1. PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN ETOS KERJA GURU TERHADAP
EVEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR
NRAJI 2 KELAS V KECAMATAN PURWODADI
KABUPATEN GROBOGAN
Disusun Oleh :
NAMA :RIRIN ERNAWATI
NIRM :11/X/33 2.5/1.533
NO POKOK :0210
PRODI :MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM GROBOGAN
(STAIG)
TAHUN 2014
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyusun proposal skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pemahaman
Pelajaran Pai Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inside Outside Circle
Pada Siswa Kelas Vii Smp Tahun Pelajaran 2012/2013 (Studi di SMPN 1
Jawilan).
Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat
Penyusunan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Program
S1 Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA)
Kubang – Petir – Serang dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak
terkait untuk dilanjutkan kebentuk skripsi.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini, oleh
karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan
demi hasil penelitian yang lebih baik.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas akademika
Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) yang senantiasa
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Kubang, Juni 2012
Penyusun,
______________
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………..
iii
A. Latar Belakang Masalah
……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah
………………………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian
……………………………………………………………………. 4
D. Kerangka Pemikiran
…………………………………………………………………. 5
E. Hipoptesis Penelitian
………………………………………………………………….. 8
F. Sistematika Penelitian
………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………. 17
4. PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN
OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN PAI
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu ilmu pengetahuan
yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam (PAI)
merupakan berisikan tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar
memiliki pribadi yang soleh atau solehah. Dengan adanya tuntutan inilah pendidik
harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu
Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berakibat pada peningkatan mutu pendidikan. Adanya
berbagai jenis hambatan dalam diri guru maupun siswa, proses belajar mengajar
sering tidak efektif dan tidak efisien.[1]
Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam
peningkatan kualitas belajar mengajar. Apabila pembelajaran menyenangkan
dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Dalam hal ini guru harus dapat memfasilitasi siswa agar dapat
meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam
belajar sehingga tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat
tercapai.
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selalu dipandang sebagai pelajaran yang
sangat sulit, sehingga kurang diminati oleh banyak siswa. Pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) yang diperoleh siswa selalu monoton dan disajikan kurang
menarik oleh guru. Dalam pembelajaran konvensional siswa selalu mengantuk
dan perhatiannya kurang karena membosankan, sehingga pemahaman belajar
menurun.
5. Penggunaan Metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang
dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang biasanya menggunakan
metode konvensional memang sudah membuat siswa aktif, namun kurang dapat
mengembangkan keterampilan sosial siswa yang kelak dapat berguna dalam
kehidupan sosial.
Upaya peningkatan pemahaman belajar sangatlah tidak mudah, karena
pembelajaran konvensional sekarang ini kurang cocok lagi untuk mentransfer
ilmu ke peserta didik. Jadi perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat menarik
bagi siswa untuk belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). dalam pembelajaran,
stategi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk
meningkatkan pemahaman belajar.
Salah satu Metode pembelajaran yang menuntut aktivitas siswa adalah
pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif selain membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit juga berguna untuk membantu siswa
menumbuhkan keterampilan kerjasama dalam kelompoknya dan melatih siswa
dalam berpikir kritis sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran yang disampaikan dapat meningkat.
Hal lain yang penting dalam pembelajaran kooperatif adalah dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa dan sikap yang positif, menambah motivasi belajar dan rasa
percaya diri bagi siswa, menambah rasa senang berada di sekolah dan rasa sayang
terhadap teman-teman sekelasnya.
Metode Inside-Outside Circle adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif.
Dalam metode ini siswa dituntut untuk bekerja kelompok, sehingga dapat
memperkuat hubungan antar individu. Selain itu metode pendekatan ini
memerlukan ketrampilan berkomunikasi dan proses kelompok yang baik.[2]
Selain pemilihan strategi yang tepat, hal lain yang dapat mempengaruhi
pemahaman belajar adalah aktivitas belajar siswa. Siswa yang aktivitas belajarnya
tinggi akan lebih cepat dalam bertindak untuk melakukan hal-hal yang dapat
meningkatkan pemahaman belajar siswa. Dan sebaliknya, siswa yang aktivitas
belajarnya rendah merasa malas untuk belajar.
Untuk siswa kelas VII SMP semester 1 pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) akan lebih efektif bila disampaikan melalui strategi yang tepat. Dalam hal
ini, metode pembelajaran Inside-Outside Circlesangatlah tepat untuk
pembelajaran. Pada pembelajarn Inside-Outside Circlesiswa dalam kelas dibagi
dalam 2 kelompok besar. Tiap-tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok
lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar.
Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan
judul ”PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE
6. DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA
MATA PELAJARAN PAI” (Studi di SMPN 1 Jawilan).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan
permasalahn sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circle di
SMPN 1 Jawilan?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1
Jawilan?
3. Bagaimana penggunaan model pembelajaran Inside-Outside Circle dan
aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa pada mata
pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside
Circletehadap pemahaman belajar siswa di SMPN 1 Jawilan.
2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman
belajar siswa.
3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Inside-Outside
Circledan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar.
D. Kerangka Pemikiran
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar
memahami ajaran Islam (knowing), terampil melakukan ajaran Islam (doing), dan
melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (being). Adapun tujuan
pendidikan agama Islam di sekolah umum adalah untuk meningkatkan
pemahaman, keterampilan melakukan, dan pengamalan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pendidikan agama Islam di sekolah ialah
keberagamaan, yaitu menjadi muslim yang sebenarnya. Keberagamaan inilah
yang selama ini kurang di perhatikan.
Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-
sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia,
upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata
beribadah kepada Allah.[3]
Ahli lain juga menyebutkan bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses
penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan
bertakwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia
7. dengan selalu memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat
dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa
(termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya).[4]
Mengingat begitu pentingnya pemahaman akan materi pendidikan agama Islam,
maka tingkat pemahaman siswa harus menjadi prioritas diantara mata pelajaran
lain. Maka dari itu tenaga pendidik harus mampu menentukan metode
pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam ini.
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan
pembelajaran, yang pada dasarnya metode mengajar ini merupakan teknik yang
digunakan di dalam melakukan interaksi dengan siswa disaat proses kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
Ada bebarapa prinsip yang ahrus kita perhatikan dalam pengguanaan metode
mengajar, terutama yang berkaitan langsung dengan faktor perkembangan
kemampuan siswa, diantaranya :
1. Harus dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi
pelajaran, atau yang biasa deseburt dengan curriosity.
2. Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk berekspresi
dalam aspek seni yang kreatif.
3. Metode mengajar harus dapat memungkinkan siswa belajar untuk
memecahkan masalah.
4. Memungkinkan siswa untuk selalu menguji kebenaran akan sesuatu, atau
disebut sikap skeptis.
5. Metode mengajar harus dapat membuat siswa untuk melakukan penemuan
terhadap suatu topik atau berinkuiri.
6. Harus memungkinkan siswa untuk menyimak.
7. Independent study, memungkinkan siswa untuk mampu belajar secara
mandiri .
8. Cooperatif learning, metode harus dapat memungkinkan siswa untuk
belajar secara kelompok.
9. Harus dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar.
Berdasarkan beberapa prinsip penggunaan metode mengajar diatas, maka peneliti
memilih metode inside outside circle ini. Inside outside circle adalah mode
pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan,
1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan
pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separuh
dari sejumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya
lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan
berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkaran luar berputar
kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.
PENGGUNAAN MODEL
PEMAHAMAN SISWA
PADA MATA PELAJARAN
PAI
(VARIABEL Y)
8. E. Hipoptesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawan sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis yang dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya.[5]
Dari suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui jalan riset. Dengan
kata lain hipotesisi merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah
yang membutuhkan pembuktian atau diuji kebenarannya.
Dari gambaran diatas dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut :
H0 : Diduga dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan
model pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran
2012/2013
H1 : Diduga tidak dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan
menerapkan model pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp
tahun pelajaran 2012/2013
F. Sistematika Penelitian
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam lima bab, sebagai
berikut :
Bab I adalah Pendahuluan ; terdiri atas Latar Belakang Masalah,Identifikasi
Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
Bab II adalah Kajian Pustaka; terdiri atas Melafalkan Huruf Hijaiyah, Media
Lagu, dan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits.
PEMBELAJARAN INSIDE
DAN OUTSIDE CIRCLE
(VARIABEL X)
9. Bab III adalah Metode Penelitian; terdiri atas Pendekatan Penelitian, Kancah
Penelitian, Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian, Subyek
Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen
Pengumpulan data, Teknik Pengumpulan data, dan Analisis Data.
Bab IV adalah Hasil Dan Pembahasan Penelitian ; terdiri atas Deskripsi Hasil
Penelitian, dan Pembahasan.
Bab IV adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran; terdiri atas Kesimpulan, dan Saran-
saran.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta :
Grasindo.
Bahari, Abdullah dkk. 2000. Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung : Dwi Pasha
Press.
B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari http://store.cc.cc/
Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012
Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Ma’arif, Samsoel. 1993. Peran Pendidikan Moral dan Agama. Yogyakarta : Mitra
Pustaka.
Markus, Alim. 1995. Manajemen Pendidikan Sekolah Terbuka; Representasi
Sistem Pendidikan De-Birokratisasi. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Purwandaru, Setyawan, dan Esther Wahyudi Salim. Belajar Reaktif. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Rachmat Widodo. Model Pembelajaran Inside-Outside-Circle (Spencer Kagan).
Diakses dari http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/10/model-pembelajaran-24-
inside-outside-circle-spencer-kagan/. Pada tanggal 30 Mei 2012
Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press.
Shaleh, Abdul, Rahman, 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan Untuk
Bangsa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sukuco, Padmo. 2002. Penleitian Kualitatif : Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi.
Jakarta : Gunung Agung.
10. Suriah. N. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Bayu Media Publishing.
Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.
Bandung : Angkasa.
Starawaji. Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar. Diakses
dari http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-
islam-menurut-berbagai-pakar/ Pada tanggal 31 Mei 2012.
Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01
Press.cet 9.
Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen
Direktorat Tenaga Pendidikan.
Zuhaerini, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.
[1] Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1992. Hal.57.
[2] B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari
http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada
tanggal 30 Mei 2012. Pukul 13:00 wib.
[3] ibid
[4] Off cit
[5] Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01
Press.cet 9.