SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MEKANIKA BAHAN
TORSI
Pendahuluan
Secara umum puntiran terjadi bila balok atau kolom
mengalami perputaran terhadap sumbunya.
Perputaran demikian dapat diakibatkan oleh beban dengan
titik kerja yang tidak terletak pada sumbu simetri.
Bila balok mengalami puntiran, maka lapisan-lapisan pada
penampang balok cenderung bergeser satu dengan yang
lain. Karena kohesi maka bahan akan melawan pergeseran
tersebut sehingga timbullah tegangan geser puntir pada
balok.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan memuntir sebatang rokok
pada sumbu memanjang, akan timbul kerutan kerutan
berbentuk spiral pada permukaan rokok, kerutan ini
menunjukkan garis geseran yang terjadi.
Contoh lain adalah sebatang kapur tulis yang dipuntir pada
sumbu memanjang, kapur akan terputus, bidang patahan
adalah bidang geser puntir.
Puntir pada Komponen Struktur
Puntir pada Komponen Struktur
Pada dasarnya untuk keperluan perencanaan setiap balok
harus diperiksa apakah balok tersebut mengalami puntir atau
tidak. Sebab puntir akan mempengaruhi perencanaan
penampang balok yang bersangkutan.
Asumsi dasar pada analisis puntir
1.Bentuk penampang datar yang tegak lurus sumbu batang
tetap datar setelah mengalami puntir
2.Regangan puntir yang terjadi berbanding lurus dengan
jaraknya ke sumbu pusat
3.Tegangan geser yang terjadi berbanding lurus dengan
regangan geser puntir.
Tegangan Geser Puntir
Tegangan geser puntir yang akan dibahas disini adalah
tegangan geser puntir pada penampang lingkaran. Apabila
sebuah batang berpenampang lingkaran mengalami momen
puntir sebesar T, maka akan terjadi tegangan geser puntir
pada setiap elemen kecil dA pada penampang. Tegangan
geser puntir terbesar terjadi pada sisi terluar penampang.
Tegangan Geser Puntir
Dengan mengambil persamaan kesetimbangan gaya luar
terhadap gaya dalam pada suatu irisan penampang pada
Gambar maka dapat diturunkan hubungan sebagai berikut:
Tegangan Geser Puntir
Tegangan Geser Puntir
dengan:
τmaks = Tegangan geser puntir maksimum (Mpa/ N/mm2)
T = Momen torsi (Nmm)
r = Jari-jari lingkaran (mm)
Ip = momen inersia Polar (mm4)
Sudut Puntir Penampang
Lingkaran
Sudut Puntir Penampang
Lingkaran
Dari persamaan: dan
Maka:
Sudut Puntir Penampang
Lingkaran
dengan:
ϕ = Sudut puntir (rad)
T = Momen punti (Nmm)
L = Panjang batang (mm)
G = modulus geser bahan (Mpa)
Ip = momen inersia Polar (mm4)
Puntir Pada Penampang Non
Circular
Puntir pada penampang non circular telah dikembangkan
oleh Saint Venant tahun 1853. Secara matematis analisis
puntir pada penampang non circular lebih rumit.
Dua asumsi dasar pertama pada penampang lingkaran, tidak
berlaku pada penampang segi empat. Pada penampang
lingkaran, tegangan geser puntir akan maksimum pada jarak
yang terjauh dari pusat penampang. Sedangkan pada
penampang segiempat tegangan geser puntir justru nol pada
jarak terjauh dari pusat penampang.
Pada penampang segi empat, tegangan pada sudut-sudut
penampang adalah nol dan tegangan maksimum berada
pada tengah-tengah sisi panjang dari penampang.
Puntir Pada Penampang Non
Circular
Dimana h adalah sisi yang pendek dan b sisi yang panjang
Tabel Koefisien α dan β Penampang Persegi
Contoh
Balok horizontal AB dijepit di A. Batang BC juga horizontal
tetapi tegak lurus dengan batang AB. Pada titik C bekerja
gaya vertikal sebesar 1,15 kN
a. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada
batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila
penampang batang AB adalah lingkaran dengan diameter
55 mm.
b. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada
batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila
penampang batang AB adalah persegi dengan tinggi 60
mm dan lebar 40 mm
Modulus geser bahan (G) = 77,5 GPa
Contoh
Penyelesaian:
Momen puntir pada batang AB
TAB = P x BC = 1,15x1 = 1,15 kNm = 1,15 x 106 Nmm
a.Penampang lingkaran
Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang
Sudut puntir pada penampang:
Contoh
b.Penampang persegi
Pertama tentukan koefisien α & β berdasarkan tabel
sisi panjang/sisi pendek (b/h) Timoshenko & Young
b/h = 60/40 = 1,5. maka α = 0.231 dan β = 0.196
Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang
Sudut puntir pada penampang:
Contoh
Sebuah batang baja penampang lingkaran, mempunyai
diameter 3,75 cm, panjang 1,5 m, modulud elastisitas geser
11,5 x 106 N/m. Batang ini mengalami torsi yang bekerja di
ujung-ujungnya.
a.Jika torsi besarnya 250 Nm, berapakah teganagan geser
maksimum di batang tersebut, dan berapa sudut puntir
antara kedua ujungnya.
b.Jika teganagan izin 6000 KN/m2 dan sudut puntir 2,50,
berapakah torsi izin maksimum.
Contoh
Penyelesaian
a. Tegangan geser maksimum
b. Sudut puntir
c. Torsi izin maksimum
Torsi izin digunakan yang terkecil yaitu 62.094,73 Nmm
Contoh
Sebuah batang perunggu mempunyai diameter 30 mm, dan
tegangan geser izin 80 Mpa. Berapakah torsi Izin
Maksimumnya.
Contoh
Penyelesaian
Torsi izin maksimum

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Powerpoint pembelajaran tentang segitiga
Powerpoint pembelajaran tentang segitigaPowerpoint pembelajaran tentang segitiga
Powerpoint pembelajaran tentang segitiga
rini hastuti
 
[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)
Syahrir Qoim
 
Presentasi 1 menerapkan ilmu statika dan tegangan
Presentasi 1 menerapkan ilmu statika dan teganganPresentasi 1 menerapkan ilmu statika dan tegangan
Presentasi 1 menerapkan ilmu statika dan tegangan
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 

Was ist angesagt? (20)

TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
gelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansigelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansi
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
04 momen inersia
04   momen inersia04   momen inersia
04 momen inersia
 
Mekrek 1 prtmuan ke 8 garis pengaruh
Mekrek 1 prtmuan ke 8 garis pengaruhMekrek 1 prtmuan ke 8 garis pengaruh
Mekrek 1 prtmuan ke 8 garis pengaruh
 
Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopel
 
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
Mekanika Teknik 2 (Analisis Rangka Batang)
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statikaModul 1-pengertian-dasar-statika
Modul 1-pengertian-dasar-statika
 
Pelatihan Fisika untuk OSN - Zainal Abidin
Pelatihan Fisika untuk OSN - Zainal AbidinPelatihan Fisika untuk OSN - Zainal Abidin
Pelatihan Fisika untuk OSN - Zainal Abidin
 
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasarModul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
 
Powerpoint pembelajaran tentang segitiga
Powerpoint pembelajaran tentang segitigaPowerpoint pembelajaran tentang segitiga
Powerpoint pembelajaran tentang segitiga
 
Macam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organikMacam-macam reaksi kimia organik
Macam-macam reaksi kimia organik
 
3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik3.1. gelombang mekanik
3.1. gelombang mekanik
 
Geometri bangun datar
Geometri bangun datarGeometri bangun datar
Geometri bangun datar
 
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdfminggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
minggu 1 Titik Berat dan Momen Inersia.pdf
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
 
[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)
 
Fisika vektor
Fisika vektorFisika vektor
Fisika vektor
 
Presentasi 1 menerapkan ilmu statika dan tegangan
Presentasi 1 menerapkan ilmu statika dan teganganPresentasi 1 menerapkan ilmu statika dan tegangan
Presentasi 1 menerapkan ilmu statika dan tegangan
 

Ähnlich wie torsi.pdf

Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
Renny Aniwarna
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
iky
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
TotohHanafiah1
 

Ähnlich wie torsi.pdf (20)

MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
 
71-80 osn fisika (soal)
71-80 osn fisika (soal)71-80 osn fisika (soal)
71-80 osn fisika (soal)
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
3
33
3
 
Mekban 2015 (10)
Mekban 2015 (10)Mekban 2015 (10)
Mekban 2015 (10)
 
Pegas
PegasPegas
Pegas
 
Pegas
PegasPegas
Pegas
 
81-90 osn fisika (soal)
81-90 osn fisika (soal)81-90 osn fisika (soal)
81-90 osn fisika (soal)
 
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gayaPerc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
Perc. 1 hukum hooke dan pengukuran gaya
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
 
mekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfmekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdf
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 

Mehr von YusufNugroho11 (11)

Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdfModul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
Modul-2-(Konsep SNl)-(31 Hal).pdf
 
effective stress.ppt
effective stress.ppteffective stress.ppt
effective stress.ppt
 
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
10. TEGANGAN DALAM MASSA TANAH.ppt
 
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
8. TEGANGAN EFEKTIF TANAH I.pdf
 
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
4. Pemadatan Tanah.PPT.ppt
 
2 komposisi tanah.pdf
2 komposisi tanah.pdf2 komposisi tanah.pdf
2 komposisi tanah.pdf
 
1 asal usul tanah.pdf
1 asal usul tanah.pdf1 asal usul tanah.pdf
1 asal usul tanah.pdf
 
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
13. uji-kolmogorov-smirnov.pdf
 
12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf12. Uji Chi-Square.pdf
12. Uji Chi-Square.pdf
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdfPEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
PEMELIHARAAN SUNGAI.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Kürzlich hochgeladen (16)

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

torsi.pdf

  • 2. Pendahuluan Secara umum puntiran terjadi bila balok atau kolom mengalami perputaran terhadap sumbunya. Perputaran demikian dapat diakibatkan oleh beban dengan titik kerja yang tidak terletak pada sumbu simetri. Bila balok mengalami puntiran, maka lapisan-lapisan pada penampang balok cenderung bergeser satu dengan yang lain. Karena kohesi maka bahan akan melawan pergeseran tersebut sehingga timbullah tegangan geser puntir pada balok. Hal ini dapat ditunjukkan dengan memuntir sebatang rokok pada sumbu memanjang, akan timbul kerutan kerutan berbentuk spiral pada permukaan rokok, kerutan ini menunjukkan garis geseran yang terjadi. Contoh lain adalah sebatang kapur tulis yang dipuntir pada sumbu memanjang, kapur akan terputus, bidang patahan adalah bidang geser puntir.
  • 4. Puntir pada Komponen Struktur Pada dasarnya untuk keperluan perencanaan setiap balok harus diperiksa apakah balok tersebut mengalami puntir atau tidak. Sebab puntir akan mempengaruhi perencanaan penampang balok yang bersangkutan. Asumsi dasar pada analisis puntir 1.Bentuk penampang datar yang tegak lurus sumbu batang tetap datar setelah mengalami puntir 2.Regangan puntir yang terjadi berbanding lurus dengan jaraknya ke sumbu pusat 3.Tegangan geser yang terjadi berbanding lurus dengan regangan geser puntir.
  • 5. Tegangan Geser Puntir Tegangan geser puntir yang akan dibahas disini adalah tegangan geser puntir pada penampang lingkaran. Apabila sebuah batang berpenampang lingkaran mengalami momen puntir sebesar T, maka akan terjadi tegangan geser puntir pada setiap elemen kecil dA pada penampang. Tegangan geser puntir terbesar terjadi pada sisi terluar penampang.
  • 6. Tegangan Geser Puntir Dengan mengambil persamaan kesetimbangan gaya luar terhadap gaya dalam pada suatu irisan penampang pada Gambar maka dapat diturunkan hubungan sebagai berikut:
  • 8. Tegangan Geser Puntir dengan: τmaks = Tegangan geser puntir maksimum (Mpa/ N/mm2) T = Momen torsi (Nmm) r = Jari-jari lingkaran (mm) Ip = momen inersia Polar (mm4)
  • 11. Sudut Puntir Penampang Lingkaran dengan: ϕ = Sudut puntir (rad) T = Momen punti (Nmm) L = Panjang batang (mm) G = modulus geser bahan (Mpa) Ip = momen inersia Polar (mm4)
  • 12. Puntir Pada Penampang Non Circular Puntir pada penampang non circular telah dikembangkan oleh Saint Venant tahun 1853. Secara matematis analisis puntir pada penampang non circular lebih rumit. Dua asumsi dasar pertama pada penampang lingkaran, tidak berlaku pada penampang segi empat. Pada penampang lingkaran, tegangan geser puntir akan maksimum pada jarak yang terjauh dari pusat penampang. Sedangkan pada penampang segiempat tegangan geser puntir justru nol pada jarak terjauh dari pusat penampang. Pada penampang segi empat, tegangan pada sudut-sudut penampang adalah nol dan tegangan maksimum berada pada tengah-tengah sisi panjang dari penampang.
  • 13. Puntir Pada Penampang Non Circular Dimana h adalah sisi yang pendek dan b sisi yang panjang Tabel Koefisien α dan β Penampang Persegi
  • 14. Contoh Balok horizontal AB dijepit di A. Batang BC juga horizontal tetapi tegak lurus dengan batang AB. Pada titik C bekerja gaya vertikal sebesar 1,15 kN a. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila penampang batang AB adalah lingkaran dengan diameter 55 mm. b. Hitung tegangan geser puntir maksimum penampang pada batang AB dan sudut puntir pada ujung B apabila penampang batang AB adalah persegi dengan tinggi 60 mm dan lebar 40 mm Modulus geser bahan (G) = 77,5 GPa
  • 15. Contoh Penyelesaian: Momen puntir pada batang AB TAB = P x BC = 1,15x1 = 1,15 kNm = 1,15 x 106 Nmm a.Penampang lingkaran Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang Sudut puntir pada penampang:
  • 16. Contoh b.Penampang persegi Pertama tentukan koefisien α & β berdasarkan tabel sisi panjang/sisi pendek (b/h) Timoshenko & Young b/h = 60/40 = 1,5. maka α = 0.231 dan β = 0.196 Tegangan Geser puntir maksimum pada penampang Sudut puntir pada penampang:
  • 17. Contoh Sebuah batang baja penampang lingkaran, mempunyai diameter 3,75 cm, panjang 1,5 m, modulud elastisitas geser 11,5 x 106 N/m. Batang ini mengalami torsi yang bekerja di ujung-ujungnya. a.Jika torsi besarnya 250 Nm, berapakah teganagan geser maksimum di batang tersebut, dan berapa sudut puntir antara kedua ujungnya. b.Jika teganagan izin 6000 KN/m2 dan sudut puntir 2,50, berapakah torsi izin maksimum.
  • 18. Contoh Penyelesaian a. Tegangan geser maksimum b. Sudut puntir c. Torsi izin maksimum Torsi izin digunakan yang terkecil yaitu 62.094,73 Nmm
  • 19. Contoh Sebuah batang perunggu mempunyai diameter 30 mm, dan tegangan geser izin 80 Mpa. Berapakah torsi Izin Maksimumnya.