Pedoman ini memberikan panduan pelaksanaan program padat karya tunai di desa tahun 2018 untuk menciptakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan dengan melibatkan partisipasi masyarakat desa dan mempertahankan semangat gotong royong.
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
PEDOMAN UMUM PELAKSANA PADAT KARYA TUNAI DIDESA TAHUN 2018
1. PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA
TAHUN 2018 MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA
DAN MENGENTASKAN KEMISKINAN
DENGAN TETAP
MEMPERTAHANKAN GOTONG
ROYONG DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DESA
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
2. KATA PENGANTAR
iPedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
Pembangunan Desa sejatinya merupakan pembangunan dari, untuk dan oleh Masyarakat Desa bersama-sama dengan Pemerintah
Desa dan berbagai pihak terkait Desa. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan bahwa Pembangunan Desa
adalah upaya untuk menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa. Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, Pemerintah (Kementerian/Lembaga), Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa harus bekerjasama dan saling mendukung dalam pelaksanaan kebijakan, program
dan kegiatan. Selain itu, diperlukan keterlibatan dan peran serta aktif masyarakat termasuk masyarakat miskin dan marginal, serta Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) sejak dari proses musyawarah desa sampai dengan pelaksanaan dan monitoring evaluasi kegiatan, dengan
mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan dan keadilan sosial.
Presiden menegaskan pentingnya penguatan sinergi Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dan
Pemerintah Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa melalui Padat Karya Tunai (Cash for Work). Upaya tersebut dilakukan
di 1.000 Desa di 100 Kabupaten/Kota yang merupakan Desa dengan permasalahan sosial ekonomi yang harus diatasi dengan segera.
Pelaksanaan padat karya tunai di Desa akan dilakukan oleh Pemerintah (Kementerian/Lembaga), Pemerintah Daerah (Provinsi maupun
Kabupaten/Kota) dan Pemerintah Desa dengan mengutamakan asas kegotongroyongan, partisipasi dan musyawarah.
Pedoman umum ini merupakan acuan pelaksanaan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Penyelarasan dan Penguatan
Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa kepada pihak-pihak yang terkait. Pedoman umum ini
disertai dengan pedoman pelaksanaan yang lebih rinci dari Kementerian/Lembaga dan Daerah terkait. Pelaksanaan program dan kegiatan
Padat Karya Tunai di Desa tetap perlu disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan mempertimbangkan aspek tenaga kerja
(penganggur, setengah penganggur dan masyarakat miskin dan marginal), kondisi geografis, sosial, budaya dan ekonomi serta
mempertahankan daya dukung dan keseimbangan lingkungan. Pedoman umum ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi berbagai
pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah dan desa.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Menteri PPN/Kepala Bappenas
Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Bambang Brodjonegoro, Prof., S.E., M.U.P., Ph.DPuan Maharani
3. D A F T A R I S I
01 02 03 04
05 06
Pendahuluan Arahan Pelaksanaan Dukungan Anggaran
Tahapan Kegiatan
Pengorganisasian Penutup
Lampiran
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
iiPedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
5. 1.1. DEFINISI PADAT KARYA TUNAI
“Padat karya tunai merupakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat marginal/miskin
yang bersifat produktif berdasarkan
pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja,
dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi
kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan
menurunkan angka stunting.”
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
2Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
Tujuan pemberdayaan desa yang berorientasi pada pembangunan manusia dan kebudayaan yaitu “Mewujudkan desa sebagai
tempat yang dapat mengakomodasi berbagai pilihan dan kesempatan bagi masyarakat dengan eksistensinya masing-masing
secara mandiri dan inklusif, serta mengembangkan berbagai aktivitas berbasis kearifan lokal yang produktif dan bernilai
ekonomis.
6. Pemanfaatan Dana Desa ditambah dengan program Kementerian/Lembagake Desa yang dilakukan dengan model
padat karya.
1.2. LATAR BELAKANG
Rapat
Terbatas
Tanggal18
Oktober2017
• Penciptaan lapangan kerja di Desa dioptimalkan dengan padat karya tunai/cash for work,dan swakelola.
• Perlunya koordinasi program K/L di daerah khususnya desa dikonsolidasikan kembali baik perencanaan dan
anggaran.
• Perlunya pelatihan dan pendampingan dalam menggali dan mengembangkanpotensi Desa.
• Penyederhanaan sistem pelaporan dan pertanggungjawaban di Desa.
Rapat
Terbatas
Tanggal3
November
2017
Rakor Tingkat
Menteri
Tanggal8
Desember2017
• Lokasi desasecara prinsip disepakati 1000 desausulan dari TNP2K, Kemenko PMK, dan Bappenas.
• Kementerian/Lembagaberkomitmenuntuk mengintervensi program padat karya tunai di desapada 100 kabupaten
dan 1000 desapercontohan pada tahun 2018.
• Pekerjaan padat karya dengan konsep cash for work tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur tetapi juga untuk
pemberdayaan yang produktif dan berkelanjutan dengan pelibatan BUMDes/Koperasi/UMKM dan tidak hanya
bersumberdari Dana Desa.
• Optimalisasi peran Pendamping Desa dalam pelaksanaan padat karya tunai di Desa.
• Optimalisasi peran aparat pemerintah daerah, perangkat Desa dan masyarakat Desa dalam hal pengawasan
pelaksanaan padat karya tunai di Desa
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
3Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
7. 1.3. RUANG LINGKUP
Pedoman umum pelaksanaan padat karya tunai di desa tahun 2018 ini memuat
tentang prinsip dasar padat karya, tujuan, sasaran dan jenis kegiatan padat
karya. Disamping itu, pedoman ini juga memuat tentang mekanisme
pengorganisasian termasuk didalamnya aspek pembinaan. Pedoman ini
mendorong dan memberikan perhatian terhadap keberlanjutan dan
pemeliharaan hasil kegiatan, agar padat karya tunai di desa tahun 2018
memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat.
Pedoman Umum
Pelaksanaan Padat
Karya Tunaidi Desa
Tahun2018
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
4Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
8. 1.4. KERANGKA PIKIR
PROGRAM DAN
KEGIATAN
Terjadinya migrasi
dan urbanisasi yang
tinggi
Tingginya jumlah
Desa Tertinggal
Masih tingginya
Angka Pengangguran
Masih tingginya
Angka Gizi Buruk
dan Stunting
Masih tingginya
Tingkat Kesenjangan
Pendapatan
Masih tingginya
Angka Kemiskinan
MASALAH
PADAT
KARYA
TUNAI
(CASH
FOR
WORK)
Penciptaan Upah/
Tambahan Pendapatan
MANFAAT DAN
DAMPAK
Perluasan Mutu
Pelayanan Dasar
Peningkatan Produksi
dan Nilai Tambah
Perluasan kesempatan
kerja sementara
Perluasan Akses
Pelayanan Dasar
Peningkatan aksesibilitas
desa (terbukanya desa
terisolir)
Jumlah setengah
penganggur 6 juta
orang di perdesaan
Penduduk miskin di
desa 27,7 juta orang.
10,2 juta orang
tinggal di sekitar dan
dalam kawasan hutan
Status gizi
masyarakat (37,2%
stunting)
Jumlah penganggur
2,39 juta orang di
perdesaan
Jumlah pekerja tak
dibayar 10,58 juta
pekerja di perdesaan
Program dan Kegiatan
Pelaksana
1.Kementerian/Lembaga
2.Pemerintah Daerah
3.Pemerintah Desa
1.PelayananDasar
2.PembangunanPrasarana dan
Sarana
3.Pengembangan Ekonomi
Produktif
4.Pemberdayaan Masyarakat
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
5Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
9. 1.5. DASAR HUKUM
Penugasan dari Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah
kepada Desa meliputi
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan
Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat
Desa.
UU DESA (Ps. 22)
Pemberdayaan masyarakat
Desa dilakukan dengan:
a. mendorong partisipasi
masyarakat dalam
perencanaan dan
pembangunan Desa yang
dilaksanakan secara
swakelola oleh Desa;
b. mengembangkan program
dan kegiatan
pembangunan Desa secara
berkelanjutan dengan
mendayagunakan sumber
daya manusia dan sumber
daya alam yang ada di Desa;
c. menyusun perencanaan dan
penganggaran yang
berpihak kepada
kepentingan warga miskin,
warga disabilitas,
perempuan, anak, dan
kelompok marginal;
PP No.43/2014 (Ps. 127)
Pengadaan Barang/Jasa di
Desa pada prinsipnya
dilakukan secara Swakelola
dengan memaksimalkan
penggunaan material/bahan
dari wilayah setempat,
dilaksanakan secara gotong
royong dengan melibatkan
partisipasi masyarakat
setempat, untuk memperluas
kesempatan kerja, dan
pemberdayaan masyarakat
setempat.
Perka LKPP No. 13/2013(Ps. 4)
Penciptaan lapangan
kerja di desa di
optimalkan dengan
padat karya, cash
for work, dan
swakelola
Arahan Presiden
Pelaksanaan kegiatan yang
dibiayai dari Dana Desa
diutamakan dilakukan secara
swakelola dengan
menggunakan sumber
daya/bahan baku lokal, dan
diupayakan dengan lebih
banyak menyerap tenaga
kerja dari Desa setempat.
PMK50/PMK.07/2017 (Ps.128)
Perpres 54/2010*) (Ps. 26)
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah/Lembaga (termasuk
Kelompok Masyarakat
Pelaksana Swakelola)
PMK 168/PMK.05/2015 jo PMK
173/PMK.05/2016
Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan
Pemerintah pada K/L
SKB 4 Menteri tentang
tentang Penyelarasan
dan Penguatan
Kebijakan Percepatan
Pelaksanaan UU 6/2014
tentang Desa
Keterangan: *) Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan
Presiden 70/2012 junctis Peraturan Presiden 172/2014 junctis Peraturan Presiden 4/2015.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
6Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
10. 1.6. MAKSUD DAN TUJUAN
Memberikan acuan atau
pedoman kerja bagi para
pengelola dan pelaksana
padat karya tunai di Desa
sehingga dapat memahami
dan melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan
sebaik-baiknya.
Menyamakan persepsi,
langkah dan kejelasan
tentang mekanisme
pelaksanaan padat karya
sejak perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan
serta monitoring agar sasaran
kegiatan padat karya dapat
tercapai sesuai tujuan.
1 21.6.A. MAKSUD
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
6Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
11. 1.6. MAKSUD DAN TUJUAN
1.6.B. TUJUAN
5. Menekan jumlah penganggur, setengah penganggur dan masyarakat
miskin.
2. Memupuk rasa kebersamaan, gotong royong dan partisipasi masyarakat
Desa.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat Desa.
4. Mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak,
dan kelompok marginal kepada pelayanan dasar, dengan berbasis
pendekatan pemberdayaan masyarakat.
6. Membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi di Desa.
1. Penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara
swakelola dan padat karya tunai.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
7Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
12. 1.7. SASARAN
1 Penganggur:
Penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang mencari
pekerjaan.
2
Setengah Penganggur:
• Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (<35 jam
seminggu).
• Masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima
pekerjaan.
3 Penduduk miskin:
Memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan.
4 Stunting:
Penduduk yang memiliki balita bermasalah gizi.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
8Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
13. ARAHAN PELAKSANAANBAB 2
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
9Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
14. 2.1. PRINSIP PADAT KARYA TUNAI DI DESA
TAHUN 2018
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
10
KEWENANGAN YANG
DITUGASKAN
KEPADA DESA
11. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa yang pembiayaannya
bersumber dari Non APBDesa diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa harus memiliki dampak
positif terhadap produktifitas, kesejahteraan masyarakat, dan
pertumbuhan perekonomian.
1. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai di
Desa perlu disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dengan
mempertimbangkan aspek tenaga kerja (penganggur, setengah
penganggur dan masyarakat marginal/miskin), kondisi geografis,
sosial, budaya dan ekonomi serta mempertahankan daya
dukung dan keseimbangan lingkungan.
2. Pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai di Desa
berdasarkan asas “DARI, OLEH dan UNTUK masyarakat”.
Pemerintah berperan sebagai fasilitator yang mendampingi
pemerintah Desa, BPD dan masyarakat Desa untuk
melaksanakan pembangunan Desa secara partisipatif dan
gotong royong.
3. Pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilakukan
dengan mengutamakan prinsip transparan dan akuntabel baik
secara moral, teknis, legal maupun administratif kepada semua
pihak.
5. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan dengan
mendorong adanya sumbangan dana, tenaga, material, dan
asset bergerak dan/atau tidak bergerak dari warga Desa yang
berkecukupan.
6. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan dengan
mendahulukan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa
yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja, teratasinya
kesenjangan, dan terentaskannya warga miskin.
7. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan secara
mandiri oleh Desa dengan mendayagunakan tenaga kerja,
bahan material, serta peralatan dan teknologi sederhana yang
ada di Desa.
EFEKTIF
INKLUSIF
PARTISIPATIF
DAN
GOTONG
ROYONG
TRANSPARAN
DAN AKUNTABEL
SWADAYA
SWAKELOLA
8. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dilaksanakan dengan
memastikan adanya rencana pengelolaan dalam
pemanfaatannya, pemeliharaan, perawatan dan pelestariannya.
PRIORITAS
KEBERLANJUTAN
BERBASIS
KEWENANGAN
LOKAL DESA DAN
HAK ASAL USUL
DISEPAKATI DALAM
MUSYAWARAH DESA
9. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa dibahas dan disepakati
dalam musyawarah desa yang diselenggarakan berdasarkan
asas kesamaan dan kesetaraan bagi setiap peserta musyawarah
Desa melalui hak bicara, hak berpendapat dan hak bersuara
dalam mencapai kemufakatan bersama.
10. Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa yang pembiayaannya
bersumber dari APBDesa harus menjadi bagian dari Daftar
Kewenangan Desa berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
PENENTUAN
UPAH
12. Batas Bawah dan Batas Atas Upah/HOK ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan Musyawarah Desa mengacu pada Peraturan Bupati/Walikota.
Adapun Batas Atas Upah/HOK dibawah Upah Minimum Provinsi. Besaran upah/HOK lebih lanjut akan diatur oleh Peraturan Bupati/Walikota.
15. 2.2. MODEL PADAT KARYA TUNAI (CASH FOR WORK)
UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Intervensi dalam model Cash for Work umumnya digunakan pada wilayah
penanganan pasca bencana, wilayah rawan pangan (food insecurity), atau wilayah
pasca konflik. Namun, tidak menutup kemungkinan model ini menjadi salah satu
instrumen dalam penanggulangan kemiskinan.
KERANGKAPIKIR MODEL CASH FOR WORK:
Ditujukan bagi
masyarakat kurang
mampu.
Menciptakan kegiatan
yang berdampak pada
peningkatan
pendapatan (income
generating activities)
tanpa sepenuhnya
menggantikan
pekerjaan yang lama.
Merupakan
kesempatankerja
sementara.
Mekanisme dalam
penentuan upah dan
pembagianupah
dibangun secara
partisipatif dalam
musyawarah desa.
Berdasarkan rencana
kerja yang disusun
sendiri oleh Desa
sesuai dengan
kebutuhan lokal.
Difokuskan pada pembangunan
sarana prasarana perdesaan
atau pendayagunaan
sumberdayaalam secara lestari
berbasis pemberdayaan
masyarakat.
2
1 3
4
5
6
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
11Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
16. 2.3. MANFAAT
1 2
Mengurangi jumlah penganggur, setengah
penganggur dan masyarakat miskin di Desa.
Meningkatkan produktivitas, pendapatan dan
daya beli masyarakat Desa.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
12Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
17. 2.4. DAMPAKKementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
13
1 3
2
5
6
Tersedianya
lapangan kerja dan
usaha bagi
penganggur,
setengah
penganggurdan
masyarakat miskin.
Tumbuhnya rasa
kebersamaan,
keswadayaan,
gotong-royong dan
partisipasi
masyarakat.
Terkelolanya
potensi
sumberdayalokal
secara optimal.
Turunnya arus
migrasi dan
urbanisasi.
Terjangkaunya
(aksesibilitas) masyarakat
Desa terhadap pelayanan
dasar dan kegiatan sosial-
ekonomi.
4
Turunnya jumlah
balita kurang gizi
(stunting) di Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
18. 2.5. JENIS KEGIATAN
1
2
3
Pembangunan dan/atau rehabilitasi sarana
prasarana perdesaan sesuai dengan daftar
kewenangan Desa, antara lain: perbaikan alur
sungai dan irigasi, pembangunan dan/atau
perbaikan jalan dan jembatan skala Desa,
tambatan perahu.
Pemanfaatan lahan untuk meningkatkan
produksi, termasuk di kawasan hutan,
antara lain:
• Pertanian;
• Perhutanan;
• Perkebunan;
• Peternakan; dan
• Perikanan.
Kegiatan produktif lainnya, antara lain:
• Pariwisata;
• Ekonomi kreatif, pengembangan potensi ekonomi lokal dengan
mendorong kewirausahaan;
• Pengelolaan hasil produksi pertanian;
• Pengelolaan usaha jasa dan industri kecil.
4
Pemberdayaan Masyarakat, antara lain:
• Pengelolaan sampah;
• Pengelolaan limbah;
• Pengelolaan lingkungan pemukiman;
• Pengembangan energi terbarukan;
• Penyediaan dan pendistribusian makanan
tambahan bagi anak (bayi dan balita).
5
Kegiatan lainnya
Kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan
penyelesaian pekerjaan fisik bangunan, tetapi
mendukung keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
fisik tersebut, misalnya antara lain: mengemudikan
kendaraan pengangkut bahan dan alat kerja.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
14Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
19. 2.6. SIFAT KEGIATAN
1 2 3
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
15
Pelaksanaan Kegiatan
Padat Karya Tunai di
Desa bersifat
swakelola dengan
tetap dimungkinkan
adanya pengadaan
barang/jasa sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Upah kerja diberikan
secara langsung
kepada warga Desa
yang terlibat kegiatan
Padat Karya Tunai.
Upah kerja dimaksud
diberikan secara
harian, namun apabila
tidak memungkinkan
diberikan secara
mingguan.
Mengutamakan
penggunaan tenaga
kerja dan
material/bahan baku
yang berasal dari
warga Desasetempat,
sehingga bisa
menyerap tenaga kerja
dan memberikan
pendapatan bagi warga
Desa yang terlibat di
kegiatan Padat Karya
Tunai.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
20. 2.7. KRITERIA KEGIATANKementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
16
Pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan secara
BERKELOMPOK,
dengan seorang
pengawas di dalam
setiap kelompok.
Pekerjaan dapat
dikerjakan oleh
masyarakat Desa yang
memiliki dan tanpa
memiliki keterampilan
pertukangan serta
diawasi oleh tenaga
terlatih yang berasal dari
unsur masyarakat Desa
untuk memastikan hasil
pekerjaan berkualitas.
Kegiatan dilakukan
dengan
menggunakan
peralatan,
pengetahuan dan
teknologi tepat
guna.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
21. TENAGAKERJA
INDONESIA
Diutamakan Desa yang
menjadi kantong Tenaga
Kerja Indonesia
5
2.8. KRITERIA LOKASI
KEMISKINAN
Merupakan kantong
kemiskinan
TINGKAT
PERKEMBANGAN
DESA
Termasuk desa
tertinggal dan
desa berkembang
STUNTING
Desa dengan Stunting
Tinggi
Desa yang banyak
penganggur
4
3
2
1
PENGANGGURAN
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
17Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
22. 1. ACEH TENGAH
2. PIDIE
3. LANGKAT
4. PADANG LAWAS
5. NIAS UTARA
6. GUNUNG SITOLI
7. PASAMAN
8. PASAMAN BARAT
9. ROKAN HULU
10. KERINCI
11. OGAN KOMERING ILIR
12. KAUR
13. LAMPUNG SELATAN
14. LAMPUNG TIMUR
15. LAMPUNG TENGAH
16. BANGKA BARAT
17. NATUNA
SUMATERA
1. KEPULAUAN
SERIBU
2. BOGOR
3. SUKABUMI
4. CIANJUR
5. BANDUNG
6. GARUT
7. TASIKMALAYA
8. KUNINGAN
9. CIREBON
10. SUMEDANG
JAWA - BALI
11. INDRAMAYU
12. SUBANG
13. KARAWANG
14. BANDUNG
BARAT
15. CILACAP
16. BANYUMAS
17. PURBALINGGA
18. KEBUMEN
19. WONOSOBO
20. KLATEN
21. GROBOGAN
22. BLORA
23. DEMAK
24. PEMALANG
25. BREBES
26. KULON PROGO
27. TRENGGALEK
28. MALANG
29. JEMBER
30. BONDOWOSO
31. PROBOLINGGO
32. NGANJUK
33. LAMONGAN
34. BANGKALAN
35. SAMPANG
36. PAMEKASAN
37. SUMENEP
38. PANDEGLANG
39. GIANYAR
17 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
39 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
1. LOMBOK BARAT
2. LOMBOK TENGAH
3. LOMBOK TIMUR
4. SUMBAWA
5. DOMPU
6. LOMBOK UTARA
7. SUMBA BARAT
8. SUMBA TIMUR
9. TIMOR TENGAH
SELATAN
10. TIMOR TENGAH
UTARA
NUSA TENGGARA
11. ALOR
12. LEMBATA
13. NGADA
14. MANGGARAI
15. ROTE NDAO
16. SUMBA TENGAH
17. SUMBA BARAT
DAYA
18. MANGGARAI
TIMUR
19. SABU RAIJUA
19 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
1. KETAPANG
2. BARITO TIMUR
3. HULU SUNGAI
UTARA
4. PENAJAM PASER
UTARA
5. MALINAU
KALIMANTAN
5 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
1. BOLAANG MONGONDOW
UTARA
2. BANGGAI
3. ENREKANG
4. BUTON
5. BOALEMO
6. GORONTALO
7. MAJENE
8. POLEWALI MANDAR
9. MAMUJU
SULAWESI
9 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
1. MALUKU TENGAH
2. SERAM BAGIAN BARAT
3. HALMAHERA SELATAN
4. SORONG SELATAN
5. TAMBRAUW
6. JAYAWIJAYA
7. TOLIKARA
8. NDUGA
9. LANNY JAYA
10.DOGIYAI
11.INTAN JAYA
MALUKU - PAPUA
11 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
2.9. 100 KABUPATEN/KOTA SASARAN
PADAT KARYA TUNAI DI DESAKementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
18Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
23. 2.10. KELOMPOK SASARAN TENAGA KERJA PADAT
KARYA TUNAI
1 2 3
Kelompok penganggur,
setengah penganggur dan
warga miskin.
Pencari nafkah
utama
keluarga.
Laki-laki, wanita dan pemuda
usia produktif dan bukan
anak-anak.
4
Petani/kelompok petani
yang mengalami paceklik
dan menunggu masa
tanam/panen.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
19Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
Tenaga kerja yang
kehilangan
pekerjaan (ter-
PHK).
5
24. Pemenuhan 30% HOK dari keseluruhan alokasi kegiatan pembangunan Desa bersifat
wajib dan harus dilaksanakan oleh seluruh Desa penerima dana desa.
Bagi desa yang telah menetapkan APBDesa sebelum terbitnya
SKB 4 Menteri tentang Penyelarasan Dan Penguatan Kebijakan
Percepatan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa
Agar melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Desa merevisi APBDesa untuk menyesuaikan pemenuhan
HOK minimal sebesar 30 %.
b. Jika tidak mencapai 30% HOK, maka Desa melakukan
melakukan penyesuaian perhitungan RAB dan desain
teknis kegiatan.
2.11. ARAHAN TEKNIS PELAKSANAAN
PADAT KARYA TUNAI DI DESA
YANG BERSUMBER DARI APBDES
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Bagi Desa yang belum menetapkan APBDesa
sampai dengan diterbitkannya SKB 4 Menteri
tentangPenyelarasan Dan Penguatan Kebijakan
Percepatan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
Tahun 2014 Tentang Desa agar menyusun RAB dan
Desain Teknis kegiatan pembangunan untuk
memenuhi minimal 30% HOK dari keseluruhan
alokasi kegiatan pembangunan Desa.
20Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
25. Kementerian Pertanian, KementerianPerhubungan, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, KementerianDesa PDTT,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Nasional Pengelola
Perbatasan wajib melaksanakan padat karya tunai di Desa.
2.12. ARAHAN TEKNIS PELAKSANAAN
PADAT KARYA TUNAI DI DESA
YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Kementerian/Lembagalainnya dapat melaksanakan padat
karya tunai di Desa.
Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa yang bersumber dari anggaran Kementerian/Lembaga mengacu pada pengadaan barang/jasa yang
sudah dilakukan sesuai Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan Presiden 70 Tahun 2012
junctis Peraturan Presiden 172 Tahun 2014 junctis Peraturan Presiden 4 Tahun 2015.
Dalam hal dimungkinkan untuk melakukan swakelola Tipe III atau Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola agar Kementerian/Lembaga
melakukan revisi pengadaan barang/jasa.
Bagi K/L yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan swakelola tipe III sesuai peraturan perundang-undangan wajib melibatkan kelompok
penganggur, setengah penganggur dan warga miskin, pencari nafkah utama keluarga, laki-laki, wanita dan pemuda usia produktif dan bukan
anak-anak, tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau diputus hubungan kerja, dan petani/kelompok petani yang mengalami paceklik dan
menunggu masa tanam/panen.
Kementerian/Lembaga perlu melakukan revisi DIPA 2018 untuk pelaksanaan padat karya tunai di 1000 Desa di 100 Kab/Kota.
21Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
26. DUKUNGAN ANGGARANBAB 3
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
20Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
27. 3.1. ANGGARAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN
PADAT KARYA TUNAI DESA
DANA DESA
ANGGARAN
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
ANGGARAN
PEMERINTAH
DAERAH
1
2
3
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
21Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
28. 3.1. ANGGARAN UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN
PADAT KARYA TUNAI DESA
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
22
• Penggunaan Dana Desa
dilakukan secara swakelola, sejak
tahap perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan dilakukan
secara mandiri oleh desa dan
memungkinkan untuk tidak
dikontrakkan kepada pihak
ketiga/kontraktor.
• Pelaksanaan kegiatan Padat
karya Tunai di Desa yang
menggunakan Dana Desa
dilakukan oleh Tim Pengelola
Kegiatan (TPK)dan dalam
penetapan harga satuan
kegiatan/hari orang kerja (HOK)
mengacu pada peraturan
Bupati/Walikota Tentang Harga
Satuan Biaya setempat.
SumberDana yang berasal dari
Kementerian/lembaga yang dapat
digunakan untuk kegiatan padat
karya tunai di desa tahun 2018 dapat
berbentuk:
• Bantuan Pemerintah (Swakelola
oleh K/L (DIPAPusat))
• Tugas Pembantuan (TP) dan
• Bantuan Sosial.
Pelaksanaan kegiatan padat karya
tunai di Desa yang menggunakan
sumberdana dari Kementerian/
Lembagadikelola sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
SumberDana yang berasal dari Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota dapat berbentuk:
• Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan/atau
APBD Kabupaten/Kota kepada Desa untuk
membiayai kegiatan padat karya tunai yang masuk
dalam daftar kewenangan Desa berdasarkan Hak
Asal Usul dan Kewenangan Skala Lokal Desa;
• Pembiayaan program/kegiatanyang diswakelola
oleh pemerintah provinsi dan/atau pemerintah
Kabupaten/Kota untuk membiayai kegiatan padat
karya tunai yang tidak termasuk dalam daftar
kewenangan Desaberdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Skala Lokal Desa,
Pelaksanaan program/kegiatan padat karya tunai di
Desa yang dibiayai dengan APBD Provinsi dan/atau
APBD Kabupaten/Kota dikelola sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
DANA DESA
ANGGARAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
29. • Kementerian/Lembaga melaksanakan kegiatan padat karya tunai di desa sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan
Presiden 70/2012 junctis Peraturan Presiden 172/2014 junctis Peraturan Presiden 4/2015.
• Lokasi percontohan di 1.000 desa pada 100 Kabupaten/Kota.
KEMENTERIAN DESAPDTT
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN PUPR
KEMENTERIAN PERTANIAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
KEMENTERIAN PARIWISATA
KEMENTERIAN TENAGA KERJA
BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN
KEMENTERIAN PELAKSANA UTAMA
3.2. PADAT KARYA MELALUI PROGRAM
KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA LAINNYA YANG MEMILIKI
KEGIATAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
23Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
30. No Kementerian Jenis Kegiatan Tahun 2018
Alokasi APBN
2018
(dalam milyar
rupiah)
Kapasitas
Program/Kegiatan
pada tahun 2018
Kesesuaian Lokasi
Kegiatan dengan
Lokasi Padat Karya
dan Stunting
1. Kementerian Desa PDTT
Pembangunan Embung Desa,
Sarana Olah Raga Desa, Sarana
dan Prasarana Dasar Desa
5.145,3 330 Kabupaten 63 Kabupaten
2. Kementerian Kesehatan Pemberian Makanan Tambahan 60.091,3 100 Kabupaten 100 Kabupaten
3. Kementerian PUPERA
PAMSIMAS, pengolahan sampah
dan lainnya
107.300,0 n/a n/a
4. Kementerian Pertanian
Sarana prasarana pertanian
berbasis komoditas
23.820,8 220 Kabupaten 56 Kabupaten
5.
Kementerian Kelautan &
Perikanan
Minapadi, kampung nelayan, Pugar,
Bioflok
7.287,6 n/a 20 Kabupaten
6. Kementerian Perhubungan
Jaringan kereta api, pembangunan
drainase di bandara dan pelabuhan
48.187,6 n/a 35 Kabupaten
7. Kementerian Pariwisata Gerakan Sadar Wisata 3.733,4 n/a 3 Kabupaten
8. Kementerian Tenaga Kerja
Penyerapan tenaker di desa
kantong TKI dan daerah kemiskinan
3.991,2 n/a 26 Kabupaten
9.
Badan Nasional Pengelola
Perbatasan
Pembangunan dan rehabilitasi
sarana dan prasarana perbatasan
203,5 12 Kabupaten 5 Kabupaten
n/a = data belum tersedia.
3.3. INVENTARISASI KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
UNTUK PADAT KARYA MAUPUN PENANGANAN STUNTING
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
24
Keterangan: Masih dimungkinkan untuk Kementerian/Lembaga lainnya untuk melaksanakan padat karya tunai di Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
31. TAHAPAN KEGIATANBAB 4
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
25
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
32. 4.1. TAHAPAN TEKNIS
PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA (CASH FOR WORK )
Yang Bersumber dari Dana Desa, Anggaran K/L dan Anggaran Pemda
PERENCANAAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN
PEMANTAUAN
EVALUASI DAN PELAPORAN
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
1 2 3 4 5
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
26
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
33. 4.2. PENYELARASAN WAKTU PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
DALAM RANGKA PADAT KARYA TUNAI DI DESA
YANG BERSUMBER DARI APBDESA
DES
2017
JAN
2018
FEB
2018
MAR
2018
APR
2018
MEI
2018
JUN
2018
JUL
2018
AGT
2018
SEP
2018
OKT
2018
NOV
2018
DES
2018
JAN
2019
FEB
2019
MAR
2019
Proses Perencanaan dan Penganggaran Perdesaan menurut PP No.43/2014
Juncto PP No.47/2015
Penyaluran Dana Desa menurut PP No.60 Tahun 2014
Juncto PP No.22/2015 Junctis PP No.8/2016, dan PMK
N0.50/2017
N+1 (Evaluasi
Pemb.Desa Padat
Karya Tunai) dan
Kemungkinan Replikasi
N = Pelaksanaan dan Pemantauan Pembangunan Desa Padat Karya Tunai
Keterangan: percepatan pengalokasian Dana Desa dari pusat ke RKUD mulai Januari 2018.
Persiapan
pelaksanaan
ke Desa
Review
APBDes oleh
Kabupaten/
Kota dan
Desa
Sosialisasi
Pedoman untuk
Informasi Pelaks.
Kegiatan K/L dan
Daerah di Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Penyaluran DD Tahap
I (60%) diupayakan
bulan Januari ke
RKUD. Paling lambat 7
hari kerja disampaikan
dari RKUD ke RKD
Sosialisasi Pedoman
untuk Informasi Pelaks.
Kegiatan dan Daerah
oleh Provinsi dan
Kabupaten/Kota ke Desa
Laporan
realisasi
pelaksanaan
APBDesa
kepada
Bupati/Walikota
semester I
Penyaluran DD
Tahap II (40%).
Paling lambat 7 hari
kerja disampaikan
dari RKUD ke RKD
Laporan realisasi pelaksanaan
APBDesa kepada
Bupati/Walikota semester II
Laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada
BPD dam Bupati/Walikota
(melalui Camat)
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
27
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
34. 4.3. TAHAPAN TEKNIS PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI DI
DESA YANG BERSUMBER DARI APBDESA
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
28
Penyusunan RAPBDesa berdasarkan RKP Desa.1
2
3
4
5
Menganggarkan
kegiatan-kegiatan yang
bersifat padat karya
(skema cash for work)
yang diwajibkan untuk
didanai dengan Dana
Desa dalam APBDes.
Review RAPBDesa oleh Kabupaten/Kota maupun Desa.
Persiapan Pelaksanaan
Pembentukan TPK, penyusunan rencana kerja, pendataan tenaga kerja
dan identifikasi sumber daya lokal yang akan diambil secara padat karya,
pengadaan barang dan jasa.
Pelaksanaan (pelibatan tenaga kerja lokal sesuai tujuan padat karya tunai
dan pelaksanaan HOK, pembayaran upah).
Pelaporan (data tentang HOK, jumlah tenaga kerja yang terlibat, anggaran
yang diserap untuk upah).
Keterangan: Pengaturan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan antara lain: PMK50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa juncto Peraturan Kepala LKPP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa, Permendesa PDTT
No.19/2017 tentang Prioritas penggunaan Dana Desa, Permendagri No.113/2014 tentang pengelolaan keuangan desa, Permendagri No.114/2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
6
Pembinaan dan Pengawasan.
35. 4.4. PENYELARASAN WAKTU PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN DALAM RANGKA PADAT KARYA TUNAI DI DESA
YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN K/L
DES
2017
JAN
2018
FEB
2018
MAR
2018
APR
2018
MEI
2018
JUN
2018
JUL
2018
AGT
2018
SEP
2018
OKT
2018
NOV
2018
DES
2018
JAN
2019
FEB
2019
MAR
2019
Proses Perencanaan dan Penganggaran Perdesaan menurut PP No.43/2014
Juncto PP No.47/2015
Penyaluran Dana Desa menurut PP No.60 Tahun 2014
Juncto PP No.22/2015 Juncto PP No.8/2016, dan PMK
N0.50/2017
N+1 (Evaluasi
Pemb.Desa Padat
Karya Tunai) dan
Kemungkinan Replikasi
N = Pelaksanaan dan Pemantauan Pembangunan Desa Padat Karya Tunai
Persiapan
(Sosialisasi)
di awal
Januari
Pendataan
Tenaga
Kerja di
akhir Januari
Pelaksanaan (pelibatan tenaga kerja lokal dari Desa) dan pemantauan awal Februari-awal
Desember Evaluasi
Persiapan
(Sosialisasi)
di awal
Januari
Pembentukan
Panitia dari
Pokmas
Pendataan
Tenaga Kerja
Pelaksanaan (pelibatan tenaga kerja lokal dari Desa) dan pemantauan awal Februari-awal
Desember
Evaluasi
SWAKELOLA TIPE III/ KELOMPOK
MASYARAKAT PELAKSANA SWAKELOLA
K/L PENANGGUNG JAWAB ANGGARAN
atau PIHAK KETIGA/KSO)
Keterangan: Kemungkinan Revisi DIPA2018 untuk penyesuaian lokasi
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
29
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
36. 4.6. TAHAPAN PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA
YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (SWAKELOLA
TIPE III ATAU KELOMPOK MASYARAKAT PELAKSANA SWAKELOLA)
PERSIAPAN PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMANTAUAN EVALUASI DAN PELAPORAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Penyampaian informasi kegiatan, lokasi dan anggaran yang tertuang dalam Rencana Kerja Kementerian/Lembaga kepada Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa.
1. Sosialisasi kegiatan padat karya tunai di desa dan petunjuk teknis operasional kegiatan tersebut kepada kepada Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa.
2. Sosialisasi DesainTeknis dan Rencana Kerja Teknis Kegiatan berupa pekerjaan konstruksi sederhana kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana
Swakelola dan berbagai pihak terkait di daerah dan desa.
3. Pendataan tenaga kerja lokal dan identifikasi sumber daya lokal (bahan material, peralatan, teknologi) sesuai dengan Desain Teknis dan Rencana Kerja
Teknis Kegiatan. K/L melakukan pendaftaran seluruh pekerja pada jaminan kesehatan untuk melindungi dari kecelakaan kerja.
4. Melakukan penyesuaian kembali antara Desain Teknis dan Rencana Kerja Teknis Kegiatan dengan kebutuhan dilapangan.
5. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa berdasarkan Perpres No.54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Perpres No.70/2012
junctis Perpres No.172/2014 junctis Perpres No. 4/2015.
1. Melakukan peningkatan kapasitas bagi pengawas, pengelola dan/atau pelaksana teknis untuk Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola .
2. Memberikan pembinaan teknis pada Pemerintah desa dan pendampingan teknis pada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola yang bekerja sebagai
pengawas, pengelola maupun pekerja teknis.
3. Mendorong pelibatan tenaga kerja lokal pada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola sesuai dengan tujuan padat karya tunai di desa.
4. Melakukan serah terima hasil pekerjaan dari K/L penanggungjawab ke Pemerintah Desa dan Kelompok Masyarakat sesuai ketentuan perundangan.
1. K/L Penanggungjawab anggaran melakukan pemantauan berkala (bulanan atau triwulanan) terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan dan kualitas
pemanfaatan sumber daya lokal.
2. K/L Penanggungjawab anggaran melibatkan pemerintah daerah Kabupaten/Kota, aparat kecamatan dan pemerintah desa dalam seluruh kegiatan
pemantauan dan evaluasi.
3. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola secara berkala (bulanan atau triwulanan) melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada K/L
penanggungjawab anggaran dan Pemerintah Desa disertai bukti pelaksanaan kegiatan yang disahkan pemerintah desa seperti data rinci tenaga kerja
serta NIK kependudukan, daftar hadir tenaga kerja, upah yang dibayarkan, bukti belanja, hasil kegiatan, dan lainnya. Termasuk pemasangan papan nama
pada hasil kegiatan di desa.
1. Pembinaan dan Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan padat karya tunai di desa oleh Bupati/Walikota dapat didelegasikan kepada Camat.
2. OPD atau Dinas Kabupaten/Kota terkait turut serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan padat karya tunai di desa.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
31
PERENCANAAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
37. 4.7. FASILITASI PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA
MELALUI SWAKELOLAPADAT KARYA TUNAI DI DESA (UMUM)
DASAR HUKUM PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA
PeraturanPresiden Nomor 54 Tahun 2010tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan Presiden70 Tahun 2012
junctis Peraturan Presiden172 Tahun 2014 junctis Peraturan Presiden4 Tahun 2015
SKB 4 MenteriTentang Penyelarasan Dan Penguatan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa
1
2
3
PeraturanKepalaLKPP Nomor 13 Tahun 2013tentang PedomanTata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa juncto Peraturan Kepala
LKPP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2013 tentang PedomanTata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa
ACUAN MEKANISME BARANG DAN JASA DALAM RANGKA PADAT KARYA TUNAI
PERPRES PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH
PERKA LKPP TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA DI
DESA
APBN (K/L) APBD (Pemda) APBDes (termasuk Dana Desa)
Kewenangan LokalSkala Desa dan Kewenangan
Hak Asal Usul
*catatan: Tahun 2018 merupakan masa transisi dalam pelaksanaan program/kegiatan K/L ke Desa terkait padat karya tunai .
Adapun pedoman teknis pelaksanaan padat karya tunai di desa yang bersumber dari APBD Provinsi danAPBD Kabupaten/Kota akan diatur oleh Gubernur atau
Bupati/Walikota berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
32
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
39. 5.1. STRUKTUR ORGANISASI
MenkoPMK
Menkeu Menaker Menteri dari K/L lainnyaMendagriMenteri Desa PDTT
Biro
Perencanaan
Sekretariat Bersama Pusat
Kepala Bappeda dan Dinas PMD Provinsi*)
Kepala Bappeda dan Dinas PMD
Kabupaten/Kota *) OPD terkait
Kepala Desa1. Ketua BPD
2. Warga
1. Staf Administrasi
2. Bendahara
3. Juru bayar
1. Petugas lapangan padat karya
(PLPK)
2. Petugas Teknis
3. Pengawas Teknis
4. Kepala Kelompok
5. Tukang
6. Pekerja (Miskin, Pengangguan,
Purna TKI)
Sekjen Sekjen SekjenSekjenSekjen
Koordinator
Pembina K/L
Penanggungjawab K/L
Penanggungjawab Teknis K/L
*) Penanggungjawab Teknis Provinsi
*) Penanggungjawab Teknis Kabupaten/Kota
Pengelola dan/atau Pelaksana Kegiatan Padat Karya Tunai
Pengawas Eksternal Desa Garis Pelaporan dan Evaluasi
Garis Koordinasi
Garis Komando
KETERANGAN
pusat
provinsi
kabupaten
desa Pendampingan di Desa
Menteri PPN/Kepala Bappenas
Wakil Koordinator
kecamatan
Sekretariat Bersama Kabupaten/Kota
Camat Pembinaan dan Pengawasan pada Desa
Biro
Perencanaan
Biro
Perencanaan
Biro
Perencanaan
Biro
Perencanaan
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
35
Pemerintah (K/L terkait) dapat menjadi pengelola
padat karya tunai di Desa
Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dapat juga menjadi pengelola padat karya tunai di Desa
Gubernur
Bupati/
Walikota
OPD terkait
Penanggungjawab di daerah = Gubernur dan Bupati/Walikota
Sekretariat Bersama Provinsi
PedomanUmum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di DesaTahun 2018
Kepala Desa sebagai Penanggungjawab Teknis Desa
40. Koordinator Pembina K/L
Penanggung jawab
K/L
Penanggung jawab
teknis K/L
Penanggung jawab
Teknis Bersama
Pusat
5.2. TINGKAT PUSAT
Sebagai koordinator
K/L, MenkoPMK
bersamaMenteri
PPN/Kepala Bappenas
menjalankan tugasnya
dalam koordinasi,
merencanakan,
memantau, dan
mengevaluasi program
padat karya tunai di
Desa secara
komprehensif agar
sesuai arahan Presiden
dan target nasional
RPJMN 2015-2019.
Sebagaipembina
masing-masing K/L,
para Menteri tugasnya
adalah memberikan
arahan teknis
pelaksana kebijakan
agar pelaksanaan padat
karya tunai di Desa
dapat dilaksanakan
secara optimal dari
pusat sampai desa
sesuai urusan yang
ditanganinya.
Sebagaipenanggung
jawab K/L, masing-
masing Sekjen bertugas
membantu pembinaK/L
dalam membinadan
mengawasi
keseluruhan
pelaksanaan padat
karya tunai di desa
yang bersumberdari
anggaran K/L dalam
lintas Ditjen dimana
Ditjen selaku pengelola
teknis program/kegiatan
dan/atau Dana Desa.
Sebagai penanggung
jawab teknis K/L,
masing-masing Kepala
Biro Perencanaan
bertugas melakukan
koordinasi lintas Ditjen
dimana Ditjen selaku
pengelolateknis
program/kegiatan,
pengawalan (monev)
pelaksanaan padat karya
tunai di desa secara
teknis, dan melaporkan
secara bulanan progress
kepada Menterinya,
Menko PMK dan Sekjen.
Penanggung jawab teknis
bersamapusat dibentuk
dalam sekretariat bersama
pusat. Sekretariat Bersama
atau Sekretariat Desk
KoordinasiPadat Karya
Tunai di Desabertempatdi
Kemenko PMK, dan terdiri
dari masing-masing
perwakilan dari tiap K/L,
tugasnya adalah
mengintegrasikan hasil
pelaksanaan, monev dan
pelaporan padat karya tunai
di desabaik di K/L terkait,
Daerah dan Dana Desa.
36PedomanUmum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di DesaTahun 2018
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
41. PENANGGUNG
JAWAB UMUM DI
DAERAH
Sebagaipenanggung jawab
keseluruhan, Gubernur dan
Bupati /Walikota melakukan
koordinasi pelaksanan padat
karya tunai di desadi wilayah
Provinsi atau Kabupaten/Kota
-nya. Bupati melaporkan ke
Gubernur, lalu Gubernur
melaporkan secara berkala ke
Menko PMK tembusan
Menteri PPN/Kepala
BAPPENAS dan Mendagri.
PENANGGUNG JAWAB
TEKNIS
Sebagaipenanggung jawab teknis,
Kepala Bappedadan Dinas PMD
Provinsi maupun Kabupaten/Kota
melakukan koordinasi pelaksanaan
dan monev dengan pengelola
teknis kegiatan yakni OPD-OPD
terkait. Penanggungjawab teknis
membentuksekretariat bersama
Provinsi maupun Kabupaten/Kota
dalam mengawal pelaksanaan
padat karya tunai di desa di
wilayahnya. Penanggungjawab
teknis melaporkan secara bulanan
ke Gubernur atau Bupat/Walikota.
PENANGGUNG JAWAB
TEKNIS BERSAMA
Sebagai penanggung jawab teknis
bersamadi daerah, SekberProvinsi
dan SekberKabupaten/Kota
mempunyai tugas mengintegrasikan
hasil pelaksanaan dari OPD-OPD
terkait selaku pengelolateknis
kegiatan, monev dan pelaporan padat
karya tunai di desabaik di K/L terkait,
Daerah dan Dana Desa di wilayahnya,
serta melaporkan hasil pemantauan
dan evaluasinya kepada Penanggung
jawab Teknis. Pelaporan dari Sekber
Kabupaten/Kota ditembuskanpada
Sekretariat Bersama Pusat, dan
Sekretariat Bersama Provinsi.
5.3. TINGKAT PROVINSI-KABUPATEN/KOTAKementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
37PedomanUmum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di DesaTahun 2018
42. Penanggung Jawab
Teknis Di Desa
Pelaksana Teknis di
Desa
Pengawas
Eksternal di Desa
Pekerja Teknis
5.4. TINGKAT DESA
Sebagai Penanggung Jawab Teknis di
Desa, Kepala Desa melaksanakan: (a)
kegiatan padat karya tunai dalam
RKPDes danAPBDes,(b) membahas
dalam musyawarah desa bersama BPD
untuk menyusun rencana kerja
kegiatan, besaran upah dan pemenuhan
sumberdaya lokal seperti tenaga kerja
lokal dari masyarakat miskin/marginal,
penganggur dan setengah menganggur
serta bahan material lokal, (c)
pemantauan evaluasi, dan (pelaporan).
Pelaporan hasil kegiatan secara berkala
disampaikan kepada Camat dan
Sekretariat bersama Kabupaten/Kota.
Pelaksana teknis tersebut
terdiri dari Tim Pengelola
Kegiatan dan Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa
yang bertugas membantu
Kepala Desa, sesuai dengan
bidangnya, dengan mengacu
pada ketentuan perundang-
undangan. Pelaksana Teknis
menyampaikan pelaporan
kepada Kepala Desa.
BPD dan/atauwarga
yang ditunjuk dalam
Musyawarah Desa
dapat pula melaporkan
evaluasi kepada Camat
dan/atau Sekretariat
Bersama Kabupaten/
Kota sebagai pengawas
eksternal desa.
Pekerja teknis dapat terdiri dari:
Petugas Lapangan Padat Karya Tunai
di Desayang memiliki pengetahuan
padat karya dapat ditunjuk oleh
Kabupaten/Kota atau Desa,
Pengawas Teknis, Tenaga kerja
(Tukang, AsistenTukang dan Pekerja
Jasa Lainnya). Pekerja teknis
diutamakan berasal dari masyarakat
Desa setempat.Khusus tenaga kerja
dipilih dari masyarakat
miskin/marginal, penganggurdan
setengah penganggurdi Desa
setempat.Pendataan jumlah pekerja
teknis dilengkapi Nomor Induk
Kependudukandan bila perlu surat
keterangan tidak mampu dari Kepala
Desa disahkan Camat.
.
38PedomanUmum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di DesaTahun 2018
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
43. Dalam pelaksanaan kegiatan padat karya tunai di desa, para pendamping di desa memiliki tugas untuk :
➢ Memfasilitasi perencanaan kegiatan padat karya tunai di desa melalui musyawarah desa yang partisipatif dan melibatkan semua stakeholder;
➢ Melakukan pengawalan pelaksanaan kegiatan padat karya tunai di desa untuk memastikan kegiatan padat karya sesuai dengan pedoman yang ada; dan
➢ Berkoordinasi dan bersinergi dengan pendamping lainnya dalam program pengentasan kemiskinan.
5.5. FASILITASI PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA
MELALUI PENDAMPINGAN
KEMENSOS 48.471orang
Rehabilitasi Sosial Anak, Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia,
Rehabilitasi Sosial Korban Napza, Rehabilitasi Sosial
Penyandang Disabilitas, Penanggulangan Bencana Alam, Sosial
Kemasyarakatan , KUBE
KEMENDAGRI 6.541 orang
Pembinaan Teknis Pemerintahan Desa (PTPD)
KEMEN KUKM 20.773 orang
Penyuluh Koperasi Lapangan, Pendamping bagi
KSP/USP Koperasi, Pendampingan Pembiayaan Syariah,
Pendampingan Hak Atas tanah, Pendampingan KUR,
Pendamping PLUT, Pendamping IUMK, Pendamping
dampak Globalisasi, Pendamping Pasca Diklat, Satgas
Pengawas Koperasi Satgas Pengawas KSP
KEMENTAN 62.833orang
Tenaga Fungsional PNS, Tenaga Harian Lepas,
Penyuluh Swadaya
KLHK 300 orang
Pendamping Hutan Lindung,
Pendamping KPH
KEMENPORA 41.926orang
Pendamping Anti Narkoba, Pendamping
Pemberdayaan Pemuda di Desa, Pendamping Pemuda
Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan
217.043
Orang
KEMENDESA 40.142 orang
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tenaga Ahli
infratsruktur Desa, Tenaga Ahli Infrastruktur Desa, Tenaga Ahli
Pembangunan Partisipatif, Tenaga Ahli Pengembangan
Ekonomi Desa, Tenaga Ahli Pengembangan Teknologi Tepat
Guna, Tenaga Ahli Pelayanan Sosial, Pendamping Desa
Pemberdayaan, Pendamping Desa Teknink Infrastruktur,
Pendamping Lokal Desa
KADER PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
Dibiayai Dana Desa
Pendamping Profesional
Pendamping TeknisKKP
5783 Orang
Penyuluh Kelautan dan Perikanan
KEMENAKERTRANS
900 orang
Pendamping Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
39PedomanUmum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di DesaTahun 2018
45. 6.1. PENUTUP
Program Pembangunan Desa Padat Karya Tunai agar dilaksanakan dengan baik dan
sungguh-sungguh agar dapat memberikan pekerjaan sementara dan tambahan upah/
pendapatan kepada masyarakat miskin desa.
Pelaksanan Padat Karya Tunai di Desa diharapkan dapat meningkatkan daya beli
masyarakat; mengurangi angka gizi buruk; mengurangi kemiskinan; menggerakkan ekonomi
desa; serta mengembangkan kawasan perdesaan.
Keberhasilan Pelaksanan Padat Karya Tunai di Desa sangat bergantung pada dukungan,
kerjasama dan kemitraan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota; serta pelaksanaan teknis oleh Pemerintah Desa dan masyarakat desa.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
40
Pelaksanan Padat Karya Tunai di Desa perlu mempertahankan gotong royong dan partisipasi
dari masyarakat Desa sehingga pembangunan yang dihasilkan dapat terpelihara dengan baik
oleh Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
46. 6.2. RENCANA KERJA PELAKSANAAN
PADAT KARYA TUNAI DI DESA
Aktivitas
Desember 2017 Januari 2018 Februari s/d
Desember 2018
INSTANSIM 1 M 2 M 3 M 4 M 1 M 2 M3 M4
1. Penyiapan Lokasi Prioritas Padat Karya Tunai di 1.000 Desa di 100 Kabupaten/Kota Kemenko PMK, Bappenas
dan Setkab
1) Pembahasan dan Penetapan Lokasi Prioritas
2) Pembahasan dan Penetapan Kegiatan K/L sesuai dengan Lokasi
Prioritas
3) Penyampaikan Lokasi Prioritas Pelaksanaan Padat Karya Tunai
kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
4) Penetapan Kegiatan Pemda sesuai dengan Lokasi Prioritas
2. Penyiapan Pedoman Umum dan Sosialisasi Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Kemenko PMK,
Bappenas, K/L terkait
1) Penyusunan Draft Pedoman Umum
2) Pembahasan dan Penyempurnaan Draft Pedoman Umum dengan
K/L terkait
3) Penyampaian Pedoman Umum kepada Kemenko PMK dan
Sosialisasi ke Daerah
3. Penyiapan Teknis Pengadaan Barang/Jasa di Desa terkait Kegiatan Padat Karya Tunai di Desa
Bappenas, LKPP,
Kemendagri, Kemendesa
PDTT, K/L terkait
1) Penyiapan Rencana Kerja Pembinaan LKPP kepada Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang Pengadaan Barang/Jasa di
Desa terkait Kegiatan Padat Karya Tunai
2) Sosialisasi, Fasilitasi dan Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa
di Desa terkait Kegiatan Padat Karya Tunai
4. Persiapan Pelaksanaandi Daerah
Kemenko PMK,
Bappenas, Kemenkeu,
Kemendagri, K/L terkait
1) Penyiapan SK Gubernur
2) Penyiapan SK Bupati/Walikota dan Petunjuk Teknis
3) Sosialisasi SK Bupati dan Petunjuk Teknis kepada Camat dan
Kepala Desa
4) SosialisasiSK Bupati dan Petunjuk Teknis kepada Pendamping
5. Pelaksanaan, Pemantauan Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan, dan
Pengawasan di tingkat Pusat, Daerah dan Desa.
Berbagai K/L terkait,
Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Desa
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 41
47. 6.3. PEMBAGIAN PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
DALAM PELAKSANAAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA
Kemenko Bidang PMK
▪ Koordinasi Persiapan dan Pelaksanaan
Antar K/L.
▪ Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Padat Karya Tunai di Desa.
Kementerian Desa PDTT:
▪ Menetapkan Juknis penggunaan Dana
Desa.
▪ Koordinasi Penguatan dan Peran
Pendamping Desa.
▪ Monitoring dan Evaluasi Dana Desa untuk
Program Padat Karya Tunai di Desa.
▪ Bimbingan teknis pelaksanaan padat
karya tunai di Desa kepada para
pendamping dan pengelola di Desa.
Kemendagri:
▪ Supervisi kepada Daerah.
▪ Supervisi Perencanaan dan
Penyusunan APBDes.
▪ Penyederhanaan Pelaporan
Pertanggungjawaban.
▪ Peningkatan kapasitas SDM
pemerintah Des dan BPD.
▪ Fasilitasi dan/atau Bimbingan
teknis pelaksanaan padat karya
kepada Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota serta
Pemerintah Desa.
Kementerian Keuangan:
▪ Penyusunan Kebijakan Percepatan
Penyaluran Dana Desa.
▪ Penyusunan Pedoman Pelaksanaan
Padat Karya Tunai di Desa yang
bersumber dari Dana Desa.
▪ Sinergi Pendanaan dan Evaluasi
Efektifitas PKH, Rastra dan Dana Desa
▪ Penyederhanaan Pelaporan Penyerapan
dan Capaian Output Dana Desa
▪ Monitoring dan Evaluasi Padat Karya
Tunai yang bersumber dari Dana Desa
LKPP:
▪ Pembinaan pada Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota terkait Perka
LKPP tentang Pengadaan Barang
dan Jasa di Desa.
BPKP:
▪ Pendampingan dan bimbingan
teknis dalam pelaporan keuangan
APBDesa termasuk Dana Desa.
▪ Pengawasan Tata Kelola
Keuangan Desa.
Kementerian Sosial:
▪ Sinergi kegiatan padat
karya tunai di Desa di
intansinya.
Kemenaker:
▪ Menetapkan penggunaan Dana
Kemenaker untuk Desa.
▪ Penyusunan Juknis Padat Karya
Tunai di Desa.
▪ Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Padat Karya Tunai
di Desa.
Kepala Daerah (Gubernur
dan Bupati/Walikota)
▪ Koordinasi dan Supervisi.
▪ Pembinaan dan
pengawasan.
▪ Sosialisasi kepada Desa
▪ Peningkatan kapasitas
dan Pendampingan.
Kementan, KemePUPERA,
Kemenhub dll:
• Menyusun Juknis dan Menu
Kegiatan Padat Karya Tunai di
Desa sesuai tugas fungsi.
• Pengelolaan Kegiatan Padat Karya
Tunai di Sasaran Desa Prioritas
pada 100 Kabupaten/Kota
BAPPENAS:
▪ Penetapan Lokus Desa bersama
TNP2K dan Kemenko Bidang PMK.
▪ Penyiapan Pedoman Umum dan
Monev Pelaksanaan Padat Karya
Tunai di Desa 2018.
▪ Koordinasi dengan LKPP, dan K/L
lainnya terkait pengadaan barang/jasa.
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Catatan: Kemenko Bidang PMK, Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Desa PDTT dan Kemendagri bersama-sama melakukan
sosialisasi SKB 4 Menteri tentang Penyelarasan dan Penguatan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan UU Desa.
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 42
Sekretaris Kabinet
▪ Koordinasi Persiapan dan Pelaksanaan
Antar K/L.
▪ Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Padat Karya Tunai di Desa.
49. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Aceh Aceh Tengah Linge Sumatera
Utara
Langkat Sematar Sumatera
Utara
Nias Utara Lolomboli
Owaq Kebun Kelapa Esiwa
Ise-ise Secanggang Sisobahili
Pegasing Pematang
Serai
Bitaya
Pantan Reduk Padang
Tualang
Anaoma
Simpang Juli Paluh Manis Fulolo
Pantan Jerik Securai Utara Ononamolo
Tumula
Melala Securai
Selatan
Ombolata
Uning Berawang
Ramung
Sungai Meran Hilisebua
Siwalubanua
Tirmi Ara Perlis Tetehosisorowi
Aceh Pidie Ara Sumatera
Utara
Padang Lawas Janji Matogu
Ur
Sumatera
Utara
Gunung Sitoli Hili Hao
Nien Sisalean Hilimbaruzo
Teungoh Mangki Sigading Madolaoli
Ulee Gunong H Dolok Latong Onozitoli Olora
Peunadok Pasar Ipuh Saewe
Mns. Panah Taringgonan Lasara Sowu
Panton Beunot Binabo Jae Siwalubanua I
Campli Usi Bonan Dolok Hiliweto Idanoi
Mesjid Usi Pasir Julu Hilimbowo Idanoi
Balee Ujong Rimba Paran Julu Tuhegeo II
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
44Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
50. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Sumatera
Barat
Pasaman Nagari Koto Kaciak Riau Rokan Hulu Menaming Sumatera
Selatan
Ogan
Komering Ulu
Tanjung Merindu
Nagari Ganggo Hilia Suka Maju Sukarami
Nagari Panti Tambusai
Timur
Tanjung Beringin
Nagari Simpang Tonang Kepenuhan
Hilir
Jambu Ilir
Nagari Cubadak Ulak Patian Suka Damai
Nagari Malampah Rambah Samo Menggeris
Nagari Ladang Panjang Marga Mulya Tanjung Sari
Nagari Binjai Teluk Aur Benawa
Nagari Muaro Sei Lolo Bangun Purba
Barat
Sugih Waras
Nagari Koto Rajo Kepayang Muara Telang
Sumater
a Barat
Pasaman Barat Aia Bangih Jambi Kerinci Sanggaran
Agung
Bengkulu Kaur Padang Tinggi
Ujuang Gadiang Tebing Tinggi Pengubaian
Kajai Talang
Kemulun
Tanjung Betuah
Talu Hiang Sakti Air Batang
Sinuruik Koto Sekilan
Ambai
Mentiring II
Katiagan Pulau Tengah Tuguk
Rabi Jongor Koto Tengah Cucupan
Batahan Mukai Tengah Babat
Parik Hamparan
Pugu
Datar Lebar II
Sungai Aua Koto Tengah Talang Jawi II
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 45
51. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Lampung Lampung Selatan Pancasila Lampung Lampung Timur Bumi Nabung
Udik
Kepulauan
Riau
Natuna Mekar Jaya
Tajimalela Negara
Nabung
Batubi Jaya
Taman Agung Surabaya Udik Gunung Putri
Banjarmasin Sukadana
Timur
Pian Tengah
Bangun Rejo Negeri Tua Selaut
Kemukus Negeri
Jemanten
Sungai Ulu
Batu Balak Ngesti Karya Batu Gajah
Way Gelam Tri Tunggal Kelarik Utara
Karya Mulya Sari Tanjung Wangi Serantas
Mekarsari Gunung Raya Setumuk
Lampung Lampung Tengah Buyut Udik Kep. Bangka
Belitung
Bangka Barat Peradong Jawa Barat Bogor Sukatani
Mataram Ilir Air Nyatoh Pabuaran
Gunung Batin Udik Berang Cibeber Ii
Tulung Kakan Simpang Tiga Cibatok 2
Mataram Udik Ibul Banyu Resmi
Riau Periangan Pangek Cimande
Tanjung Rejo Tumbak Petar Pasir Buncir
Cabang Rukam Tangkil
Gedung Ratu Tuik Leuwikaret
Bandar Putih Tua Tugang Sukamulih
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 46
52. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Jawa
Barat
Sukabumi Pasirsuren Jawa Barat Bandung Rancatungku Jawa Barat Tasikmalaya Tanjungbarang
Bantargadung Dampit Puspasari
Mangunjaya Narawita Mandalahayu
Bojonggaling Tanjungwangi Mulyasari
Limusnunggal Mekarlaksana Sukakerta
Bantargebang Babakan Calingcing
Boyongsari Girimulya Kiarajangkung
Pondok Kaso Tengah Cihawuk Sundakerta
Cidahu Karangtunggal Banjarsari
Kebonpedes Cibodas Margamulya
Jawa
Barat
Cianjur Kamurang Jawa Barat Garut Lembang Jawa Barat Kuningan Sagaranten
Cikancana Leuwigoong Citundun
Ciwalen Wanakerta Pakembangan
Rawabelut Sukarasa Kadurama
Kertaraharja Padamukti Ciputat
Kertamukti Simpang Sukaraja
Cibuluh Pasirlangu Cikeusik
Sukabungah Jayamekar Cisantana
Puncakwangi Girimukti Ciasih
Pusakajaya Karangsewu Bunigeulis
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 47
53. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Jawa
Barat
Cirebon Serang Kulon Jawa Barat Indramayu Jayamulya Jawa Barat Karawang Mulyajaya
Bojonggebang Karangmulya Kutagandok
Kudumulya Wirapanjunan Sindangkarya
Kudukeras Ilir Baturaden
Cipeujeuh Wetan Eretan Wetan Srikamulyan
Astanajapura Cilandak Sukakerta
Sinarancang Mekarjaya Kamurang
Sarabau Karanganyar Ciptamarga
Gempol Karangkerta Gembongan
Walahar Mekarsari Pamekaran
Jawa
Barat
Sumedang Cimarga Jawa Barat Subang Kediri Jawa Barat Bandung
Barat
Ciptagumati
Malaka Kotasari Jatimekar
Ungkal Mulyasari Cimerang
Mekarsari Bunihayu Ciburuy
Cijeruk Kawungluwuk Cipatik
Cilembu Sukadana Pataruman
Mekarbakti Majasari Tanjungwangi
Sukahayu Legonkulon Sindangkerta
Margamukti Mayangan Jati
Kebonkalapa Cintamekar Saguling
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 48
54. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Jawa
Tengah
Cilacap Tambakreja Jawa Tengah Purbalingga Plumutan Jawa Tengah Wonosobo Sumbersari
Karangnangka Cilapar Ngalian
Sidayu Brecek Tanjunganom
Karangmangu Sempor Lor Pulosaren
Pucung Lor Candinata Pakuncen
Bajing Kulon Kradenan Kwadungan
Kawunganten Lor Selaganggeng Purwojiwo
B R A N I Sangkanayu Pagerejo
Paketingan Bantarbarang Sigedang
Karangasem Kalitinggar
Kidul
Igirmranak
Banyumas Gunung Wetan Jawa Tengah Kebumen Rangkah Jawa Tengah Klaten Sanggrahan
Karanglewas Indrosari Randusari
Gentawangi Plempukanke
mbaran
Titang
Srowot Kaibonpetangk
uran
Sumyang
Karangendep Tlogopragoto Granting
Paningkaban Kebagoran Ngaren
Banjaranyar Temanggal Butuhan
Gununglurah Semali Keprabon
Datar Pagebangan Tibayan
Pandak Patukrejo Gemblegan
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 49
55. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Jawa
Tengah
Grobogan Termas Jawa Tengah Demak Bumirejo Jawa Tengah Brebes Jatisawit
Sindurejo Guntur Kalilangkap
Rambat Sido Mulyo Kalinusu
Juworo Kedungori Pruwatan
Karang Anyar Gedangalas Janegara
Geyer Sambiroto Glonggong
Ledokdawan Boyolali Wanasari
Sidorejo Donorejo Dukuhmaja
Karangharjo Kembangan Grinting
Putatsari Betahwalang Cigadung
Blora Cabeyan Jawa Tengah Pemalang Mandiraja D.I.Yogyakarta Kulonprogo Nomporejo
Kapuan Wangkelang Tuksono
Getas Longkeyang Karangsari
Sumberpitu Parunggalih Sendangsari
Bangowan Kebandungan Donomulyo
Temurejo Purana KebonHarjo
Patalan Tambakrejo Sidoharjo
Adirejo Kalirandu Gerbosari
Klokah Losari Ngargosari
Jetak Tumbal Pagerharjo
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 50
56. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Jawa
Timur
Trenggalek Cakul Jawa Timur Jember Ngampelrejo Jawa Timur Probolinggo Tegalwatu
Kayen Purwoasri Sogaan
Botoputih Glagahwero Kalikajar Kulon
Jajar Cangkring Kalikajar Wetan
Dawuhan Tempurejo Randutatah
Kedunglurah Jelbuk Petunjungan
Puru Patempuran Bhinar
Nglebo Gambiran Krejengan
Ngrandu Sukogidri Rawan
Mlinjon Slateng Seboro
Jawa
Timur
Malang Wonorejo Jawa Timur Bondowoso Penanggungan Jawa Timur Nganjuk Mojoduwur
Tambakrejo Tegalmijin Patranrejo
Baturetno Cindogo Sumber Urip
Mulyoasri Wonokerto Bodor
Wonoayu Bandilan Cengkok
Purwosekar Walidono Mojokendil
Pujon Kidul Sumberwringin Sumberkepuh
Wiyurejo Gadingsari Sukoharjo
Pait Baratan Perning
Brongkal Sumber
Tengah
Lumpang Kuwik
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 51
57. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Jawa
Timur Lamongan Nguwok Jawa Timur Sampang Tana Mera Jawa Timur Sumenep Aengbaja Raja
Ganggantingan
Pulau
Mandangin Sera Tengah
Datinawong
Gunung
Maddah Kambingan Timur
Plososetro Banyumas Tamedung
Palangan Jrengik Nyabakan Timur
Glagah Bancelok Bilangan
Konang Trapang Romben Barat
Panggang Karang Anyar Romben Guna
Wonorejo Pacanggaan Lapa Daya
Karangturi Gunung Kesan Sapeken
Jawa
Timur Bangkalan Bumi Anyar Jawa Timur Pamekasan Jarin Banten Pandeglang Langensari
Durjan Durbuk Koncang
Dlemer Candiburung Kadugadung
Morombuh Campor Bayumundu
Tebul Pangbatok Kadumaneuh
Batah Timur Banyupelle Pasirdurung
Gunung Sereng Rek Kerrek Koroncong
Duwek Buter Angsanah Pakuluran
Neroh Panaan Pasirkarag
Glisgis Potoan Daja Tegalongok
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 52
58. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Bali Gianyar Lebih NTB Lombok Tengah Mantang NTB Sumbawa Stowe Brang
Siangan Sukadana Bao Desa
Sanding Mertak Kelungkung
Manukaya Banyu Urip Sempe
Lodtunduh Selong
Belanak
Maman
Singekerta Mekar Sari Berang Rea
Kedisan Sukaraja Ongko
Pupuan Marong Luk
Taro Dakung Berora
Beresela Teratak Mungkin
NTB Lombok Barat Mesanggok NTB Lombok Timur Kembang
Kerang Daya
NTB Dompu Oo
Buwun Mas Lenek Kali
Bambang
Katua
Gili Gede Indah Lenek Duren Dorebara
Mambalan Belanting Cempi Jaya
Penimbung Dadap Persiapan Jala
Langko Bagikpayung
Timur
Mumbu
Batu Mekar Bintang Rinjani Bakajaya
Lembar Batunampar Sorinomo
Kuripan Pandan Wangi Upt Nangakara
Jagaraga Batu Nampar
Selatan
Ranggo
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 53
59. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
NTB Lombok Utara Jenggala NTT Timor Tengah Utara Noeltoko NTT Ngada Ubedolumolo
Sigar Penjalin Maukabatan Rawangkalo
Rempek Nansean Wolomeze
Kayangan Loeram Lanamai I
Sesait Fatu'ana Denatana
Dangiang Tasinifu Mainai
Sukadana Kiusili Turaloa
Mumbul Sari Maurisu Utara Nginamanu
Selatan
Karang Bajo Benus Kezewea
Pemenang Timur Oekopa Warupele I
NTT Timor Tengah
Selatan
Bijaepunu NTT Alor Pintu Mas NTT Manggarai Bea Mese
Nakfunu Tanglapui
Timur
Kentol
Taupi Maukuru Golo Ncuang
Meusin Lembur
Tengah
Robek
Nununamat Manetwati Watu Baur
Nunusunu Dapitau Renda
Manufui Piring Sina Ling
Naifatu Mataru Barat Nggalak
Nifulinah Bunga Bali Lemarang
Tune Lalafang Lenda
Bestobe Lamma
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 54
60. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
NTB Sumba Timur Makamenggit NTT Lembata Idalolong NTT Sumba Tengah Kabela Wuntu
Atulaleng Umbu Kawolu
Tandula Jangga Roho Anapalu
Lai Taku Kaohua Holur Kambata
Prai Bokul Leuwohung Watu Asa
Wanggameti Bareng Tana Mbanas
Barat
Kombapari Kalikur Lenang Selatan
Matawai Amahu Tubung
Walang
Bolubokat Barat
Mandahu Wulandoni Konda Maloba
Lai Lara Todanara Tana Modu
Prai Bakul Jontona Sumba Barat
Daya
Weri Lolo
NTT Sumba Barat Lolo Wano NTT Rote Ndao Lalukoen NTT Karang Indah
Lingu Lango Oebatu Ate Dalo
Tarona Oelasin Kawango Hari
Katiku Loku Kolobolon Kori
Hupu Mada Holoama Kendu Wela
Pari Rara Oeledo Bila Cenge
Watu Karere Keoen Kadu Eta
Tebara Mbiu Lombo Waitaru
Modu Waimaringu Bolatena Kali Ngara
Patiala Dete Pukuafu
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 55
61. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
NTT Manggarai Timur Pocong Kalimantan
Barat
Ketapang Muara Jekak Kalimantan
Selatan
Hulu Sungai
Utara
Baru
Golo Mangung Alam Pakuan Hambuku Lima
Satar Padut Mahawa Sungai Papuyu
Compang Deru Batu Tajam Tambalang
Haju Ngendong Serengkah
Kanan
Pondok Babaris
Lembur Rangga Intan Murung Asam
Torok Golo Sukabangun Padang Bangkal
Rondo Woing Ulak Medang Simpang Empat
Satar Lenda Sungai Kinjil Baruh Tabing
Nanga Pu'un Mekar Raya Jingah Bujur
NTT Sabu Raijua Bebae Kalimatan
Tengah
Barito Timur Mangkarap Kalimantan
Timur
Penajam Paser
Utara
Api Api
Matei Rodok Babulu Laut
Loboaju Ampah Dua Gunung Makmur
Jiwuwu Muara
Palantau
Sri Raharja
Keduru Ketab Sumber Sari
Raerobo Kupang Bersih Labangka Barat
Mehona Bararawa Tengin Baru
Waduwala Bambulung Sukaraja
Dainao Muruduyung Karang Jinawi
Eikare Putut Tawuluh Binuang
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 56
62. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Kalimantan
Utara
Malinau Malinau Hilir Sulawesi
Tengah
Banggai Dondo Soboli Sulawesi
Tenggara
Buton Laburunci
Long Sule Balanga Kabawokole
Bila Bekayuk Koili Todanga
Luso Jaya Bakti Bukit Asri
Respen Tubu Boitan Talaga Baru
Lubok Manis Lontos Siontapina
Sesua Indang Sari Sampuabalo
Long Lebusan Mantan B Kumbewaha
Long Lake Bolobungkang Labuandiri
Nahakramo Baru Batusimpang Manuru
Sulawesi
Utara
Bolaang
Mongodow Utara
Sangkub Ii Sulawesi
Selatan
Enrekang Lebani Gorontalo Gorontalo Liyodu
Sangkub Timur Limbuang Kayumerah
Monompia Pariwang Bakti
Saleo Ongko Haya-haya
Bohabak I Parinding Huidu Utara
Biontong Banua Tabumela
Biontong I Sawito Biluhu Barat
Saleo I Tongkonan
Basse
Lobuto
Ollot Ii Baroko Bumela
Paku Selatan Benteng Alla
Utara
Ambara
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 57
63. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Gorontalo Boalemo Bongo Tua Sulawesi Barat Polewali Mandar Parappe Maluku Maluku Tengah Trana
Pangi Padang Timur Roho
Tangga Jaya Kurma Pulau Hatta
Tanah Putih Sattoko Waer
Bajo Landi
Kanusuang
Mosso
Hutamonu Luyo Piliana
Bolihutuo Puccadi Haria
Bubaa Bala Seti
Lito Lego Tihuana
Towayu Kalumammang Maneo Rendah
Sulawesi
Barat
Mamuju Kopeang Sulawesi Barat Majene Pamboborang Seram Bagian
Barat
Negeri Kawa
K E A N G Betteng Mornaten
Sandapang Bonde Utara Wakolo
Lebani Banua Adolang Uweth
Labuang Rano Adolang Dua Waesala
Pangasaan Pesuloang Tahalupu
Salutiwo Pundau Buano Utara
Mappu Bambangan Luhu
Banuada Salutahongan Iha
Hinua Kabiraan Lumahlatal
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 58
64. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Maluku
Utara
Halmahera
Selatan Pasir Putih Papua Tolikara Marlo Papua Nduga Sirit
Gilalang Aulani Yimogi
Kampung Baru Kagimaluk Gimi
Lele Yigonikme Dal
Jiko Mome Silan
Akedabo Pagona Gurumbe
Yamly Timbindelo Kaboneri
Kukupang Kimilo Silankuru
Kurunga Missa Grinbun
Sawat Kumbur Baklema
Papua Jayawijaya Honelama Papua Lanny Jaya Ganume Papua Dogiyai Ekemanida
Trikora Kuabaga Bomomani
Nanggo Milinggame Abaimaida
Napua Muleme Magode
Holima Arungwi
Abaugi /
Obaikagopa
Walaik Gubo Deiyapa
Wouma Kukepake Bonakunu
Ketimavit Kotorambur Modio
Mawampi Kimbo
Ukudawata /
Upibega
Agamoa Ilunggijime Megaikebo
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 59
65. DAFTAR DESA LOKASI PELAKSANAAN
PADAT KARYA DESA TUNAI 2018
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa Provinsi
Kabupaten/
Kota
Desa
Papua Intan Jaya Bilogai Papua Barat Sorong Selatan Seribauw Papua Tambrauw KebarTengah /
Anjai
Puyagiya Magis Kebar Barat /
Senopi
Yalai Tofot Wertim
Mamba Kamaro Syarwom
Titigi Waigo Metbesa
Eknemba / Elenemba Konda Wausin
Sanaba Wamargege Inam
Pugisiga Bariat KebarTimur /
Jandurau
Ugimba Manelek Nekori
Nggamagae Komanggaret Atay
Akmuri
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018 60
66. DAFTAR SINGKATAN
61Pedoman Umum Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa Tahun 2018
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan