SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 34
Downloaden Sie, um offline zu lesen
FISIOLOGI REPRODUKSI
BINTANG LAUT
WIWIN KUSUMA ATMAJA PUTRA (C1601222016)
MATAKULIAH FISIOLOGI REPRODUKSI AVERTEBRATA AKUATIK
PROGRAM DOKTOR ILMU AKUAKULTUR
SEKOLAH PASCA SARJANA
IPB UNIVERSITY
2022
Mereka 1963 dan Kita 2017
PENDAHULUAN
 Fisiologi reproduksi merupakan salah satu aspek yang penting dipelajari dikarenakan terkait dengan keberlangsungan suatu
keturunan dari biota perairan (avertebrata)
 Reproduksi secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Seksual dan aseksual
 Secara garis besar, reproduksi aseksual tidak memerlukan pembuahan oleh sel jantan, sementara reproduksi seksual
memerlukan gamet jantan yang membuahi gamet betina. Secara genetika, keturunan dari reproduksi aseksual akan identik
dengan induk, sementara keturunan dari hasil reproduksi seksual merupakan campuran dari kedua induk.
 Bintang laut memiliki proses fisiologi reproduksi secara seksual dan aseksual (Regenerasi).
 Sehingga perlu dipelajari dan dilakukan upaya reproduksi agar dapat terjaga kelestariannya
Matang Gonad
(Maturation)
Ovulasi
Pemijahan
(Spawning)
Pembuahan
(Fertilisasi)
Kondisi Biologi Reproduksi di alam
Musim Panas (summer), Musim Gugur (autumn), Musim Dingin (Winterr), Musim Semi (Spring)
Contoh Kondisi GSI bintang laut pada
dialam yang berbeda
KIM, Yong Shik, 1968-08
Fátima L, 2010
Madreporit (tempat masuknya air laut)
Stone canal (saluran penghubung antara madreporit dengan saluran cincin).
Ring canal (saluran cincin), merupakan saluran melingkar yang mengelilingi mulut.
Saluran radialis, yaitu cabang dari saluran cincin yang menuju ke setiap lengan dan berujung pada kaki ambulakral.
Saluran lateral, yaitu saluran yang bermuara ke ampula.
kaki ambulakral (kaki tabung/ tube feet) berhubungan dengan gelembung otot yang disebut ampula.
Jantan dan Betina
 Bintang laut dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual.
 Ada bintang laut jantan dan betina, tetapi mereka tidak dapat dibedakan
satu sama lain.
 Mereka bereproduksi dengan melepaskan sperma atau telur ke dalam air,
yang, setelah dibuahi, menjadi larva yang berenang bebas yang kemudian
mengendap di dasar laut.
 Bintang laut bereproduksi secara aseksual dengan regenerasi. Bintang laut
dapat meregenerasi lengan dan hampir seluruh tubuhnya jika setidaknya
sebagian dari cakram pusat bintang laut tetap ada.
REPRODUKSI BINTANG LAUT
Reproduksi Bintang Laut di lakukan dengan 2 cara yaitu
√
√
√
FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT
MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT
MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
oocyte Maturation
M-phase-promoting factor (MPF)
Baeta et al. 2016
Histologi gonad male and female
FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT
Organ kelamin terpisah, fertilisasi secara eksternal dan terjadi sebelum musim panas tiba. Larvanya
disebut bipinaria (Rusyana, 2016).
Sejumlah besar telur dan sperma di lepaskan ke air laut, tempat fertilisasi terjadi, dan perkembangan
berjalan dengan cepat.
Pada tahap gastrula, blastopori menjadi ujung anal, selom membentuk tunas usus primitif, dan
kemudian mulut terbentuk sebagai pembentuk kantung dalam dari ektoderm.
Larva bersilia yang berenang bebas memperoleh tiga pasang lobus (tahap bipinaria) yang
kemudian memanjang (tahap brakiolaria)
ketika larva mencapai panjang 2 sampai 3 mm. setelah 6-7 minggu larva menetap ke dasar dan
dengan transformasi yang cukup rumit menjadi bintang laut kecil.
MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT
MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
1-MeAde
Spawning StarFish
MATING and SPAWNING
Perkembangan
setelah
fertilisasi
RISET REPRODUKSI BINTANG LAUT
MEKANISME REPRODUKSI ASEKSUAL
RISET FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT
• Materials used were Marthasterias glacialis,
Astropecten aurantiacus and Ceramaster placenta.
• For preparing test solutions L-methyladenine dissolved
in distilled water (1O-3 M) was diluted with normal
searwater at various concentrations;
• 3 x 1O-6 M,
• 10-6M,
• 6x 1O-7 M,
• 3 x 1O-7 M,
• 1O-7 M and
• 8 x l0-6 M.
Kesimpulan
 Bintang laut berpotensi dilakukan usaha Budidaya konservasi
 Karena secara bioekologi, fisiologi reproduksi, riset terapan induksi
maturase maupun spawning maupun reproduksi aseksual
(regenerasi) telah dilakukan walaupun di luar negeri.
 Bintang laut juga memiliki nilai kandungan bahan aktif dan penunjang
wisata bawah laut sehingga layak untuk dilakukan budidaya
konservasi
senyawa tanin, saponin dan flavonoid
Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf

Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
f' yagami
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
Arya Ningrat
 
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
lisa ruliaty 631971
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Rahmadani Dani
 
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
Repository Ipb
 

Ähnlich wie REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf (20)

Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
Pwr point dian
Pwr point dianPwr point dian
Pwr point dian
 
Rasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan GuppyRasio Kelamin Ikan Guppy
Rasio Kelamin Ikan Guppy
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
 
PPT CAVIA COBAYA & MUS MUSCULUS.pptx
PPT CAVIA COBAYA & MUS MUSCULUS.pptxPPT CAVIA COBAYA & MUS MUSCULUS.pptx
PPT CAVIA COBAYA & MUS MUSCULUS.pptx
 
Askeb persalinan
Askeb persalinanAskeb persalinan
Askeb persalinan
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadarappt bio ekologi dari moluska kerang anadara
ppt bio ekologi dari moluska kerang anadara
 
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptxSistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
 
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
 
88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi
88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi
88000176 laporan-biologi-perikanan-hipofisasi
 
Andre
AndreAndre
Andre
 
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
5P dalam persalinan-dikompresi.pdf
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdfedoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
edoc.tips_perbedaan-embriogenesis-pada-amphioxus-.pdf
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
PENEMPELAN MUSIMAN PARASIT BOPYRID PADA UDANG LUMPUR, Nihonotrypaea japonica ...
 
Xmia5 sporozoa
Xmia5 sporozoaXmia5 sporozoa
Xmia5 sporozoa
 

Mehr von Wiwin Kusuma Atmaja Putra

5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
Wiwin Kusuma Atmaja Putra
 

Mehr von Wiwin Kusuma Atmaja Putra (17)

Wiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptx
Wiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptxWiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptx
Wiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptx
 
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfsistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
 
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...
 
OMICS STRATERGY PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptx
OMICS STRATERGY  PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptxOMICS STRATERGY  PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptx
OMICS STRATERGY PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptx
 
IMPORT RISK ANALYSIS.pdf
IMPORT RISK ANALYSIS.pdfIMPORT RISK ANALYSIS.pdf
IMPORT RISK ANALYSIS.pdf
 
Presentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptx
Presentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptxPresentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptx
Presentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptx
 
5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
 
FAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdf
FAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdfFAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdf
FAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdf
 
CARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdf
CARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdfCARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdf
CARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdf
 
The Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptx
The Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptxThe Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptx
The Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptx
 
Aquaculture Toxicology
Aquaculture Toxicology Aquaculture Toxicology
Aquaculture Toxicology
 
The Toxicology of Fishes.pdf
The Toxicology of Fishes.pdfThe Toxicology of Fishes.pdf
The Toxicology of Fishes.pdf
 
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdfEVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
 
PERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdf
PERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdfPERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdf
PERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdf
 
Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptxKinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
 
Stress pada ikan wiwin.pdf
Stress pada ikan wiwin.pdfStress pada ikan wiwin.pdf
Stress pada ikan wiwin.pdf
 
Buku teknologi tepat guna.pdf
Buku teknologi tepat guna.pdfBuku teknologi tepat guna.pdf
Buku teknologi tepat guna.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Kürzlich hochgeladen (12)

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf

  • 1. FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT WIWIN KUSUMA ATMAJA PUTRA (C1601222016) MATAKULIAH FISIOLOGI REPRODUKSI AVERTEBRATA AKUATIK PROGRAM DOKTOR ILMU AKUAKULTUR SEKOLAH PASCA SARJANA IPB UNIVERSITY 2022
  • 2. Mereka 1963 dan Kita 2017
  • 3. PENDAHULUAN  Fisiologi reproduksi merupakan salah satu aspek yang penting dipelajari dikarenakan terkait dengan keberlangsungan suatu keturunan dari biota perairan (avertebrata)  Reproduksi secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Seksual dan aseksual  Secara garis besar, reproduksi aseksual tidak memerlukan pembuahan oleh sel jantan, sementara reproduksi seksual memerlukan gamet jantan yang membuahi gamet betina. Secara genetika, keturunan dari reproduksi aseksual akan identik dengan induk, sementara keturunan dari hasil reproduksi seksual merupakan campuran dari kedua induk.  Bintang laut memiliki proses fisiologi reproduksi secara seksual dan aseksual (Regenerasi).  Sehingga perlu dipelajari dan dilakukan upaya reproduksi agar dapat terjaga kelestariannya Matang Gonad (Maturation) Ovulasi Pemijahan (Spawning) Pembuahan (Fertilisasi)
  • 4. Kondisi Biologi Reproduksi di alam Musim Panas (summer), Musim Gugur (autumn), Musim Dingin (Winterr), Musim Semi (Spring)
  • 5. Contoh Kondisi GSI bintang laut pada dialam yang berbeda KIM, Yong Shik, 1968-08 Fátima L, 2010
  • 6. Madreporit (tempat masuknya air laut) Stone canal (saluran penghubung antara madreporit dengan saluran cincin). Ring canal (saluran cincin), merupakan saluran melingkar yang mengelilingi mulut. Saluran radialis, yaitu cabang dari saluran cincin yang menuju ke setiap lengan dan berujung pada kaki ambulakral. Saluran lateral, yaitu saluran yang bermuara ke ampula. kaki ambulakral (kaki tabung/ tube feet) berhubungan dengan gelembung otot yang disebut ampula.
  • 7. Jantan dan Betina  Bintang laut dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual.  Ada bintang laut jantan dan betina, tetapi mereka tidak dapat dibedakan satu sama lain.  Mereka bereproduksi dengan melepaskan sperma atau telur ke dalam air, yang, setelah dibuahi, menjadi larva yang berenang bebas yang kemudian mengendap di dasar laut.  Bintang laut bereproduksi secara aseksual dengan regenerasi. Bintang laut dapat meregenerasi lengan dan hampir seluruh tubuhnya jika setidaknya sebagian dari cakram pusat bintang laut tetap ada.
  • 8. REPRODUKSI BINTANG LAUT Reproduksi Bintang Laut di lakukan dengan 2 cara yaitu √ √ √
  • 9. FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
  • 10. FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL oocyte Maturation M-phase-promoting factor (MPF)
  • 11.
  • 12. Baeta et al. 2016
  • 13. Histologi gonad male and female
  • 14. FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT Organ kelamin terpisah, fertilisasi secara eksternal dan terjadi sebelum musim panas tiba. Larvanya disebut bipinaria (Rusyana, 2016). Sejumlah besar telur dan sperma di lepaskan ke air laut, tempat fertilisasi terjadi, dan perkembangan berjalan dengan cepat. Pada tahap gastrula, blastopori menjadi ujung anal, selom membentuk tunas usus primitif, dan kemudian mulut terbentuk sebagai pembentuk kantung dalam dari ektoderm. Larva bersilia yang berenang bebas memperoleh tiga pasang lobus (tahap bipinaria) yang kemudian memanjang (tahap brakiolaria) ketika larva mencapai panjang 2 sampai 3 mm. setelah 6-7 minggu larva menetap ke dasar dan dengan transformasi yang cukup rumit menjadi bintang laut kecil. MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
  • 15. FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
  • 16.
  • 18.
  • 20.
  • 22.
  • 24. RISET REPRODUKSI BINTANG LAUT MEKANISME REPRODUKSI ASEKSUAL
  • 26. • Materials used were Marthasterias glacialis, Astropecten aurantiacus and Ceramaster placenta. • For preparing test solutions L-methyladenine dissolved in distilled water (1O-3 M) was diluted with normal searwater at various concentrations; • 3 x 1O-6 M, • 10-6M, • 6x 1O-7 M, • 3 x 1O-7 M, • 1O-7 M and • 8 x l0-6 M.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Kesimpulan  Bintang laut berpotensi dilakukan usaha Budidaya konservasi  Karena secara bioekologi, fisiologi reproduksi, riset terapan induksi maturase maupun spawning maupun reproduksi aseksual (regenerasi) telah dilakukan walaupun di luar negeri.  Bintang laut juga memiliki nilai kandungan bahan aktif dan penunjang wisata bawah laut sehingga layak untuk dilakukan budidaya konservasi senyawa tanin, saponin dan flavonoid