SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Modul Perkuliahan
Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir,
CMA, MM, MPM
Hukum Bisnis Dan Lingkungan
Pokok Bahasan :
Hukum Perburuhan
Abstrack Kompetensi
Materi ini membahas tentang Hukum
Perburuhan
Mampu memahami dan
Mendefinisikan Tentang Hukum
Perburuhan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh :
Ekonomi Akuntansi 7 WENNA SUSTIANY 43216010062
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini,
Shalawat dan salam tidak lupa saya sampaikan kepangkuan baginda Rasullulah
SAW yang telah membawa risalah untuk umat manusia Adapun Makalah yang
saya tulis adalah membahas “Hukum Perburuhan”
Tidak lupa saya sampaikan terima kasih atas semua batuan dan bimbingan dari
dosen bidang studi, Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada teman-teman dari hasil
makalah ini dari berbagai sumber baik internet atau memakai bahasa saya sendiri.
Oleh karena itu, saya harap makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Jakarta, 18 April 2019
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di negara-negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat
pengangguran yang jauh lebih tinggi, dari angka resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar
sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor
informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran.
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai
kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan
setengah pengangguran yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang
merata. Sebaliknya penganggurandan setengah pengangguran yang tinggi
merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi
beban keluaarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapt mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang.
Hukum ketenagakerjaan adalah sekumpulan peraturan yang mengatur
hubungan hukum antara pekerja atau organisasi pekerja dengan majikan atau
pengusaha atau organisasi majikan dan pemerintah, termasuk di dalamnya adalah
proses-proses dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan untuk merealisasikan
hubungan tersebut menjadi kenyataan.
Menurut Moolenar hukum ketenagakerjaan adalah bagian dari hukum
yang berlaku yang pada pokonya mengatur hubungan antara tenagakerja dan
pengusaha, antara tenaga kerja dengan tenaga kerja, dan antara tenaga kerja
dengan pengusaha.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah sebgai berikut :
1. Apa pengertian dari ketenagakerjaan dan tenaga kerja?
2. Bagaimana hubungan kerja dan hubungan industrial dalam ketenagakerjaan?
3. Bagaimana menerapkan pengupahan dan kesejahteraan para tenaga kerja?
4. Mengapa terjadi mogok kerja dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau
Lock Out?
5. Bagaimana cara menyelesaikan perselisihan perburuhan?
6. Apa sanksi-sanksi yang akan diberikan kepada orang yang berbuat kesalahan
dalam perusahaan?
C. TUJUAN
Berdasarkan permasalahan diatas, yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti dari ketenagakerjaan dan tenaga kerja.
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan kerja dan hubungan industrial dalam
ketenagakerjaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana menerapkan sistem pengupahan dan
kersejahteraan para tenaga kerja.
4. Untuk mengetahui alasan terjadinya mogok kerja dan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) atau Lock Out.
5. Untuk mengetahui cara menyelesaikan perselisihan perburuhan.
6. Untuk mengetahui apa saja sanksi-sanksi yang akan diberikan oleh pelanggar
hukum yang berbuat kesalahan didalam perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HUKUM PERBURUHAN
Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap laki-laki atau
perempuan yang sedang dan atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan
ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan pekerja adalah tenaga kerja yang
bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan mendapat upah.
Sedangkan yang di maksud dengan upah disini adalah hak pekerja yang di terima
dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada
pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, di tetapkan
atau akan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja maupun keluarganya.
Hubungan yang mengatur sektor ketenagakerjaan ini disebut dengan
hukum ketenaga kerjaan atau hukum perburuhan. Yang dimaksud dengan hukum
perburuhan adalah ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan kerja
dengan mana terdapat pekerjaan yang dilakukan oleh pihak buruh (tenaga kerja)
kepada pihak majikan (pengusaha) sebagai atasannya, dengan menerima upah.
Di samping itu, yang dimaksud dengan pengusaha adalah :
1. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri.
2. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.
3. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di
Indonesia mewakili perusahaan yang berkedudukan bukan diluar wilayah
Indonesia.
Perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan memberlakukan prinsip-
prinsip yuridis sebagai berikut :
1. Landasan, asas, dan tujuan pembangunan ketenaga kerjaan yang baik.
2. Kesempatan dan pemberlakuan yang sama.
3. Perencanaan dan informasi ketenagakerjaan sebagai dasar mengatur
kebijakan.
4. Pembinaan hubungan industrial sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
5. Pembinaan kelembagaan dan sarana hubungan industrial, seperti lembaga
Tripartit, Bipartit, kesepakatan kerja bersama dan lain-lain.
6. Perlindungan tenaga kerja.
7. Pelatihan kerja.
8. Pelayanan penempatan tenaga kerja.
9. Pembinaan dan perlindungan tenaga kerja.
10. Pengawasan ketenagakerjaan.
B. HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja ada yang merupakan hubungan kerja sektor formal dan
hubungan kerja sektor informal. Hubungan kerja sektor formal adalah hubungan
kerja yang terjalin antara pengusaha dan pekerja berdasarkan perjanjian kerja,
baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang mengandung
adanya unsur kepercayaan, upah dan perintah.
Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan kerja sektor informal adalah
hubungan kerja yang terjalin antara pekerja dan orang perorangan atau beberapa
orang yang melakukan usaha bersama yang tidak berbadan hukum atas dasar
saling percaya dan sepakat dengan menerima upah dan atau imbalan atau bagi
hasil.
Hubungan kerja didasari atas suatu perjanjian kerja antara majikan dan
buruh, baik perjanjian kerja lisan ataupun perjanjian kerja tertulis. Perjanjian kerja
dibuat berlandaskan kepada prinsip-prinsip sebagai berikut :
Ø Kemauan bebas dari kedua belah pihak.
Ø Kemampuan atau kecakapan kedua belah pihak.
Ø Adanya pekerjaan yang diperjanjikan.
Ø Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha
secara lisan dan atau tertulis, baik untuk waktu tertantu maupun untuk waktu tidak
tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.
Perjanjian kerja untuk waktu tertentu harus dibuat secara tertulis.
Perjanjian kerja berakhir manakala :
1. Pekerja meninggal dunia.
2. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
3. Adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
4. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian
kerja yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
5. Keadaan memaksa.
Di samping itu, yang dimaksud dengan “Perselisihan Hubungan Kerja”
adalah perselisihan yang disebabkan oleh ketidaksepahaman antara pengusaha dan
pekerja mengenai pelaksanaan hubungan kerja.
C. HUBUNGAN INDUSTRIAL
Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara
para pelaku dalam proses produksi barang atau jasa yang meliputi pengusaha,
pekerja dan pemerintah. Hubungan industrial yang yang sesuai dengan keadaan di
Indonesia disebut dengan Hubungan Industrial Pancasila.
Hubungan indutrial meliputi pokok-pokok kerja sama sebagai berikut :
· Kerja sama produksi (partner in production).
· Kerja sama keuntungan (partner in profit).
· Kerja sama dalam tanggung jawab (partner in responsibility).
Hubungan industrial dilaksanakan dengan menggunakan sarana industrial sebagai
berikut :
· Serikat pekerja.
· Organisasi pengusaha.
· Lembaga kerja sama bipartit.
· Lembaga kerja sama tripartit.
· Peraturan perusahaan.
· Kesepakatan Kerja Bersama (KKB).
· Penyelesaian perselisihan industrial.
Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi, konsultasi dan
musyawarah tentang masalah hubungan industrial di perusahaan yang anggotanya
terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerja.
Sedangkan yang dimaksud dengan Lembaga Tripartit adalah forum
komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah hubungan industrial di
perusahaan yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha, pekerja dan
pemerintah.
Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja serta tata tertib perusahaan. Kecuali
yang telah memiliki kesepakatan kerja bersama, maka setiap perusahaan wajib
memiliki peraturan perusahaan yang disahkan oleh menteri yang berwenang.
Peraturan perusahaan minimal memuat hal-hal sebagai berikut:
· Hak dan kewajiban pengusaha.
· Hak dan kewajiban pekerja.
· Syarat kerja.
· Tata tertib perusahaan.
· Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan.
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang dalam bahasa Inggris disebut dengan
Collective Labor Agreement adalah hasil dari suatu perundingan yang
diselenggarakan oleh serikat pekerja atau gabungan serikat pekerja dengan
pengusaha atau gabungan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, untuk
mengatur dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Masa berlakunya kesepakatan kerja bersama adalah maksimum 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 (satu) tahun. Suatu kesepakatan
kerja bersama berisikan antara lain hal-hal sebagai berikut :
· Hak dan kewajiban pengusaha.
· Hak dan kewajiban pekerja dan serikat pekerja.
· Tata tertib perusahaan.
· Jangka waktu berlakunya kesepakatan kerja bersama.
· Tanggal mulai berlakunya kesepakatan kerja bersama.
Sedangkan yang dimaksud dengan serikat pekerja adalah organisasi pekerja yang
bersifat mandiri, demokratis, bebas dan bertanggung jawab yang dibentuk dari,
oleh, dan untuk pekerja guna memperjuangkan hak dan kepentingan kaum pekerja
dan keluarganya. Serikat pekerja berhak untuk :
1. Melakukan perundingan dalam pembuatan kesepakatan kerja bersama.
2. Sebagai pihak dalam penyelesaian perselisihan industrial.
Setiap pekerja berhak untuk membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja.
D. PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA
Ukuran filosofis dari pengupahan adalah bahwa setiap pekerja tanpa
memperbedakan jenis kelamin berhak untuk memperoleh penghasilan yang layak
bagi kemanusiaan. Karena itu, besarnya upah haruslah layak dan sekali-kali tidak
boleh di bawah besarnya upah minimum yang di tetapkan oleh pemerintah per
wilayah. Namun demikian, selain dari kewajiban upah minimum, perlindungan
pekerja dalam bidang pengupahan dilakukan dengan jalan sebagai berikut :
· Kebijaksanaan upah minimum seperti telah disebutkan.
· Kebijaksanaan upah kerja lembur.
· Upah tidak masuk kerja karena sakit.
· Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar
pekerjaannya.
· Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya.
Dalam hal perusahaan pailit atau dilikuidasi, maka upah pekerja merupakan
hutang yang didahulukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam
menetapkan kebijakan pengupahan nasional, dibentuklah Dewan Pengupahan
Tingkat Nasional dan Tingkat Daerah, yang anggotanya terdiri atas wakil-wakil
dari pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja, perguruan tinggi dan
pakar.
Pada prinsipnya, upah dibayar sebagai imbalan dari prestasi kerja dari pihak
pekerja. Karena itu, pada prinsipnya upah tidak dibayar jika pekerja tidak
melaakukan pekerjaan. Akan tetapi, pengusaha wajib membayar upah menurut
tata cara yang diatur oleh perundang-undangan, meskipun terjadi hal-hal sebagai
berikut :
· Pekerja sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan.
· Pekerja tidak masuk kerja karena berhalangan.
· Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan
kewajiban kepada negara.
· Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan
kewajiban agamanya.
· Pekerja bersedia melakukan pekerjaan, tetapi pengusaha tidak
mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun karena halangan yang
dialami pengusaha.
· Pekerja melaksanakan hak istirahat dan cuti.
· Pekerja melaksanakan tugas organisasi pekerja atas persetujuan pengusaha.
Selanjutnya, dalam hubungan dengan kesejahteraan pekerja, maka pengusaha
diwajibkan oleh hukum untuk menyediakan fasilitas pekerjaan sesuai dengan
kemampuan perusahaan, kedudukan dan kebutuhan pekerja.
Di antara fasilitas yang diberikan kepada pekerja adalah sebagai berikut:
· Fasilitas perumahan.
· Fasilitas kendaraan.
· Pemberian bonus.
· Tunjangan Lebaran dan hari Natal, dan lain-lain bagi yang beragama lain.
· Cuti tahunan, hamil, dan lain-lain.
· Pembentukan koperasi karyawan.
· Pendidikan dan pelatihan kerja
. Jaminan sosial tenaga kerja.
· Dan lain-lain.
E. MOGOK KERJA
Mogok kerja adalah tindakan pekerja secara bersama-sama menghentikan
atau memperlambat pekerjaan sebagai akibat gagalnya perundingan penyelesaian
perselisihan industrial yang dilakukan, agar pengusaha memenuhi tuntutan
pekerja. Mogok kerja adalah hak dari pekerja dan hanya dapat dilakukan di
perusahaan yang bersangkutan, yang harus diberitahukan secara tertulis kepada
pengusaha dan instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan. Pemberitahuan tertulis tersebut dilakukan dalam waktu minimal
24 jam sebelum tindakan mogok dan harus ditandatangani oleh pengurus serikat
pekerja dan wakil pekerja.
F. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) DAN LOCK OUT
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja
karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
pekerja dan pengusaha.
Pemutusan hubungan kerja hanya dapat dilakukan oleh pengusaha setelah
segala daya upaya untuk menghindarinya ternyata gagal. Pemutusan hubungan
kerja haruslah dimusyawarahkan dengan oleh pengusaha kepada serikat pekerja
atau dengan pekerja yang bersangkutan apabila pekerja belum menjadi anggota
serikat pekerja.
Pemutusan hubungan kerja tidak dapat dilakukan (dilarang) dalam hal-hal sebagai
berikut :
· Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter
selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus.
· Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi
kewajiban terhadap negara.
· Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.
· Pekerja menikah, hamil, melahirkan, atau gugur kandungan.
· Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan
pekerja lainnya di dalam suatu perusahaan, kecuali hal tersebut telah diatur dalam
peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja bersama.
· Pekerja mendirikan menjadi anggota dan/atau menjadi pengurus serikat
pekerja.
Sementara itu, mungkin juga terjadi suatu penutupan perusahaan dalam hubungan
dengan perselisihan hubungan industrial ini. Penutupan perusahaan (lock out)
adalah tindakan (hak) dari pengusaha untuk menghentikan sebagian atau seluruh
kegiatan perusahaan sebagai akibat penyelesaian perselisihan industrialyang tidak
mencapai kesepakatan, supaya pekerja tidak mengajukan tuntutan yang
melampaui kewenangan perusahaan.
Lock out tersebut hanya dapat dilakukan setelah pihak pengusaha
memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada serikat pekerja dan/atau wakil
pekerja dan instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan.
G. KESELAMATAN DAN PERLINDUNGAN KERJA
Untuk menjaga keselamatan dan perlindungan kerja, perundang-
undanagan di bidang ketenagakerjaan mengharuskan pengusaha memperhatikan
rambu-rambu hukum sabagai berikut :
1. Dilarang mempekerjakan anak, kecuali karena alasan-alasan tertentu
terpaksa dilakukan. Anak adalah orang yang masih berumur kurang dari 15 (lima
belas) tahun.
2. Bagi anak-anak yang dipekerjakan karena terpaksa disebabkan alasan-alasan
tertentu tersebut wajib diberikan perlindungan khusus.
3. Dilarang mempekerjakan orang muda untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu
atau pekerjaan-pekerjaan dengan situasi tertentu. Orang muda adalah orang (laki-
laki atau perempuan) berumur antara 15 sampai dengan 18 tahun.
4. Dilarang mempekerjakan orang perempuan untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu atau pekerjaan-pekerjaan dengan situasi tertentu atau pada waktu tertentu
seperti malam hari kecuali dengan izin khusus.
5. Pengusaha wajib mengikuti ketentuan jam kerja dan lembur.
6. Pekerja berhak mendapat waktu istirahat kerja, cuti tahunan dan cuti hamil.
7. Pekerja wanita tidak diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua waktu
haid.
8. Dilarang mempekerjakan orang pada hari libur resmi, kecuali untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memerlukan pekerjaan terus-menerus.
H. PERSELISIHAN PERBURUHAN
Yang dimaksud dengan perselisihan buruh adalah perselisihan mengenai
subjek-subjek sebagai berikut:
1. Pelaksanaan syarat-syarat kerja di perusahaan.
2. Pelaksanaan norma kerja di perusahaan.
3. Hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja.
4. Kondisi kerja di perusahaan.
Apabila terjadi perselisihan perburuhan, maka para pihak yang berselisih dapat
menempuh jalu-jalur sebagai berikut :
Tahap I : Melakukan musyawarah untuk mufakat.
Tahap II : Jika tidak tercapai musyawarah, para pihak dapat menempuh
jalur-jalur sebagai berikut :
1. Julur Pengadilan.
2. Jalur Luar pengadilan.
Apabila yang ditempuh adalah jalur luar pengadilan, maka tersedia alternatif-
alternatif sebagai berikut :
1. Arbitrase, yang anggotanya ditunjuk oleh pihak yang berselisih.
2. Mediasi. Dilakukan atas permintaan salah satu atau kedua belah pihak yang
berselisih. Proses mediasi ini menghasilkan suatu persetujuan bersama (yang
dibuat oleh mediator), persetujuan mana ditandatangani oleh pihak yang berselisih
dan mediator.
3. Apabila penyelesaian perselihan tidak dapat diselesaikan melalui lembaga
mediasi, maka dengan memberitahukan kepada pihak yang berselisih, pihak
mediator segera melimpahkan perselisihan tersebut kepada Lembaga
Penyelesaian Perselisihan Industrial, yang dahulunya berbentuk Panitia
Penyelesaian Perburuhan Pusat (P4P). Lembaga penyesaian perselisihan industrial
adalah lembaga yang bertugas untuk menyelesaikan perselisihan industrial atau
lembaga peradilan di bidang ketenagakerjaan.
Perselisihan industrial adalah perselisihan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja atau serikat pekerja karena tidak adanya persesuaian
paham mengenai pelaksanaan syarat-syarat kerja, pelaksanaan norma kerja,
hubungan kerja dan atau kondisi kerja.
I. PENYIDIKAN, PEMIDANAAN DAN SANKSI-SANKSI
Hukum menyediakan sanksi-sanksi atas pelanggaran ketentuan di bidang
ketenagakerjaan. Sanksi pidana penjara dan denda dapat dijatuhkan kepada
pelanggaran-pelanggaran ketentuan tertentu, yang besarnya hukuman bergantung
kepada jenis pelanggaran yang dilakukan. Dalam penjatuhan sanksi pidana ini,
proses penyidikan dilakukan selain oleh penyidik pejabat Polisi Republik
Indonesia, juga dapat dilakukan oleh pejabat pegawai negeri sipil tertentu
dilingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di
bidang ketenagakerjaan yang diberi wewenang khusus untuk itu, dan dapat
menjalankan tugasnya sebagai penyidik sebagimana dimaksud dalam KUHAP.
Selain dari sanksi pidana, tersedia juga sanksi-sanksi perdata, seperti ganti rugi
jika memang ada kerugian perdata menuruti prosedur gugatan perdata biasa, atau
prosedur-prosedur alternatif.
Selanjutnya, terdapat juga sanksi administrasi bagi para pelanggar hukum
ketenagakerjaan. Sanksi-sanksi administrasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teguran.
2. Peringatan tertulis.
3. Denda.
4. Pembatasan kegiatan usaha.
5. Pembekuan kegiatan usaha.
6. Pembatalan persetujuan.
7. Pembatalan pendaftaran.
8. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi.
9. Pencabutan izin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam Persepektif islam itu sendiri juga
menyinggung tentang hukum ketenagakerjaan atau perburuhan. Sudah seharusnya
buruh diperlakukan secara manusiawi dengan diberi hak untuk hidup secara layak,
bukan malah ditindas. Islam berpandangan bahwa modal tidak dapat
menghasilkan laba tanpa adanya seorang pekerja (buruh). Hubungan yang
mengatur sektor ketenagakerjaan ini disebut dengan hukum ketenaga kerjaan
atau hukum perburuhan. Yang dimaksud dengan hukum perburuhan adalah
ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan kerja dengan mana terdapat
pekerjaan yang dilakukan oleh pihak buruh (tenaga kerja) kepada pihak majikan
(pengusaha) sebagai atasannya.
B. SARAN
Berkembangnya hukum perburuhan diawali adanya campur tangan
penguasa (pemerintah) terhadap perjanjian yang dibuat oleh buruh dan majikan.
Tujuannya adalah untuk melindungi buruh yang ekonominya lemah. Sebelum ada
perjanjian tersebut dari pemerintah perjanjian seorang buruh dengan majikan
adalah perjanjian biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Adzani. Risa Danna. 2016.
https://risadannaadzani.blogspot.com/2016/05/makalah-tentang-perburuhan-
dan.html. (Kamis, 18 April 2019. Jam 07.30)
Irawan. Linda. 2012. https://lindairawan05.blogspot.com/2012/06/makalah-
ketenagakerjaan-dan-perburuhan.html. (Kamis, 18 April 2019. Jam 09.10)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum PerburuhanDiarta
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmDadang Budiaji
 
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialPenyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialAbie Hassan Shadily
 
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”Rizki Gumilar
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanArif Gunawan
 
Makalah tentang ketenagakerjaan
Makalah tentang ketenagakerjaanMakalah tentang ketenagakerjaan
Makalah tentang ketenagakerjaanEllys Panggabean
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaannataaaxx
 
Paper perselisihan hubungan industrial
Paper perselisihan hubungan industrialPaper perselisihan hubungan industrial
Paper perselisihan hubungan industrialLiafatra Thohir
 
Hasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrialHasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrialRia Palupi
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanhanggardatu
 
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...Rinytrianas21
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Uu no 13_2003
Uu no 13_2003Uu no 13_2003
Uu no 13_2003dpbme
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaMaxMedia
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...claramonalisa09
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanAgeng Asmara
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum Perburuhan
Hukum PerburuhanHukum Perburuhan
Hukum Perburuhan
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
 
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrialPenyelesaian perselisihan hubungan industrial
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial
 
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”Hukum Perburuhan “hubungan kerjadan hubungan industrial”
Hukum Perburuhan “hubungan kerja dan hubungan industrial”
 
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum KetenagakerjaanPresentasi Hukum Ketenagakerjaan
Presentasi Hukum Ketenagakerjaan
 
Hukum perburuhan
Hukum perburuhanHukum perburuhan
Hukum perburuhan
 
Makalah tentang ketenagakerjaan
Makalah tentang ketenagakerjaanMakalah tentang ketenagakerjaan
Makalah tentang ketenagakerjaan
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 
Paper perselisihan hubungan industrial
Paper perselisihan hubungan industrialPaper perselisihan hubungan industrial
Paper perselisihan hubungan industrial
 
Hasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrialHasil penelitian hubungan industrial
Hasil penelitian hubungan industrial
 
Hukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaanHukum ketenagakerjaan
Hukum ketenagakerjaan
 
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Uu no 13_2003
Uu no 13_2003Uu no 13_2003
Uu no 13_2003
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Msdm hub.industrial
Msdm hub.industrialMsdm hub.industrial
Msdm hub.industrial
 
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
7.hbl,clara monalisa, prof.dr.hapzi ali, cma , hukum perburuhan ,universitas ...
 
Sekilas Tentang Hubungan Industrial
Sekilas Tentang Hubungan IndustrialSekilas Tentang Hubungan Industrial
Sekilas Tentang Hubungan Industrial
 
Hubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaanHubungan ketenagakerjaan
Hubungan ketenagakerjaan
 

Ähnlich wie Hukum Perburuhan

Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxBrian801227
 
PPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdf
PPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdfPPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdf
PPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdfmuhammadhaidar29
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...megiirianti083
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Affiah Jannah
 
Uu13
Uu13Uu13
Uu13nidwe
 
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang KetenagakerjaaUuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaasyiah kuala
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...WennaSustiany
 
Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003soeryadie
 
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 KetenagakerjaanUU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 Ketenagakerjaanrudhysikumbang
 
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.pptUmmuFaizah4
 
2 uu 13-2003-ketenagakerjaan
2 uu 13-2003-ketenagakerjaan2 uu 13-2003-ketenagakerjaan
2 uu 13-2003-ketenagakerjaanqyef
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...febrysaragih
 
Uu 2003 13
Uu 2003 13Uu 2003 13
Uu 2003 13acune
 
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxPPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxaciambarwati
 
Uu no 13_2003
Uu no 13_2003Uu no 13_2003
Uu no 13_2003gob3l
 
Uu no 13_2003 tenagakerja
Uu no 13_2003 tenagakerjaUu no 13_2003 tenagakerja
Uu no 13_2003 tenagakerjaDwi Widya
 
Uu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaan
Uu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaanUu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaan
Uu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaanIswandi Iswandi
 
Uu no 13_2003 tentang Ketenagakerjaan
Uu no 13_2003 tentang KetenagakerjaanUu no 13_2003 tentang Ketenagakerjaan
Uu no 13_2003 tentang KetenagakerjaanM Harry Fathur Rahman
 

Ähnlich wie Hukum Perburuhan (20)

Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptxSosialisasi dan Konsolidasi.pptx
Sosialisasi dan Konsolidasi.pptx
 
PPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdf
PPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdfPPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdf
PPT HUKUM BISNIS_ KETENAGAKERJAAN.pdf
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu bu...
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, hukum perburuhan, universitas mercu buana, 2018...
 
Uu13
Uu13Uu13
Uu13
 
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang KetenagakerjaaUuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
Uuno13tahun2003tentang Ketenagakerjaa
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, hukum pe...
 
Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003Uu13 Thn 2003
Uu13 Thn 2003
 
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 KetenagakerjaanUU 13/2003 Ketenagakerjaan
UU 13/2003 Ketenagakerjaan
 
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
349046872-Hubungan-invgjvdustrial-ppt.ppt
 
2 uu 13-2003-ketenagakerjaan
2 uu 13-2003-ketenagakerjaan2 uu 13-2003-ketenagakerjaan
2 uu 13-2003-ketenagakerjaan
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBURUHAN,UNIVERSITAS MERCU BUA...
 
UU_13_2003 (1).pdf
UU_13_2003 (1).pdfUU_13_2003 (1).pdf
UU_13_2003 (1).pdf
 
Uu 2003 13
Uu 2003 13Uu 2003 13
Uu 2003 13
 
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptxPPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
PPT HUKBIS KEL 5 HUKUM TENAGA KERJA.pptx
 
Uu no 13_2003
Uu no 13_2003Uu no 13_2003
Uu no 13_2003
 
Uu no 13_2003 tenagakerja
Uu no 13_2003 tenagakerjaUu no 13_2003 tenagakerja
Uu no 13_2003 tenagakerja
 
Uu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaan
Uu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaanUu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaan
Uu no 13 tahun 2003 ketenagakerjaan
 
Undang undang
Undang undangUndang undang
Undang undang
 
Uu no 13_2003 tentang Ketenagakerjaan
Uu no 13_2003 tentang KetenagakerjaanUu no 13_2003 tentang Ketenagakerjaan
Uu no 13_2003 tentang Ketenagakerjaan
 

Mehr von WennaSustiany

Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryWennaSustiany
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7WennaSustiany
 
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalah
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalahTm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalah
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalahWennaSustiany
 
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 6, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryWennaSustiany
 
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6WennaSustiany
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahTm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahWennaSustiany
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 5, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryWennaSustiany
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5WennaSustiany
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...WennaSustiany
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summary
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summaryTm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summary
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summaryWennaSustiany
 
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...WennaSustiany
 
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalahTm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalahWennaSustiany
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3WennaSustiany
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...WennaSustiany
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...WennaSustiany
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...WennaSustiany
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryTm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryWennaSustiany
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...WennaSustiany
 
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...WennaSustiany
 

Mehr von WennaSustiany (19)

Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 7, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
 
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalah
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalahTm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalah
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, makalah
 
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 6, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
 
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6
Tm 6, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 6
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahTm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summaryTm 5, 4, hbl, wenna sustiany,  hapzi ali, power point, executive summary
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 5
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summary
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summaryTm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summary
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,power point, executive summary
 
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
 
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalahTm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, moratorium hutang , makalah
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 3
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , mak...
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, alternatif resolusi sangketa atau re...
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summaryTm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, power point, executive summary
 
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
Tm 2, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, alternat...
 
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, pengenalan hukum dan definisi hukum secara...
 

Kürzlich hochgeladen

KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docEnaNorazlina
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024idmpo grup
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaidmpo grup
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 

Kürzlich hochgeladen (14)

KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.docKERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
KERTAS KERJA MINGGU BAHASA MELAYU SEKOLAH RENDAH.doc
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024IDMPO Link slot online  kamboja terbaru 2024
IDMPO Link slot online kamboja terbaru 2024
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdekaBAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
BAB 2 BARISAN DAN DERET kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 

Hukum Perburuhan

  • 1. Modul Perkuliahan Dosen Pengampu Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM Hukum Bisnis Dan Lingkungan Pokok Bahasan : Hukum Perburuhan Abstrack Kompetensi Materi ini membahas tentang Hukum Perburuhan Mampu memahami dan Mendefinisikan Tentang Hukum Perburuhan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh : Ekonomi Akuntansi 7 WENNA SUSTIANY 43216010062
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini, Shalawat dan salam tidak lupa saya sampaikan kepangkuan baginda Rasullulah SAW yang telah membawa risalah untuk umat manusia Adapun Makalah yang saya tulis adalah membahas “Hukum Perburuhan” Tidak lupa saya sampaikan terima kasih atas semua batuan dan bimbingan dari dosen bidang studi, Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, CMA, MM, MPM saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada teman-teman dari hasil makalah ini dari berbagai sumber baik internet atau memakai bahasa saya sendiri. Oleh karena itu, saya harap makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Jakarta, 18 April 2019 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di negara-negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi, dari angka resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan setengah pengangguran yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya penganggurandan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluaarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapt mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang. Hukum ketenagakerjaan adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan hukum antara pekerja atau organisasi pekerja dengan majikan atau pengusaha atau organisasi majikan dan pemerintah, termasuk di dalamnya adalah proses-proses dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan untuk merealisasikan hubungan tersebut menjadi kenyataan. Menurut Moolenar hukum ketenagakerjaan adalah bagian dari hukum yang berlaku yang pada pokonya mengatur hubungan antara tenagakerja dan pengusaha, antara tenaga kerja dengan tenaga kerja, dan antara tenaga kerja dengan pengusaha. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah sebgai berikut : 1. Apa pengertian dari ketenagakerjaan dan tenaga kerja? 2. Bagaimana hubungan kerja dan hubungan industrial dalam ketenagakerjaan? 3. Bagaimana menerapkan pengupahan dan kesejahteraan para tenaga kerja?
  • 4. 4. Mengapa terjadi mogok kerja dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Lock Out? 5. Bagaimana cara menyelesaikan perselisihan perburuhan? 6. Apa sanksi-sanksi yang akan diberikan kepada orang yang berbuat kesalahan dalam perusahaan? C. TUJUAN Berdasarkan permasalahan diatas, yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui arti dari ketenagakerjaan dan tenaga kerja. 2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan kerja dan hubungan industrial dalam ketenagakerjaan. 3. Untuk mengetahui bagaimana menerapkan sistem pengupahan dan kersejahteraan para tenaga kerja. 4. Untuk mengetahui alasan terjadinya mogok kerja dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Lock Out. 5. Untuk mengetahui cara menyelesaikan perselisihan perburuhan. 6. Untuk mengetahui apa saja sanksi-sanksi yang akan diberikan oleh pelanggar hukum yang berbuat kesalahan didalam perusahaan.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HUKUM PERBURUHAN Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap laki-laki atau perempuan yang sedang dan atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Selanjutnya, yang dimaksud dengan pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan mendapat upah. Sedangkan yang di maksud dengan upah disini adalah hak pekerja yang di terima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, di tetapkan atau akan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja maupun keluarganya. Hubungan yang mengatur sektor ketenagakerjaan ini disebut dengan hukum ketenaga kerjaan atau hukum perburuhan. Yang dimaksud dengan hukum perburuhan adalah ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan kerja dengan mana terdapat pekerjaan yang dilakukan oleh pihak buruh (tenaga kerja) kepada pihak majikan (pengusaha) sebagai atasannya, dengan menerima upah. Di samping itu, yang dimaksud dengan pengusaha adalah : 1. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri. 2. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya.
  • 6. 3. Orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan yang berkedudukan bukan diluar wilayah Indonesia. Perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan memberlakukan prinsip- prinsip yuridis sebagai berikut : 1. Landasan, asas, dan tujuan pembangunan ketenaga kerjaan yang baik. 2. Kesempatan dan pemberlakuan yang sama. 3. Perencanaan dan informasi ketenagakerjaan sebagai dasar mengatur kebijakan. 4. Pembinaan hubungan industrial sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 5. Pembinaan kelembagaan dan sarana hubungan industrial, seperti lembaga Tripartit, Bipartit, kesepakatan kerja bersama dan lain-lain. 6. Perlindungan tenaga kerja. 7. Pelatihan kerja. 8. Pelayanan penempatan tenaga kerja. 9. Pembinaan dan perlindungan tenaga kerja. 10. Pengawasan ketenagakerjaan. B. HUBUNGAN KERJA Hubungan kerja ada yang merupakan hubungan kerja sektor formal dan hubungan kerja sektor informal. Hubungan kerja sektor formal adalah hubungan kerja yang terjalin antara pengusaha dan pekerja berdasarkan perjanjian kerja, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang mengandung adanya unsur kepercayaan, upah dan perintah. Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan kerja sektor informal adalah hubungan kerja yang terjalin antara pekerja dan orang perorangan atau beberapa orang yang melakukan usaha bersama yang tidak berbadan hukum atas dasar
  • 7. saling percaya dan sepakat dengan menerima upah dan atau imbalan atau bagi hasil. Hubungan kerja didasari atas suatu perjanjian kerja antara majikan dan buruh, baik perjanjian kerja lisan ataupun perjanjian kerja tertulis. Perjanjian kerja dibuat berlandaskan kepada prinsip-prinsip sebagai berikut : Ø Kemauan bebas dari kedua belah pihak. Ø Kemampuan atau kecakapan kedua belah pihak. Ø Adanya pekerjaan yang diperjanjikan. Ø Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan atau tertulis, baik untuk waktu tertantu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu harus dibuat secara tertulis. Perjanjian kerja berakhir manakala : 1. Pekerja meninggal dunia. 2. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja. 3. Adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 4. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja. 5. Keadaan memaksa. Di samping itu, yang dimaksud dengan “Perselisihan Hubungan Kerja” adalah perselisihan yang disebabkan oleh ketidaksepahaman antara pengusaha dan pekerja mengenai pelaksanaan hubungan kerja.
  • 8. C. HUBUNGAN INDUSTRIAL Hubungan industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang atau jasa yang meliputi pengusaha, pekerja dan pemerintah. Hubungan industrial yang yang sesuai dengan keadaan di Indonesia disebut dengan Hubungan Industrial Pancasila. Hubungan indutrial meliputi pokok-pokok kerja sama sebagai berikut : · Kerja sama produksi (partner in production). · Kerja sama keuntungan (partner in profit). · Kerja sama dalam tanggung jawab (partner in responsibility). Hubungan industrial dilaksanakan dengan menggunakan sarana industrial sebagai berikut : · Serikat pekerja. · Organisasi pengusaha. · Lembaga kerja sama bipartit. · Lembaga kerja sama tripartit. · Peraturan perusahaan. · Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). · Penyelesaian perselisihan industrial. Lembaga kerja sama bipartit adalah forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah hubungan industrial di perusahaan yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha dan unsur pekerja. Sedangkan yang dimaksud dengan Lembaga Tripartit adalah forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah tentang masalah hubungan industrial di perusahaan yang anggotanya terdiri dari unsur pengusaha, pekerja dan pemerintah.
  • 9. Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja serta tata tertib perusahaan. Kecuali yang telah memiliki kesepakatan kerja bersama, maka setiap perusahaan wajib memiliki peraturan perusahaan yang disahkan oleh menteri yang berwenang. Peraturan perusahaan minimal memuat hal-hal sebagai berikut: · Hak dan kewajiban pengusaha. · Hak dan kewajiban pekerja. · Syarat kerja. · Tata tertib perusahaan. · Jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan. Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Collective Labor Agreement adalah hasil dari suatu perundingan yang diselenggarakan oleh serikat pekerja atau gabungan serikat pekerja dengan pengusaha atau gabungan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, untuk mengatur dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak. Masa berlakunya kesepakatan kerja bersama adalah maksimum 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk paling lama 1 (satu) tahun. Suatu kesepakatan kerja bersama berisikan antara lain hal-hal sebagai berikut : · Hak dan kewajiban pengusaha. · Hak dan kewajiban pekerja dan serikat pekerja. · Tata tertib perusahaan. · Jangka waktu berlakunya kesepakatan kerja bersama. · Tanggal mulai berlakunya kesepakatan kerja bersama. Sedangkan yang dimaksud dengan serikat pekerja adalah organisasi pekerja yang bersifat mandiri, demokratis, bebas dan bertanggung jawab yang dibentuk dari,
  • 10. oleh, dan untuk pekerja guna memperjuangkan hak dan kepentingan kaum pekerja dan keluarganya. Serikat pekerja berhak untuk : 1. Melakukan perundingan dalam pembuatan kesepakatan kerja bersama. 2. Sebagai pihak dalam penyelesaian perselisihan industrial. Setiap pekerja berhak untuk membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja. D. PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA Ukuran filosofis dari pengupahan adalah bahwa setiap pekerja tanpa memperbedakan jenis kelamin berhak untuk memperoleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan. Karena itu, besarnya upah haruslah layak dan sekali-kali tidak boleh di bawah besarnya upah minimum yang di tetapkan oleh pemerintah per wilayah. Namun demikian, selain dari kewajiban upah minimum, perlindungan pekerja dalam bidang pengupahan dilakukan dengan jalan sebagai berikut : · Kebijaksanaan upah minimum seperti telah disebutkan. · Kebijaksanaan upah kerja lembur. · Upah tidak masuk kerja karena sakit. · Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya. · Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya. Dalam hal perusahaan pailit atau dilikuidasi, maka upah pekerja merupakan hutang yang didahulukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam menetapkan kebijakan pengupahan nasional, dibentuklah Dewan Pengupahan Tingkat Nasional dan Tingkat Daerah, yang anggotanya terdiri atas wakil-wakil dari pemerintah, organisasi pengusaha, serikat pekerja, perguruan tinggi dan pakar.
  • 11. Pada prinsipnya, upah dibayar sebagai imbalan dari prestasi kerja dari pihak pekerja. Karena itu, pada prinsipnya upah tidak dibayar jika pekerja tidak melaakukan pekerjaan. Akan tetapi, pengusaha wajib membayar upah menurut tata cara yang diatur oleh perundang-undangan, meskipun terjadi hal-hal sebagai berikut : · Pekerja sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan. · Pekerja tidak masuk kerja karena berhalangan. · Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban kepada negara. · Pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban agamanya. · Pekerja bersedia melakukan pekerjaan, tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun karena halangan yang dialami pengusaha. · Pekerja melaksanakan hak istirahat dan cuti. · Pekerja melaksanakan tugas organisasi pekerja atas persetujuan pengusaha. Selanjutnya, dalam hubungan dengan kesejahteraan pekerja, maka pengusaha diwajibkan oleh hukum untuk menyediakan fasilitas pekerjaan sesuai dengan kemampuan perusahaan, kedudukan dan kebutuhan pekerja. Di antara fasilitas yang diberikan kepada pekerja adalah sebagai berikut: · Fasilitas perumahan. · Fasilitas kendaraan. · Pemberian bonus. · Tunjangan Lebaran dan hari Natal, dan lain-lain bagi yang beragama lain. · Cuti tahunan, hamil, dan lain-lain.
  • 12. · Pembentukan koperasi karyawan. · Pendidikan dan pelatihan kerja . Jaminan sosial tenaga kerja. · Dan lain-lain. E. MOGOK KERJA Mogok kerja adalah tindakan pekerja secara bersama-sama menghentikan atau memperlambat pekerjaan sebagai akibat gagalnya perundingan penyelesaian perselisihan industrial yang dilakukan, agar pengusaha memenuhi tuntutan pekerja. Mogok kerja adalah hak dari pekerja dan hanya dapat dilakukan di perusahaan yang bersangkutan, yang harus diberitahukan secara tertulis kepada pengusaha dan instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. Pemberitahuan tertulis tersebut dilakukan dalam waktu minimal 24 jam sebelum tindakan mogok dan harus ditandatangani oleh pengurus serikat pekerja dan wakil pekerja. F. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) DAN LOCK OUT Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha. Pemutusan hubungan kerja hanya dapat dilakukan oleh pengusaha setelah segala daya upaya untuk menghindarinya ternyata gagal. Pemutusan hubungan kerja haruslah dimusyawarahkan dengan oleh pengusaha kepada serikat pekerja atau dengan pekerja yang bersangkutan apabila pekerja belum menjadi anggota serikat pekerja. Pemutusan hubungan kerja tidak dapat dilakukan (dilarang) dalam hal-hal sebagai berikut : · Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus.
  • 13. · Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena memenuhi kewajiban terhadap negara. · Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya. · Pekerja menikah, hamil, melahirkan, atau gugur kandungan. · Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerja lainnya di dalam suatu perusahaan, kecuali hal tersebut telah diatur dalam peraturan perusahaan atau kesepakatan kerja bersama. · Pekerja mendirikan menjadi anggota dan/atau menjadi pengurus serikat pekerja. Sementara itu, mungkin juga terjadi suatu penutupan perusahaan dalam hubungan dengan perselisihan hubungan industrial ini. Penutupan perusahaan (lock out) adalah tindakan (hak) dari pengusaha untuk menghentikan sebagian atau seluruh kegiatan perusahaan sebagai akibat penyelesaian perselisihan industrialyang tidak mencapai kesepakatan, supaya pekerja tidak mengajukan tuntutan yang melampaui kewenangan perusahaan. Lock out tersebut hanya dapat dilakukan setelah pihak pengusaha memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada serikat pekerja dan/atau wakil pekerja dan instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan. G. KESELAMATAN DAN PERLINDUNGAN KERJA Untuk menjaga keselamatan dan perlindungan kerja, perundang- undanagan di bidang ketenagakerjaan mengharuskan pengusaha memperhatikan rambu-rambu hukum sabagai berikut : 1. Dilarang mempekerjakan anak, kecuali karena alasan-alasan tertentu terpaksa dilakukan. Anak adalah orang yang masih berumur kurang dari 15 (lima belas) tahun. 2. Bagi anak-anak yang dipekerjakan karena terpaksa disebabkan alasan-alasan tertentu tersebut wajib diberikan perlindungan khusus.
  • 14. 3. Dilarang mempekerjakan orang muda untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu atau pekerjaan-pekerjaan dengan situasi tertentu. Orang muda adalah orang (laki- laki atau perempuan) berumur antara 15 sampai dengan 18 tahun. 4. Dilarang mempekerjakan orang perempuan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu atau pekerjaan-pekerjaan dengan situasi tertentu atau pada waktu tertentu seperti malam hari kecuali dengan izin khusus. 5. Pengusaha wajib mengikuti ketentuan jam kerja dan lembur. 6. Pekerja berhak mendapat waktu istirahat kerja, cuti tahunan dan cuti hamil. 7. Pekerja wanita tidak diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid. 8. Dilarang mempekerjakan orang pada hari libur resmi, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memerlukan pekerjaan terus-menerus. H. PERSELISIHAN PERBURUHAN Yang dimaksud dengan perselisihan buruh adalah perselisihan mengenai subjek-subjek sebagai berikut: 1. Pelaksanaan syarat-syarat kerja di perusahaan. 2. Pelaksanaan norma kerja di perusahaan. 3. Hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja. 4. Kondisi kerja di perusahaan. Apabila terjadi perselisihan perburuhan, maka para pihak yang berselisih dapat menempuh jalu-jalur sebagai berikut : Tahap I : Melakukan musyawarah untuk mufakat. Tahap II : Jika tidak tercapai musyawarah, para pihak dapat menempuh jalur-jalur sebagai berikut : 1. Julur Pengadilan.
  • 15. 2. Jalur Luar pengadilan. Apabila yang ditempuh adalah jalur luar pengadilan, maka tersedia alternatif- alternatif sebagai berikut : 1. Arbitrase, yang anggotanya ditunjuk oleh pihak yang berselisih. 2. Mediasi. Dilakukan atas permintaan salah satu atau kedua belah pihak yang berselisih. Proses mediasi ini menghasilkan suatu persetujuan bersama (yang dibuat oleh mediator), persetujuan mana ditandatangani oleh pihak yang berselisih dan mediator. 3. Apabila penyelesaian perselihan tidak dapat diselesaikan melalui lembaga mediasi, maka dengan memberitahukan kepada pihak yang berselisih, pihak mediator segera melimpahkan perselisihan tersebut kepada Lembaga Penyelesaian Perselisihan Industrial, yang dahulunya berbentuk Panitia Penyelesaian Perburuhan Pusat (P4P). Lembaga penyesaian perselisihan industrial adalah lembaga yang bertugas untuk menyelesaikan perselisihan industrial atau lembaga peradilan di bidang ketenagakerjaan. Perselisihan industrial adalah perselisihan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja atau serikat pekerja karena tidak adanya persesuaian paham mengenai pelaksanaan syarat-syarat kerja, pelaksanaan norma kerja, hubungan kerja dan atau kondisi kerja. I. PENYIDIKAN, PEMIDANAAN DAN SANKSI-SANKSI Hukum menyediakan sanksi-sanksi atas pelanggaran ketentuan di bidang ketenagakerjaan. Sanksi pidana penjara dan denda dapat dijatuhkan kepada pelanggaran-pelanggaran ketentuan tertentu, yang besarnya hukuman bergantung kepada jenis pelanggaran yang dilakukan. Dalam penjatuhan sanksi pidana ini, proses penyidikan dilakukan selain oleh penyidik pejabat Polisi Republik Indonesia, juga dapat dilakukan oleh pejabat pegawai negeri sipil tertentu dilingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan yang diberi wewenang khusus untuk itu, dan dapat menjalankan tugasnya sebagai penyidik sebagimana dimaksud dalam KUHAP.
  • 16. Selain dari sanksi pidana, tersedia juga sanksi-sanksi perdata, seperti ganti rugi jika memang ada kerugian perdata menuruti prosedur gugatan perdata biasa, atau prosedur-prosedur alternatif. Selanjutnya, terdapat juga sanksi administrasi bagi para pelanggar hukum ketenagakerjaan. Sanksi-sanksi administrasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Teguran. 2. Peringatan tertulis. 3. Denda. 4. Pembatasan kegiatan usaha. 5. Pembekuan kegiatan usaha. 6. Pembatalan persetujuan. 7. Pembatalan pendaftaran. 8. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi. 9. Pencabutan izin.
  • 17. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Di dalam Persepektif islam itu sendiri juga menyinggung tentang hukum ketenagakerjaan atau perburuhan. Sudah seharusnya buruh diperlakukan secara manusiawi dengan diberi hak untuk hidup secara layak, bukan malah ditindas. Islam berpandangan bahwa modal tidak dapat menghasilkan laba tanpa adanya seorang pekerja (buruh). Hubungan yang mengatur sektor ketenagakerjaan ini disebut dengan hukum ketenaga kerjaan atau hukum perburuhan. Yang dimaksud dengan hukum perburuhan adalah ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan kerja dengan mana terdapat pekerjaan yang dilakukan oleh pihak buruh (tenaga kerja) kepada pihak majikan (pengusaha) sebagai atasannya. B. SARAN Berkembangnya hukum perburuhan diawali adanya campur tangan penguasa (pemerintah) terhadap perjanjian yang dibuat oleh buruh dan majikan. Tujuannya adalah untuk melindungi buruh yang ekonominya lemah. Sebelum ada perjanjian tersebut dari pemerintah perjanjian seorang buruh dengan majikan adalah perjanjian biasa.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Adzani. Risa Danna. 2016. https://risadannaadzani.blogspot.com/2016/05/makalah-tentang-perburuhan- dan.html. (Kamis, 18 April 2019. Jam 07.30) Irawan. Linda. 2012. https://lindairawan05.blogspot.com/2012/06/makalah- ketenagakerjaan-dan-perburuhan.html. (Kamis, 18 April 2019. Jam 09.10)