2. Islam memiliki khasanah fiqih muamalah yang
sangat kaya dan luas, diantara khasanah tersebut
adalah prinsip Syirkah al Inan, al Mudharabah,
Bai’as Salam, bai’al Istishna, Bai’al Murabahah,
Ijarah, hawalah, ar Rahn, al Wakalah, al Qardh dan
al Ajr wal Umulah.
9/17/2020
3. Khasanah fikih muamalah selain bersumber dari Quran
dan hadis juga bersumber dari Kitab atau karya-karya
para ulama antar lain :
1. al-Kindi, 2. al Ghazali,
3. Ibnu Rusd, 3. al-Khaawrizmi,
4. Ibnu Khaldun, 5. Ibnu Haitam,
6. Ibnu Hazm, 6. al-Farabi,
7. Jabir Ibnu Hayam, 8. Ibnu Sina,
9. Ibnu hajja. 10. Ar razi dll.
9/17/2020
4. Bahkan beberapa ekonom barat yang terinspirasi karya ekonom muslim
adalah :
Teori Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaqah Imam Ali.
Abu Yusuf (798 M) dalam kitabnya al-Kharaj yang menulis tentang
tanggung jawab ekonomi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
rakyat.
Adam Smith (1776) dengan bukunya The Wealt of Nation banyak
terinspirasi oleh buku al-Amwal-nya Abu Ubaid (838 M).
Teori Leffer’s Curve yang diciptakan oleh Leffer (penasehat ekonomi
Presiden Ronald Reagan) teori ini diciptakan pada saat krisis yang
melanda Amerika diakhir masa jabatan Reagen yang pertama dan terori
ini cukup ampuh untuk menanggulangi krisis tsb. Leffer berterus terang
bahwa teorinya terinspirasi oleh buku Ibnu Khaldun (1404 M).
9/17/2020
5. Dalam buku The Wealth of Nation karya Adam Smith (1776
M) yang terdiri dari lima jilid.
Dalam jilid ke lima bab pertama, Adam Smith membandingkan
masyarakat dengan tingkat perekonomian yang berbeda
(bangsa dengan ekonomi terbelakang dan bangsa dengan
ekonomi maju)
9/17/2020
6. Adam Smith menjelaskan, bangsa arab yang dimaksud
adalah yang dipimpin oleh :
“Mohamet and his immediate successor”
atau lebih tepatnya Rasululloh saw dan Khulafaur
Rasyidin
9/17/2020
7. Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang berkuasa di
Inggris ketika itu mencetak koin emas yang
merupakan direct copy dari dinar Islam berikut
tulisan Arabnya.
Yang uniknya koin (uang) tersebut mencatumkan
kalimat Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasululloh
dan juga dua buah salib kecil, karena Raja Offa
bergama Nasrani.
9/17/2020
8. Kharaj (sejenis pajak tanah),
Zakat, kums (pajak 1/5),
jizya (sejenis pajak atas badan orang non Muslim) dan
penerimaam lain-lain (diantaranya Kaffarah/denda).
Ushr (pajak)
Ghanimah (pampasan perang)
Amwal Fadhla (Muslim yg meninggal tanpa ahli waris).
Nawaib (pajak bagi kaum muslim yg kaya u/ keperluan
negara yg sifatnya darurat.
9/17/2020
9. Sumber penerimaan negara meliputi
9/17/2020
Dari kaum muslim Dari kaum non muslim Dari masyarakat umum
1. Zakat.
2. Ushr (5-10%)
3. Ushr (2,5%)
4. Zakat fitrah.
5. Wakaf.
6. Amwal Fadhla
7. Nawaib
8. Sadaqah yag lain
9. khums
1. jizya.
2. Kharaj
3. Ushr (5%)
1. ghanimah.
2. Fa
3. Uang tebusan
4. Pinjaman dari kaum
muslim
5. Hadiah dari pemimpin/
negara lain
10. Penerimaan zakat dan kums dihitung secara proporsional,
secara ekonomi hal ini akan menciptakan built-in stability
(hal ini akan menstabilkan harga dan menekan inflasi).
Sistim zakat perniagaan dihitung dari hasil usaha (tax on
quasi rent) sehingga tidak mempengaruhi harga dan jumlah
penawaran. Ini berbeda dengan sistim Pajak pertambahan
nilai (Ppn) yang ada sekarang yg dihitung atas harga barang,
sehingga harga barang bertambah mahal dampak jumlah
yang ditawarkan lebih sedikit (up-ward shift on supply
curve).
Sedangkan zakat ternak, Islam menerapkan sistim yang
progresif untuk memberi insentif peningkatan produksi.
Makin banyak ternak yang dimiliki makin kecil zakat yang
harus dibayar, ini akan mendorong skala produksi yang lebih
besar dan terciptanya efisiensi biaya.
9/17/2020
11. Disisi pengeluaran, terdiri dari pengeluaran untuk :
dakwah,
pendidikan dan kebudayaan,
iptek,
hankam,
kesejahteraan
social dan
belanja pegawai
9/17/2020
12. Peranan Baitul Maal (Keuangan Publik)
adalah
1. Menampung sumber penerimaan negara dan mendistribusikannya ke
berbagai sektor.
2. Pengelolaan keuangan negara langsung dibawah pengawasan
Rasulullah dengan sekretaris khusus.
3. Sebagian besar disalurkan untuk kebutuhan ekonomi, social dan
budaya.
4. Sistim distribusidan sangat fleksibel (tidak birokratis)
9/17/2020
13. Kebijakan dilaksanakan tanpa mungganakan instrumen bunga.
Perekonomian jazirah Arab sebagian besar adalah sektor perdagangan
(bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam).
Mitra dagang terbesar adalah Parsia dan Roma.
Persyaratan untuk melakukan transakasi adalah alat pembayaran yang
dapat dipercaya yaitu Dinar dan Dirham.
1. kedua koin tersebut memiliki berat yang tetap dan
2. memiliki kandungan emas dan perak yang tetap,
3. nilai satu dinar sama denga sepuluh dirham.
Secara alamiah transaksi yang beredar didaerah Mesir atau Syam
menggunakan Dinar sebagai alat tukar, sementara di kekaisaran Persia
menggunakan Dirham.
Ekspansi yang dilakukan Islam ke wilayah Kekaisaran Persia dan Roma
menyebabkan perputaran uang semakin meningkat.
Selama pemerintahan Nabi uang tidak dipenuhi dari keuangan negara
semata melainkan dari hasil perdagangan dengan luar negri.
9/17/2020
14. Karena tidak adanya pemberlakukan tariff dan bea masuk
pada barang impor, uang diimpor dalam jumlah cukup
untuk memenuhi permintaan internal.
Pada sisi lain nilai emas dan perak pada kepingan Dirham
maupun Dinar sama dengan nilai nominal (face velue)
uanganya (sehingga dapat dipergunakan sebagai hiasan
atau ornamen).
Dapat disimpulkan bahwa awal periode Islam penawaran uang
(Money Supply) terhadap pendapatan sangat elastis.
9/17/2020
15. Selain Dirham dan Dinar, alat pembayaran yang digunakan
pada awal periode Islam khususnya para pedagang besar dan
bereputasi tinggi adalah :
1. Surat wesel dagang dan
2. Surat hutang
Meningkatnya perdagangan antara Yaman dan Syam
menciptakan kemungkinan untuk menerbitkan dan
menerima alat pembayaran lainnya yaitu surat wesel tagih
atau surat hutang diantara pedagang,
Pada masa kekalifahan Umar Ibn Khatab, diterbitkannya
surat pembayaran yg disebut dengan Saq, yg saat ini dikenal
dg sebutan “cek” yang penggunaannya dapat diterima
masyarakat.
9/17/2020
Kebijakan moneter sejak zaman Rasulullah SAW
16. Pemercepatan peredaran uang.
Dengan sistim pemerintahan yang legal dan perangkat
hukum yang tegas dalam menentukan peraturan etika
dagang dan penggunaan uang, maka hal-hal yang dilarang
adalah :
1. Larangan terhadap Kanz (penimbunan uang untuk spekulasi)
cenderung mencegah dinar dan dirham kelaur dari perputaran.
2. Larangan praktek bunga mencegah tertahannya uang ditangan
pemilik modal.
Sedangkan pemercepatan peredaran uang, Rasul mendorong
masyarakat untuk mengadakan kontrak kerjasama dan
mendesak mereka untuk memberikan pinjaman tanpa bunga
sehingga lebih memeprkuat peredaran uang.
9/17/2020
Antisipas kebijakan moneter zaman
Rasulullah SAW
17. Kebijakan fiskal terhadap nilai uang.
1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum
Muslim dalam melakukan aktivitas produktif dan
ketenagakerjaan.
2. Rasulullah mendesak golongan Anshar dan Muhajirin
untuk melakukan perjanjian Mudharabah (bagi hasil),
Muzara’a (pembagian panen) dan Musaqat (satu pihak
menyediakan kebun, pihak lain mengatur irigasi dan j
jasa tenaga kerja).
dengan kerjasama ini meningkatkan penawaran agregat
masyarakat yang berdampak pada stabilitas nilai uang
ketingkat equilibrium yang tinggi.
9/17/2020
Antisipas kebijakan moneter zaman
Rasulullah SAW
18. Mobilisasi dan utilitas tabungan.
Pihak pemilik dana dan enterprenuer bekerjasama dengan
exente agreement share yang menghasilkan nilai tambah.
Karena kegiatan ekonomi saat itu adalah jasa, agricultural,
perdagangan, dan kerajinan, bentuk hukum yang sesui
kegiatan tersebut adalah Mudharabah, Muzara’ah, Musaqat
dan Musyarakah.
Tabungan yang dimiliki oleh masyarakat (investor)
dialokasikan untuk perdagangan dan Kerajinan, sedangkan
assets fisik seperti tanah peralatan digunakan untuk gricultural.
Dengan bimbingan Rasulullah kaum Muhajirin dan Ansar
bekerjasama dengan share 50% :50%
9/17/2020
Antisipas kebijakan moneter zaman
Rasulullah SAW
19. Administrasi telah ditata dengan dengan
pencatatan double entry system, penataan ini
sejalan dengan makin bertambahnya pemeluk
Islam dan luas wilayahnya
Selain Baitul Maal pusat didirikan pula Baitul
Maal distrik, propinsi dan lokal
9/17/2020
20. Disisi pengeluaran, pembangunan infrastruktur mendapat perhatian
besar.
Memerintahkan Gubernur Mesir, Amr Ibn Ash untuk membelanjakkan
sepertiga APBN untuk :
1. Melakukan penggalian kanal dari Fustat (Kairo) ke Suez untuk
memudahkan transoprtasi dagang antara semenanjung Arab dan
Mesir.
2. Juga membangun dua kota bisnis : Kufa (untuk bisnis
dengan Romawi) dan Basra (bisnis dengan Persia).
Catatan
APBN jarang sekali mengalami defisit, karena pengeluaran hanya
dilakukan apabila ada pemasukan (sistim cash bassis).
9/17/2020
21. Diiterbitkannya surat pembayaran cek yang
penggunaannya dapat diterima masyarakat.
Menginstruksikan untuk mengimpor sejumlah
barang dagangan dari Mesir ke Madinah, karena
barang yang diimpor dalam jumlah yang besar
sehingga distribusinya menjadi terhambat, Oleh
karena itu Khalifah Umar menerbitkan saq/cek
kepada yang berhak menerimannya
9/17/2020
22. Tugas Baitul Maal diatur dan diuraikan sebagi berikut :
Mengatur dan mengurus permasalah dan kebutuhan
masyarakat.
memeperbaharui kota tua dan membangun yang baru.
mengumpulkan kharaj.
mempersiapkan pertahanan negara.
9/17/2020
23. Pembangunan sektor-sektor umum yang
diorganisasi masing-masing distrik.
Penetapan secara rinci tingkat ekonomi dalam
masyarakat dan menjamin bagian masing-masing
orang (Ia mengatakan setiap individu
mendapatkan bagian pada pendapatan nasional)
Menekankan kepada para gubernur untuk benar-
benar mendistribusikan pendapatan kepada
kelompok masyarakat sehingga tercapailah
kesejahteraan dan keadilan.
9/17/2020
24. Dinar dan Dirham merupakan satu-satunya mata
uang yang dipakai.
Pada masa pemerintahan Imam Ali, Islam mencetak
uang sendiri, namun demikian masa pemerintahan
Imam Ali tidak terlalu lama (-/+ 4 tahun), sehingga
uang yang dicetak tersebut tidak dapat beredar luas.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penawaran
uang selama masa itu sama seperti pada masa Nabi
Muhammad.
9/17/2020
25. Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini,
termasuk harta benda, adalah Allah SWT (kepemilikan oleh manusia
hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola
dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuanNya).
Status harta yang dimiliki manusia adalah :
1. Harta sebagai amanah (titipan, as a trust) dari Allah SWT.
2. Einstain berpendapat, manusia tida mampu menciptakan energi,
yang mampu manusia lakukan adalah mengubah dari satu bentuk
energi ke bentuk energi lain.
5. Harta sebagai perhiaasan hidup yang memungkinkan
manusia bisa meninkmati dengan baik dan tidak berlebihan.
6. Harta sebagai ujian keimanan. (menyangkut cara mendapatkan
dan memanfaatkan.
7. Harta sebagai bekal ibadah
9/17/2020
26. Pemilikan harta dapat dilakukan antara lain melalui usaha (a’mal) atau
mata pencaharian (ma’isyah).
Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang dapat melupakan
kematian (Q.S. At Takatsur: 1-2), melupakan Dzikurullah (Q.S. Al
Munafiqun: 9), Melupakan shalat & Zakat (Q.S. An Nur: 37), dan
memusatkan kekayaan pada sekelompok orang saja (Q.S. Al Hasyr: 7).
Dilarang menempuh usaha yang haram, seperti :
1. Kegiatan Ribawi (Q.S. Al Baqarah: 275-281).
2. Berjual beli barang yang dilarang atau haram (Q.S. Al Maidah: 90-91).
3. Mencuri/merampok/penggasaban (Q.S. Al Maidah: 38).
4. Curang dalam takaran dan timbangan (Q.S. Al Muthaffifin: 1-6).
5. Melalui cara-cara yang bathil dan merugikan (Q.S. Al Baqarah: 188).
6. Melalui cara suap menyuap (H.R Imam Ahmad).
9/17/2020
27. 1. Secara implisit didalam Al Quran dan Hadist tidak
tercantum istilah “bank”.
2. Fungsi perbankan secara partial telah diaplikasikan
sejak zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin (yaitu
menerima simpanan, menyalurkan dana dan
memberikan jasa pengiriman uang)
9/17/2020
28. Fungsi perbankan secara partial (satu orang melakukan satu
fungsi dari perbankan) tersebut adalah :
Rasulullah SAW yang dikenal dengan julukan al Amin, dipercaya oleh
masyarakat Mekah untuk menerima simpanan harta, sehingga pada saat hijrah
ke Madinah, beliau meminta kepada syaidina Ali ra untuk mengembalikan
semua titipan itu kepada yang memiliki, yang dititipi tidak dapat memanfaatkan
harta titipan tersebut. (Wadiah ad Amanah).
Sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam lebih suka menerima titipan dalam
bentuk pinjaman yang memiliki hak untuk memanfaatkan (Wadiah at
Dhomanah). Karena bentuknya pinjaman maka ia wajib mengembalikan utuh.
Penggunaan cek (media pembayaran yang pada waktu itu istilahnya “saq”) telah
dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan antara negeri Syam dan
Yaman.
Bahkan di zaman Umar bin Khattab ra beliau menggunakan cek untuk
membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan cek tersebut
kemudian mereka mengambil gandum di Baitul Mal.
Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti Mudharabah,
Musyarakah, Muzara’ah, Musaqah telah dikenal sejak awal diantara kaum
Muhajirin dan kaum Anshar.
9/17/2020
29. Tidak ada satu pun instrumen kebijakan moneter
yang digunakan pada masa awal periode
keislaman.
Karena penggunaan uang sebagai alat tukar, tidak
ada alasan untuk melakukan perubahan supply
uang melalui kebijakan diskresioner.
9/17/2020