Dokumen tersebut merangkum perjalanan penulis dalam menelusuri jejak perjuangan dan pemikiran HOS Tjokroaminoto serta merencanakan peluncuran buku dan diskusi mengenai tokoh tersebut di beberapa kota di Indonesia.
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
Memoar Jang Oetama 1 - Baca & Bangkit
1. JANG OETAMA
Jejak & Perjuangan HOS Tjokroaminoto
1 - BACA & BANGKIT
www.rumahpeneleh.or.id #201502-201505
2. Cover Belakang JANG OETAMA
Draft Awal Cover
20 Februari 2015
“Menulislah...
dengan itu engkau hidup selamanya...”
3. Dr. Aji Dedi Mulawarman
https://ajidedim.wordpress.com
4. Dr. Aji Dedi Mulawarman
https://ajidedim.wordpress.com
5. Jika engkau berfikir menulis adalah bagian keikhlasan,
Menulis dengan sentuhan
Cahaya Maha Cahaya
Menulis berpihak pada-Nya tanpa dibayar sekalipun,
Bila perlu bayar jerih payahmu sendiri, untuk berbagi pada semuanya
Maka kata, kalimat, paragraf,
Puisi, opini, artikel, buku dan lainnya (bisa jadi)
Menorehkan yang bukan lagi jadi bagian sejarah an sich,
Tapi kesemestaan, hidup abadi. Di relung setiap ruh gelisah
Di dunia yang tergadai, chaos, retak
Menjadi pendorong perubahan, dan atau ruh baru pergerakan zaman,
Kapanpun, di manapun, oleh siapapun, oleh apapun...
Jadi... Buang jauh-jauh itu prasangka
Buang jauh-jauh itu hasrat material,
Atau… Engkau hanya menjadi budak subordinasi
Bahkan hanyalah jasad penjual diri...
Teruslah menulis untuk jadi cahaya
Meski diredupkan, dimatikan...
Karena tulisan tak akan jadi lilin
Tulisan akan selalu
Jadi cahaya... Dr. Aji Dedi Mulawarman
https://ajidedim.wordpress.com
8. "Ingat masa kecil, P. Roestam
Ketua PSII Malang membawa
bundel Buletin Jumat Tausiyah
Tjokro.
Abah (AS. Abbas; Sekretaris PSII
Malang) keluar rumah, bincang
kecil program kerja, berdiskusi
serius Islam & Politik khas SI.
Bahkan di meja makan, Abah
sering bicara Indonesia yang
harus menjalankan
Kedermawanan Sosial Religius.
Seperti Tjokro bilang, Abah
melanjutkan: "Islam itu Sosialis
yang Religius karena Rasulullah
memang Sosialis Religius."
Memori Sosialisme Islam
memahamkan untuk berpihak
pada keadilan, memerangi
penindasan karena & atas nama
Allah."
~ Aji Dedi Mulawarman
15. KEDIRI, 9 MEI 2015
Menyusuri jejak-jejak Penyebar Agama Islam di
Nusantara. Syeh Sulaiman Syamsudin al-Wasil
atau Syeh Ali Syamsu Zain atau yang lebih
dikenal dengan Mbah Wasil...
16. - SOERABAJA -
- 15 MEI 2015 -
Singgah di Ngagel Jaya 93 Surabaya. Rumah
bersejarah ini adalah hadiah pemberian Ir.
Soekarno sebagai Presiden Pertama RI untuk
keluarga HOS Tjokroaminoto di Surabaya.
Konon rumah ini didesain sendiri oleh Soekarno,
dengan model yang hampir sama dengan rumah
yang juga beliau hadiahkan kepada keluarga H.
Samanhudi di Surakarta.
Tercatat, Oetari istri pertama Soekarno yang
juga putri tertua HOS Tjokroaminoto pernah
tinggal di rumah ini.
www.rumahpeneleh.or.id
@SBYMovement
17. - SOERABAJA -
- 15 MEI 2015 -
www.rumahpeneleh.or.id
Rumah HOS Tjokroaminoto
Peneleh VII/29-31 Surabaya
23. “Kita tidak sedang bertaruh, berebut kuasa (politik), pendidikan,
sosial, hukum, menjalankan ekonomi, & aksi lain…”
Singgah Lumajang, setelah Semnas Akuntansi Syariah di Jember.
~ 23 Mei 2015.
“Ayo Bangkit untuk Negeri, Kini dan Masa Depan!!!”
SELANJUTNYA?!?
24. Buku itu perjalanan budaya, bukan politik... Buku itu membangkitkan kesadaran,
bukan kekuasaan, (ke)kursi(an), apalagi (ke)jabatan…
Masalahnya adalah setiap orang (apalagi yang sejak lama berorientasi kuasa-politik
dalam seluruh kerangka fikirnya) selalu memiliki pre-konsepsi atas masa lalu
seseorang lainnya (bukan hanya tahun-tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit,
bahkan sedetik sebelumnya)...
Jadi... Tetaplah Menulis untuk Perjalanan Kebudayaan,
karena menulis berkebudayaan adalah mata air kehidupan bagi penulisnya dan mata
air yang membangkitkan semangat negeri ini.
Aji Dedi Mulawarman
26. Berita Diskusi Tjokroaminoto di Malang
~ Harian Malang Post dan Media Ummat
Pusat Studi Pemikiran Islam di Nusantara
(PUSPIN) Jawa Timur dipimpin oleh Didik
Supriyanto.
Beralamat di Jalan Bogor no. 1 Malang,
tempat yang juga sebagai Sekretariat
Yayasan Rumah Peneleh ini secara rutin
mengadakan diskusi-diskusi setiap
bulannya, baik diskusi kebangsaan
maupun kebudayaan.