SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Program Kerja Pelayanan
Dalam KTSP SMP Negeri 2 Tegalombo Pacitan
Disusun pada 13 Juli 2009 oleh Triyono
BAB : I
A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa setiap
satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum
Tingkat Pendidikan atau KTSP.
Pada penerapan KTSP, Guru Bimbingan Konseling di sekolah memberikan
pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan
Diri” siswa sesuai minat , bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas
perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman individu siswa
maupun keberagaman kemampuan Guru Bimbingan Konseling di sekolah
maka perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah
harus menyusun program guna mengakomodasi Undang-undang nomor 20
tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tersebut
beserta peraturan-peraturan yang menyertainya.
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya
memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan
dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui
berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam
memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal,
pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan,
dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua
perilaku tersebut merupakan proses perkembangan yakni proses interaksi
antara individu dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling
adalah guru bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah
satu kualifikasi pendidik.
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 1
Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus
dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi, maka
kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan
bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk
mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya
(capacity development) yang dapat mendukung pencapaian kompetensi
lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik dalam mencapai SKL akan
secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan kemandirian.
B. Dasar Penyusunan Program Layanan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen, pasal 35 ayat(2)
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007
tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan
5. SKB Mendiknas dan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25
tahun 1993 bahwa Guru Pembimbing Wajib membimbing 150 orang
siswa minimal sampai 225 orang maksimal
6. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasioan tentang Pedoman
Penghitungan Beban Kerja Guru.
7. Sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tentang
Pengembangan Diri diselenggarakan melalui kegiatan Bimbingan
dan Konseling serta kegiatan ekstrakurikuler
8.
C. Visi dan Misi
1. UPT SMP Negeri 2 Tegalombo
a. Visi : Berprestasi, Berbudi pekerti luhur Luhur dan Terampil
Indikator Visi
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan
proaktif.
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Unggul dalam prestasi akademis dan non akademis
4. Terwujudnya suasana sekolah yang agamis.
5. Terwujudnya pengembangan bakat dan minat siswa.
b. MISI
1. Melaksanakan perangkat kurikulum yang berstandar untuk
semua mata pelajaran.
2. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan inovatif.
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 2
3. Melaksanakan pengembangan kompetensi kelulusan.
4. Melaksanakan pengembangan kualifikasi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
5. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang keagamaan.
6. Melaksanakan pengembangan fasilitas sarana prasarana
pendidikan.
7. Melaksanakan pengembangan pengelolaan manajemen
sekolah.
8. Melaksanakan program pengembangan diri.
2. Bimbingan dan Konseling
a. Visi Layanan Bimbingan dan Konseling
Terwujudnya Catur Sukses, yaitu ; sukses pribadi, sukses sosial,
sukses akademis, dan sukses karir
b. Misi Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Mewujudkan keberhasilan pribadi, meliputi; memiliki keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami diri
(self understanding), memiliki sikap positif, memiliki sikap mandiri
secara emosional, sosial dan ekonomis
2. Mewujudkan keberhasilan sosial, meliputi; memiliki rasa empati,
kooperatif, toleransi, demokratis, berkomunikasi, memiliki
hubungan sosial yang positif
3. Mewujudkan keberhasilan akademik, meliputi; memiliki
kemampuan dan keterampilan belajar, memiliki kemauan dan
dorongan belajar yang tinggi, mampu berpikir logis, mampu
memecahkan masalah (problem solving), mampu mengambil
keputusan (decision making), kreatif, dan memiliki prestasi belajar
yang baik/tinggi
4. Mewujudkan keberhasilan karir, meliputi; mimiliki bersikap positif
terhadap suatu keterampilan dalam mempersiapkan karir,
memiliki perencanaan lanjutkan studi, memiliki perencanaan dan
pengembangan karir
D. Tujuan Penyusunan Program Layanan
⇒ Tujuan umum penyusunan program layanan
Secara umum tujuan penyusunan program layanan bimbingan dan
konseling di sekolah tercermin pada diskripsi Kebutuhan Siswa SMP
(8 Tugas Pokok Perkembangan Siswa) adalah :
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya
dalam perannya sebagai pria dan wanita
3. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan yang lebih luas
4. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah
kecenderungan karir dan aparesiasi seni
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 3
5. Mengembangkan pengerahuan dan keterampilan untuk
mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan
atau berperan dalam kehidupan di masyarakat
6. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi
7. Mengenal system etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup
sebagai mandiri, anggota masyarakat, dan warga Negara
8. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta
dinamis terhadap peruhan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri
⇒ Tujuan Khusus penyusunan program layanan
1. Sebagai pedoman atau panduan bagi guru pembimbing dalam
melaksanakan layanan BK di Sekolah
2. Untuk memberi arah dalam pelaksanaan layanan BK
3. Untuk membantu pencapaian program sekolah secara umum
dalam upaya peningkatan mutu di sekolah
4. Sebagai acuan evaluasi atas pelaksanaan layananan BK dalam
rangka peningkatan mutu layanan BK di sekolah
E. Bidang Bimbingan dan Konseling
a. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman
kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat
merencanakan kehidupan yang sehat
b. Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang meliputi kemampuan
yang berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai dengan
kebiasaan yang berlaku di rumah dan masyarakat
c. Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan
materi, program belajar di sekolah sesuai dengan kondisi psikis, social
budaya yang ada dimasyarakat
d. Bidang Bimbingan Karier adalah bidang bimbingan yang meliputi
pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan
karier yang hendak dikembangkan dan dipilih
F. Pengembangan Diri Dalam Pelayanan Bimbingan Dan Konseling
a. Pelayanan Dasar
 Bimbingan Klasikal
 Pelayanan Orientasi
 Pelayanan Informasi
 Bimbingan Kelompok
 Pelayanan Pengumpulan Data/ Aplikasi Instrumentasi
b. Pelayanan Responsip
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 4
 Konseling Individu dan Kelompok
 Referal /Alih tangan
 Kolaborasi dengan guru mata pelajar an atau wali
kelas.
 Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa
 Kolaborasi dengan Fihak-pihak terkait diluar sekolah
 Konsultasi
 Konferensi Kasus
 Kunjungan Rumah
c. Pelayanan Perencanaan Individual/Pribadi
 Konseling Individual
 Penempatan Penyaluran
d. Dukungan Sistem
 Manajemen
 Akses Informasi dan Teknologi
 Pengembangan Profesi
 Pengembangan Media Informasi
 Kolaborasi Dengan Guru Mata Pelajaran dan/atau Wali
Kelas
G Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Pemahaman, yang menghasilkan pemahaman pihak-pihak tertentu
untukpengembangan dan pemecahan permasalahan peserta didik
meliputi pemahaman diri dan lingkungannya,
2) Pencegahan (preventif), yang menghasilan tercegahnya atau
terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin
timbul, yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan
kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya,
3) Pengentasan, yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya
berbagai permasalahan yang dialami peserta didik,
4) Pemeliharaan dan pengembangan, yang menghasilkan terpelihara
dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik
dalam rangka perkembangannya secara mantap dan berkelanjutan.
H Pendekatan Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Pendekatan krisis, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling
yang didasarka adanya krisis yang dialami oleh konseli. Tujuannya
untuk membantu peserta didik dalam mengatasi krisis atau masalah
yang dihadapi/ dialaminya oleh konseli
2) Pendekatan remedial, yaitu membantu mengatasi kelemahan-
kelemahan yang dimiliki oleh peserta didik dan berupaya pemberian
remedi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut. Tujuannya untuk
memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam
bidang tertentu agar terhindar dari krisis.
3) Pendekatan preventif, yaitu pemberian layanan bimbingan dan
konseling yang menekankan pada pencegahan terjadinya masalah-
masalah yang mungkin dialami oleh konseli. Tujuannya
mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 5
dialami peserta didik dan mencoba mencegah masalah tersebut
jangan sampai terjadi
3) Pendekatan perkembangan, yaitu pemberian layanan bimbingan dan
konseling yang menekankan pada identifikasi pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan pengalaman yang diperlukan konseli agar
berhasil dalam kehidupan akademik, pribadi-sosial, dan karirnya.
Tujuannya adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan/potensi yang dimiliki dengan memberikan kesempatan
yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman yang diperlukan dalam hidupnya
I Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung
⇒ Layanan Konseling meliputi :
a. Layanan Orientasi : layanan yang memungkinkan siswa
memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah,
objek-objek yang dipelajari untuk mempermudah dan
memperlancarkan peran siswa
b. Layanan Informasi : Merupakan yang memungkinkan siswa
menerima, memahami, berbagai informasi.
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran : Merupakan layanan
memungkinkanm siswa memper- oleh penempatan yang
tepat.
d. Layanan Penguasaan Konten: Merupakan layanan yang
memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan
yang baik dalam menguasai materi yang cocok dengan
kecepatan, dan kemampuan dirinya.
e. Layanan Konseling perorangan : Merupakan layanan yang
memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap
muka untuk mengentaskan permasalahan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok : Merupakan layanan yang
memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas topik
tertentu.
g. Layanan Konseling Kelompok : Merupakan layanan
memungkinkan siswa masing-masing anggota kelompok
memperoleh kesempatan untuk membahas dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
h. Layanan Konsultasi: Merupakan layanan yang memungkinkan
seseorang memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-
cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan
atau permasalahan orang lain yang menjadi kepeduliannya.
i. Layanan Mediasi:Merupakan layanan yang memungkinkan
fihak-fihak yang sedang dalam keadaan saling tidak
menemukan kecocokan menyelesaikan permasalahan dan
memperbaiki hubungan mereka.
⇒ Kegiatan Pendukung meliputi:
a. Aplikasi Instrumentasi: Merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan data dan keterangan siswa
b. Himpunan data: Merupakan kegiatan untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan
pengembangan siswa.
c. Konferensi kasus: Merupakan kegiatan untuk membahas
permasalah siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 6
pihak-pihak yang dapat memberi keterangan. Pada kegiatan
pendukung ini kasus bersifat terbatas dan tertutup.
d. Alih Tangan Kasus: Merupakan kegiatan pendukung untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas
masalah yang dialami siswa dengan memindahkan penangan
kasus.
e. Kunjungan rumah: Merupakan kegiatan memperoleh data
keterangan, kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya
permasalahan siswa.
f. Tampilan Kepustakaan: Merupakan kegiatan dengan
menyediakan berbagai media informasi.
J Sasaran Penyusunan Porgram
Sasaran utama yang hendak dicapai terhadap penyusunan program BK di
sekolah adalah :
1. Peserta didik kelas VIIA.VIIB,VIIC,VIID,VIIE sejumlah 160
2. Peserta didik kelas VIIIA.VIIIB,VIIIC,VIIID sejumlah 126
3. Peserta didik kelas IXA.IXB,IXC,IXD sejumlah 118
K Hasil Perolehan Pelaksanaan Program Layanan Tahun Sebelumnya
1. Bimbingan pribadi, melalui :
⇒ Layanan orientasi : 80 %
⇒ Layanan informasi : 85 %
⇒ Layanan penempatan penyaluran : 65 %
⇒ Layanan pembelajaran : 75 %
⇒ Layanan konseling individual : 30 %
⇒ Layanan konseling kelompok : 20 %
⇒ Layanan bimbingan kelompok : 20 %
2. Layanan bimbingan Sosial, melalui :
⇒ Layanan orientasi : 30 %
⇒ Layanan informasi : 85 %
⇒ Layanan penempatan penyaluran : 20 %
⇒ Layanan pembelajaran : 45 %
⇒ Layanan konseling individual : 35 %
⇒ Layanan konseling kelompok : 10 %
⇒ Layanan bimbingan kelompok : 15 %
3. Layanan bimbingan belajar, melalui :
⇒ Layanan orientasi : 60 %
⇒ Layanan informasi : 85 %
⇒ Layanan penempatan penyaluran : 60 %
⇒ Layanan pembelajaran : 45 %
⇒ Layanan konseling individual : 40 %
⇒ Layanan konseling kelompok : 15 %
⇒ Layanan bimbingan kelompok : 10 %
4. Layanan bimbingan karir, melalui :
⇒ Layanan orientasi : 60 %
⇒ Layanan informasi : 85 %
⇒ Layanan penempatan penyaluran : 5 %
⇒ Layanan pembelajaran : 5 %
⇒ Layanan konseling individual : 5 %
⇒ Layanan konseling kelompok : 5 %
⇒ Layanan bimbingan kelompok : 5 %
5. Kegiatan pendukung, meliputi :
⇒ Aplikasi instrumen : 60 %
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 7
⇒ Himpunan data : 70 %
⇒ Kunjungan rumah : 75 %
⇒ Referal : 10 %
⇒ Alih tangan kasus : 5 %
6. Kegiatan mediasi
⇒ Orang tua : 60 %
⇒ Fihak lain terkait : 10 %
L Hambatan Pelaksanaan Layanan BK
1. Peserta Didik
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah yakni :
a. Kesan siswa terhadap layanan BK seperti guru mata pelajaran
memberikan pembelajaran, sehingga belum secara maksimal
dimanfaatkan sebagaimana fungsi layanan BK itu sendiri.
b. Masih ada perasaan malu dan takut bila akan menyampaikan
permasalahan yang dihadapi sehingga permasalahan tersebut
menumpuk pada diri siswa.
c. Banyak siswa bermasalah tetapi tidak memahami bahwa dirinya
mangalami kesulitan terutama dalam hal belajar, akibat dari kesulitan
yang tidak dirasakan tersebut akan menghambat aktifitas dan proses
pembelajaran di kelas.
d. Kesungguhan dan komitmen siswa untuk mengatasi kesulitannya
umumnya masih labil, sehingga perlu secara kontinyu dilakukan
pendekatan
2. Guru pembimbing
a. Belum maksimal memberikan layanan konseling kepada klien (perta
didik) karena pendekatan yang digunakan lebih bersifat preventif, yaitu
lebih dominan melalui layanan informasi di dalam kelas.
b. Belum efektifnya pelaksanaan konseling, karena keterampilan teknik
konseling masih tebatas, sehingga waktu konseling kadang-kadang
cukup lama.
3. Guru mata pelajaran
a. Umumnya guru mata pelajaran memandang layanan BK diberikan
hanya kepada peserta didik yang berperilaku menyimpang (“nakal”),
sehingga pelaksanaan BK diharapkan seperti polisi atau jaksa
menghadapi pesakitan, atau layanannya bersifat klinis
therapeutis/pendekatan kuratif.
b. Belum menempatkan layanan BK di sekolah sebagai layanan
pengembangan dan pencegahan atau layanan yang berorientasi pada
pedagogis, potensial, humanistis-religius dan profesional
4. Wali kelas
a. Memandang layanan BK sebagai layanan yang menangani peserta
didik yang bermasalah (melakukan tindakan indisipliner), sehingga
permasalahan di dalam kelas umumnya diserahkan kepada Guru
Pembimbing.
b. Secara manajerial layanan bimbingan dan konseling, peranan wali kelas
belum menampakkan kerjasama yang proaktif, yaitu kepeduliannya
terhadap siswa binaannya secara menyeluruh dan kontinyu, hal ini akan
berpengaruh terhadap keefektifan layanan BK.
5. Urusan Kesiswaan
Urusan kesiswaan memandang layanan BK sebagai eksikutor peserta didik
yang melanggar tata tertib sekolah, sehingga layanan BK dianggap
penentu segalanya.
6. Orang tua
Masih ada sebagian orang tua memandang layanan BK sebagai pengawas
atau polisinya sekolah, sehingga terkesan bila diminta ke sekolah pasti
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 8
putra/putrinya nakal atau melanggar tata tertib sekolah, sehingga anak
dicap nakal atau bandel. Kondisi ini akan merusak citra layanan BK dimata
anak.
7. Sarana dan prasarana
a. Ruangan layanan masih kurang nyaman untuk melaksanakan layanan
konseling, sehingga klien kurang fokus dalam proses konseling jika ada
orang yang lewat di depannya.
b. Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, ruang terapi pustaka,
kotak masalah, dll.
M Langkah-Langkah Strategis Dalam Mengatasi Hambatan
1. Melakukan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya
mewujudkan program sekolah yang efektif dan komprehensif.
2. Meningkatkan keterampilan konseling melalui ujicoba beberapa
pendekatan/teknik konseling
3. Meningkatakan diagnosis kesulitan belajar kepada peserta didik/siswa
asuh dalam rangka membantu hambatan/kesulitan dalam belajar,
khususnya menukung program remedial dan pengayaan sekolah.
4. Meningkatkan konsultasi kepada fihak yang kompeten, terutama
koordinasi dengan orang tua dalam membantu mengentaskan masalah
bagi peserta didik/ siswa asuh yang bermasalah berdasarkan
“kesepakatan” (se izin yang bersangkutan).
5. Meningkatkan profesionalisme melalui MGP, seminar, diklat, work shop,
dll secara mandiri maupun kedinasan.
6. Melakukan evaluasi secara periodik tentang pelaksanaan program
layanan BK guna memperbaiki dan peningkatan layanan
7. Pengadaan kotak masalah dan papan bimbingan
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 9
putra/putrinya nakal atau melanggar tata tertib sekolah, sehingga anak
dicap nakal atau bandel. Kondisi ini akan merusak citra layanan BK dimata
anak.
7. Sarana dan prasarana
a. Ruangan layanan masih kurang nyaman untuk melaksanakan layanan
konseling, sehingga klien kurang fokus dalam proses konseling jika ada
orang yang lewat di depannya.
b. Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, ruang terapi pustaka,
kotak masalah, dll.
M Langkah-Langkah Strategis Dalam Mengatasi Hambatan
1. Melakukan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya
mewujudkan program sekolah yang efektif dan komprehensif.
2. Meningkatkan keterampilan konseling melalui ujicoba beberapa
pendekatan/teknik konseling
3. Meningkatakan diagnosis kesulitan belajar kepada peserta didik/siswa
asuh dalam rangka membantu hambatan/kesulitan dalam belajar,
khususnya menukung program remedial dan pengayaan sekolah.
4. Meningkatkan konsultasi kepada fihak yang kompeten, terutama
koordinasi dengan orang tua dalam membantu mengentaskan masalah
bagi peserta didik/ siswa asuh yang bermasalah berdasarkan
“kesepakatan” (se izin yang bersangkutan).
5. Meningkatkan profesionalisme melalui MGP, seminar, diklat, work shop,
dll secara mandiri maupun kedinasan.
6. Melakukan evaluasi secara periodik tentang pelaksanaan program
layanan BK guna memperbaiki dan peningkatan layanan
7. Pengadaan kotak masalah dan papan bimbingan
Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 9

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konselingPermendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konselingWinarto Winartoap
 
Kemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBMKemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBMe. hardiyanto
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa Shiltima Wiska
 
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingLampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingMuhamad Fatikhin
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaNazifxxx
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaMaulana Pasaribu
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)Nur Arifaizal Basri
 
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaStrategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaAlwi Hasan
 
Konsepsi penyelenggaraan paket b
Konsepsi penyelenggaraan paket bKonsepsi penyelenggaraan paket b
Konsepsi penyelenggaraan paket bmajujaya
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasiIsmail Ahmad
 
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smpKebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smpmajujaya
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanSepti Ratnasari
 
Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc
Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abcPermen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc
Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abcWelly Indriany
 
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensiSilabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensiTeguh Riyanto
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power pointImam Sutisna
 
Rencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasahRencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasahTaufiq Siregar
 
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) Cool Herdi
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Nandang Sukmara
 

Was ist angesagt? (20)

Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konselingPermendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konseling
Permendikbud tahun2014 nomor 111 bimbingan konseling
 
Kemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBMKemitraan SKB dan PKBM
Kemitraan SKB dan PKBM
 
Program bk sman 1 lembang
Program bk sman 1 lembangProgram bk sman 1 lembang
Program bk sman 1 lembang
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingLampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswaPelayanan dan pengembangan diri siswa
Pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR (REFRENSI)
 
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaStrategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
 
Konsepsi penyelenggaraan paket b
Konsepsi penyelenggaraan paket bKonsepsi penyelenggaraan paket b
Konsepsi penyelenggaraan paket b
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasi
 
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smpKebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
Kebijakan & program paket b direktorat pembinaan smp
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc
Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abcPermen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc
Permen 14 2007-standar-isi-program-paket-abc
 
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensiSilabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
Silabus pelayanan bimbingan dan konseling berbasis kompetensi
 
Bk format power point
Bk format power pointBk format power point
Bk format power point
 
Rencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasahRencana induk pengembangan madrasah
Rencana induk pengembangan madrasah
 
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PERAN STRATEGIS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
 
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
Pedoman%20 penyusunan%20perencanaan%20dan%20penganggaran%20sekolah%20madrasah...
 

Ähnlich wie Prog kerja

PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxPROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxEndangSulistiawaty
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanburhan to
 
Laporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan IndividuLaporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan IndividuSuya Yahya
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMuhammad Firdaus
 
1 PPT BK Implementasi K13.ppt
1 PPT BK Implementasi K13.ppt1 PPT BK Implementasi K13.ppt
1 PPT BK Implementasi K13.pptHardyantoHinda
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Banjir Embun
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdfaguspramono75
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxBundajaisy
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxAgungSutanto1
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiDanajaya Mahmudz
 
1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx
1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx
1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptxPutriSindyTaureza
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxEmanuelFernandezNumb
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxssuserbe343e1
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxDoby Doby
 
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfRomaAdePutra
 

Ähnlich wie Prog kerja (20)

PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxPROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
Laporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan IndividuLaporan Pendampingan Individu
Laporan Pendampingan Individu
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
 
1 PPT BK Implementasi K13.ppt
1 PPT BK Implementasi K13.ppt1 PPT BK Implementasi K13.ppt
1 PPT BK Implementasi K13.ppt
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
 
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptxPresentasi Peran Peserta didik 22.pptx
Presentasi Peran Peserta didik 22.pptx
 
BK Di Sekolah
BK Di SekolahBK Di Sekolah
BK Di Sekolah
 
A
AA
A
 
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyutiTugas 14 hasil laporan rps suyuti
Tugas 14 hasil laporan rps suyuti
 
1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx
1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx
1) Desain Program Operasional Layanan BK (1).pptx
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
9_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Kurikulum pkbm
Kurikulum pkbmKurikulum pkbm
Kurikulum pkbm
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdfMateri 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
Materi 5_Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 

Kürzlich hochgeladen (11)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

Prog kerja

  • 1. Program Kerja Pelayanan Dalam KTSP SMP Negeri 2 Tegalombo Pacitan Disusun pada 13 Juli 2009 oleh Triyono BAB : I A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Pendidikan atau KTSP. Pada penerapan KTSP, Guru Bimbingan Konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa sesuai minat , bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman individu siswa maupun keberagaman kemampuan Guru Bimbingan Konseling di sekolah maka perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah harus menyusun program guna mengakomodasi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tersebut beserta peraturan-peraturan yang menyertainya. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma- norma yang berlaku. Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku tersebut merupakan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik. Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 1
  • 2. Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi, maka kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya (capacity development) yang dapat mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik dalam mencapai SKL akan secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan kemandirian. B. Dasar Penyusunan Program Layanan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 35 ayat(2) 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan 5. SKB Mendiknas dan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993 bahwa Guru Pembimbing Wajib membimbing 150 orang siswa minimal sampai 225 orang maksimal 6. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasioan tentang Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru. 7. Sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tentang Pengembangan Diri diselenggarakan melalui kegiatan Bimbingan dan Konseling serta kegiatan ekstrakurikuler 8. C. Visi dan Misi 1. UPT SMP Negeri 2 Tegalombo a. Visi : Berprestasi, Berbudi pekerti luhur Luhur dan Terampil Indikator Visi 1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif. 2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 3. Unggul dalam prestasi akademis dan non akademis 4. Terwujudnya suasana sekolah yang agamis. 5. Terwujudnya pengembangan bakat dan minat siswa. b. MISI 1. Melaksanakan perangkat kurikulum yang berstandar untuk semua mata pelajaran. 2. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan inovatif. Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 2
  • 3. 3. Melaksanakan pengembangan kompetensi kelulusan. 4. Melaksanakan pengembangan kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang keagamaan. 6. Melaksanakan pengembangan fasilitas sarana prasarana pendidikan. 7. Melaksanakan pengembangan pengelolaan manajemen sekolah. 8. Melaksanakan program pengembangan diri. 2. Bimbingan dan Konseling a. Visi Layanan Bimbingan dan Konseling Terwujudnya Catur Sukses, yaitu ; sukses pribadi, sukses sosial, sukses akademis, dan sukses karir b. Misi Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Mewujudkan keberhasilan pribadi, meliputi; memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami diri (self understanding), memiliki sikap positif, memiliki sikap mandiri secara emosional, sosial dan ekonomis 2. Mewujudkan keberhasilan sosial, meliputi; memiliki rasa empati, kooperatif, toleransi, demokratis, berkomunikasi, memiliki hubungan sosial yang positif 3. Mewujudkan keberhasilan akademik, meliputi; memiliki kemampuan dan keterampilan belajar, memiliki kemauan dan dorongan belajar yang tinggi, mampu berpikir logis, mampu memecahkan masalah (problem solving), mampu mengambil keputusan (decision making), kreatif, dan memiliki prestasi belajar yang baik/tinggi 4. Mewujudkan keberhasilan karir, meliputi; mimiliki bersikap positif terhadap suatu keterampilan dalam mempersiapkan karir, memiliki perencanaan lanjutkan studi, memiliki perencanaan dan pengembangan karir D. Tujuan Penyusunan Program Layanan ⇒ Tujuan umum penyusunan program layanan Secara umum tujuan penyusunan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah tercermin pada diskripsi Kebutuhan Siswa SMP (8 Tugas Pokok Perkembangan Siswa) adalah : 1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria dan wanita 3. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas 4. Mengenal kemampuan, bakat dan minat serta arah kecenderungan karir dan aparesiasi seni Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 3
  • 4. 5. Mengembangkan pengerahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan atau berperan dalam kehidupan di masyarakat 6. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi 7. Mengenal system etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai mandiri, anggota masyarakat, dan warga Negara 8. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap peruhan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri ⇒ Tujuan Khusus penyusunan program layanan 1. Sebagai pedoman atau panduan bagi guru pembimbing dalam melaksanakan layanan BK di Sekolah 2. Untuk memberi arah dalam pelaksanaan layanan BK 3. Untuk membantu pencapaian program sekolah secara umum dalam upaya peningkatan mutu di sekolah 4. Sebagai acuan evaluasi atas pelaksanaan layananan BK dalam rangka peningkatan mutu layanan BK di sekolah E. Bidang Bimbingan dan Konseling a. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat b. Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang meliputi kemampuan yang berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di rumah dan masyarakat c. Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi, program belajar di sekolah sesuai dengan kondisi psikis, social budaya yang ada dimasyarakat d. Bidang Bimbingan Karier adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan dan dipilih F. Pengembangan Diri Dalam Pelayanan Bimbingan Dan Konseling a. Pelayanan Dasar  Bimbingan Klasikal  Pelayanan Orientasi  Pelayanan Informasi  Bimbingan Kelompok  Pelayanan Pengumpulan Data/ Aplikasi Instrumentasi b. Pelayanan Responsip Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 4
  • 5.  Konseling Individu dan Kelompok  Referal /Alih tangan  Kolaborasi dengan guru mata pelajar an atau wali kelas.  Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa  Kolaborasi dengan Fihak-pihak terkait diluar sekolah  Konsultasi  Konferensi Kasus  Kunjungan Rumah c. Pelayanan Perencanaan Individual/Pribadi  Konseling Individual  Penempatan Penyaluran d. Dukungan Sistem  Manajemen  Akses Informasi dan Teknologi  Pengembangan Profesi  Pengembangan Media Informasi  Kolaborasi Dengan Guru Mata Pelajaran dan/atau Wali Kelas G Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling 1) Pemahaman, yang menghasilkan pemahaman pihak-pihak tertentu untukpengembangan dan pemecahan permasalahan peserta didik meliputi pemahaman diri dan lingkungannya, 2) Pencegahan (preventif), yang menghasilan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya, 3) Pengentasan, yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik, 4) Pemeliharaan dan pengembangan, yang menghasilkan terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangannya secara mantap dan berkelanjutan. H Pendekatan Layanan Bimbingan dan Konseling 1) Pendekatan krisis, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang didasarka adanya krisis yang dialami oleh konseli. Tujuannya untuk membantu peserta didik dalam mengatasi krisis atau masalah yang dihadapi/ dialaminya oleh konseli 2) Pendekatan remedial, yaitu membantu mengatasi kelemahan- kelemahan yang dimiliki oleh peserta didik dan berupaya pemberian remedi terhadap kelemahan-kelemahan tersebut. Tujuannya untuk memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam bidang tertentu agar terhindar dari krisis. 3) Pendekatan preventif, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada pencegahan terjadinya masalah- masalah yang mungkin dialami oleh konseli. Tujuannya mengantisipasi/mencegah masalah-masalah umum yang mungkin Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 5
  • 6. dialami peserta didik dan mencoba mencegah masalah tersebut jangan sampai terjadi 3) Pendekatan perkembangan, yaitu pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menekankan pada identifikasi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pengalaman yang diperlukan konseli agar berhasil dalam kehidupan akademik, pribadi-sosial, dan karirnya. Tujuannya adalah membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan/potensi yang dimiliki dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam hidupnya I Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung ⇒ Layanan Konseling meliputi : a. Layanan Orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk mempermudah dan memperlancarkan peran siswa b. Layanan Informasi : Merupakan yang memungkinkan siswa menerima, memahami, berbagai informasi. c. Layanan Penempatan dan Penyaluran : Merupakan layanan memungkinkanm siswa memper- oleh penempatan yang tepat. d. Layanan Penguasaan Konten: Merupakan layanan yang memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam menguasai materi yang cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya. e. Layanan Konseling perorangan : Merupakan layanan yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan. f. Layanan Bimbingan Kelompok : Merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas topik tertentu. g. Layanan Konseling Kelompok : Merupakan layanan memungkinkan siswa masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk membahas dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. h. Layanan Konsultasi: Merupakan layanan yang memungkinkan seseorang memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara- cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang lain yang menjadi kepeduliannya. i. Layanan Mediasi:Merupakan layanan yang memungkinkan fihak-fihak yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka. ⇒ Kegiatan Pendukung meliputi: a. Aplikasi Instrumentasi: Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan siswa b. Himpunan data: Merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan pengembangan siswa. c. Konferensi kasus: Merupakan kegiatan untuk membahas permasalah siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 6
  • 7. pihak-pihak yang dapat memberi keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat terbatas dan tertutup. d. Alih Tangan Kasus: Merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang dialami siswa dengan memindahkan penangan kasus. e. Kunjungan rumah: Merupakan kegiatan memperoleh data keterangan, kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa. f. Tampilan Kepustakaan: Merupakan kegiatan dengan menyediakan berbagai media informasi. J Sasaran Penyusunan Porgram Sasaran utama yang hendak dicapai terhadap penyusunan program BK di sekolah adalah : 1. Peserta didik kelas VIIA.VIIB,VIIC,VIID,VIIE sejumlah 160 2. Peserta didik kelas VIIIA.VIIIB,VIIIC,VIIID sejumlah 126 3. Peserta didik kelas IXA.IXB,IXC,IXD sejumlah 118 K Hasil Perolehan Pelaksanaan Program Layanan Tahun Sebelumnya 1. Bimbingan pribadi, melalui : ⇒ Layanan orientasi : 80 % ⇒ Layanan informasi : 85 % ⇒ Layanan penempatan penyaluran : 65 % ⇒ Layanan pembelajaran : 75 % ⇒ Layanan konseling individual : 30 % ⇒ Layanan konseling kelompok : 20 % ⇒ Layanan bimbingan kelompok : 20 % 2. Layanan bimbingan Sosial, melalui : ⇒ Layanan orientasi : 30 % ⇒ Layanan informasi : 85 % ⇒ Layanan penempatan penyaluran : 20 % ⇒ Layanan pembelajaran : 45 % ⇒ Layanan konseling individual : 35 % ⇒ Layanan konseling kelompok : 10 % ⇒ Layanan bimbingan kelompok : 15 % 3. Layanan bimbingan belajar, melalui : ⇒ Layanan orientasi : 60 % ⇒ Layanan informasi : 85 % ⇒ Layanan penempatan penyaluran : 60 % ⇒ Layanan pembelajaran : 45 % ⇒ Layanan konseling individual : 40 % ⇒ Layanan konseling kelompok : 15 % ⇒ Layanan bimbingan kelompok : 10 % 4. Layanan bimbingan karir, melalui : ⇒ Layanan orientasi : 60 % ⇒ Layanan informasi : 85 % ⇒ Layanan penempatan penyaluran : 5 % ⇒ Layanan pembelajaran : 5 % ⇒ Layanan konseling individual : 5 % ⇒ Layanan konseling kelompok : 5 % ⇒ Layanan bimbingan kelompok : 5 % 5. Kegiatan pendukung, meliputi : ⇒ Aplikasi instrumen : 60 % Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 7
  • 8. ⇒ Himpunan data : 70 % ⇒ Kunjungan rumah : 75 % ⇒ Referal : 10 % ⇒ Alih tangan kasus : 5 % 6. Kegiatan mediasi ⇒ Orang tua : 60 % ⇒ Fihak lain terkait : 10 % L Hambatan Pelaksanaan Layanan BK 1. Peserta Didik Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yakni : a. Kesan siswa terhadap layanan BK seperti guru mata pelajaran memberikan pembelajaran, sehingga belum secara maksimal dimanfaatkan sebagaimana fungsi layanan BK itu sendiri. b. Masih ada perasaan malu dan takut bila akan menyampaikan permasalahan yang dihadapi sehingga permasalahan tersebut menumpuk pada diri siswa. c. Banyak siswa bermasalah tetapi tidak memahami bahwa dirinya mangalami kesulitan terutama dalam hal belajar, akibat dari kesulitan yang tidak dirasakan tersebut akan menghambat aktifitas dan proses pembelajaran di kelas. d. Kesungguhan dan komitmen siswa untuk mengatasi kesulitannya umumnya masih labil, sehingga perlu secara kontinyu dilakukan pendekatan 2. Guru pembimbing a. Belum maksimal memberikan layanan konseling kepada klien (perta didik) karena pendekatan yang digunakan lebih bersifat preventif, yaitu lebih dominan melalui layanan informasi di dalam kelas. b. Belum efektifnya pelaksanaan konseling, karena keterampilan teknik konseling masih tebatas, sehingga waktu konseling kadang-kadang cukup lama. 3. Guru mata pelajaran a. Umumnya guru mata pelajaran memandang layanan BK diberikan hanya kepada peserta didik yang berperilaku menyimpang (“nakal”), sehingga pelaksanaan BK diharapkan seperti polisi atau jaksa menghadapi pesakitan, atau layanannya bersifat klinis therapeutis/pendekatan kuratif. b. Belum menempatkan layanan BK di sekolah sebagai layanan pengembangan dan pencegahan atau layanan yang berorientasi pada pedagogis, potensial, humanistis-religius dan profesional 4. Wali kelas a. Memandang layanan BK sebagai layanan yang menangani peserta didik yang bermasalah (melakukan tindakan indisipliner), sehingga permasalahan di dalam kelas umumnya diserahkan kepada Guru Pembimbing. b. Secara manajerial layanan bimbingan dan konseling, peranan wali kelas belum menampakkan kerjasama yang proaktif, yaitu kepeduliannya terhadap siswa binaannya secara menyeluruh dan kontinyu, hal ini akan berpengaruh terhadap keefektifan layanan BK. 5. Urusan Kesiswaan Urusan kesiswaan memandang layanan BK sebagai eksikutor peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah, sehingga layanan BK dianggap penentu segalanya. 6. Orang tua Masih ada sebagian orang tua memandang layanan BK sebagai pengawas atau polisinya sekolah, sehingga terkesan bila diminta ke sekolah pasti Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 8
  • 9. putra/putrinya nakal atau melanggar tata tertib sekolah, sehingga anak dicap nakal atau bandel. Kondisi ini akan merusak citra layanan BK dimata anak. 7. Sarana dan prasarana a. Ruangan layanan masih kurang nyaman untuk melaksanakan layanan konseling, sehingga klien kurang fokus dalam proses konseling jika ada orang yang lewat di depannya. b. Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, ruang terapi pustaka, kotak masalah, dll. M Langkah-Langkah Strategis Dalam Mengatasi Hambatan 1. Melakukan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya mewujudkan program sekolah yang efektif dan komprehensif. 2. Meningkatkan keterampilan konseling melalui ujicoba beberapa pendekatan/teknik konseling 3. Meningkatakan diagnosis kesulitan belajar kepada peserta didik/siswa asuh dalam rangka membantu hambatan/kesulitan dalam belajar, khususnya menukung program remedial dan pengayaan sekolah. 4. Meningkatkan konsultasi kepada fihak yang kompeten, terutama koordinasi dengan orang tua dalam membantu mengentaskan masalah bagi peserta didik/ siswa asuh yang bermasalah berdasarkan “kesepakatan” (se izin yang bersangkutan). 5. Meningkatkan profesionalisme melalui MGP, seminar, diklat, work shop, dll secara mandiri maupun kedinasan. 6. Melakukan evaluasi secara periodik tentang pelaksanaan program layanan BK guna memperbaiki dan peningkatan layanan 7. Pengadaan kotak masalah dan papan bimbingan Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 9
  • 10. putra/putrinya nakal atau melanggar tata tertib sekolah, sehingga anak dicap nakal atau bandel. Kondisi ini akan merusak citra layanan BK dimata anak. 7. Sarana dan prasarana a. Ruangan layanan masih kurang nyaman untuk melaksanakan layanan konseling, sehingga klien kurang fokus dalam proses konseling jika ada orang yang lewat di depannya. b. Belum ada ruang untuk bimbingan kelompok, ruang terapi pustaka, kotak masalah, dll. M Langkah-Langkah Strategis Dalam Mengatasi Hambatan 1. Melakukan koordinasi semua komponen sekolah dalam upaya mewujudkan program sekolah yang efektif dan komprehensif. 2. Meningkatkan keterampilan konseling melalui ujicoba beberapa pendekatan/teknik konseling 3. Meningkatakan diagnosis kesulitan belajar kepada peserta didik/siswa asuh dalam rangka membantu hambatan/kesulitan dalam belajar, khususnya menukung program remedial dan pengayaan sekolah. 4. Meningkatkan konsultasi kepada fihak yang kompeten, terutama koordinasi dengan orang tua dalam membantu mengentaskan masalah bagi peserta didik/ siswa asuh yang bermasalah berdasarkan “kesepakatan” (se izin yang bersangkutan). 5. Meningkatkan profesionalisme melalui MGP, seminar, diklat, work shop, dll secara mandiri maupun kedinasan. 6. Melakukan evaluasi secara periodik tentang pelaksanaan program layanan BK guna memperbaiki dan peningkatan layanan 7. Pengadaan kotak masalah dan papan bimbingan Program Kerja Pelayanan BK_TRIYONO, S.Pd – UPT SMPN 02 Tegalombo Kab. Pacitan 2008-2009 9