Dokumen ini membahas tentang penjajahan Belanda di Indonesia, mulai dari alasan ekspedisi Belanda ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah, rute perjalanan mereka, cara agar diterima masyarakat, kebijakan Belanda di bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya, serta dampak penjajahan Belanda bagi Indonesia.
3. • 3. Akhirnya dilakukan lah ekspedisi mencari
rempah-rempah, ternyata ada petunjuk mengenai
daerah penghasil rempah-rempah yang diperoleh
Portugis sekaligus jalur pelayaran yang dilalui.
Petunjuk ini didapatkan dari seorang mantan
pelaut Belanda yang pernah bekerja untuk Portugis
bernama J.H Van Linscoten.
• Poin utama penyebab datangnya Belanda adalah perang Belanda terhadap Spanyol. Perang
ini terjadi pada tahun 1560 dan selesai 88 tahun kemudian yakni tahun 1648. Sebelum
terjadi perang atau sebelum penyatuan Spanyol dan Portugis, Belanda merupakan perantara
pada penjualan rampah-rempah antara Lisbon Portugis dan kemudian dijual di wilayah
Eropa Utara. Setelah penyatuan Spanyol dan Portugis, pengambilan rempah-rempah dari
Lisbon kemudian berakhir.
• Setelah berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah yaitu Nusantara (sekarang
Indonesia), pihak Belanda kemudian melakukan transaksi perdagangan dan rempah-rempah
tersebut dibawa ke Eropa. Belanda memperoleh rempah-rempah dengan harga yang sangat
murah dan dijual dengan keuntungan yang berlipat ganda. Hal ini membuat perdagangan
lama kelamaan dikuasai dan dimonopoli oleh Belanda.
Alasan Ekspedisi
6. Cara Agar Diterima Masyarakat
Akan tetapi, karena terdorong keinginan untuk
mendapatkan untung yang besar, orang Belanda minta agar
banten memberikan sejumlah besar lada di luar
kemampuannya sehingga timbulah perselisihan di antara
mereka. Setelah terjadi perselisihan, orang-orang Belanda
bersikap kasar kemudian meninggalkan pelabuhan Banten.
Tindakan kasar Belanda itu menyebabkan usahanya untuk
mendapatkan rempah-rempah gagal sebab pelabuhan di
sepanjang pesisir utara pulau Jawa tertutup untuk kapal-kapal
Belanda sehingga orang-orang Belanda sulit untuk berhungan
dengan penguasa di Banten.
7. • Pada tahun 1598, Belanda di bawah pimpinan Jacob Van
Neck tiba di Banten. Mereka di terima dengan baik oleh
penguasa Banten. Pada waktu itu, banten sedang mengalami
kerugian akibat tindakan orang Portugis. Hal ini lah yang
menguntungkan orang Belanda. Di samping itu, sikap Belanda
sekarang lebih dapat menyesuaikan diri dengan penguasa
Banten sehingga terjadilah hubungan dagang yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Terlebih lagi Belanda
mendapatkan keuntungan yang besar sekali dari rempah-
rempah, baik dari Banten maupun dari Tuban, Jawa Timur.
• Kedatangan Belanda di Maluku juga mendapat sambutan
baik. Setiap pelabuhan yang disinggahi kapal-kapal belanda
disambut baik oleh penduduk. Apalagi di Ternate yang baru
saja bersengketa dengan orang Spanyol dan Portugis, mereka
diterima dengan ramah.
8. Kebijakan-Kebijakan
A. Bidang Ekonomi
Menjual tanah milik Gubernur kepada pihak
Partikelir
Diterapkanya sistem sewa tanah (Landrent
System).
Adanya kebijakan Cultur Stelsel (Sistem Tanam
Paksa)
Van Den Bosh mengusulkan kebijakan Cultur Stelsel (Sistem Tanam Paksa) pada
tahun 1830, kebijakan ini menadai kembalinya sistem paksaan dan monopoli yang
dijalankan pada masa VOC (Verplichte Laverantien). Masa tanam paksa merupakan
contoh klasik penindasan kaum penjajah yang mengakibatkan penduduk menderita
karena dipaksa kerja rodi dengan bayaran yang rendah. Pada masa ini pula
diberlakukannya politik pintu terbuka, yaitu pemerintah Belanda membuka
kesempatan kepada pihak swasta utnuk menanamkan modalnya di Nusantara.
9. B. Bidang Politik
Merekrut banyak orang Indonesia untuk dijadikan tentara.
Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya.
Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan
dengan kerja rodi.
Membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan, dan tiap-tiap
karesidenan dibentuk badan pengadilan.
Memperluas pengaruh dan kekuasaanya ke seluruh
wilayah Indonesia.
10. C. Bidang Sosial Budaya-Kesastraan
Memberikan bantuan kepada para ahli
pengetahuan untuk menyelidiki peninggalan
sejarah kuno di Indonesia.
Membantu lembaga-lembaga kebudayaan,
seperti Lembaga Betawi, untuk memajukan
kebudayaannya.
Menerbitkan buku History of Java tahun
1817.
11. Terusirnya Belanda dari Indonesia
Faktor yang menyebabkan Belanda keluar dari
indonesia :
a. Faktor dalam (Intern)
b. Faktor luar (Ekstern)
Hal penting yang menjadi dasar Belanda keluar
dari Indonesia antara lain:
1. Gigihnya perjuangan fisik bangsa Indonesia
2. Taktik gerilya yang menyulitkan Belanda
3. Gigihnya perjuangan melalui diplomasi
4. Tekanan atas Dunia Internasional
12. Dampak Penjajahan
Belanda
Dampak negatif penjajahan Belanda :
1. Kehidupan bangsa menjadi sangat miskin,
terbelakang dan memprihatinkan.
2. Banyaknya peperangan atas berbagai
kerajaan di Indonesia.
3. Terpecah-pecahnya masyarakat
Indonesia.
4. Kehidupan bangsa Indonesia terkekang.
13. Dampak positif penjajahan Belanda :
1. Wilayah Indonesia menjadi pusat aktivitas
pelayaran dan perdagangan.
2. Angka pengangguran di Indonesia berkurang.
3. Terhubung dan berkurangnya jarak tempuh di
Indonesia.
4. Bermunculanya kaum intelektual yang cerdas
diantara masyarakat Indonesia.
5. Pembangunan jaringan saluran irigasi yang
dibangun pemerintah colonial Belanda yang
berguna untuk membantu pengairan lahan – lahan
milik petani Indonesia.