SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BAB II

                                      LANDASAN TEORI




2.1         CobiT 1

            CobiT framework             (Control Objectives for Information and related

technology), dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI), sebagai sumber

ilmu pengetahuan bagi para Chief Information Officers (CIO), Manajemen Senior,

Management IT, dan para professional di bidang kontrol dan pengendalian. Secara

garis besar CobiT memberikan:

•      Referensi mengenai praktek bisnis yang baik di bidang IT (dalam                              segala

       bidang/domain),

•      Proses dan aktivitas–aktivitas kedalam struktur yang logis dan mudah diatur.

            Praktek CobiT yang baik juga mewakili konsensus para ahli, dimana CobiT

lebih fokus pada sisi kontrol, sehingga praktek CobiT akan membantu

mengoptimalisasikan investasi berbasis IT dan memastikan ketersediaan layanan IT.

Orientasi bisnis dari CobiT adalah menyelaraskan antara tujuan bisnis dan tujuan IT,

memberikan pengukuran (Metrics) dan Maturity Model untuk mengukur pencapaian,

mengidentifikasikan tugas dan tanggung jawab yang terkait pada business owner dan

IT process owner.


1
    Control Objectives for Information and related Technology 4.1., IT Governance Institute, 2007


                                                         6
7



       Fokus dari proses CobiT diilustrasikan ke dalam model proses yang terbagi

dalam 4 (empat) domain dan 34 proses kerja yang sejalan dengan area pertanggung

jawaban yang terdiri dari: plan, build, run and monitor, providing end to end view of

IT. CobiT juga menyajikan konsep arsitektur dari sebuah organisasi yang mendukung

untuk mengidentifikasikan sumber daya yang penting untuk kesuksesan sebuah

proses. Adapun sumber daya dibidang IT yang diidentifikasi oleh CobiT adalah:

Aplikasi, Informasi, Infrastruktur, dan Manusia. Secara garis besar CobiT

menyajikan:

1. Ulasan menyeluruh mengenai IT Governance, membantu para eksekutif untuk

   mengerti mengapa IT governance itu penting, isu- isu penting dan tanggung jawab

   para eksekutif untuk dapat mengatur serta mengatasinya;

2. Pedoman Manajemen/ Maturity Model,              membantu   untuk   mengalokasikan

   tanggung jawab, mengukur pelaksanaan, membandingkan dan mengatasi

   kesenjanga n yang ada didalam suatu proses;

3. Framework, mengorganisasikan IT governance objectives dan praktek bisnis yang

   baik bagi ke 4 (empat) IT Domain (Plan and Organize (PO), Acquire and

   Implement (AI), Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate (ME));

4. Control Objectives, menyajikan satu set lengkap mengenai prasyarat (secara high

   level) yang harus dipertimbangkan oleh pihak manajemen dalam melakukan

   kontrol pada setiap proses IT secara efektif.
8



2.1.1 CobiT Framework

       Misi dari CobiT adalah meneliti, membangun, mempublikasikan dan

meningkatkan metodologi atas kontrol terhadap IT governance yang

berotoritas, up-to-date dan dapat diterima secara internasional untuk dapat

diterapkan oleh perusahaan, digunakan sehari- hari oleh para manejer, para

profesional di bidang IT, atau profesional di bidang assurance (Assurance

Professionals).

       CobiT framework untuk IT governance mendefinisikan alasan

mengapa IT governance diperlukan, siapa-siapa dari stakeholder yang terkait

dan apa yang akan dicapai. Berikut ini adalah alasan menggunakan CobiT

Framework:

WHY

       Secara khusus, Top Management perlu untuk memastikan apakah

informasi telah di-manage oleh perusahaan sehingga:

Ø Perusahaan mencapai tujuannya ;

Ø Cukup kokoh untuk menyesuaikan diri;

Ø Secara berhati-hati me-manage resiko yang dihadapi.

       Perusahaan yang berhasil mengerti dengan baik resiko yang dihadapi

dan mengeksploitasi benefit dari IT dengan mencari jalan untuk :

Ø Bagaimana menyelaraskan antara strategi IT dengan strategi bisnis;
9



Ø Bagaimana memastikan kepada para investor dan shareholder bahwa

   “Standard Due Care” dalam mengurangi resiko IT di lakukan oleh

   organisasi;

Ø Bagaimana mendapatkan nilai dari investasi di bidang IT;

Ø Bagimana untuk dapat menyajikan struktur organisasi yang dapat

   memfasilitasi implementasi dari strategi dan tujuan perusahaan;

Ø Bagaimana membangun hubungan yang konstruktif dan komunikasi yang

   effektif antara bisnis dan IT juga dengan partner eksternal;

Ø Bagaimana mengukur IT performance.

       Perusahaan tidak dapat menghasilkan hal- hal diatas tanpa menerapkan

governance dan control framework for IT untuk:

Ø Menjembatani kebutuhan bisnis;

Ø Melakukan proses kerja sejalan dengan kebutuhan bisnis secara transparan;

Ø Mengorganisasikan aktivitas kerja kedalam proses model yang dapat

   diterima secara umum;

Ø Mengidentifikasikan sumberdaya penting untuk dapat dialokasikan;

Ø Mendefinisikan      Management       Control     Objective      untuk   dapat

   dipertimbangkan.

 WHO

       Governance dan Control Framework dibutuhkan untuk melayani

stakeholder baik internal maupun eksternal yang beragam dan juga memiliki

kebutuhan-kebutuhan khusus seperti:
10



Ø Stakeholder internal perusahaan yang memiliki kepentingan untuk

   mendapatkan value/hasil dari investasi di bidang IT;

Ø Stakeholder internal dan eksternal yang memberikan jasa IT;

Ø Stakeholder internal dan eksternal yang bertanggung jawab atas kontrol

   dan tanggung jawab atas resiko.

WHAT

       Untuk dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang telah dinyatakan pada

bagian WHAT, Framework untuk IT governance dan control harus dapat:

Ø Memberikan fokus bisnis untuk dapat memudahkan penyelarasan antara

   tujuan perusahaan dan tujuan IT;

Ø Membangun orientasi proses untuk mendefinisikan scope dan luas

   cakupan dengan struktur yang terdefinisi;

Ø Dapat diterima secara umum dan tetap konsisten dengan praktek dan

   standard IT serta teknologi IT yang spesifik dan independen;

Ø Membantu untuk dapat memenuhi persyaratan pemerintah dengan tetap

   konsisten dengan standarisasi corporate governance yang dapat diterima

   secara umum dan kontrol atas IT yang diharapkan oleh pemerintah dan

   eksternal auditor.

HOW

       Bagaimana CobiT dapat memenuhi kebutuhan, yaitu dengan

menciptakan CobiT framework kedalam karakter yang pokok yaitu Fokus

pada bisnis (Business-Focus), Orientasi terhadap proses (Process-Oriented),
11



Berbasis Kontrol (Control-Based) dan Mengarah kepada pengukuran

(Measurement-Driven).



2.1.2 Struktur CobiT

       CobiT sebagai tool untuk menganalisa dalam GFP ini menggunakan

pendekatan Process Oriented yang mencakup 4 (empat) area/domain, yaitu:

1. Plan and Organize (PO)

   Domain ini meliputi taktik, strategi, dan memberikan perhatian kepada

   cara bagaimana IT dapat memberikan kontribusinya yang terbaik bagi

   pencapaian tujuan usaha. Domain PO ini umumnya menjawab pertanyaan

   pihak mana jemen sebagai berikut:

   Ø Apakah IT dan strategy bisnis sudah selaras ?

   Ø Apakah perusahaan telah mencapai pendayagunaan yang optimum dari

       sumberdayanya ?

   Ø Apakah setiap orang dalam organisasi telah mengerti tujuan dari IT ?

   Ø Apakah resiko IT telah dipahami dan dikelola ?

   Ø Apakah kualitas dari sistem IT sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis ?

2. Acquire and Implement (AI)

   Untuk dapat mewujudkan strategi IT, kebutuhan atas solusi teknologi

   perlu diidentifikasikan, dikembangkan sendiri atau dibeli, dan harus bisa

   diimplementasikan serta diintegrasikan kedalam proses bisnis. Domain ini

   umumnya menjawab pertanyaan pihak mana jemen sebagai berikut:
12



   Ø Apakah proyek-proyek baru dapat memberikan solusi yang dapat

      memenuhi kebutuhan bisnis ?

   Ø Apakah proyek-proyek baru dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai

      dengan budget ?

   Ø Apakah sistem baru bekerja dengan baik ketika diimplementasikan?

   Ø Apakah perubahan yang dilakukan tidak menganggu operasi bisnis

      yang sedang berjalan ?

3. Deliver and Support (DS)

   Wilayah ini memberikan perhatian terhadap ketersediaan dari kebutuhan

   yang diinginkan, pengelolaan dari keamanan/security, support dan

   pelayanan bagi customer, pengelolaan atas data dan fasilitas operasional.

   Domain ini umumnya menjawab pertanyaan pihak manajemen sebagai

   berikut:

   Ø Apakah jasa IT yang disediakan selaras dengan prioritas bisnis ?

   Ø Apakah biaya–biaya IT telah optimum ?

   Ø Apakah tenaga kerja yang ada dapat menggunakan sistem IT secara

      produktif dan aman ?

   Ø Apakah terdapat kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan pada

      keamanan atas sistem informasi ?

4. Monitor and Evaluate (ME)

   Semua proses IT perlu secara reguler untuk dievaluasi kualitasnya dan

   kepatuhannya terhadap persyaratan pengendalian/kontrol. Domain ini

   umumnya menjawab pertanyaan pihak mana jemen sebagai berikut:
13



    Ø Apakah fungsi- fungsi IT telah diukur untuk mendeteksi adanya

        masalah sebelum terlalu terlambat ?

    Ø Apakah manajemem memastikan bahwa kontrol internal efektif dan

        efisien ?

    Ø Apakah pencapaian IT dapat dihubungkan kepada pencapaian tujuan

        usaha ?

    Ø Apakah terdapat kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan pada

        keamanan atas sistem informasi ?



2.1.3 CobiT Framework untuk Metode Pembahasan

        Pembahasan GFP ini menggunakan pendekatan Process Oriented

CobiT dalam area/domain Acquire and Implement (AI). Analisa dan

pemetaan proses software acquisition akan dilakukan untuk beberapa aktivitas

sebagai berikut :

•   Mendefinisikan business requirement dan technical requirement;

•   Mengidentifikasikan, mendokumentasikan, dan melakukan analisa resiko

    terhadap business requirement and solution design sebagai bagian dari

    proses organisasi dalam penyusunan busines requirement;

•   Melakukan feasibility study yang telah didefinisikan dalam Development

    Standard;

•   Menyetujui atau menolak hasil dari requirement dan feasibility study.
14



Pencapaian tujuan diatas dapat diukur dengan:

•   Jumlah proyek dimana benefit yang ditetapkan tidak tercapai karena

    asumsi feasibility study tidak akurat;

•   Persentase feasibility study yang ditanda tangani oleh business process

    owner;

•   Persentase dari user yang terpuaskan dengan functionality yang telah

    diberikan.

       Selanjutnya analisa dengan menggunakan Maturity Model dari

‘Software Acquisition’ di PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia berdasarkan

4 (empat) kriteria sebagai berikut :

0-Non existence

Organisasi tidak memerlukan proses identifikasi dari operational dan

functional requirement untuk development, implementation atau modification

dari system solution, seperti antara lain system, service, infrastructure,

software dan data. Organisasi tidak memelihara ketersediaan solusi teknologi

yang potensial bagi bisnis perusahaan.

1-Initial/Adhoc

Ada kesadaran akan kebutuhan untuk mendefinisikan requirement dan

technology solution. Busines unit mengadakan rapat untuk mendiskusikan

requirement secara informal dan kadang kala didokumentasikan. System

solution diidentifikasikan oleh setiap business unit berdasarkan kesadaran

yang terbatas akan market dari system solution yang ada, atau sekedar
15



merespon penawaran dari vendor. Penelitain yang terstruktur atau analisa

ketersediaan akan teknologi sangat terbatas.

2-Repeatable but Intuitive

Beberapa pendekatan secara intuitif untuk mengindetifikasikan telah tersedia.

Pendekatan untuk penentuan solusi teknologi diidentifikasikan secara

informal berdasarkan pengalaman internal dan pengentahuan mengenai fungsi

IT. Kesuksesan dari tiap proyek tergantung dari pengalaman dari beberapa

individu. Kualitas dari dokumentasi dan pengambilan keputusan yang

bervariasi. Pendekatan yang tidak terstruktur digunakan untuk meng-

identifikasian requirement dan mengidentifikasikan solusi teknologi.

3-Defined

Pendekatan secara terstruktur dan jelas dalam menentukan solusi teknologi

yang telah ada. Pendekatan untuk menentukan solusi teknologi membutuhkan

pertimbangan dari beberapa alternatif yang ada dengan melakukan evaluasi

terhadap user dan business requirement, technological opportunities,

economic feasibility, risk assessment dan faktor lainnya. Proses untuk

mengindentifikasikan solusi teknologi diterapkan pada beberapa proyek

berdasarkan atas beberapa faktor seperti keputusan yang diambil oleh

beberapa individu yang terlibat, komitment dari manajemen, dan ukuran dan

prioritas dari business requirement itu sendiri. Pendekatan yang terstruktur

digunakan unutk mendefinisikan requirement dan mengidentifikasikan solusi

teknologi.
16



4-Managed and Measurable

Metodologi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi teknologi telah

ada dan digunakan untuk semua proyek. Dokumentasi proyek kualitasnya

baik, dan setiap tahapan disetujui dengan baik. Requirement diartikulasikan

dengan baik dan sejalan denga n struktur yang ada. Solusi alternatif

dipertimbangkan, termasuk analisa dari cost and benefit. Metodologi jelas dan

terdefinsi, dimengerti secara umum dan dapat terukur. Ada interface yang

jelas antara IT Management dan business unit dalam pengidentifikasian dan

evaluasi dari solusi teknologi.

5-Optimised

Metodologi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi teknologi

diarahkan untuk Continuous Improvement. Metodologi proses akusisi dan

implementasi memiliki fleksibilitas untuk proyek kecil dan besar. Metodologi

didukung oleh Knowledge Database baik internal dan eksternal, yang

berisikan materi referensi untuk solusi teknologi. Metodologinya sendiri

menghasilkan dokumentasi yang terstruktur ya ng membuat produksi dan

maintenance menjadi lebih efisien. Kesempatan baru sering diidentifikasikan

untuk menggunakan teknologi untuk menperoleh keuntungan kompetitif,

memberikan      pengaruh     atas   business   process   re-engeneering   dan

meningkatkan efisiensi secara menye luruh. Manajemen dapat mendeteksi dan

bertindak bila solusi teknologi disetujui tanpa pertimbangan atau tanpa adanya

alternatif solusi teknologi atau tanpa Business Requirement.
17



2.2         Boston Matrix2

            Analisa dengan menggunakan Boston Matrix pada tesis ini dilakukan untuk

memastikan bahwa strategi bisnis terhadap portfolio produk telah disesuaikan dengan

analisa atas 2 (dua) parameter yaitu pangsa pasar (Market Share) dan pertumbuhan

pasar (Market Growth). Hasil analisa akan diimplikasikan dengan strategi IT, untuk

menyusun strategi bisnis atas portfolio produk yang ada agar menjadi berhasil.

            Perangkat yang bisa dipakai untuk menganalisa portfolio adalah dengan

menggunakan Boston Consulting Group Matrix (Boston Matrix). Boston Matrix

mengkalisifikasikan Strategic Business Unit (SBU) menjadi 2 (dua) dimensi, yaitu:

•      Relative Market Share – mengukur kekuatan SBU di pasar.

•      Market Growth Rate – mengukut ketertarikan pasar.

Dengan membagi matrix tersebut menjadi 4 (empat) area, maka SBU dapat

dikategorikan menjadi 4 (empat), yaitu:




2
    Ward, John, and Peppard, Joe. 2002, Strategic Planning for Information Systems, 3rd ed., John Wiley & Sons
18



    HIGH
                Star                                              Wildcat


Market
Growth
& Cash
Use
                 Cash Cow

                     $$ $                                              Dog
    LOW
              HIGH                  Relative Market Share                LOW
                                    and Cash Generation

                            Gambar 2.1 Boston Matrix

•   Star

    Dengan posisi pertumbuhan bisnis yang tinggi dan daya saing produk lebih kuat

    dari pada kompetitor. Sering kali perusahaan melakukan investasi yang sangat

    besar utuk mempertahankan pertumbuhan mereka. Jika pertumbuhannya menjadi

    lambat dan perusahaan hanya mempertahankan pasar yang relatif, maka

    perusahaan akan berpindah ke posisi “Cash Cow”.

•   Wildcat

    Dengan menempati posisi pangsa pasar yang rendah tetapi berjalan pada

    pertumbuhan pasar yang tinggi. Biasanya perusahaan ini potensial tetapi

    membutuhkan investasi yang banyak untuk menumbuhkan market share untuk

    menyaingi kompetitor yang lebih kuat. Pihak manajemen harus berfikir keras

    dimana perusahaan harus berinvestasi.
19



•   Cash Cow

    Dengan pertumbuhan bisnis yang rendah dan produk yang ditawarkan relatif

    dapat memenuhi permintaan pasar. Kondisi ini berada pada posisi yang matang

    (mature), dan hanya membutuhkan investasi yang sedikit. Untuk dapat terus

    meningkatkan profit, perusahaan harus menggerakan cash flow dengan kuat

    sehingga posisi perusahaan akan berpindah ke level “Star”.

    Dog

    Istilah “Dog” mengacu pada bisnis atau produk pada posisi relatif rendah dan

    pertumbuhan pasar yang rendah. Perusahaan dapat berjalan dengan kondisi

    keuangan yang secukupnya tetapi jarang atau bahkan tidak pernah melakukan

    investasi.

        Model- model yang ditawarkan bersifat sangat umum dan dinamis. Jika posisi

produk pada level Wildcat, bisa terjadi perpindahan ke posisi Star atau Dog. Jika

posisi produk pada posisi Cash Cow, bisa terjadi perpindahan ke posisi Star atau Dog.

Namu jika posisi produk berada pada level Dog, maka jalur yang ditempuh untuk

mencapai level Star sedikit berat karena harus masuk pada level Wildcat sebelum

masuk ke level Star.

        Walaupun model ini dapat diterapkan pada semua produk atau industri,

namun pada keadaan tertentu model ini tidak dapat diterapkan. Pada beberapa

perusahaan, terkadang pengaruh politis sangat berperan besar, sehingga akan

mengganggu kestabilan organisasi.
20



2.2.1 Implikasi IT terhadap hasil pemetaan Boston Matrix

       Berikut ini adalah implikasi dari fokus IT untuk mendukung strategi

bisnis dari 4 hasil pemetaan Boston Matrix:

•   Star

    Posisi pasar yang kuat pada pertumbuhan pasar yang menarik. IT Fokus

    diterapkan pada:

    o Mengembangkan keinginan dan kebutuhan customer;

    o Berkompetisi dalam hal penawaran produk baru;

    o Sistem       informasi    fokus     terhadap   customer    dalam   hal

       mengidentifikasikan kebutuhan customer sehingga demand dari

       customer lebih dapat diketahui;

    o Sistem       diharapkan   dapat    ditujukan   untuk   dimungkinkannya

       pertumbuhan bisnis yang tinggi, memproses kapasitas order yang

       lebih besar, sistem harus bisa mensupport product mix yang lebih

       variatif;

    o Sistem Informasi lebih ditekankan pada inovasi bisnis;

    o Investasi di bidang IT lebih difokuskan pada peningkatan value dan

       pertumbuhan bisnis.

•   Wild Cat

    Posisi pangsa pasar rendah pada pertumbuhan pasar yang tinggi. IT Fokus

    diterapkan pada:

    o Inovasi pada pasar secara umum;
21



    o Memilih untuk fokus pada niche market;

    o IT strategy lebih fokus pada pengembangan produk dan proses;

    o IT strategy mendukung untuk proses pengidentifikasian customer

       yang potensial, tipe-tipe segmentasi customer, memastikan pertukaran

       informasi yang effektif mengenai suatu produk yang ditawarkan pada

       segmentasi yang dipilih sehingga spesifikasi dari jasa dan produk yang

       diiginkan dapat lebih tepat dirancang.

•   Cash Cow

    Posisi mempertahankan pangsa pasar yang sudah jenuh dengan

    pertumbuhan pasar yang rendah. IT Fokus diterapkan pada:

    o Biaya produksi harus ditekan dibawah biaya produksi kompetitor;

    o Menyeimbangkan antara demand dan supply level;

    o Mengusahakan kapasitas produksi yang maksimum;

    o Mengarah pada business productivity dan effisiensi;

    o Sistem informasi lebih fokus pada kontrol atas business relationship

       dan aktifitas, ketimbang invovasi bisnis.

•   Dog

    Posisi pangsa pasar rendah pada pertumbuhan pasar yang rendah. Fokus

    IT diterapkan pada:

    o Niche    Market,    dapat    dibuat   dengan   melakukan     segmentasi

       produk/pasar;

    o Secara umum investasi IS/IT harus mengikuti arahan bisnis;
22



o Investasi    keuangan   yang   wajar   harus   lebih   selektif   untuk

   meningkatkan keuntungan dengan mengurangi biaya dan melindungi

   customer;

o Inovasi di bidang IT sangatlah minim untuk dapat diharapkan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Furqan Buncit
 
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisCobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Agreindra Helmiawan
 
Cobit 2849
Cobit 2849Cobit 2849
Cobit 2849
sharingk
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Fazril Azi
 

Was ist angesagt? (18)

COBIT 5
COBIT 5COBIT 5
COBIT 5
 
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
Perbedaan cobit 4.1 dan cobit 5
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
 
Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1
 
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Int...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Int...SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Int...
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Int...
 
Febri
FebriFebri
Febri
 
Febri
FebriFebri
Febri
 
Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)Presentasi cobit 5 (mid)
Presentasi cobit 5 (mid)
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, COSO dan COBIT, UNIVERSITAS MER...
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
 
mi
mimi
mi
 
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnisCobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
Cobit 5 untuk manajemen teknologi informasi dan proses bisnis
 
Simulasi audit menggunakan it governance ( cobit )
Simulasi audit menggunakan it governance ( cobit )Simulasi audit menggunakan it governance ( cobit )
Simulasi audit menggunakan it governance ( cobit )
 
Cobit 2849
Cobit 2849Cobit 2849
Cobit 2849
 
IT Governance Cobit
IT Governance CobitIT Governance Cobit
IT Governance Cobit
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali,membandingkan kerangka pengendalian inte...
 
IT Governance
IT GovernanceIT Governance
IT Governance
 
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
Si pi, nurul hidayati yuliani, hapzi ali, cobit, coso dan erm di perusahaan, ...
 

Ähnlich wie Cobit

5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...
5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...
5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...
ynk100681
 
Presentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptx
Presentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptxPresentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptx
Presentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptx
agusagus691932
 

Ähnlich wie Cobit (20)

SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Internal...
 
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
10 SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian Inter...
 
10 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
10 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...10 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
10 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Membandingkan Kerangka Pengendalian In...
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
 
Introduction to ISACA COBIT-2019 Framwork.pdf
Introduction to ISACA COBIT-2019 Framwork.pdfIntroduction to ISACA COBIT-2019 Framwork.pdf
Introduction to ISACA COBIT-2019 Framwork.pdf
 
5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...
5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...
5. si pi, yunke setya dfr, hapzi ali, kerangka pengendalian internal, univers...
 
Slide-.pptx
Slide-.pptxSlide-.pptx
Slide-.pptx
 
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
Sipi, raditya wijaksono, hapzi ali, model kerangka pengendalian cobit, coso d...
 
Presentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptx
Presentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptxPresentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptx
Presentasi COBIT 5 Kelompok 4 (Anita, Agus, Hamsah, Yuna).pptx
 
KELOMPOK AUDIT PRESENTASI.pptx
KELOMPOK AUDIT PRESENTASI.pptxKELOMPOK AUDIT PRESENTASI.pptx
KELOMPOK AUDIT PRESENTASI.pptx
 
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobitAplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
Aplikasi tata kelola dan audit informasi menggunakan framework cobit
 
5, si & pi,mislia, hapzi ali, si model rerangka pengendalian cobit, coso ...
5, si & pi,mislia, hapzi ali, si model rerangka pengendalian cobit, coso ...5, si & pi,mislia, hapzi ali, si model rerangka pengendalian cobit, coso ...
5, si & pi,mislia, hapzi ali, si model rerangka pengendalian cobit, coso ...
 
ISG-Pertemuan 2 Keselarasan TI dan Bisnis.pdf
ISG-Pertemuan 2 Keselarasan TI dan Bisnis.pdfISG-Pertemuan 2 Keselarasan TI dan Bisnis.pdf
ISG-Pertemuan 2 Keselarasan TI dan Bisnis.pdf
 
Contoh Jurnal IT Governance
Contoh Jurnal IT GovernanceContoh Jurnal IT Governance
Contoh Jurnal IT Governance
 
Cobit 4.1
Cobit 4.1 Cobit 4.1
Cobit 4.1
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengendal...
 
10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...
10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...
10.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, kerangka pengen...
 
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018.MODEL RERANGKA PENGENDALIAN: COBI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018.MODEL RERANGKA PENGENDALIAN:  COBI...Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018.MODEL RERANGKA PENGENDALIAN:  COBI...
Sipi, m.fadhly, hapzi ali,mercu buana,2018.MODEL RERANGKA PENGENDALIAN: COBI...
 
Pengenalan_COBIT.ppt
Pengenalan_COBIT.pptPengenalan_COBIT.ppt
Pengenalan_COBIT.ppt
 
SI & PI, Toharudin, Hapzi Ali, PENGERTIAN COBIT, COSO DAN ERM SERTA IMPLEMENT...
SI & PI, Toharudin, Hapzi Ali, PENGERTIAN COBIT, COSO DAN ERM SERTA IMPLEMENT...SI & PI, Toharudin, Hapzi Ali, PENGERTIAN COBIT, COSO DAN ERM SERTA IMPLEMENT...
SI & PI, Toharudin, Hapzi Ali, PENGERTIAN COBIT, COSO DAN ERM SERTA IMPLEMENT...
 

Cobit

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 CobiT 1 CobiT framework (Control Objectives for Information and related technology), dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI), sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi para Chief Information Officers (CIO), Manajemen Senior, Management IT, dan para professional di bidang kontrol dan pengendalian. Secara garis besar CobiT memberikan: • Referensi mengenai praktek bisnis yang baik di bidang IT (dalam segala bidang/domain), • Proses dan aktivitas–aktivitas kedalam struktur yang logis dan mudah diatur. Praktek CobiT yang baik juga mewakili konsensus para ahli, dimana CobiT lebih fokus pada sisi kontrol, sehingga praktek CobiT akan membantu mengoptimalisasikan investasi berbasis IT dan memastikan ketersediaan layanan IT. Orientasi bisnis dari CobiT adalah menyelaraskan antara tujuan bisnis dan tujuan IT, memberikan pengukuran (Metrics) dan Maturity Model untuk mengukur pencapaian, mengidentifikasikan tugas dan tanggung jawab yang terkait pada business owner dan IT process owner. 1 Control Objectives for Information and related Technology 4.1., IT Governance Institute, 2007 6
  • 2. 7 Fokus dari proses CobiT diilustrasikan ke dalam model proses yang terbagi dalam 4 (empat) domain dan 34 proses kerja yang sejalan dengan area pertanggung jawaban yang terdiri dari: plan, build, run and monitor, providing end to end view of IT. CobiT juga menyajikan konsep arsitektur dari sebuah organisasi yang mendukung untuk mengidentifikasikan sumber daya yang penting untuk kesuksesan sebuah proses. Adapun sumber daya dibidang IT yang diidentifikasi oleh CobiT adalah: Aplikasi, Informasi, Infrastruktur, dan Manusia. Secara garis besar CobiT menyajikan: 1. Ulasan menyeluruh mengenai IT Governance, membantu para eksekutif untuk mengerti mengapa IT governance itu penting, isu- isu penting dan tanggung jawab para eksekutif untuk dapat mengatur serta mengatasinya; 2. Pedoman Manajemen/ Maturity Model, membantu untuk mengalokasikan tanggung jawab, mengukur pelaksanaan, membandingkan dan mengatasi kesenjanga n yang ada didalam suatu proses; 3. Framework, mengorganisasikan IT governance objectives dan praktek bisnis yang baik bagi ke 4 (empat) IT Domain (Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and Support (DS), Monitor and Evaluate (ME)); 4. Control Objectives, menyajikan satu set lengkap mengenai prasyarat (secara high level) yang harus dipertimbangkan oleh pihak manajemen dalam melakukan kontrol pada setiap proses IT secara efektif.
  • 3. 8 2.1.1 CobiT Framework Misi dari CobiT adalah meneliti, membangun, mempublikasikan dan meningkatkan metodologi atas kontrol terhadap IT governance yang berotoritas, up-to-date dan dapat diterima secara internasional untuk dapat diterapkan oleh perusahaan, digunakan sehari- hari oleh para manejer, para profesional di bidang IT, atau profesional di bidang assurance (Assurance Professionals). CobiT framework untuk IT governance mendefinisikan alasan mengapa IT governance diperlukan, siapa-siapa dari stakeholder yang terkait dan apa yang akan dicapai. Berikut ini adalah alasan menggunakan CobiT Framework: WHY Secara khusus, Top Management perlu untuk memastikan apakah informasi telah di-manage oleh perusahaan sehingga: Ø Perusahaan mencapai tujuannya ; Ø Cukup kokoh untuk menyesuaikan diri; Ø Secara berhati-hati me-manage resiko yang dihadapi. Perusahaan yang berhasil mengerti dengan baik resiko yang dihadapi dan mengeksploitasi benefit dari IT dengan mencari jalan untuk : Ø Bagaimana menyelaraskan antara strategi IT dengan strategi bisnis;
  • 4. 9 Ø Bagaimana memastikan kepada para investor dan shareholder bahwa “Standard Due Care” dalam mengurangi resiko IT di lakukan oleh organisasi; Ø Bagaimana mendapatkan nilai dari investasi di bidang IT; Ø Bagimana untuk dapat menyajikan struktur organisasi yang dapat memfasilitasi implementasi dari strategi dan tujuan perusahaan; Ø Bagaimana membangun hubungan yang konstruktif dan komunikasi yang effektif antara bisnis dan IT juga dengan partner eksternal; Ø Bagaimana mengukur IT performance. Perusahaan tidak dapat menghasilkan hal- hal diatas tanpa menerapkan governance dan control framework for IT untuk: Ø Menjembatani kebutuhan bisnis; Ø Melakukan proses kerja sejalan dengan kebutuhan bisnis secara transparan; Ø Mengorganisasikan aktivitas kerja kedalam proses model yang dapat diterima secara umum; Ø Mengidentifikasikan sumberdaya penting untuk dapat dialokasikan; Ø Mendefinisikan Management Control Objective untuk dapat dipertimbangkan. WHO Governance dan Control Framework dibutuhkan untuk melayani stakeholder baik internal maupun eksternal yang beragam dan juga memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus seperti:
  • 5. 10 Ø Stakeholder internal perusahaan yang memiliki kepentingan untuk mendapatkan value/hasil dari investasi di bidang IT; Ø Stakeholder internal dan eksternal yang memberikan jasa IT; Ø Stakeholder internal dan eksternal yang bertanggung jawab atas kontrol dan tanggung jawab atas resiko. WHAT Untuk dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang telah dinyatakan pada bagian WHAT, Framework untuk IT governance dan control harus dapat: Ø Memberikan fokus bisnis untuk dapat memudahkan penyelarasan antara tujuan perusahaan dan tujuan IT; Ø Membangun orientasi proses untuk mendefinisikan scope dan luas cakupan dengan struktur yang terdefinisi; Ø Dapat diterima secara umum dan tetap konsisten dengan praktek dan standard IT serta teknologi IT yang spesifik dan independen; Ø Membantu untuk dapat memenuhi persyaratan pemerintah dengan tetap konsisten dengan standarisasi corporate governance yang dapat diterima secara umum dan kontrol atas IT yang diharapkan oleh pemerintah dan eksternal auditor. HOW Bagaimana CobiT dapat memenuhi kebutuhan, yaitu dengan menciptakan CobiT framework kedalam karakter yang pokok yaitu Fokus pada bisnis (Business-Focus), Orientasi terhadap proses (Process-Oriented),
  • 6. 11 Berbasis Kontrol (Control-Based) dan Mengarah kepada pengukuran (Measurement-Driven). 2.1.2 Struktur CobiT CobiT sebagai tool untuk menganalisa dalam GFP ini menggunakan pendekatan Process Oriented yang mencakup 4 (empat) area/domain, yaitu: 1. Plan and Organize (PO) Domain ini meliputi taktik, strategi, dan memberikan perhatian kepada cara bagaimana IT dapat memberikan kontribusinya yang terbaik bagi pencapaian tujuan usaha. Domain PO ini umumnya menjawab pertanyaan pihak mana jemen sebagai berikut: Ø Apakah IT dan strategy bisnis sudah selaras ? Ø Apakah perusahaan telah mencapai pendayagunaan yang optimum dari sumberdayanya ? Ø Apakah setiap orang dalam organisasi telah mengerti tujuan dari IT ? Ø Apakah resiko IT telah dipahami dan dikelola ? Ø Apakah kualitas dari sistem IT sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis ? 2. Acquire and Implement (AI) Untuk dapat mewujudkan strategi IT, kebutuhan atas solusi teknologi perlu diidentifikasikan, dikembangkan sendiri atau dibeli, dan harus bisa diimplementasikan serta diintegrasikan kedalam proses bisnis. Domain ini umumnya menjawab pertanyaan pihak mana jemen sebagai berikut:
  • 7. 12 Ø Apakah proyek-proyek baru dapat memberikan solusi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis ? Ø Apakah proyek-proyek baru dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan budget ? Ø Apakah sistem baru bekerja dengan baik ketika diimplementasikan? Ø Apakah perubahan yang dilakukan tidak menganggu operasi bisnis yang sedang berjalan ? 3. Deliver and Support (DS) Wilayah ini memberikan perhatian terhadap ketersediaan dari kebutuhan yang diinginkan, pengelolaan dari keamanan/security, support dan pelayanan bagi customer, pengelolaan atas data dan fasilitas operasional. Domain ini umumnya menjawab pertanyaan pihak manajemen sebagai berikut: Ø Apakah jasa IT yang disediakan selaras dengan prioritas bisnis ? Ø Apakah biaya–biaya IT telah optimum ? Ø Apakah tenaga kerja yang ada dapat menggunakan sistem IT secara produktif dan aman ? Ø Apakah terdapat kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan pada keamanan atas sistem informasi ? 4. Monitor and Evaluate (ME) Semua proses IT perlu secara reguler untuk dievaluasi kualitasnya dan kepatuhannya terhadap persyaratan pengendalian/kontrol. Domain ini umumnya menjawab pertanyaan pihak mana jemen sebagai berikut:
  • 8. 13 Ø Apakah fungsi- fungsi IT telah diukur untuk mendeteksi adanya masalah sebelum terlalu terlambat ? Ø Apakah manajemem memastikan bahwa kontrol internal efektif dan efisien ? Ø Apakah pencapaian IT dapat dihubungkan kepada pencapaian tujuan usaha ? Ø Apakah terdapat kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan pada keamanan atas sistem informasi ? 2.1.3 CobiT Framework untuk Metode Pembahasan Pembahasan GFP ini menggunakan pendekatan Process Oriented CobiT dalam area/domain Acquire and Implement (AI). Analisa dan pemetaan proses software acquisition akan dilakukan untuk beberapa aktivitas sebagai berikut : • Mendefinisikan business requirement dan technical requirement; • Mengidentifikasikan, mendokumentasikan, dan melakukan analisa resiko terhadap business requirement and solution design sebagai bagian dari proses organisasi dalam penyusunan busines requirement; • Melakukan feasibility study yang telah didefinisikan dalam Development Standard; • Menyetujui atau menolak hasil dari requirement dan feasibility study.
  • 9. 14 Pencapaian tujuan diatas dapat diukur dengan: • Jumlah proyek dimana benefit yang ditetapkan tidak tercapai karena asumsi feasibility study tidak akurat; • Persentase feasibility study yang ditanda tangani oleh business process owner; • Persentase dari user yang terpuaskan dengan functionality yang telah diberikan. Selanjutnya analisa dengan menggunakan Maturity Model dari ‘Software Acquisition’ di PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia berdasarkan 4 (empat) kriteria sebagai berikut : 0-Non existence Organisasi tidak memerlukan proses identifikasi dari operational dan functional requirement untuk development, implementation atau modification dari system solution, seperti antara lain system, service, infrastructure, software dan data. Organisasi tidak memelihara ketersediaan solusi teknologi yang potensial bagi bisnis perusahaan. 1-Initial/Adhoc Ada kesadaran akan kebutuhan untuk mendefinisikan requirement dan technology solution. Busines unit mengadakan rapat untuk mendiskusikan requirement secara informal dan kadang kala didokumentasikan. System solution diidentifikasikan oleh setiap business unit berdasarkan kesadaran yang terbatas akan market dari system solution yang ada, atau sekedar
  • 10. 15 merespon penawaran dari vendor. Penelitain yang terstruktur atau analisa ketersediaan akan teknologi sangat terbatas. 2-Repeatable but Intuitive Beberapa pendekatan secara intuitif untuk mengindetifikasikan telah tersedia. Pendekatan untuk penentuan solusi teknologi diidentifikasikan secara informal berdasarkan pengalaman internal dan pengentahuan mengenai fungsi IT. Kesuksesan dari tiap proyek tergantung dari pengalaman dari beberapa individu. Kualitas dari dokumentasi dan pengambilan keputusan yang bervariasi. Pendekatan yang tidak terstruktur digunakan untuk meng- identifikasian requirement dan mengidentifikasikan solusi teknologi. 3-Defined Pendekatan secara terstruktur dan jelas dalam menentukan solusi teknologi yang telah ada. Pendekatan untuk menentukan solusi teknologi membutuhkan pertimbangan dari beberapa alternatif yang ada dengan melakukan evaluasi terhadap user dan business requirement, technological opportunities, economic feasibility, risk assessment dan faktor lainnya. Proses untuk mengindentifikasikan solusi teknologi diterapkan pada beberapa proyek berdasarkan atas beberapa faktor seperti keputusan yang diambil oleh beberapa individu yang terlibat, komitment dari manajemen, dan ukuran dan prioritas dari business requirement itu sendiri. Pendekatan yang terstruktur digunakan unutk mendefinisikan requirement dan mengidentifikasikan solusi teknologi.
  • 11. 16 4-Managed and Measurable Metodologi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi teknologi telah ada dan digunakan untuk semua proyek. Dokumentasi proyek kualitasnya baik, dan setiap tahapan disetujui dengan baik. Requirement diartikulasikan dengan baik dan sejalan denga n struktur yang ada. Solusi alternatif dipertimbangkan, termasuk analisa dari cost and benefit. Metodologi jelas dan terdefinsi, dimengerti secara umum dan dapat terukur. Ada interface yang jelas antara IT Management dan business unit dalam pengidentifikasian dan evaluasi dari solusi teknologi. 5-Optimised Metodologi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi teknologi diarahkan untuk Continuous Improvement. Metodologi proses akusisi dan implementasi memiliki fleksibilitas untuk proyek kecil dan besar. Metodologi didukung oleh Knowledge Database baik internal dan eksternal, yang berisikan materi referensi untuk solusi teknologi. Metodologinya sendiri menghasilkan dokumentasi yang terstruktur ya ng membuat produksi dan maintenance menjadi lebih efisien. Kesempatan baru sering diidentifikasikan untuk menggunakan teknologi untuk menperoleh keuntungan kompetitif, memberikan pengaruh atas business process re-engeneering dan meningkatkan efisiensi secara menye luruh. Manajemen dapat mendeteksi dan bertindak bila solusi teknologi disetujui tanpa pertimbangan atau tanpa adanya alternatif solusi teknologi atau tanpa Business Requirement.
  • 12. 17 2.2 Boston Matrix2 Analisa dengan menggunakan Boston Matrix pada tesis ini dilakukan untuk memastikan bahwa strategi bisnis terhadap portfolio produk telah disesuaikan dengan analisa atas 2 (dua) parameter yaitu pangsa pasar (Market Share) dan pertumbuhan pasar (Market Growth). Hasil analisa akan diimplikasikan dengan strategi IT, untuk menyusun strategi bisnis atas portfolio produk yang ada agar menjadi berhasil. Perangkat yang bisa dipakai untuk menganalisa portfolio adalah dengan menggunakan Boston Consulting Group Matrix (Boston Matrix). Boston Matrix mengkalisifikasikan Strategic Business Unit (SBU) menjadi 2 (dua) dimensi, yaitu: • Relative Market Share – mengukur kekuatan SBU di pasar. • Market Growth Rate – mengukut ketertarikan pasar. Dengan membagi matrix tersebut menjadi 4 (empat) area, maka SBU dapat dikategorikan menjadi 4 (empat), yaitu: 2 Ward, John, and Peppard, Joe. 2002, Strategic Planning for Information Systems, 3rd ed., John Wiley & Sons
  • 13. 18 HIGH Star Wildcat Market Growth & Cash Use Cash Cow $$ $ Dog LOW HIGH Relative Market Share LOW and Cash Generation Gambar 2.1 Boston Matrix • Star Dengan posisi pertumbuhan bisnis yang tinggi dan daya saing produk lebih kuat dari pada kompetitor. Sering kali perusahaan melakukan investasi yang sangat besar utuk mempertahankan pertumbuhan mereka. Jika pertumbuhannya menjadi lambat dan perusahaan hanya mempertahankan pasar yang relatif, maka perusahaan akan berpindah ke posisi “Cash Cow”. • Wildcat Dengan menempati posisi pangsa pasar yang rendah tetapi berjalan pada pertumbuhan pasar yang tinggi. Biasanya perusahaan ini potensial tetapi membutuhkan investasi yang banyak untuk menumbuhkan market share untuk menyaingi kompetitor yang lebih kuat. Pihak manajemen harus berfikir keras dimana perusahaan harus berinvestasi.
  • 14. 19 • Cash Cow Dengan pertumbuhan bisnis yang rendah dan produk yang ditawarkan relatif dapat memenuhi permintaan pasar. Kondisi ini berada pada posisi yang matang (mature), dan hanya membutuhkan investasi yang sedikit. Untuk dapat terus meningkatkan profit, perusahaan harus menggerakan cash flow dengan kuat sehingga posisi perusahaan akan berpindah ke level “Star”. Dog Istilah “Dog” mengacu pada bisnis atau produk pada posisi relatif rendah dan pertumbuhan pasar yang rendah. Perusahaan dapat berjalan dengan kondisi keuangan yang secukupnya tetapi jarang atau bahkan tidak pernah melakukan investasi. Model- model yang ditawarkan bersifat sangat umum dan dinamis. Jika posisi produk pada level Wildcat, bisa terjadi perpindahan ke posisi Star atau Dog. Jika posisi produk pada posisi Cash Cow, bisa terjadi perpindahan ke posisi Star atau Dog. Namu jika posisi produk berada pada level Dog, maka jalur yang ditempuh untuk mencapai level Star sedikit berat karena harus masuk pada level Wildcat sebelum masuk ke level Star. Walaupun model ini dapat diterapkan pada semua produk atau industri, namun pada keadaan tertentu model ini tidak dapat diterapkan. Pada beberapa perusahaan, terkadang pengaruh politis sangat berperan besar, sehingga akan mengganggu kestabilan organisasi.
  • 15. 20 2.2.1 Implikasi IT terhadap hasil pemetaan Boston Matrix Berikut ini adalah implikasi dari fokus IT untuk mendukung strategi bisnis dari 4 hasil pemetaan Boston Matrix: • Star Posisi pasar yang kuat pada pertumbuhan pasar yang menarik. IT Fokus diterapkan pada: o Mengembangkan keinginan dan kebutuhan customer; o Berkompetisi dalam hal penawaran produk baru; o Sistem informasi fokus terhadap customer dalam hal mengidentifikasikan kebutuhan customer sehingga demand dari customer lebih dapat diketahui; o Sistem diharapkan dapat ditujukan untuk dimungkinkannya pertumbuhan bisnis yang tinggi, memproses kapasitas order yang lebih besar, sistem harus bisa mensupport product mix yang lebih variatif; o Sistem Informasi lebih ditekankan pada inovasi bisnis; o Investasi di bidang IT lebih difokuskan pada peningkatan value dan pertumbuhan bisnis. • Wild Cat Posisi pangsa pasar rendah pada pertumbuhan pasar yang tinggi. IT Fokus diterapkan pada: o Inovasi pada pasar secara umum;
  • 16. 21 o Memilih untuk fokus pada niche market; o IT strategy lebih fokus pada pengembangan produk dan proses; o IT strategy mendukung untuk proses pengidentifikasian customer yang potensial, tipe-tipe segmentasi customer, memastikan pertukaran informasi yang effektif mengenai suatu produk yang ditawarkan pada segmentasi yang dipilih sehingga spesifikasi dari jasa dan produk yang diiginkan dapat lebih tepat dirancang. • Cash Cow Posisi mempertahankan pangsa pasar yang sudah jenuh dengan pertumbuhan pasar yang rendah. IT Fokus diterapkan pada: o Biaya produksi harus ditekan dibawah biaya produksi kompetitor; o Menyeimbangkan antara demand dan supply level; o Mengusahakan kapasitas produksi yang maksimum; o Mengarah pada business productivity dan effisiensi; o Sistem informasi lebih fokus pada kontrol atas business relationship dan aktifitas, ketimbang invovasi bisnis. • Dog Posisi pangsa pasar rendah pada pertumbuhan pasar yang rendah. Fokus IT diterapkan pada: o Niche Market, dapat dibuat dengan melakukan segmentasi produk/pasar; o Secara umum investasi IS/IT harus mengikuti arahan bisnis;
  • 17. 22 o Investasi keuangan yang wajar harus lebih selektif untuk meningkatkan keuntungan dengan mengurangi biaya dan melindungi customer; o Inovasi di bidang IT sangatlah minim untuk dapat diharapkan.