SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
PENATALAKSANAAN
SPESIMEN
 Kelompok 6 :
 JAYANTI SEKAR WANGI
 M.SAKARUDDING
 NILAWATI
 A.KUSMAWATI
 AKMAL JAYA
Penatalaksanaan Spesimen
   Salah satu kontribusi perawat dalam pengkajian
    status kesehatan adalah mengambil spesimen dan
    cairan tubuh untuk pemeriksaan
    Tujuan pemeriksaan spesimen adalah
    menetapkan diagnosa masalah dan menilai
    respon klien terhadap terapi yang telah dijalani.
Tanggungjawab perawat dalam
pemeriksaan spesimen adalah:
1.   memberikan kenyamanan, mempertahankan privasi
     dan keamanan saat pengambilan spesimen
2.   menjelaskan tujuan pemeriksaan
3.   melakukan prosedur pengambilan, penyimpanan
     dan pengiriman spesimen dengan benar
4.   mencatat informasi yang terkait dengan
     pemeriksaan pada lembaran dengan benar
5.   melaporkan jika ditemukan hasil yang tidak normal
1. Spesimen Urine
    Terbagi atas 3 yaitu Urine Bersih , Urine Tengah, Urine
     Tampung.
a)     Urine bersih(clean voided urine specimen), diperlukan
       untuk pemeriksaan urinalisa rutin. Untuk pemeriksaan
       urinalisa rutin diperlukan:
    Urine bersih, biasanya urine pertama pagi hari.
    Jumlah minimal 10mL
    Tidak ada cara pengambilan khusus, klien dapat
     melakukannya sendiri.
    Spesimen harus bebas dari feses
    Diperlukan urine segar (pengambilan kurang dari 1 jam), bila
     tidak dapat diperiksa dengan segera, urine harus dimasukan
     dalam lemari es.
b) URINE TENGAH (clean-catch or midstream
   urin specimen) merupakan cara pengambilan
   spesiman untuk pemeriksaan kultur urine yaitu
   untuk mengetahui mikroorganisme yang
   menyebabkan infeksi saluran kemih. Sekalipun
   ada kemungkinan kontaminasi dari bakteri di
   permukaan kulit, namun pengambilan dengan
   menggunakan kateter lebih berisiko
   menyebabkan infeksi. Perlu mekanisme khusus
   agar spesimen yang didapat tidak
   terkontaminasi.
c) Urine Tampung Adalah pemeriksaan urin yang
  memerlukan seluruh produksi urin yang
  dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu,
  rentangnya berkisar 1-2 jam – 24 jam.
 Urin tampung disimpan di lemari pendingin atau
  diberi preservatif (zat aktif tertentu)
Tujuan:
 mencegah pertumbuhan bakteri atau mencegah

 perubahan/kerusakan struktur urin.

 Biasanya urin ditampung di tempat kecil lalu
  dipindahkan segera ke penampungan yang lebih
  besar.
Beberapa Pemeriksaan Menggunakan Spesimen Urin
1. Asam Urat
Mendeteksi penyakit ginjal, eklampsia, keracunan timah hitam, leukimia
  dengan diet tinggi purin, ulseratif kolitis dan lain-lain, urin yang
  dibutuhkan tampungan urin 24 jam.
2. Bilirubin
Mendeteksi penyakit obstruktif saluran empedu, hepar, kanker hepar., urine
  yang dibutukan sekitar 5 tetes.
3. Human Chorionic Gonatropin
Mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi
  oleh plasenta, dalam pengambilan urine dianjurkan klien untuk puasa
  cairan 8-12 jam, urine 24 jam yang diperlukan sekitar 60 ml.
4. Pemeriksaan lainnya yang mengunakan spesimen urine
o   Urobilinogen menentukan kerusakan hepar, hemolisis, dan infeksi berat.
o   Urinealisis menentukan berat jenis kadar glukosa, keton,dll.
o   Kadar protein menentukan kadar kerusakan glomerulus
o   Pregnadion menentukan adanya gangguan dalam menstruasi dan penilai
    adanya ovulasi.
2. Spesimen Feces
Pemeriksaan feses dilakukan untuk:
 Melihat ada tidaknya darah.

 Analisa produk diet dan sekresi saluran cerna

 Mendeteksi telur cacing dan parasit..

 Mendeteksi virus dan bakteri.

Sebelum pengambilan spesimen, perawat perlu
  mengingatkan klien akan hal-hal berikut:
 Defekasi pada bedpan yang bersih

 Bila memungkinkan, spesimen tidak terkontaminasi
  dengan urin atau darah menstruasi
 Jangan meletakan tisue pembersih pada bedpan
  setelah defekasi karena dapat mempengaruhi hasil
  pemeriksaan
3. Spesimen Sputum
         Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-
     paru, bronkus dan trakea. Individu yang sehat tidak
     memproduksi sputum. Klien perlu batuk untuk memdorong
     sputum dari paru-paru, bronkus dan trakea ke mulut dan
     mengeluarkan ke wadah penampung.

    Pemeriksaan sputum dilakukan untuk:
1.    kultur (menentukan jenis mikroorganisme) dan tes
      sensitivitas terhadap obat
2.    untuk sitologi dalam mengidentifikasi asal, struktur, fungsi
      dan patologi sel. Spesimen untuk sitologi
      (mengidentifikasi kanker paru-paru dan jenis selnya)
      seringkali dilakukan secara serial 3 kali dari sputum yang
      diambil di pagi hari.
3.    pemeriksaan bakteri tahan asam.
4.    menilai keberhasilan terapi.
4. Spesimen Darah
  Tujuan                         e) Alkohol 70%
mendapatkan spesimen darah       2. Wadah Spesimen
   vena tanpa anti koagulan yang a) Untuk darah vena,
   memenuhi persyaratan untuk       memerlukan wadah/botol
   pemeriksaan kimia klinik dan     terbuat kaca, atau tetap di
   imunoserologi                    dalam spuit.
                                  b) Untuk darah kapiler tidak
1. Alat Dan Bahan                   memerlukan wadah.
a) Spuit/disposible syringe       c) Wadah dapat berukuran kecil
 b) Blood lancet                    atau ukuran volume 5 ml.
 c) Karet pengikat               3. Bahan Anti Koagulan
   lengan/torniquet
 d) Kapas
4. Tempat Pengambilan dan Volume Spesimen
Ada 2 (dua) tempat pengambilan spesimen darah,
  yaitu :
a) Ujung jari tangan/kaki (Darah Kapiler).
  Digunakan apabila mengambil darah dalam
  jumlah sedikit atau tetesan (dipakai untuk
  screning test).
b) Lipatan lengan/siku (Darah Vena). Digunakan
  apabila mengambil darah dalam jumlah agak
  banyak, misalnya : 1 s/d 10 ml.
Cara pengambilan darah vena:
(1) Ikat lengan atas dengan menggunakan karet
   pengikat/torniquet, kemudian tangan dikepalkan.
(2) Tentukan vena yang akan ditusuk, kemudian sterilkan dengan
   kapas berakohol 70%.
(3) Tusuk jarum spuit/disposable syringe dengan posisi 45o
  dengan lengan.
(4) Setelah darah terlihat masuk dalam spuit, rubah posisi spuit
  menjadi 30o dengan lengan, kemudian hisap darah perlahan-
  lahan hingga volume yang diinginkan.
(5) Setelah volume cukup, buka karet pengikat lengan kemudian
  tempelkan kapas beralkohol pada ujung jarum yang menempel
  dikulit kemudian tarik jarum perlahan-lahan.
(6) Biarkan kapas beralkohol pada tempat tusukan, kemudian
  lengan ditekuk/dilipat dan biarkan hingga darah tidak keluar.
(7) Pindahkan darah dari disposibel syringe ke
  wadah berisi anti koagulan yang disediakan,
  kemudian digoyang secara perlahan agar
  bercampur.
(8) Jika spesimen ingin tetap dalam spuit, setelah
  darah dihisap kemudian dengan spuit yang sama
  dihisap pengawet/anti koagulan.
Darah Kapiler
Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau anak daun telinga
  untuk mengambil darah kapiler, sedangkan pada bayi atau anak
  kecil dapat diambil di tumit atau ibu jari kaki.Tempat yang dipilih
  tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah.
Adapun cara mengambil spesimen sebagai berikut :

(1) Bersihkan tempat yang akan ditusuk memakai kapas beralkohol
   70% dan biarkan sampai kering.
(2) Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan
   tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang.
(3) Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril, pada jari tusukkan
   dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari dan tidak
   boleh sejajar. Bila yang akan diambil spesimennya pada anak daun
   telinga tusukan pinggirnya dan jangan sisinya sampai darah keluar.
(4) Setelah penusukan selesai, tempat tusukkan ditutup dengan
   kapas beralkohol dan biarkan sampai darah tidak keluar.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointtysambp2
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxssuserc3081c
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen pjj_kemenkes
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Cara menghitung pemberian cairan infus
Cara menghitung pemberian cairan infusCara menghitung pemberian cairan infus
Cara menghitung pemberian cairan infusAULIA SHARA
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoidEllyeUtami
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptyantosuryanto4
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisKelsy qoridisa
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Tom Pratomo
 

Was ist angesagt? (20)

Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Haemometer
HaemometerHaemometer
Haemometer
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Cara menghitung pemberian cairan infus
Cara menghitung pemberian cairan infusCara menghitung pemberian cairan infus
Cara menghitung pemberian cairan infus
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
1. askep thipoid
1. askep  thipoid1. askep  thipoid
1. askep thipoid
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.pptYans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
Yans_ PPT Yans Berpikir Kritis Dalam Keperawatan.ppt
 
Ankilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasisAnkilostmiasis dan necatoriasis
Ankilostmiasis dan necatoriasis
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
 

Andere mochten auch

Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampelrahmawarni
 
Instrumen analisis darah
Instrumen analisis darahInstrumen analisis darah
Instrumen analisis darahIvan Hardivan
 
Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009
Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009
Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009hadi irawiraman
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode PengamatanRfr Egha
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Toksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaToksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaAgus Candra
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control ferinurgianto
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
Pedoman quality control
Pedoman quality controlPedoman quality control
Pedoman quality controlJoni Iswanto
 
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIRifqi Nugraha
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaionSantos Tos
 
Permenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan
Permenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat KesehatanPermenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan
Permenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat KesehatanUlfah Hanum
 

Andere mochten auch (20)

Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 
3 k3 spesimen
3 k3 spesimen3 k3 spesimen
3 k3 spesimen
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
Instrumen analisis darah
Instrumen analisis darahInstrumen analisis darah
Instrumen analisis darah
 
Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009
Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009
Sitologi, Kuliah Stikes 29 April 2009
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Ketrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinikKetrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinik
 
Pemusnahan sampel
Pemusnahan sampelPemusnahan sampel
Pemusnahan sampel
 
Toksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimiaToksikologi bahan kimia
Toksikologi bahan kimia
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Pedoman quality control
Pedoman quality controlPedoman quality control
Pedoman quality control
 
CTG
CTGCTG
CTG
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGIK3 Tentang TOKSIKOLOGI
K3 Tentang TOKSIKOLOGI
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
Permenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan
Permenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat KesehatanPermenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan
Permenkes No. 118 Tahun 2014 Tentang Kompendium Alat Kesehatan
 

Ähnlich wie Penatalaksanaan spesimen

penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfDennisa13
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumSisko Sipir
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimenpjj_kemenkes
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...ssuser72cb6d
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxannisaurrohmi1
 
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.pptPertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.pptDaniPatrick2
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinikdyahresmi
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptStHadijah
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamilpjj_kemenkes
 
Leaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaLeaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaWarung Bidan
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxAngeliaSaveqLiriaLai
 

Ähnlich wie Penatalaksanaan spesimen (20)

penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
 
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
 
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.pptPertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
Pertemuan 2. PENGELOLAAN SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI.ppt
 
1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt
 
Makalah darah
Makalah darahMakalah darah
Makalah darah
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
 
HELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptxHELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptx
 
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu HamilPemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Laboratoriun Pada Ibu Hamil
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Leaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetaliaLeaflatpemeriksaan genetalia
Leaflatpemeriksaan genetalia
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
 

Penatalaksanaan spesimen

  • 1. PENATALAKSANAAN SPESIMEN Kelompok 6 : JAYANTI SEKAR WANGI M.SAKARUDDING NILAWATI A.KUSMAWATI AKMAL JAYA
  • 2. Penatalaksanaan Spesimen  Salah satu kontribusi perawat dalam pengkajian status kesehatan adalah mengambil spesimen dan cairan tubuh untuk pemeriksaan  Tujuan pemeriksaan spesimen adalah menetapkan diagnosa masalah dan menilai respon klien terhadap terapi yang telah dijalani.
  • 3. Tanggungjawab perawat dalam pemeriksaan spesimen adalah: 1. memberikan kenyamanan, mempertahankan privasi dan keamanan saat pengambilan spesimen 2. menjelaskan tujuan pemeriksaan 3. melakukan prosedur pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen dengan benar 4. mencatat informasi yang terkait dengan pemeriksaan pada lembaran dengan benar 5. melaporkan jika ditemukan hasil yang tidak normal
  • 4. 1. Spesimen Urine  Terbagi atas 3 yaitu Urine Bersih , Urine Tengah, Urine Tampung. a) Urine bersih(clean voided urine specimen), diperlukan untuk pemeriksaan urinalisa rutin. Untuk pemeriksaan urinalisa rutin diperlukan:  Urine bersih, biasanya urine pertama pagi hari.  Jumlah minimal 10mL  Tidak ada cara pengambilan khusus, klien dapat melakukannya sendiri.  Spesimen harus bebas dari feses  Diperlukan urine segar (pengambilan kurang dari 1 jam), bila tidak dapat diperiksa dengan segera, urine harus dimasukan dalam lemari es.
  • 5. b) URINE TENGAH (clean-catch or midstream urin specimen) merupakan cara pengambilan spesiman untuk pemeriksaan kultur urine yaitu untuk mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Sekalipun ada kemungkinan kontaminasi dari bakteri di permukaan kulit, namun pengambilan dengan menggunakan kateter lebih berisiko menyebabkan infeksi. Perlu mekanisme khusus agar spesimen yang didapat tidak terkontaminasi.
  • 6. c) Urine Tampung Adalah pemeriksaan urin yang memerlukan seluruh produksi urin yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, rentangnya berkisar 1-2 jam – 24 jam.  Urin tampung disimpan di lemari pendingin atau diberi preservatif (zat aktif tertentu) Tujuan:  mencegah pertumbuhan bakteri atau mencegah  perubahan/kerusakan struktur urin.  Biasanya urin ditampung di tempat kecil lalu dipindahkan segera ke penampungan yang lebih besar.
  • 7. Beberapa Pemeriksaan Menggunakan Spesimen Urin 1. Asam Urat Mendeteksi penyakit ginjal, eklampsia, keracunan timah hitam, leukimia dengan diet tinggi purin, ulseratif kolitis dan lain-lain, urin yang dibutuhkan tampungan urin 24 jam. 2. Bilirubin Mendeteksi penyakit obstruktif saluran empedu, hepar, kanker hepar., urine yang dibutukan sekitar 5 tetes. 3. Human Chorionic Gonatropin Mendeteksi adanya kehamilan karena HCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta, dalam pengambilan urine dianjurkan klien untuk puasa cairan 8-12 jam, urine 24 jam yang diperlukan sekitar 60 ml. 4. Pemeriksaan lainnya yang mengunakan spesimen urine o Urobilinogen menentukan kerusakan hepar, hemolisis, dan infeksi berat. o Urinealisis menentukan berat jenis kadar glukosa, keton,dll. o Kadar protein menentukan kadar kerusakan glomerulus o Pregnadion menentukan adanya gangguan dalam menstruasi dan penilai adanya ovulasi.
  • 8. 2. Spesimen Feces Pemeriksaan feses dilakukan untuk:  Melihat ada tidaknya darah.  Analisa produk diet dan sekresi saluran cerna  Mendeteksi telur cacing dan parasit..  Mendeteksi virus dan bakteri. Sebelum pengambilan spesimen, perawat perlu mengingatkan klien akan hal-hal berikut:  Defekasi pada bedpan yang bersih  Bila memungkinkan, spesimen tidak terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi  Jangan meletakan tisue pembersih pada bedpan setelah defekasi karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
  • 9. 3. Spesimen Sputum Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru- paru, bronkus dan trakea. Individu yang sehat tidak memproduksi sputum. Klien perlu batuk untuk memdorong sputum dari paru-paru, bronkus dan trakea ke mulut dan mengeluarkan ke wadah penampung.  Pemeriksaan sputum dilakukan untuk: 1. kultur (menentukan jenis mikroorganisme) dan tes sensitivitas terhadap obat 2. untuk sitologi dalam mengidentifikasi asal, struktur, fungsi dan patologi sel. Spesimen untuk sitologi (mengidentifikasi kanker paru-paru dan jenis selnya) seringkali dilakukan secara serial 3 kali dari sputum yang diambil di pagi hari. 3. pemeriksaan bakteri tahan asam. 4. menilai keberhasilan terapi.
  • 10. 4. Spesimen Darah  Tujuan e) Alkohol 70% mendapatkan spesimen darah 2. Wadah Spesimen vena tanpa anti koagulan yang a) Untuk darah vena, memenuhi persyaratan untuk memerlukan wadah/botol pemeriksaan kimia klinik dan terbuat kaca, atau tetap di imunoserologi dalam spuit. b) Untuk darah kapiler tidak 1. Alat Dan Bahan memerlukan wadah. a) Spuit/disposible syringe c) Wadah dapat berukuran kecil b) Blood lancet atau ukuran volume 5 ml. c) Karet pengikat 3. Bahan Anti Koagulan lengan/torniquet d) Kapas
  • 11. 4. Tempat Pengambilan dan Volume Spesimen Ada 2 (dua) tempat pengambilan spesimen darah, yaitu : a) Ujung jari tangan/kaki (Darah Kapiler). Digunakan apabila mengambil darah dalam jumlah sedikit atau tetesan (dipakai untuk screning test). b) Lipatan lengan/siku (Darah Vena). Digunakan apabila mengambil darah dalam jumlah agak banyak, misalnya : 1 s/d 10 ml.
  • 12. Cara pengambilan darah vena: (1) Ikat lengan atas dengan menggunakan karet pengikat/torniquet, kemudian tangan dikepalkan. (2) Tentukan vena yang akan ditusuk, kemudian sterilkan dengan kapas berakohol 70%. (3) Tusuk jarum spuit/disposable syringe dengan posisi 45o dengan lengan. (4) Setelah darah terlihat masuk dalam spuit, rubah posisi spuit menjadi 30o dengan lengan, kemudian hisap darah perlahan- lahan hingga volume yang diinginkan. (5) Setelah volume cukup, buka karet pengikat lengan kemudian tempelkan kapas beralkohol pada ujung jarum yang menempel dikulit kemudian tarik jarum perlahan-lahan. (6) Biarkan kapas beralkohol pada tempat tusukan, kemudian lengan ditekuk/dilipat dan biarkan hingga darah tidak keluar.
  • 13. (7) Pindahkan darah dari disposibel syringe ke wadah berisi anti koagulan yang disediakan, kemudian digoyang secara perlahan agar bercampur. (8) Jika spesimen ingin tetap dalam spuit, setelah darah dihisap kemudian dengan spuit yang sama dihisap pengawet/anti koagulan.
  • 14. Darah Kapiler Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau anak daun telinga untuk mengambil darah kapiler, sedangkan pada bayi atau anak kecil dapat diambil di tumit atau ibu jari kaki.Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah. Adapun cara mengambil spesimen sebagai berikut : (1) Bersihkan tempat yang akan ditusuk memakai kapas beralkohol 70% dan biarkan sampai kering. (2) Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang. (3) Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril, pada jari tusukkan dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari dan tidak boleh sejajar. Bila yang akan diambil spesimennya pada anak daun telinga tusukan pinggirnya dan jangan sisinya sampai darah keluar. (4) Setelah penusukan selesai, tempat tusukkan ditutup dengan kapas beralkohol dan biarkan sampai darah tidak keluar.