SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 64
MATERI IV
EKSPLORASI AIR
TANAH
Antri air di jepang pasca tsunami
Latar Belakang
PENGERTIAN
Eksplorasi merupakan suatu/
serangkaian pekerjaan/tindakan
yang dilakukan dalam rangka
mencari, menemukan, dan
menggali sumber daya alam,
dalam hal ini adalah air tanah.
Eksplorasi Air Tanah
1. Peninjauan kondisi lapangan : morfologi, geologi
dan hidrogeologi
2. Pendugaan Geolistrik
3. Pemboran
4. Logging
5. Evaluasi Data
6. Kontruksi Sumur
7. Pumping Test
Metode Investigasi
dalam eksplorasi air
tanah, dapat dibe-
dakan menjadi dua:
1. Investigasi Permukaan
2. Investigasi Bawah
Permukaan
Investigasi Permukaan
1. Metode Geologi
2. Penginderaan Jauh
3. Metode Geofisika
1. Metode Geologi
• Analisis dan Interpretasi Peta Topografi,
• Analisis Peta Geologi
• Evaluasi terhadap Data Hidrologi,
2. Penginderaan Jauh
• Interpretasi Foto Udara
• Interpretasi Citra Satelit
• Interpretasi Citra Radar
Foto Udara
Peninjauan Kondisi Lapangan
Peninjauan kondisi lapangan meliputi :
a.Morfologi : punggungan bukit, lembah, tekuk lereng
dsb.
b.Geologi : dari peta geologi dan pengamatan
lapangan dilihat jenis batuan dan struktur di sekitar
lokasi serta kemungkinan adanya recharge area
c.Hidrogeologi : dari peta hidrogeologi apakah ada
potensi air tanah serta mengamati sumur penduduk
serta sumur-sumur bor yang telah ada
Lokasi titik bor harus dibe-
rikan koordinatnya serta
diplot dalam peta lokasi dan
peta rupa bumi
Peta lokasi
Peta rupa bumi
PENINJAUAN LAPANGAN
3. Metode Geofisika
• Metode Electric Resistivity
• Metode Seismik Refraksi
• Metode Gravity
15
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
Memanfaatkan sifat fisik batuan/tanah dan air yang berada di
dalam pori-pori atau rekahan
Sifat fisik tersebut (untuk aiirtanah):
• Sifat meneruskan/menahan arus listrik  tahanan jenis
 Tahanan jenis > = mengandung airtanah;
 Tahanan jenis >>= mengandung airtanah dengan TDS
tinggi (asin/payau/tercemar?);
 Tahanan jenis << = bukan akuifer
Pendugaan dengan metode Geolistrik untuk mendapatkan data
perkiraan perlapisan tanah / batuan berdasarkan sifat daya hantar
listriknya
17
Metoda Geolistrik Tahanan Jenis
(resistivity)
Resistivity :
1.Wenner
2.Schlumberger
3.Dipole-dipole
18
Metode Geolistrik Tahanan Jenis
19
Metode Geolistrik Tahanan Jenis : Werner
Konfigurasi Werner:
•CP = PP = PC = a
•C = elektrode arus
•P = elektrode potensial
•I = arus (ampere)
•V = voltage (volt)
R = 2 π a ΔV / I
20
Metode Geolistrik Tahanan Jenis
Konfigurasi Schlumberger:
•PP (tetap) = b
•CC (berubah) = L
•C = elektrode arus
•P = elektrode potensial
•I = arus (ampere)
•V = voltage (volt)
R = π [{ AB/2)2
– (MN/2)2
} /MN] ΔV / I
21
Pola arus di dalam tanah/ batuan
(Susunan Schlumberger)
22
Kurva Sounding (Susunan Werner)
23
 Pengukuran geolistrik resistivity bisa dipakai
untuk menetahui (menduga) sebaran batuan
(berdasarkan tahanan jenisnya) dalam arah :
• horisontal (electric profiling)  peta, dan
• pada arah vertikal (electrik sounding) 
penampang
Peta hasil survey geolistrik resistivity : profile
24
Penampang hasil survey geolistrik resistivity :
soundingg
25
PENAMPANG HASIL KAJIAN GEOLISTRIK
Pada penampang ini tidak
ditemukan lapisan akuifer
yang produktif
PENAMPANG HASIL KAJIAN GEOLISTRIK
Lapisan batupasir
merupakan akuifer
yang baik
2. Investigasi Bawah Permukaan
• Test Drilling
• Geophisical Logging
• Resistivity Logging
• Spontaneous Potential Logging
• Radiation Logging
• Temperature Logging
• Miscellaneous Logging
29
 Pemboran eksplorasi diperlukan untuk mendapatkan data
geologi maupun parameter hidrogeologi yang ada di bawah
permukaan tanah
 Dengan didapatkannya data tersebut maka dapat dibuat
penampang geologi lubang bor (geological bor hole log);
sehingga jika pada satu cekungan dibuat beberapa lubang
bor (dengan pola tertentu), dapat digambarkan kondisi
hidrostratigrafi cekungan tersebut.
PEMBORAN AIR TANAH:
PEMBORAN
Pemboran dengan air atau lumpur :
untuk ini harus dipersiapkan mesin pompa dengan kapasitas
tekan dan penyedotan lumpur pemboran yang sesuai dengan
kedalaman yang dituju.
Selain itu diperhatikan jarak dari sumber air yang memerlukan
sistim pompa dan rangkaian pipa air untuk penyaluran, maupun
penggunaan truk tangki air.
Lumpur biasanya dipakai bentonit yang diperdagangkan secara
komersial. Kekentalan dari lumpur dapat diatur dengan
menentukan berat jenisnya.
31
 Pada sumur-sumur tersebut juga (da[at) dilakukan test
akuifer ( pumping test, flowing test, serta pemantauan m.a.t
atau tekanan pisometrik).
 Dari test tersebut bisa didapatkan nilai K, T, S, serta
fluktuasi m.a.t. atau tekanan pisometriknya.
 Jika bisa dibuat (mininal 3 lobang bor eksplorasi (dalam satu
sistem cekungan airtanah yang sama)  konfigurasi
geologi 3 dimensi (3-D) (blok diagram/ fench diagram) dapat
dibuat  arah aliran airtanah dapat diduga dan dibuat
modelnya
 Diagram hidrostratigrafi bisa dibuat  penentuan lokasi
sumur produksi bisa lebig akurat
PEMBORAN
32
Pemboran (core sampling)
Salah satu kegiatan penting dalam eksplorasi
airtanah adalah pemboran. Kegiatan pemboran (inti/
coring) dilakukan untuk memperoleh gambaran
sebaran vertikal maupun horisontal (jika ada
beberapa lobang bor) batuan (stratigrafi) sebaik
mungkin.
33
Mesin Bor (drilling machine)
SN - Hidrogeologi => UNP
34
Pemboran Airtanah (direct circulation)
Selang air pembilas
Waterswivel
Pipa bor/ rod/ (kelly)
Mud pit
Fluida bor (mud)
Lubang bor
Anulus
Mata bor (bit)
Casing
Mesin bor
SN - Hidrogeologi => UNP
35
Pemboran Airtanah
Rig/ mast
Katrol
Wire rope/ seling
Mesin penggerak
Lubang bor
Mesin bor
SN - Hidrogeologi => UNP
36
Ada beberapa metode pemboran sumur produksi airtanah:
 Percussive drilling (cable tools )
• bit dan pemberat dijatuhkan (bebas) dan diangkat dengan string (kabel)
• tidak ada core, hanya cuttings
• cuttings hasil pemboran diangkat dengan bailer
• hanya pada batuan yang kuat (tidak perlu casing)
37
• energi dan bit diantar dengan pipa yang diputar dari atas/
permukaan
• bisa dapat core atau cuttings, tergantung jenis bit yang
dipakai
• core/ core barrel diambil dengan menggunakan wire line
• cuttings diangkut oleh fluida bor
• ada 2 metode:
 rotary table + kelly
 rotary spindle => langsung drill rod biasa (pipa)
ROTARY DRILLING
38
Bit dan Bailer untuk alat Bor
“tumbuk” (cable tools)
Bit (mata bor) untuk alat Bor “putar”
(rotary table/ spindle)
SN - Hidrogeologi => UNP
39
Data yang diambil pada pemboran eksplorasi:
Jenis batuan (litologi) : sampling – deskripsi – penamaan
batuan !
Ketebalan masing-masing lapisan  log litologi
Harga K masing-masing lapisan  akuifer/non akuifer ?
Muka airtanah statik dan piezometric level
Sistem hidrogeologi (akuifer bebas / tertekan ?)
Karakteristik sumur (p.test: K, T, S ?)
Kualitas airtanah (sampling dan analisa kimia)
Data log geofisika :
 short dan long normal resistivity,
 natural gamma ray,
 kaliper,
40
SN - Hidrogeologi => UNP
Contoh “cuttings”
Rekaman kecepatan
pemboran
Log litologi (dari core
dan cuttings)
41
 Penampangan litologi :
• dari cuttings/ potongan batuan
• dari inti bor/ core
 Penampangan dimensi :
• caliper: bisa membantu menentukan akuifer dan non
akuifer
 Penampangan geofisika:
• SP dan normal resistivity,
• natural gamma ray,
• netron
Metoda penampangan lobang bor (bore hole logging)
Geophysical Logging
• Penggunaan alat pada suatu lubang bor yang
bekerja untuk merekam sifat-sifat fisik semua
parameter batuan
• Hasilnya berupa interpretasi karakteristik formasi,
kuantitas airtanah, kualitas airtanah dan
pergerakannya, atau struktur fisik yang ada di
dalam lubang bor
Resistivity Logging
Mengukur tahanan listrik media di
sekitar alat, dengan mengalirkan
arus listrik dan elektrode potensial.
Spontaneous Potential Logging
Mengukur potensial listrik alami yang
dijumpai di dalam lapisan bumi
Pengukuran biasanya dalam milli volt
yang didapat dari pencatatan
potensiometer yang dihubungkan dengan
dua buah elektrode
Radiation Logging
• Natural-Gamma Logging:
• Gamma-gamma Logging:
• Neutron Logging:
47
GAMMA RAY DAN NEUTRON LOGGING
48
Caliper logging Natural gamma log Neutron log
LOG CALIPER, GAMMA RAY DAN NEUTRON
PEMBORAN AIR TANAH
Logging dlm lubang bor Konstruksi SumurPengukuran M.A.T
PENGUJIAN DALAM LUBANG BOR
DAN KONSTRUKSI SUMUR
HASIL EKSPLORASI AIR TANAH
1. Lokasi Saringan
2. Jenis pipa yang akan digunakan
3. Posisi kedalaman pompa
4. Debit optimum yang diperbolehkan
5. Kapasitas Pompa
25/2
52
 ukuran (dimensi) sumur produksi :
• diameter lobang sumur
• kedalaman sumur
 konstruksi sumur produksi :
• casing (pipa sumur + pipa naik)
• cement grout semen (semen pelindung)
• screen (saringan)
• gravel pack (susunan kerikil)
• lead/rubber packer (jika perlu)
• pipe stabilizer
Sumur Produksi
53
 pemilihan jenis dan ukuran bukaan screen :
• tergantung kualitas air
• tergantung ukuran butiran akuifer
 pemilihan ukuran gravel pack :
• tergantung ukuran butiran akuifer
• tergantung ukuran bukaan screen (3-6 mm)
SARINGAN DAN GRAVEL PACK
Penentuan letak saringan pada sumur produksi
54
55
Konstruksi sumur airtanah
Bukaan dan panjang screen harus sesuai dengan
ukuran butir akuifer
Butir halus
Butir kasar
Bukaan kecil
Bukaan besar
Pasir halus
masuk ke screen
kasar
56
Gravel pack (filter pack) mencegah masuknya pasir ke
dalam pipa sumur
Gravel pack ~ 3
– 6 mm
57
58
Saringan dan susunan gravel pada sumur produksi
59
Tabel Kualitas Saringan
60
Tabel Kecepatan Aliran Air Melalui Saringan
Sasaran utama pelaksanaan uji pemompaan ini adalah :
1.menentukan kondisi sumur : besaran kapasitas, jenis
sumur, dan efisiensi pemompaan sumur.
2.menentukan parameter hidrolika akuifer
UJI PEMOMPAAN
Data yang terekam sebagai berikut :
1.Tinggi muka air tanah ( sebelum pemompaan ).
2.Debit pemompaan.
3.Penurunan muka air tanah.
4.Waktu sejak pemompaan dimulai.
5.Kenaikan muka air tanah selama pemompaan dihentikan.
6.Waktu setelah pemompaan dihentikan.
7.Sifat fisik dan kimia air tanah (pengukuran langsung di lapangan).
Water meter Pengukuran M.A.T
Uji pemompaan dilakukan selama 48 s/d 72 jam tergantung
potensi air tanahnya, dengan mengukur penurunan T.K.A, dengan
urutan :
1.Uji pendahuluan
2.Uji debit konstan
3.Uji Penurunan Bertingkat/Uji Surut Muka Air Secara Bertahap
PERALATAN UJI PEMOMPAAN
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
UDIN MUHRUDIN
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Ridwan Tedjokusumo
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
Nando Ltoruan
 
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WINAnalisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Dery Marsan
 

Was ist angesagt? (20)

Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Pembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detilPembuatan statigrafi detil
Pembuatan statigrafi detil
 
Sistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbtSistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbt
 
Bab 7: Pemetaan dengan Kompas
Bab 7:   Pemetaan dengan KompasBab 7:   Pemetaan dengan Kompas
Bab 7: Pemetaan dengan Kompas
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
 
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WINAnalisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
 
Pertambangan : Aplikasi Survei Pemetaan Bidang Pertambangan
Pertambangan : Aplikasi Survei Pemetaan Bidang PertambanganPertambangan : Aplikasi Survei Pemetaan Bidang Pertambangan
Pertambangan : Aplikasi Survei Pemetaan Bidang Pertambangan
 

Andere mochten auch

Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater explorationGround magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
João Baptista
 
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
water-decade
 

Andere mochten auch (10)

MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
1 pendahuluan hidrogeologi
1 pendahuluan hidrogeologi1 pendahuluan hidrogeologi
1 pendahuluan hidrogeologi
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
The future of hydrogeology
The future of hydrogeologyThe future of hydrogeology
The future of hydrogeology
 
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater explorationGround magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
Ground magnetic and resistivity surveys for groundwater exploration
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
 
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
Academia session: Mohamed Ahmed, UNGSC, 16th January UN Water Zaragoza Confer...
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
 
Ground water hydrology
Ground water hydrologyGround water hydrology
Ground water hydrology
 
groundwater
groundwatergroundwater
groundwater
 

Ähnlich wie MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
UDIN MUHRUDIN
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
Ayu Fatimah Zahra
 

Ähnlich wie MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas (20)

Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptxEksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
Eksplorasi dan Pemboran Air Tanah.pptx
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah PesisirData Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
Data Terkait Survei Hidrografi untuk Wilayah Pesisir
 
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lerengPemodelan dan analisis kemantapan lereng
Pemodelan dan analisis kemantapan lereng
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
 
eksplorasi-bahan-galian.pptx
eksplorasi-bahan-galian.pptxeksplorasi-bahan-galian.pptx
eksplorasi-bahan-galian.pptx
 
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdfLaporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
Laporan 1 Prak Penfor_Kumala Galuh Haiva_024.pdf
 
13891716.ppt
13891716.ppt13891716.ppt
13891716.ppt
 
Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
Penyelidikan Geologi Teknik.pptx
Penyelidikan Geologi Teknik.pptxPenyelidikan Geologi Teknik.pptx
Penyelidikan Geologi Teknik.pptx
 
Logging
LoggingLogging
Logging
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
operasional tambang.ppt
operasional tambang.pptoperasional tambang.ppt
operasional tambang.ppt
 
Eskplorasi rinci
Eskplorasi rinciEskplorasi rinci
Eskplorasi rinci
 
Tahapan dan Pendekatan Teknis dalam Eksplorasi Airtanah.pptx
Tahapan dan Pendekatan Teknis dalam Eksplorasi Airtanah.pptxTahapan dan Pendekatan Teknis dalam Eksplorasi Airtanah.pptx
Tahapan dan Pendekatan Teknis dalam Eksplorasi Airtanah.pptx
 

Mehr von YOHANIS SAHABAT

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
YOHANIS SAHABAT
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
YOHANIS SAHABAT
 

Mehr von YOHANIS SAHABAT (20)

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
 
PRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK IIPRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK II
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
 
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
KERTAS KERJA WAJIB AK I (Manajemen Pertambangan & Energi)
 
INTEGRITAS ADALAH
INTEGRITAS ADALAHINTEGRITAS ADALAH
INTEGRITAS ADALAH
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas

  • 2. Antri air di jepang pasca tsunami Latar Belakang
  • 3. PENGERTIAN Eksplorasi merupakan suatu/ serangkaian pekerjaan/tindakan yang dilakukan dalam rangka mencari, menemukan, dan menggali sumber daya alam, dalam hal ini adalah air tanah.
  • 4. Eksplorasi Air Tanah 1. Peninjauan kondisi lapangan : morfologi, geologi dan hidrogeologi 2. Pendugaan Geolistrik 3. Pemboran 4. Logging 5. Evaluasi Data 6. Kontruksi Sumur 7. Pumping Test
  • 5. Metode Investigasi dalam eksplorasi air tanah, dapat dibe- dakan menjadi dua: 1. Investigasi Permukaan 2. Investigasi Bawah Permukaan
  • 6. Investigasi Permukaan 1. Metode Geologi 2. Penginderaan Jauh 3. Metode Geofisika
  • 7. 1. Metode Geologi • Analisis dan Interpretasi Peta Topografi, • Analisis Peta Geologi • Evaluasi terhadap Data Hidrologi,
  • 8.
  • 9. 2. Penginderaan Jauh • Interpretasi Foto Udara • Interpretasi Citra Satelit • Interpretasi Citra Radar
  • 11.
  • 12. Peninjauan Kondisi Lapangan Peninjauan kondisi lapangan meliputi : a.Morfologi : punggungan bukit, lembah, tekuk lereng dsb. b.Geologi : dari peta geologi dan pengamatan lapangan dilihat jenis batuan dan struktur di sekitar lokasi serta kemungkinan adanya recharge area c.Hidrogeologi : dari peta hidrogeologi apakah ada potensi air tanah serta mengamati sumur penduduk serta sumur-sumur bor yang telah ada
  • 13. Lokasi titik bor harus dibe- rikan koordinatnya serta diplot dalam peta lokasi dan peta rupa bumi Peta lokasi Peta rupa bumi PENINJAUAN LAPANGAN
  • 14. 3. Metode Geofisika • Metode Electric Resistivity • Metode Seismik Refraksi • Metode Gravity
  • 15. 15 Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah: Memanfaatkan sifat fisik batuan/tanah dan air yang berada di dalam pori-pori atau rekahan Sifat fisik tersebut (untuk aiirtanah): • Sifat meneruskan/menahan arus listrik  tahanan jenis  Tahanan jenis > = mengandung airtanah;  Tahanan jenis >>= mengandung airtanah dengan TDS tinggi (asin/payau/tercemar?);  Tahanan jenis << = bukan akuifer
  • 16. Pendugaan dengan metode Geolistrik untuk mendapatkan data perkiraan perlapisan tanah / batuan berdasarkan sifat daya hantar listriknya
  • 17. 17 Metoda Geolistrik Tahanan Jenis (resistivity) Resistivity : 1.Wenner 2.Schlumberger 3.Dipole-dipole
  • 19. 19 Metode Geolistrik Tahanan Jenis : Werner Konfigurasi Werner: •CP = PP = PC = a •C = elektrode arus •P = elektrode potensial •I = arus (ampere) •V = voltage (volt) R = 2 π a ΔV / I
  • 20. 20 Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger: •PP (tetap) = b •CC (berubah) = L •C = elektrode arus •P = elektrode potensial •I = arus (ampere) •V = voltage (volt) R = π [{ AB/2)2 – (MN/2)2 } /MN] ΔV / I
  • 21. 21 Pola arus di dalam tanah/ batuan (Susunan Schlumberger)
  • 23. 23  Pengukuran geolistrik resistivity bisa dipakai untuk menetahui (menduga) sebaran batuan (berdasarkan tahanan jenisnya) dalam arah : • horisontal (electric profiling)  peta, dan • pada arah vertikal (electrik sounding)  penampang
  • 24. Peta hasil survey geolistrik resistivity : profile 24
  • 25. Penampang hasil survey geolistrik resistivity : soundingg 25
  • 26. PENAMPANG HASIL KAJIAN GEOLISTRIK Pada penampang ini tidak ditemukan lapisan akuifer yang produktif
  • 27. PENAMPANG HASIL KAJIAN GEOLISTRIK Lapisan batupasir merupakan akuifer yang baik
  • 28. 2. Investigasi Bawah Permukaan • Test Drilling • Geophisical Logging • Resistivity Logging • Spontaneous Potential Logging • Radiation Logging • Temperature Logging • Miscellaneous Logging
  • 29. 29  Pemboran eksplorasi diperlukan untuk mendapatkan data geologi maupun parameter hidrogeologi yang ada di bawah permukaan tanah  Dengan didapatkannya data tersebut maka dapat dibuat penampang geologi lubang bor (geological bor hole log); sehingga jika pada satu cekungan dibuat beberapa lubang bor (dengan pola tertentu), dapat digambarkan kondisi hidrostratigrafi cekungan tersebut. PEMBORAN AIR TANAH:
  • 30. PEMBORAN Pemboran dengan air atau lumpur : untuk ini harus dipersiapkan mesin pompa dengan kapasitas tekan dan penyedotan lumpur pemboran yang sesuai dengan kedalaman yang dituju. Selain itu diperhatikan jarak dari sumber air yang memerlukan sistim pompa dan rangkaian pipa air untuk penyaluran, maupun penggunaan truk tangki air. Lumpur biasanya dipakai bentonit yang diperdagangkan secara komersial. Kekentalan dari lumpur dapat diatur dengan menentukan berat jenisnya.
  • 31. 31  Pada sumur-sumur tersebut juga (da[at) dilakukan test akuifer ( pumping test, flowing test, serta pemantauan m.a.t atau tekanan pisometrik).  Dari test tersebut bisa didapatkan nilai K, T, S, serta fluktuasi m.a.t. atau tekanan pisometriknya.  Jika bisa dibuat (mininal 3 lobang bor eksplorasi (dalam satu sistem cekungan airtanah yang sama)  konfigurasi geologi 3 dimensi (3-D) (blok diagram/ fench diagram) dapat dibuat  arah aliran airtanah dapat diduga dan dibuat modelnya  Diagram hidrostratigrafi bisa dibuat  penentuan lokasi sumur produksi bisa lebig akurat PEMBORAN
  • 32. 32 Pemboran (core sampling) Salah satu kegiatan penting dalam eksplorasi airtanah adalah pemboran. Kegiatan pemboran (inti/ coring) dilakukan untuk memperoleh gambaran sebaran vertikal maupun horisontal (jika ada beberapa lobang bor) batuan (stratigrafi) sebaik mungkin.
  • 34. SN - Hidrogeologi => UNP 34 Pemboran Airtanah (direct circulation) Selang air pembilas Waterswivel Pipa bor/ rod/ (kelly) Mud pit Fluida bor (mud) Lubang bor Anulus Mata bor (bit) Casing Mesin bor
  • 35. SN - Hidrogeologi => UNP 35 Pemboran Airtanah Rig/ mast Katrol Wire rope/ seling Mesin penggerak Lubang bor Mesin bor
  • 36. SN - Hidrogeologi => UNP 36 Ada beberapa metode pemboran sumur produksi airtanah:  Percussive drilling (cable tools ) • bit dan pemberat dijatuhkan (bebas) dan diangkat dengan string (kabel) • tidak ada core, hanya cuttings • cuttings hasil pemboran diangkat dengan bailer • hanya pada batuan yang kuat (tidak perlu casing)
  • 37. 37 • energi dan bit diantar dengan pipa yang diputar dari atas/ permukaan • bisa dapat core atau cuttings, tergantung jenis bit yang dipakai • core/ core barrel diambil dengan menggunakan wire line • cuttings diangkut oleh fluida bor • ada 2 metode:  rotary table + kelly  rotary spindle => langsung drill rod biasa (pipa) ROTARY DRILLING
  • 38. 38 Bit dan Bailer untuk alat Bor “tumbuk” (cable tools) Bit (mata bor) untuk alat Bor “putar” (rotary table/ spindle)
  • 39. SN - Hidrogeologi => UNP 39 Data yang diambil pada pemboran eksplorasi: Jenis batuan (litologi) : sampling – deskripsi – penamaan batuan ! Ketebalan masing-masing lapisan  log litologi Harga K masing-masing lapisan  akuifer/non akuifer ? Muka airtanah statik dan piezometric level Sistem hidrogeologi (akuifer bebas / tertekan ?) Karakteristik sumur (p.test: K, T, S ?) Kualitas airtanah (sampling dan analisa kimia) Data log geofisika :  short dan long normal resistivity,  natural gamma ray,  kaliper,
  • 40. 40 SN - Hidrogeologi => UNP Contoh “cuttings” Rekaman kecepatan pemboran Log litologi (dari core dan cuttings)
  • 41. 41  Penampangan litologi : • dari cuttings/ potongan batuan • dari inti bor/ core  Penampangan dimensi : • caliper: bisa membantu menentukan akuifer dan non akuifer  Penampangan geofisika: • SP dan normal resistivity, • natural gamma ray, • netron Metoda penampangan lobang bor (bore hole logging)
  • 42. Geophysical Logging • Penggunaan alat pada suatu lubang bor yang bekerja untuk merekam sifat-sifat fisik semua parameter batuan • Hasilnya berupa interpretasi karakteristik formasi, kuantitas airtanah, kualitas airtanah dan pergerakannya, atau struktur fisik yang ada di dalam lubang bor
  • 43. Resistivity Logging Mengukur tahanan listrik media di sekitar alat, dengan mengalirkan arus listrik dan elektrode potensial.
  • 44. Spontaneous Potential Logging Mengukur potensial listrik alami yang dijumpai di dalam lapisan bumi Pengukuran biasanya dalam milli volt yang didapat dari pencatatan potensiometer yang dihubungkan dengan dua buah elektrode
  • 45. Radiation Logging • Natural-Gamma Logging: • Gamma-gamma Logging: • Neutron Logging:
  • 46.
  • 47. 47 GAMMA RAY DAN NEUTRON LOGGING
  • 48. 48 Caliper logging Natural gamma log Neutron log LOG CALIPER, GAMMA RAY DAN NEUTRON
  • 50. Logging dlm lubang bor Konstruksi SumurPengukuran M.A.T PENGUJIAN DALAM LUBANG BOR DAN KONSTRUKSI SUMUR
  • 51. HASIL EKSPLORASI AIR TANAH 1. Lokasi Saringan 2. Jenis pipa yang akan digunakan 3. Posisi kedalaman pompa 4. Debit optimum yang diperbolehkan 5. Kapasitas Pompa 25/2
  • 52. 52  ukuran (dimensi) sumur produksi : • diameter lobang sumur • kedalaman sumur  konstruksi sumur produksi : • casing (pipa sumur + pipa naik) • cement grout semen (semen pelindung) • screen (saringan) • gravel pack (susunan kerikil) • lead/rubber packer (jika perlu) • pipe stabilizer Sumur Produksi
  • 53. 53  pemilihan jenis dan ukuran bukaan screen : • tergantung kualitas air • tergantung ukuran butiran akuifer  pemilihan ukuran gravel pack : • tergantung ukuran butiran akuifer • tergantung ukuran bukaan screen (3-6 mm) SARINGAN DAN GRAVEL PACK
  • 54. Penentuan letak saringan pada sumur produksi 54
  • 56. Bukaan dan panjang screen harus sesuai dengan ukuran butir akuifer Butir halus Butir kasar Bukaan kecil Bukaan besar Pasir halus masuk ke screen kasar 56
  • 57. Gravel pack (filter pack) mencegah masuknya pasir ke dalam pipa sumur Gravel pack ~ 3 – 6 mm 57
  • 58. 58 Saringan dan susunan gravel pada sumur produksi
  • 60. 60 Tabel Kecepatan Aliran Air Melalui Saringan
  • 61. Sasaran utama pelaksanaan uji pemompaan ini adalah : 1.menentukan kondisi sumur : besaran kapasitas, jenis sumur, dan efisiensi pemompaan sumur. 2.menentukan parameter hidrolika akuifer UJI PEMOMPAAN Data yang terekam sebagai berikut : 1.Tinggi muka air tanah ( sebelum pemompaan ). 2.Debit pemompaan. 3.Penurunan muka air tanah. 4.Waktu sejak pemompaan dimulai. 5.Kenaikan muka air tanah selama pemompaan dihentikan. 6.Waktu setelah pemompaan dihentikan. 7.Sifat fisik dan kimia air tanah (pengukuran langsung di lapangan).
  • 62. Water meter Pengukuran M.A.T Uji pemompaan dilakukan selama 48 s/d 72 jam tergantung potensi air tanahnya, dengan mengukur penurunan T.K.A, dengan urutan : 1.Uji pendahuluan 2.Uji debit konstan 3.Uji Penurunan Bertingkat/Uji Surut Muka Air Secara Bertahap PERALATAN UJI PEMOMPAAN
  • 63.