1. Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk mata kuliah Prilaku
Organisasi ini yang menjelaskan tentang arti kepemimpinan dalam organisasi.
Saya menyadari, walaupun saya telah bekerja keras untuk menyusun Makalah ini, namun
tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa masukan pihak lain. Untuk itu saya
mengharapkan kepada semua pihak agar memberikan berbagai masukan demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah saya yang berisi arti penting kepemimpinan dalam organisasi.
Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dosen mata kuliah Prilaku Organisasi
2. Teman-teman yang telah memberi saya masukan dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, saya berharap semoga makalah Prilaku Organisasi berisi tentang arti penting
kepemimpinan dalam organisasi ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi siapapun
yang membacanya. Kebenaran dan kesempurnaan hanya ALLAH lah yang Punya dan
MahaKuasa.
Kuripan, November 2014
Ramdan Efendi
i
2. Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................................... i
Daftar isi……………………………………………………………………………………..ii
Bab 1. Pendahuluan.................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
Bab 2. Pembahasan..................................................................................................................
2.1 Pengertian Kepemimpinan................................................................................................3
2.2 Pengertian Organisasi........................................................................................................4
2.3 Kepemimpinan Dalam Organisasi.....................................................................................4
2.4 Tipe – Tipe Kepemimpinan...............................................................................................8
2.5 Teori – Teori Dalam Studi Kepemimpinan.......................................................................9
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan ........................................................11
2.7 Contoh Kasus Kepemimpinan Dalam Organisasi.............................................................12
Bab 3. Penutup........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.........................................................................................................................16
ii
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan manusia
diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin di dunia. Di dalam kehidupan nyata, manusia
harus selalu berinteraksi dan beradaptasi dengan sesama maupun dengan lingkungan. Karena
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri sehingga manusia harus
hidup berkelompok, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hal itu
ditujukan agar manusia dapat bersosialisasi dengan sesamanya walaupun lingkungannya.
Oleh sebab itu di antara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang yang
bisa memimpin kelompok itu, sebab jika tidak ada pemimpin maka akan terpecah belah-lah
kelompok tersebut. Untuk mengelolanya, diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa
kepemimpinan yang baik serta dapat menjadi panutan untuk anggota kelompoknya.
Pemimpin adalah figur seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan
yang paling penting berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama.
Sekarang ini, sudah sangat sedikit orang yang mempunyai ciri-ciri seorang pemimpin yang
baik di dalam organisasi maupun badan-badan usaha, bisnis, dan pemerintahan. Untuk itu
maka sangat penting bagi para remaja-remaja mulai membiasakan diri untuk belajar menjadi
seorang pemimpin yang berani dan bisa memberikan arahan yang baik di dalam organisasi.
Salah satunya memberikan pendidikan atau pembelajaran tentang pentingnya kepemimpinan
di dalam organisasi.
Dalam praktek sehari-hari, seorang diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan,
padahal kedua hal tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin,
sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan
pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang.
Atas dasar karena semakin sedikitnya seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan
dan banyak orang yang tidak percaya diri bahwa dirinya sebenarnya bisa menjadi seorang
1
4. pemimpin maka kami akan membahas lebih dalam tentang arti penting kepemimpinan dalam
organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan ?
2. Apa pengertian organisasi ?
3. Jelaskan tipe-tipe kepemimpinan ?
4. Jelaskan teori-teori kepemimpinan ?
5. Apa arti penting kepemimpinan dalam organisasi ?
2
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh konsensus dan ke-ikatan pada sasaran
bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan
dan kepuasan di pihak kelompok kerja. Dan dapat diterangkan secara lebih rinci seperti
berikut.
• Kemampuan memperoleh : kepemimpinan merupakan proses pengaruh yang
memungkinkan manajer membuat orang –orangnya bersedia mengerjakan apa yang
harus di kerjakan.
• Kosensus dan keikatan : Lenin pernah mengatakan bahwa 100 orang
terorganisasikan , yang terikat kepada suatu sasaran, akan menundukan 1000 orang.
Jhonhan cock menyatakan bahwa ia lebih senang kepada keputusan yang 50% benar
secara teknis dan kelompok menerimanya 90% antusiasme , daripada suatu
keputusan yang 90% benar secara teknis dan kelompok menerimanya hanya dengan
50 % antusiasme. Inilah sebabnya mengapa pemimpin jikalau mungkin, berusaha
mendapatkan kosensus dan keikatan daripada kesewenang-wenangan keunggulan satu
suara.
• Pada sasaran bersama : ini membedakan kepemimpinan dari manipulasi. Tujuan
pemimpin dan bawah anti dan tidak usah sama, dan jarang dapat sama. Tetapi harus
ada beberapa sasaran bersama, jika hendak berkerja sama.
• Yang di capai : kepemimpinan adalah suatu faktor kelipatanyan berurusan dengan 35
sampai 40% lebihnya. Tujuannya adalah untuk memberikan hasil yang melebihi
harapan biasa organisasi .
• Pengalaman sumbangan dan kepuasan : ini meliputi jauh lebih banyak dari pada
sekedar perasaan menyumbang sukses dan kepuasan belaka. Sementara bos, Lushan
boneka mungkin hanya memperhatikan pemuasan kebutuhan mereka
3
6. sendiri,pemimpin harus memungkinkan pasukannya memenuhi beberapa kebutuhan
penting mereka. Jadi, pemimpin adalah orang yang memungkinkan atau
mempermudah sesuatu.
2.2 Pengertian Organisasi
Penyusunan dan pengaturan bagian – bagian hingga menjadi suatu kesatuan; susunan dan
aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama
(untuk mencapai tujuan tertentu).
Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai – bagian bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia
Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar
anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota.
Janu Murdiyamoko & Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I
Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi, sudah sangat jelas bahwa organisasi itu pasti mengandung unsur individu yang
berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu
sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat susunan
kepemimpinan untuk mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik.
2.3 Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi mencakup segala aspek yang sudah dijelaskan tadi, di
dalamnya terdapat peran dari pemimpin dan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki untuk
4
7. mengatur organisasi tersebut, kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya
organisasi karena jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsur kepemimpinan yang
baik dari anggotanya juga dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul
dalam berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien,
yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari
tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangatlah rendah.
Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
• Cerdas
• Terampil secara konseptual
• Kreatif
• Diplomatis dan taktis
• Lancar berbicara
• Memiliki pengetahuan tentang tugas kelompok
• Persuasif
• Memiliki keterampilan sosial
Sedangkan Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri
kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan
pemimpin.
Fungsi – Fungsi Kepemimpinan
• Menyampaikan Informasi
• Memberikan Perintah
• Mendelegasikan wewenang
• Memberikan motivasi
• Menerima Umpan balik
• Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
• Melakukan Pengendalian
5
8. Mitos Mengenai Kepemimpinan Organisasi
Di zaman sekarang ini sudah sedikit sekali sosok-sosok pemimpin yang benar-benar
memiliki jiwa kepemimpinan. Mereka hanya sekedar ingin mendapatkan posisi tersebut
namun tidak dapat bertanggung jawab dengan posisinya, yaitu sebagai pemimpin. Dan ada
beberapa omong kosong yang masih beredar mengenai kepemimpinan. Berikut ada beberapa
bentuk omong kosong yang masih biasa didapati :
• Seorang pemimpin harus mempunyai kepribadian
• Seorang pemimpin harus demokratis
• Seorang pemimpin harus mempunyai garis keturunan kepemimpinan
• Seorang pemimpin harus manis dan cerdik
• Seorang Pemimpin harus mempunyai karisma
• Seorang pemimpin harus menciptakan situasi yang tepat
• Seorang pemimpin harus agresif.
Padahal seharusnya seorang pemimpin harus memiliki sifat – sifat seperti di bawah ini :
1. Kemampuan mendapatkan kerjasama
2. Kemampuan administrasi
3. Daya Tarik
4. Kemampuan bekerja sama
5. Kemampuan mengasuh
6. Popularitas
7. Kecakapan hubungan antar manusia
8. Partisipasi sosial
9. Cepat tanggap
Dan sifat – sifat yang berhubungan dengan tugas juga penting :
1. Kebutuhan berprestasi
6
10. Memperbaiki Kepemimpinan
Tidak ada rumus gaib bagi kepemimpinan yang efektif, tetapi dapat mengambil beberapa
langkah positif untuk memperbaiki perilaku. Sebaiknya lugas, tetapi jangan condong
meremehkan persoalan. Perilaku kepemimpinan terjadi di tengah–tengah sejumlah besar
medan kekuatan, antara lain :
Organisasi. Ini mencakup filsafat perusahaan, tradisi, kebiasaan, Suasana, dan cara
beroperasi.
Teknik. Jenis berbagai tugas dalam perusahaan besar ada banyak, masing-masing mempunyai
tuntunan sendiri dan menentukan disiplin sendiri-sendiri.
Unit kerja. Kelompok-kelompok sangat berlainan tingkat identifikasi mereka dengan tujuan
organisasi, sikap mereka terhadap organisasi, tekanan-tekanan yang harus mereka perhatikan,
norma perilaku, sistem ganjaran hukuman, kepaduan, dan homogenitas mereka.
Individu. Masing-masing bawahan mempunyai pola unik mengenai kebutuhannya,
keinginannya, cita-citanya, motivasinya, kekuatannya, kelemahannya, dan tujuannya.
Manajerial. Tiap pemimpin mengepalai suatu kelompok, berkaitan dengan rekan, dan
melapor kepada atasan. Masing-masing mempunyai konsep sendiri mengenai efektivitas,
pergaulan yang tepat, dan perilaku yang dapat diterima. Harus menghindari untuk menjadi
pemimpin dengan cepat.
Kembangkan kepekaan seorang pemimpin akan petunjuk. Seorang pemimpin harus bisa
menganalisis suatu permasalahan dengan tenang sehingga seorang pemimpin juga dapat
mengerti kenyataan apa yang sedang dihadapi.
Kembangkan kepekaan seorang pemimpin terhadap isyarat. Kekuasaan dan pengaruh
mempunyai berbagai bentuk dan dibagikan secara tidak merata di seluruh organisasi.
Hendaknya seorang pemimpin peka terhadap isyarat-isyarat dari kelompok dan individu
yang mempunyai kekuasaan.
8
11. 2.4 Tipe- Tipe Kepemimpinan
1. Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik pribadi, hal ini
menyebabkan tipe pemimpin ini selalu mengidentikan kepentingan pribadi daripada tujuan
organisasi, membuat pemimpin tersebut memiliki pribadi yang selalu menganggap bawahan
sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, terlalu bergantung
pada kekuasaan formalnya, karena itu dalam tindakan pergerakannya mengandung unsur
paksaan dan punitive atau bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Yaitu pemimpin yang menggunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya,
senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya, senang
kepada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan, dan tidak berbeda jauh dengan Otokratis, pemimpin seperti ini sukar menerima
kritikan dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk berbagai acara dan keadaan.
3. Tipe Paternalistis
Yaitu pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
biasanya bersikap terlalu melindungi, jarang memberikan kesempatan pada bawahannya
untuk mengambil keputusan dan inisiatif, juga jarang memberikan kesempatan bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, pemimpin tipe ini sering bersikap maha
tahu.
4. Tipe Kharismatis
Tipe pemimpin ini memang sukar untuk dijelaskan secara teori, dalam kenyataannya
pemimpin kharismatis ini mempunyai daya tarik yang sangat besar, yang mengakibatkan
timbulnya rasa kagum dari para pengikutnya, menimbulkan rasa hormat yang begitu besar
dari bawahannya dan pemimpin kharismatis ini selalu memiliki pengikut yang sangat banyak.
9
12. 5. Tipe Laissez Faire
Pemimpin tipe ini dalam memimpin organisasi mempunyai sikap yang permisif, dalam
arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan hati nurani,
tapi kepentingan bersama dijaga dengan baik, dalam kenyataannya organisasi yang dipimpin
oleh pemimpin seperti ini akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang sudah memahami tujuan, sasaran
dan tugasnya dalam organisasi tersebut.
6. Tipe Demokratis
Pemimpin seperti ini akan selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya, senang menerima
saran dari para bawahannya karena memiliki sifat demokratis, dia akan selalu berusaha
menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, selalu mengutamakan kerjasama dalam
mencapai tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai pemimpin, dan
suka melibatkan bawahannya secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran
sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
2.5 Teori – Teori Dalam Studi Kepemimpinan
Teori Great Man
• Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir
• Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan
bukan diciptakan
• Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan
memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk
menempati posisi sebagai pemimpin
• “Asal Raja Menjadi Raja”2
Teori Big Bang
• Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin
• Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut
10
13. • Situasi merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi dll.
• Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat
Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian
• Seseorang dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh
seorang pemimpin
• Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian
baik secara fisik maupun psikologis
• Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian yang
bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar
Teori Perilaku (Behavior Theories)
• Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
• Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan
keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi,
cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara
menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
Teori Kontingensi atau Teori Situasional
• Resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas
umum untuk semua situasi
• Teori ini berpendapat bahwa tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk
mengelola dan mengurus satu organisasi
Filosofi Teori
• Contingency Approach
Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa dalam menghadapi situasi
yang berbeda diperlukan perilaku atau gaya kepemimpinan yang berbeda
11
14. • Situational Approach
Perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh seorang
pemimpin
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju
tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a) Faktor Kemampuan Personal
Pengertian kemampuan adalah kombinasi antara potensi sejak pemimpin dilahirkan ke
dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan
kemampuan dasar kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif
dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa dan standar.
Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi kepemimpinan namun mendapatkan
perlakuan edukatif dari lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang
standar pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif lingkungan
adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan hebatnya seorang pemimpin.
b) Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat
dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua
orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan
yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi
tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengaruh yang berbeda.
c) Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku kepemimpinan. Di saat situasi
tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik.
Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak
berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang akan
dicitrakan oragnisasi adalah religiusitas maka kehadiran pemimpin yang mempunyai
kemampuan kepemimpinan spiritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi
12
15. berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para pemimpin, apakah ia hadir di saat
yang tepat atau tidak.
2.7 Contoh Kasus
Secara hukum tata negara, bangsa Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial.
Sistem ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dari presiden dan parlemen yang kuat
dalam mendukung program-program yang hendak dijalankan oleh pemerintah. Jika salah
satunya tidak terpenuhi, maka akan mempengaruhi pelaksanaan program-program
pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Pakar Hukum Tata Negara dari UGM Zainal Arifin Mochtar dalam
diskusi yang diselenggarakan oleh Transperancy International Indonesia (TII) di Warung
Daun, Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/10).
Diskusi yang bertemakan “Perpu SBY: Solusi atau Jebakan” dihadiri juga oleh pakar hukum
tata negara lain, yakni Refly Harun dan Saldi Isra serta pengamat politik dari Lingkar Madani
Indonesia Ray Rangkuti. Diskusi ini dipandu oleh pengamat dari LIPI Jaleswari
Pramodhawardani.
“Dalam konteks sistem presidensial di Indonesia, sangat dibutuhkan kepemimpinan yang
kuat dan parlemen yang kuat. Jika tidak terpenuhi salah satunya, kita akan menderita
penyakit seperti yang kita dialami di era pemerintahan SBY atau di masa transisi ke Jokowi
atau pemerintahan Jokowi nanti,”ujar Zainal Arifin.
Zainal mengungkapkan bahwa dalam pemerintahan SBY, parlemennya kuat, namun
kepemimpinan dari SBY lemah. Hal ini mengakibatkan SBY tersandera oleh kepentingan
parlemen dibandingkan kepentingan rakyat. Padahal SBY, dipilih oleh hampir 60 persen
penduduk Indonesia.
“SBY membangun parlemen yang kuat dengan koalisi yang gemuk. Namun, pemerintahan
juga toh tidak berjalan, tetapi dipenuhi transaksi kepentingan partai,”tuturnya.
Menurutnya, hal ini akan berbeda dengan pemerintahan Jokowi-JK yang akan datang. Zainal
menilai Jokowi memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat untuk menjalankan roda
pemerintahan dalam sistem presidensial. Namun, Jokowi belum memiliki parlemen yang
13
16. kuat. Konsekuensinya, pemerintahan Jokowi kemungkinan besar tidak stabil dan program-
programnya akan dijegal di parlemen.
“Realitas politik yang terjadi akhir-akhir ini, mulai dari UU MD3, UU Pilkada, pemilihan
ketua dan alat kelengkapan DPR, sudah menunjukkan upaya-upaya dari parlemen menjegal
pemerintahan Jokowi-JK,”ungkapnya.
Zainal pun mengharapkan kubu Jokowi-JK bisa membangun komunikasi politik dengan
partai lain untuk menambah mitra koalisi agar memperkuat posisi di parlemen.
Dalam kasus ini sosok seorang pemimpin sangat berperan penting dalam menjalankan
pemerintahan. Seorang pemimpin juga harus kuat dalam menghadapi permasalahan apapun
agar pemerintahan tetap berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan tujuan yang ingin
dicapai. Di dalam kasus ini juga terlihat perbedaan cara kepemimpinan antara SBY dengan
Jokowi untuk menjalankan pemerintahan yang dipimpin oleh kedua tokoh nomer satu di
Indonesia.
Seorang pemimpin juga harus bisa menuntun dan membawa para bawahannya untuk lebih
maju dan membawa parlemennya agar lebih kuat lagi agar tidak mudah terhasut. Seorang
pemimpin harus tegas kepada anggotanya. Jika pemimpin dalam organisasi tersebut memiliki
sifat yang lemah dan mudah terhasut maka anggotanya yang berbuat salah tersebut akan
diberikan sanksi yang tidak sepadan dengan perbuatannya yang sudah mencoreng nama baik
partai/organisasi tersebut.
Maka dari itu dibutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab, jujur, ulet, tegas,
pintar dalam mengambil keputusan, dan harus kuat dalam menghadapi permasalahan apapun,
dapat menemukan solusi yang efektif dan cepat dari permasalahan yang sedang dihadapi,
serta dapat membawa parlemennya menjadi parlemen yang lebih kuat lagi agar tidak mudah
goyah pemerintahannya.
14
17. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh konsensus dan keikatan pada sasaran
bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan
dan kepuasan di pihak kelompok kerja sedangkan organisasi itu pasti mengandung unsur
individu yang berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki
aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat
susunan kepemimpinan untuk mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan
baik.
Kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika sebuah
organisasi berjalan tanpa adanya unsur kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga dari
pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya organisasi
tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan
adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut
persentasenya sangat rendah. Seorang pemimpin harus memiliki keahlian dan kemampuan
sosial agar menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab serta seorang
pemimpin harus benar – benar dapat melaksanakan tanggung jawabnya, melakukan kontrol
dan pengendalian agar tujuan di dalam organisasi tersebut dapat tercapai. Karakteristik
pemimpin sukses terdiri dari : Cerdas, Terampil secara konseptual, Kreatif, Diplomatis dan
taktis, Lancar berbicara, Memiliki pengetahuan tentang tugas kelompok, Persuasif, dan
Memiliki keterampilan sosial.
15
18. 3.2 Saran
Disaat sekarang ini dalam menentukan seorang pemimpin atau apabila ingin menjadi
seorang pemimpin sebaiknya perhatikan sifat- sifatnya, karakter dari calon pemimpin itu
sendiri karena apabila salah memilih pemimpin organisasi tidak akan dapat mencapai
tujuannya dan jalannya suatu organisasi juga akan berantakan. Dalam memilih seorang
pemimpin diharuskan mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat luas. Tidak hanya
pengetahuan umum tetapi harus memiliki keterampilan khusus, diantaranya keterampilan
dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan teknis. Seorang pemimpin harus
memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin menjadi panutan atau
contoh untuk bawahannya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, jujur dan
rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diamanahkan kepada dia.
16