SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Matematika Diskrit
PENGERTIAN FUNGSI
Definisi : Misalkan A dan B dua himpunan takkosong.

Fungsi dari A ke B adalah aturan yang mengaitkan setiap
anggota A dengan tepat satu anggota B.

ATURAN :
setiap anggota A harus habis terpasang dengan

anggota B.
tidak boleh membentuk cabang seperti ini.

A

B
ILUSTRASI FUNGSI
A

f

Input

Kotak hitam

B
Output

Ditulis f : A → B, dibaca f adalah fungsi dari A ke B. A disebut domain,
B disebut kodomain. Elemen a ε A disebut argumen dan f(a) εB disebut bayangan(image) dari a.
Himpunan Rf:= { y ε B : y = f(x) untuk suatu x ε A } disebut daerah
jelajah (range) fungsi f dalam B. Bila S ε A maka himpunan
f(S) := { f(s) : s ε S } disebut bayangan (image) himp S oleh fungsi f.
B
A
ILUSTRASI FUNGSI (LANJ)

Fungsi

Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang
mempunyai 2 kawan.

Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang
tidak mempunyai kawan.
GRAFIK FUNGSI
Misalkan f: A  B. Grafik fungsi f adalah

himpunan pasangan terurut {(a,f(a) | a ∈ A}

Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2},

fungsi f didef sbg f(1)=1, f(2)=2, f(3)=1. Maka
grafik fungsi f dapat digambarkan sbb:
B

A
CONTOH FUNGSI
1. Fungsi kuadrat f : R → R, dimana f(x) := x2+x+1.
 x
f ( x) := 
2. Fungsi nilai mutlak f : R → R+ , dimana

jika x ≥ 0
 − x jika x < 0

fungsi ini ditulis juga f(x) := |x|.
3. Misalkan A = himpunan semua negara di dunia dan B = himpunan semua
kota di dunia, f : A → B dimana f(x) := ibukota negara x. Bila x = Malaysia
maka f(x) = Kuala Lumpur, f(Inggris) = London.
4. Misalkan A = himpunan semua buku di perpustakaan dan diberikan
perintah “diberikan buku b dan hitung banyak tanda koma pada buku b
tsb”. Ini mendef. fungsi f : A → Z+ dimana f(x) = banyak koma yang ada
pada buku x.
5. Misalkan A = himpunan semua string bit dan B = himpunan bil bulat positif
Fungsi f : A  B dimana f(S) = banyaknya bit 1 pada string S.
Bila S = (1001101) maka f(S) = 4.
6. Bila f(S) = posisi bit 1 pada string S, apakah f merupakan fungsi ?
FUNGSI FLOORING dan CEILING
1.

Fungsi flooring f : R → Z, dimana f(x):= bil bulat terbesar yang
kurang dari atau sama dengan x. Ditulis juga f(x) = ⌊ x ⌋.

2.

Fungsi ceiling f : R → Z, dimana f(x):= bil bulat terkecil yang lebih
dari atau sama dengan x. Ditulis juga f(x) = ⌈ x ⌉.
CONTOH : Beberapa nilai fungsi flooring dan fungsi ceiling:
⌊0.5⌋ = 0, ⌈0.5⌉ = 1,
⌊-0.5⌋ = -1,
⌈-0.5⌉ = 0
[3.1⌋ = 3, ⌈3.1⌉ = 4,
⌊ 6 ⌋ = 6,
⌈ 6 ⌉ = 6.

Grafik flooring

Grafik ceiling
SIFAT-SIFAT FUNGSI FLOORING DAN FUNGSI
CEILING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

⌊x⌋ = n bila n ≤ x < n+1
⌈x⌉ = n bila n-1< x < n
⌊x⌋ = n bila x-1 < n ≤ x
⌈x⌉ = n bila x ≤ n < x+1
x-1 < ⌊x⌋ ≤ x ≤ ⌈x⌉ < x+1
⌈-x⌉ = - ⌊x⌋
⌊-x⌋ = -⌈x⌉
⌊x+n⌋ = ⌊x⌋+n
⌈x+n⌉ = ⌊x⌋ + n
⌊3.0⌋ = 3 (n)
⌊3.999⌋ = 3
⌊4.0⌋ = 4
Sifat-1
⌊x⌋ = n bila n ≤ x < n+1
⌈3.0⌉ = 3
⌈3.001⌉ =
⌈3.999⌉ =
⌈4.0⌉ =
⌈4.001⌉ =

4
4
4
5

Sifat-2 :
⌈x⌉ = n bila n-1< x ≤ n
 CONTOH: Data yang disimpan pada komputer biasanya dinayatakan dalam

suatu string byte. Tiap byte tersusun atas 8 bit. Berapa byte yang
dibutuhkan untuk menyimpan data dengan 100 bit.
PENYELESIAN: Karena satuan byte bilangan bulat maka harus dibulatkan
ke atas, yaitu dibuthkan ⌈100/8⌉ = ⌈12.5⌉ = 13 byte.

 CONTOH: Pada protokol komunikasi menggunakan backbone network,

data disusun dalam sel ATM yang terdiri dari 53 byte. Berapa sel ATM data
yang dapat ditransmisikan dalam waktu 1 menit jika dengan kecepatan
rata-rata 500 kilobyte per detik.
PENYELESAIAN: Dalam 1 menit dapat ditransmisikan data sebesar
500,000 * 60 = 30,000,000 bit. Padahal tiap ATM memuat 53 byte, masingmasing ATM memuat 53 * 8 = 424 bit. Jadi banyak ATM yang dapat
ditransmisikan harus dibulatkan ke bawah, yaitu
⌊300,000,000/424⌋ = 70,754 ATM.
OPERASI ALJABAR FUNGSI
Misalkan f, g : A → B maka fungsi f + g , cf dan f g

didefinisikan oleh :
(f+g)(x):= f(x)+g(x), (cf)(x):=cf(x), (fg)(x):=f(x) g(x).
Contoh: misalkan f, g : R → R dimana f(x) = x 2 dan

g(x) := x – x2. Diperoleh (f+g)(x) = x, (fg)(x) = x3-x4.
Fungsi f dan g dikatakan sama jika domain dan

kodomainnya sama dan f(x) = g(x) untuk setiap x
dalam domainnya.
Apakah fungsi f(x):=x-2 dan g(x):=(x2-4)/(x+2) sama ?
FUNGSI SATU-SATU (INJEKTIF)
 Fungsi f dikatakan satu-satu atau injektif bila hanya bila

[f(x) = f(y) → x = y ], atau [x  y → f(x)  f(y)].
 Bila kita dapat menunjukkan bahwa kuantor berikut TRUE:
∀x ∀y [f(x) = f(y)  x = y] atau ∀x ∀y [x  y → f(x)  f(y)]
maka fungsi f disimpulkan satu-satu.
 Namun, bila ada x dan y dengan x  y tetapi f(x) = f(y) maka f tidak
satu-satu.
A

B

satu-satu

A

B

tidak satu-satu
 CONTOH: Diberikan fungsi f dari {a, b, c, d} ke {1, 2, 3, 4, 5} dengan

f(a)=4, f(b)=5, f(c)=1 dan f(d) = 3 merupakan fungsi injektif ?
PENYELESAIAN: karena tidak ada anggota B yang mempunyai
pasangan ganda pada A mk fungsi ini injektif.
 CONTOH: Apakah fungsi f: R  R dengan f(x) = x2 satu-satu ?

PENYELESAIAN: Ambil x = 1 dan y = -1, diperoleh f(x) = f(y) = 1.
Jadi ada x, y dengan x ≠ y tetapi f(x) = f(y). Disimpulkan fungsi ini
tidak satu-satu.
 CONTOH: Apakah fungsi dari R ke R ini g(x) = x+5 injektif?

PENYELESAIAN: ambil sebarang x, y dengan x ≠ y , diperoleh
x + 5 ≠ y + 5  g(x)≠ fgy). Jadi g injektif.
FUNGSI KEPADA (SURJEKTIF)
 Fungsi f : A → B dikatakan kepada atau surjektif jika setiap y ∈ B

terdapat x ∈A sehingga y = f(x), yaitu semua anggota B habis
terpasang dengan anggota A. Jadi bila kita dapat membuktikan
kebenaran kuantor berikut:
∀y∈ B ∃x∈ A sehingga y = f(x)
maka f surjektif. Namun, bila ada y∈ B sehingga setiap x∈A, f(x)≠ y
maka f tidak surjektif.
A

B

kepada

A

B

tidak kepada
 CONTOH: Apakah fungsi f(x) = x2 dari R ke R surjektif ?

PENYELESAIAN: Ambil y = -1 suatu bilangan real. Maka untuk
setiap bilangan real x, berlaku x2 = f(x)≠ y. Jadi, f tidak surjektif.
 CONTOH: Apakah fungsi linier h(x)= x-3 dari R ke R surjektif?

PENYELESAIAN: Ambil seb bil real y, maka
y = x-3  x = y+3 memenuhi h(x) = y. Jadi h surjektif.
FUNGSI BIJEKTIF
 Fungsi f : A → B dikatakan bijektif bila ia injektif dan surjektif. Pada

fungsi bijektif, setiap anggota B mempuyai tepat satu pra-bayangan
di A.
A

B
fungsi bijektif

 CONTOH: Apakah fungsi f:{a,b,c,d} {1,2,3,4} dengan f(a)=4,

f(b)=2, f(c)=1 dan f(d)=3 bijektif.
PENYELESAIAN: karena semua nilainya berbeda mk fungsi ini satusatu. Karena semua anggota B habis terpasang maka ia surjektif.
Jadi fungsi ini bijektif.
INVERS FUNGSI
 Misalkan f : A → B fungsi bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang

mengawankan setiap elemen pada B dengan tepat satu elemen
pada A. Invers fungsi f dinyatakan dengan f -1 dimana
f -1 : B → A. DKL,
y = f(x) ↔ x = f -1 (y)
f (b)=a
-1

A

f(a)

f -1(b)

b=f(a)

B

 Fungsi yang mempunyai invers disebut invertibel.
CONTOH: Misalkan f fungsi dari {a, b, c} ke {1, 2, 3}

dengan aturan f(a)=2, f(b)=3 dan f(c)=1. Apakah f
invertibel. Jika ya, tentukan inversnya.
PENYELESAIAN: fungsi f bijeksi sehingga ia invertibel
dengan f -1(1)=c, f -1(3)=b dan f -1(2)=a.
CONTOH: Misalkan f fungsi dari Z ke Z dengan f(x) = x2.

Apakah f invertibel.
PENYELESAIAN: Karena fungsi tidak injektif maupun
bijektif
maka ia tidak invertibel. Jadi inversnya tidak ada.
KOMPOSISI FUNGSI
 Misalkan g: A  B dan f: B  C. Komposisi fungsi f dan g,

dinotasikan f ◦ g adalah fungsi f ◦ g: A  C dengan (f ◦ g)(x):= f(g(x)).
 Bila f: A  B dan g: D  E maka fungsi komposisi
f ◦ g terdefinisi hanya bila f(A) ⊂ D.

g
A

f
B

f◦g

C
Latihan….
Misalkan R={(1,2),(1,3),(2,3),(2,4),(3,1)} dan S adalah

relasi {(2,1),(3,1),(3,2),(4,2),(4,2)}. Tentukan S º R dan
RºS.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Ring
RingRing
Ring
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 

Ähnlich wie Pertemuan 3 relasi & fungsi

RELASI Matematika.ppt
RELASI Matematika.pptRELASI Matematika.ppt
RELASI Matematika.pptAsepMuharam2
 
Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)MeriArianti
 
fungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptxfungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptxFigoRamadhan5
 
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxNovrii1
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiRaden Maulana
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKurcaci Kecil
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06KuliahKita
 
FUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxFUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxMaolanaSyekh
 
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptxBAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptxUmiLestari24
 
Matematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan FungsiMatematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan FungsiMaydina Izzatul
 

Ähnlich wie Pertemuan 3 relasi & fungsi (20)

Fungsi relasi
Fungsi relasiFungsi relasi
Fungsi relasi
 
RELASI Matematika.ppt
RELASI Matematika.pptRELASI Matematika.ppt
RELASI Matematika.ppt
 
Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)
 
fungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptxfungsi, matematika diskrit.pptx
fungsi, matematika diskrit.pptx
 
Fungsi.pdf
Fungsi.pdfFungsi.pdf
Fungsi.pdf
 
5 fungsi
5 fungsi5 fungsi
5 fungsi
 
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
PPT Fungsi.ppt
PPT Fungsi.pptPPT Fungsi.ppt
PPT Fungsi.ppt
 
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integralKeterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
Keterkaitan antara fungsi, limit, kekontinuan, turunan, dan integral
 
Hand out mat_das_upi_0716
Hand out mat_das_upi_0716Hand out mat_das_upi_0716
Hand out mat_das_upi_0716
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 06
 
Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3Teori bahasa dan otomata 3
Teori bahasa dan otomata 3
 
FUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxFUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptx
 
Relasi Dan Fungsi
Relasi Dan FungsiRelasi Dan Fungsi
Relasi Dan Fungsi
 
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptxBAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
BAB 1 FUNGSI INVERS DAN KOMPOSISI FUNGSI.pptx
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Fungsi1
Fungsi1 Fungsi1
Fungsi1
 
Fungsi1
Fungsi1 Fungsi1
Fungsi1
 
Matematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan FungsiMatematika Relasi dan Fungsi
Matematika Relasi dan Fungsi
 

Pertemuan 3 relasi & fungsi

  • 2. PENGERTIAN FUNGSI Definisi : Misalkan A dan B dua himpunan takkosong. Fungsi dari A ke B adalah aturan yang mengaitkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. ATURAN : setiap anggota A harus habis terpasang dengan anggota B. tidak boleh membentuk cabang seperti ini. A B
  • 3. ILUSTRASI FUNGSI A f Input Kotak hitam B Output Ditulis f : A → B, dibaca f adalah fungsi dari A ke B. A disebut domain, B disebut kodomain. Elemen a ε A disebut argumen dan f(a) εB disebut bayangan(image) dari a. Himpunan Rf:= { y ε B : y = f(x) untuk suatu x ε A } disebut daerah jelajah (range) fungsi f dalam B. Bila S ε A maka himpunan f(S) := { f(s) : s ε S } disebut bayangan (image) himp S oleh fungsi f.
  • 4. B A ILUSTRASI FUNGSI (LANJ) Fungsi Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang mempunyai 2 kawan. Bukan fungsi, sebab ada elemen A yang tidak mempunyai kawan.
  • 5. GRAFIK FUNGSI Misalkan f: A  B. Grafik fungsi f adalah himpunan pasangan terurut {(a,f(a) | a ∈ A} Contoh: Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2}, fungsi f didef sbg f(1)=1, f(2)=2, f(3)=1. Maka grafik fungsi f dapat digambarkan sbb: B A
  • 6. CONTOH FUNGSI 1. Fungsi kuadrat f : R → R, dimana f(x) := x2+x+1.  x f ( x) :=  2. Fungsi nilai mutlak f : R → R+ , dimana jika x ≥ 0  − x jika x < 0 fungsi ini ditulis juga f(x) := |x|. 3. Misalkan A = himpunan semua negara di dunia dan B = himpunan semua kota di dunia, f : A → B dimana f(x) := ibukota negara x. Bila x = Malaysia maka f(x) = Kuala Lumpur, f(Inggris) = London. 4. Misalkan A = himpunan semua buku di perpustakaan dan diberikan perintah “diberikan buku b dan hitung banyak tanda koma pada buku b tsb”. Ini mendef. fungsi f : A → Z+ dimana f(x) = banyak koma yang ada pada buku x. 5. Misalkan A = himpunan semua string bit dan B = himpunan bil bulat positif Fungsi f : A  B dimana f(S) = banyaknya bit 1 pada string S. Bila S = (1001101) maka f(S) = 4. 6. Bila f(S) = posisi bit 1 pada string S, apakah f merupakan fungsi ?
  • 7. FUNGSI FLOORING dan CEILING 1. Fungsi flooring f : R → Z, dimana f(x):= bil bulat terbesar yang kurang dari atau sama dengan x. Ditulis juga f(x) = ⌊ x ⌋. 2. Fungsi ceiling f : R → Z, dimana f(x):= bil bulat terkecil yang lebih dari atau sama dengan x. Ditulis juga f(x) = ⌈ x ⌉. CONTOH : Beberapa nilai fungsi flooring dan fungsi ceiling: ⌊0.5⌋ = 0, ⌈0.5⌉ = 1, ⌊-0.5⌋ = -1, ⌈-0.5⌉ = 0 [3.1⌋ = 3, ⌈3.1⌉ = 4, ⌊ 6 ⌋ = 6, ⌈ 6 ⌉ = 6. Grafik flooring Grafik ceiling
  • 8. SIFAT-SIFAT FUNGSI FLOORING DAN FUNGSI CEILING 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ⌊x⌋ = n bila n ≤ x < n+1 ⌈x⌉ = n bila n-1< x < n ⌊x⌋ = n bila x-1 < n ≤ x ⌈x⌉ = n bila x ≤ n < x+1 x-1 < ⌊x⌋ ≤ x ≤ ⌈x⌉ < x+1 ⌈-x⌉ = - ⌊x⌋ ⌊-x⌋ = -⌈x⌉ ⌊x+n⌋ = ⌊x⌋+n ⌈x+n⌉ = ⌊x⌋ + n
  • 9. ⌊3.0⌋ = 3 (n) ⌊3.999⌋ = 3 ⌊4.0⌋ = 4 Sifat-1 ⌊x⌋ = n bila n ≤ x < n+1 ⌈3.0⌉ = 3 ⌈3.001⌉ = ⌈3.999⌉ = ⌈4.0⌉ = ⌈4.001⌉ = 4 4 4 5 Sifat-2 : ⌈x⌉ = n bila n-1< x ≤ n
  • 10.  CONTOH: Data yang disimpan pada komputer biasanya dinayatakan dalam suatu string byte. Tiap byte tersusun atas 8 bit. Berapa byte yang dibutuhkan untuk menyimpan data dengan 100 bit. PENYELESIAN: Karena satuan byte bilangan bulat maka harus dibulatkan ke atas, yaitu dibuthkan ⌈100/8⌉ = ⌈12.5⌉ = 13 byte.  CONTOH: Pada protokol komunikasi menggunakan backbone network, data disusun dalam sel ATM yang terdiri dari 53 byte. Berapa sel ATM data yang dapat ditransmisikan dalam waktu 1 menit jika dengan kecepatan rata-rata 500 kilobyte per detik. PENYELESAIAN: Dalam 1 menit dapat ditransmisikan data sebesar 500,000 * 60 = 30,000,000 bit. Padahal tiap ATM memuat 53 byte, masingmasing ATM memuat 53 * 8 = 424 bit. Jadi banyak ATM yang dapat ditransmisikan harus dibulatkan ke bawah, yaitu ⌊300,000,000/424⌋ = 70,754 ATM.
  • 11. OPERASI ALJABAR FUNGSI Misalkan f, g : A → B maka fungsi f + g , cf dan f g didefinisikan oleh : (f+g)(x):= f(x)+g(x), (cf)(x):=cf(x), (fg)(x):=f(x) g(x). Contoh: misalkan f, g : R → R dimana f(x) = x 2 dan g(x) := x – x2. Diperoleh (f+g)(x) = x, (fg)(x) = x3-x4. Fungsi f dan g dikatakan sama jika domain dan kodomainnya sama dan f(x) = g(x) untuk setiap x dalam domainnya. Apakah fungsi f(x):=x-2 dan g(x):=(x2-4)/(x+2) sama ?
  • 12. FUNGSI SATU-SATU (INJEKTIF)  Fungsi f dikatakan satu-satu atau injektif bila hanya bila [f(x) = f(y) → x = y ], atau [x  y → f(x)  f(y)].  Bila kita dapat menunjukkan bahwa kuantor berikut TRUE: ∀x ∀y [f(x) = f(y)  x = y] atau ∀x ∀y [x  y → f(x)  f(y)] maka fungsi f disimpulkan satu-satu.  Namun, bila ada x dan y dengan x  y tetapi f(x) = f(y) maka f tidak satu-satu. A B satu-satu A B tidak satu-satu
  • 13.  CONTOH: Diberikan fungsi f dari {a, b, c, d} ke {1, 2, 3, 4, 5} dengan f(a)=4, f(b)=5, f(c)=1 dan f(d) = 3 merupakan fungsi injektif ? PENYELESAIAN: karena tidak ada anggota B yang mempunyai pasangan ganda pada A mk fungsi ini injektif.  CONTOH: Apakah fungsi f: R  R dengan f(x) = x2 satu-satu ? PENYELESAIAN: Ambil x = 1 dan y = -1, diperoleh f(x) = f(y) = 1. Jadi ada x, y dengan x ≠ y tetapi f(x) = f(y). Disimpulkan fungsi ini tidak satu-satu.  CONTOH: Apakah fungsi dari R ke R ini g(x) = x+5 injektif? PENYELESAIAN: ambil sebarang x, y dengan x ≠ y , diperoleh x + 5 ≠ y + 5  g(x)≠ fgy). Jadi g injektif.
  • 14. FUNGSI KEPADA (SURJEKTIF)  Fungsi f : A → B dikatakan kepada atau surjektif jika setiap y ∈ B terdapat x ∈A sehingga y = f(x), yaitu semua anggota B habis terpasang dengan anggota A. Jadi bila kita dapat membuktikan kebenaran kuantor berikut: ∀y∈ B ∃x∈ A sehingga y = f(x) maka f surjektif. Namun, bila ada y∈ B sehingga setiap x∈A, f(x)≠ y maka f tidak surjektif. A B kepada A B tidak kepada
  • 15.  CONTOH: Apakah fungsi f(x) = x2 dari R ke R surjektif ? PENYELESAIAN: Ambil y = -1 suatu bilangan real. Maka untuk setiap bilangan real x, berlaku x2 = f(x)≠ y. Jadi, f tidak surjektif.  CONTOH: Apakah fungsi linier h(x)= x-3 dari R ke R surjektif? PENYELESAIAN: Ambil seb bil real y, maka y = x-3  x = y+3 memenuhi h(x) = y. Jadi h surjektif.
  • 16. FUNGSI BIJEKTIF  Fungsi f : A → B dikatakan bijektif bila ia injektif dan surjektif. Pada fungsi bijektif, setiap anggota B mempuyai tepat satu pra-bayangan di A. A B fungsi bijektif  CONTOH: Apakah fungsi f:{a,b,c,d} {1,2,3,4} dengan f(a)=4, f(b)=2, f(c)=1 dan f(d)=3 bijektif. PENYELESAIAN: karena semua nilainya berbeda mk fungsi ini satusatu. Karena semua anggota B habis terpasang maka ia surjektif. Jadi fungsi ini bijektif.
  • 17. INVERS FUNGSI  Misalkan f : A → B fungsi bijektif. Invers fungsi f adalah fungsi yang mengawankan setiap elemen pada B dengan tepat satu elemen pada A. Invers fungsi f dinyatakan dengan f -1 dimana f -1 : B → A. DKL, y = f(x) ↔ x = f -1 (y) f (b)=a -1 A f(a) f -1(b) b=f(a) B  Fungsi yang mempunyai invers disebut invertibel.
  • 18. CONTOH: Misalkan f fungsi dari {a, b, c} ke {1, 2, 3} dengan aturan f(a)=2, f(b)=3 dan f(c)=1. Apakah f invertibel. Jika ya, tentukan inversnya. PENYELESAIAN: fungsi f bijeksi sehingga ia invertibel dengan f -1(1)=c, f -1(3)=b dan f -1(2)=a. CONTOH: Misalkan f fungsi dari Z ke Z dengan f(x) = x2. Apakah f invertibel. PENYELESAIAN: Karena fungsi tidak injektif maupun bijektif maka ia tidak invertibel. Jadi inversnya tidak ada.
  • 19. KOMPOSISI FUNGSI  Misalkan g: A  B dan f: B  C. Komposisi fungsi f dan g, dinotasikan f ◦ g adalah fungsi f ◦ g: A  C dengan (f ◦ g)(x):= f(g(x)).  Bila f: A  B dan g: D  E maka fungsi komposisi f ◦ g terdefinisi hanya bila f(A) ⊂ D. g A f B f◦g C
  • 20. Latihan…. Misalkan R={(1,2),(1,3),(2,3),(2,4),(3,1)} dan S adalah relasi {(2,1),(3,1),(3,2),(4,2),(4,2)}. Tentukan S º R dan RºS.