Kebijakan baru memperbolehkan iterasi resep obat kronis maksimal 2 kali tanpa konsultasi dokter untuk memudahkan akses peserta JKN selama pandemi. Pelayanan obat kronis akan didigitalisasi dengan mencatat resep iterasi secara real-time untuk memverifikasi status peserta. Implementasi program iterasi dan rujuk balik akan dievaluasi sebagai pertimbangan perpanjangan kerja sama fasilitas kesehatan.
2. 2
Latar Belakang
• Untuk meningkatkan kepuasan Peserta dalam pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan (JKN) khususnya Pelayanan Obat
bagi Peserta JKN dengan Penyakit Kronis yang belum dapat
mengikuti Program Rujuk Balik (PRB).
• Digitalisasi iterasi peresepan obat bertujuan sebagai bentuk
kemudahan pelayanan publik dan memberikan kepastian dalam
pelayanan obat bagi peserta JKN.
3. Oleh Faskes Pemerintah
dan Swasta*
Penetapan
Manfaat Obat
Pengadaan obat
dan Utilisasi
Penetapan
Harga
Pengusulan Daftar
Obat
Rekomendasi
Daftar Obat
Penetapan
Manfaat Obat Kemenkes RI
✓ UU No 40/2004
✓ Perpres 82/2018
Komite Fornas
Stakeholder
Usulan Harga
Perkiraan Sendiri dan
Rencana Kebutuhan
Obat Nasional
Untuk peserta JKN-KIS
Lelang Penetapan
Penunjukkan Pabrikan
sebagai pemenang
Kontrak dengan
Pabrik/Distributor
Obat
E-katalog
LKPP
Pabrik/Dist Obat
Perpres No 16 Th 2018
Jo. Perpes No. 12 Th
2021
Pengadaan obat
Penagihan Klaim Obat Luar
Paket Kepada BPJS Kesehatan
Pemerintah Pusat/
Daerah
BPJS Kesehatan
Pelayanan
Obat
3
Rantai Pelayanan Obat Dalam Program JKN
Badan POM
Faskes
5. 5
Implementasi Kebijakan Iterasi
Kebijakan pelayanan obat penyakit kronis di FKRTL bagi peserta JKN pada masa pandemi
COVID-19 :
1. Pengambilan obat kronis di FKRTL
dengan menggunakan iterasi resep
obat kronis sebelumnya sehingga
pasien tidak perlu bertemu/tatap muka
Dokter Spesialis/Sub Spesialis.
2. Maksimal Iterasi 2 kali.
3. Pelayanan obat bulan ke-2 dan ke-3
pasien langsung datang ke Instalasi
Farmasi Rumah Sakit/Apotek kerja
sama.
Definisi Operasional
Surat Sekjen
No.JP.02.03/X/1164/2020
tanggal 3 April 2020
Surat PB PAPDI No. 1197/PB
PAPDI/U/III/2020 tanggal 17 Maret 2020
Dukungan Stakeholders
6. ALUR LAYANAN
DIGITALISASI ITERASI
Peserta berkunjung
ke RS
Penerbitan SEP dan
Pemberian Pelayanan
Pengambilan Obat ke
Instalasi Farmasi
Pemberian Resep Iter
1 2 3 4
Peserta
Pengambilan Obat ke
Instalasi Farmasi
1 2
Terbit SEP RJTL
Membuat Copy
resep,
Flag Iterasi
Membawa copy resep
Berdasarkan Resep
Sebelumnya
PELAYANAN PERTAMA
PELAYANAN BULAN KE-2 DAN KE-3
7. 7
Penjaminan obat penyakit kronis dan obat kemoterapi oral di FKRTL
MAKSIMAL 2 (DUA)
KALI ITERASI
Dokter Spesialis/Sub Spesialis
meresepkan obat penyakit kronis untuk
kebutuhan 30 hari. Selanjutnya Dokter
Spesialis/Sub Spesialis dapat
memberikan tanda “iter” (iteratie) pada
resep yang berlaku untuk maksimal 2
(dua) kali iterasi.
MAKSIMUM
UNTUK 30 (TIGA
PULUH) HARI
Obat penyakit kronis bagi peserta JKN-
KIS diberikan maksimum untuk 30 (tiga
puluh) hari sesuai dengan indikasi medis
dan mengacu pada Formularium
Nasional
dengan kriteria:
8. 8
01
Pelayanan obat iterasi ke-1 sampai ke-2
dapat langsung dilakukan pada Instalasi
Farmasi Rumah Sakit/Apotek tanpa harus
bertemu/konsultasi dengan Dokter
Spesialis/Sub Spesialis terlebih dahulu
Iterasi peresepan obat kronis non PRB dan/atau obat
kemoterapi oral
9. 9
01
Harus disertai dengan Surat Rujuk Balik
(SRB) dan memperhatikan 3B (Benar
Diagnosisnya, Benar Stabil Kondisinya,
Benar Obatnya);
02
Peserta langsung didaftarkan sebagai
Peserta PRB melalui aplikasi VClaim oleh
PIC PRB di FKRTL
03 Selanjutnya, peserta mendapatkan
pelayanan kesehatan mengikuti mekanisme
ketentuan Peserta PRB
Iterasi peresepan obat kronis yang termasuk dalam daftar obat Program
Rujuk Balik (PRB)
11. 11
PENDATAAN RESEP MASUK
Menu ini berfungsi untuk melakukan entry resep.
Penggunaan fitur ini khusus untuk SEP/Kunjungan
FKRTL yang sudah berbasis online.
14. 14
TINDAK LANJUT
• Seluruh FKRTL harus mengimplementasikan iterasi obat →akan
dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi tersebut.
• Implementasi Program Rujuk Balik dan Iterasi menjadi penilaian
untuk perpanjangan kerjasama tahun 2023