Di era globalisasi, praktik bisnis menjadi semakin terbuka dan ketat akan persaingan. Sistem ekonomi islam menjadi jalan tengah dari berbagai masalah yang ada. Syirkah atau kerja sama adalah alat untuk meningkatakan produktivitas, mendapatkan keuntungan yang lebih untuk tujuan dalam keseimbangan ekonomi Negara.
2. Pendahuluan
Di era globalisasi, praktik bisnis menjadi semakin terbuka dan
ketat akan persaingan. Sistem ekonomi islam menjadi jalan
tengah dari berbagai masalah yang ada. Syirkah atau kerja sama
adalah alat untuk meningkatakan produktivitas, mendapatkan
keuntungan yang lebih untuk tujuan dalam keseimbangan
nekonomi Negara.
3. Pendahuluan
Islam memandang bahwa berusaha atau bekerja merupakan salah satu bagian
dari ajaran Islam. Terdapat sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi yang
menjelaskan pentingnya aktivitas usaha, diantaranya; ”Apabila telah ditunaikan
shalat, maka bertebaranlah di muka bumi. Dan carilah karunia Allah”. Dan
diperjelas dalam hadist yang berbunyi ”Sungguh seandainya salah seorang di
antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung
kemudian kembali memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan
hasil itu Allah mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada
meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi maupun tidak”.
Ayat dan hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa bekerja mencari rizki adalah
aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam ajaran Islam. Tentu mencari rizki
dalam konteks ajaran Islam bukan untuk semata-mata memperkaya diri sendiri.
● QS. Al-Jumuah (62): 10.
● Imam Bukhari, Shahih Bukhari Jilid II, trj. H. Zainuddin Hamidy, dkk, Cet. 13 (Jakarta : Widjaya, 1992), hal. 129.
4. Islam mengajarkan bahwa kekayaan itu
mempunyai fungsi sosial
Secara tegas Al-Qur’an melarang
penumpukan harta dalam arti penimbunan (hoarding),
melarang mencari kekayaan dengan jalan tidak benar,
dan memerintahkan membelanjakan secara baik.
Islam memandang bahwa yang terpenting bukanlah pemilikan benda,
tetapi kerja itu sendiri
● QS. Al-Humazah (104): 2
● QS. Al-Baqarah (2): 188
● QS. Al Baqarah (2): 261
5. Q.S. Al-Mulk : 15, yang memberi kesimpulan, pertama, bahwa bumi ini
semua milik Allah, tetapi dianugerahkan kepada manusia.
Kalimat ”milik Allah” sebenarnya dapat kita pahami bahwa bumi, air dan
kekayaan yang terkandung di dalamnya bukan milik perseorangan
namun untuk semua manusia, karena kekuasaan hanya milik Allah swt.
6. Bisnis merupakan instrumen vital dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dapat dilihat dari salah satu contoh dari peranannya terhadap
pembangunan ekonomi suatu negara. Alma Buchari mengatakan bahwa
untuk peningkatan kekuatan ekonomi bangsa, salah satunya dapat
ditopang dengan eksistensi bisnis yang masif dengan didukung
penciptaan lapangan kerja baru. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru,
sebab sejak empat belas abad yang lalu praktik bisnis telah tumbuh pesat.
Namun dewasa ini, problem bisnis yang dihadapi oleh kalangan muslim
menjadi begitu kompleks. Walaupun aktif berkecimpung dalam praktik
bisnis, tetapi ketidakpastian bahwa praktik bisnis tersebut sudah benar
menurut ajaran Islam atau belum selalu membayangi benak pikiran umat
muslim.
● Bisnis dapat dipahami sebagai segala aktifitas yang dilakukan secara terus menerus dengan orientasi mendapatkan
keuntungan. Menurut ar-Raghib al-Asfahani dalam al-mufradat fi gharib al Qur’an , at-Tijarah bermakna pengelolaan harta
benda untuk mencari keuntungan. Lihat Fitri Amalia, “Etika Bisnis Islam: Konsep Dan Implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil”, Al-
Iqtishad, Vol. VI, No. 1, 2014, hlm. 135.
● Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cet. Ke-8, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 94.
7. Di tengah tekanan ekonomi yang semakin sulit, tidak sedikit pelaku bisnis
yang semata-mata berorientasi mencari keuntungan dan
mengesampingkan nilai prinsipil yang luhur sebagai makhluk sosial. Oleh
karenanya, cara apapun digunakan dengan mengorbankan aspek
moralitas karena dianggap menghalangi kesuksesan dalam bisnis, dan
disinyalir membatasi keleluasaan pergerakan bisnis. Fenomena tersebut di
atas bisa jadi dipicu oleh krisis moral dari para pelaku bisnis yang hanya
ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan modal
sekecil mungkin. Menjadi sangat ironis bila pelaku bisnis tersebut ternyata
banyak dari kalangan umat muslim. Pengungkapan masalah prinsip dan
nilai etis dalam berbisnis menjadi penting untuk dilakukan dalam rangka
menyelaraskan nilai-nilai etis dengan praktik bisnis yang pada era modern
ini semakin diabaikan.
8. Dalam rangka upaya memperjelas hal-hal tersebut maka perlindungan
bagi para pelaku bisnis dan juga konsumen harus semakin diperjelas.
Pelaku bisnis setidaknya akan terlindungi oleh prinsip-prinsip tersebut
dari praktik persaingan yang tidak sehat, sementara konsumen menjadi
tidak waswas akan acaman produk yang membahayakan yang didapat
dari pelaku bisnis yang mendasarkan prinsip-prinsip tersebut.
9. Sistem Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi
yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah, dan merupakan banguna
perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang
sesuai dengan kondisi dan masa.
● Buchori, Imam dan Musfiqoh, Siti. Sistem Ekonomi
● Islam. Surabaya: UIN sunan ampel press. Th. 2014. Hal. 16
10. Prinsip-Prinsip Ekonomi
Islam:
01
02
03
04Segala sumber daya
dipandang sebagai
pemberian atau
titipan dari Allah swt
kepada Manusia Islam mengakui
pemilikan pribadi
dalam batas-
batas tertentu
Kekuatan
penggerak
utama ekonomi
islam adalah
kerja sama
Ekonomi Islam menolak
terjadinya akumulasi
kekayaan yang
dikuasai oleh
segelinir orang.
11. 05
Ekonomi isam menjamin
kepemilikan masyarakat
atau umum dan
penggunaannya
direncanakan untuk
kepentingan banyak orang
06
Seorang muslim
harus takut kepada
Allah swt dan hari
penentuan di
akhirat nanti.
07
Zakat harus
dibayarkan atas
kekayaan yang
telah memenuhi
batas (nisab).
08
Islam melarang riba
dalam segala bentuk
apapun itu
12. Dalam islam tujuan utama ekonomi adalah
sebagai ibadah terhadap Allah swt, islam
menanamkan jiwa kepemimpinan yang
baik,yang menjaga bumi dari kerusakan-
keruakan dalam bidang pengambilan
sumber daya maupun dampak dari suatu
proses produksi
Tujuan Ekonomi Islam
13. Syirkah
Secara bahasa, syirkah berarti perserikatan dua
atau lebih tanah. Di dalam hukum syirkah
bermakna kerja sama (Partnership) anatara dua
orang atau lebih dalam bisnis maupun kekayaan.
Selama masa hidup Nabi dan para sahabat
beliau,kerja sama ini sudah dijalankan oleh para
kaum muslimin untuk mencapai tujuan tertentu.
Tidak hanya dalam bisnis melainkan juga dalam
bidang pertanian dan perkebunan.
Sharif Chaudry, Muhammad. Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: KENCANA. Th.
2016. Hal. 211-212
14. Syirkah milk atau kerja sama menurut hak milik
terjadi jika dua atau lebih orang memiliki satu
barang.
Wajib hukumnya milik dua atau lebih orang itu
dipersatukan,walau tanpa tindakan yang
disengaja,misalnya karena warisan.
Syirkah abid atau partnership berdasar kontrak,terjadi
jika dua orang atau lebih dengan sukarela melakukan
kontrak untuk berbisnis dengan berbagi laba maupun
rugi. Dilakukan dengan penawaran (ijab) dan penerima
(qabul). Syirkah ini memiliki empat bentuk, yang pertama
adalah Syirkatu I-Mufawadhah. Syirkatu I-‘Inan, Syirkatu
S-Sanai atau Syirkatu I-Abdan,
Syirkatu I-Wujuh .
jenis syirkah
syirkah milk
syirkah abid
15. keunggulan dari bisnis dengan syirkah
● Wirausahawan dapat merealisasikan gagasan bisnisnya dengan skala usaha yang
dibutuhkan.
● Wirausahawan tidak perlu menyediakan dana yang sangat besar untuk investasi dalam
modal kerja, karena ada pihak lain, Ekspansi usaha akan lebih mudah dilakukan, yaitu
dengan mengajak lebih banyak pihak untuk bergabung.
● Pihak yang diajak terlibat akan mendapatkan kesempatan untuk berusaha yang
mendatangkan penghasilan yang lebih baik,karena secara wirausaha berjamaah atau
partnership mereka dapat memenuhi kebutuhan pasar ekspor yang memberikan tingkat
harga yang baik.
● Wirausaha dengan kerja sama merupakan bentuk ideal dalam upaya pemberdayaan
pelaku usaha mikro, sehingga dimensi manfaat bukan hanya terkait dengan keuntungan
finansial yang bersifat duniawi, namun juga berlipat gandanya pahala bagi sang
wirausahawan.
● Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 136 – 137.
16. Peran dan Fungsi Negara
Terkait peran pemerintah atau Negara, maka basis dari peran dan fungsi negara dalam
kegiatan ekonomi adalah keadilan. Titik berat dari konsep keadilan ini adalah ketika
pemerintah menjadikan simpul terlemah masyarakat sebagai basis penyusunan kebijakan
ekonomi. Hal ini sebagaimana telah dicontohkan oleh Khalifah Umar bin Khatthab ra
orientasi Umar adlah pada kelompok yang paling tidak berdaya, seluruh kekuasaan Umar di
arahkan untuk membela kepentingan mereka.
Logika Umar sangat sederhana, jika kelompok lemah terbela dan terberdayakan dengan
baik, maka kelompok elite masyarakat pasti akan menikmati pula kemajuan ekonomi yang
ada. Dan semuanya akan terangkat nasibnya.
Syauki Beik, Irfan, dkk. Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada .2017. hal. 108
17. yang sangat terkait
dengan mazhab atau
ideology ekonomi yang
dianut oelh suatu Negara,
yang memengaruhi pola
dan bentuk kebijakan
yang diambil oleh Negara
tersebut.
yang memiliki arti bahwa
tugas pemerintah adalah
melaksanakan
pembangunan di segala
bidang, mulai dari
pembangunan SDM,
pembangunan
infrastruktur, dan lain-lain.
yaitu pemerintah mimiliki
peran dalam mewujudkan
kesejahteraan masyarakat,
baik kesejahteraan secara
materiil maupun spiritual.
peran Negara atau pemerintah
dalam perekonomian
Ideological role
(peran ideologis),
Developmental role
(peran pembangunan)
Welfare role (peran
kesejahteraan)
18. Penerapan nilai-nilai islam dalam bisnis
Dalam islam terdapat berbagai nilai-nilai yang dapat digali untuk dipergunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
●Tauhid, Prinsip ini menunjukan bahwa setiap manusia diciptakan adalah sama
kedudukannya
●Amanah, kepercayaan atau pertanggung jawaban moral atas segala tugas atau
kewajiban yang diemban seseorang
●Maslahah, segala kegiatan produksi harus bias memberikan kemaslahatan
maksimum pada konsumen dan produsen yang diwujudkan dalam berbagai bentuk,
●Ikhlas, melakuan sesuatu semata-mata mencari keridhaam Allah dan memurnikan
perbuatan dalam segala bentuk kesenangan duniawi
●’adl, berada pada suatu keadaan yang seimbang, bersikapa adil.
●Istikhlaf , apa saja yang dimiliki manusia merupakan titipan Allah semata
●Shidiq, kesesuaian antara ucapan dengan kenyataan
19. Prinsip Bisnis dalam Islam
● Unity (Kesatuan) Merupakan refleksi konsep tauhid yang
memadukan seluruh aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, politik
budaya menjadi keseluruhan yang homogen, konsisten dan teratur.
● Equilibrium (Keseimbangan) Keseimbangan, kebersamaan, dan
kemoderatan merupakan prinsip etis yang harus diterapkan dalam
aktivitas maupun entitas bisnis
● Free Will ( Kebebasan Berkehendak) Kebebasan disini adalah bebas
memilih atau bertindak sesuai etika atau sebaliknya
● Responsibility (Tanggung Jawab) Merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas setiap tindakan.
● Benevolence (Kebenaran) Kebenaran disini juga meliputi kebajikan
dan kejujuran.