2. A. LATARBELAKANG
• PT. Mitra Prasmitha Selaras (MPS) Sempor merupakan perusahaan
yang berkecimpung di bidang industri pembuatan rokok kretek yang
berada dikabupaten Kebumen. Suatu perusahaan memiliki perluang
untuk maju dengan adanya tenaga kerja yang memiliki derajat
kesehatan yang tinggi sehingga akan meningkatkan produktivitas
(Sumardiyono, et. al, 2007). Perusahaan ini memiliki beberapa
bagian dengan mayoritas pekerja bekerja duduk selama berjam jam
dan berulang setiap harinya dalam produksi rokok kretek sehingga
menyebabkan akibat buruk bagi kesehatan pekerja. Selain itu dalam
proses angkat angkut pekerja juga masih menggunakan proses
pengerjaan secara manual dengan tenaga manusia seperti
memindahkan barang jadi ke pallet yang masih menggunakan
angkat angkut secara manual. Bisa kita ketahui bersama bahwa para
pekerja akan mengalami keluhan sakit pada hampir seluruh bagian
tubuh pekerja, yang mana hal ini berdampak pada performa dari
pekerja karena pekerja cepat merasa lelah dan pegal serta nyeri
pada sendi-sendi dan ototnya.
3. B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mengetahui faktor bahaya ergonomi dan psikologi pekerja
di PT. Mitra Prasmitha Selaras (MPS).
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang penerapan (K3) di PT. Mitra Prasmitha
Selaras (MPS).
b. Mendata adanya masalah- masalah tentang (K3) dan
dilakukan pencegahan dan pengendalian dalam proses
produksi.
c. Mengamati dan mengkaji terhadap faktor bahaya ergonomi
dan psikologi di tempat kerja dan upaya pencegahannya
yang dilakukan perusahaan.
4. C.DasarHukum
1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah No 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Peraturan Presiden No. 7 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat
Kerja.
5. Permenakertrans nomor 1 tahun 1979 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan
6. Permenaker RI Nomor 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
5. E. Gambaran Umum
Industri rokok PT. Mitra Pramitha Selaras atau yang lebih dikenal
dengan PT. MPS merupakan sebuah perusahaan yang berdiri pada 9
Juli 2007 yang memproduksi di bidang industri pengepakan SKT,
Produk pengepakan SKT yang dihasilkan, salah satunya yakni rokok. Di
perusahaan ini memiliki karyawan sejumlah 1600 orang. Perusahaan
ini juga memiliki beberapa Award yaitu:
1. SMK3 - Audit & Resertifikasi ke-4: 15 Des 2020 Oleh PT. Sucofindo
dengan pencapaian 95.78% ( Predikat MEMUASKAN ).
2. ZAA (Zero Accident Award) – Provinsi & Nasional.
3. P2HA (Pencegahan & Penanggulangan Hiv/Aids ditempat kerja) –
Provinsi Jateng).
4. P2-Covid19 (Pencegahan & Penanggulangan Covid-19 ditempat
kerja) – Provinsi & Nasional).
6. F.ProduksiRokok
Proses produksi rokok pada perusahaan ini melewati dua tahapan yaitu tahap
Primary yang merupakan suatu tahap produksi yang mengolah bahan mentah
(raw material) tembakau dan cengkeh menjadi bahan setengah jadi berupa
campuran rajangan dengan ukuran tertentu yang disebut bancuran dan tahap
Secondary untuk mengolah bahan setengah jadi menjadi produk rokok. Proses
produksi pada unit Sigaret Kretek Tangan merupakan tahapan Secondary.
Berikut proses-proses yang terjadi dalam tahapan ini :
1. Logistik
• Menurut Bowersox(2002) logistik merupakan proses pengelolaan yang
strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, bahan dan barang
jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para
langganan.
7. 2. Giling
• Dalam proses ini bahan baku rokok dipadatkan dan
dibantu oleh alat penggiling khusus, yang nantinya akan
dibungkus kertas rokok atau papir dalam bentuk silinder.
3. Push cutter
Setelah selsai melewati proses penggilingan, sisa tembakau yang
keluar dari papir di rapihkan menggunakan gunting.
8. 4. Packing
• Kemasan atau pengemas aktif adalah kemasan yang dapat
merubah kondisi dari bahan pangan dengan penambahan
senyawa aktif sehingga mampu memperpanjang umur simpan
dari bahan pangan yang dikemas dan juga meningkatkan
keamanan serta tetap mempertahankan kualitas. Rodriguez
(2008).
5. Bandrol
• Merujuk Undang-Undang No. 30 Tahun 2007, Cukai Rokok adalah
cukai yang dikenakan atas barang kena cukai berupa hasil
tembakau yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau
iris dan hasil pengolahan tembakau.
9. 5. Bandrol
• Merujuk Undang-Undang No. 30 Tahun 2007, Cukai Rokok adalah
cukai yang dikenakan atas barang kena cukai berupa hasil
tembakau yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau
iris dan hasil pengolahan tembakau.
6. Press Bale
• Press Bale tersendiri yakni suatu proses pemadatanberbagai
macam limbah produksi, terutama limbah produksi rokok.
10. 7. Finished Good
• Tahap selanjutnya yakni persediaan barang yang telah melalui
proses akhir dan rokok SKT siap dipasarkan ke konsumen
(Zulfikarijah, 2005).
11. G.IdentifikasifaktorbahayaErgonomidanpsikologikerja,risikoyang
ditimbulkansertaupayapencegahan/penanggulanganyangdilakukan,
• Peraturan Pemerintah terbaru mengenai K3 ini diatur dalam
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja
kini juga mengatur mengenai Kesehatan Mental.
• Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana setiap individu
menyadari potensi yang dimilikinya, dapat mengatasi tekanan
normal dari kehidupan, dapat bekerja secara produktif dan baik, dan
mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Stress kerja
yang tidak ditangani dengan baik bisa berpengaruh terhadap
kesehatan mental.
• HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA
• ERGONOMI
• Jenis Industri : PT. Mitra Prasmitha Selaras Gombong
• Tanggal Survei : 24 Maret 2022
12. No. Bagian/ pekerjaan/
aktivitas
Potensi bahaya Resiko bahaya Pengendalian yang ada saran
1 Logistic Proses angkut- angkut dari tempat
penyimpanan menuju kendaraan dan
menurunkan barang
Menyebabkan terjadinya terkilir
maupun nyeri punggung
-
Melakukan pekerjaan
dengan posisi tubuh
yang baik
2 Giling cara kerja posisi kerja dan postur
tubuh yang duduk terus menerus
Menyebabkan nyeri otot, sakit
pinggang.
Senam beberapa jam
sekali
Gunakan kursi
ergonomis yang
mendukung postur
tubuh
3 Push cutter cara kerja posisi kerja dan postur
tubuh
Menyebabkan nyeri otot,
tangan terkena pisau
Memakai CRG saat
penggantian pisau
4 Packing Cara kerja posisi kerja dan postur
tubuh yang duduk terus menerus
Menyebabkan nyeri otot, sakit
pinggang
- Gunakam kursi
ergonomis yang
mendukung postur
tubuh
5 Bandrol Cara kerja posisi kerja dan postur
tubuh yang duduk terus menerus
Menyebabkan nyeri otot dan
encok
- Meningkatan
stretching
6 Press bale - - - -
7 Finished good Cara kerja yang menyebabkan postur
tubuh membungkuk
Menyebabkan nyeri pada otot
dan menyebabkan nyeri
pinggung
Membuat dan
memasang stopper box
diatas meja
-
13. HASIL IDENTIFIKASI FAKTOR BAHAYA
PSIKOLOGIS
Jenis Industri : PT. Mitra Prasmitha Selaras Gombong
Tanggal Survei : 24 Maret 2022
No Bagian
pekerjaan/akt
ivitas
Potensi bahaya Resiko
bahaya
Pengendalian
yang ada
Saran
1. Logistik - - - -
2. Giling Tuntutan pekerjaan
untuk memproduksi
jumlah rokok yang
banyak tiap hari
Dapat
menyebab
kan stress
Melakukan
senam dengan
music
Meningkatkan
waktu senam
3. Push cutter Pekerjaan yang
monoton.berulang
Dapat
menyebabk
an
kebosanan,s
tress bahkan
depresi
a. Konseling
b. Komunikasi
yang baik
c. Penempatan
dan pelatihan
Melakukan
peregangan
14. No Bagian
pekerjaan/
aktivitas
Potensi bahaya Resiko bahaya Pengendalia
n yang ada
Saran
4. Packing Pekerjaan yang
terlalu cepat
Dapat
menyebabkan
stess karena
kelelahan
Melakukan
aktivitas
kebugaran
Meningkatkan
stretching
5. Bandrol Beban kerja secara
kuantitatf
Dapat
menyebabkan
kebosanan,stress
bahkan depresi
a.Mengadaka
n program
Konselig
b.Komunikasi
yang baik
c.Penempata
n dan
pelatihan
-
6. Press bale - - - -
7. Finished
good
- - - -
15. No Bagian
pekerjaan/
aktivitas
Potensi bahaya Resiko bahaya Pengendalia
n yang ada
Saran
4. Packing Pekerjaan yang
terlalu cepat
Dapat
menyebabkan
stess karena
kelelahan
Melakukan
aktivitas
kebugaran
Meningkatkan
stretching
5. Bandrol Beban kerja secara
kuantitatf
Dapat
menyebabkan
kebosanan,stress
bahkan depresi
a.Mengadaka
n program
Konselig
b.Komunikasi
yang baik
c.Penempata
n dan
pelatihan
-
6. Press bale - - - -
7. Finished
good
- - - -
16. H. Penutup
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan ,terdapat kesimpulan sebagai
berikut
1. PT Mitra Pramita Selaras merupakan salah satu pabrik yang
memproduksi pabrik rokok , banyak pekerja yang bekerja disana dan
sangat berkaitan dengan ergonomi
2. Akitivitas yang dilakukan perkerja di Pabrik PT Mitra Pramita Selaras dimulai
dari menyiapkan logistik kemudian mengiiling lalu push cutter selanjutnya di
packing dan pemasangan bandrol, press bale dan finised good
a. Masalah ergonomi dan psikologi yang ada di pabrik PT Mitra Pramita Selaras
b. Tuntutan pekerjaan untuk memproduksi rokok yang banyak menyebabkan
stress
c. Pekerjaan yang monoton menyebabkan kebosanan
d. Melakukan angkat benda berat menyebabkan badan pegal-pegal
e. Saat melukakan pekerjaan kursi tidak ada sandaran menyebabkan
punggung mudah Lelah
17. B. SARAN
Pembuatan rokok sigaret kretek tangan di PT. Mitra Prasmitha
Selaras Gombong sudah baik, dari segi logistik, gilling, push
cutter, packing, bandrol, press bale, finished good, bisa
diperbaiki lagi sesuai dengan managemen keselamatan dan
kesehatan kerja. Jika ada pekerja yang bekerja terus menerus
dan merasakan pegal – pegal pada tangannya bisa disarankan
untuk mengganti meja yang sesuai dengan postur tubuhnya,
menginstruksikan kepada para pekerja untuk melakukan
stretching mandiri/ berkelompok, kepada para bekerja jika
merasakan lelah bisa meminta untuk pengurangan pekerjaan
pembuatan rokok, jika ada pekerja yang jarang minum air putih
harus diingatkan agar tidak mengalami dehidrasi.