SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
EKA WAHYULIANA
NOVIN C. ANASTHASYA
PUTRI NANDA AFIYAH
WAYAN SUDARSANA
PUPUT
Inventory (persediaan)
 Persediaan (inventory), dalam konteks produksi, dapat
diartikan sebagai sumber daya menganggur (idle resource).
Sumber daya menganggur ini belum digunakan karena
menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih
lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti
dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran
seperti dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan
konsumsi seperti pada sistem rumah tangga.
Chase mengemukakan bahwa persediaan adalah the stock of any
item or resource used in an organization. Stock disini dapat
berarti:
 Persediaan Bahan Mentah (Raw Materials)
 Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong
(Supplies)
 Persediaan Barang Dalam Proses (Work in
Process)
 Persediaan Komponen-komponen Rakitan
(Components Parts)
 Persediaan Barang Jadi (Finished Goods)
Biaya Pengadaan Persediaan
 Biaya pemesanan
 Harga barang
 Biaya penyimpanan
 Biaya tetap persediaan
 Biaya modal
 Pajak
 Biaya penyimpanan tambahan
 Biaya kekurangan persediaan
 Model pengendalian persediaan mengasumsikan bahwa permintaan
suatu produk bersifat dependen atau independen terhadap
permintaan produk lainnya.
 Sistem persediaan untuk permintaan dependen berarti permintaan
suatu produk berkaitan dengan permintaan produk lainnya.
Permintaan untuk produk bersifat dependen terjadi bila hubungan
antar produk dapat ditentukan. Misalnya pada produsen mobil,
permintaan ban mobil dan radiator tergantung produksi mobil itu
sendiri. Oleh karenanya bila manajemen telah membuat peramalan
tentang permintaan barang jadi, maka jumlah yang diperlukan untuk
setiap komponen dapat dihitung, komponen semuanya bersifat
dependen. Sedangkan independent demand bersifat sebaliknya.
 Dalam permintaan independen digunakan persediaan seperti konsep
EOQ (Economic Order Quantity), (Production Order Quantity) dan
Quantity Discount, sedangkan dalam permintaan dependen
menggunakan teknik yang dikenal dengan MRP (Material
Requirement Planning) atau Perencanaan Kebutuhan Material (PKM).
Sistem Klasifikasi ABC
 Dalam klasifikasi ini, bahan baku yang ada dalam perusahaan
secara umum akan dipisahkan menjadi 3 bagian, yaitu:
 Kelas A, merupakan bahan baku dengan jumlah unit fisik
(volume) yang kecil atau rendah, namun jumlah
rupiahnya yang tinggi.
 Kelas B, merupakan bahan baku dengan volume dan nilai
rupiah sedang. Namun kuantitas order dan penentuan
pembelian kembali (reorder point) akan diperhitungkan
dengan baik, sehingga biaya pengadaan persediaan dapat
ditekan seminimal mungkin
 Kelas C, merupakan bahan baku dengan jumlah unit fisik
(volume) yang besar, namun jumlah rupiahnya yang
rendah.
 Dan perhitungan matematis dapat diketahui besarnya EOQ, menggunakan
rumus di bawah ini:
EOQ = Jumlah pesanan yang ekonomis
D = Demand (Kebutuhan barang per Satuan waktu
dalam unit barang per-satuan waktu)
S = Ordering Cost (Biaya pesanan untuk setiap kali
pesan (dalam Rp.)
H = Holding Cost (Biaya Penyimpanan dalam Rp. Per
unit barang per Satuan waktu).
EOQ (Economic Ordering Quantity) / Jumlah Optimal
Barang Per Pesanan
Contoh:
 Diketahui:
Permintaan tahunan = 1.000 units
Days per year considered in average daily demand =
365
Biaya pesanan = $10
Biaya penyimpanan = $2.50
Lead time = 7 days
Biaya per unit = $15
Penyelesaian :
 Qopt = = = 89.443 units or 90 units
 Reorder point (R / )
R= = 2.74 units/day
 Lead time= 2.74 units/day (7 days) = 19. 18 or 20 units
 Ketika tingkat persediaan mencapai 20 unit, maka lakukan pesanan
sebanyak 90 unit.
Diagram Persediaan Dengan Model EOQ
 Model EOQ berdasarkan model jumlah pesanan tetap seperti nampak
bahwa Q (Economic Order Quantity) adalah jumlah pesanan tetap yang
dilakukan setiap melakukan pesanan, R (Reorder Point) adalah titik
pesanan kembali artinya sisa berapa persediaan bahan baku digudang
digudang yang optimal sehingga bisa dilakukan pengisian kembali. Sedang
L (Lead Time) adalah waktu menunggu datangnya bahan baku di
perusahaan.
 Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
persoalan utama dalam pengendalian persediaan (stock-control) adalah
untuk mendapatkan sistem pengadaan persediaan yang paling ekonomis.
Material Requirement Planning (MRP) atau Perencanaan
Kebutuhan Material (PKM)
 Raturi & Evants, (2005) mendefinisikan MRP sebagai suatu
teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan
kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan
pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada
item-item tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand).
 Ada 4 kemampuan yang menjadi ciri utama dan sistem MP
yaitu:
1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.
3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas
suatu jadwal yang sudah direncanakan.
 Proses MRP terbagi atas input, proses dan output.
Konsep Input MRP
Input yang dibutuhkan dalam konsep MRP, yaitu sebagal berikut:
 Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan skedul
produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan
pelanggan atau peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan secara mendetail
mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta peniode
waktunya untuk suatu jangka perencanaan dengan memperhatjkan kapasitas yang
tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam JIP adalah
pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
 Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakan
catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam
persediaan yang berkaitan dengan:
 Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory)
 Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang (on
order inventory).
 Lead time dan setiap bahan.
 Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara produk dengan komponen
penyusunnya yang memberikan informasi mengenai daftar komponen, campuran bahan
dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga memberikan
deskripsi, penjelasan dan kuantitas dan setiap bahan baku yang diperlukan untuk
membuat satu unit produk.
Konsep Proses MRP
Langkah—langkah dasar dalam penyusunan MRP Sulistyo, 2005), yaitu antara
lain:
 Netting, yaitu proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih untuk setiap
periode selama horison perencanaan yang besarnya merupakan selisih antara
kebutuhan kotor dengan jadwal penerimaan persediaan dan persediaan awal
yang tersedia.
 Lotting, yaitu penentuan besarnya ukuran jumlah pesana (lot size) yang
optimal untuk sebuah item berdasarka kebutuhan bersih yang dihasilkan.
 Offsetting, yaitu proses yang bertujuan untuk menentuka saat yang tepat
melaksanakan rencana pemesanan dalan pemenuhan kebutuhan bersih.
 Penentuan rencana saat pemesanan mi diperoleh dengan cara mengurangkan
kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan waktu ancang-ancang (lead
time).
 Exploding, merupakan proses perhitungan dan ketiga langkah sebelumnya
yaitu netting, lotting dan offsetting yang dilakukan untuk komponen atau item
yang berada pada level dibawahnya berdasarkan atas rencana pemesanan.
Konsep Output MRP
 Output MRP sekaligus juga mencerminkan kemampuan dan ciri
dan MRP, yaitu: Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan
Terencana) adalah penentuan jumlah kebutuhan material serta
waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.
 Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna
bagi pembeli yang akan digunakan untuk bernegoisasi dengan
pemasok dan berguna juga bagi manajer manufaktur yang akan
digunakan untuk mengontrol proses produksi.
 Changes to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang
telah direncanakan) yang merefleksikan pembatalan pesanan,
pengurangan pesanan dan pengubahan jumlah pesanan.
 Performance Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang
menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan
kekosongan stok dan ukuran yang lain.
Chase & Aquilano (1997) mengemukakan tentang sistem
MRP dalam ukuran lot size (lot sizing in MRP systems),
yaitu:
 LOT-FOR-LOT (L4L), yaitu jumlah pesanan (net requirement)
misalnya setiap minggu selalu sama dengan jumlah produksi
(production quantity) sehingga tidak ada persediaan akhir
(ending inventory).
 ECONOMIC ORDER QUANTITY (ECU), yaitu jumlah pesanan
yang dilakukan berdasarkan hasil pesanan yang ekonomis atau
ECU.
 LEAST TOTAL COST (LTC), yaitu jumlah pesanan (quantity
order) didasarkan pada selisih biaya pesanan dengan biaya
penyimpanan terendah
 LEAST UNIT COST (LUC), yaitu jumlah pesanan (quantity
order) didasarkari pada jumlah unit cost terkecil.
Contoh :
 Diketahui :
Cost per item $10.00
Order or set up cost $47.00
Inventory carrying cost/week 0.5%
Weekly net requireme5.
1 3 2 4 5 6 7 8
50 60 70 60 95 75 60 55
237
Penyelesaian:
 Nilai Total Cost Dan Metode Lot-For-Lot
 Dan hasil perhitungan lot for lot dapat diketahui total cost sebesar $376.00 yang
bersumber dan biaya pesanan (set up cost). Metode Lot for lot ini tidak ada ending
inventory karena seluruh pesanan pada minggu yang bersangkutan akan Iangsung
digunakan dalam proses produksi (production quantity), sehingga tidak ada persediaan
akhir (ending inventory), hal inilah yang mengakibatkan total cost hanya bersumber dan
biaya pesanan (set up cost).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiSatya Pranata
 
Anggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerjaAnggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerjaEndah Mirani
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planningBrigita Haryani
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
Material Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - ModulMaterial Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - Modulteja permana
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanrobertlambey
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaAhhmadd Yansyah
 

Was ist angesagt? (20)

Pengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan januPengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
 
Just In Time
Just In Time Just In Time
Just In Time
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Anggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerjaAnggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerja
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Tata Letak
Tata LetakTata Letak
Tata Letak
 
Material Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - ModulMaterial Requirement Planning - Modul
Material Requirement Planning - Modul
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaanPerencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian persediaan
 
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas SriwijayaPresentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
Presentation in manajemen persediaan Universitas Sriwijaya
 

Andere mochten auch

08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian PersediaanMercu Buana University
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaanudinasep
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiArina Nur Laili
 
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana ProduksiMercu Buana University
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanHabil Bunaiya
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Kanaidi ken
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaanWinny Bong
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangAmanda Sabila
 
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANHARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANOwnskin
 
Costing and controls of materials
Costing and controls of materialsCosting and controls of materials
Costing and controls of materialsArif Setiawan
 
Retail n service budget
Retail n service budgetRetail n service budget
Retail n service budgetSri Rahayu
 
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja LangsungBiaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja LangsungRama danil
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 

Andere mochten auch (20)

08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaan
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksi
 
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
 
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
Ruang Lingkup Persediaan EOQ, FIFO-LIFO_Materi Pelatihan "INVENTORY CONTROL &...
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
 
inventory
inventoryinventory
inventory
 
perencanaan teknik industri
perencanaan teknik industriperencanaan teknik industri
perencanaan teknik industri
 
Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagang
 
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANANHARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
HARGA POKOK PROSES DAN HARGAB POKOK PESANAN
 
Kartu persediaan
Kartu persediaanKartu persediaan
Kartu persediaan
 
Audit akuntansi biaya
Audit akuntansi biayaAudit akuntansi biaya
Audit akuntansi biaya
 
Costing and controls of materials
Costing and controls of materialsCosting and controls of materials
Costing and controls of materials
 
Retail n service budget
Retail n service budgetRetail n service budget
Retail n service budget
 
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja LangsungBiaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 

Ähnlich wie Inventory (persediaan)

Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptxppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptxMukDin1
 
Manajemen_Inventory.pptx
Manajemen_Inventory.pptxManajemen_Inventory.pptx
Manajemen_Inventory.pptxArfanDropezy
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptAwaludin Siking
 
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Warehouse task
Warehouse taskWarehouse task
Warehouse taskerofik .
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregatGhazy Haq
 

Ähnlich wie Inventory (persediaan) (20)

Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
Home
HomeHome
Home
 
Home
HomeHome
Home
 
Inventory Management.pptx
Inventory Management.pptxInventory Management.pptx
Inventory Management.pptx
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptxppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
ppt-pertemuan-ke-12-materi-ke-11-mrp-dan-erp.pptx
 
mrp
mrpmrp
mrp
 
Manajemen_Inventory.pptx
Manajemen_Inventory.pptxManajemen_Inventory.pptx
Manajemen_Inventory.pptx
 
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
 
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"Material Requirement Planning (MRP)  _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
Material Requirement Planning (MRP) _Training "Effective PURCHASING MANAGEMENT"
 
Warehouse task
Warehouse taskWarehouse task
Warehouse task
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Pert.9 10 pernc agregat
Pert.9 10  pernc agregatPert.9 10  pernc agregat
Pert.9 10 pernc agregat
 
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
 
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
 
BOM_003_050_059
BOM_003_050_059BOM_003_050_059
BOM_003_050_059
 
Manajemen operasional ringkasan uas
Manajemen operasional ringkasan uas Manajemen operasional ringkasan uas
Manajemen operasional ringkasan uas
 
Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 

Mehr von Eka Wahyuliana

digital marketing.pptx
digital marketing.pptxdigital marketing.pptx
digital marketing.pptxEka Wahyuliana
 
Manajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptxManajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptxEka Wahyuliana
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)Eka Wahyuliana
 
Review materi financial distress
Review materi financial distressReview materi financial distress
Review materi financial distressEka Wahyuliana
 
Critical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranCritical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranEka Wahyuliana
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Eka Wahyuliana
 
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karirteori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karirEka Wahyuliana
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)Eka Wahyuliana
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingEka Wahyuliana
 
Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)Eka Wahyuliana
 
The new strategy mindset
The new strategy mindsetThe new strategy mindset
The new strategy mindsetEka Wahyuliana
 
Cultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture ShockCultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture ShockEka Wahyuliana
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiKritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiEka Wahyuliana
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 

Mehr von Eka Wahyuliana (19)

digital marketing.pptx
digital marketing.pptxdigital marketing.pptx
digital marketing.pptx
 
MANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptxMANAJEMEN BISNIS.pptx
MANAJEMEN BISNIS.pptx
 
Manajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptxManajemen konflik.pptx
Manajemen konflik.pptx
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 
Review materi financial distress
Review materi financial distressReview materi financial distress
Review materi financial distress
 
Critical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaranCritical review jurnal manajemen pemasaran
Critical review jurnal manajemen pemasaran
 
Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)Analisis kredit alk (credit analysis)
Analisis kredit alk (credit analysis)
 
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karirteori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
teori dan gambaran umum perencanaan dan pengembangan karir
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)Budgeting for planning and control (english title)
Budgeting for planning and control (english title)
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asing
 
Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)
 
The new strategy mindset
The new strategy mindsetThe new strategy mindset
The new strategy mindset
 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
 
Cultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture ShockCultural shock and Reverse Culture Shock
Cultural shock and Reverse Culture Shock
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomiKritik darurat ketimpangan ekonomi
Kritik darurat ketimpangan ekonomi
 
Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 

Kürzlich hochgeladen

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 

Kürzlich hochgeladen (16)

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 

Inventory (persediaan)

  • 1. EKA WAHYULIANA NOVIN C. ANASTHASYA PUTRI NANDA AFIYAH WAYAN SUDARSANA PUPUT
  • 2. Inventory (persediaan)  Persediaan (inventory), dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai sumber daya menganggur (idle resource). Sumber daya menganggur ini belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti pada sistem rumah tangga.
  • 3. Chase mengemukakan bahwa persediaan adalah the stock of any item or resource used in an organization. Stock disini dapat berarti:  Persediaan Bahan Mentah (Raw Materials)  Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (Supplies)  Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process)  Persediaan Komponen-komponen Rakitan (Components Parts)  Persediaan Barang Jadi (Finished Goods)
  • 4. Biaya Pengadaan Persediaan  Biaya pemesanan  Harga barang  Biaya penyimpanan  Biaya tetap persediaan  Biaya modal  Pajak  Biaya penyimpanan tambahan  Biaya kekurangan persediaan
  • 5.  Model pengendalian persediaan mengasumsikan bahwa permintaan suatu produk bersifat dependen atau independen terhadap permintaan produk lainnya.  Sistem persediaan untuk permintaan dependen berarti permintaan suatu produk berkaitan dengan permintaan produk lainnya. Permintaan untuk produk bersifat dependen terjadi bila hubungan antar produk dapat ditentukan. Misalnya pada produsen mobil, permintaan ban mobil dan radiator tergantung produksi mobil itu sendiri. Oleh karenanya bila manajemen telah membuat peramalan tentang permintaan barang jadi, maka jumlah yang diperlukan untuk setiap komponen dapat dihitung, komponen semuanya bersifat dependen. Sedangkan independent demand bersifat sebaliknya.  Dalam permintaan independen digunakan persediaan seperti konsep EOQ (Economic Order Quantity), (Production Order Quantity) dan Quantity Discount, sedangkan dalam permintaan dependen menggunakan teknik yang dikenal dengan MRP (Material Requirement Planning) atau Perencanaan Kebutuhan Material (PKM).
  • 6. Sistem Klasifikasi ABC  Dalam klasifikasi ini, bahan baku yang ada dalam perusahaan secara umum akan dipisahkan menjadi 3 bagian, yaitu:  Kelas A, merupakan bahan baku dengan jumlah unit fisik (volume) yang kecil atau rendah, namun jumlah rupiahnya yang tinggi.  Kelas B, merupakan bahan baku dengan volume dan nilai rupiah sedang. Namun kuantitas order dan penentuan pembelian kembali (reorder point) akan diperhitungkan dengan baik, sehingga biaya pengadaan persediaan dapat ditekan seminimal mungkin  Kelas C, merupakan bahan baku dengan jumlah unit fisik (volume) yang besar, namun jumlah rupiahnya yang rendah.
  • 7.  Dan perhitungan matematis dapat diketahui besarnya EOQ, menggunakan rumus di bawah ini: EOQ = Jumlah pesanan yang ekonomis D = Demand (Kebutuhan barang per Satuan waktu dalam unit barang per-satuan waktu) S = Ordering Cost (Biaya pesanan untuk setiap kali pesan (dalam Rp.) H = Holding Cost (Biaya Penyimpanan dalam Rp. Per unit barang per Satuan waktu). EOQ (Economic Ordering Quantity) / Jumlah Optimal Barang Per Pesanan
  • 8. Contoh:  Diketahui: Permintaan tahunan = 1.000 units Days per year considered in average daily demand = 365 Biaya pesanan = $10 Biaya penyimpanan = $2.50 Lead time = 7 days Biaya per unit = $15
  • 9. Penyelesaian :  Qopt = = = 89.443 units or 90 units  Reorder point (R / ) R= = 2.74 units/day  Lead time= 2.74 units/day (7 days) = 19. 18 or 20 units  Ketika tingkat persediaan mencapai 20 unit, maka lakukan pesanan sebanyak 90 unit.
  • 10. Diagram Persediaan Dengan Model EOQ  Model EOQ berdasarkan model jumlah pesanan tetap seperti nampak bahwa Q (Economic Order Quantity) adalah jumlah pesanan tetap yang dilakukan setiap melakukan pesanan, R (Reorder Point) adalah titik pesanan kembali artinya sisa berapa persediaan bahan baku digudang digudang yang optimal sehingga bisa dilakukan pengisian kembali. Sedang L (Lead Time) adalah waktu menunggu datangnya bahan baku di perusahaan.  Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persoalan utama dalam pengendalian persediaan (stock-control) adalah untuk mendapatkan sistem pengadaan persediaan yang paling ekonomis.
  • 11. Material Requirement Planning (MRP) atau Perencanaan Kebutuhan Material (PKM)  Raturi & Evants, (2005) mendefinisikan MRP sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item-item tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand).  Ada 4 kemampuan yang menjadi ciri utama dan sistem MP yaitu: 1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat. 2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item. 3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan. 4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.  Proses MRP terbagi atas input, proses dan output.
  • 12. Konsep Input MRP Input yang dibutuhkan dalam konsep MRP, yaitu sebagal berikut:  Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan secara mendetail mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta peniode waktunya untuk suatu jangka perencanaan dengan memperhatjkan kapasitas yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan yang dicatat dalam JIP adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.  Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakan catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan yang berkaitan dengan:  Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory)  Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang (on order inventory).  Lead time dan setiap bahan.  Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara produk dengan komponen penyusunnya yang memberikan informasi mengenai daftar komponen, campuran bahan dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga memberikan deskripsi, penjelasan dan kuantitas dan setiap bahan baku yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
  • 13. Konsep Proses MRP Langkah—langkah dasar dalam penyusunan MRP Sulistyo, 2005), yaitu antara lain:  Netting, yaitu proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih untuk setiap periode selama horison perencanaan yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan jadwal penerimaan persediaan dan persediaan awal yang tersedia.  Lotting, yaitu penentuan besarnya ukuran jumlah pesana (lot size) yang optimal untuk sebuah item berdasarka kebutuhan bersih yang dihasilkan.  Offsetting, yaitu proses yang bertujuan untuk menentuka saat yang tepat melaksanakan rencana pemesanan dalan pemenuhan kebutuhan bersih.  Penentuan rencana saat pemesanan mi diperoleh dengan cara mengurangkan kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan waktu ancang-ancang (lead time).  Exploding, merupakan proses perhitungan dan ketiga langkah sebelumnya yaitu netting, lotting dan offsetting yang dilakukan untuk komponen atau item yang berada pada level dibawahnya berdasarkan atas rencana pemesanan.
  • 14. Konsep Output MRP  Output MRP sekaligus juga mencerminkan kemampuan dan ciri dan MRP, yaitu: Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana) adalah penentuan jumlah kebutuhan material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.  Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna bagi pembeli yang akan digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok dan berguna juga bagi manajer manufaktur yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi.  Changes to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan) yang merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan dan pengubahan jumlah pesanan.  Performance Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan stok dan ukuran yang lain.
  • 15. Chase & Aquilano (1997) mengemukakan tentang sistem MRP dalam ukuran lot size (lot sizing in MRP systems), yaitu:  LOT-FOR-LOT (L4L), yaitu jumlah pesanan (net requirement) misalnya setiap minggu selalu sama dengan jumlah produksi (production quantity) sehingga tidak ada persediaan akhir (ending inventory).  ECONOMIC ORDER QUANTITY (ECU), yaitu jumlah pesanan yang dilakukan berdasarkan hasil pesanan yang ekonomis atau ECU.  LEAST TOTAL COST (LTC), yaitu jumlah pesanan (quantity order) didasarkan pada selisih biaya pesanan dengan biaya penyimpanan terendah  LEAST UNIT COST (LUC), yaitu jumlah pesanan (quantity order) didasarkari pada jumlah unit cost terkecil.
  • 16. Contoh :  Diketahui : Cost per item $10.00 Order or set up cost $47.00 Inventory carrying cost/week 0.5% Weekly net requireme5. 1 3 2 4 5 6 7 8 50 60 70 60 95 75 60 55 237
  • 17. Penyelesaian:  Nilai Total Cost Dan Metode Lot-For-Lot  Dan hasil perhitungan lot for lot dapat diketahui total cost sebesar $376.00 yang bersumber dan biaya pesanan (set up cost). Metode Lot for lot ini tidak ada ending inventory karena seluruh pesanan pada minggu yang bersangkutan akan Iangsung digunakan dalam proses produksi (production quantity), sehingga tidak ada persediaan akhir (ending inventory), hal inilah yang mengakibatkan total cost hanya bersumber dan biaya pesanan (set up cost).