SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 39
PERTEMUAN 3 _ OPTIKA FISIS
KELOMPOK 14
1.
2.
3.
4.

ADOLFINA GALLA’
MOH. FADLI
FAJRIA
NURHAYATI

A 241 11 059
A 241 11 075
A 241 11 110
A 241 11 093
OPTIKA FISIS
• Ilmu yang mempelajari tentang
difraksi, interferensi, dan polarisasi

cahaya
Gelombang elektromagnetik
• Gelombang tranversal
• Gangguannya berupa medan listrik E dan
medan magnetik saling tegak lurus
• Dapat mengalami polarisasi
• Dapat merambat dalam vakum
Cepat rambat gelombang
elektromagnetik menurut Maxwell
Sifat Cahaya saat bertemu Bahan
1. Cahaya Dapat Diteruskan oleh bahan
2. Cahaya Dipantulkan bahan
3. Cahaya Diserap oleh bahan
Sifat-sifat cahaya sebagai gelombang
• Polarisasi
Terserapnya sebagian arah getar cahaya
• Difraksi
cahaya yang melewati sebuah celah sempit
yang seukuran dengan panjang gelombang
• Interferensi
pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombanggelombang yang berpadu
Polarisasi cahaya
• peristiwa perubahan
arah getar gelombang
cahaya yang acak
menjadi satu arah getar.
• Terpolarisasi atau
terkutub artinya
memiliki satu arah getar
tertentu saja, seperti
pada gambar:
lanjutan

• Hanya terjadi pada gelombang tranversal
Dua polaroid yang disilangkan
Polarisasi cahaya dapat disebabkan
oleh empat cara
• absorbsi (penyerapan),
• refleksi (pemantulan),
• refraksi (pembiasan) ganda, dan
• hamburan.
a. Polarisasi dengan penyerapan
selektif
Dalam polisator terdapat 2 buah polaroid
• Polarisator, berfungsi
untuk menghasilkan
cahaya terpolarisasi,
• Analisator, untuk
mengetahui apakah
cahaya sudah
terpolarisasi atau
belum, seperti pada
gambar :
b. Polarisasi dengan pemantulan
• Dengan sudut 57o sinar
akan mengalami polarisasi
pada cermin, artinya setelah
Pemantulan sinar hanya
mempunyai satu arah getar.
• Sinar wajar mempunyai dua
arah getar yaitu vertikal dan
horizontal, adapun sinar
Terpolarisasi linear hanya
mempunyai sebuah arah
getar.
c. Polarisasi dengan pembiasan ganda
• Cahaya yang melalui
bahan dengan indeks
bias ganda akan
mengalami pembiasan
dalam dua arah yang
berbeda.
• Sebagian berkas akan
memenuhi hukum
Snellius (disebut
berkas sinar biasa),
sedangkan
lanjutan
Pada peristiwa ini
• Sinar 1 tidak dibiaskan  sinar
istimewa
Sinar ini mengalami dispersi linear

• Sinar 2 mengikuti hukum
pembiasan  sinar Biasa,
sinar ini mengalami polarisasi
sebagian
d. Polarisasi dengan hamburan
• Hamburan : penyerapan
dan pemancaran
kembali cahaya oleh
partikel-partikel (seperti
gas)
Efek Doppler pada gelombang
elektromagnetik
• Bertambah besarnya frekuensi

gelombang elektromagnetik
yang diterima pengamat ketika
sumber gelombang dan

pengamat bergerak relatif saling
mendekati dan bertambah kecil
ketika saling menjauhi
Kegunaan efek Doppler
• Radar pengukur kelajuan kendaraan
• Menghitung kecepatan rotasi matahari, planetplanet atau bulan
• Menghitung kecepatan gerak bintang atau
galaksi terhadap bumi
B.DIFRAKSI CAHAYA
Apa itu difraksi ?
• Difraksi adalah peristiwa pelenturan cahaya yang
akan terjadi jika cahaya melalui celah yang sangat
sempit. Kita juga dapat melihat gejala ini dengan
mudah pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang
kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber
cahaya yang jauh, misalnya lampu neon.
Melihat difraksi cahaya melalui celah dari dua jari anda yang
didekatkan
Difraksi Celah Tunggal

Difraksi cahaya pada celah tunggal dengan lebar d. Tiap bagian dari celah berlaku
sebagai suatu titik sumber gelombang. Beda lintasan antara sinar 1 dan 3 atau antara
sinar 2 dan 4 sama dengan (d/2)sinθ
(a) Jika cahaya melalui celah tanpa difraksi,hanya daerah pada layar yang langsung
berhadapan dengan celah yang diterangi
(b) Difraksi menyebabkan cahaya melentur disekitar pinggiran celah,membentuk suatu pola
bergantian pita-pita terang dan gelap pada layar
Daya urai suatu lensa mata

Beberapa Kemungkinan Difraksi Cahaya Alat
Optik ( Retina mata )
(a) bayangan berimpit dari dua sumber

cahaya/duabenda
(b) hampir dapat dipisahkan dari bayangan
Daya urai lensa
—
Adalah kemampuan alat optik untuk menghasilkan bayangan yang terpisah

dari dua benda yang berdekatan.
Kriteria Rayleigh berbunyi : Dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika pusat
dari pola difraksi benda pertama berimpit dengan minimum pertama dari
difraksi benda kedua.

Beberapa Persamaan yang didapat dari Gambar daya urai
—

sin θ = 1,22 λ/D,
sin θ = d/l
d = 1,22 λ. l/D

λ = Panjang gelombang,

d= daya urai= jarak antara dua sumber cahaya
l = jarak antara dua sumber cahaya sampai layar/retina mata
D = lubang pupil/diafragma mata
C. Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya sangatlah sukar untuk diamati
karena :
1. Panjang gelombang cahaya sangat pendek
2. Setiap sumber cahaya alamiah memancarkan
gelombang cahaya yang fasenya sembarang
(random) sehingga interferensi yang terjadi
hanya dalam waktu singkat.
Mengapa interferensi cahaya sulit diamati
dalam keseharian?
Syarat utama agar interferensi terjadi adalah
kedua smber harus koheren artinya kedua
gelombang selalu memiliki beda fase tetap (tidak
harus nol). Sedangkan syarat tambahannya
adalah kedua amplitudo harus memilki amplitudo
yang hampir sama
Cahaya alamiah tidaklah koheren sehingga
sangat susah mengamati interfensi cahaya.
Ada 3 cara untuk menghasilkan pasangan
sumber cahaya koheren sehingga dapat
menghasilkan pola interferensi :

1. Sinari dua/lebih celah sempit dengan cahaya
yang berasal dari celah tungga/satu celah.
2. Dapatkan sumber-sumber koheren maya dari
sebuah sumber cahaya dengan pemantulan
saja atau pemantulan dan pembiasan.
3. Gunakan sinar
cahaya koheren

laser

sebagai

penghasil
1. Interferensi Celah Ganda
a. Analisis Kuantitatif Interferensi Celah Ganda
Young
• Interferensi maksimum (pita terang) terjadi jika
kedua gelombang yang berpadu memiliki fase
sama (sefase)

• Interferensi minimum (pita gelap) terjadi jika
kedua gelombang berlawanan fase
b. Jarak Pita Terang atau Pita Gelap ke-n dari
Terang Pusat
Untuk Pita Terang

Untuk Pita Gelap
c. Jarak antara Pita Terang dan Pita Gelap yang
Berdekatan (Δy)
Jika jarak antara pita
terang dan pita gelap
yang berdekatan diberi
simbol Δy, maka
berlaku :
Interferensi lapisan tipis
• Cahaya monokromatik yang dikenakan pada suatu
permukaan lapisan tipis dapat menunjukkan fenomena
interferensi. Hal ini terjadi karena ada beda fasa antara
berkas cahaya yang langsung dipantulkan (berkas 1)
dengan cahaya yang mengalami pembiasan lebih dulu
(berkas 2).
Interferensi lapisan tipis
a. interferensi lapisan tipis cahaya dari n ke
n’ dimana n < n’
• Perbedaan fasa antara berkas 1 dan 2 disebabkan adanya beda panjang
lintasan dan juga karena pembalikan fasa saat gelombang dipantulkan
oleh medium yang lebih rapat.
• Analoginya seperti gelombang tali :
Interferensi lapisan tipis
• Gelombang yang menjalar
dari suatu medium menuju
medium yang lebih rapat
akan mengalami
pemantulan oleh medium
yang lebih rapat dan
mengalami perubahan fasa
sebesar 180O. Sedangkan
gelombang yang menjalar
dari suatu medium menuju
medium yang kurang rapat
tidak mengalami perubahan
fasa

d
• Jadi syarat agar pada
suatu lapisan tipis
terjadi interverensi
konstruktif adalah

•

’ adalah panjang
gelombang cahaya
dalam lapisan tipis

Syarat
interferensikonstruktif
lapisan tipis
Kisi difraksi
• Kisi difraksi adalah alat yang
berguna untuk menganalisis
sumber-sumber cahaya

• Kisi difraksi terdiri atas banyak
celah dengan lebar yang sama.
Lebar tiap celah pada kisi difraksi
disebut konstanta kisi dan
dilambangkan dengan d.
• Jika dalam sebuah kisi sepanjang
1 cm terdapat N celah konstanta
kisinya adalah:
•

Pandangan samping dari sebuah kisi
difraksi. Jarak pisah antar celah adlah
d, dan beda lintasan antar dua celah
adalahyang berdekatan adalah d
sin Ө

•

Garis terang kisi difraksi

• Kegunaanya untuk mengukur
panjang gelombang dengan teliti.

• Didapat pola-pola pita yang lebih
tajam.

∆s = d sin Ө = n ; n = 0, 1, 2...

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)Felice Vallensia
 
Gej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya okGej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya okLilis Sartika
 
Materi 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiMateri 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiRafika Witama
 
Cahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombangCahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombangAhmad Ilhami
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahayaDita Issriza
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyiFaizatur Rokhmah
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkmartia nurfa
 
Interferensi
InterferensiInterferensi
Interferensifanda_eka
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayasuyono fis
 
4. difraksi kisi
4. difraksi kisi4. difraksi kisi
4. difraksi kisiHarlaniws
 
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAMakalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAAnnisa Triana
 

Was ist angesagt? (20)

Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
Fisika interferensi Gelombang (Cahaya, Bunyi)
 
Gej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya okGej gelombang cahaya ok
Gej gelombang cahaya ok
 
PPT Interferensi Cahaya
PPT Interferensi CahayaPPT Interferensi Cahaya
PPT Interferensi Cahaya
 
Materi 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiMateri 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksi
 
Cahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombangCahaya sebagai gelombang
Cahaya sebagai gelombang
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Interferensi cahaya
Interferensi cahayaInterferensi cahaya
Interferensi cahaya
 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Dispersi cahaya
Dispersi cahayaDispersi cahaya
Dispersi cahaya
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nkgelombang (Difraksi) #by : m_nk
gelombang (Difraksi) #by : m_nk
 
Interferensi
InterferensiInterferensi
Interferensi
 
kimia
kimia kimia
kimia
 
difraksi cahaya
difraksi cahayadifraksi cahaya
difraksi cahaya
 
ppt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahayappt Gelombang cahaya
ppt Gelombang cahaya
 
4. difraksi kisi
4. difraksi kisi4. difraksi kisi
4. difraksi kisi
 
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMAMakalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
Makalah fisika interferensi dan difraksi cahaya 12 SMA
 

Andere mochten auch

Optika fisis
Optika fisisOptika fisis
Optika fisisauliarika
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelauliarika
 
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya   xiiKumpulan rumus gelombang cahaya   xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya xiiIlham Wahyudin
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAPRAMITHA GALUH
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombangTA_opick
 

Andere mochten auch (7)

Optika fisis
Optika fisisOptika fisis
Optika fisis
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
 
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya   xiiKumpulan rumus gelombang cahaya   xii
Kumpulan rumus gelombang cahaya xii
 
Cahaya & bunyi
Cahaya & bunyiCahaya & bunyi
Cahaya & bunyi
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 

Ähnlich wie Pertemuan 3 optika fisi ss

Sifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialSifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialVincent Cahya
 
Bab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptxBab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptxnurazulfia1
 
cahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombangcahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombangAyuAulia32
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxCVLK2
 
sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya
sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahayasifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya
sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahayaEliTrisnowati1
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiannisnuruli
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaRizka Aprilia
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Dionisius Kristanto
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar xIrfan Rifa'i
 
Sifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikSifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikfahmi sahab
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxssuser286a3e
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiAnnis Kenny
 

Ähnlich wie Pertemuan 3 optika fisi ss (20)

Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Sifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal MaterialSifat Optik dan Termal Material
Sifat Optik dan Termal Material
 
Bab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptxBab 3 Optika Fisis.pptx
Bab 3 Optika Fisis.pptx
 
cahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombangcahaya sebagai gelombang
cahaya sebagai gelombang
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptx
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya
sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahayasifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya
sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya_sifat cahaya
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Sifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetikSifat gelombang elektromagnetik
Sifat gelombang elektromagnetik
 
Bahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyayaBahan ajar fisika gel cahyaya
Bahan ajar fisika gel cahyaya
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptx
 
kuantum
kuantumkuantum
kuantum
 
Elektrofisika i
Elektrofisika  iElektrofisika  i
Elektrofisika i
 
O1 interferometer michelson
O1 interferometer michelsonO1 interferometer michelson
O1 interferometer michelson
 
Makalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksiMakalah interferensi dan difraksi
Makalah interferensi dan difraksi
 

Pertemuan 3 optika fisi ss

  • 1. PERTEMUAN 3 _ OPTIKA FISIS KELOMPOK 14 1. 2. 3. 4. ADOLFINA GALLA’ MOH. FADLI FAJRIA NURHAYATI A 241 11 059 A 241 11 075 A 241 11 110 A 241 11 093
  • 2. OPTIKA FISIS • Ilmu yang mempelajari tentang difraksi, interferensi, dan polarisasi cahaya
  • 3. Gelombang elektromagnetik • Gelombang tranversal • Gangguannya berupa medan listrik E dan medan magnetik saling tegak lurus • Dapat mengalami polarisasi • Dapat merambat dalam vakum
  • 5. Sifat Cahaya saat bertemu Bahan 1. Cahaya Dapat Diteruskan oleh bahan 2. Cahaya Dipantulkan bahan 3. Cahaya Diserap oleh bahan
  • 6. Sifat-sifat cahaya sebagai gelombang • Polarisasi Terserapnya sebagian arah getar cahaya • Difraksi cahaya yang melewati sebuah celah sempit yang seukuran dengan panjang gelombang • Interferensi pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombanggelombang yang berpadu
  • 7. Polarisasi cahaya • peristiwa perubahan arah getar gelombang cahaya yang acak menjadi satu arah getar. • Terpolarisasi atau terkutub artinya memiliki satu arah getar tertentu saja, seperti pada gambar:
  • 8. lanjutan • Hanya terjadi pada gelombang tranversal Dua polaroid yang disilangkan
  • 9. Polarisasi cahaya dapat disebabkan oleh empat cara • absorbsi (penyerapan), • refleksi (pemantulan), • refraksi (pembiasan) ganda, dan • hamburan.
  • 10. a. Polarisasi dengan penyerapan selektif
  • 11. Dalam polisator terdapat 2 buah polaroid • Polarisator, berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi, • Analisator, untuk mengetahui apakah cahaya sudah terpolarisasi atau belum, seperti pada gambar :
  • 12. b. Polarisasi dengan pemantulan • Dengan sudut 57o sinar akan mengalami polarisasi pada cermin, artinya setelah Pemantulan sinar hanya mempunyai satu arah getar. • Sinar wajar mempunyai dua arah getar yaitu vertikal dan horizontal, adapun sinar Terpolarisasi linear hanya mempunyai sebuah arah getar.
  • 13. c. Polarisasi dengan pembiasan ganda • Cahaya yang melalui bahan dengan indeks bias ganda akan mengalami pembiasan dalam dua arah yang berbeda. • Sebagian berkas akan memenuhi hukum Snellius (disebut berkas sinar biasa), sedangkan
  • 14. lanjutan Pada peristiwa ini • Sinar 1 tidak dibiaskan  sinar istimewa Sinar ini mengalami dispersi linear • Sinar 2 mengikuti hukum pembiasan  sinar Biasa, sinar ini mengalami polarisasi sebagian
  • 15. d. Polarisasi dengan hamburan • Hamburan : penyerapan dan pemancaran kembali cahaya oleh partikel-partikel (seperti gas)
  • 16. Efek Doppler pada gelombang elektromagnetik • Bertambah besarnya frekuensi gelombang elektromagnetik yang diterima pengamat ketika sumber gelombang dan pengamat bergerak relatif saling mendekati dan bertambah kecil ketika saling menjauhi
  • 17. Kegunaan efek Doppler • Radar pengukur kelajuan kendaraan • Menghitung kecepatan rotasi matahari, planetplanet atau bulan • Menghitung kecepatan gerak bintang atau galaksi terhadap bumi
  • 20. • Difraksi adalah peristiwa pelenturan cahaya yang akan terjadi jika cahaya melalui celah yang sangat sempit. Kita juga dapat melihat gejala ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang jauh, misalnya lampu neon.
  • 21. Melihat difraksi cahaya melalui celah dari dua jari anda yang didekatkan
  • 22. Difraksi Celah Tunggal Difraksi cahaya pada celah tunggal dengan lebar d. Tiap bagian dari celah berlaku sebagai suatu titik sumber gelombang. Beda lintasan antara sinar 1 dan 3 atau antara sinar 2 dan 4 sama dengan (d/2)sinθ
  • 23. (a) Jika cahaya melalui celah tanpa difraksi,hanya daerah pada layar yang langsung berhadapan dengan celah yang diterangi (b) Difraksi menyebabkan cahaya melentur disekitar pinggiran celah,membentuk suatu pola bergantian pita-pita terang dan gelap pada layar
  • 24. Daya urai suatu lensa mata Beberapa Kemungkinan Difraksi Cahaya Alat Optik ( Retina mata ) (a) bayangan berimpit dari dua sumber cahaya/duabenda (b) hampir dapat dipisahkan dari bayangan
  • 25. Daya urai lensa — Adalah kemampuan alat optik untuk menghasilkan bayangan yang terpisah dari dua benda yang berdekatan. Kriteria Rayleigh berbunyi : Dua benda titik tepat dapat dipisahkan jika pusat dari pola difraksi benda pertama berimpit dengan minimum pertama dari difraksi benda kedua. Beberapa Persamaan yang didapat dari Gambar daya urai — sin θ = 1,22 λ/D, sin θ = d/l d = 1,22 λ. l/D λ = Panjang gelombang, d= daya urai= jarak antara dua sumber cahaya l = jarak antara dua sumber cahaya sampai layar/retina mata D = lubang pupil/diafragma mata
  • 26. C. Interferensi Cahaya Interferensi cahaya sangatlah sukar untuk diamati karena : 1. Panjang gelombang cahaya sangat pendek 2. Setiap sumber cahaya alamiah memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang (random) sehingga interferensi yang terjadi hanya dalam waktu singkat.
  • 27. Mengapa interferensi cahaya sulit diamati dalam keseharian? Syarat utama agar interferensi terjadi adalah kedua smber harus koheren artinya kedua gelombang selalu memiliki beda fase tetap (tidak harus nol). Sedangkan syarat tambahannya adalah kedua amplitudo harus memilki amplitudo yang hampir sama Cahaya alamiah tidaklah koheren sehingga sangat susah mengamati interfensi cahaya.
  • 28. Ada 3 cara untuk menghasilkan pasangan sumber cahaya koheren sehingga dapat menghasilkan pola interferensi : 1. Sinari dua/lebih celah sempit dengan cahaya yang berasal dari celah tungga/satu celah. 2. Dapatkan sumber-sumber koheren maya dari sebuah sumber cahaya dengan pemantulan saja atau pemantulan dan pembiasan. 3. Gunakan sinar cahaya koheren laser sebagai penghasil
  • 30. a. Analisis Kuantitatif Interferensi Celah Ganda Young
  • 31. • Interferensi maksimum (pita terang) terjadi jika kedua gelombang yang berpadu memiliki fase sama (sefase) • Interferensi minimum (pita gelap) terjadi jika kedua gelombang berlawanan fase
  • 32. b. Jarak Pita Terang atau Pita Gelap ke-n dari Terang Pusat Untuk Pita Terang Untuk Pita Gelap
  • 33. c. Jarak antara Pita Terang dan Pita Gelap yang Berdekatan (Δy) Jika jarak antara pita terang dan pita gelap yang berdekatan diberi simbol Δy, maka berlaku :
  • 34. Interferensi lapisan tipis • Cahaya monokromatik yang dikenakan pada suatu permukaan lapisan tipis dapat menunjukkan fenomena interferensi. Hal ini terjadi karena ada beda fasa antara berkas cahaya yang langsung dipantulkan (berkas 1) dengan cahaya yang mengalami pembiasan lebih dulu (berkas 2).
  • 35. Interferensi lapisan tipis a. interferensi lapisan tipis cahaya dari n ke n’ dimana n < n’ • Perbedaan fasa antara berkas 1 dan 2 disebabkan adanya beda panjang lintasan dan juga karena pembalikan fasa saat gelombang dipantulkan oleh medium yang lebih rapat. • Analoginya seperti gelombang tali :
  • 36. Interferensi lapisan tipis • Gelombang yang menjalar dari suatu medium menuju medium yang lebih rapat akan mengalami pemantulan oleh medium yang lebih rapat dan mengalami perubahan fasa sebesar 180O. Sedangkan gelombang yang menjalar dari suatu medium menuju medium yang kurang rapat tidak mengalami perubahan fasa d
  • 37. • Jadi syarat agar pada suatu lapisan tipis terjadi interverensi konstruktif adalah • ’ adalah panjang gelombang cahaya dalam lapisan tipis Syarat interferensikonstruktif lapisan tipis
  • 38. Kisi difraksi • Kisi difraksi adalah alat yang berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya • Kisi difraksi terdiri atas banyak celah dengan lebar yang sama. Lebar tiap celah pada kisi difraksi disebut konstanta kisi dan dilambangkan dengan d. • Jika dalam sebuah kisi sepanjang 1 cm terdapat N celah konstanta kisinya adalah:
  • 39. • Pandangan samping dari sebuah kisi difraksi. Jarak pisah antar celah adlah d, dan beda lintasan antar dua celah adalahyang berdekatan adalah d sin Ө • Garis terang kisi difraksi • Kegunaanya untuk mengukur panjang gelombang dengan teliti. • Didapat pola-pola pita yang lebih tajam. ∆s = d sin Ө = n ; n = 0, 1, 2...