SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Pertanyaan
1
Pertanyaan
2
Pertanyaan
3
Pertanyaan
4
Pertanyaan
5
Pertanyaan
6
Pertanyaan
7
Pertanyaan
8
Istirahat
Sesi II
• Respons terhadap masing2 pertanyaan ASSIST
dijawab dlm bentuk pilihan (mis. Bulanan, mingguan,
dll)
• Masing2 respons punya nilai (mis. Pertanyaan 2
punya skor 0, 2, 3, 4, atau 6)
• Skor dari P2 – P7 dijumlahkan utk mendapatkan skor
keterlibatan zat spesifik
Skoring ASSIST
Contoh Skoring Ganja (Kanabis)
Apa arti
skor
ASSIST?
INTERPRETASI SKOR KETERLIBATAN ZAT
SPESIFIK
Alkohol Semua jenis zat
psikoaktif
0 – 10 Risiko rendah 0 - 3 Risiko rendah
11 - 26 Risiko sedang 4 - 26 Risiko sedang
27 + Risiko tinggi 27 + Risiko tinggi
Tidak, tidak pernah
Skor 0 = risiko rendah
Ya, tapi tdk dlm 3 bulan terakhir
Skor 1 = Risiko rendah – sedang (menggunakan penilaian klinis)
Ya, dlm 3 bulan terakhir
Skor 2, utk menentukan pola penggunaan menyuntik & penilaian klinis:
Sekali seminggu atau kurang, atau kurang dr 3 hari berturut2: risiko sedang
Lebih dari sekali seminggu, 3 atau lebih hari berturut-turut: risiko tinggi
Arti Skor Pengguna
Napza Suntik
HUBUNGAN SKOR ASSIST
DENGAN INTERVENSI YANG TEPAT
Ingat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkan
Intervensi Singkat
Teknik konseling :
1. Untuk membantu pecandu & korban
penyalahgunaan narkoba;
2. Untuk meningkatkan tilikan diri (insight)
3. Mendorong terjadinya perubahan tingkah laku
4. Dilakukan pendekatan berintensitas rendah &
berdurasi pendek
Komponen Intervensi Singkat ASSIST
1. Tanyakan kesediaan melihat dan membahas hasil
ASSIST
2. Berikan umpan balik menggunakan kartu umpan balik
• Gunakan kartu laporan untuk menyediakan umpan balik
• Pengantar untuk memberikan advis dan info
• Catat skor ASSIST dalam tabel dan perlihatkan tingkat
risiko & arti masing-masing skor
• Beri tanda rendah, sedang atau tinggi untuk masing-
masing zat
10 Langkah Intervensi
Singkat
Skor
Keterlibatan
Zat
Spesifik
Jelaskan
Arti
Skor
3. Sarankan mengurangi risiko dengan membantu klien menyadari kerterkaitannya
dengan penggunaan zat
4. Tekankan bahwa klien juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan
Klien bertanggungjawab pada keputusan mereka tentang penggunaan zat
Memelihara kontrol diri adalah faktor motivasi penting untuk mau berubah
“keputusan apa yang akan Anda ambil berkaitan dengan zat yang kamu gunakan
adalah terserah pada Anda… kami hanya mengajak Anda untuk mengetahui
berbagai dampak yang kamu alami berkaitan dengan pola penggunaan zat anda saat
ini”
5. Tanyakan pendapat klien terkait hasil skor ASSIST
(peduli pada skor ASSIST)
6. Tanyakan hal-hal baik terkait penggunaan zat
(penggunaan kalimat terbuka dan tertutup)
7. Tanyakan hal-hal yang kurang baik atau negatif
terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka
dan tertutup)
8. Rangkum apa yang dikatakan klien pada langkah 6 dan 7
“Sekalipun ada manfaat yang Anda rasakan ketika
menggunakan … tapi Anda juga mengatakan bahwa ini
membuat Anda merasa ……..”
9. Tanyakan tingkat kekhawatiran mereka terkait hal-hal
yang kurang baik dari penggunaan zat
10. Berikan laporan umpan balik atau bahan bacaan untuk
dibawa pulang. Informasi khusus (leaflet) tentang
penggunaan zat
Istirahat
Sesi III
Latihan Kasus
• Kita akan berlatih menggunakan ASSIST dengan
contoh kasus.
• Siapkan lembar ASSIST anda dan alat tulis
(pensil).
Tn. Nicholas, 40 tahun, datang dengan keluhan dalam sebulan terakhir tidak dapat konsentrasi, tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari yang biasa dia lakukan setelah 3 hari tidak memakai sabu. Klien juga mengeluh badannya mulai tidak
enak, gemeteran dan mulut terasa kering. Klien ingin mencoba menurunkan penggunaan sabu dan menggantinya dengan
minum alkohol lebih dari biasanya dalam 1 bulan terakhir ini, tetapi hal itu sulit dilakukan. Klien mulai menggunakan alkohol
sejak 2 tahun yang lalu 1-2 kali dalam seminggu. Selain itu klien juga pernah mencoba menggunakan ganja pada usia 18
tahun, tetapi tidak berlanjut, karena klien kurang menyukai efek yang ditimbulkannya.
Klien sebelumnya mengunakan sabu kira-kira 2 hari sekali atau kalau ada permasalahan berat yang dihadapi dia akan
menggunakannya lebih sering. Hal tersebut dia lakukan mulai kurang lebih 5 bulan yang lalu. Keinginan kuat untuk
menggunakan sabu muncul setiap hari, tetapi klien menahan diri untuk tidak menggunakan karena alasan keuangan. Klien
mulai menggunakan sabu kurang lebih 2 tahun yang lalu, pada saat-saat tertentu saja (sekitar 1 bulan sekali ).
Satu bulan belakangan klien mulai mengalami masalah sulit tidur, setelah mendapatkan informasi dari teman, klien mulai
mencoba mengonsumsi obat-obatan seperti alprazolam pada malam hari, sekitar satu minggu sekali agar dapat beristirahat.
Klien juga seorang perokok aktif yang hampir setiap hari menghisap 4 -8 batang rokok. Dalam 3 bulan terakhir pasien pernah
merasa agak sesak, batuk-batuk dan nyeri ulu hati 1-2 hari dalam seminggu. Dalam 3 bulan terakhir istrinya pernah
menyarankannya untuk mengikuti terapi supaya berhenti merokok, minum alkohol dan tidak lagi menggunakan sabu.
Kasus I
Ariel (18 thn), mahasiswa tingkat I sebuah universitas, dibawa oleh orang tuanya ke klinik setelah
diketahui jarang masuk kuliah dan prestasi akademiknya kian menurun. Saat bersama petugas medis,
Ariel mengakui bahwa dalam 3 bulan terakhir ia merokok hampir setiap hari, dan mengonsumsi alkohol
dua hingga tingga kali dalam satu minggu, terutama di akhir minggu, bersama dengan teman-
temannya. Hampir setiap mengonsumsi alkohol, klien minum hingga tidak sadarkan diri, sehingga
harus dibawa pulang oleh teman-temannya. Teman-teman nongkrongnya mulai menunjukkan
ketidaksukaan terhadap kebiasaan Ariel yang mabuk hingga tak sadarkan diri, dan mengingatkan Ariel
tentang hal ini.
Ariel juga pernah mengonsumsi obat-obatan jenis tramadol saat SMA. Belakangan Ia menggunakan
obat-obatan alprazolam, riclona (jenis benzodiazepine) untuk mengurangi kecemasan dan rasa
tertekan tidak dapat mengikuti mata kuliah dengan baik dan kesepian karena tidak memiliki teman
dekat di kampusnya. Ariel memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan obat-obatan hampir setiap
hari.
Kira-kira sebulan yang lalu, klien ditawari tembakau sintetik (gorila) oleh teman satu kostnya. Saat ini
Kasus II
Kasus III
Kirana 37 tahun datang ke klinik setelah mengalami kecelakaan tunggal, menabrak pembatas jalan. Petugas
kesehatan kemudian melakukan skrining terhadap klien dan diketahui klien saat ini aktif mengonsumsi obat-
obatan dan alkohol. Klien merokok hampir setiap hari, dan menjalani pengobatan dari psikiater dengan pola
konsumsi obat yang tidak teratur. Jika klien merasa moodnya tidak enak, Ia akan menambah dosis konsumsi
obat-obatan jenis benzodiazepine. Jika obat yang diresepkan sudah habis, klien akan membeli dari pasar
gelap. Hal ini berlangsung hampir setiap hari. Setiap akhir minggu klien sering "nongkrong" dengan teman-
temannya dan mengonsumsi alkohol. Sekitar satu bulan sekali jika memiliki uang, mereka membeli sabu
secara patungan kemudian mengonsumsinya.
Kirana memiliki riwayat penggunaan heroin (putaw) dengan cara disuntikkan. Sekitar 6 bulan yang lalu Kirana
kembali mencoba menggunakan putaw, tetapi tidak berlanjut karena Ia takut kembali mengalami overdosis
dan ketergantungan. Akibat penggunaan obat-obatan yang tidak teratur, emosi klien sering tidak terkendali,
dan menyebabkan pertengkaran dengan pasangannya hampir setiap minggu saat mereka bertemu. Kirana
tidak mengalami pekerjaan tetap, sehingga pola penggunaan zatnya (terutama obat-obatan) menyebabkan Ia
hampir setiap hari mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya. Sekitar 1 minggu
sekali Kirana tidak dapat mengantarkan anaknya ke sekolah karena malam sebelumnya mengonsumsi
Terima Kasih
-Semoga
Bermanfaat-

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Materi Skrining - 2.pptx

Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Fitri Meliani
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Fitri Meliani
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
stia_hardi
 
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasienStudi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Riskadewi Agatha
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
stia_hardi
 

Ähnlich wie Materi Skrining - 2.pptx (20)

Kasus sistem saraf
Kasus sistem sarafKasus sistem saraf
Kasus sistem saraf
 
NAPZA.pptx
NAPZA.pptxNAPZA.pptx
NAPZA.pptx
 
Askep napza
Askep napzaAskep napza
Askep napza
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1Psikologi klinis 2 pertemuan 1
Psikologi klinis 2 pertemuan 1
 
Konseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
Konseling-Berhenti-Merokok(1).pptKonseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
Konseling-Berhenti-Merokok(1).ppt
 
Konseling-Berhenti-Merokok.ppt
Konseling-Berhenti-Merokok.pptKonseling-Berhenti-Merokok.ppt
Konseling-Berhenti-Merokok.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
PPT KELP 3 JIWA.pptx
PPT KELP 3 JIWA.pptxPPT KELP 3 JIWA.pptx
PPT KELP 3 JIWA.pptx
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasienStudi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
Studi observasional faktor risiko bunuh diri pada pasien
 
5 minitantidadah
5 minitantidadah5 minitantidadah
5 minitantidadah
 
Sosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat NarkobaSosialisasi Darurat Narkoba
Sosialisasi Darurat Narkoba
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
 
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - PsikoedukasiPresentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
 
Askep rpk
Askep rpkAskep rpk
Askep rpk
 
Ppt proposal amelia
Ppt proposal ameliaPpt proposal amelia
Ppt proposal amelia
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophrenia
 
Pengobatan kusta
Pengobatan kustaPengobatan kusta
Pengobatan kusta
 

Kürzlich hochgeladen

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 

Materi Skrining - 2.pptx

  • 6.
  • 8.
  • 12. • Respons terhadap masing2 pertanyaan ASSIST dijawab dlm bentuk pilihan (mis. Bulanan, mingguan, dll) • Masing2 respons punya nilai (mis. Pertanyaan 2 punya skor 0, 2, 3, 4, atau 6) • Skor dari P2 – P7 dijumlahkan utk mendapatkan skor keterlibatan zat spesifik Skoring ASSIST
  • 13. Contoh Skoring Ganja (Kanabis)
  • 14. Apa arti skor ASSIST? INTERPRETASI SKOR KETERLIBATAN ZAT SPESIFIK Alkohol Semua jenis zat psikoaktif 0 – 10 Risiko rendah 0 - 3 Risiko rendah 11 - 26 Risiko sedang 4 - 26 Risiko sedang 27 + Risiko tinggi 27 + Risiko tinggi
  • 15. Tidak, tidak pernah Skor 0 = risiko rendah Ya, tapi tdk dlm 3 bulan terakhir Skor 1 = Risiko rendah – sedang (menggunakan penilaian klinis) Ya, dlm 3 bulan terakhir Skor 2, utk menentukan pola penggunaan menyuntik & penilaian klinis: Sekali seminggu atau kurang, atau kurang dr 3 hari berturut2: risiko sedang Lebih dari sekali seminggu, 3 atau lebih hari berturut-turut: risiko tinggi Arti Skor Pengguna Napza Suntik
  • 16. HUBUNGAN SKOR ASSIST DENGAN INTERVENSI YANG TEPAT Ingat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkan
  • 17. Intervensi Singkat Teknik konseling : 1. Untuk membantu pecandu & korban penyalahgunaan narkoba; 2. Untuk meningkatkan tilikan diri (insight) 3. Mendorong terjadinya perubahan tingkah laku 4. Dilakukan pendekatan berintensitas rendah & berdurasi pendek
  • 19. 1. Tanyakan kesediaan melihat dan membahas hasil ASSIST 2. Berikan umpan balik menggunakan kartu umpan balik • Gunakan kartu laporan untuk menyediakan umpan balik • Pengantar untuk memberikan advis dan info • Catat skor ASSIST dalam tabel dan perlihatkan tingkat risiko & arti masing-masing skor • Beri tanda rendah, sedang atau tinggi untuk masing- masing zat 10 Langkah Intervensi Singkat
  • 22. 3. Sarankan mengurangi risiko dengan membantu klien menyadari kerterkaitannya dengan penggunaan zat 4. Tekankan bahwa klien juga bertanggung jawab dalam membuat keputusan Klien bertanggungjawab pada keputusan mereka tentang penggunaan zat Memelihara kontrol diri adalah faktor motivasi penting untuk mau berubah “keputusan apa yang akan Anda ambil berkaitan dengan zat yang kamu gunakan adalah terserah pada Anda… kami hanya mengajak Anda untuk mengetahui berbagai dampak yang kamu alami berkaitan dengan pola penggunaan zat anda saat ini”
  • 23. 5. Tanyakan pendapat klien terkait hasil skor ASSIST (peduli pada skor ASSIST) 6. Tanyakan hal-hal baik terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka dan tertutup) 7. Tanyakan hal-hal yang kurang baik atau negatif terkait penggunaan zat (penggunaan kalimat terbuka dan tertutup)
  • 24. 8. Rangkum apa yang dikatakan klien pada langkah 6 dan 7 “Sekalipun ada manfaat yang Anda rasakan ketika menggunakan … tapi Anda juga mengatakan bahwa ini membuat Anda merasa ……..” 9. Tanyakan tingkat kekhawatiran mereka terkait hal-hal yang kurang baik dari penggunaan zat 10. Berikan laporan umpan balik atau bahan bacaan untuk dibawa pulang. Informasi khusus (leaflet) tentang penggunaan zat
  • 26. Latihan Kasus • Kita akan berlatih menggunakan ASSIST dengan contoh kasus. • Siapkan lembar ASSIST anda dan alat tulis (pensil).
  • 27. Tn. Nicholas, 40 tahun, datang dengan keluhan dalam sebulan terakhir tidak dapat konsentrasi, tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa dia lakukan setelah 3 hari tidak memakai sabu. Klien juga mengeluh badannya mulai tidak enak, gemeteran dan mulut terasa kering. Klien ingin mencoba menurunkan penggunaan sabu dan menggantinya dengan minum alkohol lebih dari biasanya dalam 1 bulan terakhir ini, tetapi hal itu sulit dilakukan. Klien mulai menggunakan alkohol sejak 2 tahun yang lalu 1-2 kali dalam seminggu. Selain itu klien juga pernah mencoba menggunakan ganja pada usia 18 tahun, tetapi tidak berlanjut, karena klien kurang menyukai efek yang ditimbulkannya. Klien sebelumnya mengunakan sabu kira-kira 2 hari sekali atau kalau ada permasalahan berat yang dihadapi dia akan menggunakannya lebih sering. Hal tersebut dia lakukan mulai kurang lebih 5 bulan yang lalu. Keinginan kuat untuk menggunakan sabu muncul setiap hari, tetapi klien menahan diri untuk tidak menggunakan karena alasan keuangan. Klien mulai menggunakan sabu kurang lebih 2 tahun yang lalu, pada saat-saat tertentu saja (sekitar 1 bulan sekali ). Satu bulan belakangan klien mulai mengalami masalah sulit tidur, setelah mendapatkan informasi dari teman, klien mulai mencoba mengonsumsi obat-obatan seperti alprazolam pada malam hari, sekitar satu minggu sekali agar dapat beristirahat. Klien juga seorang perokok aktif yang hampir setiap hari menghisap 4 -8 batang rokok. Dalam 3 bulan terakhir pasien pernah merasa agak sesak, batuk-batuk dan nyeri ulu hati 1-2 hari dalam seminggu. Dalam 3 bulan terakhir istrinya pernah menyarankannya untuk mengikuti terapi supaya berhenti merokok, minum alkohol dan tidak lagi menggunakan sabu. Kasus I
  • 28. Ariel (18 thn), mahasiswa tingkat I sebuah universitas, dibawa oleh orang tuanya ke klinik setelah diketahui jarang masuk kuliah dan prestasi akademiknya kian menurun. Saat bersama petugas medis, Ariel mengakui bahwa dalam 3 bulan terakhir ia merokok hampir setiap hari, dan mengonsumsi alkohol dua hingga tingga kali dalam satu minggu, terutama di akhir minggu, bersama dengan teman- temannya. Hampir setiap mengonsumsi alkohol, klien minum hingga tidak sadarkan diri, sehingga harus dibawa pulang oleh teman-temannya. Teman-teman nongkrongnya mulai menunjukkan ketidaksukaan terhadap kebiasaan Ariel yang mabuk hingga tak sadarkan diri, dan mengingatkan Ariel tentang hal ini. Ariel juga pernah mengonsumsi obat-obatan jenis tramadol saat SMA. Belakangan Ia menggunakan obat-obatan alprazolam, riclona (jenis benzodiazepine) untuk mengurangi kecemasan dan rasa tertekan tidak dapat mengikuti mata kuliah dengan baik dan kesepian karena tidak memiliki teman dekat di kampusnya. Ariel memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan obat-obatan hampir setiap hari. Kira-kira sebulan yang lalu, klien ditawari tembakau sintetik (gorila) oleh teman satu kostnya. Saat ini Kasus II
  • 29. Kasus III Kirana 37 tahun datang ke klinik setelah mengalami kecelakaan tunggal, menabrak pembatas jalan. Petugas kesehatan kemudian melakukan skrining terhadap klien dan diketahui klien saat ini aktif mengonsumsi obat- obatan dan alkohol. Klien merokok hampir setiap hari, dan menjalani pengobatan dari psikiater dengan pola konsumsi obat yang tidak teratur. Jika klien merasa moodnya tidak enak, Ia akan menambah dosis konsumsi obat-obatan jenis benzodiazepine. Jika obat yang diresepkan sudah habis, klien akan membeli dari pasar gelap. Hal ini berlangsung hampir setiap hari. Setiap akhir minggu klien sering "nongkrong" dengan teman- temannya dan mengonsumsi alkohol. Sekitar satu bulan sekali jika memiliki uang, mereka membeli sabu secara patungan kemudian mengonsumsinya. Kirana memiliki riwayat penggunaan heroin (putaw) dengan cara disuntikkan. Sekitar 6 bulan yang lalu Kirana kembali mencoba menggunakan putaw, tetapi tidak berlanjut karena Ia takut kembali mengalami overdosis dan ketergantungan. Akibat penggunaan obat-obatan yang tidak teratur, emosi klien sering tidak terkendali, dan menyebabkan pertengkaran dengan pasangannya hampir setiap minggu saat mereka bertemu. Kirana tidak mengalami pekerjaan tetap, sehingga pola penggunaan zatnya (terutama obat-obatan) menyebabkan Ia hampir setiap hari mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan anaknya. Sekitar 1 minggu sekali Kirana tidak dapat mengantarkan anaknya ke sekolah karena malam sebelumnya mengonsumsi