka
pos ini dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan
dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current
account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment
account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang
piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account daninvestment
account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit
yang harus ditutup dengan saldo kreditmonetary accommodating
Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran
internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga(price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
Neraca Transaksi Modal ( Capital Account)
Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing ( Foreign Ditect
Invesdment ), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbankan swasta internasional, serta
pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga – lembaga donor seperti IMF bank dunia
juga meliputi: semua pembelian dan penjualan aset, seperti saham, obligasi, rekening bank,
real estate, & bisnis. mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu negara kepada luar
negeri dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan menghasilkan arus masuk
modal (arus keluar modal).Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori:
1. Investasi langsung;
2. Investasi portofolio;
3. Investasi lain;
Neraca Tunai ( Cash Account ) atauNeraca Internasional
Neraca tunai pada dasarnya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang
ada pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan.
 Aset2 cadangan resmi meliputi: emas, valas, dan pinjaman baru dari bank sentral luar
negeri.
 Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan pembayaran bersih
kepada luar negeri karena BOP defisit.
Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh otoritas untuk membelanjai
semua neraca & mengintervensi di pasar valas.
Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, Dan Seimbang
Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah
penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan
impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan
mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit
total. Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar
negeri.
Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada
jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank
sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari
luar negeri. Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang
sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
 Pos Transaksi Dagang (Transaction of Trade) Pos transaksi dagang mencatat seluruh
transaksi, baik dalam kegiatan ekspor maupun impor barang (berwujud) dan jasa (tidak
berwujud). Transaksi ekspor dicatat di sisi kredit (+) dan transaksi impor dicatat di sisi
debet (-).
 Pos Pendapatan Modal (Income on Invesment) Dalam Pos ini dicatat seluruh
penerimaan dan pendapatan seperti hasil penanaman modal di luar negeri dan hasil
penerimaan modal asing di dalam negeri dalam bentuk keuntungan.
 Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi
searah. artinya, transaksi yang terjadi tanpa ada kontrak transaksi lainnya. Misalnya,
pengiriman hadiah, pengiriman bantuan-bantuan bencana alam, pendidikan, dan sosial.
 Pos Penanaman Modal LangsungPos ini mencatat transaksi modal yang langsung
dilaksanakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya
penenman modal penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya
penanaman modal penduduk di Indonesia dengan membiuka usaha properti dan transaksi
jual beli saham antara penduduk Indonesia dengn penduduk Malaysia.
 Pos Utang Piutang (Jangka Panjang/ Jangka Pendek) Pada pos ini mencatat seluruh
transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang yaitu transaksi kredit yang yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek (kurang dari
satu tahun).
 Pos Sektor Moneter (Pos Lalu Lintas Moneter) Pada pos ini mencatat semua transaksi
pada saat terjadi pembayaran pada transaksi-transaksi di atas dari mulai transaksi dagang,
pendapatan modal sampai pada utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi
cadangan devisa suatu negara.
Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan
jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang
merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade)
yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit,
sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang
berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain.
Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan
(aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara
lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima
hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual
beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan
penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan
penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham
atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini
dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang
pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada
penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang
dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian
obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini
dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan
dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current
account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment
account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang
piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment
account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit
yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa.
Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi
unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset)
suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah.
Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka
panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-
transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening
selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran
Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan
sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di
antaranya sebagai berikut.
Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran
internasional, yaitu sebagai berikut.
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income
effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun
defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah
ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca
pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan
devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh
komponen berikut.
a. Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional
berarti surplus.
b. Pinjaman Akomodatif
Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan
bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman
otonom) tidak memengaruhi defisit.
c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua
transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap
perekonomian adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Kurs Devisa
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah
mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami
penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku
terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan
mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
d. Perubahan Tingkat Bunga
Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang
berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah
berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga
yang berlaku tinggi.
Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia
adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang
defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus
neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca
pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu Negara adalah keadaan
neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara
lain sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri.
e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor
dan meningkatnya impor.
f. Bencana alam.
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran
internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali
neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan
komponen-komponen berikut ini.
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah
yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan
pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk
menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk
meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada
dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.
POS-POS NERACA PEMBAYARAN
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan
jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.
Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak
nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke
luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca
pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda
Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi
jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport
lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-
publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang
dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke
dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter
atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang
nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-
pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai
asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil
modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh
penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk
keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil
penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit,
dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke
luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam
transaksi debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift),
bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
7 Cara Pembayaran Transaksi Internasional
Dalam transaksi jual-beli, kita harus membayar barang yang kita beli kepada penjual dan
penjual berhak menerima pembayaran tersebut. Begitu pula dalam perdagangan internasional,
pihak eksportir (penjual) berhak menerima pembayaran dari pihak importir (pembeli).
Adanya perbedaan nilai mata uang dan jarak antarnegara mendorong pihak-pihak yang
terlibat menemukan cara untuk mempermudah proses pembayaran, dan berikut merupakan 7
cara pembayaran transaksi internasional.
Uang untuk membayar
1. Pembayaran di Muka
Pembayaran di muka (advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan importir
dengan cara melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh eksportir.
Mata uang yang digunakan dalam pembayaran bergantung pada kesepakatan, bisa
menggunakan mata uang negara eksportir maupun mata uang negara importir.
Baca juga: Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
2. Pembayaran Kemudian
Pembayaran kemudian (open account) adalah sistem pembayaran yang dilakukan setelah
importir menerima barang dari eksportir. Sistem pembayaran dilakukan apabila terdapat
kepercayaan antara ekportir dan importir, ada kepastian barang dan dokumen kelengkapan
barang yang akan diterima importir,serta ada kepastian hukum tentang transaksi dan trasfer
pembayaran.
3. Konsinyasi
Konsinyasi (consignment) adalah suatu cara pengiriman barang-barang ekspor yang bersifat
titipan untuk dipasarkan oleh eksportir dengan kesepakatan harga tertentu. Pembayaran baru
oleh pihak yang dititipi jika barang telah
terjual. Cara ini memiliki kelemahan, yaitu pemilik barang tidak dapat menentukan waktu
penerimaan pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual.
4. Pembayaran dengan Wesel
Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) merupakan dokumen yang memuat pengakuan
bank (promissory note) untuk membayar sejumlah uang yang tertera di atas wesel tersebut
kepada pihak tertentu atau yang membawa wesel tersebut. Dengan demikian, pihak importir
harus membayar barangyang dibelinya dengan cara menyetorkan sejumlah uang kepada bank
yang ditunjuk eksportir yang mengeluarkan wesel.
Baca juga: Pengertian Bank dan Fungsinya
5. Pembayaran dengan Surat Kredit
Surat Kredit (Letter of Credit/LC) adalah surat pemberian kuasa oleh bank pada bank atau
pihak lain untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam surat tersebut.
Sistem pembayaran dengan L/C merupakan sistem yang paling aman bagi eksportir. Dengan
penerbitan L/C, sebuah bank yang bertindak sebagai pengganti importir memberikan
kepercayaan dan kepastian kepada eksportir bahwa pembayaran akan dilakukan oleh bank
tersebut sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam L/C.
6. Pembayaran dengan Emas
Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah emas yang
setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada eksportir. Pembayaran dengan
menggunakan emas ini harus mendapatkan izin dari pemerintah.
7. Pembayaran dengan Kompensasi Pribadi
Pembayaran dengan kompensasi pribadi (privat conversation) akan melibatkan beberapa
pihak, baik yang ada di negara importir atau di Negara eksportir. Pembayaran dengan
kompensasi pribadi dilakukan dengan tukarmenukar utang piutang yang dimiliki importir dan
eksportir. Contohnya adalah sebagai berikut. Importir A yang tinggal di Indonesia membeli
barang dari eksportir B yang tinggal di Jepang. Di pihak lain, eksportir C yang tinggal di
Indonesia memiliki tagihan (piutang) yang belum dibayar oleh importir D yang tinggal di
Jepang. Atas kesepakatan bersama, mereka menyelesaikan pembayaran dengan cara Importir
A membayar kepada eksportir C yang sama-sama tinggal di Indonesia. Sementara eksportir B
menerima pembayaran dari importir D yang sama-sama tinggal di Jepang. Dengan demikian,
utang-piutang mereka relatif lebih mudah diselesaikan karena berkaitan dengan pihak-pihak
yang masih berada dalam satu negara.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasDody Dermawan
 
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorPasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorSaldzi Rakhman
 
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan FungsiPasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan FungsiDeni
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Iin Agustina
 
Valuta Asing ppt
Valuta Asing pptValuta Asing ppt
Valuta Asing pptBundaF
 
Purchasing power parity dan interest rate parity
Purchasing power parity dan interest rate parityPurchasing power parity dan interest rate parity
Purchasing power parity dan interest rate parityNanang Hidayat
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Arief Anzarullah
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]muhaiminmuhaimin14
 
Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam AisAisyah
 

Was ist angesagt? (19)

Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
 
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorPasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
 
Teori penentuan kurs valuta asing
Teori penentuan kurs valuta asingTeori penentuan kurs valuta asing
Teori penentuan kurs valuta asing
 
Kurs valuta asing
Kurs valuta asingKurs valuta asing
Kurs valuta asing
 
Pengantar Teori - Teori Kurs
Pengantar Teori - Teori KursPengantar Teori - Teori Kurs
Pengantar Teori - Teori Kurs
 
Pasar Valuta Asing dan Kurs
Pasar Valuta Asing dan Kurs Pasar Valuta Asing dan Kurs
Pasar Valuta Asing dan Kurs
 
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan FungsiPasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan Fungsi
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Nilai Tukar
Nilai TukarNilai Tukar
Nilai Tukar
 
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
Ppt The Foreign Exchange Market, Exchange Rate Determination, and Currency De...
 
Valuta Asing ppt
Valuta Asing pptValuta Asing ppt
Valuta Asing ppt
 
Purchasing power parity dan interest rate parity
Purchasing power parity dan interest rate parityPurchasing power parity dan interest rate parity
Purchasing power parity dan interest rate parity
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Nilai Tukar Atau Kurs
Nilai Tukar Atau KursNilai Tukar Atau Kurs
Nilai Tukar Atau Kurs
 
MKI modul linked
MKI modul linkedMKI modul linked
MKI modul linked
 
Kel 7
Kel 7Kel 7
Kel 7
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
 
Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam Makalah jual beli valutasi dalam Islam
Makalah jual beli valutasi dalam Islam
 

Ähnlich wie VALUTA-ASING

Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2DamayYanti
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalEryPrasetyo5
 
Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Anisa Emas
 
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...fahmi_7
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasifahmi_7
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)meri yulina
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan Kurniasari
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranYuca Siahaan
 
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfM3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfssuser96b029
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Proyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukarProyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukarfriska sary
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Deska13
 

Ähnlich wie VALUTA-ASING (20)

Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnisAplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
Aplikasi sistem moneter internasional dalam bisnis
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasional
 
Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional
 
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
presentasi ekonomi internasional tentang Sistem Moneter Internasional, Penent...
 
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasiEkonomi internasional topik 4 presentasi
Ekonomi internasional topik 4 presentasi
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)Intan kurniasari (11150013)
Intan kurniasari (11150013)
 
Exchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaranExchange rate dan neraca pembayaran
Exchange rate dan neraca pembayaran
 
Nilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bungaNilai tukar dan tingkat bunga
Nilai tukar dan tingkat bunga
 
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdfM3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
M3 - PASAR VALUTA ASING-1.pdf
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Proyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukarProyeksi nilai tukar
Proyeksi nilai tukar
 
UANG
UANGUANG
UANG
 
Kurs dan Valuta Asing
Kurs dan Valuta Asing Kurs dan Valuta Asing
Kurs dan Valuta Asing
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Modul 3 KB 4
Modul 3 KB 4Modul 3 KB 4
Modul 3 KB 4
 
Sistem Moneter Internasional
Sistem Moneter InternasionalSistem Moneter Internasional
Sistem Moneter Internasional
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 

Kürzlich hochgeladen

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Kürzlich hochgeladen (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

VALUTA-ASING

  • 1. Resume Ekonomi Internasional Di susun oleh : Imallia 11150753 6k-mkp C1.3
  • 2. Defenisi dan Pengertian Valuta Asing Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar. Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing. Fungsi Valuta Asing Jika dikaji dari pengertian valuta asing di atas, maka fungsi valuta asing adalah sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Jika kita rinci secara lebih mendalam maka valuta asing setidaknya memili 4 fungsi berikut ini : 1. Alat Tukar Internasional Fungsi valuta asing yang pertama adalah sebagai alat tukar internasional. Seperti yang kita ketahui bersama, uang merupakan alat tukar yang digunakan untuk melakukan pertukaran barang. 2. Alat Pengendali Kurs Fungsi valuta asing yang kedua adalah sebagai alat pengendali kurs. Kurs mata uang suatu negara sering kali mengalami pergolakan. Nah, dengan pengelolaan tingkat penggunaan sesuatu valuta asing asing tertentu, sebuah negara dapat mengendalikan nilai tukar mata uang mereka dengan lebih mudah. 3. Alat Pembayaran Internasional Seperti yang telah dijelaskan di atas, valuta asing memiliki peranan yang besar dalam perdagangan internasional yaitu sebagai alat pembayaran yang sah dan diakui oleh kedua belah pihak. 4. Alat untuk Memperlancar Perdagangan Internasional Dengan menggunakan valuta asing, setiap negara yang ada di seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah melakukan aktivitas jual beli tanpa harus terkendala masalah penggunaan mata uang. Demikianlah sedikit tulisan mengenai pengertian Valuta Asing beserta dengan jenis – jenisnya yang bisa kami tulis untuk Anda. Semoga bermanfaat ya! Pengertian Valuta Asing Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta asing berupa mata uang asing. Tidak setiap mata uang asing dapat dipakai langsung untuk membayar transaksi perdagangan internasional, tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara
  • 3. internasional. Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam transaksi kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya kuat dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lain. Contoh dari hard currency adalah mata uang-mata uang dari negara-negara maju seperti dollar Amerika, yen Jepang dan euro. Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang stabil nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional disebut soft currency. Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain. Contoh mata uang yang soft currency adalah mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia, kyat Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam, peso Filipina dan bath Thailand. Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta asing atau Money Changer dengan mata uang yang hard currency seperti dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku. Sistem Kurs Valuta Asing Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 1999, bank Indonesia diberi kewenangan untuk menentukan sistem nilai kurs yang berlaku. Dalam penentuan sistem kurs valuta asing ada tiga cara yang digunakan yaitu sebagai berikut. a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Kurs tetap adalah nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh pemerintah terhadap mata uang asing seperti Dollar Amerika berdasarkan standar emas, artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas. Sebagai contoh pemerintah menetapkan Rp 8000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini adalah nilai tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya. b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh
  • 4. kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs ini nilai mata uang dalam negari akan selalu berubah, bisa naik atau turun terhadap mata uang asing. Jika permintaan dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika) naik maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang asing (dollar Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata uang ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. c. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate) Kurs distabilkan atau mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap dengan kurs mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu ikut campur tangan menstabilkan kurs jika kurs mata uang asing (dollar Amerika) nilainya terlalu tinggi , sedangkan nilai rupiah terlalu rendah. Apabila nilai rupiah terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk mengurangi laju depresiasi atau penurunan nilai rupiah agar nilai dollar Amerika menjadi turun. Karena kalau dibiarkan akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang bahan bakunya impor, dan masyarakat pengguna produk impor. . Sistem Kurs Valuta Asing Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah – ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijaksanaan stabilisasi kurs, tetapi tidak dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan berubah – ubah di dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat diubah dari waktu ke waktu. Pemerintah dapat juga menguasai sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. System ini disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya berubah – ubah dalam batas – batas yang di tentukan oleh ongkos angkut emas. Adapun sistem kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
  • 5. a. Sistem kurs yang berubah – ubah Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan dari transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional. Suatu mata uang dikatakan “kuat” apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari transaksi autonomous debit, sebaliknya dikatakan “lemah” apabila neraca pembayarannya mengalami defisit. Selanjutnya, transaksi autonomous debit dan kredit dipengaruhi oleh factor – factor yang berasal dari dalam maupun luar negeri, termasuk harga, pendapatan dan tingkat bunga. Segala sesuatu yang mempengaruhi ketiga factor ini, baik dari dalam maupun luar negeri, akan mempengaruhi permintaan dan penawaran yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valuta asing. Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik dan harga mata uang sendiri akan turun. Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun dan nilai mata uang sendiri naik relatif terhadap valuta asing. Bahwa semua kegiatan ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendapatan, harga serta tingkat bunga secara tidak langsung akan mempengaruhi kurs. Kebijaksanaan pemerintah akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan harga ini akan menyebabkan impor naik, yang berarti akan menaikkan permintaan valuta asing. Akibat selanjutnya, kurs valuta asing akan naik. Disamping factor – factor ekonomi tersebut, ada factor – factor nonekonomi yang dapat mempengaruhi perubahan kurs, seperti factor politis dan psykologi. Misalnya, kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya dana ke luar negeri, sehingga kurs valuta asing akan naik. b. Sistem Kurs yang Stabil
  • 6. Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak Negara yang kemudian menjalankan suatu kebijaksanaan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara : 1. Aktif yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilisasi kurs. 2. Pasif yakni di dalam suatu Negara yang menggunakan system standar emas. i. Stabilisasi kurs Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara, apabila tendensi kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah. Usaha untuk mencegah kenaikkan kurs valuta asing ini bagi pemerintah lebih sukar, Karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini mungkin menyebabkan pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang. ii. Standar emas Suatu Negara dikatakan memakai standar emas apabila : 1. Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu. 2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas. 3. Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas pada harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah). c. Pengawasan Devisa (Exchange Control)
  • 7. Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan melindungi pengaruh depresi dari Negara lain, terutama dalam hal Negara tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding dengan permintaannya. Menghadapi jumlah valuta asing yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya, pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam penggunaannya, yakni untuk tujuan – tujuan yang sesuai dengan program pemerintah. Alokasi biasanya dilakukan dengan menggunakan lisensi impor. Di dalam pengawasan devisa (exchange control) pemerintah dapat menetapkan kurs suatu mata uang itu : a) Hanya satu jenis saja, tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut. System ini disebut single exchange rate system. b) Lebih dari satu macam kurs, tergantung daripada tujuan penggunaannya. System ini disebut multiple exchange rate. Sebenarnya didalam system ini terdapat banyak sekali cara penentuan exchange rate. Bentuk yang extreme ada dua yakni :  Dua atau lebih kurs / exchange rate yang bebas untuk mengalokasi devisa dengan beberapa pengawasan yang tidak ketat.  Dua atau lebih kurs resmi (official rate) yang tetap, yang biasanya dilengkapi dengan system lisensi impor serta impor quota. Didalam mengadakan alokasi penggunaan devisa, pemerintah dapat menggunakan beberapa cara, antara lain : 1. Individual allocation : setiap pemohon devisa diadakan penelitian tentang penggunaannya. Apabila pemohon tersebut disetujui lalu diberikan izin untuk membeli sejumlah tertentu devisa. 2. Exchange quota : untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan devisa yang akan diperoleh dari ekspor dalam waktu tertentu. Apabila devisa sudah tersedia, lalu dijual dengan prinsip yang datang dulu dilayani sampai jatah untuk kategori impor tersebut habis.
  • 8. 3. Waiting list : ini merupakan pelengkap cara Exchange quota. Setiap surat permohonan pembelian devisa ditempatkan dalam daftar menunggu sampai devisa tersedia. Pada umumnya tujuan suatu Negara menjalankan pengawasan devisa adalah : a) Mencegah terjadinya aliran modal ke luar negeri dan menekankan Neraca Pembayaran Internasional (NPI) yang disequilibrium. b) Melindungi industry di dalam negeri. c) Memperoleh pendapatan bagi pemerintah. d) Tie In Import Arrangement : penggunaan devisa untuk impor barang tertentu, tetapi dengan syarat importer harus juga membeli barang pelengkap atau barang yang sama hasil produksi di dalam proporsi tertentu. Jadi, dengan pengawasan devisa maka penggunaan dapat diatur sebaik mungkin sehingga disequilibrium di dalam NPI pun dapat dikurangi/ditekan. B. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut : 1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva. 2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain. 3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan. 4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang. 5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
  • 9. 6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan. 7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran. 8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan. 9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut. 10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor. 11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan. 12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya. 13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi. 14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri. 15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan. 16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. 17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih. 18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera. 19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor. 20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
  • 10. 21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah sebagai berikut : 1. Perdagangan Internasional Tingkat perdagangan antara negara berfungsi sebagai proxy untuk permintaan relatif barang dari suatu negara dengan barang atau jasa yang permintaan internasionalnya tinggi biasanya akan melihat sebuah apresiasi mata uangnya. Sebagai contoh, untuk membeli barang dari Australia, pembeli harus mengkonversi mata uang mereka ke dalam dolar Australia (AUD) untuk melakukan pembelian. Meningkatnya permintaan AUD akan memberikan tekanan ke atas di atasnya. Trade surplus dan defisit memberikan contoh kompetitifnya suatu negara dalam perdagangan internasional. Negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar adalah pembeli net / importir barang internasional, menghasilkan lebih banyak mata uang mereka yang dijual untuk membeli mata uang negara lain untuk membayar barang internasional. Situasi seperti ini cenderung berdampak negatif terhadap nilai mata uang negara pengimpor. 2. Kondisi Politik Pemandangan politik suatu negara memainkan peran utama dalam prospek ekonomi untuk negara itu dan, akibatnya, nilai yang dirasakan dari mata uangnya. Trader Forex terus menerus memonitor berita politik dan peristiwa untuk mengukur apa yang bergerak, jika ada, pemerintah suatu negara dapat mengambil langkah dalam perekonomian. Hal ini termasuk ukuran dari peningkatan belanja pemerintah untuk pembatasan pengetatan pada satu sektor tertentu atau industri.
  • 11. 3. Kebijakan Fiskal dan Monetersuatu Negara Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah manapun merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan Bank sentral yang mempengaruhi tingkat suku bunga yang tajam diawasi oleh pasar forex untuk setiap perubahan tarif kunci atau pandangan masa depan. 4. Laporan Ekonomi Laporan ekonomi adalah tulang punggung pedoman trader forex. Mempertahankan kalender laporan ekonomi sangat penting untuk saat ini dalam pasar serba ultra-cepat. PDB mungkin laporan ekonomi yang paling jelas, karena ini adalah dasar dari kinerja ekonomi suatu negara dan kekuatannya. GDP mengukur output total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian. Satu hal kunci untuk diingat, bagaimanapun, adalah bahwa GDP merupakan indikator lagging, artinya laporan tentang peristiwa dan tren yang telah terjadi. 5. Inflasi Inflasi juga merupakan indikator yang sangat penting karena mengirimkan sinyal untuk tingkat kenaikan harga dan daya beli jatuh. Namun, inflasi adalah pedang bermata dua, karena melihat banyak sebagai menempatkan tekanan pada mata uang karena daya beli mundur. Di sisi lain, juga dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena dapat memaksa bank sentral untuk meningkatkan tingkat untuk menekan tingkat inflasi meningkat. Inflasi adalah masalah yang diperebutkan antara ahli ekonomi dan dampaknya pada mata uang tidak pernah hitam dan putih. 6. Lain-Lain
  • 12. Laporan lainnya seperti tingkat pekerjaan, penjualan ritel, indeks manufaktur dan utilisasi kapasitas juga membawa informasi penting tentang kekuatan saat ini dan diperkirakan suatu ekonomi dan mata uangnya. Perusahaan multinasional Masalah halaman Perusahaan multinasional atau PMN adalahperusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor- kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasimanajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik. Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai. PMN seringkali memanfaatkan subkontraktoruntuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan. Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dariPerusahaan Hindia Timur Britania. Sifat MNC Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures) Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak
  • 13. yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri. b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami
  • 14. apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC. 2.3. Faktor Nonekonomi Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu. 2.4. Kekuatan Bersaing MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a) MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. b) MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D). c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan. d) MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
  • 15. f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk membuat pasar. g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil oleh negara lain. 2.5. Efek Global MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. 2.6. Manfaat MNC bagi Negara Induk Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
  • 16. .7. Konflik yang Muncul di Negara Induk Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a) Penggeseran Tenaga Kerja Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c) Penghindaran Pajak Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. 2.8. Manfaat bagi Negara penerima Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
  • 17. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja. Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. 2.9. kerugian bagi Negara penerima Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal (local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik. Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung pada negara induk.
  • 18. Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. 2.10. Pengaturan MNC oleh negara Penerima Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah : a) pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b) Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. c) Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d) Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e) Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC. Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. KEKUATAN BERSAING MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding
  • 19. kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC. b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan. d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar. g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi. EFEK GLOBAL MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
  • 20. menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat. Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia
  • 21. misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost). Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan. NERACA PEMBAYARAN Definisi Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara-negara lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi (i) penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa; (ii) aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan (iii) aliran ke luar dan lairan masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar negeri). Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan defisit tersebut. Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru.
  • 22. Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah defisit dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran. Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan ekonomi di antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan memberikan informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan kegiatan tersebut dalam perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca pembayaran. Defisit dalam neraca pembayaran, yang disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah pengangguran yang lebih serius akan dihadapi. Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek ekonomi negara akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di masa depat. Akibat-akibat buruk seperti ini menyebabkan berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam neraca pembayaran. Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri. Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer karena neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow.
  • 23. Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan pembayaran dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin press cetak ke cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang; tetapi karena telah terjadi transaksi ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Demikian juga, jika CARE mengirim makanan ke Afrika, atau jika Pentagon mengirim bantuan militer ke Israel, transaksi ini juga harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita membicaran neraca pembayaran, istilah yang lebih tepat sebenarnya adalahneraca transaksi ekonomi. Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu pembukuan ke salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut kredit. Seperti akan kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit dalam satu atau beberapa rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang lain. Jadi, debit total harus seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai dengan istilah balance atau neraca. Neraca pembayaran memberikan perbandingan dalam periode waktu tertentu, satu tahun misalnya, antara pembayaran memberikan ke luar atauoutflow keluar negeri yang dibukukan sebagai debit, yang dibukukan sebagai kredit. Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening utama dalam neraca pembayaran. Ciri-ciri Neraca Pembayaran Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima pembayaran dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu lintas modal atau capital account. 1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksi- transaksi berikut: a. Ekspor dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan nyata.
  • 24. Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri, neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang melebihi ekspornya. b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata. Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan beberapa kegiatan jasa lainnya. Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri. c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam bentuk uang atau jasa. Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara merupakan contoh lainnya. 2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta. a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini. b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung, investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham- saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
  • 25. Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital account mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan, seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor Amerika membeli asetluar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital inflowterjadi bila luar negeri membeli aset Amerika. Komponen Neraca Pembayaran Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut. a. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang- barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
  • 26. negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit. d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit. f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
  • 27. Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account daninvestment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kreditmonetary accommodating Mekanisme Neraca Pembayaran Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut. a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga(price effects). b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects). Neraca Transaksi Modal ( Capital Account) Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing ( Foreign Ditect Invesdment ), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbankan swasta internasional, serta pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga – lembaga donor seperti IMF bank dunia juga meliputi: semua pembelian dan penjualan aset, seperti saham, obligasi, rekening bank, real estate, & bisnis. mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu negara kepada luar negeri dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
  • 28. Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan menghasilkan arus masuk modal (arus keluar modal).Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori: 1. Investasi langsung; 2. Investasi portofolio; 3. Investasi lain; Neraca Tunai ( Cash Account ) atauNeraca Internasional Neraca tunai pada dasarnya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang ada pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan.  Aset2 cadangan resmi meliputi: emas, valas, dan pinjaman baru dari bank sentral luar negeri.  Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan pembayaran bersih kepada luar negeri karena BOP defisit. Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh otoritas untuk membelanjai semua neraca & mengintervensi di pasar valas. Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, Dan Seimbang Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total. Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri. Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri. Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
  • 29.  Pos Transaksi Dagang (Transaction of Trade) Pos transaksi dagang mencatat seluruh transaksi, baik dalam kegiatan ekspor maupun impor barang (berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Transaksi ekspor dicatat di sisi kredit (+) dan transaksi impor dicatat di sisi debet (-).  Pos Pendapatan Modal (Income on Invesment) Dalam Pos ini dicatat seluruh penerimaan dan pendapatan seperti hasil penanaman modal di luar negeri dan hasil penerimaan modal asing di dalam negeri dalam bentuk keuntungan.  Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi searah. artinya, transaksi yang terjadi tanpa ada kontrak transaksi lainnya. Misalnya, pengiriman hadiah, pengiriman bantuan-bantuan bencana alam, pendidikan, dan sosial.  Pos Penanaman Modal LangsungPos ini mencatat transaksi modal yang langsung dilaksanakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penenman modal penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penanaman modal penduduk di Indonesia dengan membiuka usaha properti dan transaksi jual beli saham antara penduduk Indonesia dengn penduduk Malaysia.  Pos Utang Piutang (Jangka Panjang/ Jangka Pendek) Pada pos ini mencatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang yaitu transaksi kredit yang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek (kurang dari satu tahun).  Pos Sektor Moneter (Pos Lalu Lintas Moneter) Pada pos ini mencatat semua transaksi pada saat terjadi pembayaran pada transaksi-transaksi di atas dari mulai transaksi dagang, pendapatan modal sampai pada utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi cadangan devisa suatu negara. Komponen Neraca Pembayaran Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut. a. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang
  • 30. berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit. d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit. f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.
  • 31. b. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek. c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi- transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya. Pos-Pos Debit dan Kredit dalam Neraca Pembayaran Dalam transaksi internasional terdapat suatu transaksi yang harus dicatat pada sisi debit dan sisi kredit. Pos-pos yang di debit dan pos-pos yang di kredit dalam neraca pembayaran di antaranya sebagai berikut. Mekanisme Neraca Pembayaran Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut. a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects). b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects).
  • 32. Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif. Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut. a. Stok Nasional Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus. b. Pinjaman Akomodatif Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit. c. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap
  • 33. perekonomian adalah sebagai berikut. a. Perubahan Kurs Devisa Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan. b. Perubahan Harga Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat. c. Perubahan Tingkat Pendapatan Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional. d. Perubahan Tingkat Bunga Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka tingkat bunga yang berlaku tinggi.
  • 34. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu Negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut. a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri. b. Struktur produksi suatu negara. c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri. d. Pergeseran permintaan luar negeri terhadap produk dalam negeri. e. Ketidakstabilan perekonomian dalam negeri, ditandai dengan menurunnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor. f. Bencana alam. Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini. a. Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. c. Kurs Valuta Asing Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara. d. Tingkat Bunga Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. POS-POS NERACA PEMBAYARAN 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
  • 35. dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi- publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran- pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). 7 Cara Pembayaran Transaksi Internasional Dalam transaksi jual-beli, kita harus membayar barang yang kita beli kepada penjual dan penjual berhak menerima pembayaran tersebut. Begitu pula dalam perdagangan internasional, pihak eksportir (penjual) berhak menerima pembayaran dari pihak importir (pembeli). Adanya perbedaan nilai mata uang dan jarak antarnegara mendorong pihak-pihak yang terlibat menemukan cara untuk mempermudah proses pembayaran, dan berikut merupakan 7 cara pembayaran transaksi internasional.
  • 36. Uang untuk membayar 1. Pembayaran di Muka Pembayaran di muka (advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan importir dengan cara melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh eksportir. Mata uang yang digunakan dalam pembayaran bergantung pada kesepakatan, bisa menggunakan mata uang negara eksportir maupun mata uang negara importir. Baca juga: Faktor Pendorong Perdagangan Internasional 2. Pembayaran Kemudian Pembayaran kemudian (open account) adalah sistem pembayaran yang dilakukan setelah importir menerima barang dari eksportir. Sistem pembayaran dilakukan apabila terdapat kepercayaan antara ekportir dan importir, ada kepastian barang dan dokumen kelengkapan
  • 37. barang yang akan diterima importir,serta ada kepastian hukum tentang transaksi dan trasfer pembayaran. 3. Konsinyasi Konsinyasi (consignment) adalah suatu cara pengiriman barang-barang ekspor yang bersifat titipan untuk dipasarkan oleh eksportir dengan kesepakatan harga tertentu. Pembayaran baru oleh pihak yang dititipi jika barang telah terjual. Cara ini memiliki kelemahan, yaitu pemilik barang tidak dapat menentukan waktu penerimaan pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual. 4. Pembayaran dengan Wesel Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) merupakan dokumen yang memuat pengakuan bank (promissory note) untuk membayar sejumlah uang yang tertera di atas wesel tersebut kepada pihak tertentu atau yang membawa wesel tersebut. Dengan demikian, pihak importir harus membayar barangyang dibelinya dengan cara menyetorkan sejumlah uang kepada bank yang ditunjuk eksportir yang mengeluarkan wesel. Baca juga: Pengertian Bank dan Fungsinya 5. Pembayaran dengan Surat Kredit Surat Kredit (Letter of Credit/LC) adalah surat pemberian kuasa oleh bank pada bank atau pihak lain untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam surat tersebut. Sistem pembayaran dengan L/C merupakan sistem yang paling aman bagi eksportir. Dengan penerbitan L/C, sebuah bank yang bertindak sebagai pengganti importir memberikan kepercayaan dan kepastian kepada eksportir bahwa pembayaran akan dilakukan oleh bank tersebut sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam L/C. 6. Pembayaran dengan Emas
  • 38. Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah emas yang setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada eksportir. Pembayaran dengan menggunakan emas ini harus mendapatkan izin dari pemerintah. 7. Pembayaran dengan Kompensasi Pribadi Pembayaran dengan kompensasi pribadi (privat conversation) akan melibatkan beberapa pihak, baik yang ada di negara importir atau di Negara eksportir. Pembayaran dengan kompensasi pribadi dilakukan dengan tukarmenukar utang piutang yang dimiliki importir dan eksportir. Contohnya adalah sebagai berikut. Importir A yang tinggal di Indonesia membeli barang dari eksportir B yang tinggal di Jepang. Di pihak lain, eksportir C yang tinggal di Indonesia memiliki tagihan (piutang) yang belum dibayar oleh importir D yang tinggal di Jepang. Atas kesepakatan bersama, mereka menyelesaikan pembayaran dengan cara Importir A membayar kepada eksportir C yang sama-sama tinggal di Indonesia. Sementara eksportir B menerima pembayaran dari importir D yang sama-sama tinggal di Jepang. Dengan demikian, utang-piutang mereka relatif lebih mudah diselesaikan karena berkaitan dengan pihak-pihak yang masih berada dalam satu negara.