SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
1
BELAJAR MANDIRI
A. Belajar Mandiri
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif , yang didorong
oleh niat guna untuk mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan
bekal pengetahuan yang dimiliki. Belajar mandiri ini memiliki tujuan
untuk mencari kompetensi baru, baik yang berbentuk pengetahuan atau
keterampilan, untuk mengatasi sesuatu masalah.
Untuk mencapai tujuan belajar mandiri, ialah serangkaian
kompetensi, salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah
belajar aktif. Belajar aktif merupakan bentuk kegiatan belajar alamiah ,
yang dapat menimbulkan kegembiraan, yang dapat membentuk suasana
belajar tanpa setres dan memungkinkan tercapainya tujuan – tujuan belajar
yang telah diterapkan. Untuk melakukan belajar aktif, motivasi belajar
merupakan prasyarat yang harus dikembangakan terlebih dahulu. Tanpa
motivasi belajar yang cukup kuat untuk menguasai sesuatu kompetensi,
strategi belajar aktif tidak mungkin dijalankan. Akan tetapi sebaliknya,
keberhasilan belajar aktif diperkirakan akan dapat menumbuhkan motivasi
belajar.
Belajar mandiri mempunyai ciri – ciri yang saling bersangkutan:
a. Piramid tujuan
b. Sumber dan media belajar
c. Tempat belajar
d. Waktu belajar
e. Tempo dan irama belajar
f. Cara belajar
g. Evaluasi hasil belajar
h. Refleksi
i. Konteks sistem pembelajaran
2
j. Status konsep belajar mandiri.
B. Paradigma Kontruktivisme
Paradigma kontruktivisme merupakan komponen pertama konsep
belajar mandiri. Paradigma ini adalah landasan konsep. Sedangkan yang
dimaksud dengan pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang
berbasis paradigma konstruktivisme. Dalam pembelajaran ini,
penambahan pengetahuan baru dilakukan oleh peserta didik sendiri.
Pembelajaran kontruktivistik lebih menekankan kepada peningkatan
keterampilan proses belajar. Tidak semata – mata kepada hasil belajar.
Sehubungan dengan pandangan – pandangan konstruktivisme
maka tugas guru bergeser dari penyampaian ilmu pengetahuan kepada
siswa ke merangsang siswa untuk menggunakan apa yang telah dimiliki,
baik pengetahuan maupun pengalamannya, agar dapat memahami dan
menginterprestasi pengetahuan dan pengalaman belajar yang baru.
Para pendidik yang ingin mengguanakan proses pembelajaran yang
berbasis konstruktivisme mendesain prosesnya denagn pertama – tama
dengan merancang tema atau masalah dunia nyata untuk dibahas. Selain
merancang masalah, pendidik juga harus merancang kegiatan – kegiatan
peserta didik dalam membahas masing – masing masalah.
Untuk mendesain proses pembelajaran tersebut, sekurang –
kurangnya terdapat enam unsur, yaitu sebagai berikut,
a. Penetapan masalah
b. Pengelompokan siswa
c. Upaya menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki
dengan pengetahuan yang akan dicari
d. Pertanyaan – pertanyaan yang terkait dengan kegiatan untuk
menjawab masalah
e. Pengkomunikasiian hasil kerja dengan kelompok lain,
f. Refleksi terhadap kegiatan yang telah ddijalankan,
3
Saat ini, pembelajaran tradisional masih sangat dominan dalam
sistem pendidikan nasional. Posisinya masih demikian kokoh. Sehingga
upaya memakasakan pendidikan progresif yang berbasis paradigma
konstruktivisme sebagai pengganti, diberikan akan berakibat kekacauan
dalam pelakasaan pendidikan di sekolah. Maka strategi yang baik terbaik
adalah ‘menginkorporasikan’ pembelajaran progresif kedalam
pembelajaran tradisional dengan penuh kebijaksanan. Pelakasanaan
paradigma konstruktivisme dengan strategi inkorporasi ini diharapkan
akan dapat menumbuhkan motivasi belajar yang lebih baik. Metode
pembelajaran yang ditempuh para konstruktivist utamanya adalah metode
discovery atau inquiry dan eksplorasi.
C. Pengembangan Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah komponen kedua konsep belajar mandiri,
dan merupakan prasyarat bagi berjalannya belajar mandiri. Motivasi
belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar.
Pendorong dalam arti pemberi kekuatan yang memungkinkan perbuatan
belajar dijalankan. Tujuan belajar, sebagaimana telah dikemukakan di
depan, adalah penguasaan sesuatu kompetensi baru untuk mengatasi
masalah.
Motivasi belajar dibedakan menjadi motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah dorongan dari dalam diri
untuk menguasai sesuatu kompetensi duna mengatasi masalah. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri untuk menguasai sesuatu
kompetensi guna mengatasi masalah.
Beberapa model pengembangan motivasi belajar:
1. Model “Time Continum” (Wlodkowski, 1991)
a. Sikap
b. Kebutuhan
c. Rangsangan
4
d. Emosi
e. Kompetensi
f. Penguatan
2. Model Tripartite
a. Sikap atau kepercayaan diri untuk berhasil mencapai hasil
b. Drive, atau semangat untuk mencapai hasil
c. Strategi untuk mencapai hasil
3. Model pengembangan motivasi belajar (Haris Mudjiman,
1981), faktor – faktor yang berpengaruh:
a. Faktor pengetahuan tentang kegunaan belajar
b. Faktor kebutuhan untuk belajar
c. Faktor kemampuan melakukan kegiatan belajar
d. Faktor kesenangan terhadap ide melakukan kegiatan belajar
e. Faktor pelaksanaan kegiatan belajar
f. Faktor hasil belajar
g. Faktore kepuasan terhadap hasil belajar
h. Faktor karakteristik pribadi dan lingkungan terhadap proses
pembuatan keputusan
D. Model Pembelajaran dan Motivasi
Belajar aktif merupakan komponen kedua dari konsep belajar
mandiri, adalah strategi belajar untuk mencapai tujuan belajar, ialah
dimilikinya kompetensi tertentu. Kegiatan belajar untuk mendapatkan
kompetensi – kompetensi, yang secara akumulatif menjadi kompetensi
lebih besar yang hendak dicapai dengan mandiri.
Empta jenis model belajar aktif yang diperkirakan dapat melatih
kemampuan menyusun strategi belajar, sekaligus menumbuhkan motivasi
belajar:
a. Model “Problem – Based Learning” (PBL)
5
Model ini merangsang siswa untuk menganalisis masalah,
memperkirakan jawaban – jawabannya, mencari data,
mengganalisis data dan menyimpulkan jawaban terhadap
masalah. Dengan kata lain model ini pada dasarnya melatih
kemampuan memecahkan masalah melalui langkah – langkah
sismtematis.
Ciri utama PBL adalah bahwa pengetahuan dicari dan dibentuk
oleh siswa sesuai paham kontruktivisme yang telah diuraikan di
depan dalam upaya memecahkan contoh – contoh masalah
dunia nyata yang dihadapkan kepada mereka (Amin, 2003)
b. Model Independent learning (belajar bebas)
Belajar bebas merupakan kegiatan belajar yang tujuan belajar
maupun cara mnencapai tujuan itu ditetapkan sendiri oleh
pembelajar.
Harus dibedakan cirii utama dari belajar bebas dalam konteks
sistem pendidikan formal-tradisional dan dalam konteks
kehidupan sehari – hari. Dalam konteks sistem pendidikan, ciri
utama belajar bebas adalah penuggasan awal dan tujuan akhir
(yang melekat pada tujuan-antara dan cara mencapainya
ditetapkan sendiri oleh pebelajar. Sementara dalam konteks
kehidupan sehari – hari belajar bebas lebih menekankan kepada
penetapan tujuan dan cara pencapainya oleh pembelajar sendiri.
Selain itu belajar bebas juga menekankan kepada kesendirian
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
c. Pendekatan keterampilan proses (PKP)
Model pembelajaran dengan PKP (Sunardi, 2003) memiliki ciri
sebagai berikut:
a. Menggunakan kurikulum berbasis Kompetensi
b. Hasil pembelajaran adalah dikuasainya kompetensi –
kompetensi
6
c. Yang dimaksud dengan kompetensi adalah pengetahuan
yang didemonstrasikan dalam perilaku
d. Materi belajar berupa paket – paket yang mengarah
kepenguasaan kompetensi
e. Kemajuan belajar siswa bersifat individual, tergantung
antara lain kepada kemampuan dan kemauan siswa
f. Strategi belajar, termasuk penetapan tempat, waktu, dan
cara melaksanakan “proyek penelitian” oleh siswa,
ditetapkan oleh siswa sendir, tetapi tetap dengan bimbingan
guru
g. Guru melaksanakan tugas mengajarnya dalam tim – tim
h. Menguatamakan pengalaman atau praktik lapangan
i. Mempersyaratkan ketersediaan sumber belajar
d. Pendekatan PAMONG
1. Eksperinovasi
2. Tujuan
3. Untuk wajib belajar
4. Kurikulum dan bahan ajar
5. Penguasaan guru
6. Evaluasi belajar
7. Model SD Kecil
8. Hasil eksperinovasi
9. PAMONG dan motivasi belajar
10. Belajar aktif dan Tuntas
E. Tujuan Belajar Mandiri
Kemajuan yang dicapai oleh seorang pembelajar mandiri banyak
tergantung kepada bagaimana ia menetapkan tujuan belajarnya. Untuk
membantu siswa menetapkan tujuan belajar secara benar, agar proses
7
pembelajaran mandirinya memberikan manfaat optimal kepada dirinya,
maka guru:
1. Harus membantu siswa menganalisis tugas yang diberikan guru
untuk dikerjakan, atas dasar mana siswa menetapak tujuan
utama belajarnya
2. Harus membantu siswa menggali pengetahuan dan kompetensi
apa yang telah dan belum dimiliki untuk menjalankan tugas
dari guru
3. Harus membantu siswa untuk menetapkan langkah – langkah
belajar untuk memiliki pengetahuan dan kompetensi baru atau
tambahan yang diperlukan untuk menjalankan tugas
4. Harus memantau pelaksanaan pembelajarannya
F. Teknik Mengajar Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar
Kematangan kognisi sebagai akibat dari bertambahnya usia
menyebabkan mereka melihat umpan balik hasil belajar diidentikkan dengan
nilai secara obyektif. Mereka mulai melihat bahwa umpan balik hasil belajar
buka lagi merupakan evaluasi-sosial, tetapi benar – benar evaluasi objektif.
Untuk diketahui, ada 4 jenis umpan balik hasil belajar(performance feedback)
yaitu:
a. social evaluation feedback, memberikan umpan balik yang
bersifat membesarkan hati, atau menyenangkan hati anak yang
dinilai
b. symbolic evaluation feedback, membrikan umpan balik berupa
simbol.
c. objective past performance feedback, evaluasi yang dapat
memberikan umpan balik dengan kriteria yang lebih jelas
8
d. normative feedback, memberikan gambaran kemampuan
seseorang anak dalam bandingannya dengan anak lain di kelompok
atau kelasnya.
Keadaan motivasi belajar terkait erat pula dengan struktur
pembelajaran yang digunakan guru dikelas. Struktur pembelajaran berupa:
a. Struktur kompetitif, dalam struktur pembelajaran kompetitif,
motivasi belajar siswa bersifat egoistik, karena kompetisi dalam
konteks tradisional menumbuhkan “rasa terancam”.
b. Struktur individual, pembalajaran dengan struktur indiviaul banyak
dalam sistem pendidikan nonformal atau dalam pendidikan formal-
tradisional tetapi ada penugasan – penugasan individual sesuai
minat masing – masing.
c. Struktur kooperatif, struktur pembelajaran ini dapat dijalankan di
kelas-kelas tradisional dalam bentuk kerja kelompokatau kelas-
kelas pendidikan nonformal.
Teknik mengajar yang hendak disajikan pada bagian ini adalah
teknik menumbuhkan motivasi belajar siswa, sekaligus menumbuhkan
keterampilan belajar mandiri siswaa, dalam konteks sistem pendidikan
formal – tradisional. Teknik mengajar disajikan dalam butir – butir
kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah. Dengan kata lain, satu
kegiatan yang sama dapat memberikan dampak kepada lebih dari faktor
atau komponen motivasi.
G. Teknik Belajar Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar
Tiap anak memiliki kemampuan belajar potensial. Kemampuan ini
dapat dikeluarkan bila ia terlatih menggunakan teknik belajar yang tepat.
Dengan penggunaan teknik yang tepat dan cocok dengan gaya belajarnya,
maka proses pembelajaran akan mengalir secara alamiah. MASTER-plan
merupakan pembelajaran yang dipercepat. Master adalah akronim yang
mencerminkan langkah –langkah sebagai berikut:
9
a. Motivate your mind (tumbuhkan motivasi)
b. Acquiring the information (kumpulkan informasi)
c. Searching out the meaning (temukan makna)
d. Triggering the memory (kuncilah fakta dalam memori)
e. Exhibiting what you know (tunjukkan kepada orang lain)
f. Reflecting on how you’ve learned (refleksi)
Selain itu ada juga metode survey, question, read, recite and
review(SQ3R) adalah metode untuk mempelajari buku, artikel pada jurnal
ilmiah, atau bentuk – bentuk bahan ajar yang lain. Dalam belajar mandiri,
kemampuan membaca dan mempelajari bahan belajar mutlak harus
dimiliki oleh pembelajar. Dengan kemampuan ini, pembelajar memiliki
kesempatan luas untuk mencapai tujuan belajarnya, bila sumber belajar
tersedia secara memadai.
Agar siswa dapat mengambil manfaat dari bahan belajar untuk
mencapai tujuan belajarnya, sekurang – kurangnya ia perlu memiliki
kemampuan – kemampuan berikut:
a. Kemampuan memahami tujuan belajar bahan yang akan
dipelajari,
b. Kemampuan memahami isi sekilas bahan yang akan dipelajari,
c. Kemampuan mengevaluasi kecocokan bahan dengan tujuan
belajarnya sendiri,
d. Kemampuan memahami bacaan
e. Kemampuan mengambil ,manfaat dari bahan yang telah selesai
dipelajari.
H. Suasana Kelas dan Motivasi Belajar
Suasana kelas yang sehat adalah susasana kelas yang dilandasi oleh
hubungan profesional guru dan murid, dan kondusif bagi berlangsungnya
proses pembelajaran yang baik, kualitas hasil belajar yang baik, yang pada
10
gilirannya akan membangun motivasi belajar siswa yang baik pula. Selain
suasana kelas yang sehat, guru yang efektif akan menghasilkan
pembekalan kemampuan belajar mandiri yang akan diberikan kepada
siswa nya. Guru yang mampu membangun suasana kelas yang kondusif
bagi berlangsungnya usaha pembekalan tersebut.
Suasana kelas yang dimaksud adalah suatu keadaan kelas yang
terbentuk oleh hubungan di antara berbagai pemegang peran dalam proses
pembelajaran, dan di antara mereka dengan lingkungan fisik dan non-
fisiknya. Para pemegang peran diantaranya guru, murid, orang tua murid,
dan para pejabat pembuat keputusan. Apabila guru membina suasana kelas
dengan :
1. Membuat aturan yang jelas
2. Memberikan arahan tentang tingkah laku yang bisa dan tidak
bisa di terima dan memantau pelakasanaannya
3. Menjelaskan akibat yang harus ditanggung bila murid
melanggar aturan.
Maka dari itu hubungan guru dan murid yang kondusif bagi
pengembangan suasana kelas yang sehat adalah hubungan guru – murid
yang dilandasi oleh kesadaran, bahwa masing – masing memiliki peran
untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan guru – murid banyak
ditentukan oleh karakteristik pribadi guru secara individual. Karakteristik
pribadi guru meliputi tanggung jawab, sikap profesional, sikap sosial, dan
kesabaran.
Selain karater pribadi dari seorang guru, guru juga harus memiliki
keterampilan penyelenggaraan model sekurang – kurangnya berarti:
a. Menyadari adanya berbagai model pembelajaran dengan
kekuatan dan kelemahannya, serta faktor – faktor pendukung
dan kendala pelaksanaannya
11
b. Dapat memilih unsur – unsur model yang dapat digunakan
dalam kesatuan dengan model pembelajaran tradisional, sesuai
dengan tujuan pembelajaran
c. Dapat mengorganisasi pembelajaran untuk melaksanakan unsur
– unsur yang dipilihnya
d. Dapat mengevaluasi hasil dan menetapkan tindak lanjutnya
Untuk mendapatkan tatanan yang erat berkaitan dengan suasana
kelas, dibutukan sistem pemberian penghargaan dan hukuman. Yang
bertujuan menumbuhkan motivasi belajar dengan cara memberikan
penghargaan dala berbagai bentuk kepada siswa yang berhassil baik, atau
berbuat sesuai dengan harapan, ketentuan, atau aturan. Di sisi lain tatanan
yang dimaksud untuk menegakkan disiplin di kelas. Jadi kemampuan
komunikasi guru dan murid diperlukan untuk membina hubungan
profesional antara guru – murid dan antara murid – murid
I. Lingkungan belajar dan motivasi belajar, Keterampilan Belajar Mandiri
Lingkungan belajar yang dimaksud dalam belajar mandiri adalah
lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan
masyarakat. Pembahasan tentang lingkungan dan motivasi belajar
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa ketersediaan sumber belajar,
pembantu belajar, suasana lingkungan dan ketersediaan dukungan
terhadap belajar dapat memberikan pembekalan kemampuan mandiri pada
masa pendidikan formal, dan mendukung pelaksanaan belajar mandiri
pada masa pasca pendidikan formal, atau masa pelaksanaan belajar
mandiri yang sebenarnya
Belajar mandiri memiliki tiga tahap pelaksanaan, yaitu tahap
pengembangan motivasi, tahap pembelajaran, dan tahap refleksi. Tahap
pengembangan motivasi ini diperlukan keterampilan menumbuhkan self
motivation. Guru dapat melakukan berbagai hal untuk melatih siswanya
12
melakukan pengembangan keterampilan motivasi diri ini, dengan
menggunakan teknik mengajar yang tepat. Guru juga dapat melatih siswa
melakukan berbagai teknik belajar, yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar
Tahapan pembelajaran adalah pelakasanan pembelaajaraan. Akan
tetapi bila dikaitkan dengan teknik MASTER-plan, tahap pembelajaran
meliputi tahap mencari informasi, menemukan makna, mengunci
pengetahuan baru dalam memori, dan menunjukkan kepada orang lain apa
yang telah dipahami.
Dan ketika menapai tahapan refleksi yang merupakan keterampilan
atau kemampuan menemukan kebenaran dan kesalahan langkah belajar,
serta menemukan langkah baru yang akan ditempuh pada pembelajaran
berikutnya.
Jadi kemampuan – kemampuan tersebut harus ditumbuhkan oleh
guru dalam sistem pendidikan froma-tradisioanl sebagai bentuk
pembekalan belajar mandiri, dengan cara sejauh dan sebijak mungkin
menginkorporassikannya ke dalam praktik pembelajaran disekolah.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatifmuhammad husnul fikri
 
2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learning2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learningDadang Suhardiman
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranrizka_pratiwi
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaransuep_x
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1CUDAY92
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Model pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatifModel pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatifUlfia Rahmi
 
Group investigation
Group investigationGroup investigation
Group investigationAsido Tuahta
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.New Mubarok
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 

Was ist angesagt? (18)

Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learning2 2-2-problem-based-learning
2 2-2-problem-based-learning
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
model pembelajaran berbasis masalah
model pembelajaran berbasis masalahmodel pembelajaran berbasis masalah
model pembelajaran berbasis masalah
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaran
 
Tugas ke 1
Tugas ke 1Tugas ke 1
Tugas ke 1
 
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Models Of Teaching (Sinektik)
Models Of Teaching (Sinektik)Models Of Teaching (Sinektik)
Models Of Teaching (Sinektik)
 
Model pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatifModel pembelajaran inovatif
Model pembelajaran inovatif
 
Model pembelajaran k2004
Model pembelajaran k2004Model pembelajaran k2004
Model pembelajaran k2004
 
Group investigation
Group investigationGroup investigation
Group investigation
 
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
Model-Model Pembelajaran dalam Strategi dan Metode Pembelajaran.
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik dan Model PembelajaranPendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 

Ähnlich wie BELAJAR MANDIRI

Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Khoer Barcelona
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Derye Prayoga
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy Yudhistira
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa3ry21
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahHariyatunnisa Ahmad
 

Ähnlich wie BELAJAR MANDIRI (20)

Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Bab 2 skripsi
Bab 2 skripsiBab 2 skripsi
Bab 2 skripsi
 
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tugas Otin
Tugas OtinTugas Otin
Tugas Otin
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri AnitahStrategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
Strategi Belajar Mengajar - Sri Anitah
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 

Mehr von Yunie Octavia

Silabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekertiSilabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekertiYunie Octavia
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Yunie Octavia
 
Ringkasan materi-pai-2
Ringkasan materi-pai-2Ringkasan materi-pai-2
Ringkasan materi-pai-2Yunie Octavia
 
Keteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hppt
Keteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hpptKeteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hppt
Keteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hpptYunie Octavia
 
Wiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husna
Wiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husnaWiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husna
Wiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husnaYunie Octavia
 
Ppt bab-asmaul-husna-
Ppt bab-asmaul-husna-Ppt bab-asmaul-husna-
Ppt bab-asmaul-husna-Yunie Octavia
 

Mehr von Yunie Octavia (12)

Silabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekertiSilabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekerti
Silabus kurikulum 2013 smp kls 7 pai & budi pekerti
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
 
macam macam zakat
macam macam zakatmacam macam zakat
macam macam zakat
 
Muhajirin dan ansor
Muhajirin dan ansorMuhajirin dan ansor
Muhajirin dan ansor
 
Al qadr dan al alaq
Al qadr dan al alaqAl qadr dan al alaq
Al qadr dan al alaq
 
Ringkasan materi-pai-2
Ringkasan materi-pai-2Ringkasan materi-pai-2
Ringkasan materi-pai-2
 
Keteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hppt
Keteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hpptKeteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hppt
Keteladanan rasulullah-saw-periode-mekka hppt
 
Ppt dewi
Ppt dewiPpt dewi
Ppt dewi
 
Ppt tekpen
Ppt tekpenPpt tekpen
Ppt tekpen
 
Wiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husna
Wiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husnaWiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husna
Wiki tuwi-a.-2021113191-materi-asmaul-husna
 
Ppt bab-asmaul-husna-
Ppt bab-asmaul-husna-Ppt bab-asmaul-husna-
Ppt bab-asmaul-husna-
 
Media
MediaMedia
Media
 

Kürzlich hochgeladen

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 

Kürzlich hochgeladen (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

BELAJAR MANDIRI

  • 1. 1 BELAJAR MANDIRI A. Belajar Mandiri Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif , yang didorong oleh niat guna untuk mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan yang dimiliki. Belajar mandiri ini memiliki tujuan untuk mencari kompetensi baru, baik yang berbentuk pengetahuan atau keterampilan, untuk mengatasi sesuatu masalah. Untuk mencapai tujuan belajar mandiri, ialah serangkaian kompetensi, salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah belajar aktif. Belajar aktif merupakan bentuk kegiatan belajar alamiah , yang dapat menimbulkan kegembiraan, yang dapat membentuk suasana belajar tanpa setres dan memungkinkan tercapainya tujuan – tujuan belajar yang telah diterapkan. Untuk melakukan belajar aktif, motivasi belajar merupakan prasyarat yang harus dikembangakan terlebih dahulu. Tanpa motivasi belajar yang cukup kuat untuk menguasai sesuatu kompetensi, strategi belajar aktif tidak mungkin dijalankan. Akan tetapi sebaliknya, keberhasilan belajar aktif diperkirakan akan dapat menumbuhkan motivasi belajar. Belajar mandiri mempunyai ciri – ciri yang saling bersangkutan: a. Piramid tujuan b. Sumber dan media belajar c. Tempat belajar d. Waktu belajar e. Tempo dan irama belajar f. Cara belajar g. Evaluasi hasil belajar h. Refleksi i. Konteks sistem pembelajaran
  • 2. 2 j. Status konsep belajar mandiri. B. Paradigma Kontruktivisme Paradigma kontruktivisme merupakan komponen pertama konsep belajar mandiri. Paradigma ini adalah landasan konsep. Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran konstruktivistik adalah pembelajaran yang berbasis paradigma konstruktivisme. Dalam pembelajaran ini, penambahan pengetahuan baru dilakukan oleh peserta didik sendiri. Pembelajaran kontruktivistik lebih menekankan kepada peningkatan keterampilan proses belajar. Tidak semata – mata kepada hasil belajar. Sehubungan dengan pandangan – pandangan konstruktivisme maka tugas guru bergeser dari penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa ke merangsang siswa untuk menggunakan apa yang telah dimiliki, baik pengetahuan maupun pengalamannya, agar dapat memahami dan menginterprestasi pengetahuan dan pengalaman belajar yang baru. Para pendidik yang ingin mengguanakan proses pembelajaran yang berbasis konstruktivisme mendesain prosesnya denagn pertama – tama dengan merancang tema atau masalah dunia nyata untuk dibahas. Selain merancang masalah, pendidik juga harus merancang kegiatan – kegiatan peserta didik dalam membahas masing – masing masalah. Untuk mendesain proses pembelajaran tersebut, sekurang – kurangnya terdapat enam unsur, yaitu sebagai berikut, a. Penetapan masalah b. Pengelompokan siswa c. Upaya menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengetahuan yang akan dicari d. Pertanyaan – pertanyaan yang terkait dengan kegiatan untuk menjawab masalah e. Pengkomunikasiian hasil kerja dengan kelompok lain, f. Refleksi terhadap kegiatan yang telah ddijalankan,
  • 3. 3 Saat ini, pembelajaran tradisional masih sangat dominan dalam sistem pendidikan nasional. Posisinya masih demikian kokoh. Sehingga upaya memakasakan pendidikan progresif yang berbasis paradigma konstruktivisme sebagai pengganti, diberikan akan berakibat kekacauan dalam pelakasaan pendidikan di sekolah. Maka strategi yang baik terbaik adalah ‘menginkorporasikan’ pembelajaran progresif kedalam pembelajaran tradisional dengan penuh kebijaksanan. Pelakasanaan paradigma konstruktivisme dengan strategi inkorporasi ini diharapkan akan dapat menumbuhkan motivasi belajar yang lebih baik. Metode pembelajaran yang ditempuh para konstruktivist utamanya adalah metode discovery atau inquiry dan eksplorasi. C. Pengembangan Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah komponen kedua konsep belajar mandiri, dan merupakan prasyarat bagi berjalannya belajar mandiri. Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah perbuatan belajar. Pendorong dalam arti pemberi kekuatan yang memungkinkan perbuatan belajar dijalankan. Tujuan belajar, sebagaimana telah dikemukakan di depan, adalah penguasaan sesuatu kompetensi baru untuk mengatasi masalah. Motivasi belajar dibedakan menjadi motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah dorongan dari dalam diri untuk menguasai sesuatu kompetensi duna mengatasi masalah. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar diri untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah. Beberapa model pengembangan motivasi belajar: 1. Model “Time Continum” (Wlodkowski, 1991) a. Sikap b. Kebutuhan c. Rangsangan
  • 4. 4 d. Emosi e. Kompetensi f. Penguatan 2. Model Tripartite a. Sikap atau kepercayaan diri untuk berhasil mencapai hasil b. Drive, atau semangat untuk mencapai hasil c. Strategi untuk mencapai hasil 3. Model pengembangan motivasi belajar (Haris Mudjiman, 1981), faktor – faktor yang berpengaruh: a. Faktor pengetahuan tentang kegunaan belajar b. Faktor kebutuhan untuk belajar c. Faktor kemampuan melakukan kegiatan belajar d. Faktor kesenangan terhadap ide melakukan kegiatan belajar e. Faktor pelaksanaan kegiatan belajar f. Faktor hasil belajar g. Faktore kepuasan terhadap hasil belajar h. Faktor karakteristik pribadi dan lingkungan terhadap proses pembuatan keputusan D. Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar aktif merupakan komponen kedua dari konsep belajar mandiri, adalah strategi belajar untuk mencapai tujuan belajar, ialah dimilikinya kompetensi tertentu. Kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi – kompetensi, yang secara akumulatif menjadi kompetensi lebih besar yang hendak dicapai dengan mandiri. Empta jenis model belajar aktif yang diperkirakan dapat melatih kemampuan menyusun strategi belajar, sekaligus menumbuhkan motivasi belajar: a. Model “Problem – Based Learning” (PBL)
  • 5. 5 Model ini merangsang siswa untuk menganalisis masalah, memperkirakan jawaban – jawabannya, mencari data, mengganalisis data dan menyimpulkan jawaban terhadap masalah. Dengan kata lain model ini pada dasarnya melatih kemampuan memecahkan masalah melalui langkah – langkah sismtematis. Ciri utama PBL adalah bahwa pengetahuan dicari dan dibentuk oleh siswa sesuai paham kontruktivisme yang telah diuraikan di depan dalam upaya memecahkan contoh – contoh masalah dunia nyata yang dihadapkan kepada mereka (Amin, 2003) b. Model Independent learning (belajar bebas) Belajar bebas merupakan kegiatan belajar yang tujuan belajar maupun cara mnencapai tujuan itu ditetapkan sendiri oleh pembelajar. Harus dibedakan cirii utama dari belajar bebas dalam konteks sistem pendidikan formal-tradisional dan dalam konteks kehidupan sehari – hari. Dalam konteks sistem pendidikan, ciri utama belajar bebas adalah penuggasan awal dan tujuan akhir (yang melekat pada tujuan-antara dan cara mencapainya ditetapkan sendiri oleh pebelajar. Sementara dalam konteks kehidupan sehari – hari belajar bebas lebih menekankan kepada penetapan tujuan dan cara pencapainya oleh pembelajar sendiri. Selain itu belajar bebas juga menekankan kepada kesendirian pelaksanaan kegiatan pembelajaran. c. Pendekatan keterampilan proses (PKP) Model pembelajaran dengan PKP (Sunardi, 2003) memiliki ciri sebagai berikut: a. Menggunakan kurikulum berbasis Kompetensi b. Hasil pembelajaran adalah dikuasainya kompetensi – kompetensi
  • 6. 6 c. Yang dimaksud dengan kompetensi adalah pengetahuan yang didemonstrasikan dalam perilaku d. Materi belajar berupa paket – paket yang mengarah kepenguasaan kompetensi e. Kemajuan belajar siswa bersifat individual, tergantung antara lain kepada kemampuan dan kemauan siswa f. Strategi belajar, termasuk penetapan tempat, waktu, dan cara melaksanakan “proyek penelitian” oleh siswa, ditetapkan oleh siswa sendir, tetapi tetap dengan bimbingan guru g. Guru melaksanakan tugas mengajarnya dalam tim – tim h. Menguatamakan pengalaman atau praktik lapangan i. Mempersyaratkan ketersediaan sumber belajar d. Pendekatan PAMONG 1. Eksperinovasi 2. Tujuan 3. Untuk wajib belajar 4. Kurikulum dan bahan ajar 5. Penguasaan guru 6. Evaluasi belajar 7. Model SD Kecil 8. Hasil eksperinovasi 9. PAMONG dan motivasi belajar 10. Belajar aktif dan Tuntas E. Tujuan Belajar Mandiri Kemajuan yang dicapai oleh seorang pembelajar mandiri banyak tergantung kepada bagaimana ia menetapkan tujuan belajarnya. Untuk membantu siswa menetapkan tujuan belajar secara benar, agar proses
  • 7. 7 pembelajaran mandirinya memberikan manfaat optimal kepada dirinya, maka guru: 1. Harus membantu siswa menganalisis tugas yang diberikan guru untuk dikerjakan, atas dasar mana siswa menetapak tujuan utama belajarnya 2. Harus membantu siswa menggali pengetahuan dan kompetensi apa yang telah dan belum dimiliki untuk menjalankan tugas dari guru 3. Harus membantu siswa untuk menetapkan langkah – langkah belajar untuk memiliki pengetahuan dan kompetensi baru atau tambahan yang diperlukan untuk menjalankan tugas 4. Harus memantau pelaksanaan pembelajarannya F. Teknik Mengajar Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Kematangan kognisi sebagai akibat dari bertambahnya usia menyebabkan mereka melihat umpan balik hasil belajar diidentikkan dengan nilai secara obyektif. Mereka mulai melihat bahwa umpan balik hasil belajar buka lagi merupakan evaluasi-sosial, tetapi benar – benar evaluasi objektif. Untuk diketahui, ada 4 jenis umpan balik hasil belajar(performance feedback) yaitu: a. social evaluation feedback, memberikan umpan balik yang bersifat membesarkan hati, atau menyenangkan hati anak yang dinilai b. symbolic evaluation feedback, membrikan umpan balik berupa simbol. c. objective past performance feedback, evaluasi yang dapat memberikan umpan balik dengan kriteria yang lebih jelas
  • 8. 8 d. normative feedback, memberikan gambaran kemampuan seseorang anak dalam bandingannya dengan anak lain di kelompok atau kelasnya. Keadaan motivasi belajar terkait erat pula dengan struktur pembelajaran yang digunakan guru dikelas. Struktur pembelajaran berupa: a. Struktur kompetitif, dalam struktur pembelajaran kompetitif, motivasi belajar siswa bersifat egoistik, karena kompetisi dalam konteks tradisional menumbuhkan “rasa terancam”. b. Struktur individual, pembalajaran dengan struktur indiviaul banyak dalam sistem pendidikan nonformal atau dalam pendidikan formal- tradisional tetapi ada penugasan – penugasan individual sesuai minat masing – masing. c. Struktur kooperatif, struktur pembelajaran ini dapat dijalankan di kelas-kelas tradisional dalam bentuk kerja kelompokatau kelas- kelas pendidikan nonformal. Teknik mengajar yang hendak disajikan pada bagian ini adalah teknik menumbuhkan motivasi belajar siswa, sekaligus menumbuhkan keterampilan belajar mandiri siswaa, dalam konteks sistem pendidikan formal – tradisional. Teknik mengajar disajikan dalam butir – butir kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru di sekolah. Dengan kata lain, satu kegiatan yang sama dapat memberikan dampak kepada lebih dari faktor atau komponen motivasi. G. Teknik Belajar Untuk Menumbuhkan Motivasi Belajar Tiap anak memiliki kemampuan belajar potensial. Kemampuan ini dapat dikeluarkan bila ia terlatih menggunakan teknik belajar yang tepat. Dengan penggunaan teknik yang tepat dan cocok dengan gaya belajarnya, maka proses pembelajaran akan mengalir secara alamiah. MASTER-plan merupakan pembelajaran yang dipercepat. Master adalah akronim yang mencerminkan langkah –langkah sebagai berikut:
  • 9. 9 a. Motivate your mind (tumbuhkan motivasi) b. Acquiring the information (kumpulkan informasi) c. Searching out the meaning (temukan makna) d. Triggering the memory (kuncilah fakta dalam memori) e. Exhibiting what you know (tunjukkan kepada orang lain) f. Reflecting on how you’ve learned (refleksi) Selain itu ada juga metode survey, question, read, recite and review(SQ3R) adalah metode untuk mempelajari buku, artikel pada jurnal ilmiah, atau bentuk – bentuk bahan ajar yang lain. Dalam belajar mandiri, kemampuan membaca dan mempelajari bahan belajar mutlak harus dimiliki oleh pembelajar. Dengan kemampuan ini, pembelajar memiliki kesempatan luas untuk mencapai tujuan belajarnya, bila sumber belajar tersedia secara memadai. Agar siswa dapat mengambil manfaat dari bahan belajar untuk mencapai tujuan belajarnya, sekurang – kurangnya ia perlu memiliki kemampuan – kemampuan berikut: a. Kemampuan memahami tujuan belajar bahan yang akan dipelajari, b. Kemampuan memahami isi sekilas bahan yang akan dipelajari, c. Kemampuan mengevaluasi kecocokan bahan dengan tujuan belajarnya sendiri, d. Kemampuan memahami bacaan e. Kemampuan mengambil ,manfaat dari bahan yang telah selesai dipelajari. H. Suasana Kelas dan Motivasi Belajar Suasana kelas yang sehat adalah susasana kelas yang dilandasi oleh hubungan profesional guru dan murid, dan kondusif bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang baik, kualitas hasil belajar yang baik, yang pada
  • 10. 10 gilirannya akan membangun motivasi belajar siswa yang baik pula. Selain suasana kelas yang sehat, guru yang efektif akan menghasilkan pembekalan kemampuan belajar mandiri yang akan diberikan kepada siswa nya. Guru yang mampu membangun suasana kelas yang kondusif bagi berlangsungnya usaha pembekalan tersebut. Suasana kelas yang dimaksud adalah suatu keadaan kelas yang terbentuk oleh hubungan di antara berbagai pemegang peran dalam proses pembelajaran, dan di antara mereka dengan lingkungan fisik dan non- fisiknya. Para pemegang peran diantaranya guru, murid, orang tua murid, dan para pejabat pembuat keputusan. Apabila guru membina suasana kelas dengan : 1. Membuat aturan yang jelas 2. Memberikan arahan tentang tingkah laku yang bisa dan tidak bisa di terima dan memantau pelakasanaannya 3. Menjelaskan akibat yang harus ditanggung bila murid melanggar aturan. Maka dari itu hubungan guru dan murid yang kondusif bagi pengembangan suasana kelas yang sehat adalah hubungan guru – murid yang dilandasi oleh kesadaran, bahwa masing – masing memiliki peran untuk mencapai tujuan bersama. Hubungan guru – murid banyak ditentukan oleh karakteristik pribadi guru secara individual. Karakteristik pribadi guru meliputi tanggung jawab, sikap profesional, sikap sosial, dan kesabaran. Selain karater pribadi dari seorang guru, guru juga harus memiliki keterampilan penyelenggaraan model sekurang – kurangnya berarti: a. Menyadari adanya berbagai model pembelajaran dengan kekuatan dan kelemahannya, serta faktor – faktor pendukung dan kendala pelaksanaannya
  • 11. 11 b. Dapat memilih unsur – unsur model yang dapat digunakan dalam kesatuan dengan model pembelajaran tradisional, sesuai dengan tujuan pembelajaran c. Dapat mengorganisasi pembelajaran untuk melaksanakan unsur – unsur yang dipilihnya d. Dapat mengevaluasi hasil dan menetapkan tindak lanjutnya Untuk mendapatkan tatanan yang erat berkaitan dengan suasana kelas, dibutukan sistem pemberian penghargaan dan hukuman. Yang bertujuan menumbuhkan motivasi belajar dengan cara memberikan penghargaan dala berbagai bentuk kepada siswa yang berhassil baik, atau berbuat sesuai dengan harapan, ketentuan, atau aturan. Di sisi lain tatanan yang dimaksud untuk menegakkan disiplin di kelas. Jadi kemampuan komunikasi guru dan murid diperlukan untuk membina hubungan profesional antara guru – murid dan antara murid – murid I. Lingkungan belajar dan motivasi belajar, Keterampilan Belajar Mandiri Lingkungan belajar yang dimaksud dalam belajar mandiri adalah lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan masyarakat. Pembahasan tentang lingkungan dan motivasi belajar dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa ketersediaan sumber belajar, pembantu belajar, suasana lingkungan dan ketersediaan dukungan terhadap belajar dapat memberikan pembekalan kemampuan mandiri pada masa pendidikan formal, dan mendukung pelaksanaan belajar mandiri pada masa pasca pendidikan formal, atau masa pelaksanaan belajar mandiri yang sebenarnya Belajar mandiri memiliki tiga tahap pelaksanaan, yaitu tahap pengembangan motivasi, tahap pembelajaran, dan tahap refleksi. Tahap pengembangan motivasi ini diperlukan keterampilan menumbuhkan self motivation. Guru dapat melakukan berbagai hal untuk melatih siswanya
  • 12. 12 melakukan pengembangan keterampilan motivasi diri ini, dengan menggunakan teknik mengajar yang tepat. Guru juga dapat melatih siswa melakukan berbagai teknik belajar, yang dapat menumbuhkan motivasi belajar Tahapan pembelajaran adalah pelakasanan pembelaajaraan. Akan tetapi bila dikaitkan dengan teknik MASTER-plan, tahap pembelajaran meliputi tahap mencari informasi, menemukan makna, mengunci pengetahuan baru dalam memori, dan menunjukkan kepada orang lain apa yang telah dipahami. Dan ketika menapai tahapan refleksi yang merupakan keterampilan atau kemampuan menemukan kebenaran dan kesalahan langkah belajar, serta menemukan langkah baru yang akan ditempuh pada pembelajaran berikutnya. Jadi kemampuan – kemampuan tersebut harus ditumbuhkan oleh guru dalam sistem pendidikan froma-tradisioanl sebagai bentuk pembekalan belajar mandiri, dengan cara sejauh dan sebijak mungkin menginkorporassikannya ke dalam praktik pembelajaran disekolah.