KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini, kasus penyalahgunaan narkoba meningkat dengan cepat di Indonesia.
Meskipun pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya penanggulangan
terhadap narkoba, namun kasus itu sangat sulit untuk dihentikan.
Mungkin juga karena pengaruh dari keluarga, misalnya kurang mendapat perhatian
dari orang tua, tidak ada komunikasi yang baik, dan tidak ada keteladanan. Atau mungkin
karena pengaruh dari orang lain seperti, tipu daya, bujukan dan paksaan orang, peredaran
narkoba yang banyak, pergaulan dengan lingkungan narkoba, salah informasi mengenai
narkoba dan pengawasan terhadap narkoba yang lemah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah :
1. Jelaskan Pengertian narkoba, psikotropika, dan zat aditif !
2. Jelaskan UU yang mengatur tentang Narkoba !
3. Jelaskan jenis-jenis narkoba
4. Bagaimana cara pemerintah dalam mengantisipasi bahaya narkoba khususnya di kalangan
remaja ?
5. Bagaimana cara merehabilitasi bahaya narkoba ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Agar dapat menjelaskan pengertian narkoba, psikotropika, dan zat adiktif.
2. Agar dapat menjelaskan UU yang mengatur tentang Narkoba.
3. Agar dapat mejelaskan jenis-jenis narkoba.
4. Agar dapat mengetahui cara pemerintah dalam mengantisipasi bahaya narkoba khususnya
di kalangan remaja.
5. Agar dapat mengetahui cara merehabilitasi bahaya narkoba.
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Narkoba
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
menghilangkan nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkoba atau obat bius
merupakan semua bahan obat yang mempunyai efek kerja, pada umumnya bersifat membius,
merangsang, ketagihan dan menimbulkan daya berkhayal.
B. Pengertian Psikotropika
Psikotropika adalah zat yang bekerja pada system syaraf pusat, yang dapat
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku, sehingga menyebabkan
ketergantungan. Jenis-jenis psikotropika, yaitu sabu-sabu, ekstasi, obat penenang (depresan),
pil BK, dan Valium. Obat penenang yang dibeli di jalanan dibuat secara illegal. Hal ini
berbahaya karena banyak kemungkinan pemakai telah menelan bahan-bahan lainnya.
C. Pengertian Zat Aditif
Bahan berbahaya/zat adiktif adalah bahan kimia mudah meledak, mudah terbakar,
dapat menimbulkan iritasi, luka dan nyeri, menimbulkan bahaya, karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, etiologic/biomedik. Jenis-jenis bahan berbahaya/zat adiktif, yaitu alkohol,
spiritus, bensin, lem, pelarut cat (thinner).
D. UU Tentang Narkotika
1. Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945
2. UU No.8 Tahun 1976 tentang Pengesahan Konversi Tunggal Narkotika 1961, beserta
Protokol yang mengubahnya (Lembaran Negara Tahun 1976 No.36, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3085)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495)
4. Undang-Undang No.7 Tahun 1997 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3673)
5. UU No.22 Tahun 1997 tentang pengertian Narkotika, Psikotropika, dan zat/bahan
adiktif.
E. Jenis-Jenis Narkoba
1. Morfin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan alkaloida
utama dari opium (C17H19NO3). Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna
3. putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan
disuntikkan.
2. Codeina
Codein termasuk garam turunan dari opium dan candu. Efek codein lebih lemah
daripada heroin dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual
dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
3. Heroin (putaw)
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan
jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini.
Heroin yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi
mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan
pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan
penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.
4. Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan
opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan
opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine
(Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat
ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis
opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat
tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane dan
apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah
disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine
(Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu
pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw,
etep, PT, putih.
5. Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan
suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.
6. Candu
Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah
yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini
dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah
diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan
candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif
yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman.
Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular,
tengkorak, burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara
dihisap.
F. Upaya Pemerintah Mengantisipasi Bahaya Narkoba
Upaya pemerintah dalam mengatasi bahaya narkoba, misalnya dukungan semua
pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi
keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur
tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no :
22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin
merajalela? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya
atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang
penyalahgunaan narkoba ini.
4. G. Cara Merehabilitasi Bahaya Narkoba
Penanggulangan pecandu narkoba dengan cara rehabilitasi, misalnya didirikan pusat-pusat
rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka
yang telah menderita ketergantungan.
a. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang
tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus
dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan ( Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim,
jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah.
Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine
kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar
dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar
dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat
dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di
perguruan tinggi.
b. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara
orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam
belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di
luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan
dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan
siswa SLTP dan SLTA.
c. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai
diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi
narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan
darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.
d. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah
booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya
apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa
orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang
pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu
melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi
tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba.
e. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman
dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu
mengingatkan tentang bahaya narkoba.
f. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memerangi
narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka solusi yang
ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak
mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada
semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah
dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama
yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu
komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.
5. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Narkoba adalah adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk.
2. Psikotropika adalah zat yang bekerja pada system syaraf pusat, yang dapat menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku, sehingga menyebabkan ketergantungan.
3. Zat adiktif adalah bahan kimia mudah meledak, mudah terbakar, dapat menimbulkan
iritasi.
B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini, penulis mengharapkan agar para pembaca
senantiasa menghindari pemakaian atau penyalahgunaan narkoba, waspadailah tempat dan
saat seperti; (1) pesta ulang tahun teman sekolah; (2) pesta perpisahan sekolah yang diadakan
di luar sekolah atau di luar kota; (3) acara study tour ke luar kota yang kurang mendapat
pengawasan dari guru; (4) tempat “gaul” seperti diskotik, mall, café, pub, dan karaoke.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa kiranya tidak menutup
kemungkinan terjadi berbagai kesalahan, oleh karena itu penulis pengharapkan kritikan dan
saran dari pihak pembaca yang bertujuan untuk penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.
6. MAKALAH PENJASKES
‘’ NARKOBA ‘’
DISUSUN OLEH :
NAMA : REZKI ANNISA
KELAS : X MIA 1
SMAN 1 RAHA
2014/2015
7. MAKALAH PENJASKES
‘’ NARKOBA ‘’
DISUSUN OLEH :
NAMA : NAFRAH AMALIA
KELAS : X MIA 2
SMAN 1 RAHA
2014/2015