1. KONSENTRASI : MANAJEMEN PENDIDIKAN
POLITIK ORGANISASI
DAN PERILAKU
POLITIK
13.4 What is organizational politics, and when is
political behavior
most likely to occur?
Mata Kuliah : Kepemimpinan Strategis
4. • Politik berasal dari bahasa Yunani “politeia” yang
berarti kiat memimpin kota (polis).
• Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut
berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan
urusan masyarakat.
• Menurut Arsitoteles, politik adalah usaha warga negara
dalam mencapai kebaikan bersama atau kepentingan
umum.
• Politik juga dapat diartikan sebagai proses
pembentukan kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara.
Pendahuluan
5. Politik Organisasi
Politik organisasi dapat dipandang
sebagai aktivitas individu itu sendiri yang
ditujukan untuk mempromosikan
kepentingannya sendiri.
Sementara politik umumnya dipandang
negatif, penting untuk dicatat bahwa
definisi ini tidak berarti bahwa promosi
kepentingan pribadi diperlukan.
Pemimpin harus mampu
mempromosikan gagasannya sendiri
dan mempengaruhi orang lain melalui
kebijakan organisasi (Colquitt, J.,
LePine, J., & Wesson, 2015).
6. Kemampuan berjejaring adalah kecakapan dalam
mengidentifikasi dan mengembangkan kontak yang beragam.
Kecerdasan sosial adalah kecenderungan
untuk mengamati orang lain dan secara akurat
menafsirkan perilaku mereka.
Pengaruh interpersonal melibatkan gaya pribadi yang
sederhana dan meyakinkan yang cukup fleksibel untuk
beradaptasi dengan situasi yang berbeda.
Keterampilan politik adalah kemampuan secara efektif
untuk memahami orang lain di tempat kerja dan
menggunakan pengetahuan itu untuk mempengaruhi
orang lain dengan cara yang meningkatkan tujuan pribadi
dan/atau organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa ada
empat dimensi keterampilan politik.
Ketulusan yang tampak melibatkan tampil kepada orang lain
untuk memiliki tingkat kejujuran dan keaslian yang tinggi.
7. Individu yang menunjukkan jenis
keterampilan ini memiliki
peringkat kinerja tugas dan
perilaku anggota organisasi yang
lebih tinggi dari orang lain,
terutama ketika persyaratan
sosial pekerjaan tinggi.
Meskipun politik organisasi dapat
memberikan hasil yang positif,
persepsi orang tentang politik
umumnya negatif. Persepsi ini
tentu dapat dimengerti, karena
setiap kali seseorang bertindak
dengan sikap mementingkan diri
sendiri, itu berpotensi merugikan
orang lain.
8. PERILAKU POLITIK
merupakan kegiatan yang tidak dipandang sebagai bagian dari peran formal
seseorang di dalam organisasi, tetapi yang memengaruhi, atau berusaha
memengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi.
Perilaku politik berada di luar persyaratan kerja tertentu dari seseorang. Perilaku itu mensyaratkan suatu upaya
untuk menggunakan landasan kekuasaan seseorang. Serta mencakup berbagai upaya untuk memengaruhi
tujuan, kriteria, atau proses-proses yang digunakan dalam pengambilan keputusan ketika kita menyatakan
bahwa politik terkait dengan “distribusi keuntungan dan kerugian di dalam organisasi”.
9. (illegitimate political behavior)
Perilaku politik yang tidak sah
merupakan perilaku politik yang menyimpang dari atauran main
yang telah ditentukan. Kegiatan yang tidak sah tersebut meliputi:
sabotase, melaporkan kesalahan, dan protes-protes simbolis
seperti mengenakan pakaian nyeleneh atau bros tanda protes,
dan beberapa karyawan yang secara serentak berpura-pura
sakit agar tidak perlu masuk kerja.
Perilaku politik yang sah
(legitimate political behavior)
mengacu pada politik sehari-hari yang wajar/ normal.
Misalnya: menyampaikan keluhan kepada penyelia,
memotong rantai komando, membangun koalisi,
menentang kebijakan atau keputusan organisasi lewat
pemogokan atau dengan terlalu berpegang ketat pada
ketentuan yang ada, dan menjalin hubungan keluar
organisasi melalui kegiatan profesi.
Perilaku
Politik
10. Perilaku berpolitik (political
behavior) terdiri dari aktivitas
yang tidak dipersyaratkan sebagai
bagian dari peranan formal
seseorang dalam organisasi tetapi
yang memengaruhi,atau berupaya
untuk memengaruhi, distribusi
keuntungan dan kerugian di dalam
organisasi.
Contoh dari politik organisasi misalnya menahan
informasi yang sangat penting dari parapengambil
keputusan, bergabung dengan koalisi, pemberi
informasi, menyebarkan rumor, membocorkan
informasi yang bersifat rahasia kepada media, dan
melobi atas kepentinganatau terhadap individu
tertentu atau alternatif keputusan.
11. 3 4
1 2
Ketika ada perubahan kebijakan yang signifikan, baik di
tingkat lokal, nasional, atau internasional, orang
cenderung terlibat dalam aktivitas politik untuk
mempengaruhi kebijakan tersebut.
3. Perubahan kebijakan
Saat pemilihan umum atau
kampanye politik, orang cenderung
lebih aktif secara politik, baik dalam
memilih, memberikan dukungan,
atau berpartisipasi dalam
kampanye.
1. Pemilihan umum
Krisis politik atau sosial seperti
demonstrasi besar-besaran,
kekerasan politik, atau bencana
alam sering kali memicu
peningkatan perilaku politik.
2. Krisis politik atau sosial
Perubahan sosial seperti isu
gender, ras, atau lingkungan hidup
juga dapat memicu perilaku politik
yang aktif.
4. Perubahan sosial
Perilaku politik dapat terjadi kapan saja tergantung pada situasi dan konteks politik yang ada.
Namun, beberapa periode atau kejadian tertentu cenderung memicu perilaku politik yang lebih
aktif atau meningkat. Beberapa contohnya adalah:
12. Namun, meskipun situasi dan
konteks tertentu dapat memicu
perilaku politik yang lebih aktif,
penting untuk diingat bahwa
partisipasi politik seharusnya
bukan hanya terjadi pada saat-
saat tertentu saja, melainkan
harus menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari untuk
memastikan pemerintahan
yang baik dan demokratis.