Pasien laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke rumah sakit dengan luka tusukan gunting di perut. Ia mengalami gangguan skizoafektif dan menunjukkan gejala psikotik seperti halusinasi auditorik dan visual. Rencana penatalaksanaan meliputi psikoedukasi, psikosuportif, dan farmakoterapi dengan obat-obatan seperti haloperidol dan risperidon. Prognosis pasien dinilai baik secara kesehatan, fung
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Psikiatri cbd
1. Nama : Arkina Putri Dewanti
NIM : 1713010005
State : Psikiatri
RIWAYAT PSKIATRI
Ruang : Bangsal Bougenvil
Tanggal : 31 Januari 2018
IDENTITAS
Pasien Alloanamnesis 1
Nama : Tn. S Kakak Kandung Pasien
Umur : 33 tahun -
Jenis Kelamin : Laki-laki Laki-laki
Agama : Islam Islam
Status : Belum Menikah Menikah
Alamat : Slawi Slawi
Pendidikan : STM -
Pekerjaan : - -
Suku Bangsa : Jawa Jawa
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Pasien : Tertusuk gunting diperut
Keluarga : Gaduh gelisah
2. Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang pasien laki-laki berusia 33 tahun, dibawa ke IGD RSUD
Soeselo Slawi dengan keluhan perut tertusuk gunting yang dibawanya dalam
saku. Menurut kakak kandung pasien, kejadian terjadi sekitar siang hari dimana
pasien pergi keluar rumah dengan membawa gunting. Pasien membawa gunting
2. untuk memotong daun ketela akan tetapi saat diperjalanan pasien terpeleset
kemudian gunting yang dibawanya mengenai perut pasien. Pasien sering
membawa benda tajam yang digunakan untuk mengambil daun. Setelah
dilakukan tindakan di IGD pasien teriak-teriak merasa kesakitan dan terlihat
gelisah. Menurut kakak laki-lakinya pasien dalam sehari-hari tinggal bersama
kakak perempuannya, pasien sudah tidak bekerja, terakhir bekerja menjadi
pelayan toko disalah satu mini market. Semenjak ayah pasien meninggal dan
keluar dari pekerjaanya karena ada masalah dalam pekerjaan pasien menjadi
lebih banyak diam, bengong, sedikit makan, malam hari susah tidur dan
sukanya berjalan mondar-mandir, jika disuruh mandi marah-marah.
Dari hasil anamnesis pasien mengaku berada di RS karena perutnya
tertusuk gunting tadi siang. Pasien mengatakan bahwa dia sedang berjalan
ditepi sungai yang banyak gundukan pasir, tiba-tiba terpleset dan gunting yang
ada disakunya mengenai perut. Menurut perkataan pasien, daun yang diambil
digunakan untuk memasak dan kadang dikeringkan untuk membuat campuran
teh. Pasien mengatakan bahwa merasa takut, pasien juga suka mendengar
suara-suara yang tidak jelas, pernah melihat adanya bayangan-bayangan. Suara
yang terdengar seperti mengajak ngobrol dengan pasien.
3. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Pskiatri : -
Medis : -
4. Riwayat Penyakit Keluarga dan Demografi
Pasien merupakan anak ke 6 dari 7 bersaudara, dengan 2 kakak
perempuan, 2 kakak laki-laki, dan 1 adik perempuan. Kedua orang tua pasien
sudah meninggal. Pasien tinggal bersama kakak perempuannya yang kedua.
3. 5. Riwayat Kehidupan Pribadi dan Aktivitas Sosial
Pasien berada dalam kandungan sampai usia 9 bulan kemudian lahir
secara normal. Pasien baru bisa berbicara dan berjalan saat usia 2 tahun.
Pendidikan pasien dimulai dari TK hingga tamat sekolah STM. Setelah lulus
dari STM pasien bekerja menjadi pelayan toko di suatu minimarket. Penjelasan
kakak pasien bahwa pasien pernah memiliki masalah dengan rekan kerjanya
sehingga pasien keluar dari tempat kerja. Setelah keluar dari tempat kerja
pasien tidak mau bekerja kembali. Pasien pernah memiliki hubungan dengan
wanita. Pasien juga pernah disukai oleh wanita tetapi pasien tidak suka.
Menurut kakak pasien, pasien disantet oleh wanita tersebut. Saat ini pasien
belum menikah.
6. Pemeriksaan Fisik, Neurologis, dan Pemeriksaan Tambahan
-
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan : Seorang laki-laki usia 33 tahun tampak sesuai usia,
perawatan diri dibantu.
b. Perilaku dan aktivitas psikomotor : normoaktif
c. Sikap terhadap pemeriksaan : kooperatif
2. Kesadaran
a. Kuantitatif : Compos Mentis, E4M6V5
b. Kualitatif : Tidak berubah
3. Mood dan Afek
a. Mood : Disforik
b. Afek : Tumpul
c. Keserasian : Serasi
d. Empati : Tidak dapat dirasakan
4. Pembicaraan
a. Kuantitas : Baik
4. b. Kualitas : Baik
c. Spontanitas : Spontan
d. Volume : Cukup
e. Intonasi : Cukup
f. Artikulasi : Cukup
5. Persepsi
a. Halusinasi : Auditorik, Visual
b. Ilusi : -
c. Derealisasi : -
d. Depersonalisasi : -
6. Proses Pikir
a. Bentuk : Realistik
b. Isi : -
c. Progresi : Koheren
7. Orientasi W/T/O/S
Baik
8. Daya Ingat
a. Segera : Baik
b. Jangka Pendek : Baik
c. Jangka Menengah : Baik
d. Jangka Panjang : Buruk
9. Konsentrasi dan Perhatian
Terganggu
10. Kemampuan Visuospasial
Tidak dilakukan
11. Pikiran Abstrak
Terganggu
12. Pengendalian Impuls
Membahayakan diri/orang lain
5. 13. Uji Daya Nilai
Tidak dilakukan
14. Insight/Tilikan
1
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
Aksis I : F 25. Gangguan Skizoafektif
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah pekerjaan
Aksis V : 60 - 51
DIAGNOSIS BANDING
F 32.2 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
F 20.0 Skizofrenia Paranoid
F 20.3 Skizofrenia Tak Terinci
RENCANA PENATALAKSANAAN
1. Non-farmakoterapi
Psikoedukasi
a. Meningkatkan ketrampilan orang dengan skizofrenia dan keluarga dalam
mengelola gejala.
b. Mengajak pasien untuk mengenali gejala-gejala, melatih cara mengelola
gejala, merawat diri, mengembangkan kepatuhan menjalani pengobatan.
Psikosuportif
a. Memberikan ketenangan kepada pasien dan menciptakan lingkungan yang
nyaman.
b. Melakukan pelatihan ketrampilan lingkungan social dengan cara melihat
pasien pada kegiatan dalam lingkungan/komunitas pasien berada.
c. Memberikan saran dalam masalah pasien.
6. d. Memberikan harapan dan secara aktif mengatur lingkungan pasien.
2. Farmakoterapi
a. Haloperidol 5 mg
b. Risperidom 100 mg 3x1
c. Amitriptilin 2 x ½
PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam
Ad fungsionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam