Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
coelenterata (cnidaria) shintt's
1. Disusun oleh :
1. Nanin Fajar Pramestya (15)
2. Rizka Dewi Irmawati (19)
3. Yashinta Putri Sekarini (24)
2.
3. Pengertian
• Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri dari lebih dari 10.000 spesies hewan
sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari
sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti
"jarum penyengat". Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel
terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela
diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli,
terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel.
• Ciri-ciri Coelenterata (Cnidaria)
a) Merupakan hewan berongga dan rongga tersebut dimanfaatkan sebagai usus
untuk pencernaan makanan.
b) Memiliki tentakel yang mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul tersebut
terdapat sel nematosit yang menyengat dan beracun
c) Hewan yang dapat bersifat polip (hidup terikat pada satu tempat), adapula yang
bersifat medusa (Hidup bebas).
d) Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam (Endoderm), diantara
kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai pusat sistem
persarafan.
•
5. Bentuk Tubuh
Apa perbedaan antara Medusa dan polip?
• Medusa adalah tahap berenang bebas sementara polip adalah bentuk
sessile. Sessile adalah organisme yang berlabuh ke suatu substrat, yang
tidak-dapat penggerak tentang bebas.
• Medusa yang menonjol pada scyphozoan sementara polip adalah satu-
satunya bentuk pada Anthozoan.
• Medusa adalah tahap reproduksi dan polip adalah tahap vegetatif
hidrozoa.
• Medusa memiliki mulutnya diarahkan ke bawah sementara polip memiliki
itu diarahkan ke atas.
• Medusa memiliki pneumatophore tetapi, polip tidak.
• Polip memiliki bentuk tubuh yang sederhana dan sebagian besar seragam
sedangkan bentuk yang sedikit berbeda antara medusa.
• Mesoglea lebih tebal pada medusa dibandingkan polip.
• Tentakel lebih menonjol dalam medusa dibandingkan polip.
7. Struktur Tubuh
• Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial, yaitu bagian yang sama
didistribusikan secara merata dalam susunan melinkar dari poros tengah. Hewan ini
tidak memiliki kepala dan segmen tubuh. Pada bagian atas tubuhnya
terdapat tulang mulut (ostium) yang dikelilingi oleh tentakel. Tentankel ini
berbentuk seperti lengan dan jumlahnya tergantung pada spesiesnya. Pada
permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas yang beracun, di dalamnya
terdapat sel nematokis yang menyengat dan beracun. Tentakel memiliki fungsi
untuk :
Alat penangkap mangsa
Pertahanan Tubuh
Alat gerak
• Tubuh Colenterata Polip (terikat pada tempat) memiliki bagian kaki untuk
menempel pada tempatnya, sedangkan yang bersifat medusa (tidak terikat) tidak
memiliki kaki.
• Pada Tubuh Coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar
(Ektoderm) dan Lapisan Dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan
lapisan dalam disebut Gastrodermis, diantara kedua lapisan ini terdapat rongga
yang disebut Mesoglea.
8. Struktur Tubuh
• Lapisan luar (Ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi
tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan
dalam proses pencernaan. Sel-sel pada lapisan dalam (endoderm)
atau Gastroendermis berbatasan sistem pencernaan berbentuk
seperti kantong yang disebut Gastrosol. Makanan yang ditangkap
oleh tentakel akan dibawa masuk ke gastrosol, kemudian makanan
tersebut akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh
sel-sel di gastroendermis. Pencernaan yang berlangsung di
Gastrosol disebut Pencernaan Ekstraseluler.
• Hasil makanan yang telah dicerna oleh gastrosol kemudian akan
diserap oleh sel-sel gastroendermis untuk kemudian dicerna lebih
lanjut. Setelah makanan selesai dicerna, sari dari makanan tersebut
akan dibawa ke seluruh tubuh melalui proses difusi (yaitu
pertukaran zat dari konsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah). Pertukaran oksigen dan karbon dioksida
juga terjadi melalui proses difusi.
9. Reproduksi
• Cnidaria berkembang biak secara aseksual dengan mem- bentuk tunas dan
secara seksual dengan perkawinan. Dalam perkembangbiakan secara seksual,
Cnidaria mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase
vegetatif pertumbuhan dan fase generatif/reproduksi. Suatu saat Cnidaria
berbentuk polip sehingga disebut fase polip, dan di saat lain berupa medusa,
disebut fase medusa.
• Cnidaria dalam bentuk polip menetap pada suatu tempai dan tidak dapat
bergerak bebas. Hidup secara soliter (sendiri-sendiri), tetapi ada yang hidup
secara berkelompok membangun suatu koloni yang menyatu karena bagian
suboralnya bersambungan satu sama lain. Sekilas, bentuknya menyerupai
tumbuhan yang bercabang-cabang.
• Cnidaria dalam bentuk medusa dapat bergerak bebas atau. berenang,
bentuknya menyerupai payung/lonceng. Medusa dapat melakukan reproduksi
secara seksual.
Cnidaria dalam fase polip mengalami polimorfisme. Polimorfisme adalah
terdapatnya beberapa bentuk berbecx yang dikendalikan secara genetika,
tidak berkesinambungan dan tidak bersegregasi. Pol ip untuk makan disebut
gastrozooid. Polip untuk perkembangbiakan disebut gonozooid. Polip untuk
pertahanan disebut daktilozooid.
13. KLASIFIKASI COELENTERATA
(CNIDARIA)
a) Kelas Hydrozoa
merupakan organisme yang berbentuk seperti kantong dan
memiliki rongga enteron tidak bersekat.
• Contoh anggota Hydrozoa yang terkenal adalah Hydra
viridis. Hydra viridis merupakan organisme soliter di air
tawar. Makanannya berupa udang dan kerang tingkat
rendah. Reproduksi seksual Hydra dilakukan dengan
menghasilkan sel kelamin jantan dan betina dalam satu
tubuh (hermafrodit). Hasil fertilisasi seksual berupa embrio
yang kemudian berkembang menjadi larva dan selanjutnya
menjadi Hydra baru. Hydra memiliki daya regenerasi yang
tinggi. Artinya, bagian tubuhnya yang terpotong atau hilang
dapat segera terbentuk kembali.
• Contoh lain anggota Hydrozoa adalah ubur-ubur Obelia
geniculata dan Physalia pelagica.
14. KLASIFIKASI COELENTERATA
(CNIDARIA)
b) Kelas Scyphozoa
• Scyphozoa mempunyai ciri-ciri tubuh medusa berukuran
besar, berbentuk seperti payung/lonceng, dan memiliki
tentakel (manubrium) yang memiliki sel sengat. Makanan
dimasukkan melalui mulut yang terdapat di permukaan
bawah tubuh, kemudian dicema. Makanan yang tidak dapat
dicerna akan dikeluarkan melalui mulut. Medusa memiliki
alat kelamin yang terpisah (berumah dua). Hewan jantan
menghasilkan spermatozoid dan hewan betina akan
menghasilkan ovum. Pembuahan terjadi di dalam air. Hasil
pem- buahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi
larva bersilia (planula). Larva akan menetap pada suatu
tempat dan tumbuh menjadi polip berbentuk seperti
terompet (skifistoma). Polip melekat pada dasar laut
dengan basal discus. Polip memiliki mulut dan tentakel.
Polip mengalami pembelahan secara transversal
menghasilkan medusa muda (efira). Selanjutnya, efira akan
berkembang menjadi medusa dewasa.
• Contoh Scyphozoa adalah Aurelia aurita (ubur-ubur).
15. KLASIFIKASI COELENTERATA
(CNIDARIA)c) Kelas Anthozoa
Hewan ini bemapas dengan sifonoglifa, yaitu berupa saluran sempit
yang terletak di kedua sisi kerongkongan (stomodeum). Rongga
gastrovaskulernya bersekat-sekat. Berdasarkan jumlah sekat pada
rongga gastrovaskulernya, kelas Anthozoa dibagi menjadi dua, yaitu
Hexacoralia dan Octacoralia.
• Hexacoralia
Hexacoralia memiliki rongga gastrovaskuler bersekat enam,
contohnya Metridium marginatum (mawar laut) atau anemon
laut . Pada ordo Madreporaria (hewan karang) terdapat tentakel
berjumlah enam atau kelipatannya. Rangka luar terdiri dari zat
kapur. Kebanyakan hidup berkoloni dan memiliki dua sifonoglifa.
Contoh Madreporaria adalah Fungia patella, Acrophora, Oculina,
Meandrina, Astrea pallida, Madrepora aspera, dan Antipathes
ternatensis.
• Octacoralia
Octacoralia memiliki rongga gastro- vaskuler bersekat delapan
dan jumlah tentakel delapan bercabang-cabang. Octacoralia
hanya memiliki satu sifonoglifa. Organisme yang termasuk
kelonrpok ini adalah Tubifora musica (karang suling), Euplexaura
anthipathes (akar bahar), Alcyonium palmatum (karang kulit),
Corallium rubrum. dan Heliopora caerulea.
16. KLASIFIKASI COELENTERATA
(CNIDARIA)
d) Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa)
• adalah hewan invertebrata dari filum Cnidaria yang
memiki medusa yang berbentuk kubus.
• Ubur-ubur kotak terkenal karena bisa sangat kuat
yang dihasilkan oleh beberapa spesies: Chironex
fleckeri, Carukia barnesi, dan Malo kingi adalah
salah satu makhluk laut yang paling berbisa di
dunia. Sengatan spesies tersebut sangat
menyakitkan dan kadang-kadang fatal bagi
manusia. Bahkan sengatan dari beberapa spesies
ubur-ubur kotak (yang sering disebut ubur-ubur
Irukandji) dapat menimbulkan Sindrom Irukandji.
• Sistem tubuh ubur-ubur kotak sedikit lebih
kompleks dari ubur-ubur lainnya. Sistem sarafnya
lebih berkembang dan matanya sudah dilengkapi
retina, kornea dan lensa dengan jumlah 24 buah
mata (20 buah oselus dan 4 buah rhopalium).
Kecepatan renangnya juga lebih cepat
dibandingkan ubur-ubur lainnya
17. Peranan Coelenterata
1. Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.
2. tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang sangat
penting bagi pengembangan objek wisata bahari.
3. Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata,
pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan.
4. Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang
yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
5. Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin.
6. Kerangka luar beberapa jenis Coelenterata dapat digunakan sebagai hiasan akuarium,
misalnya Corallium rubrum (koral merah), Fungia actiniformis (karang piring),
Paramuricea (akar bahar), dan Favia speciosa (karang otak).
7. Ubur-ubur sering dimanfaatkan oleh orang Jepang untuk bahan makanan dan sebagai
bahan kosmetik.
8. Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk rangka dari zat tanduk yang sering
dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan
sebagai gelang.