2. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peritiwa yang
disebabkan oleh alam dan atau manusia
yang mengakibatkan korban dan
penderitaan manusia. Kerugian harta
benda, kerusakan Iingkungan, kerusakan
sarana dan prasarana umum serta
menimbulkan gangguan terhadap tata
kehidupan dan penghidupan masyarakat
dan pembangunan nasional yang
memerlukan pertolongan dan bantuan.
3. Bagaimana mekanisme triase bencana alam dan
massal?
→ Pelayanan dalam keadaan bencana yang menyebabkan
korban massal memerlukan hal-hal khusus yang harus
dilakukan.
Hal-hal yang perlu dilakukan dan diselenggarakan adalah :
1. Koordinasi dan Komando
Dalam keadaan bencana diperlukan pola kegiatan yang
melibatkan unit-unit kegiatan lintas sektoral yang mana
kegiatan ini akan menjadi efektif dan efisien bila berada
didalam suatu komandio dan satu koordinasi yang sudah
disepakati oleh semua unsur yang terlibat.
2. Eskalasi dan Mobilisasi Sumber Daya
Kegiatan ini merupakan penanganan bencana yang
mengakibatkan korban massal yang harus melakukan
eskalasi atau berbagai peningkatan.
4. 3. Simulasi
Diperlukan ketentuan yang harus ada yaitu
prosedur tetap (protap), petunjuk pelaksana
(juklak) dan petunjuk tekhnis (juknis) operasional
yang harus dilaksanakan oleh petugas yang
merupakan standar pelayanan.
4. Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi
Penanganan bencana perlu dilakukan kegiatan
pendokumentasian, dalam bentuk pelaporan baik
yang bersifat manual maupun digital dan
diakumulasi menjadi satu data yang digunakan
untuk melakukan monitoring maupun evaluasi,
apakah yang bersifat keberhasilan ataupun
kegagalan, sehingga kegiatan selanjutnya akan
lebih baik.
5. Bagaimana sistem pengelolaan Pertolongan Pertama
Gawat Darurat Terpadu (PPGDT)?
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu
Dalam perkembangannya tindakan
pertolongan pertama diharapkan menjadi
bagian dari suatu sistem yang dikenal dengan
istilah Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu, yaitu sistem pelayanan kedaruratan
bagi masyarakat yang membutuhkan,
khususnya di bidang kesehatan.
6. Komponen Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu:
Akses dan Komunikasi
Masyarakat harus mengetahui kemana mereka harus meminta
bantuan, baik yang umum maupun yang khusus.
Pelayanan Pra Rumah Sakit
Secara umum semua orang boleh memberikan pertolongan.
Klasifikasi Penolong:
Orang Awam
Tidak terlatih atau memiliki sedikit pengetahuan pertolongan
pertama
Penolong pertama
Kualifikasi ini yang dicapai oleh KSR PMI
Tenaga Khusus/Terlatih
Tenaga yang dilatih secara khusus untuk menanggulangi
kedaruratan di Lapangan
Tansportasi
Mempersiapkan penderita untuk ditransportasi
7. Prinsip Dasar PPGD
Dalam pelaksanaan PPGD diperlukan prinsip
P-A-T-U-T yang harus dimengerti, dipahami
dan diamalkan.
P : Penolong menolong dirinya sendiri
A : Amankan korban
T : Tandai tempat kejadian
U : Usahakan hubungi tim medis
T : Tindakan pertolongan
Sedangkan tujuan dari PPGD adalah :
Mencegah maut / menyelamatkan nyawa
Mencegah kondisi lebih buruk / cacat
Menunjang penyembuhan
8. Sehari-hari – Gadar Bencana -
massal
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
adalah
Sistem yang terdiri dari komponen :
1. Pra RS – RS – Inter RS
2. Komunikasi dan transportasi
3. SDM dan Fasilitas kesehatan
4. Lintas sektoral terkait
Merupakan respon cepat dan tepat
TIME SAVING IS LIFE AND LIMB
SAVING
10. SAFE COMMUNITY
Adalah keadaan sehat dan aman
yang tercipta dari, oleh dan
untuk masyarakat, pemerintah
merupakan fasilitator dan
pembina
11. Bagaimana menghadapi kematian di UGD?
Ketika menghadapi kematian di UGD, seorang
perawat melakukan:
→ Pendekatan yang menentramkan (Aggressive
Comfort Treatment, ACT kepada keluarga)
Tanyakan apakah ada hal- hal khusus yang
keluarga ingin perawat lakukan
Jelaskan yang dapat perawat lakukan dalam
mengurangi nyeri, sesak napas atau gangguan
rasa nyaman pada diri pasien; biarkan keluarga
turut membantu perawat seperti melakukan
kompres dingin pada dahi pasien,
menggenggam tangan pasien, membiarkan
keluarga menyanyikan lagu untuk pasien.
12. Bagaimana perawatan diri sendiri bagi petugas
kesehatan di UGD?
Perawatan diri sendiri bagi petugas kesehatan di
UGD:
UGD merupakan tempat yang penuh dengan
tuntutan dan memiliki tingkat stress yang
tinggi, memerlukan perawat dengan
kesehatan fisik serta emosional yang sangat
prima. Tuntutan yang terus menerus timbul
dalam lingkungan kedaruratan, dapat memicu
sterss yang tidak sehat jika perawat tidak
dapat menangani stress tersebut dengan cara
yang positif dan proaktif
13. Lanjutan.....
Penatalaksanaan stress bagi petugas kesehatan
sangat penting, karena dapat mempengaruhi
dan menggangu penampilan kerja; mencakup
kemunduran daya ingat, peningkatan
distrakbilitas, dan penurunan daya konsentrasi.
Stress dapat pula menimbulkan perilaku
maladaptif, ketergantungan zat kimia, penyalit
somatik (khususnya penyakit kardiovaskular),
dan bunuh diri.
14. Bagaimana manajemen kasus di UGD?
Manajemen kasus di IGD memiliki tujuan yakni
memastikan mutu perawatan dan efisiensi
pelayanan, mencocokkan kebutuhan terhadap
perawatan kesehatan dengan sumber daya
yang ada, memperbaiki status kesehatan
pasien, dan memberikan pelayanan yang
menjamin kesinambungan perawatan.
15. Program manajemen kasus di UGD memilki
empat kategori berikut ini:
Program pelayanan primer
→ berfokus pada sumber daya masyarakat, pelayanan
berbiaya rendah, program penyuluhan pasien serta staf
yang berkenaan dengan pemanfaatan fasilitas
pelayanan primer, dan informasi tentang bantuan
keuangan.
Rencana penerimaan/ pemulangan
→ dapat mengelola penerimaan di rumah sakit dengan
memerhatikan tingkat perawatan serta status rawat
inap versus observasi, menyusun rencana untuk
manajer kasus rawat inap atau pekerja sosial dan
memulai pemberitahuan tentang asuransi kesehatan
serta pelbagai masalah di luar jaringan kerja
16. → Penyusunan rencana pemulangan pasien
mencakup pengaturan pemindahan pasien,
pengaturan perawatan di rumah (home care),
peralatan serta pelbagai kebutuhan terhadap
pelayanan masyarakat, pelayanaan pemeriksaan
tindak lanjut laboratorium serta radiologi dan
pemantauan kepatuhan pasien terhadap instruksi
yang diberikan pada saat pasien pulang
Program berdasarkan populasi
→ Sama dengan manajemen penyakit dalam
menangani kebutuhan klinik pasien, kebutuhan
terhadap penyuluhan, dan sumber daya yang
berkaitan dengan suatu penyakit atau keadaan
tertentu.
17. Ada dua pendekata utama pada program ini,
yaitu:
1) Jalur klinik
2) Pengkajian resiko
Rencana pasien yang bersifat individual
→ merupakan pedoman dan penggunaannya
disesuaikan menurut keadaan pasien; dengan
tujuan untuk mengurangi kunjungan berulang ke
UGD. Staf kedaruratan dapat membawa pasien ke
manajer kasus.
18. Bagaimana manjemen resiko di UGD?
Manajemen resiko di UGD
→ manajemen resiko merupakan perilaku dan
intervensi proaktif untuk mengurangi kemungkinan
cedera serta kehilangan, yang memiliki tujuan
untuk mencegah cedera pada pasien dan
menghindari tindakan yang merugikan profesi.
Manajemen resiko harus memfokuskan perhatiannya
pada upaya mengurangi akibat cedera untuk
memperkecil kemungkinan diambilnya tindakan
hukum terhadap petugas bila terjadi cedera.
19. Bagaimana menjaga keselamatan dan keamanan
gawat darurat di UGD?
Menjaga keselamatan dan keamanan gawat
darurat di UGD
→ Perawat kedaruratan menghadapi banyak resiko
yang mengancam keselamatan dan kesehatan diri
mereka, yaitu mulai dari resiko tergelincir dilantai
yang licin hingga resiko menjadi korban kekerasan.
20. Tindakan yang dilakukan oleh perawat:
1) Jadilah bagian dari masyarakat, bergabung
dengan koalisi bersama masyarakat dalam
bekerja sama untuk menjaga keselamatan
2) Waspadalah
3) Sediakan pelayanan yang membantu staf untuk
mengenali dan manangani orang yang
cenderung berbuat kekerasan
4) Himbau semua pengunjung untuk membubuhkan
tanda tangan pada daftar tamu dan sediakan
papan nama dengan nomor ruangan yang akan
dikunjunginya
5) Perlunya tanda pengenal bagi petugas
kesehatan
6) Perlunya unit ke – 9, karena sangat efektif dalam
menangani situasi yang berubah.
21. 7) Beri larangan dalam membawa senjata,
waspadai adanya kemungkinan
disembunyikannya senjata atau benda tajam
8) Buat pedoman dan kenijakan pemakaian
restrain lembut yang terbat dari kulit untuk
pasien agresif
9) Jangan biarkan diri anda terperangkap dalam
situasi yang tidak ada jalan keluarnya