Bintang laut dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual melibatkan pelepasan telur dan sperma ke air laut untuk dibuahi sebelum musim panas, menghasilkan larva berenang bebas. Reproduksi aseksual dilakukan melalui regenerasi bagian tubuh yang hilang. Riset telah menunjukkan induksi maturasi gonad dan pelepasan gamet menggunakan senyawa kimia seperti L-methyladenine. Bintang laut
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf
1. FISIOLOGI REPRODUKSI
BINTANG LAUT
WIWIN KUSUMA ATMAJA PUTRA (C1601222016)
MATAKULIAH FISIOLOGI REPRODUKSI AVERTEBRATA AKUATIK
PROGRAM DOKTOR ILMU AKUAKULTUR
SEKOLAH PASCA SARJANA
IPB UNIVERSITY
2022
3. PENDAHULUAN
Fisiologi reproduksi merupakan salah satu aspek yang penting dipelajari dikarenakan terkait dengan keberlangsungan suatu
keturunan dari biota perairan (avertebrata)
Reproduksi secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Seksual dan aseksual
Secara garis besar, reproduksi aseksual tidak memerlukan pembuahan oleh sel jantan, sementara reproduksi seksual
memerlukan gamet jantan yang membuahi gamet betina. Secara genetika, keturunan dari reproduksi aseksual akan identik
dengan induk, sementara keturunan dari hasil reproduksi seksual merupakan campuran dari kedua induk.
Bintang laut memiliki proses fisiologi reproduksi secara seksual dan aseksual (Regenerasi).
Sehingga perlu dipelajari dan dilakukan upaya reproduksi agar dapat terjaga kelestariannya
Matang Gonad
(Maturation)
Ovulasi
Pemijahan
(Spawning)
Pembuahan
(Fertilisasi)
4. Kondisi Biologi Reproduksi di alam
Musim Panas (summer), Musim Gugur (autumn), Musim Dingin (Winterr), Musim Semi (Spring)
5. Contoh Kondisi GSI bintang laut pada
dialam yang berbeda
KIM, Yong Shik, 1968-08
Fátima L, 2010
6. Madreporit (tempat masuknya air laut)
Stone canal (saluran penghubung antara madreporit dengan saluran cincin).
Ring canal (saluran cincin), merupakan saluran melingkar yang mengelilingi mulut.
Saluran radialis, yaitu cabang dari saluran cincin yang menuju ke setiap lengan dan berujung pada kaki ambulakral.
Saluran lateral, yaitu saluran yang bermuara ke ampula.
kaki ambulakral (kaki tabung/ tube feet) berhubungan dengan gelembung otot yang disebut ampula.
7. Jantan dan Betina
Bintang laut dapat bereproduksi secara seksual atau aseksual.
Ada bintang laut jantan dan betina, tetapi mereka tidak dapat dibedakan
satu sama lain.
Mereka bereproduksi dengan melepaskan sperma atau telur ke dalam air,
yang, setelah dibuahi, menjadi larva yang berenang bebas yang kemudian
mengendap di dasar laut.
Bintang laut bereproduksi secara aseksual dengan regenerasi. Bintang laut
dapat meregenerasi lengan dan hampir seluruh tubuhnya jika setidaknya
sebagian dari cakram pusat bintang laut tetap ada.
14. FISIOLOGI REPRODUKSI BINTANG LAUT
Organ kelamin terpisah, fertilisasi secara eksternal dan terjadi sebelum musim panas tiba. Larvanya
disebut bipinaria (Rusyana, 2016).
Sejumlah besar telur dan sperma di lepaskan ke air laut, tempat fertilisasi terjadi, dan perkembangan
berjalan dengan cepat.
Pada tahap gastrula, blastopori menjadi ujung anal, selom membentuk tunas usus primitif, dan
kemudian mulut terbentuk sebagai pembentuk kantung dalam dari ektoderm.
Larva bersilia yang berenang bebas memperoleh tiga pasang lobus (tahap bipinaria) yang
kemudian memanjang (tahap brakiolaria)
ketika larva mencapai panjang 2 sampai 3 mm. setelah 6-7 minggu larva menetap ke dasar dan
dengan transformasi yang cukup rumit menjadi bintang laut kecil.
MEKANISME REPRODUKSI SEKSUAL
26. • Materials used were Marthasterias glacialis,
Astropecten aurantiacus and Ceramaster placenta.
• For preparing test solutions L-methyladenine dissolved
in distilled water (1O-3 M) was diluted with normal
searwater at various concentrations;
• 3 x 1O-6 M,
• 10-6M,
• 6x 1O-7 M,
• 3 x 1O-7 M,
• 1O-7 M and
• 8 x l0-6 M.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33. Kesimpulan
Bintang laut berpotensi dilakukan usaha Budidaya konservasi
Karena secara bioekologi, fisiologi reproduksi, riset terapan induksi
maturase maupun spawning maupun reproduksi aseksual
(regenerasi) telah dilakukan walaupun di luar negeri.
Bintang laut juga memiliki nilai kandungan bahan aktif dan penunjang
wisata bawah laut sehingga layak untuk dilakukan budidaya
konservasi
senyawa tanin, saponin dan flavonoid