SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
1 2 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA 
NOMOR 5 TAHUN 2007 
TENTANG 
TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN 
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA 
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
BUPATI JEPARA, 
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan 
Pasal 26 ayat (4) Peraturan Pemerintah 
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa 
perlu ditetapkan Peraturan Daerah 
Kabupaten Jepara tentang Tata Cara 
Pencalonan, Pengangkatan, 
Pemberhentian Sementara, dan 
Pemberhentian Perangkat Desa 
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 
Tentang Pembentukan Daerah-daerah 
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi 
Jawa Tengah; 
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 
tentang Pembentukan Perundang-undangan 
(Lembaran Negara Republik 
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, 
Tambahan Lembaran Negara Republik 
Indonesia Nomor 4389) ; 
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 
Tentang Pemerintahan Daerah 
(Lembaran Negara Republik Indonesia 
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan 
Lembaran Negara Republik Indonesia 
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah 
dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 
2005 tentang Penetapan Peraturan 
Pemerintah Pengganti Undang-Undang 
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan 
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 
2004 tentang Pemerintahan Daerah 
menjadi Undang-Undang (Lembaran 
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 
Nomor 108, Tambahan Lembaran 
Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 
2005 Tentang Desa (Lembaran Negara 
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 
158, Tambahan Lembaran Negara 
Republik Indonesia Nomor 4587). 
3 4 
Dengan Persetujuan Bersama 
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN 
JEPARA 
dan BUPATI 
JEPARA 
MEMUTUSKAN : 
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA 
CARA 
PENCALONAN,PENGANGKATAN,DAN 
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA 
BAB I KETENTUAN 
UMUM Pasal 1 
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Jepara; 
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten 
Jepara; 
3. Bupati adalah Bupati Jepara; 
4. Camat adalah Camat yang wilayah kerjanya meliputi 
wilayah kerja Desa yang bersangkutan; 
5. Petinggi adalah sebutan lain Kepala Desa diwilayah 
Kabupaten Jepara; 
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki 
batas-batas wilayah yang berwewenang untuk mengatur 
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, 
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang 
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara 
Kesatuan Republik Indonesia; 
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan 
pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan 
Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus 
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul 
dan adat istiadat setempat yang diakui dan 
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan 
Republik Indonesia; 
8. Pemerintah Desa adalah Petinggi dan Perangkat Desa 
sebagai unsur penyelengara pemerintahan desa; 
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya 
disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan 
perwujudan domokrasi dalam penyelenggaraan 
pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaran 
pemerintahan desa;
10. Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang 
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan 
merupakan mitra pemerintah desa dalam 
memberdayakan masyarakat; 
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya 
disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan 
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama 
oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan 
dengan Peraturan Desa; 
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan 
5 6 
yang dibuat oleh BPD bersama Petinggi. 
13. Perangkat Desa adalah pembantu petinggi yang terdiri 
dari carik dan Perangkat desa lainnya. 
14. Perangkat Desa lainnya adalah Pembantu Petinggi 
selain Carik yang terdiri dari Kaur Umum/Tata Usaha 
dan Kaur Keuangan sebagai unsur sekretariat desa, 
Kebayan, Petengan, Modin dan Ladu sebagai pelaksana 
teknis lapangan serta Kamituwo sebagai unsur 
kewilayahan; 
15. Sekretariat Desa adalah Unsur staf yang dipimpin oleh 
Carik ; 
16. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang 
merupakan lingkungan kerja pelaksana Pemerintahan 
Desa. 
BAB II 
PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA 
Bagian kesatu 
Carik 
Pasal 2 
(1) Carik diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi 
persyaratan, yaitu : 
a. berpendidikan paling rendah lulusan SMA atau 
sederajat; 
b. mempunyai pengetahuan tentang teknis 
pemerintahan; 
c. mempunyai kemampuan di bidang administrasi 
perkantoran; 
d. mempunyai pengalaman di bidang administrasi 
keuangan dan di bidang perencanaan; 
e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; 
f. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan. 
(2) Carik sebagaimana dimaksud ayat (1) diangkat oleh 
Sekretaris Daerah atas nama Bupati sesuai dengan 
Peraturan Perundang-undanngan yang berlaku.
7 8 
Bagian Kedua 
Perangkat Desa Lainnya 
Pasal 3 
(1) Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Petinggi dari 
penduduk Desa setempat. 
(2) Pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud 
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Petinggi. 
Pasal 4 
(1) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, 
calon Perangkat Desa lainnya harus memenuhi 
persyaratan. : 
a. Warga Negara Indonesia 
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang 
dinyatakan dengan surat pernyataan di atas kertas 
segel atau bermaterai cukup ; 
c. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, 
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 
Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik 
Indonesia; serta Pemerintah, yang dinyatakan dengan 
surat pernyataan di atas kertas segel atau bermaterai 
cukup ; 
d. berusia serendah-rendahnya 20 tahun dan setinggi-tingginya 
45 tahun ; 
e. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan 
Tingkat Pertama dan/atau sederajat, yang dibuktikan 
dengan ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) 
pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan 
ijazah/STTB terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang 
berwenang; 
f. bersedia dicalonkan sebagai Perangkat Desa lainnya, 
yang dinyatakan dengan surat pernyataan di atas 
kertas segel atau bermaterai cukup ; 
g. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat 
keterangan dokter Pemerintah; 
h. berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan surat 
keterangan dari kepolisian setempat; 
i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana 
kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) 
tahun, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan 
Ketua pengadilan negeri ; 
j. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan 
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, 
yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Ketua 
Pengadilan Negeri ; 
k. terdaftar sebagai penduduk desa setempat sekurang-kurangnya 
2 (dua) tahun berturut-turut yang dibuktikan 
dengan Kartu tanda Penduduk (KTP), kecuali bagi 
putra desa. 
l. Bagi calon dari TNI/POLRI, PNS dan Pegawai BUMD / 
BUMN disamping harus memenuhi syarat 
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga harus 
memiliki surat keterangan ijin/persetujuan dari 
atasannya yang berwenang untuk itu.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
berlaku pula untuk pengangkatan Pembantu 
Perangkat Desa 
9 10 
BAB III 
MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA 
Bagian Kesatu 
Pengisian 
Pasal 5 
(1) Rencana pengisian perangkat desa lainnya diumumkan 
oleh petinggi secara tertulis kepada penduduk desa. 
(2) Bakal calon Perangkat Desa lainnya mengajukan 
lamaran secara tertulis dengan tulisan tangan sendiri 
diatas kertas bermeterai kepada Petinggi dengan 
dilampiri syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam 
Pasal 4 ayat (1). 
(3) Dalam hal pelamar hanya seorang, maka Calon 
Perangkat Desa dapat diangkat sebagai Perangkat desa 
oleh Petinggi sepanjang memenuhi persyaratan. 
(4) Apabila pelamar yang memenuhi persyaratan lebih dari 
seorang, maka Petinggi wajib melakukan seleksi dengan 
cara mengadakan ujian penyaringan . 
(5) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud 
pada ayat (4) Petinggi dibantu oleh Panitia Seleksi. 
(6) Panitia Seleksi berjumlah ganjil, sebanyak-banyaknya 5 
(lima) orang yang terdiri dari unsur Carik, perangkat 
desa lainnya, Unsur BPD dan unsur kecamatan. 
Bagian Kedua 
Pelantikan 
Pasal 6 
(1) Sebelum memangku jabatannya, Carik mengucapkan 
sumpah/janji dipandu oleh Sekretaris Daerah atau 
Pejabat yang ditunjuk. 
(2) Perangkat Desa lainnya dilantik oleh Petinggi. 
(3) Sebelum memangku jabatannya, Perangkat Desa 
mengucapkan sumpah/janji yang susunan kata-katanya 
sebagai berikut : 
”Demi Allah (tuhan), Saya bersumpah/berjanji bahwa 
saya akan memenuhi kewajiban saya, selaku Perangkat 
Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan 
seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam 
mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai 
dasar negara; dan bahwa saya akan menegakkan 
kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 
sebagai konstitusi negara serta segala peraturan 
perundang-undangan yang berlaku bagi Desa, daerah 
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
11 12 
Bagian Ketiga 
Biaya Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa 
Lainnya 
Pasal 7 
Biaya pencalonan dan pengangkatan perangkat desa lainnya 
dibebankan kepada APB Desa, Swadaya Masyarakat dan 
dana-dana desa lainnya yang sah. 
Pasal 8 
Biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dipergunakan 
untuk : 
a. administrasi ; 
b. penelitian syarat-syarat calon ; 
c. honorarium panitia, konsumsi dan rapat-rapat ; 
d. penetapan dan pelantikan ; 
BAB IV 
MASA JABATAN PERANGKAT DESA 
Pasal 9 
(1) Masa jabatan Carik sesuai dengan ketentuan 
perundang-undangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri 
Sipil. 
(2) Masa jabatan Perangkat Desa lainnya akan berakhir 
sampai dengan yang bersangkutan berumur 60 (enam 
puluh ) tahun. 
BAB V 
KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PERANGKAT DESA 
Bagian Pertama 
Kewajiban 
Pasal 10 
(1) Perangkat desa wajib mentaati semua ketentuan 
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan 
membantu Petinggi sesuai dengan tugas dan kewajiban 
yang menjadi tanggungjawabnya.
(2) Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Perangkat 
Desa wajib bersikap dan bertindak adil, tidak 
diskriminatif, tidak mempersulit dalam memberikan 
pelayanan kepada masyarakat serta tidak aktif dalam 
parpol apapun. 
13 14 
Bagian Kedua 
Larangan 
Pasal 11 
Perangkat Desa lainnya dilarang : 
a. menjadi pengurus partai politik ; 
b. merangkap jabatan sebagai Pimpinan dan/atau Anggota 
BPD, dan Lembaga Kemasyarakatan di Desa yang 
bersangkutan ; 
c. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD ; 
d. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan 
presiden, dan pemilihan kepala daerah serta pemilihan 
Petinggi , kecuali yang bersangkutan mencalonkan diri ; 
e. merugikan kepentingan umum, meresahkan masyarakat, 
dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat 
lain ; 
f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, 
barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat 
mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan 
dilakukannya; 
g. menyalahgunakan wewenang; dan 
h. melanggar sumpah/janji jabatan. 
Pasal 12 
Hak, kewajiban dan larangan bagi Carik berlaku ketentuan 
peraturan perundang-undangan bagi Pegawai Negeri Sipil. 
BAB VI PEMBERHENTIAN 
PERANGKAT DESA 
Bagian Pertama 
Pemberhentian Sementara 
Paragraf 1 
Carik 
Pasal 13 
(1) Pemberhentian sementara Carik sesuai dengan 
ketentuan peraturan perundang-undangan yang 
mengatur pemberhentian sementara bagi Pegawai 
Negeri Sipil. 
(2) Usulan pemberhentian sementara Carik sebagaimana 
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Petinggi sebagai 
atasan langsungnya melalui Camat dengan berpedoman 
pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi 
Pegawai Negeri Sipil.
15 16 
Paragraf 2 
Perangkat Desa Lainnya 
Pasal 14 
(1) Perangkat Desa lainnya yang terbukti melakukan 
pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, 
dapat diberhentikan sementara dari jabatannya untuk 
masa 6 (enam) bulan, setelah diberi peringatan. 
(2) Pemberhentian sementara ditetapkan dengan Surat 
Keputusan Petinggi dengan menyebutkan kewajiban-kewajiban 
yang harus ditaati oleh Perangkat Desa yang 
dijatuhi hukuman pemberhentian sementara, dan 
tembusannya disampaikan kepada Camat. 
(3) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara diberikan 
penghasilan sebesar 50 % (lima puluh per seratus) dari 
penghasilan sebagai Perangkat Desa yang diterimanya. 
(4) Selama seorang Perangkat Desa diberhentikan 
sementara, maka pekerjaan sehari-hari yang 
bersangkutan dilakukan oleh Perangkat Desa lainnya 
yang ditunjuk oleh Petinggi. 
(5) Apabila selama masa pemberhentian sementara 
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang 
bersangkutan ternyata tidak merubah sikap dan 
perilakunya menuju kearah perbaikan, maka Perangkat 
Desa yang bersangkutan dapat diberhentikan secara 
tetap dari jabatannya sebagai Perangkat Desa. 
Pasal 15 
(1) Perangkat Desa yang disangka melakukan tindak pidana 
kejahatan atau tindak pidana yang berhubungan dengan 
jabatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun dapat 
diberhentikan sementara oleh Petinggi sampai dengan 
dihentikannya tindakan penyidikan atau penuntutan oleh 
pejabat yang berwenang atau sampai dengan adanya 
putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum 
tetap. 
(2) Apabila berdasarkan putusan pejabat yang berwenang 
dikeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau 
penuntutan atau berdasarkan putusan pengadilan yang 
telah mempunyai kekuatan hukum tetap ternyata 
Perangkat Desa yang bersangkutan dinyatakan tidak 
bersalah, maka Petinggi mengangkat kembali Perangkat 
Desa yang bersangkutan pada jabatan semula.
(3) Apabila berdasarkan putusan pengadilan yang telah 
mempunyai kekuatan hukum tetap ternyata Perangkat 
Desa yang bersangkutan dinyatakan bersalah, maka 
Petinggi memberhentikan yang bersangkutan dari 
jabatannya sebagai Perangkat Desa. 
17 18 
Bagian Kedua 
Pemberhentian 
Paragraf 1 
Carik 
Pasal 16 
(1) Pemberhentian Carik sesuai dengan ketentuan peraturan 
perundang-undangan yang mengatur pemberhentian bagi 
Pegawai Negeri Sipil. 
(2) Usulan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat 
(1) berlaku sebagaimana ketentuan dalam Pasal 13 . 
Paragraf 2 
Perangkat Desa Lainnya 
Pasal 17 
(1) Perangkat Desa lainnya berhenti atau diberhentikan oleh 
Petinggi, karena : 
a. meninggal dunia ; 
b. mengajukan permohonan berhenti atas permintaan 
sendiri ; 
c. tidak lagi memenuhi syarat dan/atau melanggar 
sumpah/janji ; 
d. berakhir masa jabatannya atau telah berumur 60 
tahun; 
e. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan 
ketentuan peraturan perundang-undangan yang 
berlaku dan/atau norma yang hidup dan berkembang 
dalam masyarakat desa ; 
f. kehilangan kepercayaan dari masyarakat terhadap 
kepemimpinannya. 
(2) Perangkat Desa lainnya yang melakukan ketentuan 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai 
dengan f, diberhentikan oleh Petinggi. 
Pasal 18 
(1) Apabila terjadi kekosongan Perangkat Desa Lainnya yang 
disebabkan karena ketentuan dalam Pasal 17 ayat (1) 
maka petinggi dapat menunjuk perangkat desa lainnya 
untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari ; 
(2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
berlaku sampai dengan terisinya kekosongan jabatan 
Perangkat Desa Lainnya secara definitif paling lama 6 
(enam) bulan.
(3) Apabilan dalam waktu 6 (enam) bulan sebagaimana 
dimaksud pada ayat (2) belum dapat terisi dapat 
diperpanjang lagi. 
(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada 
ayat (2) perangkat desa yang ditunjuk diberikan 
penghasilan sesuai kemampuan keuangan Desa. 
19 20 
BAB VII KETENTUAN 
PERALIHAN Pasal 19 
(1) Carik yang ada saat berlakunya Peraturan Daerah ini 
masa jabatannya disesuaikan dengan peraturan 
perundang-undangan yang berlaku. 
(2) Perangkat Desa lainnya yang ada saat berlakunya 
Peraturan Daerah ini tetap menjalankan tugasnya sampai 
dengan akhir masa jabatannya sesuai dengan ketentuan 
yang berlaku pada saat pengangkatannya. 
BAB VIII KETENTUAN 
PENUTUP Pasal 20 
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku , Peraturan 
Daerah Kabupaten Jepara Nomor 16 Tahun 2000 tentang 
Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pemberhentian 
Sementara dan Pemberhentian Perangkat Desa, dan 
ketentuan-ketentuan lainnya yang bertentangan dengan 
Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. 
Pasal 21 
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini 
sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh 
Bupati.
21 22 
Pasal 22 
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 
diundangkan. 
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, 
memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan 
penempatannya dalam Lembaran Daerah. 
Ditetapkan di Jepara 
pada tanggal 25 Juni 2007 
PENJELASAN 
ATAS 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA 
NOMOR 5 TAHUN 2007 
TENTANG 
Diundangkan di Jepara 
pada tanggal 26 Juni 2007 
BUPATI JEPARA, 
ttd 
HENDRO MARTOJO 
TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN 
PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA 
I. PENJELASAN UMUM. 
Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum 
yang memiliki Susunan asli berdasarkan hak asal usul 
yang istimewa. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 
merupakan sub sistem dari sistem Penyelenggaraan 
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEPARA 
M. EFFENDI 
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN 2007 
NOMOR 5 
Pemerintah sehingga Desa memiliki kewenangan untuk 
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. 
Sebagai perwujudan demokrasi di Desa, perlu 
diatur mengenai Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan 
dan Pemberhentian Perangkat Desa sebagai pedoman 
dalam rangka mengisi adanya kekosongan perangkat 
desa yang diatur dengan Peraturan Daerah.
23 24 
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. 
Pasal 1 
Cukup jelas. 
Pasal 2 
Cukup jelas. 
Pasal 3 
Cukup jelas. 
Pasal 4 
Ayat (1) 
Huruf a 
Cukup jelas. 
Huruf b 
Cukup jelas. 
Huruf c 
Yang dimaksud dengan setia dan taat 
kepada Pancasila dan Undang-Undang 
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 
1945 adalah tidak pernah melakukan 
tindakan atau memberikan pernyataan 
yang bertentangan dengan cita-cita 
Proklamasi Kemerdekaan Republik 
Indonesia sebagaimana yang dirumuskan 
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 
1945. 
Huruf d 
Cukup jelas 
Huruf e 
Yang dimaksud dengan pejabat yang 
berwenang adalah Kepala Dinas 
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten 
atau Kepala Kantor Departemen Agama 
Kabupaten. 
Huruf f 
Cukup jelas 
Huruf g 
Cukup jelas 
Huruf h 
Cukup jelas 
Huruf i 
Cukup jelas 
Huruf j 
Cukup jelas
25 26 
Huruf k 
Yang dimaksud dengan putra desa adalah 
lahir di desa yang bersaangkutan atau 
pernah tinggal di desa yang bersangkutan 
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun 
secara berturut-turut. 
Ayat (2) 
Cukup jelas 
Pasal 5 
Cukup jelas. 
Pasal 6 
Cukup jelas. 
Pasal 7 
Cukup jelas 
Pasal 8 
Cukup jelas. 
Pasal 9 
Cukup Jelas 
Pasal 10 
Cukup jelas. 
Pasal 11 
Cukup jelas. 
Pasal 12 
Cukup jelas. 
Pasal 13 
Cukup jelas. 
Pasal 14 
Cukup jelas. 
Pasal 15 
Cukup jelas. 
Pasal 16 
Cukup jelas. 
Pasal 17 
Cukup jelas. 
Pasal 18 
Cukup jelas. 
Pasal 19 
Cukup jelas. 
Pasal 20 
Cukup jelas.
27 28 
28 
Pasal 21 
Cukup jelas. 
Pasal 22 
Cukup jelas. 
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA 
NOMOR 4
(3) Carik yang ada selama ini yang bukan Pegawai Negeri 
Sipil secara bertahap diangkat menjadi Pegawai Negeri 
Sipil sesuai dengan peraturan perundaNg-undangan. 
a. Melakukan tindakan atau kegiatan yang merugikan 
kepentingan Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, 
Pemerintah Desa, Desa dan Masyarakat Desa. 
b. Melakukan tindakan tercela yang dapat menurunkan 
29 
29 
wibawa/martabat Pemerintah Desa.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluUU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluM. ALI AMIRUDDIN
 
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Yudhi Aldriand
 
Uu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahUu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahSyamsul Noor
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimPerda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimedi pribadi
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA Bpd Desa Kasokandel
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluLesmana Putra
 
Santiaji pemilihan kepala desa
Santiaji pemilihan kepala desaSantiaji pemilihan kepala desa
Santiaji pemilihan kepala desaYudhi Aldriand
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Dadang Solihin
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...iniPurwokerto
 
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)edi pribadi
 
131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah
131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah
131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerahOperator Warnet Vast Raha
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...iniPurwokerto
 

Was ist angesagt? (19)

Panduan tatib dprd
Panduan tatib dprdPanduan tatib dprd
Panduan tatib dprd
 
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemiluUU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
UU RI No. 15 Th. 2011 ttg penyelenggara pemilu
 
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
 
Uu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerahUu32 2004 pemerintahan daerah
Uu32 2004 pemerintahan daerah
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salimPerda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
Perda nomor-9-tahun-20071 pilkades agus salim
 
Uu 32 2004
Uu 32 2004Uu 32 2004
Uu 32 2004
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PUNGUTAN DESA
 
PKPU 07 2012
PKPU 07 2012PKPU 07 2012
PKPU 07 2012
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
Santiaji pemilihan kepala desa
Santiaji pemilihan kepala desaSantiaji pemilihan kepala desa
Santiaji pemilihan kepala desa
 
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
Tugas dan Tanggung Jawab Alat Kelengkapan DPRD serta Penguatan Hard dan Soft ...
 
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...
 
Pp 16 2010
Pp 16 2010Pp 16 2010
Pp 16 2010
 
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
Perda no.1 tahun 2015 ttg pilkades 2015 (26 2-2015)
 
131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah
131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah
131712187 uu-no-32-tahun-2004-tentang-pemerintahan-daerah
 
Perbup no 26 tahun 2016
Perbup no 26 tahun 2016Perbup no 26 tahun 2016
Perbup no 26 tahun 2016
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENJARINGAN, P...
 
2 pedoman pelaksanaan bpd slide
2 pedoman pelaksanaan bpd slide2 pedoman pelaksanaan bpd slide
2 pedoman pelaksanaan bpd slide
 

Ähnlich wie Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan

Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
 
Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa
Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desaPerda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa
Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desaKantor Desa Junwangi
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
 
8. tata tertib pelaksanaan pengisian
8. tata tertib pelaksanaan pengisian8. tata tertib pelaksanaan pengisian
8. tata tertib pelaksanaan pengisianStrobillus Found
 
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahUU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahSuprijanto Rijadi
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004bappedameme
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Sungonlegowo
 
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 Parja Negara
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3Sungonlegowo
 

Ähnlich wie Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan (20)

Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
 
Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa
Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desaPerda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa
Perda 7 th_2014_ttg_perangkat_desa
 
Perdes perangkat desa
Perdes perangkat desaPerdes perangkat desa
Perdes perangkat desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
 
Perda 4 2007_perangkat_desa_lainnya
Perda 4 2007_perangkat_desa_lainnyaPerda 4 2007_perangkat_desa_lainnya
Perda 4 2007_perangkat_desa_lainnya
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
 
8. tata tertib pelaksanaan pengisian
8. tata tertib pelaksanaan pengisian8. tata tertib pelaksanaan pengisian
8. tata tertib pelaksanaan pengisian
 
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerahUU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
UU no 32 tahun 2004 ttg Pemerintahan daerah
 
Perbub 55 th 2016 ttg perangkat desa
Perbub 55 th 2016 ttg perangkat desaPerbub 55 th 2016 ttg perangkat desa
Perbub 55 th 2016 ttg perangkat desa
 
1 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 20041 uu nomor 32 tahun 2004
1 uu nomor 32 tahun 2004
 
Perdes kewenangan
Perdes kewenanganPerdes kewenangan
Perdes kewenangan
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004 UU NOMOR 32 TAHUN 2004
UU NOMOR 32 TAHUN 2004
 
Uu no 32
Uu no 32Uu no 32
Uu no 32
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3
 
Perbub 44 th 2018 bpd
Perbub 44 th 2018 bpdPerbub 44 th 2018 bpd
Perbub 44 th 2018 bpd
 
bumdes
bumdesbumdes
bumdes
 
Permen no.44 th_2016_
Permen no.44 th_2016_Permen no.44 th_2016_
Permen no.44 th_2016_
 

Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan

  • 1. 1 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jepara tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pemberhentian Sementara, dan Pemberhentian Perangkat Desa Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
  • 2. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587). 3 4 Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEPARA dan BUPATI JEPARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA PENCALONAN,PENGANGKATAN,DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Jepara; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jepara; 3. Bupati adalah Bupati Jepara; 4. Camat adalah Camat yang wilayah kerjanya meliputi wilayah kerja Desa yang bersangkutan; 5. Petinggi adalah sebutan lain Kepala Desa diwilayah Kabupaten Jepara; 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki batas-batas wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Pemerintah Desa adalah Petinggi dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelengara pemerintahan desa; 9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan domokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaran pemerintahan desa;
  • 3. 10. Lembaga kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat; 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa; 12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan 5 6 yang dibuat oleh BPD bersama Petinggi. 13. Perangkat Desa adalah pembantu petinggi yang terdiri dari carik dan Perangkat desa lainnya. 14. Perangkat Desa lainnya adalah Pembantu Petinggi selain Carik yang terdiri dari Kaur Umum/Tata Usaha dan Kaur Keuangan sebagai unsur sekretariat desa, Kebayan, Petengan, Modin dan Ladu sebagai pelaksana teknis lapangan serta Kamituwo sebagai unsur kewilayahan; 15. Sekretariat Desa adalah Unsur staf yang dipimpin oleh Carik ; 16. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksana Pemerintahan Desa. BAB II PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA Bagian kesatu Carik Pasal 2 (1) Carik diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu : a. berpendidikan paling rendah lulusan SMA atau sederajat; b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan; c. mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran; d. mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan; e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; f. bersedia tinggal di desa yang bersangkutan. (2) Carik sebagaimana dimaksud ayat (1) diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undanngan yang berlaku.
  • 4. 7 8 Bagian Kedua Perangkat Desa Lainnya Pasal 3 (1) Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Petinggi dari penduduk Desa setempat. (2) Pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Petinggi. Pasal 4 (1) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, calon Perangkat Desa lainnya harus memenuhi persyaratan. : a. Warga Negara Indonesia b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang dinyatakan dengan surat pernyataan di atas kertas segel atau bermaterai cukup ; c. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta Pemerintah, yang dinyatakan dengan surat pernyataan di atas kertas segel atau bermaterai cukup ; d. berusia serendah-rendahnya 20 tahun dan setinggi-tingginya 45 tahun ; e. berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan/atau sederajat, yang dibuktikan dengan ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) pendidikan formal dari tingkat dasar sampai dengan ijazah/STTB terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; f. bersedia dicalonkan sebagai Perangkat Desa lainnya, yang dinyatakan dengan surat pernyataan di atas kertas segel atau bermaterai cukup ; g. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter Pemerintah; h. berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian setempat; i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Ketua pengadilan negeri ; j. tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Ketua Pengadilan Negeri ; k. terdaftar sebagai penduduk desa setempat sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut yang dibuktikan dengan Kartu tanda Penduduk (KTP), kecuali bagi putra desa. l. Bagi calon dari TNI/POLRI, PNS dan Pegawai BUMD / BUMN disamping harus memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga harus memiliki surat keterangan ijin/persetujuan dari atasannya yang berwenang untuk itu.
  • 5. (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pula untuk pengangkatan Pembantu Perangkat Desa 9 10 BAB III MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Pengisian Pasal 5 (1) Rencana pengisian perangkat desa lainnya diumumkan oleh petinggi secara tertulis kepada penduduk desa. (2) Bakal calon Perangkat Desa lainnya mengajukan lamaran secara tertulis dengan tulisan tangan sendiri diatas kertas bermeterai kepada Petinggi dengan dilampiri syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1). (3) Dalam hal pelamar hanya seorang, maka Calon Perangkat Desa dapat diangkat sebagai Perangkat desa oleh Petinggi sepanjang memenuhi persyaratan. (4) Apabila pelamar yang memenuhi persyaratan lebih dari seorang, maka Petinggi wajib melakukan seleksi dengan cara mengadakan ujian penyaringan . (5) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Petinggi dibantu oleh Panitia Seleksi. (6) Panitia Seleksi berjumlah ganjil, sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang terdiri dari unsur Carik, perangkat desa lainnya, Unsur BPD dan unsur kecamatan. Bagian Kedua Pelantikan Pasal 6 (1) Sebelum memangku jabatannya, Carik mengucapkan sumpah/janji dipandu oleh Sekretaris Daerah atau Pejabat yang ditunjuk. (2) Perangkat Desa lainnya dilantik oleh Petinggi. (3) Sebelum memangku jabatannya, Perangkat Desa mengucapkan sumpah/janji yang susunan kata-katanya sebagai berikut : ”Demi Allah (tuhan), Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya, selaku Perangkat Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara serta segala peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
  • 6. 11 12 Bagian Ketiga Biaya Pencalonan dan Pengangkatan Perangkat Desa Lainnya Pasal 7 Biaya pencalonan dan pengangkatan perangkat desa lainnya dibebankan kepada APB Desa, Swadaya Masyarakat dan dana-dana desa lainnya yang sah. Pasal 8 Biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dipergunakan untuk : a. administrasi ; b. penelitian syarat-syarat calon ; c. honorarium panitia, konsumsi dan rapat-rapat ; d. penetapan dan pelantikan ; BAB IV MASA JABATAN PERANGKAT DESA Pasal 9 (1) Masa jabatan Carik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil. (2) Masa jabatan Perangkat Desa lainnya akan berakhir sampai dengan yang bersangkutan berumur 60 (enam puluh ) tahun. BAB V KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PERANGKAT DESA Bagian Pertama Kewajiban Pasal 10 (1) Perangkat desa wajib mentaati semua ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan membantu Petinggi sesuai dengan tugas dan kewajiban yang menjadi tanggungjawabnya.
  • 7. (2) Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Perangkat Desa wajib bersikap dan bertindak adil, tidak diskriminatif, tidak mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta tidak aktif dalam parpol apapun. 13 14 Bagian Kedua Larangan Pasal 11 Perangkat Desa lainnya dilarang : a. menjadi pengurus partai politik ; b. merangkap jabatan sebagai Pimpinan dan/atau Anggota BPD, dan Lembaga Kemasyarakatan di Desa yang bersangkutan ; c. merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD ; d. terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah serta pemilihan Petinggi , kecuali yang bersangkutan mencalonkan diri ; e. merugikan kepentingan umum, meresahkan masyarakat, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain ; f. melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; g. menyalahgunakan wewenang; dan h. melanggar sumpah/janji jabatan. Pasal 12 Hak, kewajiban dan larangan bagi Carik berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pegawai Negeri Sipil. BAB VI PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA Bagian Pertama Pemberhentian Sementara Paragraf 1 Carik Pasal 13 (1) Pemberhentian sementara Carik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pemberhentian sementara bagi Pegawai Negeri Sipil. (2) Usulan pemberhentian sementara Carik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Petinggi sebagai atasan langsungnya melalui Camat dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil.
  • 8. 15 16 Paragraf 2 Perangkat Desa Lainnya Pasal 14 (1) Perangkat Desa lainnya yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dapat diberhentikan sementara dari jabatannya untuk masa 6 (enam) bulan, setelah diberi peringatan. (2) Pemberhentian sementara ditetapkan dengan Surat Keputusan Petinggi dengan menyebutkan kewajiban-kewajiban yang harus ditaati oleh Perangkat Desa yang dijatuhi hukuman pemberhentian sementara, dan tembusannya disampaikan kepada Camat. (3) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara diberikan penghasilan sebesar 50 % (lima puluh per seratus) dari penghasilan sebagai Perangkat Desa yang diterimanya. (4) Selama seorang Perangkat Desa diberhentikan sementara, maka pekerjaan sehari-hari yang bersangkutan dilakukan oleh Perangkat Desa lainnya yang ditunjuk oleh Petinggi. (5) Apabila selama masa pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang bersangkutan ternyata tidak merubah sikap dan perilakunya menuju kearah perbaikan, maka Perangkat Desa yang bersangkutan dapat diberhentikan secara tetap dari jabatannya sebagai Perangkat Desa. Pasal 15 (1) Perangkat Desa yang disangka melakukan tindak pidana kejahatan atau tindak pidana yang berhubungan dengan jabatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun dapat diberhentikan sementara oleh Petinggi sampai dengan dihentikannya tindakan penyidikan atau penuntutan oleh pejabat yang berwenang atau sampai dengan adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. (2) Apabila berdasarkan putusan pejabat yang berwenang dikeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau penuntutan atau berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ternyata Perangkat Desa yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah, maka Petinggi mengangkat kembali Perangkat Desa yang bersangkutan pada jabatan semula.
  • 9. (3) Apabila berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ternyata Perangkat Desa yang bersangkutan dinyatakan bersalah, maka Petinggi memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya sebagai Perangkat Desa. 17 18 Bagian Kedua Pemberhentian Paragraf 1 Carik Pasal 16 (1) Pemberhentian Carik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pemberhentian bagi Pegawai Negeri Sipil. (2) Usulan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sebagaimana ketentuan dalam Pasal 13 . Paragraf 2 Perangkat Desa Lainnya Pasal 17 (1) Perangkat Desa lainnya berhenti atau diberhentikan oleh Petinggi, karena : a. meninggal dunia ; b. mengajukan permohonan berhenti atas permintaan sendiri ; c. tidak lagi memenuhi syarat dan/atau melanggar sumpah/janji ; d. berakhir masa jabatannya atau telah berumur 60 tahun; e. melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat desa ; f. kehilangan kepercayaan dari masyarakat terhadap kepemimpinannya. (2) Perangkat Desa lainnya yang melakukan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan f, diberhentikan oleh Petinggi. Pasal 18 (1) Apabila terjadi kekosongan Perangkat Desa Lainnya yang disebabkan karena ketentuan dalam Pasal 17 ayat (1) maka petinggi dapat menunjuk perangkat desa lainnya untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari ; (2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sampai dengan terisinya kekosongan jabatan Perangkat Desa Lainnya secara definitif paling lama 6 (enam) bulan.
  • 10. (3) Apabilan dalam waktu 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum dapat terisi dapat diperpanjang lagi. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) perangkat desa yang ditunjuk diberikan penghasilan sesuai kemampuan keuangan Desa. 19 20 BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 (1) Carik yang ada saat berlakunya Peraturan Daerah ini masa jabatannya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Perangkat Desa lainnya yang ada saat berlakunya Peraturan Daerah ini tetap menjalankan tugasnya sampai dengan akhir masa jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada saat pengangkatannya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku , Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 16 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pemberhentian Sementara dan Pemberhentian Perangkat Desa, dan ketentuan-ketentuan lainnya yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati.
  • 11. 21 22 Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Jepara pada tanggal 25 Juni 2007 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG Diundangkan di Jepara pada tanggal 26 Juni 2007 BUPATI JEPARA, ttd HENDRO MARTOJO TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA I. PENJELASAN UMUM. Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki Susunan asli berdasarkan hak asal usul yang istimewa. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan sub sistem dari sistem Penyelenggaraan SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEPARA M. EFFENDI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN 2007 NOMOR 5 Pemerintah sehingga Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya. Sebagai perwujudan demokrasi di Desa, perlu diatur mengenai Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa sebagai pedoman dalam rangka mengisi adanya kekosongan perangkat desa yang diatur dengan Peraturan Daerah.
  • 12. 23 24 II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Yang dimaksud dengan setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah tidak pernah melakukan tindakan atau memberikan pernyataan yang bertentangan dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Huruf d Cukup jelas Huruf e Yang dimaksud dengan pejabat yang berwenang adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten atau Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten. Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Huruf j Cukup jelas
  • 13. 25 26 Huruf k Yang dimaksud dengan putra desa adalah lahir di desa yang bersaangkutan atau pernah tinggal di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun secara berturut-turut. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup Jelas Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas.
  • 14. 27 28 28 Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 4
  • 15. (3) Carik yang ada selama ini yang bukan Pegawai Negeri Sipil secara bertahap diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan perundaNg-undangan. a. Melakukan tindakan atau kegiatan yang merugikan kepentingan Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Desa dan Masyarakat Desa. b. Melakukan tindakan tercela yang dapat menurunkan 29 29 wibawa/martabat Pemerintah Desa.