SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
PELAKSANAAN JALAN RAYA
Rabu, 07 Desember 2011
TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN
1. Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana
yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen
Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar
kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen
kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari
konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan
pemilik proyek.
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik
dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan
tersebut, yaitu :
a. Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang Pekerjaan pematokan dan pengukuran
ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang
pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada
setiap jarak 25 meter.
b. Survey kelayakan struktural konstruksi perkerasan.Kelayakan struktural konstruksi
perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu cara pemeriksaan
dengan menggunakan alat Benkelman.
c. Pengadan direksi keet
Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar
lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan
penyimpanan material serta peralatan pekerjaan.
d. Penyiapan badan jalan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga
pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.
3. Pekerjaan Galian dan Timbunan
Gambar Struktur Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Galian
1. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan
untuk memperoleh bentuk serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar
yang telah direncanakan. Adapun prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian,
yaitu :
2. Lokasi yang akan dipotong (cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan clearing dan grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi
dari akar-akar pohon dan batu-batuan.
3. Untuk mengetahui elevasi jalan rencana, surveyor harus melakukan
pengukuran dengan menggunakan alat ukur (theodolit). Apabila elevasi tanah
tidak sesuai maka tanah dipotong kembali dengan menggunakan alat berat
(motor grader), sampai elevasi yang diinginkan.
4. Memadatkan tanah yang telah dipotong dengan menggunakan Vibrator
Roller.
5. Melakukan pengujian kepadatan tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity
Sand Cone test) di lapangan.
Pekerjaan galian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :
a. Galian Biasa Commond Excavation)
Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang
material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan
menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar
rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.
b. Galian Batuan / Padas
Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1
meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan
menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.
c. Galian Struktur
Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam
batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan
galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan.
Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan
Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan
pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan
tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang mengganggu proses
pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan
dilakukan proses pemadatan.
Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
1. Timbunan Biasa
Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil
galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.
2. Timbunan Pilihan
Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut
borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang dari 6%.
Proses pemadata tanah dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar
sebelummelakukan proses penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95%,
dengan menggunakan alat berat seperti Vibrator Roller, Dump Truck, Motor Grader.
Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :
1. Mengangkut material dari quary menuju lokasi dengan menggunakan
Dump Truck.
2. Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan
pekerjaan penimbunan.
3. Meratakan material menggunakan Motor Grader sampai ketebalan yang
direncanakan. Sebagai panduan operator Grader dan vibro maka dipasang
patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan.
4. Memadatkan tanah denga menggunakan Vibrator Roller yang dimulai
sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm
keadaan memanjang, sedangkan pada tikungan (alinyemen horizontal) harus
dimulai pada bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah
yang tinggi, pemadatan tersebut dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan)
hingga didapatkan tebal padat 20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang
sesuai dengan rencana.
Pengujian Kepadatan Tanah
Pengujian Sand Cone
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan.
Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan
perencanaan pekerjaan.
Gambar Titik Pengambilan Sampel
Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
Lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan
lapis pondasi bawah yang berfungsi sebagai :
1. Bagian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ke
tanah dasar. Dengan nilai CBR 20% dan Plastisitas indeks (PI) ≤ 10%.
2. Material pondasi bawah relatip murah dibandingkan dengan lapisan
perkerasan diatasnya.
3. Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal.
4. Lapisan perkerasan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi.
5. Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
6. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik
kelapis atas. Tebal rencana lapisan pondasi bawah ini adalah 20 cm.
Lapisan pondasi agregat kelas B yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi
sebagai berikut :
1. Split 5/7
2. Split 3/5
3. Split 2/3
4. Abu Batu
Teknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah :
 Pengangkutan material base B ke lokasi proyek dengan menggunakan Dump
Truck.
 Setelah sampai di lokasi, campuran ditumpuk menjadi lima sampai enam
tumpukan disepanjang lokasi yang telah siap untuk dihampar base B.
 Penghamparan material base B dilakukan dengan menggunakan alat motor
grader dengan kapasitas 3,6 m. Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan
dengan alat vibrator roller dengan kapasitas 16 ton.
 Jika disuatu lokasi ada campuran material yang kurang baik ikatannya maka
dapat ditambahkan abu batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat
material tersebut ketika dipadatkan kebali dengan vibrator roller.
Untuk mengetahui apakah tebal penghamparan base B dan % kemiringan telah sesuai
dengan yang direncanakan maka digunakan waterpass agar dapat menemukan
elevasinya.
Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut :
 Wheel Loader berfungsi untuk mengambil tumpukan agregat dari tempat
pengambilan material, selanjutnya dimasukkan kedalam dunp truck.
 Dump truck berfungsi untuk mengangkut material agregat base B ke lokasi
pekerjaan.
 Motor grader berfungsi untuk memadatkan material base B.
 Water tank truck berfungsi untuk menyiram agregat base B setelah
penghamparan.
Bahan dan Material
Agregat baru pecah kelas B yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base B)
Tabel Gardasi Agregat Kelas A dan Kelas B
Nomor Mm Kelas A Kelas B
2 in 50 100 100
11/2 in 37.5 100 88 - 95
1 in 25 65 - 81 70 - 85
3/8 in 9.5 42 - 60 30 - 65
# 4 4.75 27 - 45 25 - 55
# 10 2 Nop-25 15 - 40
# 40 0.425 6 – 16 8 – 20
# 200 0.075 0 - 8 2 – 8
Tabel Karakteristik Agregat Kelas A dan Kekas B
Sifat Material Sifat Kelas A
Sifat Kelas
B
Nilai Abrasi Agregat Kasar ( AASTHO T
96 - 87 )
0 - 40% 0 - 40%
Plasticity Index ( AASTHO T 90 - 87 ) 0 - 6 4 – 10
Batas Cair ( AASTHO T 89 - 90 ) 0 – 25 -
CBR ( AASTHO T180 ) 90 min 35 min
Hasil Kali PI dengan % lolos ayakan no.
200
25
maksimum
-
Pengawasan Pekerjaan
Pengawasan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk
menjamin pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek, apakah
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi.
Ketentuan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi adalah
sebagai berikut :
 Penghamparan lapis pondasi agregat, baik kelas A maupun kelas B tidak boleh
mempunyai ketebalan kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
 Penghamparan lapis pondasi kelas A maupun kelas B tidak boleh lebih dari 20
cm dalam keadaan loose, hal ini dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga
pemadatan yang dilakukan tidak mencapai keadaan optimal.
 Permukaan lapis pondasi agregat harus rata sehingga air tidak dapat
menggenang akibat permukaan yang tidak rata. Deviasi maksimum untuk kerataan
permukaan adalah 1 cm.
 Toleransi terhadap tebal total lapis pondasi agregat adalah 1 cm dari tebal
rencana.
 Lapis pondasi yang terlalu kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu
kurang dari 1% atau lebih dari 3% pada kadar air optimum, diperbaiki dengan cara
menggali dan mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"MOSES HADUN
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganReski Aprilia
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaAngga Nugraha
 
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan rayamrtunsyiah
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPutik Ervia Mei
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptdpibskanida
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintasmia ermawati
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out ConstructionShopyan Sauri
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017NUR SETIAJI
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANPPGHybrid1
 
Perkerasan berbutir
Perkerasan berbutirPerkerasan berbutir
Perkerasan berbutirsatrioajiRio
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenSyukri Ghazali
 

Was ist angesagt? (20)

TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
 
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR LapanganLaboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
Laboratorium Uji Tanah - CBR Lapangan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Metode kerja pierhead
Metode kerja pierheadMetode kerja pierhead
Metode kerja pierhead
 
Rigid Pavement
Rigid PavementRigid Pavement
Rigid Pavement
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
 
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya2  (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
2 (14092012) dasar-dasar perencanaan jalan raya
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
 
Setting Out Construction
Setting Out ConstructionSetting Out Construction
Setting Out Construction
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATANMODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
MODUL TKP M5KB2 - GAMBAR BANGUNAN JALAN _ JEMBATAN
 
Perkerasan berbutir
Perkerasan berbutirPerkerasan berbutir
Perkerasan berbutir
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 

Andere mochten auch (12)

metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
 
Pelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalanPelaksanaan jalan
Pelaksanaan jalan
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
 
Material jalan 2
Material jalan 2Material jalan 2
Material jalan 2
 
Contoh dokumen pra rk3k
Contoh dokumen pra rk3kContoh dokumen pra rk3k
Contoh dokumen pra rk3k
 
Pra rk3
Pra rk3Pra rk3
Pra rk3
 
RK3K
RK3KRK3K
RK3K
 
Metode rk3
Metode rk3Metode rk3
Metode rk3
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 

Ähnlich wie Pelaksanaan jalan raya

Metode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMetode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMoe Hamzan
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxsulfahanjarwati1
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedungwindahrd15
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxFadliST
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxABayuAriWijaya
 
Sartek agregat base c
Sartek agregat base cSartek agregat base c
Sartek agregat base cKashmir Brown
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxAKBARBAROKAH
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxAKBARBAROKAH
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxAKBARBAROKAH
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollmujiyono_st
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptxDediIrwanto11
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalAly Tenga
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalanTony Svy
 
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1Zizil Papi
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfTaufikkurrahman Upik Teler
 

Ähnlich wie Pelaksanaan jalan raya (20)

Metode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan uruganMetode bab ii b galian dan urugan
Metode bab ii b galian dan urugan
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptxCONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
CONTOH PPT JEMBATAN UTAMA.pptx
 
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan GedungLingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
Lingkup pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
 
Sartek agregat base c
Sartek agregat base cSartek agregat base c
Sartek agregat base c
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptxPPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
PPT LUKMAN PELAKSANA LAPANGAN JALAN 5.pptx
 
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang tollMetode pelaksanaan pintu gerbang toll
Metode pelaksanaan pintu gerbang toll
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
77f1b_BAHAN_TAYANG_-_Pelebaran_Perkerasan_Dan_Bahu_Jalan.pptx
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran BeraspalSpesifikasi teknis Campuran Beraspal
Spesifikasi teknis Campuran Beraspal
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalan
 
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
 
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdfPPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
PPT SKK PELAKSANA JALAN - rev.pptx_1677900456.pdf
 

Pelaksanaan jalan raya

  • 1. PELAKSANAAN JALAN RAYA Rabu, 07 Desember 2011 TEKNIK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN 1. Penjelasan Umum Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek. 2. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Adapun pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu : a. Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter. b. Survey kelayakan struktural konstruksi perkerasan.Kelayakan struktural konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu cara pemeriksaan dengan menggunakan alat Benkelman. c. Pengadan direksi keet Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya disekitar lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan. d. Penyiapan badan jalan Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.
  • 2. 3. Pekerjaan Galian dan Timbunan Gambar Struktur Pekerjaan Tanah Pekerjaan Galian 1. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan. Adapun prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian, yaitu : 2. Lokasi yang akan dipotong (cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan pekerjaan clearing dan grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari akar-akar pohon dan batu-batuan. 3. Untuk mengetahui elevasi jalan rencana, surveyor harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur (theodolit). Apabila elevasi tanah tidak sesuai maka tanah dipotong kembali dengan menggunakan alat berat (motor grader), sampai elevasi yang diinginkan. 4. Memadatkan tanah yang telah dipotong dengan menggunakan Vibrator Roller. 5. Melakukan pengujian kepadatan tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity Sand Cone test) di lapangan. Pekerjaan galian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian : a. Galian Biasa Commond Excavation) Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian untuk menghilangkan atau membuang
  • 3. material yang tidak dapat dipakai sebagai struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck. b. Galian Batuan / Padas Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Pada pekerjaan galian batu ini biasa dilakukan dengan menggunakan alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan. c. Galian Struktur Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan. Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang mengganggu proses pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan. Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : 1. Timbunan Biasa Pada timbunan biasa ini material atau tanah yang biasa digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat. 2. Timbunan Pilihan Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR tanah dari timbunan kurang dari 6%.
  • 4. Proses pemadata tanah dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelummelakukan proses penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95%, dengan menggunakan alat berat seperti Vibrator Roller, Dump Truck, Motor Grader. Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu : 1. Mengangkut material dari quary menuju lokasi dengan menggunakan Dump Truck. 2. Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan. 3. Meratakan material menggunakan Motor Grader sampai ketebalan yang direncanakan. Sebagai panduan operator Grader dan vibro maka dipasang patok tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan. 4. Memadatkan tanah denga menggunakan Vibrator Roller yang dimulai sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm keadaan memanjang, sedangkan pada tikungan (alinyemen horizontal) harus dimulai pada bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang tinggi, pemadatan tersebut dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) hingga didapatkan tebal padat 20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang sesuai dengan rencana. Pengujian Kepadatan Tanah Pengujian Sand Cone Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan dengan perencanaan pekerjaan. Gambar Titik Pengambilan Sampel Pekerjaan Lapis Pondasi Bawah
  • 5. Lapisan perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar dinamakan lapis pondasi bawah yang berfungsi sebagai : 1. Bagian dari konstruksi perkerasan yang menyebarkan beban roda ke tanah dasar. Dengan nilai CBR 20% dan Plastisitas indeks (PI) ≤ 10%. 2. Material pondasi bawah relatip murah dibandingkan dengan lapisan perkerasan diatasnya. 3. Mengurangi tebal lapisan diatasnya yang lebih mahal. 4. Lapisan perkerasan, agar air tanah tidak berkumpul dipondasi. 5. Lapisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar. 6. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik kelapis atas. Tebal rencana lapisan pondasi bawah ini adalah 20 cm. Lapisan pondasi agregat kelas B yang digunakan dalam proyek ini memiliki komposisi sebagai berikut : 1. Split 5/7 2. Split 3/5 3. Split 2/3 4. Abu Batu Teknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah :  Pengangkutan material base B ke lokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.  Setelah sampai di lokasi, campuran ditumpuk menjadi lima sampai enam tumpukan disepanjang lokasi yang telah siap untuk dihampar base B.  Penghamparan material base B dilakukan dengan menggunakan alat motor grader dengan kapasitas 3,6 m. Setelah badan jalan terbentuk, kemudian dipadatkan dengan alat vibrator roller dengan kapasitas 16 ton.  Jika disuatu lokasi ada campuran material yang kurang baik ikatannya maka dapat ditambahkan abu batu dengan bantuan tenaga manusia untuk mengikat material tersebut ketika dipadatkan kebali dengan vibrator roller. Untuk mengetahui apakah tebal penghamparan base B dan % kemiringan telah sesuai dengan yang direncanakan maka digunakan waterpass agar dapat menemukan elevasinya. Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi atas digunakan alat alat sebagai berikut :  Wheel Loader berfungsi untuk mengambil tumpukan agregat dari tempat pengambilan material, selanjutnya dimasukkan kedalam dunp truck.  Dump truck berfungsi untuk mengangkut material agregat base B ke lokasi pekerjaan.  Motor grader berfungsi untuk memadatkan material base B.  Water tank truck berfungsi untuk menyiram agregat base B setelah penghamparan.
  • 6. Bahan dan Material Agregat baru pecah kelas B yang sesuai dengan persyaratan (table agregat base B) Tabel Gardasi Agregat Kelas A dan Kelas B Nomor Mm Kelas A Kelas B 2 in 50 100 100 11/2 in 37.5 100 88 - 95 1 in 25 65 - 81 70 - 85 3/8 in 9.5 42 - 60 30 - 65 # 4 4.75 27 - 45 25 - 55 # 10 2 Nop-25 15 - 40 # 40 0.425 6 – 16 8 – 20 # 200 0.075 0 - 8 2 – 8 Tabel Karakteristik Agregat Kelas A dan Kekas B Sifat Material Sifat Kelas A Sifat Kelas B Nilai Abrasi Agregat Kasar ( AASTHO T 96 - 87 ) 0 - 40% 0 - 40% Plasticity Index ( AASTHO T 90 - 87 ) 0 - 6 4 – 10 Batas Cair ( AASTHO T 89 - 90 ) 0 – 25 - CBR ( AASTHO T180 ) 90 min 35 min Hasil Kali PI dengan % lolos ayakan no. 200 25 maksimum - Pengawasan Pekerjaan Pengawasan pekerjaan dilaksanakan olek konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk menjamin pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sebagai pelaksana proyek, apakah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam spesifikasi. Ketentuan ketentuan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi adalah sebagai berikut :  Penghamparan lapis pondasi agregat, baik kelas A maupun kelas B tidak boleh mempunyai ketebalan kurang dari dua kali ukuran maksimum bahan.
  • 7.  Penghamparan lapis pondasi kelas A maupun kelas B tidak boleh lebih dari 20 cm dalam keadaan loose, hal ini dapat mempengaruhi proses pemadatan sehingga pemadatan yang dilakukan tidak mencapai keadaan optimal.  Permukaan lapis pondasi agregat harus rata sehingga air tidak dapat menggenang akibat permukaan yang tidak rata. Deviasi maksimum untuk kerataan permukaan adalah 1 cm.  Toleransi terhadap tebal total lapis pondasi agregat adalah 1 cm dari tebal rencana.  Lapis pondasi yang terlalu kering atau terlalu basah untuk pemadatan yaitu kurang dari 1% atau lebih dari 3% pada kadar air optimum, diperbaiki dengan cara menggali dan mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat kadar air tersebut.