SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
MEKANISME REAKSI KATALISIS
Ada suatu substansi atau bahan atau zat yang
bukan reaktan dan juga bukan produk,
tetapi dapat dan bahkan sangat
mempengaruhi kecepatan reaksinya.
Substansi inilah yang dinamakan katalis (atau
katalisator).
Berzellius pada tahun 1835 merupakan
orang (ilmuwan) yang pertama kali
menggunakan
istilah “katalis”.
 Katalis merupakan suatu zat atau substansi yang
dapat mempercepat reaksi (dan mengarahkan
atau mengendalikannya), tanpa terkonsumsi
oleh reaksi, namun bukannya tanpa bereaksi.
 Katalis bersifat mempengaruhi kecepatan
reaksi, tanpa mengalami perubahan secara
kimiawi pada akhir reaksi. Peristiwa / fenomena /
proses yang dilakukan oleh katalis ini disebut
katalisis.
Istilah negative catalyst (atau inhibitor) merujuk
kepada zat yang berperan menghambat atau
memperlambat berlangsungnya reaksi.
(1) Katalis berperan mempercepat reaksi (meningkatkan
kecepatan/laju reaksi)
(2) Katalis tidak muncul di dalam persamaan stoikiometri
reaksi, karena katalis bukanlah reaktan dan juga bukan
produk. Hal berlaku secara umum, kecuali pada
kasus reaksi autokatalitik. Katalis muncul di dalam
mekanisme reaksi, serta muncul (secara langsung
maupun tidak langsung) dalam persamaan kecepatan
reaksi.
(3) Kuantitas atau banyaknya katalis tidak mengalami
perubahan selama reaksi berlangsung. Kendatipun
demikian, seiring dengan berlangsungnya proses, pada
kenyataannya katalis dapat mengalami perubahan sifat-
sifat kimia dan fisika secara irreversibel yang mengarah
kepada terjadinya deaktivasi.
(4) Komposisi kimiawi suatu katalis tidak berubah
pada akhir reaksi.
(5) Katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi dalam
kuantitas yang sangat sedikit.
Contoh: 1 gram katalis logam Pt dibutuhkan untuk
reaksi penguraian 108 liter H2O2.
(6) Jika lebih dari 1 (satu) reaksi berlangsung secara
simultan pada saat yang bersamaan, maka pada
umumnya katalis mempengaruhi arah atau
selektivitas atau spesifisitas reaksi. Artinya,
katalis bersifat unik (spesifik); katalis tertentu
hanya mempercepat jenis reaksi tertentu.
(7) Katalis tidak mengubah atau menggeser
kesetimbangan reaksi, termasuk semua sifat
termodinamikanya, seperti kecenderungan
keberlangsungan reaksi (berdasarkan perubahan
energi bebas Gibbs reaksi, ΔG), besarnya panas
reaksi (ΔH), harga tetapan kesetimbangan reaksi
(K), dan konversi maksimum reaksi (Xe) yang
dapat dicapai pada kondisi tertentu.
Dengan atau tanpa katalis, sifat-sifat
termodinamika reaksi tidak mengalami perubahan.
Katalis hanya berpengaruh terhadap sifat kinetika
reaksi.
(8) Katalis tidak memulai berlangsungnya suatu
reaksi, tetapi mempengaruhi kecepatan
reaksinya. Katalis hanya mempromosikan reaksi-
reaksi yang perubahan energi bebas Gibbs
(ΔG)-nya berharga negatif. Dengan kata lain,
katalis tidak mampu mempercepat suatu reaksi,
pada kondisi tertentu, yang secara termodinamika
tidak dapat berlangsung.
(9) Katalis hanya mempercepat reaksi untuk
mencapai kesetimbangan
(10) Katalis mempunyai suhu operasi optimum
(11) Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh suatu zat
yang disebut pemercepat katalis (promotor).
Contoh: Efisiensi katalis CuO-ZnO yang digunakan
untuk mengkatalisis reaksi shift
conversion (CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g))
pada proses pembuatan pupukurea ditingkatkan
melalui penambahan promotor Al2O3.
(12) Pada reaksi-reaksi tertentu, terdapat salah satu
produk reaksi yang dapat berfungsi sebagai
katalis untuk reaksi yang bersangkutan. Zat atau
produk reaksi ini disebut autokatalis,
sedangkan reaksinya biasa disebut reaksi
autokatalitik.
(14) Katalis yang dapat menghambat atau memperlambat
kecepatan reaksi disebut katalis negatif (atau inhibitor).
Berdasarkan gambaran tersebut di atas, katalis
mempunyai tiga fungsi katalitik, yakni:
1. Aktivitas
(berkaitan dengan kemampuannya mempercepat
reaksi),
2. Selektivitas atau spesifisitas
(berkaitan dengan kemampuannya mengarahkan
suatu reaksi), dan
3. Stabilitas atau lifetime
(berkaitan dengan kemampuannya menahan hal-
hal yang dapat mengarahkan terjadinya deaktivasi
katalis).
 Berdasarkan teori keadaan-transisi (atau teori
kompleks aktif), katalis mampu menurunkan
hambatan energi potensial (potential energy
barrier) yang harus dilalui oleh reaktan-reaktan
untuk membentuk produk-produk reaksi.
KATALIS HOMOGEN
 Yakni jika fase katalis sama dengan fase reaktan dan
fase produk reaksi (atau: fase katalis= fase reaksi).
Yang paling umum berupa fase cair, dengan katalis
dan reaktan berada dalam larutan.
Keunggulan: aktivitas dan selektivitasnya tinggi, tidak
mudah teracuni oleh keberadaan pengotor, mudah
dioperasikan, mudah dimodifikasi, mudah untuk
dipelajari.
Kekurangan: sulit dipisahkan dari campuran reaksi,
kurang stabil pada suhu tinggi.
 di industri, biasanya dalam pembuatan zat kimia
khusus, obat-obatan, dan makanan; proses alkilasi
olefin, danhidroformilasi.
Reaksi berkatalis homogen, fase gas
CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) katalis: NO (g)
CH3CHO (g) → CH4 (g) + CO (g) katalis: uap I2
Reaksi berkatalis homogen, fase cair
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6 katalis:
asam
CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH
katalis: asam
Proses katalitik pada reaksi berkatalis homogen
berlangsung melalui pembentukan senyawa
kompleks dan penyusunan ulang antara molekul-
molekul reaktan dengan ligan katalis.
KATALIS HETEROGEN
 Mudah dipisahkan dari campuran reaksi
 Tahan dan stabil terhadap suhu relatif tinggi
 Mudah disiapkan dalam bentuk pellet katalis padat
PENGGOLONGAN KATALIS BERDASARKAN
KEBERADAANNYA
KINETIKA REAKSI BERKATALIS HOMOGEN
Proses katalitik pada reaksi berkatalis homogen
berlangsung melalui tahap-tahap:
1. Tahap pembentukan senyawa kompleks /
intermediates (tahap koordinasi)
2. Tahap penyusunan ulang antara molekul-molekul
reaktan dengan ligan katalis (tahap
interaksi ligan), dan
3. Tahap eliminasi produk reaksi
KINETIKA REAKSI KATALISIS
 Berdasarkan mekanisme reaksi, tahap (ii) lambat,
sehingga tahap (ii) menjadi tahap penentu
kecepatan reaksi: r = r tahap (ii) = rP .... (***)
KOMPONEN-KOMPONEN KATALIS
 Katalis dibentuk dari komponen-komponen yang
dapat menunjang sifat katalis yang diharapkan,
seperti aktif, selektif, panjang usia (stabil terhadap
gangguan fisika, kimia, termal, dan mekanik), dan
murah.
 Khusus untuk katalis heterogen, pada kondisi
tertentu dibutuhkan sifat-sifat lain seperti:
konduktivitas termal yang tinggi serta kemampuan
menghasilkan distribusi aliran yang merata dan
pressure drop yang rendah di sepanjang unggun
(bed).
KOMPONEN KATALIS PADAT
1. Komponen (atau fasa) aktif
Fungsi: aktivitas kimia, mengemban fungsi utama
katalis untuk mempercepat dan mengarahkan
reaksi.
2. Penyangga (support atau carrier)
Fungsi: luas permukaan yang tinggi, porositas,
sifat-sifat mekanik, kestabilan, aktivitas
fungsional ganda, modifikasi komponen aktif.
Jenis: oksida dengan melting point tinggi, tanah liat,
karbon.
3. Promotor
Fungsi pada komponen aktif: elektronik, morfologi,
poisoning.
Fungsi pada penyangga: struktural, inhibisi
aktivitas, promosi aktivitas.
Seiring dengan berlangsungnya proses, katalis
dapat mengalami perubahan sifat kimia dan fisika
secara reversibel maupun ireversibel yang
mengarah kepada terjadinya penurunan (atau
kehilangan) aktivitasnya.
DEAKTIVASI KATALIS
Deaktivasi reversibel bersifat sementara, sehingga
katalis dapat diaktifkan kembali dan diregenerasi;
sedangkan deaktivasi ireversibel bersifat
permanen, sehingga harus dilakukan
penggantian katalis baru.
Proses deaktivasi dapat berlangsung:
􀂙 sangat cepat, seperti pada katalis-katalis
perengkahan (cracking) hidrokarbon, atau
􀂙 sangat lambat, seperti pada katalis besi promoted
untuk reaksi sintesis amonia, yang dapat digunakan
selama beberapa tahun tanpa kehilangan aktivitas
secara berarti (signifikan).

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie MEKANISME KATALIS

thermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiathermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiasartikot
 
Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)imeldaimelda20
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimadeputra93
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptxJulfiana Mardatillah
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksimarnitukan
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriMakalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriAhmad Dzikrullah
 
Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxKristarigan1
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Kimia Dasar - Bab 10.docx
Kimia Dasar - Bab 10.docxKimia Dasar - Bab 10.docx
Kimia Dasar - Bab 10.docxAgnesClarabella
 
mengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptxmengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptxYashmin27
 

Ähnlich wie MEKANISME KATALIS (20)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
thermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiathermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimia
 
Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)
 
Laju Reaksi
Laju ReaksiLaju Reaksi
Laju Reaksi
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - PRINCIPLES OF CHEMICAL KINETICS.pptx
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Konsentrasi larutan
Konsentrasi larutanKonsentrasi larutan
Konsentrasi larutan
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Persamaan laju reaksi (Kimia)
Persamaan laju reaksi (Kimia)Persamaan laju reaksi (Kimia)
Persamaan laju reaksi (Kimia)
 
Katalis heterogen
Katalis heterogenKatalis heterogen
Katalis heterogen
 
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriMakalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
 
Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptx
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Kimia Dasar - Bab 10.docx
Kimia Dasar - Bab 10.docxKimia Dasar - Bab 10.docx
Kimia Dasar - Bab 10.docx
 
mengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptxmengenal laju reaksi kimia.pptx
mengenal laju reaksi kimia.pptx
 
Kinetika reduksi me o
Kinetika reduksi me oKinetika reduksi me o
Kinetika reduksi me o
 
Metabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 patiMetabolisme andriyani shs 2 pati
Metabolisme andriyani shs 2 pati
 

Kürzlich hochgeladen

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

MEKANISME KATALIS

  • 2. Ada suatu substansi atau bahan atau zat yang bukan reaktan dan juga bukan produk, tetapi dapat dan bahkan sangat mempengaruhi kecepatan reaksinya. Substansi inilah yang dinamakan katalis (atau katalisator). Berzellius pada tahun 1835 merupakan orang (ilmuwan) yang pertama kali menggunakan istilah “katalis”.
  • 3.  Katalis merupakan suatu zat atau substansi yang dapat mempercepat reaksi (dan mengarahkan atau mengendalikannya), tanpa terkonsumsi oleh reaksi, namun bukannya tanpa bereaksi.  Katalis bersifat mempengaruhi kecepatan reaksi, tanpa mengalami perubahan secara kimiawi pada akhir reaksi. Peristiwa / fenomena / proses yang dilakukan oleh katalis ini disebut katalisis.
  • 4. Istilah negative catalyst (atau inhibitor) merujuk kepada zat yang berperan menghambat atau memperlambat berlangsungnya reaksi.
  • 5. (1) Katalis berperan mempercepat reaksi (meningkatkan kecepatan/laju reaksi) (2) Katalis tidak muncul di dalam persamaan stoikiometri reaksi, karena katalis bukanlah reaktan dan juga bukan produk. Hal berlaku secara umum, kecuali pada kasus reaksi autokatalitik. Katalis muncul di dalam mekanisme reaksi, serta muncul (secara langsung maupun tidak langsung) dalam persamaan kecepatan reaksi. (3) Kuantitas atau banyaknya katalis tidak mengalami perubahan selama reaksi berlangsung. Kendatipun demikian, seiring dengan berlangsungnya proses, pada kenyataannya katalis dapat mengalami perubahan sifat- sifat kimia dan fisika secara irreversibel yang mengarah kepada terjadinya deaktivasi.
  • 6. (4) Komposisi kimiawi suatu katalis tidak berubah pada akhir reaksi. (5) Katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi dalam kuantitas yang sangat sedikit. Contoh: 1 gram katalis logam Pt dibutuhkan untuk reaksi penguraian 108 liter H2O2. (6) Jika lebih dari 1 (satu) reaksi berlangsung secara simultan pada saat yang bersamaan, maka pada umumnya katalis mempengaruhi arah atau selektivitas atau spesifisitas reaksi. Artinya, katalis bersifat unik (spesifik); katalis tertentu hanya mempercepat jenis reaksi tertentu.
  • 7. (7) Katalis tidak mengubah atau menggeser kesetimbangan reaksi, termasuk semua sifat termodinamikanya, seperti kecenderungan keberlangsungan reaksi (berdasarkan perubahan energi bebas Gibbs reaksi, ΔG), besarnya panas reaksi (ΔH), harga tetapan kesetimbangan reaksi (K), dan konversi maksimum reaksi (Xe) yang dapat dicapai pada kondisi tertentu. Dengan atau tanpa katalis, sifat-sifat termodinamika reaksi tidak mengalami perubahan. Katalis hanya berpengaruh terhadap sifat kinetika reaksi.
  • 8. (8) Katalis tidak memulai berlangsungnya suatu reaksi, tetapi mempengaruhi kecepatan reaksinya. Katalis hanya mempromosikan reaksi- reaksi yang perubahan energi bebas Gibbs (ΔG)-nya berharga negatif. Dengan kata lain, katalis tidak mampu mempercepat suatu reaksi, pada kondisi tertentu, yang secara termodinamika tidak dapat berlangsung. (9) Katalis hanya mempercepat reaksi untuk mencapai kesetimbangan
  • 9.
  • 10. (10) Katalis mempunyai suhu operasi optimum (11) Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh suatu zat yang disebut pemercepat katalis (promotor). Contoh: Efisiensi katalis CuO-ZnO yang digunakan untuk mengkatalisis reaksi shift conversion (CO (g) + H2O (g) ↔ CO2 (g) + H2 (g)) pada proses pembuatan pupukurea ditingkatkan melalui penambahan promotor Al2O3. (12) Pada reaksi-reaksi tertentu, terdapat salah satu produk reaksi yang dapat berfungsi sebagai katalis untuk reaksi yang bersangkutan. Zat atau produk reaksi ini disebut autokatalis, sedangkan reaksinya biasa disebut reaksi autokatalitik.
  • 11. (14) Katalis yang dapat menghambat atau memperlambat kecepatan reaksi disebut katalis negatif (atau inhibitor).
  • 12. Berdasarkan gambaran tersebut di atas, katalis mempunyai tiga fungsi katalitik, yakni: 1. Aktivitas (berkaitan dengan kemampuannya mempercepat reaksi), 2. Selektivitas atau spesifisitas (berkaitan dengan kemampuannya mengarahkan suatu reaksi), dan 3. Stabilitas atau lifetime (berkaitan dengan kemampuannya menahan hal- hal yang dapat mengarahkan terjadinya deaktivasi katalis).
  • 13.
  • 14.  Berdasarkan teori keadaan-transisi (atau teori kompleks aktif), katalis mampu menurunkan hambatan energi potensial (potential energy barrier) yang harus dilalui oleh reaktan-reaktan untuk membentuk produk-produk reaksi.
  • 15. KATALIS HOMOGEN  Yakni jika fase katalis sama dengan fase reaktan dan fase produk reaksi (atau: fase katalis= fase reaksi). Yang paling umum berupa fase cair, dengan katalis dan reaktan berada dalam larutan. Keunggulan: aktivitas dan selektivitasnya tinggi, tidak mudah teracuni oleh keberadaan pengotor, mudah dioperasikan, mudah dimodifikasi, mudah untuk dipelajari. Kekurangan: sulit dipisahkan dari campuran reaksi, kurang stabil pada suhu tinggi.  di industri, biasanya dalam pembuatan zat kimia khusus, obat-obatan, dan makanan; proses alkilasi olefin, danhidroformilasi.
  • 16. Reaksi berkatalis homogen, fase gas CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) katalis: NO (g) CH3CHO (g) → CH4 (g) + CO (g) katalis: uap I2 Reaksi berkatalis homogen, fase cair C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6 katalis: asam CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH katalis: asam
  • 17. Proses katalitik pada reaksi berkatalis homogen berlangsung melalui pembentukan senyawa kompleks dan penyusunan ulang antara molekul- molekul reaktan dengan ligan katalis.
  • 18. KATALIS HETEROGEN  Mudah dipisahkan dari campuran reaksi  Tahan dan stabil terhadap suhu relatif tinggi  Mudah disiapkan dalam bentuk pellet katalis padat
  • 19.
  • 21. KINETIKA REAKSI BERKATALIS HOMOGEN Proses katalitik pada reaksi berkatalis homogen berlangsung melalui tahap-tahap: 1. Tahap pembentukan senyawa kompleks / intermediates (tahap koordinasi) 2. Tahap penyusunan ulang antara molekul-molekul reaktan dengan ligan katalis (tahap interaksi ligan), dan 3. Tahap eliminasi produk reaksi
  • 23.  Berdasarkan mekanisme reaksi, tahap (ii) lambat, sehingga tahap (ii) menjadi tahap penentu kecepatan reaksi: r = r tahap (ii) = rP .... (***)
  • 24.
  • 25.
  • 26. KOMPONEN-KOMPONEN KATALIS  Katalis dibentuk dari komponen-komponen yang dapat menunjang sifat katalis yang diharapkan, seperti aktif, selektif, panjang usia (stabil terhadap gangguan fisika, kimia, termal, dan mekanik), dan murah.  Khusus untuk katalis heterogen, pada kondisi tertentu dibutuhkan sifat-sifat lain seperti: konduktivitas termal yang tinggi serta kemampuan menghasilkan distribusi aliran yang merata dan pressure drop yang rendah di sepanjang unggun (bed).
  • 27. KOMPONEN KATALIS PADAT 1. Komponen (atau fasa) aktif Fungsi: aktivitas kimia, mengemban fungsi utama katalis untuk mempercepat dan mengarahkan reaksi.
  • 28.
  • 29. 2. Penyangga (support atau carrier) Fungsi: luas permukaan yang tinggi, porositas, sifat-sifat mekanik, kestabilan, aktivitas fungsional ganda, modifikasi komponen aktif. Jenis: oksida dengan melting point tinggi, tanah liat, karbon. 3. Promotor Fungsi pada komponen aktif: elektronik, morfologi, poisoning. Fungsi pada penyangga: struktural, inhibisi aktivitas, promosi aktivitas.
  • 30. Seiring dengan berlangsungnya proses, katalis dapat mengalami perubahan sifat kimia dan fisika secara reversibel maupun ireversibel yang mengarah kepada terjadinya penurunan (atau kehilangan) aktivitasnya. DEAKTIVASI KATALIS
  • 31. Deaktivasi reversibel bersifat sementara, sehingga katalis dapat diaktifkan kembali dan diregenerasi; sedangkan deaktivasi ireversibel bersifat permanen, sehingga harus dilakukan penggantian katalis baru. Proses deaktivasi dapat berlangsung: 􀂙 sangat cepat, seperti pada katalis-katalis perengkahan (cracking) hidrokarbon, atau 􀂙 sangat lambat, seperti pada katalis besi promoted untuk reaksi sintesis amonia, yang dapat digunakan selama beberapa tahun tanpa kehilangan aktivitas secara berarti (signifikan).