Pada deskripsi aksi yang saya susun dan rencanakan pada periode bulan April lalu, secara agak utopis, saya ingin membangun kembali sebuah kelompok mahasiswa yang terorganisir untuk menjalankan sebuah kegiatan yang focus pada advokasi terhadap masalah seksual yang saya temukan selama beberapa tahun silam di sekiaran Kabupaten Malang. Kegiatan itu, saya namakan dengan Aksi Jang Oetama.
Ahmad Fauzi. Brawijaya Mengajar (Aksi Aktivis Peneleh April - Mei 2016)
1. Laporan Aktivitas
Ahmad Fauzi, Universitas Brawijaya
Pada periode Mei ini tidak banyak yang sudah saya kerjakan atas nama aktivis
mahasiswa, jauh berbeda dengan aktitivitas saya saat semester pertama hingga semester tujuh
lalu (saya sekarang semester 8), yang bisa saya bilang, periode paling produktif saya sebagai
mahasiswa. Pada semester-semester akhir ini, aktivitas saya, atas nama mahasiswa, sebagian
besar di kegiatan akademis; membaca, menulis, dan menjadi asisten praktikum salah satu mata
kuliah. Oleh karenanya, dalam kesempatan ini, sekalian saya ingin menyampaikan “pengakuan
dosa” atas beberapa hal. Seperti yang saya coba tuliskan di bawah ini.
Pada deskripsi aksi yang saya susun dan rencanakan pada periode bulan April lalu, secara
agak utopis, saya ingin membangun kembali sebuah kelompok mahasiswa yang terorganisir
untuk menjalankan sebuah kegiatan yang focus pada advokasi terhadap masalah seksual yang
saya temukan selama beberapa tahun silam di sekiaran Kabupaten Malang. Kegiatan itu, saya
namakan dengan Aksi Jang Oetama.
Sewaktu saya menyusun rencana kegiatan tersebut, saya berusaha dengan teliti menakar
kemungkinan saya untuk mampu merealisasikannya, berdasarkan pengalaman saya di Brawijaya
Mengajar1
(BM) selama tiga tahun terakhir. Akan tetapi, sayangnya, rencana kegiatan tersebut
sampai hari ini masih belum terlaksana sesuai dengan jadwal, dikarenakan, yang pertama,
beberapa teman yang dulu bersama saya di BM, yang rencananya saya ajak bersama untuk
mengorganisir rencana aksi yang baru ini, sudah mendirikan wadah organisasi sendiri, mengikuti
kegiatan pengabdian bersama organisasi yang lain, dan beberapa masih tetap berada di BM.
Kedua, karena selama bulan April ini berbenturan dengan kewajiban akademik, yaitu seminar
proposal dan menulis skripsi. Kemudian, yang ke-tiga, beberapa kali saya masih mengikuti
kegiatan pengabdian di BM.
Meskipun demikian, sebenar-sebenarnya masih ada keinginan saya untuk merealisasikan
ide aksi tersebut. Entah dalam bentuk organisasi sendiri, atau gagasannya saya tautkan ke
1
Brawijaya Mengajar (BM) ini adalah sekumpulan mahasiswa Universitas Brawijaya yang focus kegiatannya pada
pengabdian bidang pendidikan. Di BM ini saya dan beberapa teman sebagai founder-nya, dan saya selama dua
periode menjadi ketunya. Saat ini, BM masih tetap melanjutkan kegiatan pengabdiannya, yang sudah masuk
angkatan ke-4.
2. organisasi yang sudah berjalan. Poin yang terakhir itulah, minimal, sudah saya coba untuk
realisaikan, yaitu ke BM, pada waktu beberapa lalu saya menjadi pembicara di acara sharing,
diskusi, dan pelatihan pengajar Brawijaya Mengajar.