2. Standar Kompetensi
Menjelaskan struktur dan fungsi organ pada manusia dan hewan tertentu,
kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas
Kompetensi Dasar
menjelaskan keterkaitan antara struktur , fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system regulasi pada manusia
4. System Indera
System indera merupakan organ yang
berperan dalam mengenal lingkungan dan
mengirim rangsang serta menanggapi
rangsang dari tubuh. Dengan alat indera,
tubuh mampu merespon perubahan yang
terjadi pada lingkungan luar tubuh.
5. Asal Sumber Rangsang
a. Rangsang luar yaitu rangsang yang berasal
dari luar tubuh, misal : rasa, bau, cahaya,
suhu dan lain – lain
b. Rangsang dalam yaitu rangsang yang berasal
dari dalam tubuh, misal haus, lapar, nyeri,
kelelahan, kenyang , mengantuk, dll.
6. Macam-Macam Reseptor
•
•
Kemoreseptor
reseptor yang berhubungandengan zat / reaksi
kimia.
misalnya : - Bau reseptornya hidung
- Rasa reseptornya lidah
Fotoreseptor
reseptor yang apabila rangsangnya dalam bentuk
cahaya yaitu mata
9. • Indra pembau manusia adalah hidung
• Hidung merupakan indra khusus yang terletak
di dalam rongga hidung (daerah sensitif indra
pembau)
• Struktur pembau terdiri dari
– Sel penyokong berupa sel epitel
– Sel pembau berupa neuron sebagai reseptor
10.
11. • Sel pembau memiliki tonjolan ujung dendrit
berupa rambut yang terletak pada selaput lendir
hidung
• Ujung lainnya berupa tonjolan akson membentuk
berkas yang disebut saraf otak I (nervus
olfaktorius / saraf olfaktori)
• Saraf ini akan menembus tulang tapis, masuk
kedalam otak, kemudian bersinaps dengan
neuron traktus olfaktorus pada bulbus olfaktorius
12. • Zat yang memiliki sifat bau berupa uap atau
gas mencapai reseptor bau melalui udara
inspirasi.
• Zat ini dapat larut dalam lendir pada selaput
lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat
dengan protein membran pada dendrit.
13. • Kemudian timbul impuls yang dijalarkan dari
saraf olfaktori ke traktus oldaktorius, lalu
menuju ke otak untuk :
– Diinterpretasikan di konteks otak pada daerah bau
primer
– Dihubungkan dengan pusat lainnya
– Disimpan di korteks otak sebagai memori (ingatan)
14. • Diduga setiap zat penimbul bau hanya
merangsang satu jebis reseptor saja, sehingga
otak dapat membedakan berbagai rasa bau.
• Terdapat 7 rasa bau primer, yaitu bau eter
bunga, peppermint, muski, kamper, tengik,
dan pedas.
15. Mekanisme Pembau
1. Bau dihasilkan dari rangsangan kimia
yang berupa gas
2. Gas tersebut akan merangsang selsel olfaktori sehingga impuls dari
saraf olfaktori bergerak menuju ke
otak
3. Impuls tersebut akan
diinterpretasikan sebagai bau
Saraf pembau tidak akan
menanggapi rangsang aroma
yang terus menerus diterima
dalam waktu yang lama
Saraf tersebut baru aktif kembali
jika mendapat rangsang untuk
aroma yang lain
16. Kelainan Indra Pembau
• Anosmia
• Anosmia adalah kehilangan
sensitivitas terdapat rasa
bau
• Mimisan
• Salesma
• Influenza
• Penyebab :
– Penyumbatan rongga hidung
akibat pilek, terdapat polip
atau tumor di rongga hidung
– Sel rambut rusak akibat
infeksi kronis
– Gangguan pada saraf
olfaktori, bulbus olfaktorius,
dan trakus olfaktorius
17. Kelainan Indra Pembau
Mimisan atau epistaksin
adalah pendarahan yang
keluar dari lubang hidung,
pendarahan tersebut terjadi
karena lepasnya mukosa
yang mengandung
pembuluh darah kecil.
• Anosmia
• Mimisan
• Salesma
• Influenza
18. Kelainan Indra Pembau
• Selesma, atau disebut juga
commond cold atau rhinitis
adalah iritasi atau peradangan
dari selaput lendir hidung akibat
masuk angin dan atau infeksi
dengan suatu virus atau bakteri.
• Selaput lendir yang meradang
memproduksi lebih banyak lendir
dan mengembang, sehingga
hidung menjadi tersumbat dan
pernafasan amat dipersulit.
Lendir yang terbentuk dapat
mengakibatkan batuk dan bersin.
• Anosmia
• Mimisan
• Salesma
• Influenza
19. Kelainan Indra Pembau
• Influenza (flu) adalah infeksi
pada paru-paru dan saluran
nafas oleh virus influenza. Infeksi
ini menyebabkan menyebabkan
demam, hidung meler, sakit
kepala, sakit tenggorokan,batuk
nyeri otot, dan rasa tidak enak
badan (malaise)
• Anosmia
• Mimisan
• Salesma
• Influenza
20. Kelainan Indra Pembau
•
Penyebabnya adalah virus
influenza tipe A atau B. Virus
ditularkan melalui percikan air
liur yang terinfeksi, yang keluar
saat penderita batuk atau bersin,
atau melalui kontak langsung
dengan sekret hidung penderita
• Anosmia
• Mimisan
• Salesma
• Influenza
21. Merawat kesehatan hidung
• Agar hidung dapat berfungsi dengan baik,
hidung harus dirawat dengan baik. Setiap hari,
hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi
kotor karena udara yang kita cium
mengandung butiran debu. Segeralah ke
dokter jika kamu menderita pilek lebih dari
seminggu agar pilekmu tidak semakin parah.
Pilek yang lama dapat merusak indera
pembau.
23. • Lidah adalah alat pengecap manusia
• Lidah mempunyai reseptor khusus yang
berkaitan dengan rangsangan kimia.
• Lidah merupakan organ yang tersusun dari
otot.
• Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir, dan reseptor pengecap berupa
tunaspengecap.
24. • Lidah memiliki permukaan yang bersifat kasar
karena memiliki tonjolan yang disebut papila.
25. Fungsi Lidah
•
•
•
•
•
Sebagai alat pengecap makanan
Membantu menelan makanan
Mengaduk makanan dalam mulut
Membantu membersihkan mulut
Membantu mempermudah dalam bicara
26. Jenis Papila
Menurut bentuknya, papila dibedakan
menjadi tiga jenis :
Papila filiformis
Papila fungiformis
Papila sirkumvalata
Papila filiformis
Papila fungiformis
Papila sirkumvalata
30. Tunas Pengecap
• Di dalam satu papila terdapat banyak tunas
pengecap dan terdiri atas sekelompok sel
sensori yang mempunyai tonjolan seperti
rambut.
• Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang
ada di pinggir papila.
31. • Setiap pengecap terdiri dari dua jenis sel,
yaitu
– Sel penyokong yang berfungsi untuk
menopang
– Sel pengecap (sel rembut sabagai reseptor)
yang memiliki tonjolan seperti rambut
keluar dari tunas pengecap
32.
33. • Secara umum dapat disebutkan bahwa setiap
tunas pengecap akan merespon secara
maksimal terhadap salah satu rasa yaitu rasa
manis, asin, asam, atau pahit.
• Tunas pengecap
– Manis dan asin = banyak terdapat di ujung lidah
– Rasa asam = di sisi lidah
– Pahit = pangkal lidah
• Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada
tenggorokan dan langit-langit rongga mulut
34.
35. Mekanisme Indera Pengecap
Makanan atau minuman yang telah berupa
larutan di dalam mulut → merangsang ujungujung saraf pengecap → diteruskan ke pusat
saraf pengecap diotak → otak menanggapi
rangsang → kita dapat merasakan rasa suatu
jenis makanan atau minuman
36. • Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di
kuncup-kuncup pengecap pada lidah.
• Kuncup – kuncup mempunyai pori yang akan
dimasukkan zat makanan beserta air liur.
• Zat makanan yang masuk akan menstimulasi
ujung – ujung saraf yang memiliki rambut
(Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan
dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan
sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan
yang masuk ke dalam mulut kita.
37. • Gangguan Pada Indra Pengecap
Kemampuan mengecap rasa dapat berkurang
pada penderita epilepsi, penyakit saraf, dan ibu
hamil
• Cara merawat kesehatan lidah antara lain :
• 1) Menghindari makanan yang terlalu panas atau
dingin.
• 2) Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
• 3) Rajin mengunsumsi makanan yang
mengandung vitamin C.
39. Indera Penglihatan
• Indera Penglihatan manusia adalah mata.
• Mata tersusun atas
1. Alat tambahan mata
2. Otot bola mata
3. Bola mata
40. 1. Alat tambahan mata
•
•
•
•
Alis mata
Kelopak mata
Bulu mata
Aparatus lakrimalis
41. ALIS MATA
Kelopak mata
• Alis mata terdiri dari rambut
kasar yang terletak
melintang di atas mata.
• Berfungsi dalam kecantikan
dan melindungi mata dari
keringat yang mengalir di
dahi
• Terdiri dari dua bagian : kelopak
atas dan bawah
• Lapisan kelopak mata dari dalam
ke luar :
- Konjungtiva -> selaput lendir yang
melapisi
- Kelenjar meibomian -> dapat
menghasilkan lemak untuk
mencegah pelekatan kedua
kelopak mata
- Lapisan tarsal -> lapisan jaringan
ikat yang kuat untuk menunjang
kelopak mata
- Otot orbikularis okuli -> berfungsi
menutup bola mata
- Jaringan ikat
- Kulit luar
42. Bulu mata
• Bulu mata merupakan
barisan rambut pada
ujung kelopak mata
• Terdapat kelenjar
minyak (kelenjar zeis) > terletak pada bulu
mata
• Infeksi pada bulu
kelenjar minyak : bintil
(hordeolum)
43. Aparatus lakrimalis
• Terdiri dari kelenjar lakrimalis, duktus (saluran lakrimalis) , dan duktus
nasolakrimalis
a. Kelenjar lakrimalis (kelenjar air mata)
- terletak di sudut lateral atas rongga mata
- berfungsi untuk menghasilkan air mata
- dari kelenjar ini keluar kurang lebih dua belas duktus (saluran)
lakrimalis
b. Saluran lakrimalis : saluran – saluran yang mengalirkan air mata menuju
konjungtiva kelopak mata atas.
c. Duktus nasolakrimalis : kanal kecil yang berjalan dari sisi medial mata ke
hidung dan memungkinkan air mata yang berlebihan mengalir ke
hidung
45. Otot bola mata
• Pada setiap mata ada 6 otot lurik, yg
menghubungkan bola mata dengan tulang di
sekitarnya.
• Otot ini berfungsi menggerakkan bola mata,
sehingga mata dapat mengerling ke kanan,
kiri, atas, bawah.
• Gerakannya dibawah kesadaran
46. Bola mata
Ada 3 lapisan :
1. Tunika fibrosa
2. Tunika vaskuola
3. Tunika nervosa
• Diameter : 2,5 cm
5 / 6 bagiannya terbenam
dalam rongga mata
1/6nya tampak dari luar
47. Tunika fibrosa
Bola mata
Ada 3 lapisan :
1. Tunika fibrosa
2. Tunika vaskuola
3. Tunika nervosa
- Terdiri dari sklera (berwarna putih
+ tidak tembus cahaya) & kornea
(tembus cahaya)
- Kornea tdk mengandung pembuluh
darah, tapi mengandung banyak
serabut saraf
- Fungsi kornea membantu
memfokuskan bayangan benda
pada retina
- Selaput pelidung kornea disebut
konjungtiva
- Batas kornea dan sklera terdapat
kanalis schlemm (untuk menyerap
cairan aqueous humor bola mata)
48. Bola mata
Ada 3 lapisan :
1. Tunika fibrosa
2. Tunika vaskuola
3. Tunika nervosa
Tunika vaskuola
Merupakan lapisan bola mata
yang terdiri dari koroid dan iris.
Koroid : lapisan jaringan yg tipis yg
mengandung banyak pembuluh
darah, dan berwarna cokelat
karena mengandung pigmen.
- Pigmennya menyebabkan
bagian bola mata menjadi gelap.
- Fungsi koroid memberi zat
makanan pada retina
- Bagian belakang lapisan mata ini
ditembus oleh saraf otak II.
49. Bola mata
Ada 3 lapisan :
1. Tunika fibrosa
2. Tunika vaskuola
3. Tunika nervosa
- Iris : selaput yang terletak menggantung di
antara lensa dan kornea.
- Lubang bulat di tengah iris disebut pupil
- Di dalam iris ada otot dilator pupil (untuk
memperlebar pupil) dan otot stingfer (untuk
memperkecil diameter pupil.
Jadi, jumlah cahaya yg masuk ke dalam bola
mata melalui pupil dapat diatur.
- Iris mengandung banyak pembuluh darah
dan pigmen.
- Jumlah pigmen menentukan warna mata :
tidak ada pigmen mata berwarna merah
sedikit pigmen mata berwarna biru
pigmen bertambah mata berwarna abu –
abu , cokelat atau hitam
50. Bola mata
Ada 3 lapisan :
1. Tunika fibrosa
2. Tunika vaskuola
3. Tunika nervosa
Tunika nervosa (retin)
- Merupakan lapisan
terdalam dari bola mata.
- Terdiri tiga lapis neuron :
lapisan sel batang dan
kerucut
lapisan neuron bipolar
lapisan neuron ganglion
51. Lapisan sel batang dan lapisan sel kerucut
Bola mata
• Adalah lapisan yang berbatasan
dengan sel pigmen, sedangkan sel
pigmen berbatasan dengan koroid
• Merupakan reseptor dan mengandung
Ada 3 lapisan :
pigmen yang sensitif terhadap cahaya
1. Tunika fibrosa
• Sel batang diperlukan untuk
penglihatan pada cahaya remang,
2. Tunika vaskuola
yaitu untuk melihat bayangan
3. Tunika nervosa • Sel kerucut diperlukan untuk
penglihatan pada cahaya terang, yaitu
untuk melihat warna
• Sel kerucut paling banyak terdapat
pada fovea centralis (suatu lekukan
pada macula lutea / bintik kuning yg
terletak tepat pada sumbu penglihatan
mata
52. Bola mata
• Bagian dalam bola mata terdiri dari :
- Bagian yg berada di belakang lensa, mengandung zat
seperti jeli disebut vitreous humor, fungsinya untuk
mempertahankan tekanan di dalam bola mata agar
tetap bundar dan tidak kempes
- Bagian yg berada di antara lensa dan iris disebut
ruang depan (posterior chamber)
- Bagian yg berada di antara iris dan kornea disebut
ruang belakang (anterior chamber)
53. MEKANISME PENGLIHATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Cahaya yang ditangkap mata secara berturutturut akan melalui kornea, aqueus humor,
pupil, lensa, vitreus humor, dan akhirnya
ditangkap fotoreseptor pada retina
Bila fotoreseptor menerima rangsangan sinar,
maka impuls saraf akan menuju ganglia yang
terdapat pada retina bagian depan
Selanjutnya impuls saraf diteruskan ke
serabut-serabut saraf dan akhirnya ke serabut
saraf optik.
Dari bagian belakang setiap bola mata, saraf
optik berlanjut ke lobi osipetal yang
merupakan puasat penglihatan di otak besar
Impuls dari mata kanan diteruskan ke lobi
osipetal kiri, dan impuls dari mata kiri
diteruskan ke lobi osipetal kanan. Pada kedua
lobi tersebut impuls diinterpretasikan
54. Kelainan dan gangguan pada mata
Miopi
• Yaitu kelainan pada mata
dimana bayangan yang
dibentuk oleh lensa jatuh di
depan retina
• Kelainan ini terjadi karena
lensa mata terlalu cembung
/ garis tengah mata panjang
• Dapat ditolong dengan
menggunakan lensa negatif
/ lensa cekung
Hipermetropi (Rabun dekat)
• Yaitu kelainan pada mata
dimana bayangan yang
dibentuk oleh lensa jatuh di
belakang retina
• Kelainan ini terjadi karena
lensa mata terlalu pipih /
garis tengah mata pendek
• Dapat ditolong dengan
menggunakan lensa positif /
lensa cembung
56. Presbiopi
Bila mata hanya dapat melihat
dengan jelas benda pada jarak jauh
Penyebab lensa mata terlalu piph
karena daya akomodasinya terlalu
lemah
Gangguan ini dapat di bantu dengan
lensa rangkap
Astigmat
Gangguan mata yang tidak dapat
membedakan garis vertikal dan
herizontal, karena tidak ratanya
kornea mata sehingga cahaya
sejajar yang datang tidak dapat
difokuskan ke satu titik
Gangguan ini dapat dibantu
dengan lensa silindris
58. Trakhoma
• Trachoma adalah sebuah penyakit mata menular, dan
penyebab utama kebutaan akibat infeksi di dunia.
• disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan disebarkan
melalui kontak langsung yang terkena cairan dari pengidap,
atau kontak dengan benda mati, seperti handuk dan / atau
kain lap, yang pernah kontak serupa dengan cairan ini.
Hemeralopi / Rabun senja
• Kelainan pada mata karena kekurangan vitamin A.
• Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi
perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
59. Buta warna
- Gangguan ini merupakan penyakit mata yang
bersifat menurun
- Mata normal mempunyai 3 macam sel konus yang
berkerja dengan baik, hal itu disebut mata
trikromal. Bila salah satu atau lebih sel konus rusak
maka menyebabkan terjadinya buta warna
Macam-macam buta warna:
1. Mata dikromat bila hanya memiliki 2
macam sel konus yang normal. Dengan demikian
didapatkan buta warna merah (prota nopia), buta
warna hijau (deuteranopia), dan buta warna biru
(tritanopi)
2. Mata monokromat yaitu bila memiliki satu
macam sel konus yang normal. Orang yang
demikian hanya dapat membedakan warna hitam
dan putih
61. Indera Peraba manusia adalah Kulit
Kulit terdiri dari :
› Epidermis
› Dermis
: lapisan sel yang sangat
rapat
: lapisan di bawah epidermis
yang letak selnya agak
berjauhan satu sama lain.
62. Pada kulit terdapat reseptor yang sensitif
terhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin dan
nyeri.
Reseptor ini dapat berupa ujung saraf yang
bebas ataupun ujung saraf yang diselubungi
kapsul jaringan ikat
Setiap jenis reseptor hanya mempunyai fungsi
khusus, yaitu menerima satu jenis rangsangan
saja.
63. Nyeri : reseptor nyeri berupa ujung saraf bebas
yang terdapat di seluruh jaringan tubuh, baik di
bagian luar maupun bagian alat dalam
Panas dan Dingin : reseptornya berupa ujung
saraf
Sentuhan : Reseptornya adalah korpus
Meissener
Tekanan : reseptornya adalah korpus paccini,
ruffini dan krause
64.
65. Luka Bakar
Luka bakar padak kulit dapat disebabkan oleh panas, listrik, dan
zat-zat kimia. Jika kulit terkena panas, listrik dan zat kimia yang
berlebihan. dapat menyebabkan kematian sel-sel dan rusaknya
protein pada jaringan. Luka bakar dapat terjadi pada kulit,
selaput lendir, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan.
Luka bakar dapat menimbulkan gejala seperti sakit, bengkak,
merah dan melepuh.
Jerawat
Jerawat adalah perdangan kelenjar sebasea. peradangan ini
banyak terjadi di daerah wajah, leher, dada, dan ounggung.
Jerawat biasanya terjadi pada saat pubertas karena pada saat
tersebut produksi hormon reproduksi meningkat.
Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan pada permukaan kulit, ditandai
dengan gatal-gatal merah, bengkak, melepuh, dan berair.
Bisanya disebabkan oleh zat kimia, obat-obatan dan getah
tumbuh-tumbuhan.
67. Telinga merupakan indra
pendengaran sekaligus
keseimbangan
Struktur telinga, terbagi atas 3
bagian :
1. Telinga luar
o Telinga luar terdiri atas daun
telinga (aurikel), saluran
telinga dan gendang telinga
/ membran timpani
o Fungsi daun telinga untuk
membantu mengarahkan
suara yang memasuki
saluran pendengaran
68. 2. Telinga tengah
o Telinga tengah dimulai dari
gendang telinga (membran
timpani) hingga tingkap oval
o Dalam ruangan tersebut
terdapat 3 tulang yang menyatu
disebut osikel
o Osikel berfungsi sebagai
pengungkit yang menyampaikan
getaran yang dihasikan oleh
gendang telinga ke telinga dalam
o Osikel dibedakan menjadi tulang
martil (maleus), tulang landasan
(inkus), dan tulang sanggurdi
(stapes)
o Pada sebelah dalam gendang
telinga terdapat saluran
eutachius yang menghubungkan
telinga tengah dengan rongga
mulut
69. 3. Telinga dalam
o
Telinga dalam tersusun dari 2 bagian utama, yaitu : koklea
(rumah siput) dan saluran setengah lingkaran
o
Koklea terbagi menjadi 3 bagian :
a. Skala vestibuli terletak dibagian dorsal
b. Skala media terletak dibagian tengah
c. Skala timpani terletak dibagian pentral
o
Pipa tengah berisi cairan endolimfa, vestibuli dan timpani berisi
cairan perilimfe
Diantara pipa tengah
dan timpani terdapat selaput
basilar
Pada selaput tersebut terdapat sel-sel yang membentuk
organ pendengaran sebenarnya, yaitu organ corti. Pada
ujung organ tersebut terdapat sel-sel rambut
Didalam rumah siput, tepatnya di pipa vestibuli terdapat 2
kantong kecil berongga, yaitu sakulus dan utrikulus
Saluran setengah lingkaran merupakan organ keseimbangan
Organ tersebut terdiri atas 3 saluran yang berbentuk
setengah lingkaran dan didalamnya berisi banyak reseptor
dan cairan yang menyerupai cairan di dalam rumah siput
72. • Mekanisme Pendengaran
1. Jika gelombang suara mencapai telinga maka akan melewati
telinga luar, turun ke saluran pendengaran, selanjutnya ke
gendang telinga
2. Gelombang suara menggetarkan gendang telinga, kemudian
tulang martil, landasan sanggurdi, dan akhirnya
menggetarkan tingkap oval
3. Akibatnya, terjadi getaran pada cairan didalam rumah siput
sehingga merangsang ujung saraf pendengaran
4. Selanjutnya, pangkal saraf mengirim impuls ke otak besar
sehingga otak besar akan menginterpretasikannya
5. Hasil interpretasi tersebut adalah kita dapat mendengar suara
tertentu
73. • Mekanisme Keseimbangan
1. Proses keseimbangan dilakukan oleh saluran setengah lingkaran
2. Saluran tersebut mendeteksi keseimbangan rotasi dan keseimbangan
gravitasi
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
Keseimbangan rotasi
Melibatkan 3 saluran setengah lingkaran
Pada bagian dasar ketiga saluran tersebut terdapat struktur yang
disebut ampula, didalam ampula terdapat sel rambut didalam gelatin
disebut kupula
Pada saat cairan didalam saluran setengah lingkaran mengalir, kupula
bergerak sesuai dengan arah aliran sehingga menimbulkan impulsimpuls saraf
Impuls-impuls saraf tersebut kemudian mengalir melalui saraf
vestibular menuju otak
Keseimbangan gravitasi
Keseimbangan gravitasi bergantung pada utrikulus dan sakulus yang
didalamnya mengandung batu otolit
Utrikulus sangat peka terhadap gerakan naik turun
Pergerakan batu otolit akan menekan ujung saraf keseimbangan
sehingga impuls akan terkirim kepusat keseimbangan otak
74. Kelainan pada indera pendengar
1) Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan
sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah
sakit pada telinga, demam, dan pendengaran
berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan
kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.
75. 2) Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin
dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya
antara lain telinga berdengung, mual, muntah,
vertigo, dan berkurang pendengaran.
76. 3)Motion sickness
Ketika dalam perjalanan di laut, udara maupun darat
kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing, dan
muntah-muntah.
- Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau disebut
motion sickness.
- Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi
keseimbangan.
- Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh
gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama
perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai
dengan muka pucat, berkeringat dingin dan pusing.
77. 4)Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk
dapat mendengar.
• Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli
konduktif dan tuli saraf.
• Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya
kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga
mengganggu transmisi suara ke koklea.
• Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf
pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada
organ korti.
79. Sistem Indera Vertebrata
Indera ikan
Ikan memiliki indera gurat sisi,
mata, alat pendengaran, dan alat
pembau.
Indera reptil
Reptil memiliki indera pembau yang
tajam, namun penglihatannya kurang
berkembang.
Indera burung
Gurat sisi pada ikan.
Burung memiliki indera penglihatan
dan keseimbangan yang berkembang
baik untuk melihat mangsa
Indera amfibi
Katak memiliki kelopak mata dan
selaput tidur yang melindungi
mata.
Burung memiliki
indera penglihatan
yang sangat baik untuk
melihat mangsa.
80. Sistem Indera Invertebrata
Indera cacing pipih
Cacing pipih memiliki sepasang
bintik mata pada bagian anterior
tubuhnya.
Indera cacing tanah
Indera cacing tanah berada di
permukaan tubuhnya.
Indera serangga
Serangga memiliki indera
penglihatan.
Mata majemuk pada
serangga.