SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.2 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
42
ANALISIS KONSENTRASI MERKURI (Hg) DAN CADMIUM (Cd) DI MUARA
SUNGAI PORONG SEBAGAI AREA BUANGAN LIMBAH LUMPUR LAPINDO
Rachmawatie1
Zainul Hidayah2
Indah Wahyuni Abida2
1
Alumni Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo
2
Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo
Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo
Jl.Raya Telang PO.BOX 2 Kamal Bangkalan Madura East Java
E-mai : zain.hidayah99@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan riset ini adalah untuk meneliti konsentrasi Merkuri ( Hg) dan Cadmium ( Cd) di muara Sungai Porong
serta menentukan tingkat pencemaran logam berat di area tersebut. Analisa statistic yang digunakan adalah
ANOVA dan analisis regresi yang digunakan untuk menguji hubungan logam berat yang terdeteksi dengan
parameter penunjang. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Cd telah melewati batasan normal di area
muara. Disamping itu, Merkuri (Hg) tidak terdeteksi. Rata-Rata konsentrasi Cd dari 9 stasiun adalah 0,025 -
0,075 mg/liter. Hasil ANOVA menunjukkan rata-rata konsentrasi Cadmium (Cd) dari seluruh stasiun
pengamatan adalah berbeda nyata (p < 0,05). Selanjutnya, analisis regresi menunjukkan bahwa model regresi
dapat menjelaskan hubungan konsentrasi logam berat Cadmium (Cd) dengan beberapa parameter kualitas air
( R2
< 70%).
Kata Kunci : Cadmium, Merkuri, muara Sungai Porong
ABSTRACT
Objectives of this research were to analyze the concentration of mercury (Hg) and cadmium (Cd) in Porong
estuary as well as to determine the level of heavy metals pollution within the area. Statistical analysis, one
way ANOVA was used for data analysis. In addition, regression analysis was also used to examine the trend
and relationship of heavy metal detected with several water quality parameters. Results showed that the
concentration of Cd already exceeded the normal level in the estuary environment. On the other side, Hg was
not detected. The mean concentration of Cd from 9 locations was 0,025 – 0,075 mg/liter. ANOVA result
showed that the mean of Cd concentration from different locations was significantly different (one way
ANOVA, df1: 2, df2: 6, α < 0,05). However, regression analysis showed that the statistical model was not able
to significantly explain the correlation between Cd concentration and water quality parameters (R2
<70%).
Keywords : Mercury, Cadmium, estuary
PENDAHULUAN
Wilayah Pesisir merupakan zona
interaksi antara lautan dan daratan yang
luasnya mencapai 15% dari daratan bumi.
Wilayah pesisir di Indonesia sangat
potensial, karena merupakan lokasi
perdagangan, transportasi, perikanan
tangkap, budidaya perairan, industri,
pertambangan dan pariwisata. Terdapat
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi lingkungan pesisir di antaranya:
pertumbuhan penduduk, kegiatan-kegiatan
manusia, sedimentasi, ketersediaan air
bersih dan pencemaran (Nontji, 2002).
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
43
Pada tanggal 29 Mei 2006 terjadi
semburan lumpur panas di daerah Porong –
Sidoarjo akibat dari bocornya saluran pipa
pengeboran di Brantas Inc. Semburan
lumpur panas tersebut masih berlangsung
sampai sekarang. Dampak dari semburan
lumpur panas menyebabkan pemukiman,
sawah, jalan dan bangunan lainnya
terendam, sehingga menyebabkan kerugian
mencapai ratusan miliar rupiah. Luas areal
yang tergenang sampai Oktober 2008
mencapai lebih dari 450 Ha. Untuk
menanggulangi agar luas genangan lumpur
dan airnya yang terus bertambah, maka di
usulkan untuk membuang lumpur lapindo
ke laut melalui Sungai Porong. Padahal air
lumpur yang bersalinitas tinggi dan
mengandung zat-zat kimia menebar potensi
degradasi kualitas air di perairan (Badan
Lingkungan Daerah, 2007).
Salah satu kandungan senyawa yang
terdapat dalam lumpur yang di buang ke
Sungai Porong adalah logam berat
Cadmium (Cd) dan Merkuri (Hg) (Badan
Lingkungan Daerah, 2007). Apabila
kandungan logam berat Cadmium dan
Merkuri telah melebihi standar baku mutu
lingkungan, akan berpengaruh terhadap
kualitas air di Muara Sungai Porong. Kadar
Merkuri untuk standar baku perikanan
0,002 mg/liter sedangkan untuk biota laut
0,001 mg/liter (MENKLH, 2004). Untuk
melindungi kehidupan pada ekosistem
akuatik, perairan sebaiknya memiliki kadar
Cadmium sekitar 0,0002 mg/liter.
Berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 standar
baku mutu logam berat Cadmium terhadap
perikanan yakni 0,01 mg/liter. Kadar
Cadmium di spillway dan sumur Banjar
Panji rata-rata berkisar 0,011 – 0,125
mg/liter (Badan Lingkungan Daerah, 2007).
Dalam penelitian ini parameter utama
yang dipantau adalah Cadmium dan
Merkuri. Senyawa ini sangat
membahayakan kelestarian ekosistem
perairan. Keberadaan logam berat cadmium
yang berada dalam lumpur di perairan
muara Sungai Porong, diduga akan
berpengaruh terhadap kualitas air di muara
Sungai Porong dan kelangsungan hidup
biota air. Mengingat daerah muara Sungai
Porong merupakan daerah pertambakan,
sehingga dibutuhkan penelitian kadar
kandungan logam berat Cd dan Hg di
perairan muara Sungai Porong. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai kadar kandungan
logam berat Cadmium dan Merkuri dan
parameter kualitas perairan lainnya di
muara Sungai Porong.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisa kandungan Merkuri dan
Cadmium di perairan muara sungai
Porong.
2. Menentukan status pencemaran merkuri
dan Cadmium di perairan muara sungai
Porong.
3. Menentukan trend konsentrasi
parameter logam berat dan parameter
kualitas air.
4.
METODE PENELITIAN
Kegiatan Penelitian dilaksanakan
pada bulan April sampai bulan Juni 2009,
dengan lokasi perairan muara Sungai
Porong yang berada diantara di daerah
pembuangan saluran semburan lumpur
Lapindo Kabupaten Sidoarjo dan perairan
Laut di Selat Madura.
Pengambilan sampel air dilakukan
pada 3 stasiun yaitu stasiun 1 yang berjarak
20 km dari pipa pembuangan lumpur
Lapindo, stasiun 2 dekat dengan area
pertambakan yang sudah tidak produktif
berjarak 1,5 km setelah stasiun 1, dan
stasiun 3 dekat dengan area penambangan
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
44
pasir dan adanya pembentukan lahan baru
berjarak 1,5 km setelah stasiun 2.
Pengukuran dan pengambilan sampel air
dilakukan seminggu sekali sebanyak 3 kali.
Gambar 1 berikut ini adalah peta wilayah
studi
Gambar 1. Peta Area Penelitian
Pengambilan sampel air dilakukan
dengan menggunakan kemerer water
sampler pada kedalaman 20 cm dan 75 cm
kemudian dikomposit. Perlakuan
penanganan terhadap sampel air untuk uji
parameter timbal, sampel air yang sudah
diambil lalu disimpan dalam botol sampel,
diawetkan dengan 3 ml HNO3 pekat khusus
untuk sampel logam berat. Untuk TSS dan
DO, sampel air disimpan dalam botol
sampel dan didinginkan.
Analisis logam berat dilakukan di
laboratorium teknik lingkungan ITS dengan
metode AAS (Automatic Absorbance
Spektrofotometer). Sampel di bawa setelah
pengambilan sampel di lokasi penelitian.
Sedangkan untuk pengukuran parameter
penunjang yaitu pH, DO dan TSS serta
salinitas dilakukan secara langsung (in situ).
Data yang diperoleh di analisis
dengan One way ANOVA dan dilanjutkan
dengan ANOVA Uji Tukey, merupakan
salah satu metode uji statistika yang dapat
digunakan untuk mengetahui perbedaan
rata-rata sampel dari beberapa populasi
yang berbeda. Penggunaan ANOVA antara
lain untuk mengetahui perbedaan rata-rata
parameter kualitas perairan dari 3 jarak
stasiun yang berbeda. Pada penggunaan
ANOVA asumsi yang digunakan adalah
random, normalitas dan homogenitas ragam
(Hidayah, 2009).
Analisis Regresi Linear Sederhana
(RLS) digunakan untuk melihat trend
konsentrasi parameter logam berat dan
parameter kualitas air. Analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan
persamaan garis lurus Y = a + bX. Selain
mencari nilai a dan b pada persamaan RLS
(Y = a +bX), output dari analisis ini adalah
signifikansi model (dari uji F), koefisien
korelasi (r) dan koefisien determinasi (R2
).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini kadar merkuri
tidak terdeteksi di muara sungai porong.
Hal ini didukung oleh penelitian
sebelumnya yakni Badan Lingkungan
Daerah (2006), menyatakan kadar merkuri
terdeteksi rata-rata 0,009 – 0,012 mg/liter
baik di spillway (Desa Mindi) dan di kolam
Banjar Panji rata-rata 0,02 mg/liter (dekat
sumur Banjar Panji 1).
Berdasarkan Harahap (1991), logam
berat merkuri mudah larut dan mengubah
kestabilan dari bentuk karbonat menjadi
hidroksida yang membentuk ikatan partikel
pada perairan, kemudian mengendap
membentuk lumpur. Penyebab logam berat
merkuri tidak terdeteksi di permukaan
perairan karena merkuri memiliki sifat yang
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
45
mudah mengikat bahan organik dan
mengendap di dasar perairan. Logam berat
merkuri yang bersatu dengan sedimen
menyebabkan kadar logam berat di dalam
sedimen lebih tinggi dibandingkan di
perairan.
Cadmium (Cd) bersama dengan Hg
dan Pb merupakan logam yang hingga kini
belum jelas peranannya bagi tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya. Tetapi di dalam
suatu perairan Cadmium terdapat dalam
jumlah yang sangat sedikit (renik) dan
bersifat tidak larut dalam perairan.
Cadmium (Cd) selain bersifat esensial juga
toksik terhadap organisme yang hidup di
air. Oleh karena sifat tersebut, dalam
berbagai penelitian logam berat, logam
berat Merkuri dan Cadmium tersebut selalu
mendapat prioritas untuk dianalisis dan
dievaluasi. Cadmium adalah logam toksik
yang umumnya ditemukan dalam
pekerjaan-pekerjaan industri, logam
Cadmium digunakan secara intensif dalam
proses electroplating (Pagoray dalam
Surtipanti , 2002).
Nilai rata-rata Cadmium pada stasiun
ke- 1 yaitu 0,001 mg/liter. Sedangkan pada
stasiun lainnya berkisar antara 0,025 –
0,075 mg/liter. Nilai rata – rata konsentrasi
logam berat Cadmium pada pengambilan
stasiun yang berbeda adalah berbeda nyata
(p<0.05).
Kandungan parameter Cadmium lebih
tinggi pada lokasi ke-3, karena lokasi ini
dekat dengan area penambangan pasir dan
kondisi tepi laut sudah dibentuk lahan baru
berupa daratan sehingga banyak endapan
sedimen yang terkandung di perairan ini.
Karena kandungan Cadmium memiliki sifat
mudah terakumulasi di sedimen, sehingga
konsentrasinya selalu lebih tinggi dari
konsentrasi logam dalam air. Disamping itu
sedimen mudah tersuspensi karena
pergerakan masa air yang akan melarutkan
kembali logam yang dikandungnya ke
dalam air, sehingga sedimen menjadi
sumber pencemar potensial dalam skala
waktu tertentu.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 82 tahun 2001 standar baku nilai logam
berat Cadmium untuk perikanan adalah 0,01
mg/liter. Kriteria baku mutu logam berat
Cadmium untuk biota laut menurut Menteri
Lingkungan Hidup (2004) adalah 0,001
mg/liter. Kandungan parameter Cadmium di
lokasi ke- 2 dan ke- 3 di muara sungai
porong nilainya melebihi standar baku,
sehingga kondisi perairan ini tidak sesuai
untuk kegiatan perikanan dan habitat biota
laut.
Analisis regresi linier dilakukan untuk
mengetahui pengaruh antara parameter suhu
terhadap konsentrasi logam berat Cadmium.
Hasil diagram pencar (scatter plot) untuk
analisa regresi linier Cadmium dengan suhu
disajikan pada Gambar 2. Berdasarkan hasil
analisa regresi linier, didapat model dugaan
konsentrasi Cadmium (mg/liter) = - 0,239 +
0,009* suhu perairan (0
C). Nilai koefisien
determinasi (R2
) dari hubungan parameter
Cadmium dan suhu adalah 8,9 %.
Berdasarkan uji- F untuk model dugaan,
bahwa model dugaan didapatkan tidak bisa
menjelaskan hubungan antara parameter
suhu dan logam berat Cadmium (sig>
0,05). Hasil RLS untuk parameter Cd dan
suhu menunjukkan tren yang meningkat
(Gambar 2). Berdasarkan Palar (2004),
kenaikan suhu air akan mengurangi adsorpsi
senyawa logam berat pada partikulat. Suhu
air yang lebih dingin akan meningkatkan
adsorpsi logam berat ke partikulat untuk
mengendap di dasar. Sementara saat suhu
air naik, senyawa logam berat akan melarut
di air karena penurunan laju adsorpsi ke
dalam partikulat. Logam yang memiliki
kelarutan yang kecil akan ditemukan di
permukaan air selanjutnya dengan
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
46
y = 0,0089x - 0,2393
R2 = 0,0888
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
28,5 29 29,5 30 30,5 31 31,5 32 32,5
suhu perairan [celcius]
cadmium[mg/liter]
perpindahan dan waktu tertentu akan
mengendap hingga ke dasar, artinya logam
tersebut hanya akan berada di dekat
permukaan air dalam waktu yang sesaat saja
untuk kemudian mengendap lagi. Hal ini
ditentukan antara lain oleh massa jenis air,
viskositas (kekentalan) air, temperatur air,
arus serta faktor-faktor lainnya. Namun,
hasil uji F untuk regresi menunjukkan
bahwa suhu tidak berpengaruh terhadap
konsentrasi Cd.
Gambar 2. Regresi Konsentrasi Cadmium (Cd) dan
Suhu Perairan
Berdasarkan Palar (2004), kenaikan
pH dapat melarutkan kandungan logam
berat dalam perairan. Hasil diagram pencar
(scatter plot) untuk analisa regresi linier
Cadmium dengan pH disajikan pada
Gambar 3. Menurut hasil analisa regresi
linier, didapat model dugaan konsentrasi
Cadmium (mg/liter) = 1,033 + (- 0,131)*
pH perairan. Nilai koefisien determinasi
(R2
) dari hubungan parameter Cadmium dan
pH adalah 56,4 %. Berdasarkan uji- F untuk
model dugaan didapatkan hasil bahwa
model dugaan dapat menjelaskan hubungan
antara parameter pH dan logam berat
Cadmium (sig< 0,05).
Dari hasil RLS dan scatter plot, di
dapatkan tren negatif. Artinya, konsentrasi
Cd akan turun seiring dengan naiknya pH
perairan. Hal ini sesuai dengan Palar
(2004), yang menjelaskan bahwa dalam
lingkungan perairan, bentuk logam antara
lain berupa ion-ion bebas, pasangan ion
organik, dan ion kompleks. Kelarutan
logam dalam air dikontrol oleh pH air.
Kenaikan pH menurunkan kelarutan logam
dalam air, karena kenaikan pH mengubah
kestabilan dari bentuk karbonat menjadi
hidroksida yang membentuk ikatan dengan
partikel pada perairan, sehingga akan
mengendap membentuk lumpur (Palar,
2004).
y = -0,1308x + 1,0334
R2 = 0,5641
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
7 7,2 7,4 7,6 7,8 8
pH perairan
cadmium[mg/liter]
Gambar 3. Regresi Konsentrasi Cadmium (Cd) dan
pH perairan
Logam berat seperti Zn,Cu, Cd, Pb,
Hg dan Ag akan sulit terlarut dalam kondisi
perairan yang anoksik dan kandungan
oksigen yang rendah (Ramlal, 1987). Hasil
diagram pencar (scatter plot) untuk analisa
regresi linier Cadmium dengan kadar
oksigen terlarut disajikan pada Gambar 4.
Berdasarkan hasil analisa regresi linier,
didapat model dugaan konsentrasi
Cadmium (mg/liter) = - 0,013 + 0,009*
oksigen terlarut perairan (mg/liter). Nilai
koefisien determinasi (R2
) dari hubungan
parameter Cadmium dan suhu adalah 19,3
%. Berdasarkan uji- F untuk regresi linier
model dugaan yang didapatkan tidak bisa
menjelaskan hubungan antara parameter
oksigen terlarut dan logam berat Cadmium
(sig> 0,05).
Daya larut logam berat dapat menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah tergantung
pada kondisi lingkungan perairan. Hasil
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
47
y = 0,0091x - 0,013
R2 = 0,1935
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 2 4 6 8
kadar oksigen terlarut [mg/liter]
cadmium[mg/liter]
y = -1E-05x + 0,0436
R2 = 0,1112
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
padatan tersuspensi [m g/liter]
cadmium[mg/liter]
regresi menunjukkan bahwa kandungan Cd
tinggi seiring dengan meningkatkan
kandungan oksigen terlarut. Hal ini sesuai
dengan Ramlal (1987), pada daerah yang
kekurangan oksigen, misalnya akibat
kontaminasi bahan-bahan organik, daya
larut logam berat akan menjadi lebih rendah
dan mudah mengendap. Logam berat
Cadmium akan sulit terlarut dalam kondisi
perairan yang anoksik. Logam berat yang
terlarut dalam air akan berpindah ke dalam
sedimen jika berikatan dengan materi
organik bebas atau materi organik yang
melapisi permukaan sedimen, dan
penyerapan langsung oleh permukaan
partikel sedimen (Wilson, 1988).
Gambar 4. Regresi Cadmium dan DO
Logam berat yang diadsorpsi oleh
partikel tersuspensi akan menuju dasar
perairan, menyebabkan kandungan logam di
air menjadi lebih rendah. Hasil diagram
pencar (scatter plot) untuk analisa regresi
linier Cadmium dengan padatan tersuspensi
disajikan pada Gambar 5.
Berdasarkan hasil analisa regresi
linier, didapat model dugaan yang dapat
menjelaskan keadaan hubungan antara X
dan Y dengan konsentrasi Cadmium
(mg/liter) = 0,044 + 0,000* padatan
tersuspensi perairan (mg/liter). Nilai
koefisien determinasi (R2
) dari hubungan
parameter Cadmium dan suhu adalah 11,1
%. Berdasarkan uji- F untuk regresi linier
model dugaan yang didapatkan tidak bisa
menjelaskan hubungan antara parameter
padatan tersuspensi dan logam berat
Cadmium (sig> 0,05).
Gambar 5. Regresi Cadmium dan TSS
Hasil analisa menunjukkan bahwa
konsentrasi Cd akan menurun seiring
dengan naiknya TSS. Hal ini terjadi karena
padatan tersuspensi mengikat Cd dalam
kolom perairan. Pengikatan menjadikan Cd
yang terlarut dalam perairan mengendap di
dasar perairan. Sehingga kadar Cd di kolom
perairan menjadi lebih rendah. Menurut
Bernhard (1981) konsentrasi logam berat
tertinggi terdapat dalam sedimen yang
berupa lumpur, tanah liat, pasir berlumpur
dan campuran dari ketiganya dibandingkan
dengan yang berupa pasir murni. Hal ini
sebagai akibat dari adanya gaya tarik
elektro kimia partikel sedimen dengan
partikel mineral, pengikatan oleh partikel
organik dan pengikatan oleh sekresi lendir
organisme.
KESIMPULAN
Dari penelitian di peroleh hasil
kandungan logam berat merkuri di lokasi
penelitian tidak terdeteksi. Tetapi
kandungan logam berat cadmium terdeteksi
rata-rata 0,025 – 0,075 mg/liter, yang
melebihi standar baku mutu lingkungan
untuk biota dan kegiatan perikanan yakni
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
48
0,01 mg/liter. Hasil uji one way ANOVA
kandungan cadmium berdasarkan lokasi
yang berbeda adalah berbeda nyata (α <
0,05). Dari hasil korelasi kandungan logam
berat cadmium dipengaruhi oleh parameter
pH dan TSS, berdasarkan hasil tren yang
menunjukkan kenaikan TSS dan pH akan
menurunkan kelarutan logam berat
cadmium.
Saran
 Ulangan diperbanyak untuk
mendapatkan hasil analisis yang lebih
baik dan untuk mendapatkan model
regresi yang lebih valid.
 Perlu dilakukan kajian konsentrasi
logam berat di dalam sedimen untuk
memastikan hasil pengukuran yang
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Arinardi,. Trimaningsih dan Sudirjo. 1994.
Pengantar Tentang Plankton
Predominan Disekitar Pulau Jawa
dan Bali. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi, LIPI.
Jakarta.
---------, H.O., Sutomo. B.A., Yusuf. A.S.,
Trimaningsing., Asnaryanti. E dan
Riyono, H.S. 1997. Kisaran
Kelimpahan dan Komposisi
Plankton Predominan di Peraiarn
Kawasan Timur Indonesia. Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi, LIPI. Jakarta.
Arisandi Prigi, 2007. Bencana baru di
Muara Sungai porong. Lembaga
Kajian Ekologi dan Konservasi
Lahan Basah – ECOTON. Gresik
(http://journal Dampak Buangan
Lumpur Lapindo.ac.id. diakses 17
September 2006 10:14:18).
Badan Lingkungan Hidup Daerah. 2007.
Dampak Buangan Lumpur
Sidoarjo. (http://journal Dampak
Buangan Lumpur Lapindo.ac.id.
diakses 18 Maret 2008 13:35)
Bengen, 2000. Tata ruang pengelolaan
wilayah pesisir. Jakarta.
Boyd, C.E. 1982. Water Quality In
Management For Ponds Fish
Culture. Elseviers Scientific
Publishing Company. New York.
395 p.
Bryan, M. 1976. “Heavy-metals mercuryin
the sea”. Toxicol 97:899.
Caton & wilkinson. Kimia anorganik
Toksikologi Logam dasar. Jakarta:
erlangga.
Clark, 1986. Water Quality. Gramedia.
Jakarta.
Cooper, R.J., D. Langlois and J. Olley
(1982) “Heavy-Metals in Tasmanian
Shellfish Monitoring Heavy Metal
Contaminations in the Derwent
Estuary: Use of Oyster and Mussels.
J. App. Toxicol. 99- 109.
Dahuri, 1998. Metode dan teknik analisis
biota air, dalam Materi kursus
penyusun Amdal (27 Oktober – 1
Desember 1997). Pusat penelitian
Lingkungan Hidup, Lembaga
Penelitian IPB..
Darmono (1996) Kandungan Logam bera
Pb, Cd di sekitar Pabrik semen di
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
49
Kabupaten Bogor. Balitvet, Bogor,
hlm. 391-395.
Darmono (1999) Logam dalam Sistem
Biologi Mahkluk Hidup. Jakarta: UI-Press.
Davis dan Cornwell, 1991. Field and
experimental studies of cadmium.
Marine Boil. 63:291-297
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air (Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan). Kanisius.
Yogyakarta.
Fahey, V.A. (1987) Heavy Metal Toxicity
with Reference to Industrial
Development. Dalam: Proc. No.
103. Venerinary Clinitary
Toxicology. Univ. Sydney.
Gesamp, C. D. 1986. “Heavy Metal
Contaminations in the Derwent
Estuary”. J. App. Toxicol. 109.
Gonzalez, E, 1987. Heavy Metal Toxicity
with to Industrial. Venerinary
Clinitary Toxicology. Univ. Sydney.
Harada, 1987. Water Quality In
Management For Fish Culture.
New York. 395 p.
Harahap, 1991. Toxicity of marine
organism caused by polutan. Dalam
: Marine pollution and sea life.
FAO. Fishing News Book Ltd,
Surrey England. 584-594.
Haryono, 1998. The marine aquatic research
experience. ITS-Lab.Lingkungan.
Hidayah, Z. 2009. Modul Praktikum
Statistik ANOVA, Regresi.
Lab.IKL. UNIJOYO.
Hutabarat, S dan Evan, M.S. 1985.
Pengantar Oseanografi.
Universitas Indonesia. Jakarta.
145, 135 – 137 Hal.
Hutagalung, Hughes, Adeney, 1984. Failure
of inorganiclead exposure.
Toxicol.. 31:211-214.
Hutagalung, Hughes, Adeney, 1991.
Carbonmonoxide in the earth
atmosphere.An Avi book.
Hutagalung, Adeney, 1997. Cadmium in
Eurepon Community., New York.
Indraningsih, 2007. Dampak Lumpur di
Muara Sungai porong.
BAPEDAL. Sidoarjo.
(http://journal Dampak Buangan
Lumpur Lapindo.ac.id. diakses 18
Desember 2008 14:20:18).
Koller, L. D. 1980. Heavy Metal Toxicity
with to Agriculture. Toxicol. 109.
Kordi, Tancung, 2007. Thermal aquatic life.
Marine book 34:345-346.
Mahida, N.U. 1986. Pencemaran Air dan
Pemanfaatan Limbah Industri. C.V
Rajawali. Jakarta.
Mahson, 1993. Kandungan Oksigen di
Perairan Cilacap (Segara Anakan)
dan Sekitarnya. P3O LIPI.Jakarta.
MenKLH, 1990. Kriteria baku mutu biota.
Jakarta
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
50
MenKLH, 2004. Kriteria baku mutu biota
dan perikanan dalam perairan.
Jakarta
Moore, 1991. Elements of Marine Ecology
An Introduction Course. Butter
Worths. London
Nanty, D. 1999. Diktat Pengantar mata
Kuliah pencemaran perairan.
Fakultas Perikanan Brawijaya.
Malang
Natsir, M. 1985. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara.
Djambatan. Jakarta. 79 – 129 Hal.
Nybakken, 1992; 1999. Biologi Laut.
Jakarta.
Odum, 1971. Water Quality. Gramedia.
Jakarta.
Oxford. 2005. Kamus Kimia
Lengkap. Jakarta : Erlangga.
Pacyna, 1987. Atmhosphere emissions of
cadmium and mercury from haigh
temperature in power generation and
industry. Dalam : lead, mercury and
arsenic in environment. John Willey
Ltd. Hlm.69-88.
Palar, 2004. Univercity Chemistry. Bakti
Ilmu. Yogyakarta.
Parada, R. S. 1987. Water Quality In
Management For Fish Culture.
New York. 305 p.
Praseno, D.P dan Sugestiningsih. 2000.
Retaid Di Perairan Indonesia.
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi, LIPI.
Jakarta. 2 – 34 Hal.
Pudjaatmaka. 1992. Kimia Anorganik
University. Gramedia. Jakarta.
Razak, 1980. Pencemaran Limbah. Jakarta.
Rochyatun, 1997. Diktat Pengantar mata
Kuliah toksikologi logam berat.
Fakultas Perikanan Brawijaya.
Malang
Romimohtarto dan Juwana. 1999. Biologi
Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang
Biologi laut. Djambatan. Jakarta
Santoso,S. 2001. Buku latihan SPSS
Statistik Parametrik. PT Elex
Media Komputindo. Jakarta
Santoso, E,B. 2006. Setatus Pemanfaatan
Sumber Daya Rajungan (Portunus
Pelagicus) Dengan Metode
Analitik di Perairan Laut Jawa
Kabupaten bangkalan Serta
Alternatif Pengelolaanya. PS Ilmu
Kelautan Fakultas Pertanian
UNIJOYO.
Sastrosupadi, DR. 2003. Penggunaan
Regresi, Korelasi koefisien lintas
dan Analisis Lintas Untuk
Penelitian Bidang Pertanian. Bayu
Media Publising. Malang.
Sastrawijaya, 1991. Jurnal Lingkungan
Hidup dan Kualitan Lingkungan.
LIPI.
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
51
Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931
52

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHRepository Ipb
 
Analisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawarAnalisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawarElly Sufriadi
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Airaji indras
 
Pratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutPratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutAchmad Efendy
 
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...diqki
 
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balikPengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balikChristina Natalia
 
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...Tri Luthfiani
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia nilammelati
 
Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Nur Chawhytz
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriNirmalayaladri
 

Was ist angesagt? (20)

Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAHSEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
SEBARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIMEN ESTUARI WAKAK-PLUMBON, SEMARANG, JAWA TENGAH
 
Tambak udang
Tambak udangTambak udang
Tambak udang
 
Analisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawarAnalisis logam berat pada ikan air tawar
Analisis logam berat pada ikan air tawar
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Air
 
Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
 
Pratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen TerlarutPratikum Oksigen Terlarut
Pratikum Oksigen Terlarut
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3
 
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
 
09 e02375
09 e0237509 e02375
09 e02375
 
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balikPengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
Pengolahan air asin dan payau dgn sistem osmosis balik
 
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
Desain alat destilasi air laut berbasis tenaga surya sebagai alternatif penye...
 
Jurnal uji fisik air
Jurnal uji fisik airJurnal uji fisik air
Jurnal uji fisik air
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
 
Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia Review jurnal for uts kimia
Review jurnal for uts kimia
 
359 394
359 394359 394
359 394
 
Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2Metode pengukuran kualitas limbah 2
Metode pengukuran kualitas limbah 2
 
Review jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industriReview jurnal kimia industri
Review jurnal kimia industri
 
Dampak air
Dampak airDampak air
Dampak air
 

Andere mochten auch

LugShare Learn More
LugShare Learn MoreLugShare Learn More
LugShare Learn Morehindiam
 
Оконные обрамления
Оконные обрамленияОконные обрамления
Оконные обрамленияstawr100
 
Grammar practice for elementary (1)
Grammar practice for elementary (1)Grammar practice for elementary (1)
Grammar practice for elementary (1)thecheekyredbaron
 
Wang my position shift
Wang my position shiftWang my position shift
Wang my position shiftzoewang1030
 
Cocoaheads Linz - Introduction
Cocoaheads Linz - IntroductionCocoaheads Linz - Introduction
Cocoaheads Linz - IntroductionMathias Aichinger
 
Reader profile research
Reader profile researchReader profile research
Reader profile researchAbbie1997
 
Louis calhoun proudly presents the
Louis calhoun proudly presents theLouis calhoun proudly presents the
Louis calhoun proudly presents theOuie Matic
 
Media Music Mag Photoshoot
Media Music Mag PhotoshootMedia Music Mag Photoshoot
Media Music Mag PhotoshootAbbie1997
 
Premera 2014 04 avik roy
Premera 2014 04 avik royPremera 2014 04 avik roy
Premera 2014 04 avik roygmmaffei
 
Семейные подарки (GiftsPro)
Семейные подарки (GiftsPro)Семейные подарки (GiftsPro)
Семейные подарки (GiftsPro)GiftsPro.Ru
 
Прозрачные подарки (GiftsPro)
Прозрачные подарки (GiftsPro)Прозрачные подарки (GiftsPro)
Прозрачные подарки (GiftsPro)GiftsPro.Ru
 
Outfit choice1
Outfit choice1Outfit choice1
Outfit choice1Abbie1997
 
Антаблементы
АнтаблементыАнтаблементы
Антаблементыstawr100
 
Audience Feedback
Audience FeedbackAudience Feedback
Audience FeedbackAbbie1997
 
подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)
подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)
подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)GiftsPro.Ru
 
Powerpoint q1
Powerpoint q1Powerpoint q1
Powerpoint q1Abbie1997
 
Флешки (GiftsPro)
Флешки (GiftsPro)Флешки (GiftsPro)
Флешки (GiftsPro)GiftsPro.Ru
 

Andere mochten auch (20)

LugShare Learn More
LugShare Learn MoreLugShare Learn More
LugShare Learn More
 
Оконные обрамления
Оконные обрамленияОконные обрамления
Оконные обрамления
 
Grammar practice for elementary (1)
Grammar practice for elementary (1)Grammar practice for elementary (1)
Grammar practice for elementary (1)
 
Wang my position shift
Wang my position shiftWang my position shift
Wang my position shift
 
Cocoaheads Linz - Introduction
Cocoaheads Linz - IntroductionCocoaheads Linz - Introduction
Cocoaheads Linz - Introduction
 
Reader profile research
Reader profile researchReader profile research
Reader profile research
 
Final smartboard
Final smartboardFinal smartboard
Final smartboard
 
Istorija interneta
Istorija interneta Istorija interneta
Istorija interneta
 
Louis calhoun proudly presents the
Louis calhoun proudly presents theLouis calhoun proudly presents the
Louis calhoun proudly presents the
 
Media Music Mag Photoshoot
Media Music Mag PhotoshootMedia Music Mag Photoshoot
Media Music Mag Photoshoot
 
Premera 2014 04 avik roy
Premera 2014 04 avik royPremera 2014 04 avik roy
Premera 2014 04 avik roy
 
Семейные подарки (GiftsPro)
Семейные подарки (GiftsPro)Семейные подарки (GiftsPro)
Семейные подарки (GiftsPro)
 
Прозрачные подарки (GiftsPro)
Прозрачные подарки (GiftsPro)Прозрачные подарки (GiftsPro)
Прозрачные подарки (GiftsPro)
 
Outfit choice1
Outfit choice1Outfit choice1
Outfit choice1
 
Антаблементы
АнтаблементыАнтаблементы
Антаблементы
 
Audience Feedback
Audience FeedbackAudience Feedback
Audience Feedback
 
Designing with C.R.A.P.
Designing with C.R.A.P.Designing with C.R.A.P.
Designing with C.R.A.P.
 
подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)
подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)
подборка товаров до 50 руб. (гифтспрод)
 
Powerpoint q1
Powerpoint q1Powerpoint q1
Powerpoint q1
 
Флешки (GiftsPro)
Флешки (GiftsPro)Флешки (GiftsPro)
Флешки (GiftsPro)
 

Ähnlich wie Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sungai porong sebagai area buangan limbah lumpur lapindo

1439 2913-1-km
1439 2913-1-km1439 2913-1-km
1439 2913-1-kmibnunm
 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...Asramid Yasin
 
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratIdentifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratDicky Pulungan
 
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...Mustain Adinugroho
 
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanDickdick Maulana
 
Andrew hidayat 3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki...
 Andrew hidayat   3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki... Andrew hidayat   3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki...
Andrew hidayat 3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki...Andrew Hidayat
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...Repository Ipb
 
DISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docx
DISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docxDISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docx
DISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docxIrfanMsb
 
Erlanggaipbbab1
Erlanggaipbbab1Erlanggaipbbab1
Erlanggaipbbab1Dewi Abiz
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganAsida Gumara
 
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016Fadila Mutmainnah
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanPT. SASA
 
FENOMENA TRANSPORt.pptx
FENOMENA TRANSPORt.pptxFENOMENA TRANSPORt.pptx
FENOMENA TRANSPORt.pptxHazmiAzhari2
 
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...DasaptaErwinIrawan
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam beratyolaprisci31
 

Ähnlich wie Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sungai porong sebagai area buangan limbah lumpur lapindo (20)

1439 2913-1-km
1439 2913-1-km1439 2913-1-km
1439 2913-1-km
 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
 
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratIdentifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
 
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
 
V3n2 rahman
V3n2 rahmanV3n2 rahman
V3n2 rahman
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
 
Bab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasanBab iv hasil dan pembahasan
Bab iv hasil dan pembahasan
 
Andrew hidayat 3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki...
 Andrew hidayat   3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki... Andrew hidayat   3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki...
Andrew hidayat 3918-id-hubungan-pencemaran-pb-lindi-pada-tambak-garam-seki...
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
 
DISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docx
DISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docxDISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docx
DISTRIBUSI KANDUNGAN CO2 TERLARUT DI PERAIRAN.docx
 
Kupang
KupangKupang
Kupang
 
Erlanggaipbbab1
Erlanggaipbbab1Erlanggaipbbab1
Erlanggaipbbab1
 
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
 
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
Jurnal apikes vol 3, no.1 maret 2016
 
Jurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairanJurnal ekologi perairan
Jurnal ekologi perairan
 
FENOMENA TRANSPORt.pptx
FENOMENA TRANSPORt.pptxFENOMENA TRANSPORt.pptx
FENOMENA TRANSPORt.pptx
 
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA  JAKARTA UTARA DA...
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam berat
 
Salinitas
SalinitasSalinitas
Salinitas
 
Muhlis
MuhlisMuhlis
Muhlis
 

Kürzlich hochgeladen

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Kürzlich hochgeladen (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sungai porong sebagai area buangan limbah lumpur lapindo

  • 1. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.2 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 42 ANALISIS KONSENTRASI MERKURI (Hg) DAN CADMIUM (Cd) DI MUARA SUNGAI PORONG SEBAGAI AREA BUANGAN LIMBAH LUMPUR LAPINDO Rachmawatie1 Zainul Hidayah2 Indah Wahyuni Abida2 1 Alumni Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo 2 Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Jl.Raya Telang PO.BOX 2 Kamal Bangkalan Madura East Java E-mai : zain.hidayah99@gmail.com ABSTRAK Tujuan riset ini adalah untuk meneliti konsentrasi Merkuri ( Hg) dan Cadmium ( Cd) di muara Sungai Porong serta menentukan tingkat pencemaran logam berat di area tersebut. Analisa statistic yang digunakan adalah ANOVA dan analisis regresi yang digunakan untuk menguji hubungan logam berat yang terdeteksi dengan parameter penunjang. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Cd telah melewati batasan normal di area muara. Disamping itu, Merkuri (Hg) tidak terdeteksi. Rata-Rata konsentrasi Cd dari 9 stasiun adalah 0,025 - 0,075 mg/liter. Hasil ANOVA menunjukkan rata-rata konsentrasi Cadmium (Cd) dari seluruh stasiun pengamatan adalah berbeda nyata (p < 0,05). Selanjutnya, analisis regresi menunjukkan bahwa model regresi dapat menjelaskan hubungan konsentrasi logam berat Cadmium (Cd) dengan beberapa parameter kualitas air ( R2 < 70%). Kata Kunci : Cadmium, Merkuri, muara Sungai Porong ABSTRACT Objectives of this research were to analyze the concentration of mercury (Hg) and cadmium (Cd) in Porong estuary as well as to determine the level of heavy metals pollution within the area. Statistical analysis, one way ANOVA was used for data analysis. In addition, regression analysis was also used to examine the trend and relationship of heavy metal detected with several water quality parameters. Results showed that the concentration of Cd already exceeded the normal level in the estuary environment. On the other side, Hg was not detected. The mean concentration of Cd from 9 locations was 0,025 – 0,075 mg/liter. ANOVA result showed that the mean of Cd concentration from different locations was significantly different (one way ANOVA, df1: 2, df2: 6, α < 0,05). However, regression analysis showed that the statistical model was not able to significantly explain the correlation between Cd concentration and water quality parameters (R2 <70%). Keywords : Mercury, Cadmium, estuary PENDAHULUAN Wilayah Pesisir merupakan zona interaksi antara lautan dan daratan yang luasnya mencapai 15% dari daratan bumi. Wilayah pesisir di Indonesia sangat potensial, karena merupakan lokasi perdagangan, transportasi, perikanan tangkap, budidaya perairan, industri, pertambangan dan pariwisata. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan pesisir di antaranya: pertumbuhan penduduk, kegiatan-kegiatan manusia, sedimentasi, ketersediaan air bersih dan pencemaran (Nontji, 2002).
  • 2. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 43 Pada tanggal 29 Mei 2006 terjadi semburan lumpur panas di daerah Porong – Sidoarjo akibat dari bocornya saluran pipa pengeboran di Brantas Inc. Semburan lumpur panas tersebut masih berlangsung sampai sekarang. Dampak dari semburan lumpur panas menyebabkan pemukiman, sawah, jalan dan bangunan lainnya terendam, sehingga menyebabkan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Luas areal yang tergenang sampai Oktober 2008 mencapai lebih dari 450 Ha. Untuk menanggulangi agar luas genangan lumpur dan airnya yang terus bertambah, maka di usulkan untuk membuang lumpur lapindo ke laut melalui Sungai Porong. Padahal air lumpur yang bersalinitas tinggi dan mengandung zat-zat kimia menebar potensi degradasi kualitas air di perairan (Badan Lingkungan Daerah, 2007). Salah satu kandungan senyawa yang terdapat dalam lumpur yang di buang ke Sungai Porong adalah logam berat Cadmium (Cd) dan Merkuri (Hg) (Badan Lingkungan Daerah, 2007). Apabila kandungan logam berat Cadmium dan Merkuri telah melebihi standar baku mutu lingkungan, akan berpengaruh terhadap kualitas air di Muara Sungai Porong. Kadar Merkuri untuk standar baku perikanan 0,002 mg/liter sedangkan untuk biota laut 0,001 mg/liter (MENKLH, 2004). Untuk melindungi kehidupan pada ekosistem akuatik, perairan sebaiknya memiliki kadar Cadmium sekitar 0,0002 mg/liter. Berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 standar baku mutu logam berat Cadmium terhadap perikanan yakni 0,01 mg/liter. Kadar Cadmium di spillway dan sumur Banjar Panji rata-rata berkisar 0,011 – 0,125 mg/liter (Badan Lingkungan Daerah, 2007). Dalam penelitian ini parameter utama yang dipantau adalah Cadmium dan Merkuri. Senyawa ini sangat membahayakan kelestarian ekosistem perairan. Keberadaan logam berat cadmium yang berada dalam lumpur di perairan muara Sungai Porong, diduga akan berpengaruh terhadap kualitas air di muara Sungai Porong dan kelangsungan hidup biota air. Mengingat daerah muara Sungai Porong merupakan daerah pertambakan, sehingga dibutuhkan penelitian kadar kandungan logam berat Cd dan Hg di perairan muara Sungai Porong. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kadar kandungan logam berat Cadmium dan Merkuri dan parameter kualitas perairan lainnya di muara Sungai Porong. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisa kandungan Merkuri dan Cadmium di perairan muara sungai Porong. 2. Menentukan status pencemaran merkuri dan Cadmium di perairan muara sungai Porong. 3. Menentukan trend konsentrasi parameter logam berat dan parameter kualitas air. 4. METODE PENELITIAN Kegiatan Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2009, dengan lokasi perairan muara Sungai Porong yang berada diantara di daerah pembuangan saluran semburan lumpur Lapindo Kabupaten Sidoarjo dan perairan Laut di Selat Madura. Pengambilan sampel air dilakukan pada 3 stasiun yaitu stasiun 1 yang berjarak 20 km dari pipa pembuangan lumpur Lapindo, stasiun 2 dekat dengan area pertambakan yang sudah tidak produktif berjarak 1,5 km setelah stasiun 1, dan stasiun 3 dekat dengan area penambangan
  • 3. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 44 pasir dan adanya pembentukan lahan baru berjarak 1,5 km setelah stasiun 2. Pengukuran dan pengambilan sampel air dilakukan seminggu sekali sebanyak 3 kali. Gambar 1 berikut ini adalah peta wilayah studi Gambar 1. Peta Area Penelitian Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan kemerer water sampler pada kedalaman 20 cm dan 75 cm kemudian dikomposit. Perlakuan penanganan terhadap sampel air untuk uji parameter timbal, sampel air yang sudah diambil lalu disimpan dalam botol sampel, diawetkan dengan 3 ml HNO3 pekat khusus untuk sampel logam berat. Untuk TSS dan DO, sampel air disimpan dalam botol sampel dan didinginkan. Analisis logam berat dilakukan di laboratorium teknik lingkungan ITS dengan metode AAS (Automatic Absorbance Spektrofotometer). Sampel di bawa setelah pengambilan sampel di lokasi penelitian. Sedangkan untuk pengukuran parameter penunjang yaitu pH, DO dan TSS serta salinitas dilakukan secara langsung (in situ). Data yang diperoleh di analisis dengan One way ANOVA dan dilanjutkan dengan ANOVA Uji Tukey, merupakan salah satu metode uji statistika yang dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata sampel dari beberapa populasi yang berbeda. Penggunaan ANOVA antara lain untuk mengetahui perbedaan rata-rata parameter kualitas perairan dari 3 jarak stasiun yang berbeda. Pada penggunaan ANOVA asumsi yang digunakan adalah random, normalitas dan homogenitas ragam (Hidayah, 2009). Analisis Regresi Linear Sederhana (RLS) digunakan untuk melihat trend konsentrasi parameter logam berat dan parameter kualitas air. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan persamaan garis lurus Y = a + bX. Selain mencari nilai a dan b pada persamaan RLS (Y = a +bX), output dari analisis ini adalah signifikansi model (dari uji F), koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R2 ). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini kadar merkuri tidak terdeteksi di muara sungai porong. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yakni Badan Lingkungan Daerah (2006), menyatakan kadar merkuri terdeteksi rata-rata 0,009 – 0,012 mg/liter baik di spillway (Desa Mindi) dan di kolam Banjar Panji rata-rata 0,02 mg/liter (dekat sumur Banjar Panji 1). Berdasarkan Harahap (1991), logam berat merkuri mudah larut dan mengubah kestabilan dari bentuk karbonat menjadi hidroksida yang membentuk ikatan partikel pada perairan, kemudian mengendap membentuk lumpur. Penyebab logam berat merkuri tidak terdeteksi di permukaan perairan karena merkuri memiliki sifat yang
  • 4. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 45 mudah mengikat bahan organik dan mengendap di dasar perairan. Logam berat merkuri yang bersatu dengan sedimen menyebabkan kadar logam berat di dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan di perairan. Cadmium (Cd) bersama dengan Hg dan Pb merupakan logam yang hingga kini belum jelas peranannya bagi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Tetapi di dalam suatu perairan Cadmium terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit (renik) dan bersifat tidak larut dalam perairan. Cadmium (Cd) selain bersifat esensial juga toksik terhadap organisme yang hidup di air. Oleh karena sifat tersebut, dalam berbagai penelitian logam berat, logam berat Merkuri dan Cadmium tersebut selalu mendapat prioritas untuk dianalisis dan dievaluasi. Cadmium adalah logam toksik yang umumnya ditemukan dalam pekerjaan-pekerjaan industri, logam Cadmium digunakan secara intensif dalam proses electroplating (Pagoray dalam Surtipanti , 2002). Nilai rata-rata Cadmium pada stasiun ke- 1 yaitu 0,001 mg/liter. Sedangkan pada stasiun lainnya berkisar antara 0,025 – 0,075 mg/liter. Nilai rata – rata konsentrasi logam berat Cadmium pada pengambilan stasiun yang berbeda adalah berbeda nyata (p<0.05). Kandungan parameter Cadmium lebih tinggi pada lokasi ke-3, karena lokasi ini dekat dengan area penambangan pasir dan kondisi tepi laut sudah dibentuk lahan baru berupa daratan sehingga banyak endapan sedimen yang terkandung di perairan ini. Karena kandungan Cadmium memiliki sifat mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam dalam air. Disamping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 standar baku nilai logam berat Cadmium untuk perikanan adalah 0,01 mg/liter. Kriteria baku mutu logam berat Cadmium untuk biota laut menurut Menteri Lingkungan Hidup (2004) adalah 0,001 mg/liter. Kandungan parameter Cadmium di lokasi ke- 2 dan ke- 3 di muara sungai porong nilainya melebihi standar baku, sehingga kondisi perairan ini tidak sesuai untuk kegiatan perikanan dan habitat biota laut. Analisis regresi linier dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara parameter suhu terhadap konsentrasi logam berat Cadmium. Hasil diagram pencar (scatter plot) untuk analisa regresi linier Cadmium dengan suhu disajikan pada Gambar 2. Berdasarkan hasil analisa regresi linier, didapat model dugaan konsentrasi Cadmium (mg/liter) = - 0,239 + 0,009* suhu perairan (0 C). Nilai koefisien determinasi (R2 ) dari hubungan parameter Cadmium dan suhu adalah 8,9 %. Berdasarkan uji- F untuk model dugaan, bahwa model dugaan didapatkan tidak bisa menjelaskan hubungan antara parameter suhu dan logam berat Cadmium (sig> 0,05). Hasil RLS untuk parameter Cd dan suhu menunjukkan tren yang meningkat (Gambar 2). Berdasarkan Palar (2004), kenaikan suhu air akan mengurangi adsorpsi senyawa logam berat pada partikulat. Suhu air yang lebih dingin akan meningkatkan adsorpsi logam berat ke partikulat untuk mengendap di dasar. Sementara saat suhu air naik, senyawa logam berat akan melarut di air karena penurunan laju adsorpsi ke dalam partikulat. Logam yang memiliki kelarutan yang kecil akan ditemukan di permukaan air selanjutnya dengan
  • 5. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 46 y = 0,0089x - 0,2393 R2 = 0,0888 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 28,5 29 29,5 30 30,5 31 31,5 32 32,5 suhu perairan [celcius] cadmium[mg/liter] perpindahan dan waktu tertentu akan mengendap hingga ke dasar, artinya logam tersebut hanya akan berada di dekat permukaan air dalam waktu yang sesaat saja untuk kemudian mengendap lagi. Hal ini ditentukan antara lain oleh massa jenis air, viskositas (kekentalan) air, temperatur air, arus serta faktor-faktor lainnya. Namun, hasil uji F untuk regresi menunjukkan bahwa suhu tidak berpengaruh terhadap konsentrasi Cd. Gambar 2. Regresi Konsentrasi Cadmium (Cd) dan Suhu Perairan Berdasarkan Palar (2004), kenaikan pH dapat melarutkan kandungan logam berat dalam perairan. Hasil diagram pencar (scatter plot) untuk analisa regresi linier Cadmium dengan pH disajikan pada Gambar 3. Menurut hasil analisa regresi linier, didapat model dugaan konsentrasi Cadmium (mg/liter) = 1,033 + (- 0,131)* pH perairan. Nilai koefisien determinasi (R2 ) dari hubungan parameter Cadmium dan pH adalah 56,4 %. Berdasarkan uji- F untuk model dugaan didapatkan hasil bahwa model dugaan dapat menjelaskan hubungan antara parameter pH dan logam berat Cadmium (sig< 0,05). Dari hasil RLS dan scatter plot, di dapatkan tren negatif. Artinya, konsentrasi Cd akan turun seiring dengan naiknya pH perairan. Hal ini sesuai dengan Palar (2004), yang menjelaskan bahwa dalam lingkungan perairan, bentuk logam antara lain berupa ion-ion bebas, pasangan ion organik, dan ion kompleks. Kelarutan logam dalam air dikontrol oleh pH air. Kenaikan pH menurunkan kelarutan logam dalam air, karena kenaikan pH mengubah kestabilan dari bentuk karbonat menjadi hidroksida yang membentuk ikatan dengan partikel pada perairan, sehingga akan mengendap membentuk lumpur (Palar, 2004). y = -0,1308x + 1,0334 R2 = 0,5641 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 pH perairan cadmium[mg/liter] Gambar 3. Regresi Konsentrasi Cadmium (Cd) dan pH perairan Logam berat seperti Zn,Cu, Cd, Pb, Hg dan Ag akan sulit terlarut dalam kondisi perairan yang anoksik dan kandungan oksigen yang rendah (Ramlal, 1987). Hasil diagram pencar (scatter plot) untuk analisa regresi linier Cadmium dengan kadar oksigen terlarut disajikan pada Gambar 4. Berdasarkan hasil analisa regresi linier, didapat model dugaan konsentrasi Cadmium (mg/liter) = - 0,013 + 0,009* oksigen terlarut perairan (mg/liter). Nilai koefisien determinasi (R2 ) dari hubungan parameter Cadmium dan suhu adalah 19,3 %. Berdasarkan uji- F untuk regresi linier model dugaan yang didapatkan tidak bisa menjelaskan hubungan antara parameter oksigen terlarut dan logam berat Cadmium (sig> 0,05). Daya larut logam berat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kondisi lingkungan perairan. Hasil
  • 6. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 47 y = 0,0091x - 0,013 R2 = 0,1935 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0 2 4 6 8 kadar oksigen terlarut [mg/liter] cadmium[mg/liter] y = -1E-05x + 0,0436 R2 = 0,1112 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 padatan tersuspensi [m g/liter] cadmium[mg/liter] regresi menunjukkan bahwa kandungan Cd tinggi seiring dengan meningkatkan kandungan oksigen terlarut. Hal ini sesuai dengan Ramlal (1987), pada daerah yang kekurangan oksigen, misalnya akibat kontaminasi bahan-bahan organik, daya larut logam berat akan menjadi lebih rendah dan mudah mengendap. Logam berat Cadmium akan sulit terlarut dalam kondisi perairan yang anoksik. Logam berat yang terlarut dalam air akan berpindah ke dalam sedimen jika berikatan dengan materi organik bebas atau materi organik yang melapisi permukaan sedimen, dan penyerapan langsung oleh permukaan partikel sedimen (Wilson, 1988). Gambar 4. Regresi Cadmium dan DO Logam berat yang diadsorpsi oleh partikel tersuspensi akan menuju dasar perairan, menyebabkan kandungan logam di air menjadi lebih rendah. Hasil diagram pencar (scatter plot) untuk analisa regresi linier Cadmium dengan padatan tersuspensi disajikan pada Gambar 5. Berdasarkan hasil analisa regresi linier, didapat model dugaan yang dapat menjelaskan keadaan hubungan antara X dan Y dengan konsentrasi Cadmium (mg/liter) = 0,044 + 0,000* padatan tersuspensi perairan (mg/liter). Nilai koefisien determinasi (R2 ) dari hubungan parameter Cadmium dan suhu adalah 11,1 %. Berdasarkan uji- F untuk regresi linier model dugaan yang didapatkan tidak bisa menjelaskan hubungan antara parameter padatan tersuspensi dan logam berat Cadmium (sig> 0,05). Gambar 5. Regresi Cadmium dan TSS Hasil analisa menunjukkan bahwa konsentrasi Cd akan menurun seiring dengan naiknya TSS. Hal ini terjadi karena padatan tersuspensi mengikat Cd dalam kolom perairan. Pengikatan menjadikan Cd yang terlarut dalam perairan mengendap di dasar perairan. Sehingga kadar Cd di kolom perairan menjadi lebih rendah. Menurut Bernhard (1981) konsentrasi logam berat tertinggi terdapat dalam sedimen yang berupa lumpur, tanah liat, pasir berlumpur dan campuran dari ketiganya dibandingkan dengan yang berupa pasir murni. Hal ini sebagai akibat dari adanya gaya tarik elektro kimia partikel sedimen dengan partikel mineral, pengikatan oleh partikel organik dan pengikatan oleh sekresi lendir organisme. KESIMPULAN Dari penelitian di peroleh hasil kandungan logam berat merkuri di lokasi penelitian tidak terdeteksi. Tetapi kandungan logam berat cadmium terdeteksi rata-rata 0,025 – 0,075 mg/liter, yang melebihi standar baku mutu lingkungan untuk biota dan kegiatan perikanan yakni
  • 7. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 48 0,01 mg/liter. Hasil uji one way ANOVA kandungan cadmium berdasarkan lokasi yang berbeda adalah berbeda nyata (α < 0,05). Dari hasil korelasi kandungan logam berat cadmium dipengaruhi oleh parameter pH dan TSS, berdasarkan hasil tren yang menunjukkan kenaikan TSS dan pH akan menurunkan kelarutan logam berat cadmium. Saran  Ulangan diperbanyak untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih baik dan untuk mendapatkan model regresi yang lebih valid.  Perlu dilakukan kajian konsentrasi logam berat di dalam sedimen untuk memastikan hasil pengukuran yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Arinardi,. Trimaningsih dan Sudirjo. 1994. Pengantar Tentang Plankton Predominan Disekitar Pulau Jawa dan Bali. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI. Jakarta. ---------, H.O., Sutomo. B.A., Yusuf. A.S., Trimaningsing., Asnaryanti. E dan Riyono, H.S. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Peraiarn Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI. Jakarta. Arisandi Prigi, 2007. Bencana baru di Muara Sungai porong. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah – ECOTON. Gresik (http://journal Dampak Buangan Lumpur Lapindo.ac.id. diakses 17 September 2006 10:14:18). Badan Lingkungan Hidup Daerah. 2007. Dampak Buangan Lumpur Sidoarjo. (http://journal Dampak Buangan Lumpur Lapindo.ac.id. diakses 18 Maret 2008 13:35) Bengen, 2000. Tata ruang pengelolaan wilayah pesisir. Jakarta. Boyd, C.E. 1982. Water Quality In Management For Ponds Fish Culture. Elseviers Scientific Publishing Company. New York. 395 p. Bryan, M. 1976. “Heavy-metals mercuryin the sea”. Toxicol 97:899. Caton & wilkinson. Kimia anorganik Toksikologi Logam dasar. Jakarta: erlangga. Clark, 1986. Water Quality. Gramedia. Jakarta. Cooper, R.J., D. Langlois and J. Olley (1982) “Heavy-Metals in Tasmanian Shellfish Monitoring Heavy Metal Contaminations in the Derwent Estuary: Use of Oyster and Mussels. J. App. Toxicol. 99- 109. Dahuri, 1998. Metode dan teknik analisis biota air, dalam Materi kursus penyusun Amdal (27 Oktober – 1 Desember 1997). Pusat penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian IPB.. Darmono (1996) Kandungan Logam bera Pb, Cd di sekitar Pabrik semen di
  • 8. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 49 Kabupaten Bogor. Balitvet, Bogor, hlm. 391-395. Darmono (1999) Logam dalam Sistem Biologi Mahkluk Hidup. Jakarta: UI-Press. Davis dan Cornwell, 1991. Field and experimental studies of cadmium. Marine Boil. 63:291-297 Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air (Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan). Kanisius. Yogyakarta. Fahey, V.A. (1987) Heavy Metal Toxicity with Reference to Industrial Development. Dalam: Proc. No. 103. Venerinary Clinitary Toxicology. Univ. Sydney. Gesamp, C. D. 1986. “Heavy Metal Contaminations in the Derwent Estuary”. J. App. Toxicol. 109. Gonzalez, E, 1987. Heavy Metal Toxicity with to Industrial. Venerinary Clinitary Toxicology. Univ. Sydney. Harada, 1987. Water Quality In Management For Fish Culture. New York. 395 p. Harahap, 1991. Toxicity of marine organism caused by polutan. Dalam : Marine pollution and sea life. FAO. Fishing News Book Ltd, Surrey England. 584-594. Haryono, 1998. The marine aquatic research experience. ITS-Lab.Lingkungan. Hidayah, Z. 2009. Modul Praktikum Statistik ANOVA, Regresi. Lab.IKL. UNIJOYO. Hutabarat, S dan Evan, M.S. 1985. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia. Jakarta. 145, 135 – 137 Hal. Hutagalung, Hughes, Adeney, 1984. Failure of inorganiclead exposure. Toxicol.. 31:211-214. Hutagalung, Hughes, Adeney, 1991. Carbonmonoxide in the earth atmosphere.An Avi book. Hutagalung, Adeney, 1997. Cadmium in Eurepon Community., New York. Indraningsih, 2007. Dampak Lumpur di Muara Sungai porong. BAPEDAL. Sidoarjo. (http://journal Dampak Buangan Lumpur Lapindo.ac.id. diakses 18 Desember 2008 14:20:18). Koller, L. D. 1980. Heavy Metal Toxicity with to Agriculture. Toxicol. 109. Kordi, Tancung, 2007. Thermal aquatic life. Marine book 34:345-346. Mahida, N.U. 1986. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. C.V Rajawali. Jakarta. Mahson, 1993. Kandungan Oksigen di Perairan Cilacap (Segara Anakan) dan Sekitarnya. P3O LIPI.Jakarta. MenKLH, 1990. Kriteria baku mutu biota. Jakarta
  • 9. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 50 MenKLH, 2004. Kriteria baku mutu biota dan perikanan dalam perairan. Jakarta Moore, 1991. Elements of Marine Ecology An Introduction Course. Butter Worths. London Nanty, D. 1999. Diktat Pengantar mata Kuliah pencemaran perairan. Fakultas Perikanan Brawijaya. Malang Natsir, M. 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. 79 – 129 Hal. Nybakken, 1992; 1999. Biologi Laut. Jakarta. Odum, 1971. Water Quality. Gramedia. Jakarta. Oxford. 2005. Kamus Kimia Lengkap. Jakarta : Erlangga. Pacyna, 1987. Atmhosphere emissions of cadmium and mercury from haigh temperature in power generation and industry. Dalam : lead, mercury and arsenic in environment. John Willey Ltd. Hlm.69-88. Palar, 2004. Univercity Chemistry. Bakti Ilmu. Yogyakarta. Parada, R. S. 1987. Water Quality In Management For Fish Culture. New York. 305 p. Praseno, D.P dan Sugestiningsih. 2000. Retaid Di Perairan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI. Jakarta. 2 – 34 Hal. Pudjaatmaka. 1992. Kimia Anorganik University. Gramedia. Jakarta. Razak, 1980. Pencemaran Limbah. Jakarta. Rochyatun, 1997. Diktat Pengantar mata Kuliah toksikologi logam berat. Fakultas Perikanan Brawijaya. Malang Romimohtarto dan Juwana. 1999. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biologi laut. Djambatan. Jakarta Santoso,S. 2001. Buku latihan SPSS Statistik Parametrik. PT Elex Media Komputindo. Jakarta Santoso, E,B. 2006. Setatus Pemanfaatan Sumber Daya Rajungan (Portunus Pelagicus) Dengan Metode Analitik di Perairan Laut Jawa Kabupaten bangkalan Serta Alternatif Pengelolaanya. PS Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian UNIJOYO. Sastrosupadi, DR. 2003. Penggunaan Regresi, Korelasi koefisien lintas dan Analisis Lintas Untuk Penelitian Bidang Pertanian. Bayu Media Publising. Malang. Sastrawijaya, 1991. Jurnal Lingkungan Hidup dan Kualitan Lingkungan. LIPI.
  • 10. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 51
  • 11. Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 Oktober 2009 ISSN : 1907-9931 52