SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 44
Evaluation of
Growth Indicates
FIRDA AMALIA
125070301111009
GIZI A2 /40
Pengertian Indeks Antropometri
pengukuran dari beberapa
parameter dan kombinasi dari
minimal 2 variabel pengukuran
yang baru bisa diinterpretasikan
setelah hasil pengukuran, misalnya
antara TB dan BB dapat dihasilkan
adanya IMT (Indeks Massa Tubuh)
Macam-Macam Indeks Antropometri
Berat Badan Menurut Umur
Tinggi Badan Menurut Umur
Berat Badan Terhadap Tinggi Badan
Indeks Masa Tubuh
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
• merupakan salah satu parameter yang memberikan
gambaran mengenai massa tubuh
• bersifat labil, karena berat badan sangat sensitive
terhadap pertumbuhan yang mendadak
• menggambarkan status gizi seseorang pada saat ini
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Kelebihan
Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis

Berat badan dapat berfluktuasi

Kekurangan
Dapat menimbulkan interpretasi
yang keliru bila terdapat edema
atau asites
Terkadang umur secara akurat sulit
di dapat karena pencatatan umur
yang belum baik

Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan
kecil

Sering terjadi kesalahan dalam
pengukuran, misalnya pengaruh
pakaian atau gerakan anak saat
ditimbang

Baik untuk diterapkan pada anak-anak dalam
rangkaian pengukuran

Tidak bisa membedakan tinggi dan
massa otot anak-anak

Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi
underweight maupun overweight

Adanya penyakit-penyakit non gizi
yang mempengaruhi BB

Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth
failure (kegagalan pertumbuhan) karena infeksi atau
KEP
Dapat digunakan untuk Growth monitoring
Berat Badan menurut Umur (BB/U)

Tabel Berat Badan
Menurut Umur 0-36
Bulan
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Tabel Berat
Badan Menurut
Umur 2-20 Tahun
• merupakan antropometri yang
menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal
• kurang sensitif terhadap
permasalahan kekurangan gizi
dalam waktu yang pendek
• menggambarkan status gizi
masa lalu
• Penilaian menurut WHO NCHS :
>= 90% (normal)
< 90% (Abnormal/kronis)

Tinggi Badan
Menurut
Umur
(TB/U)
Kelebihan

Kekurangan

Relatif murah

Ketepatan umur sulit di dapat

Baik untuk menilai status gizi masa lampau

Diperlukan indeks lain dalam menilai intervensi
karena perubahan TB tidak banyak terjadi dalam
waktu yang singkat

Biasanya digunakan untuk mengetahui status gizi
anak-anak di negara berkembang

Tidak bisa mengukur perubahan jangka pendek
pada status gizi buruk

Cepat, sehingga dapat dilakukan pada populasi yang
besar

Kesalahan yang muncul seperti kesalahan pada
peralatan (belum dikalibrasi), kesalahan pada
observer (kesalahan pengukuran, pembacaan,
ataupun pencatatan)

Obektif

Tidak Menimbulkan rasa sakit pada responden

Peralatan mudah dipindahkan dan dapat dibuat
secara lokal

Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas,
malnutrisi karena kurang energi dan protein, tidak
dapat memperoleh informasi karena defisiensi zat
mikro
Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
• untuk menilai status gizi saat ini.
• juga merupakan pilihan utama dalam menilai
status gizi karena ada unsur BB yang sangat peka
terhadap gangguan gizi yang dini sekalipun,
• BB/TB sebaiknya selalu digunakan bersama TB/U
untuk mencegah salah diagnosis status gizi
Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
Kelebihan

Kekurangan

Dapat membedakan proporsi badan (gemuk,
normal, dan kurus)

Pengukuran relatif lebih lama

Tidak memerlukan data umur

Sering mengalami kesulitan jika
melakukan pengukuran terhadap
panjang/tinggi badan pada kelompok
balita

Baik digunakan untuk nutritional emergencies

Sering terjadi kesalahan pembacaan hasil
pengukuran

Dapat menjadi indikator status gizi saat ini
(current nutrition status)
Baik untuk mengukur status gizi akut
Tabel
BB/TB
usia
0-36
bulan
Tabel
BB/TB
usia
2-20
tahun
Indeks Masa Tubuh (IMT)
• untuk mengetahui status gizi orang normal
(tidak berkebutuhan khusus) baik itu anak-anak
maupun dewasa namun dengan indikator yang
berbeda.
• BMI ini tidak dapat diterapkan pada Ibu Hamil
dan Olahragawan
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Kelebihan
Alat yang sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan
kelebihan berat badan

Kekurangan
IMT dewasa hanya berlaku untuk
orang berumur diatas 18 tahun
Tidak bisa diterapkan pada
keadaan khusus (penyakit)
lainnya seperti adanya edema,
asites, dan hepatomegali
Tidak dapat diterapkan pada
bayi,remaja,ibu hamil, dan
olahragawan
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Indeks Masa Tubuh (IMT)
BMI (kg/m2)

Classification

Risk of co-Morbidities
Low (but increased
risk of other clinical
problems)

< 18,5

Mild Underweight

18,5 – 24,99

Normal Range

-

≥ 25

Overweight

Average

25 – 29,99

Pre Obese

Increased

30 – 34,99

Obese Class I

Moderate

35 – 39,99

Obese Class II

Severe

≥ 40

Obese Class III

Very severe

Sumber : WHO
Expert Consultation,
2004
Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT
< 17,0
17,0 – 18,0

Kriteria

Kategori

Kekurangan BB tingkat
Berat
Kekurangan BB tingkat
Ringan

Kurus

18,5 – 25,0

25,0 – 27,0
>27,0

Normal
Kelebihan BB tingkat
Ringan
Kelebihan BB tingkat Berat

Gemuk

Indeks Massa
Tubuh untuk
Orang
Indonesia
(Dewasa) usia
> 18 tahun
Tabel IMT
Untuk
Dewasa (kg)
Tabel IMT
Untuk
Dewasa
(pounds)
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Umur
(thn)

Sangat
kurus
(kurang
dari)

Kurus

Normal

Gemuk

Sangat gemuk
(lebih dari)

5

11,6

11,6 –
12,6

12,7 – 16,8

16,9 – 18,7

18,7

6

11,7

11,7 –
12,6

12,7 – 16,9

17,0 – 19,2

19,2

7

11,8

11,8 –
12,7

12,8 – 17,3

17,4 – 19,9

19,9

8

11,9

11,9 –
12,8

12,9 – 17,6

17,7 – 20,6

20,6

9

12,1

12,1 –
13,0

13,1 – 18,2

18,3 – 21,5

21,5

10

12,4

12,4 –
14,7

14,8 – 18,9

19,0 – 22,5

22,5

Tabel IMT
anak
perempuan
usia 5 – 10
tahun
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Umur
(thn)

Sangat
kurus
(kurang
dari)

Kurus

Normal

Gemuk

Sangat gemuk (lebih
dari)

5

12,0

12,0 – 12,8

12,9 – 16,5

16,6 – 18,3

18,3

6

12,1

12,1 – 13,0

13,1 – 16,7

16,8 – 18,5

18,5

7

12,3

12,3 – 13,1

13,2 – 17,1

17,2 – 19,0

19,0

8

12,4

12,4 – 13,3

13,4 – 17,4

17,5 – 19,6

19,6

9

12,5

12,5 – 13,5

13,6 – 17,8

17,9 – 20,4

20,4

10

12,8

12,8 – 13,7

13,8 – 18,4

18,5 – 21,4

21,4

Tabel IMT
anak laki-laki
usia 5 – 10
tahun
Penggunaan
Indeks
Antropometri
• tidak dianjurkan untuk digunakan
mengevaluasi indeks antropometri suatu
individu atau populasi pada negara
berkembang, karena untuk negara
berkembang menggunakan Z-score
• Health Statistics (NCHS) merekomendasikan
persentil ke 5 sebagai batas gizi baik dan
kurang, serta persentil 95% sebagai batas gizi
lebih dan gizi baik.
• contoh persentil dalam Z-score :

Persentil

Z-score

Percentile

-3
-2
-1

0,13
2,28
15,8
Persen Terhadap Median
• Digunakan untuk menyatakan indeks pertumbuhan apabila rata-rata
dan distribusi tidak diketahui
• Median = 50 (dalam persentil) = 100% (sebagai standart)
• Nilai ambang batas dinyatakan dalam nilai presentase terhadap nilai
baku
• Nilai ambang batas persen terhadap median
% Median & Z-Score
90% = -1 Z-Score
80% = -2 Z-Score
70% = -3 Z-Score
60% = -4 Z-Score
Persen Terhadap Median
• Status gizi berdasarkan indeks antropometri menurut WHO NCHS
1983 mempunyai cut off (ambang batas) :
Status Gizi

Indeks Antropometri
BB/U

TB/U

BB/TB

Gizi Baik

>80%

>90%

>90%

Gizi Sedang

71-80%

81-90%

81-90%

Gizi Kurang

61-70%

71-80%

71-80%

Gizi Buruk

≤ 60%

≤ 70 %

≤ 80 %
Standart Deviasi Unit (Z score)
Standart Deviasi Unit (Z Score)
• WHO menganjurkan penggunaan Z-score untuk mengevaluasi
antropometri data dari negara berkembang, karena Z-score bisa
menghitung dengan akurat
• WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan
menentukan, serta memantau pertumbuhan.
No
s.

Combinations of Indices

Low W/H
16 + low W/A + normal H/A
17 + low W/A + hight H/A
14 + normal W/A + hight
H/A
Normal W/H
11 + low W/A + low H/A
9
+ normal W/A + normal
7 H/A
+ high W/A + high H/A
Hight W/H
1
+ normal W/A + low H/A
2
+ high W/A + low H/A
4
+ high W/A + normal H/A

Nutritional Status

Currently underfed
Currently underfed
Currently underfed

Short, normally nourished
Normal
Tall, normally nourished

Currently overfed, short
Obese
Overfed, not necessarily
obese
Interpretasi dari ketiga indeks
No
1

Indeks yang digunakan
BB/U
TB/U
BB/TB

Interpretasi

Rendah
Rendah
Normal
Normal, dulu kurang gizi
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang ++
Rendah
Normal
Rendah
Sekarang kurang +
2
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang
Normal
Rendah
Tinggi
Sekarang lebih, dulu kurang
3
Tinggi
Tinggi
Normal
Tinggi, normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Obese
Tinggi
Normal
Tinggi
Sekarang lebih, belum obese
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :
Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sebaran Normal Rujukan BB /U atau TB/U
atau BB/TB
Normal / Baik

Kurang
Buruk
Batas Ambang dan Istilah Status Gizi
Untuk Indikator BB/U, TB/U dan TB/BB
1. Indeks BB/U:
a. Gizi baik bila Z-Score terletak dari > -2 SD s/d +2 SD
b. Gizi kurang bila Z-Score terletak dari >-3 SD s/d <-2 SD
c. Gizi buruk bila Z-Score terletak < -3 SD
d. Gizi lebih bila Z-Score terletak > +2 SD
2. Indeks TB/U:
a. Normal bila Z-Score terletak > -2 SD
b. Pendek/stunted bila Z-Score terletak < -2 SD
Batas Ambang dan Istilah Status Gizi
Untuk Indikator BB/U, TB/U dan TB/BB
3. Indeks BB/TB
a. Normal bila Z-Score terletak dari > -2 SD s/d +2 SD
b. Kurus bila Z-Score terletak dari > -3 SD s/d < -2 SD
c. Sangat kurus/wastted bila Z-Score terletak < -3 SD
d. Gemuk bila Z-Score terletak > +2 SD
Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi
Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:
Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan
masyarakat bila 95 % balita berstatus gizi baik (antara -2 SD s/d +2 SD)

95 %
Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi
Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:
Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan
masyarakat bila hanya ada 2,0 % balita berada antara -2 SD dan -3 SD,
atau antara +2 SD dan +3 SD.

2%

2%
Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi
Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:
Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan
masyarakat bila hanya ada 0,5 % balita berada di bawah -3 SD, atau di
atas +3 SD

0,5 %

0,5 %
Baku Rujukan
BAKU INTERNASIONAL
• Di dunia ada beberapa jenis buku rujukan. Baku
rujukan tersebut antara lain Harvard (Boston),
WHO-NCHS , tanner, dan Kanada. Baku rujukan
Harvard dan WHO-NCHS adalah baku yang paling
umum digunakan di berbagai negara.

BAKU NASIONAL
• Data referensi (Baku Acuan) di Indonesia yaitu
sejak dekade 80-an Indonesia menggunakan 2
baku acuan internasional, yaitu harvard dan
WHO-NCHS.
KLASIFIKASI STATUS
GIZI

Berdasarkan
baku Harvard

Status
Gizi

Klasifikasi
Cara WHO

This illustration is a part of ”Spheres with core”. See the whole presentation here slideshop.com/Powerpoint-Spheres-with-core
H
A
R
V
A
R
D

1. Gizi lebih untuk over
weight, termasuk
kegemukan dan
obesitas.
2. Gizi baik untuk well
nourished.
3. Gizi kurang untuk
under weight yang
mencakup mild dan
moderate PCM
(Protein Calori
Malnutrition).
4. Gizi buruk untuk
severe PCM, termasuk
marasmus, marasmikkwasiokor dan
kwasiokor.

Indeks

Ambang Batas

Overweight

+2SD

Normal

BB/U

Status Gizi

-2SD sampai +2SD

underweight
Severe
underweight

< -2SD sampai ≥ 3SD
< -3SD

Normal

≥ 2SD

Stunting

< -2SD

Gemuk

+2SD

TB/U

Normal
BB/TB
Wasting

≥ -2SD sampai

+2SD
< -2SD sampai ≥ 3SD
Indeks

W
H
O

Status Gizi

BB/U

Gizi Lebih
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Buruk

TB/U

Normal
Pendek (Stunted)
Gemuk
Normal
Kurus (Wasted)
Sangat Kurus

Keterangan
≥ 2SD
-2 sampai +2SD
<-2SD sampai ≥3SD
< -3 SD
-2 sampai +2SD
< -2 SD
≥ 2SD
-2 sampai +2SD
<-2SD sampai 3SD
< -3 SD
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Joni Iswanto
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
Cahya
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
Yunita Manurung
 

Was ist angesagt? (20)

Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
 
Kasus obes dewasa
Kasus obes dewasaKasus obes dewasa
Kasus obes dewasa
 
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT
 
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
 
Ppt gizi kurang
Ppt gizi kurangPpt gizi kurang
Ppt gizi kurang
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi burukMateri iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
Materi iv 10 langkah tata laksana gizi buruk
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas DewasaNutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Dewasa
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 

Andere mochten auch (14)

tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-lakitabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
tabel-baku-rujukan-penilaian-status-gizi-anak-perempuan-dan-anak-laki
 
Berat badan baku 1
Berat badan baku 1Berat badan baku 1
Berat badan baku 1
 
Buku sk-antropometri-2010
Buku sk-antropometri-2010Buku sk-antropometri-2010
Buku sk-antropometri-2010
 
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
Asistensi ddt reguler undana 2008 2009
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Hipertensi pada anak
Hipertensi pada anakHipertensi pada anak
Hipertensi pada anak
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
ablasio retina
ablasio retinaablasio retina
ablasio retina
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013Materi inti i jan 2013
Materi inti i jan 2013
 
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbangKebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
Kebutuhan tubuh akan berbagai zat makanan dan Gizi seimbang
 
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada DewasaKebutuhan Gizi Pada Dewasa
Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
 
Gizi pada remaja
Gizi pada remajaGizi pada remaja
Gizi pada remaja
 
Who growth chart
Who growth chartWho growth chart
Who growth chart
 

Ähnlich wie Evaluation of growth indicates

Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
Priyo1212
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
Joni Iswanto
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
REISA Class
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
enggar46
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1
_fitria
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
NicholasGmarzai1
 
Konsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagaiKonsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagai
Lilik Sholeha
 

Ähnlich wie Evaluation of growth indicates (20)

penilaianstatusgizibalitaantropometri.pdf
penilaianstatusgizibalitaantropometri.pdfpenilaianstatusgizibalitaantropometri.pdf
penilaianstatusgizibalitaantropometri.pdf
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Penilaian st gizi
Penilaian st giziPenilaian st gizi
Penilaian st gizi
 
Materi i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi burukMateri i deteksi gizi buruk
Materi i deteksi gizi buruk
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
 
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahunAsuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
Asuhan nutrisi anak dan balita umur 6 sampai 12 tahun
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1
 
FIX PPT MATERI STUNTING.pptx
FIX PPT MATERI STUNTING.pptxFIX PPT MATERI STUNTING.pptx
FIX PPT MATERI STUNTING.pptx
 
review buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdfreview buku KIA_compressed.pdf
review buku KIA_compressed.pdf
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri
antropometriantropometri
antropometri
 
27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx27. Penilaian Status Gizi.pptx
27. Penilaian Status Gizi.pptx
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Konsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagaiKonsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagai
 
8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx8. Failure to thrive.pptx
8. Failure to thrive.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Evaluation of growth indicates

  • 1. Evaluation of Growth Indicates FIRDA AMALIA 125070301111009 GIZI A2 /40
  • 2.
  • 3. Pengertian Indeks Antropometri pengukuran dari beberapa parameter dan kombinasi dari minimal 2 variabel pengukuran yang baru bisa diinterpretasikan setelah hasil pengukuran, misalnya antara TB dan BB dapat dihasilkan adanya IMT (Indeks Massa Tubuh)
  • 4. Macam-Macam Indeks Antropometri Berat Badan Menurut Umur Tinggi Badan Menurut Umur Berat Badan Terhadap Tinggi Badan Indeks Masa Tubuh
  • 5. Berat Badan menurut Umur (BB/U) • merupakan salah satu parameter yang memberikan gambaran mengenai massa tubuh • bersifat labil, karena berat badan sangat sensitive terhadap pertumbuhan yang mendadak • menggambarkan status gizi seseorang pada saat ini
  • 6. Berat Badan menurut Umur (BB/U) Kelebihan Baik untuk mengukur status gizi akut dan kronis Berat badan dapat berfluktuasi Kekurangan Dapat menimbulkan interpretasi yang keliru bila terdapat edema atau asites Terkadang umur secara akurat sulit di dapat karena pencatatan umur yang belum baik Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, misalnya pengaruh pakaian atau gerakan anak saat ditimbang Baik untuk diterapkan pada anak-anak dalam rangkaian pengukuran Tidak bisa membedakan tinggi dan massa otot anak-anak Dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi underweight maupun overweight Adanya penyakit-penyakit non gizi yang mempengaruhi BB Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure (kegagalan pertumbuhan) karena infeksi atau KEP Dapat digunakan untuk Growth monitoring
  • 7. Berat Badan menurut Umur (BB/U) Tabel Berat Badan Menurut Umur 0-36 Bulan
  • 8. Berat Badan menurut Umur (BB/U) Tabel Berat Badan Menurut Umur 2-20 Tahun
  • 9. • merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal • kurang sensitif terhadap permasalahan kekurangan gizi dalam waktu yang pendek • menggambarkan status gizi masa lalu • Penilaian menurut WHO NCHS : >= 90% (normal) < 90% (Abnormal/kronis) Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
  • 10. Kelebihan Kekurangan Relatif murah Ketepatan umur sulit di dapat Baik untuk menilai status gizi masa lampau Diperlukan indeks lain dalam menilai intervensi karena perubahan TB tidak banyak terjadi dalam waktu yang singkat Biasanya digunakan untuk mengetahui status gizi anak-anak di negara berkembang Tidak bisa mengukur perubahan jangka pendek pada status gizi buruk Cepat, sehingga dapat dilakukan pada populasi yang besar Kesalahan yang muncul seperti kesalahan pada peralatan (belum dikalibrasi), kesalahan pada observer (kesalahan pengukuran, pembacaan, ataupun pencatatan) Obektif Tidak Menimbulkan rasa sakit pada responden Peralatan mudah dipindahkan dan dapat dibuat secara lokal Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas, malnutrisi karena kurang energi dan protein, tidak dapat memperoleh informasi karena defisiensi zat mikro
  • 11.
  • 12.
  • 13. Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB) • untuk menilai status gizi saat ini. • juga merupakan pilihan utama dalam menilai status gizi karena ada unsur BB yang sangat peka terhadap gangguan gizi yang dini sekalipun, • BB/TB sebaiknya selalu digunakan bersama TB/U untuk mencegah salah diagnosis status gizi
  • 14. Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB) Kelebihan Kekurangan Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, dan kurus) Pengukuran relatif lebih lama Tidak memerlukan data umur Sering mengalami kesulitan jika melakukan pengukuran terhadap panjang/tinggi badan pada kelompok balita Baik digunakan untuk nutritional emergencies Sering terjadi kesalahan pembacaan hasil pengukuran Dapat menjadi indikator status gizi saat ini (current nutrition status) Baik untuk mengukur status gizi akut
  • 17. Indeks Masa Tubuh (IMT) • untuk mengetahui status gizi orang normal (tidak berkebutuhan khusus) baik itu anak-anak maupun dewasa namun dengan indikator yang berbeda. • BMI ini tidak dapat diterapkan pada Ibu Hamil dan Olahragawan
  • 18. Indeks Masa Tubuh (IMT) Kelebihan Alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan Kekurangan IMT dewasa hanya berlaku untuk orang berumur diatas 18 tahun Tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti adanya edema, asites, dan hepatomegali Tidak dapat diterapkan pada bayi,remaja,ibu hamil, dan olahragawan
  • 20. Indeks Masa Tubuh (IMT) BMI (kg/m2) Classification Risk of co-Morbidities Low (but increased risk of other clinical problems) < 18,5 Mild Underweight 18,5 – 24,99 Normal Range - ≥ 25 Overweight Average 25 – 29,99 Pre Obese Increased 30 – 34,99 Obese Class I Moderate 35 – 39,99 Obese Class II Severe ≥ 40 Obese Class III Very severe Sumber : WHO Expert Consultation, 2004
  • 21. Indeks Masa Tubuh (IMT) IMT < 17,0 17,0 – 18,0 Kriteria Kategori Kekurangan BB tingkat Berat Kekurangan BB tingkat Ringan Kurus 18,5 – 25,0 25,0 – 27,0 >27,0 Normal Kelebihan BB tingkat Ringan Kelebihan BB tingkat Berat Gemuk Indeks Massa Tubuh untuk Orang Indonesia (Dewasa) usia > 18 tahun
  • 24. Indeks Masa Tubuh (IMT) Umur (thn) Sangat kurus (kurang dari) Kurus Normal Gemuk Sangat gemuk (lebih dari) 5 11,6 11,6 – 12,6 12,7 – 16,8 16,9 – 18,7 18,7 6 11,7 11,7 – 12,6 12,7 – 16,9 17,0 – 19,2 19,2 7 11,8 11,8 – 12,7 12,8 – 17,3 17,4 – 19,9 19,9 8 11,9 11,9 – 12,8 12,9 – 17,6 17,7 – 20,6 20,6 9 12,1 12,1 – 13,0 13,1 – 18,2 18,3 – 21,5 21,5 10 12,4 12,4 – 14,7 14,8 – 18,9 19,0 – 22,5 22,5 Tabel IMT anak perempuan usia 5 – 10 tahun
  • 25. Indeks Masa Tubuh (IMT) Umur (thn) Sangat kurus (kurang dari) Kurus Normal Gemuk Sangat gemuk (lebih dari) 5 12,0 12,0 – 12,8 12,9 – 16,5 16,6 – 18,3 18,3 6 12,1 12,1 – 13,0 13,1 – 16,7 16,8 – 18,5 18,5 7 12,3 12,3 – 13,1 13,2 – 17,1 17,2 – 19,0 19,0 8 12,4 12,4 – 13,3 13,4 – 17,4 17,5 – 19,6 19,6 9 12,5 12,5 – 13,5 13,6 – 17,8 17,9 – 20,4 20,4 10 12,8 12,8 – 13,7 13,8 – 18,4 18,5 – 21,4 21,4 Tabel IMT anak laki-laki usia 5 – 10 tahun
  • 27. • tidak dianjurkan untuk digunakan mengevaluasi indeks antropometri suatu individu atau populasi pada negara berkembang, karena untuk negara berkembang menggunakan Z-score • Health Statistics (NCHS) merekomendasikan persentil ke 5 sebagai batas gizi baik dan kurang, serta persentil 95% sebagai batas gizi lebih dan gizi baik. • contoh persentil dalam Z-score : Persentil Z-score Percentile -3 -2 -1 0,13 2,28 15,8
  • 28. Persen Terhadap Median • Digunakan untuk menyatakan indeks pertumbuhan apabila rata-rata dan distribusi tidak diketahui • Median = 50 (dalam persentil) = 100% (sebagai standart) • Nilai ambang batas dinyatakan dalam nilai presentase terhadap nilai baku • Nilai ambang batas persen terhadap median % Median & Z-Score 90% = -1 Z-Score 80% = -2 Z-Score 70% = -3 Z-Score 60% = -4 Z-Score
  • 29. Persen Terhadap Median • Status gizi berdasarkan indeks antropometri menurut WHO NCHS 1983 mempunyai cut off (ambang batas) : Status Gizi Indeks Antropometri BB/U TB/U BB/TB Gizi Baik >80% >90% >90% Gizi Sedang 71-80% 81-90% 81-90% Gizi Kurang 61-70% 71-80% 71-80% Gizi Buruk ≤ 60% ≤ 70 % ≤ 80 %
  • 31. Standart Deviasi Unit (Z Score) • WHO menganjurkan penggunaan Z-score untuk mengevaluasi antropometri data dari negara berkembang, karena Z-score bisa menghitung dengan akurat • WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan menentukan, serta memantau pertumbuhan.
  • 32. No s. Combinations of Indices Low W/H 16 + low W/A + normal H/A 17 + low W/A + hight H/A 14 + normal W/A + hight H/A Normal W/H 11 + low W/A + low H/A 9 + normal W/A + normal 7 H/A + high W/A + high H/A Hight W/H 1 + normal W/A + low H/A 2 + high W/A + low H/A 4 + high W/A + normal H/A Nutritional Status Currently underfed Currently underfed Currently underfed Short, normally nourished Normal Tall, normally nourished Currently overfed, short Obese Overfed, not necessarily obese
  • 33. Interpretasi dari ketiga indeks No 1 Indeks yang digunakan BB/U TB/U BB/TB Interpretasi Rendah Rendah Normal Normal, dulu kurang gizi Rendah Tinggi Rendah Sekarang kurang ++ Rendah Normal Rendah Sekarang kurang + 2 Normal Normal Normal Normal Normal Tinggi Rendah Sekarang kurang Normal Rendah Tinggi Sekarang lebih, dulu kurang 3 Tinggi Tinggi Normal Tinggi, normal Tinggi Rendah Tinggi Obese Tinggi Normal Tinggi Sekarang lebih, belum obese Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
  • 34. Sebaran Normal Rujukan BB /U atau TB/U atau BB/TB Normal / Baik Kurang Buruk
  • 35. Batas Ambang dan Istilah Status Gizi Untuk Indikator BB/U, TB/U dan TB/BB 1. Indeks BB/U: a. Gizi baik bila Z-Score terletak dari > -2 SD s/d +2 SD b. Gizi kurang bila Z-Score terletak dari >-3 SD s/d <-2 SD c. Gizi buruk bila Z-Score terletak < -3 SD d. Gizi lebih bila Z-Score terletak > +2 SD 2. Indeks TB/U: a. Normal bila Z-Score terletak > -2 SD b. Pendek/stunted bila Z-Score terletak < -2 SD
  • 36. Batas Ambang dan Istilah Status Gizi Untuk Indikator BB/U, TB/U dan TB/BB 3. Indeks BB/TB a. Normal bila Z-Score terletak dari > -2 SD s/d +2 SD b. Kurus bila Z-Score terletak dari > -3 SD s/d < -2 SD c. Sangat kurus/wastted bila Z-Score terletak < -3 SD d. Gemuk bila Z-Score terletak > +2 SD
  • 37. Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan: Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila 95 % balita berstatus gizi baik (antara -2 SD s/d +2 SD) 95 %
  • 38. Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan: Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 2,0 % balita berada antara -2 SD dan -3 SD, atau antara +2 SD dan +3 SD. 2% 2%
  • 39. Batas Ambang (Cut off point) Status Gizi Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan: Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 0,5 % balita berada di bawah -3 SD, atau di atas +3 SD 0,5 % 0,5 %
  • 40. Baku Rujukan BAKU INTERNASIONAL • Di dunia ada beberapa jenis buku rujukan. Baku rujukan tersebut antara lain Harvard (Boston), WHO-NCHS , tanner, dan Kanada. Baku rujukan Harvard dan WHO-NCHS adalah baku yang paling umum digunakan di berbagai negara. BAKU NASIONAL • Data referensi (Baku Acuan) di Indonesia yaitu sejak dekade 80-an Indonesia menggunakan 2 baku acuan internasional, yaitu harvard dan WHO-NCHS.
  • 41. KLASIFIKASI STATUS GIZI Berdasarkan baku Harvard Status Gizi Klasifikasi Cara WHO This illustration is a part of ”Spheres with core”. See the whole presentation here slideshop.com/Powerpoint-Spheres-with-core
  • 42. H A R V A R D 1. Gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas. 2. Gizi baik untuk well nourished. 3. Gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderate PCM (Protein Calori Malnutrition). 4. Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmikkwasiokor dan kwasiokor. Indeks Ambang Batas Overweight +2SD Normal BB/U Status Gizi -2SD sampai +2SD underweight Severe underweight < -2SD sampai ≥ 3SD < -3SD Normal ≥ 2SD Stunting < -2SD Gemuk +2SD TB/U Normal BB/TB Wasting ≥ -2SD sampai +2SD < -2SD sampai ≥ 3SD
  • 43. Indeks W H O Status Gizi BB/U Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk TB/U Normal Pendek (Stunted) Gemuk Normal Kurus (Wasted) Sangat Kurus Keterangan ≥ 2SD -2 sampai +2SD <-2SD sampai ≥3SD < -3 SD -2 sampai +2SD < -2 SD ≥ 2SD -2 sampai +2SD <-2SD sampai 3SD < -3 SD