4. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Rukun
a. Niat puasa karena Allah SWT pada malam
hari
- Puasa Ramadhan
ىَلاَ
عَ
ت ِ
ِهللِ
ةَنَّ
الس ِ
هِ
هذ َ
ناَ
ضَ
مَ
رِ
رْ
هَ
ش ِ
ضْ
رَ
ف ِ
اءَ
َدأ ْ
نَ
ع ٍ
دَ
غ َ
مْ
وَ
ص ُ
تْيَ
وَن
- Puasa Qhada’ Ramadhan
ىَلاَ
عَ
ت ِ
ِهللَ
ناَ
ضَ
مَ
ر ِ
ضْ
رَ
ف ِ
اءَ
ضَق ْ
نَ
ع ٍ
دَ
غ َ
مْ
وَ
ص ُ
تْيَ
وَن
- Puasa Sunnah:
Senin dan Kamis
تعاىل هلل سنة االثنني يوم صوم نويت
تعاىل هلل سنة اخلميس يوم صوم نويت
5. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Lanjutan…
Daud
تعاىل هلل سنة داود صوم نويت
yaumul bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan)
تعاىل هلل سنة البيض ايام صوم نويت
10 muharrom
تعاىل هلل سنة عشر صوم نويت
Bulan rajab
تعاىل هلل سنة رجب شهر صوم نويت
Bulan sya’ban
تعاىل هلل سنة شعبان شهر صوم نويت
6. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Lanjutan…
6 hari di bulan syawwal
تعاىل هلل سنة الوش شهر صوم نويت
8 dan 9 dzulhijjah (tarwiyah dan arofah)
- Tarwiyah
تعاىل هلل سنة ترويه صوم نويت
- Arofah
تعاىل هلل سنة عرفة صوم نويت
b. Menahan diri dari segala hal yang
membatalkan puasa
7. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Hal-hal yang membatalkan
a. Makan dan minum dengan sengaja
b. Bersenggama / bersetubuh di siang hari
c. Memasukan sesuatu pada lubang anggota
badan
d. Muntah dengan sengaja
e. Datang haid dan nifas ( bagi wanita )
f. Hilang ingatan atau gila
g. Keluar mani (sperma) dengan sengaja
h. Murtad ( keluar dari agama Islam )
8. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Larangan orang jima’
• Menurut mayoritas ulama, jima’ bagi orang yang
berpuasa di siang hari bulan Ramadhan (di waktu
berpuasa) dengan sengaja dan atas kehendak
sendiri (bukan paksaan), mengakibatkan
puasanya batal, wajib menunaikan qadha’,
ditambah dengan menunaikan kafaroh. Terserah
ketika itu keluar mani ataukah tidak. Wanita yang
diajak hubungan jima’ oleh pasangannya (tanpa
dipaksa), puasanya pun batal, tanpa ada
perselisihan di antara para ulama mengenai hal
ini.
9. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Lanjutan…
• Pendapat yang dipilih oleh ulama
Syafi’iyah dan Imam Ahmad dalam salah
satu pendapatnya, bahwa wanita yang
diajak bersetubuh di bulan Ramadhan
tidak punya kewajiban kafarah, yang
menanggung kafaroh adalah suami.
Alasannya, kafaroh adalah hak harta. Oleh
karena itu, kafaroh dibebankan pada laki-
laki sebagaimana mahar
10. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
• Kafaroh yang harus dikeluarkan adalah dengan urutan
sebagai berikut.
1. Membebaskan seorang budak mukmin yang bebas dari
cacat
2. Jika tidak mampu, berpuasa dua bulan berturut-turut.
3. Jika tidak mampu, memberi makan kepada 60 orang
miskin. Setiap orang miskin mendapatkan satu mud
makanan. (menurut madzhab syafi’i 693 gram)
• Jika orang yang melakukan jima’ di siang hari bulan
Ramadhan tidak mampu melaksanakan kafaroh di atas,
kafaroh tersebut tidaklah gugur, namun tetap wajib
baginya sampai dia mampu. Hal ini diqiyaskan
(dianalogikan) dengan bentuk utang-piutang dan hak-hak
yang lain. Demikian keterangan dari Imam Nawawi
rahimahullah dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7:
224.
11. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Kelompok yg mendapatkan
rukhsah
1. Wanita haid dan nifas
berdasarkan sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim dari Saidatina Aisyah ra. Aisyah
berkata (yg artinya) : “Kami mengalami haid(di bulan
Ramadhan) pada masa Rasulullah SAW,lalu kami
diperintahkan untuk menggantikan puasa,tetapi kami tidak
diperintahkan menggantikan solat”. (HR: Bukhari & Muslim)
2. Wanita Hamil dan menyusukan anak
Jumhur ulama:
a. jika takut membahayakan dirinya hanya mengqodho’
b. jika takut membayakan diri dan anaknya mengqodho
dan membayar fidyah
12. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Lanjutan…
Dalil - surat Al Baqarah ayat 185, yaitu tentang keumuman
orang yang sakit, bahwasanya mereka diperintahkan untuk
mengqadha` puasa ketika mereka mampu pada hari yang
lain.
- tentang wajibnya membayar fidyah, ialah perkataan
Ibnu Abbas:
اَ
تَ
مَ
عَْطأَ
و َ
اتَ
رَطْأف اَ
مِهِ
داَلْ
أو َ
لىَ
ع اَـتَافَ
خ اَذإىَلْ
بُحْل اَ
و ُ
عِ
ضْ
رُ
مْ
ل َا
"Wanita menyusui dan wanita hamil, jika takut terhadap
anak-anaknya, maka keduanya berbuka dan memberi
makan". [HR Abu Dawud, dan dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Irwa'ul Ghalil, 4/18].
13. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Lanjutan…
3. Orang tua yang uzur
Hal itu berdasarkan firman Allah l:
“…Siapa yang sakit di antara kalian atau dalam perjalanan
(lalu ia berbuka) maka (ia wajib mengganti) sejumlah hari
yang ia tinggalkan pada hari-hari lain, dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak puasa)
membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin.” (al-
Baqarah: 184)
Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud adalah
orang yang sudah tua yang tidak sanggup lagi berpuasa.
Maka sebagai gantinya adalah memberi makan setiap
harinya satu orang miskin setengah sha’ (kurang lebih 1,3
kg) dari hinthah (gandum). (HR. ad-Daruquthni dalam
Sunan-nya, 2/207 dan disahihkan olehnya)
14. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Lanjutan…
4. Orang sakit dan Orang yang musafir
“Barang siapa di antara kalian ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (ia wajib mengganti)
sejumlah hari yang ia tinggalkan pada hari-hari lain. Allah
menginginkan kemudahan atas kalian dan tidak menginginkan
kesusahan.” (al-Baqarah: 185)
5. Orang yang sakit kronis
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “…Tidak diberi keringanan dalam
masalah ini (tidak puasa lalu membayar fidyah) kecuali yang
tidak mampu berpuasa atau orang sakit yang tidak sembuh.”
(HR. ath-Thabari dalam tafsirnya 2/138, an-Nasa’i, 1/318—
319, dan al-Albani t berkata sanadnya shahih)
15. “The
University
that
never
ends
with
it’s
innovations”
Hikmahnya dalam kehidupan
sehari-hari
a. Membentuk pribadi yang bertaqwa
b. Sebagai jalan pengendalian nafsu dalam agama
Allah swt
c. Melatih kesabaran jiwa
d. Sebagai latihan kedisiplinan, kejujuran dan
percaya diri
e. Memelihara kesehatan
f. Sebagai pendidikan agar mempunyai jiwa
penyantun (dermawan) terhadap fakir dan
miskin