SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
MAKALAH MESIN PRODUKSI
          MESIN SCARP




           DISUSUN OLEH :


KETUA     : ANTON SATRIA B          23409835


ANGGOTA   : ANDRI DIYAN WIJAYANTO   24409847

            FADHORI WIDIYANSYAH     25409098

            SEPTIAN ANDRI ASANDY    25409871

            WAHYU KURNIAWAN             25409468

           WENDI ROSYANTO           21409216

            VERY APRIYANTO          22409517

KELAS     : 1 ICO 3




         TEKNIK MESIN
    UNIVERSITAS GUNADARMA
              2009
                                                   1
KATA PENGANTAR




       Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang MESIN SCRAP
dengan baik dan lancar.

       Pelajara di kampus, tidaklah mutlak menjadi tanggug jawab pemerintah,
khususnya membuat makalah untuk mahasiswa.

       Bardasarkan pertimbangan itulah, penyusun tergerak         untuk menyusun
makalah MESIN SCRAP keahlian teknik permesinan, yang disususn dengan
sedemikian rupa sehingga dapat mengisi kekosongan fundamental pada buku-buku
teknik juga sarana pedagogiknya sangat diperhatikan.

Di dalam makalah ini berisikan komponen, jenis-jenis mesin scrap, kegunan, serta
fungsi mesin scrap dan lain-lain, dengan membaca sekilas buku mekalah ini penbaca
dapat memahami secara detail dan mengerti apakah yang dimaksud tentang mesin
scrap tersebut.

       Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.

       Dalam kesempatan ini pula, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
rekan-rekan sekalian yang telah membantu dalam pembuatan buku makalah ini,
sekian dan terima kasih.




                                   DAFTAR ISI
                                                                                2
KATA PENGANTAR........................................................................................................
i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
ii

BAB I
PENGERTIAN DAN TUJUAN
Pengertian Mesin Scarp........................................................................................................
1
Dasar Teori ..........................................................................................................................
1
Pengelompokan Mesin.........................................................................................................
2
Tujuan ..................................................................................................................................
3

BAB II
KEGUNAAN, GARAKAN DAN BENTUK
Kegunaan .............................................................................................................................
4
Gerakan ...............................................................................................................................
4
Bentuk .................................................................................................................................
5

BAB III
CARA KERJA DAN ALAT
Cara Kerja.............................................................................................................................
6
Alat –alat..............................................................................................................................
7
Peralatan Blok......................................................................................................................
7

BAB IV
BAGIAN DAN MEJA
Bagian-bagian Scarp.............................................................................................................
9
Meja......................................................................................................................................
10


                                                                                                                                    3
BAB V
PAHAT DAN RAGUM
Penggunaan Pahat Scarp....................................................................................................
12
Cara Memasang Pahat Scarp................................................................................................
12
Ragum..................................................................................................................................
13
Pemegang Pahat...................................................................................................................
13
Support.................................................................................................................................
14
Langkah Lengan...................................................................................................................
14
Mengatur Besarnya Langkah................................................................................................
14




BAB VI
MACAM-MACAM DAN PENGGUNAAN MESIN SCARP
Macam-macam Mesin Scarp................................................................................................
15
Mesin Scarp Lengan Kuat....................................................................................................
15
Mesin Scarp Tusuk...............................................................................................................
15
Mesin Scarp Tusuk pada Roda Gigi.....................................................................................
16

BAB VII
PENGGUNAAN
Penggunaan Mesin Scarp.....................................................................................................
17

BAB VIII
MENGECARP ALUR DAN BIDANG MIRING
Alur.......................................................................................................................................
20
Bidang Miring......................................................................................................................
22


                                                                                                                                     4
KESIMPULAN...................................................................................................................
23

LAMPIRAN........................................................................................................................
24




                                                         BAB I

                                      PENGERTIAN DAN TUJUAN



A. PENGERTIAN MESIN SCARP




                                                                                                                          5
Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak potong pahat pada
benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam
keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak
balik, benda kerja juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat
akan tersangkut pada benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari
gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat
berayun pada waktu balik menyentuh benda kerja.



  1. DASAR TEORI

       Mesin scarp adalah mesin dengan pahat pemotong ulak-alik, dari jenis pahat
    mesin bubut, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan
    menggerakan benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, maka ditimbulkan
    permukaan yang rata, bagaimanapun juga bentuk pahatnya.

       Kesempurnaan tidak tergantung pada ketelitian dari pahat. Dengan pahat
    khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja, sebuah mesin skrap
    dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi,
    tanggem, celah-T dan berbagai bentuk lain.




  2. PENGELOMPOKAN MESIN SCARP

    Menurut disainnya, mesin scarp dikelompokkan menjadi :

     2.1. Pemotongan dorong horisontal.

       2.1.1. Biasa (pekerjaan produksi)

             Terdiri dari dasar dan rangka yang mendukung ram horisontal,
         kontruksinya agak sederhana. Ram yang membawa pahat, diberi gerak
         ulak-alik sama dengan panjang langkah yang diinginkan.

       2.1.2. Universal (pekerjaan ruang perkakas).

             Mesin scarp jenis ini dilengkapi dengan pengatur berputar dan condong
         untuk memungkinkan pemesinan teliti pada sembarang sudut.

     2.2. Pemotongan tarik horisontal.

                                                                                6
Dianjurkan digunakan untuk pemotongan berat dan dipakai secara luas
       untuk memotong blok cetakan besar dan mesin-mesin suku besar dalam
       bengkel kereta api.

     2.3. Vertikal.

       2.3.1. Pembuat celah (slotter)

              Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut
         serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena
         kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari
         bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola
         logam.

       2.3.2. Pembuat dudukan pasak (key seater)

             Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan
         suku cadang yang serupa.

     2.4. Kegunaan khusus

              Misalnya untuk memotong roda gigi. Daya yang digunakan kepada
       mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun sabuk atau
       dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakan ulak-alik pahat dapat diatur
       dengan beberapa cara. Mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda
       gigi atau ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap
       digerakkan dengan lengan osilasi dan mekanisme engkol.

              Dalam menjalankan mesin untuk praktikum mesin skrap ini, yang
       perlu diatur adalah putaran engkol dan panjang langkah pengirisannya.
       Pengirisan benda kerja dilakukan ketika alat iris bergerak maju. Panjang
       langkah alat iris disesuaikan dengan panjang bidang yang akan diiris.
       Biasanya panjang langkah alat iris sama dengan panjang benda kerja
       ditambah panjang awalan kurang lebih 20 mm dan panjang sisa kurang lebih
       10 mm. Jumlah langkah maju mundur per menit tergantung pada kecepatan
       potong dari bahan yang diserut dan panjang langkahnya.



B. TUJUAN

      Mempelajari proses pengerjaan logam melalui pembuangan sebagian bahan
dengan menggunakan peralatan mesin serut lengan kuat. Mesin ini digunakan untuk
membuat permukaan benda kerja rata dan dapat pula digunakan untuk membuat alur.




                                                                                7
BAB II

                 KEGUNAAN, GARAKAN DAN BENTUK



A. KEGUNAAN

  Kegunaan umumnya dari mesin scarp antara lain:

   1. Pembuat celah (slotter)Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan
     menyerut bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal
     karena kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari
     bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola
     logam.

   2. Pembuat dudukan pasak (key seater)

      Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku
     cadang yang serupa.

                                                                            8
B. GERAKAN

       Mesin ini dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai dengan
sepanjang 550 mm. Berpegangan pada prinsip gerakan utama mendatar, mesin ini
juga disebut Mesin Slotting Horizontal. Untuk menjalankannnya diperlukan gerakan
utama, feed (langkah pemakanan) dan penyetelan (dalamnya pemakanan).

  1. Gerak utama

       Gerak utama adalah langkah maju dan langkah mundur. Biasanya diubah dari
    gerak berputar ke gerak lurus oleh batang ayun. Motor listrik menggerakkan roda
    penggerak ke roda gigi yang dipasang pada poros yang dapat distel dengan baut
    spindle.

       Balok geser akan meluncur bolak-balik pada batang ayun. Dengan moment
    putar dari roda gigi, batang ayun mempunyai titik galang didasar mesin yang
    berayun maju dan mundur dengan bebas. Sebuah penghubung memindahkan
    gerakan berayun ini ke lengan. Adapula mesin scarp yang menggunakan
    penggerak hidrolik




    1.1. Gerakan utama atau gerakan pemotongan

              Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat. Ada perbedaan langkah kerja dan
        langkah bukan kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong
        dan selama langkah tidak kerja (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa
        memotong banda kerja. Kedua langkah ini dibentuk oleh gerak lingkaran.

    1.2. Gerakan feed (langkah pemakanan)

              Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk menskrap datar benda
        kerja yang terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat.

    1.3. Penyetelan (dalamnya pemakanan)

              Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap
        mendatar dapat dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk
        tegak dengan gerakan benda kerja ke samping.



C. BENTUK

                                                                                 9
Secara garis besar mesin scarp terdiri dari: penyangga, meja, ram (lengan),
penggerak utama, dan penggerak langkah pemakanan.

  1. Ram (Lengan)

       Lengan berada di di guideway dan menghasilkan gerakan utama. Dibagian
    depannya (kepala), lengan membawa Tool Slide. Pahat dipegang pada tool post
    yang mempunyai posisi tetap pada engsel di clapper box. Pada saat langkah maju,
    clapper ditekan oleh clapper box dengan gaya potong (tenaga potong). Pada saat
    langkah mundur clapper terangkat. Dengan cara ini kerusakan pada pahat dan
    benda kerja dapat dihindarkan.




                                     BAB III

                           CARA KERJA DAN ALAT

A. CARA KERJA

  1. Prinsip Kerja Mesin Scrap

       Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik-
    turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir
    yang telah dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja
    sepanjang pembimbing dapat dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas
    pengungkit secara berkala. Gerakkan berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga
    poros ulir hanya bergerak pada waktu ram melakukan gerak balik membawa
    dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik diubah menjadi gerak translasi pada
    ram.



  2. Cara Kerja

   2.1. Mengukur dimensi benda kerja dan menentukan sisi yang akan dikerjakan
        dengan skrap.
                                                                                  10
2.2. Memasang benda kerja di atas meja.

  2.3. Menyetel panjang langkah, yang disesuaikan dengan benda yang akan diiris
       dan biasanya besarnya sama dengan panjang benda kerja ditambah awalan
       kurang lebih 5 mm dan panjang sisa kurang lebih 5 mm.

  2.4. Menyetel langkah/putaran per menit.

  2.5. Menyetel kedalaman pengirisan sekitar 2 mm dengan memutar pengatur
       kedalaman sebanyak 40 skala (tiap skala = 0,05 mm).

  2.6. Menjalankan mesin untuk pengirisan.

  2.7. Bila pengirisan sudah mencapai batas yang ditentukan untuk diiris, mesin
       dimatikan dan benda kerja diukur dengan menggunakan jangka sorong untuk
       memastikan ukuran sudah sesuai dengan yang dikehendaki (karena ukuran
       spindel pengatur kedalaman pada mesin skrap sudah tidak presisi lagi).

  2.8. Mengulangi langkah 6 sampai 8 untuk mendapatkan kedalaman irisan yang
       dikehendaki.

  2.9. Bila proses sudah selesai, kerja pahat “dibebaskan” terlebih dahulu kemudian
       mesin dimatikan.

  2.10. Menghitung waktu proses dengan stopwatch

B. ALAT-ALAT

 1. Sebuah mesin scarp dengan kunci dan alat irisnya

   1.1. Lengan

   1.2. Kunci pemindah lengan

   1.3. Batang ulir pemindah lengan

   1.4. Engkol

   1.5. Block engkol

   1.6. Pasak engkol

   1.7. Penggerak block engkol

   1.8. Roda gigi penggerak

   1.9. Poros pengatur langkah



 2. Kaliper / jangka sorong

                                                                                11
3. Penyiku

  4. stop watch

  5. Kunci pas

  6. Oli/pendingin

  7. Plat pengganjal



C. PERALATAN BLOK

   Peralatan yang digunakan untuk menyekrap balok, bslok v, perisma segienam.
Lubbang segienam, dan menyekrap alur-alur dalam adalah:

  1. Mistar serong Pahat

  2. Pahat dalam

  3. Pahat luar

  4. Pahat kasar

  5. Pahat netral

  6. Pendingin

  7. Kuas

  8. Busur derajat

  9. Plat parallel

  10. Kikir plat 3’’

  11. Kikir plat 6’’

  12. Stempel nomor

  13. Siku

  14. Penggores

  15. Mistar baja
                                                                           12
16. Penitik

 17. Palu

 18. Palu plastik

 19. Dial indicator

 20. Maja rata

 21. Blok v

 22. Batang silindris




                            BAB IV

                        BAGIAN DAN MEJA



A. BAGIAN-BAGAIN MESIN SCARP

                            1. Gambar 1


                                          13
2. Gambar




            14
Diatas badan mesin terdapat ram yang meluncur bolak-balik pada pembimbing
(guide). Didepan ram dipasang leher sehingga dudukan pahat dapat berputar posisi ke
kiri dan ke kanan. Tuas pemutar digunakan untuk menurunkan/menaikkan posisi
dudukan pahat sehingga ujung pahat posisinya terhadap benda kerja dapat diatur.




B. MEJA

        Dipakai untuk memegang benda kerja, dapat distel mendatar dan tegak dengan
spidle penggerak.

 1. Meja scarp dapat diatur naik atau turun sesuai dengan bentuk dan tingginya benda
    yang akan dikerjakan.

  1.1. Bila benda kerjanya agak tipis,meja dinaikan mendekati pahat.

  2.1. Bila benda kerjanya agak tinggi, meja diturunkan sampai bidang atas benda
       kerja mendekati tingginya ujung pahat.



 2. Cara-cara mengatur meja scarp ada dua:

  2.1. Mengatur kedudukan meja dalam arah tegak.

    2.1.1. Membuka mur-mur pengikat.

    2.1.2. Memutar tuas engsel sampai kedudukan meja yang dikehendaki tercapai.

    2.1.3 Mengencangkan mur.

    2.1.4 Engkol diputar dengan tangan.

                                                                                  15
2.1.5 Atau otomatis.

 2.2. Gerak lintang meja dengan engkol

             Jika engkol diputar ke kanan, meja bergesar mendekat. Sebaliknya
      kalau diputar ke kiri, meja bergeser menjauh.

 2.3. Gerak lintang meja secara otomatis

             Dalam keadaan di bawah, pena d menekan pada gigi roda, sehingga
      gerakan eksentrik diteruskan pada roda. Roda dapat berputar ke kiri atau ke
      kanan, bergantung pada letak pena. Bila pena dimasukkan menarik roda pal
      ke kanan, meja bergeser otomatis ke kanan. Jika pena dimasukkan menarik
      roda pal ke kiri (pena diputar 180), maka meja akan bergeser ke kiri. Jika
      diputar 90, pena tertahan diatas dan berada dalam kedudukan netral (tidak
      menarik roda pal), meja tidak bergeser.




3. Memiringkan meja

      Adakalanya pada beberapa mesin scarp, mejanya dapat disetel miring
  sehingga permukaan meja tersebut dapat membentuk sudut kurang dari 90 derajat .
  kemiringan ini diperlukan untuk meyekrap pekerjaan-pekerjaan khusus untuk
  membentuk bidang-bidang bersudut atau alur-alur serong.




                                                                              16
BAB V

                             PAHAT DAN RAGUM



A. PENGGUNAAN PAHAT SCARP

       Pahat scarp disebut juga pahat kanan. Apabila sisi potong pahat di arahkan
kekanan terhadap yang menggunakanny dan dilihat dalam keadaan ujung pahat
tertentu maka akan menghadap ke muka kita.

       Seperti juga pada pahat-pahat untuk mesin bubut atau kerja bangku maka pada
pahat sekrap pun terdapat bagian-bagian:

      1. Tangkai pahat

      2. Ujung pahat

B. CARA MEMASANG PAHAT SCARP

        Ketajaman mata potong pahat, besar sekali epeknya terhadap benda yang
disekrap.juka bentuk atau ketajaman pahat itu tidak baik, maka hasil scarp itu pun
tidak baik. Dalam hal ini, penykerapan harus pandai mengasah pahat. Seseorang yang
sudah pandai menyekra dan berpengalaman, akan cepat mengetahui keadaan pahat
yag sedang dipakai: tajam atau tumpul.

 1. Keadaan pahat dapat dilihat atau dirasakan dipakai dengan melihat isi
     penyayatannya. Tanda-tanda pahat tumpul pada waktu ialah:

     1.1. Hasil sayatannya kasar, tatalanya bubuk, meskipun penyayatanya tipis.

     1.2. Berbunyi menggerik, berasap, bekas sayatannya mengkilap karena mata
          pemotigapahat sudah berbentuk bidang sehingga pahat tidak lagi menyayat
          melainkan menggesek.

     1.3. Kalau digerakan saat menyecarp, terasa berat dan pahat bergetar.



                                                                                  17
2. Jika trerjadi hal-hal yang demikian, hendaknya pahat itu segera dilepas dari
     rumahnya dan diasah.hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu mengasah
     pahat scarp ialah:

     2.1. Pakailah kaca mata untuk melindung mata dari debu penggerindaan

     2.2. Pakailah batu gerinda yang kasar dahulu untuk membentuk sudut-sudut
          dan mata pemotongnya.

     2.3. Pakailah mal pengasah pahat atau bevel protector untuk memeriksa sudut-
          sudut yang diasah.

     2.4. Peganglah pahat dan tangan bersandar pada alat penahan mesin gerinda.

     2.5. Penekanan pahat apada batu gerinda jangan terlalu keras agar pahat tidak
          cepat panas dan pengasahannya jangan pada tempat satu saja.

     2.6. Bagian yang diasah jangan sampai biru atau merah; hal ini dapat
          mengurangi kekuatan pahat.

     2.7. Sering-seringlah pahat itu didinginkan dalam air pada waktu di asah.




C. RAGUM

       Alat ragum yang diikat pada meja, umumnya dilengkapi dengan busur derajat;
gunanya untuk dapat meyetel kedudukan ragum sejumlah derajat yang dihendaki, baik
ke kiri maupun ke kanan putran ragum ke kiri dank e kanan maksimum 90 derajat.




D. PEMEGANG PAHAT

       Bagian pangkalnya melekat pada plat pemegang pahat pada ujungnya yang di
buat tirus, dipasang      pengikat pahat. Pemegang pahat dapat di putar uuuntuk
mempermudah pahat. Untuk membuat alur dalam, digunakan pahat khusus yang
umumnya kecil . pahat ini dipasang pada sebuah tangkai dan tangkai inilah yang
dijepit dalam pemegang pahat . dalam dilihat tangkai yang langsung diikat pada plat.


                                                                                  18
Untuk memeriksa ketegaklurusan benda kerja terhadap eretan support, dipakai dial
indicator yang diikat pada pemegang pahat.

 1.Pelat pemegang pahat

       Perbedaan antara plat pemegang pahat dengan pemegang pahat in dapat
   berayun ke depan. Hal itu dimaksudkan agar pada waktu langkah mundur, pahat
   terangkat dan bebas dari benda kerja.

 2.Rumah plat pemegang pahat

       Plat pemegang pahat berengsel pada rumahnya. Rumah ini dapat distel ke kiri
   ke kanan, sepanjang alur tembus. Gunanya keduduk-dudukan ini ialah untuk dapat
   menyekrap bidang-bidang bersudut /tegak; agar pada waktu langkah mundur ,
   pahat tidak menggesek pada benda kerja.




E. SUPPORT

       Pemegang pahat dipegang pada support. Di bagian atas dihubungkan langsung
dengan eretan. Bila tuas support diputar ke kanan eretan akan turun, sehingga pahat
akan terbawa turun. Sebaliknya kalau tuas support diputar ke kiri, eretan akan naik.
Kalau diputar terus-menerus ke atas, maka eretan akan terlepas dari support. Support
dapat diputar ke samping kiri atau ke kanan sesuai dengan sudut-sudut yang
dikehendaki.   Support digunakan       untuk menyekrap    bidang-bidang bersudut,
bertingkat, dan bidang-bidang tegak.




F. LANGKAH LENGAN

   Pahat digerakkan oleh lengan maju atau mundur sesuai dengan besarnya langkah.
Besarnya langkah dapat dibaca pada skala langkah. Jika alur engkol berada tegak
lurus, berarti lengan berada di tengah-tengah langkah. Jadi, gerakan lengan ke
samping kiri atau kanan masing-masing setengah langkah.


                                                                                 19
G.MENGATUR BESARNYA LANGKAH

          Setelah kita mengetahui panjang bahan yang akan discarp dan menentukan
panjang langkah maju atau mundur, maka untuk mengatur besarnya langkah pada
lengan.




                                     BAB VI

               MACAM-MCAM DAN PENGUNAAN MESIN SCARP




A. MACAM-MACAM MESIN SCARP

  1. MESIN SEKRAP ERETAN



                                                                              20
Prinsipnya, benda kerja dipasang diatas eretan(meja) yang bergerak bolak
 balik.pahat membuat gerakan ingsutan dan gerakan penyetelan penyayatan.
 Mesin scarp ini disebuat mesin sekrap eretan portal.bangunnya besar, cocok
 untuk mengerjakan benda yang besar-besar atau berat-berat.meja luncur
 digerakkan dengan tenaga hidrolik,sehingga kecepatan potong tetep.

 1.1. Nama bagian –bagian utama:

  1.1.1. Landasan

  1.1.2. Meja luncur atau eretan

  1.1.3. Tiang

  1.1.4. Balok lintang, penopang eretan pahat

  1.1.5. Palang

  1.1.6. Eretan pahat, dapat dimiringkan

   Beberapa mesin jenis ini,eretan pahatannya diganti dengan kepala mesin frais,
 sehingga kemampuan kerjanya meningkat.




2. MESIN SCARP LENGAN KUAT

       Perinsip kerja mesin ini kebalikan dari sekrap eretan, yaitu pahat bergerak
 ingsut.umumnya mesin sekrap jenis inilah yang banyak digunakan.




3. MESIN SCRAP TUSUK

   Mesin tusuk adalah mesin scarp tegap, mesin tusukdigunakan untuk
 pengerjaan permukaan-permukaan yang suka dijangkau.

   Penusuk atau pahat yang digerakan oleh mekanisme engkol , melakukan
 gerakan utama bolak-balik, dan benda kerja melakukan gerakan ingsutan dan
 gerakan pengetelan tebal penyatan.


                                                                               21
Dengan demikian, mesin tusuk ini cocok untuk pembuatan bidanng-bidang
 alat pemotong (dies) dari suatu press tools.




4. MESIN SCRAP TUSUK RODA GIGI

   Mesin tusuk roda gigi metode pembagaian digunakan mesin scarp tegak.
 benda kerja dicekam pada meja putar, alat putongnya pahat profil. Setelah satu
 gigi ditusuk, benda kerja diputar stu gigi untuk penusukan berikutnya. Ketelitian
 bentuk gigi tergantung pada alat potong.

 1. Mesin tusuk roda gigi metode penguraian di antara sebagai berikut:

 1.1. System maag

           Alat potong mesin tusuk roda gigi system maag berupa batang bergigi
      bergerak naik turun.

           Benda kerja begerak berputar dan bergeser pada saat alat potong bebas
      diatas.dapet juga untuk menusuk roda gigi heliks. Pada metode penguraian
      sisitem fellows- gear,alat potongnya berbentuk roda gigi. Keuntunganny a,
      dapat untuk membuat gigi luar maupun dalam.

           Dangan system ini, dapat juga di buat roda gigi heliks.akan tetapi roda
      penusuknya juga harus di buat heliks. sitem ini diterapkan untuk menusuk
      gigi paying yang modulnya 15mm atau lebih. Sisi-sisi yang selesai di tusuk
      awal, ditusuk akhir bersama-sama. Pahat-pahat tusuknya yang menyayat
      bergiliran, dihantar oleh sablon atau mal.System ini digunakan untuk
      membuat roda-roda payung dengan modul sampai 15mm. mesin tusuk
      dengan system ini di lengkapi dengan dua pahat tusuk dengan sisi potong
      lurus yang dapat bergerak bolak-balik sacara bergiliran.gigi di bentuk
      dengan di antara dua pahat.Setelah satu bentuk gigi selesai, pahat dan benda
      kerja dikembalikan dengan cepat ke dudukan semula, dan secara bersama-
      sama benda di putar satu gigi.Garis-garis hati benda kerja dan kepala pahat
      saling berpotongan di puncak kerucut.



                                                                               22
BAB VII
                            PENGGUNAAN


A. PENGUNAAN MESIN SCARP
  1. Mengoperasikan Mesin Scarp

    1.1. Membersihkan oli yang melumasai bagian mesin dengan majun

    1.2. Memeriksa panjang langkah dengan memutar roda pengecek langkah
         menggunakan tangan.

    1.3. Menghidupkan saklar utama.

    1.4. Menghidupkan motor penggerak.

    1.5. Menhubungkan kopling melalui handel ‘’ON-OFF’’ mesin

    1.6. Pena ratchet dimasukan pada gigi rachet maka meja bergesek kea rah
         panah yang dapat pada kepala pena ratchet.

    1.7. Perhatikan langkah lengan luncur terhadap pergeseran meja.

    1.8. Meja harus berggeser pada waktu lengan luncur bergerak ke belakang.

    1.9. Dengan membalikan arah panah,meja akan bergerak berlawanan arah.

    1.10. Besar kecilnya tiap pergeseran meja , dapat diatur dengan mengubah-
         ubah posisi pengikat pada roda gigi yang beralur.

    1.11. Meja berhenti bergerak bila pena ratchet dilepas.

    1.12. Besar pergeseran tiap langkah, dapat diatur dengan menggeser-
         geserblok pengatur langkah.


                                                                          23
1.13. Tuas gerakan otomatis dilepas, gerakan eretan berhenti.

  1.14. Dengan melepas kopling, mesin berhenti.




2. Menyetel Penjang Langkah

 2.1. Mur pengunci penyetel panjang langkah dikendorkan.

 2.2. Memutar engkol ke kanan untuk menambah langkah dan memutar
      kekiri untuk mengurangi langkah.

 2.3. Setelah penyetelan mur, mur pengunci dikencangkan kembali.




3. Menyetel Posisi Langkah

 3.1. Mengendorkan lengan pengunci.

      Dengan memutar engkol, meka posisi langkah akan bergeser tanpa
      mengurangi atau menambah langkah panjang.

 3.2. Lengan pengunci dikencangkan kembali.




4. Menyetel Feeding Besar Pergeseran Meja

   Mengendorken baut pengunci .

 4.1. Bila di geser menjauh titik pusat, feeding semakin besar.

 4.2. Apabia meja digeser pada saat lengan meluncur mundur, maka baut
      digeser berseberangan.



                                                                   24
5. Manetel Feeding Gerkan Eretan Alat Potong

          Untuk memperbesar feeding, cukup dengan menggeser blok pengatur
      feeding   mendekati     lengan   penggerak    feeding.sebaliknya   untuk
      memperkecil feeding, cukup menggeser blok pengatura feeding menjauh
      penggerak feeding.




6.     Menyecarp Rata

          Menyecarp rata benda dengan bidang-bidang yang rata, dimulai
     dengan bidang-bidang yang luas dengan pahat bergerak searahnya lebar
     benda kerja.besarnya langkah pahat sama dengan lebar lebar bahan ditambah
     dengan langkah bebas.besarnya langkah bebasdisesuaikan dengan besarnya .
     untuk bidang-bidang benda kerja yang pendek, jangan membuat langkah
     bebas yang besar.




7. Menyecarp Bertingkat

          Menyecarp bidang bertingkat,         caranya sama dengan seperti
      menyekrap dua bidang saling menyiku ( bidang-bidang datar dan tegak ),
      hanya sekarang dilakukan lebih dari satu kali. Kedudukan plat pemegang
      pahat harus dimiringkan. Pahat-pahat yang digunakan adalah pahat datar
      dan pahat tegak yang kasar dan halus.




     7.1. Menyecarp bidang pertama

          Penyecarpan yang pertama pehat yang datar yang kasar sampai
         mendekati batas garis tegak. Dua lapisan terakhir dari tingkat ke-1
         memakai pahat datar halus mencapai garis lukis mendatar.




     7.2. Menyecarp bidang kedua


                                                                            25
Penyecarpan kedua dilaksanakan dalam arah tegak sampai batas garis
    lukis, dengan menggunakan pahat sisi yang alus.




7.3. Menyecarp bidang ketiga

      Penyecarpan bidang ketiga memakai pahat datar kasar untuk
    menyecarp tingkat kedua sampai mendekati batas garis lukis yang
    mendatar.




7.4. Menyecarp bidang keempat

      Penyecarpan bidang keempat pada bidang tegak bidang tingkat
    kedua,caranya sama seperti untuk bidang kesatu, dengan menggunakan
    pahat sisi kasar dan halus.untuk menyekrap bidang-bidang bertingkat
    yang lebih dari dua tingkat, caranya seperti yang diuraikan diatas.
    Pemeriksaan dan pengukuran kembali, dilakukan setelah selesai
    seluruhnya. Kemudain di sekrap kembali dengan pahat-pahat yang halus
    bila masih terdapat kekurangan-kekurangan.




                                                                     26
BAB VIII

            MENYEKRAP ALUR DAN BIDANG MIRING




A. ALUR

 1. Macam-macam alur

   Alur dapat dibedakan atas beberapa macam sebagai berikut:

 1.1. Alur terus luar

 1.2. Alur terus dalam

 1.3. Alur buntu

 1.4. Alur tembus




 2. Menyekrap alur terus

   Langkah-langkah meyecarp alur terus

 2.1. Meyetel langkah lengan sesuai panjang langkah alur ditambah-denag
      langkah-langkah.

 2.2. Menyetel pahat dengan jarak yang cukup pendek antara ujung pahat dan
      plat pemegangnya.

 2.3. Menyetel kedudukan lengan agar letak ujung pahat tepat diatas benda yang
      akan dikerjakan.

 2.4. Mencoba menjalankan langkah bebes di atas benda kerja.

 2.5. Melaksanakan penyecarpan selapis kesamping di antara batas ulir.

 2.6. Menyayat lapisan berikutnya kesamping setengah lebar alur dan bawah
      sampai mendekati dalamnya batas alur.

                                                                           27
2.7. Melaksanakan penyecarpan sisia lebar alur.

 2.8. Melakukan penyecarpan terakhir sampai batas ukuran alur.

 2.9. Pemeriksaan batas ukuran-ukuran hasil penyekrapan.

 2.10.Bila perlu disekrap lagai sampai mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan
     hasil sekrapan yang rapih.




3. Menyecarp alur dalam

     Menyecarp alura dalam sebuah lubang harus memakai tangkai pahat alir
   dalam. Cara mengerjakannya haruslebih berhati-hati, terutama pada waktu
   menyetel pahat dan memilau penykrapan.




4. Menyecarp alur buntu

   Car menyekrap alur buntu

 4.1. Sebelim benda tu discarp, harus dibor dahulu pada ujung alur dengan bor
     yang besarnya sama dengan lebar alur dan dalamnya sama dengan
     dalamnya alur.

 4.2. Menyetel langkah pahat sesuai denagn panjang alur ditambah langkah-
     langkah bebas.

 4.3. Memasang benda kerja dan menyetel kedudukan langkah.

 4.4. Melaksanakan penyecarpa sampai mendekat batas-batas ukuran yang
     dikehendaki.

 4.5. Menghaluskan permukaan dengan mengurangi dalamnya pnyayatan,
     samapi pada batas ukuran-ukuran yang dikehendaki.

     Cara menykrap alur buntu hampi sama dengan menyekrap alur buntu yang
   terdahulu, hanya da bebarapa kekeculian:


                                                                          28
4.5.1. Sebelum discarp, harus dib or dahulu sebanyak 3 buah : dua bor sebagi
         jarak panjanga alur yang akan disekrap, dan bor yang ketiga unuk
         langkah bebas mundur.

   4.5.2. Memasang dan menyetel langkah pahat.




5. Menykrap alur tembus

       Untuk menyecarp alur ke-1 caranya sama dengan menyekrap alur buntu,
   pada kedua ujungnya. Perbedaan-perbedaannya hanya terletak pada ukuran
   panjang alur berikut penyetelan langkah pahat, terutama dalamnya
   penyayatan sampai menembus benda kerja.

       Untuk menyecarp alur tembus ke-2 caranya sama dengan alur buntu pada
   salah satu alur tersebut. Perbedaanya terletak pada ukura panjang alur yang
   akan disekrap penyetelan-penyetelan langkah pahat, dan alur ditembuskan
   sampai batas bidang bawah.




6. Menyecarp bidang miring atau bersudut

         Untuk menyecarp bidang miring bersudut ini, harus diketahui dahulu
   berapa derajat sudut yang akan dibentuk untuk diatur miringnya suppot.

        Setelah diketahui besarnya sudut yang dikehendaki, pasanglah siku-siku
   protractor sesuai dengan besarnya sudut. Maksudnya, untuk mengetahui
   besarnya penyimpangan-penyimpangan antara support denag pemegang
   pahat.penyetelan sudut support dilakukan dengan penunjuk berjarum.

       Untuk meneliti ketepatan penyetelan sudut pada support,digunakan siku-
   siku protractor dan penunjuk berjarum.

                                                                            29
Setelah kedudukan support disetel miring sampai membentuk sudut
   tertentu ( umum 60 drajat).maka untuk menghindari gesekan antara ujung
   pahat dengan benda kerja pada waktu langkah mundur, pahat harus
   dimiringkan lagi bersama derajat.




7. Latihan menyecarp

      Di bawah ini diuraikan latihan menyekrap, diantaranya

   7.1. Menyecarp balok

   7.2. Menyecarp balok v

   7.3. Menyecarp prisma segienam

   7.4. Menyecarp lubang segienam

   7.5. Menyecarp alur-alur dalam




                                                                      30
KESIMPULAN




       Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak potong pahat pada
benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam
keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak
balik, benda kerja juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat
akan tersangkut pada benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari
gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat
berayun pada waktu balik menyentuh benda kerja.




                                                                              31
LAMPIRAN




           32
33
34
35
36
37
38

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & PiezoelektrikTransduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrikyusufrahman8
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINDwi Ratna
 
FREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
FREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN  SUATU KEJADIANFREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN  SUATU KEJADIAN
FREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN SUATU KEJADIANHappy-Hevy Hestu Pratiwi
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...Yunita Tri Andra Yani
 
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawanCoral Reef
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismaanggi syahputra
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Nurul Khotimah
 
Luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjang
Luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjangLuas lingkaran dengan pendekatan persegi panjang
Luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjangiin1970
 
Bab 1 kesebangunan dan kekongruenan
Bab 1 kesebangunan dan kekongruenanBab 1 kesebangunan dan kekongruenan
Bab 1 kesebangunan dan kekongruenanblackcatt
 
Proposal tugas akhir mesin pemipil jagung
Proposal tugas akhir mesin pemipil jagungProposal tugas akhir mesin pemipil jagung
Proposal tugas akhir mesin pemipil jagungTommy StereoHearts
 
Aljabar dalam Matematika
Aljabar dalam MatematikaAljabar dalam Matematika
Aljabar dalam Matematikasiska sri asali
 
Makalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiMakalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiWidya Fisty Windany
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongMahros Darsin
 

Was ist angesagt? (20)

Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & PiezoelektrikTransduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
Transduser Magnetostriktif & Piezoelektrik
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
4. fungsi invers
4. fungsi invers4. fungsi invers
4. fungsi invers
 
FREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
FREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN  SUATU KEJADIANFREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN  SUATU KEJADIAN
FREKUENSI HARAPAN SUATU KEJADIAN, PELUANG KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TENTANG PERMAINAN BOLA BERANTING ANT...
 
Makalah microsoft
Makalah microsoftMakalah microsoft
Makalah microsoft
 
Persamaan garis lurus
Persamaan garis lurusPersamaan garis lurus
Persamaan garis lurus
 
Pola kalimat
Pola kalimatPola kalimat
Pola kalimat
 
RPP
RPPRPP
RPP
 
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prisma
 
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
Penggunaan Tanda Baca (Bahasa indonesia)
 
Luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjang
Luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjangLuas lingkaran dengan pendekatan persegi panjang
Luas lingkaran dengan pendekatan persegi panjang
 
3 desain media
3 desain media3 desain media
3 desain media
 
Bab 1 kesebangunan dan kekongruenan
Bab 1 kesebangunan dan kekongruenanBab 1 kesebangunan dan kekongruenan
Bab 1 kesebangunan dan kekongruenan
 
Pertidaksamaan pecahan
Pertidaksamaan pecahanPertidaksamaan pecahan
Pertidaksamaan pecahan
 
Proposal tugas akhir mesin pemipil jagung
Proposal tugas akhir mesin pemipil jagungProposal tugas akhir mesin pemipil jagung
Proposal tugas akhir mesin pemipil jagung
 
Aljabar dalam Matematika
Aljabar dalam MatematikaAljabar dalam Matematika
Aljabar dalam Matematika
 
Makalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiMakalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumi
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas Pemotong
 

Ähnlich wie Makalah proses produksi mesin scarp

Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisGoem Gumilar
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Novia Fitriany
 
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubutTugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubutArdho Mesa MSc
 
Tugas cnc email harlin
Tugas cnc email harlinTugas cnc email harlin
Tugas cnc email harlinharlintokek
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Arismon Saputra
 
Mesin bubut otomatis Praktek Di Hera
Mesin bubut otomatis Praktek Di HeraMesin bubut otomatis Praktek Di Hera
Mesin bubut otomatis Praktek Di HeraZhanthos Pholly
 
Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)ade jalaludin
 
Ragum sebagai perlengkapan alat perkakas tangan
Ragum  sebagai  perlengkapan  alat perkakas tanganRagum  sebagai  perlengkapan  alat perkakas tangan
Ragum sebagai perlengkapan alat perkakas tanganrona veriansyah
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Endang Saefullah
 
MESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptxMESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptxsaeful25
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakasNiko Sh
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakasAgus Witono
 

Ähnlich wie Makalah proses produksi mesin scarp (20)

Laporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindrisLaporan gerinda selindris
Laporan gerinda selindris
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubutTugas kelompok-makalah-mesin-bubut
Tugas kelompok-makalah-mesin-bubut
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
Laporan setria
Laporan setriaLaporan setria
Laporan setria
 
Uas makalah bubut
Uas makalah bubutUas makalah bubut
Uas makalah bubut
 
Tugas cnc email harlin
Tugas cnc email harlinTugas cnc email harlin
Tugas cnc email harlin
 
Bab 4.
Bab 4.Bab 4.
Bab 4.
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
 
Mesin bubut otomatis Praktek Di Hera
Mesin bubut otomatis Praktek Di HeraMesin bubut otomatis Praktek Di Hera
Mesin bubut otomatis Praktek Di Hera
 
Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)Laporan mesin bubut (selesai)
Laporan mesin bubut (selesai)
 
Gerinda 1
Gerinda 1Gerinda 1
Gerinda 1
 
Ragum sebagai perlengkapan alat perkakas tangan
Ragum  sebagai  perlengkapan  alat perkakas tanganRagum  sebagai  perlengkapan  alat perkakas tangan
Ragum sebagai perlengkapan alat perkakas tangan
 
Mesin gerinda finish
Mesin gerinda finishMesin gerinda finish
Mesin gerinda finish
 
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
Laporan Praktikum Proses Produksi - Teknik Industri (Lengkap)
 
MESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptxMESIN BUBUT.pptx
MESIN BUBUT.pptx
 
Mesin larik
Mesin larikMesin larik
Mesin larik
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 

Makalah proses produksi mesin scarp

  • 1. MAKALAH MESIN PRODUKSI MESIN SCARP DISUSUN OLEH : KETUA : ANTON SATRIA B 23409835 ANGGOTA : ANDRI DIYAN WIJAYANTO 24409847 FADHORI WIDIYANSYAH 25409098 SEPTIAN ANDRI ASANDY 25409871 WAHYU KURNIAWAN 25409468 WENDI ROSYANTO 21409216 VERY APRIYANTO 22409517 KELAS : 1 ICO 3 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2009 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang MESIN SCRAP dengan baik dan lancar. Pelajara di kampus, tidaklah mutlak menjadi tanggug jawab pemerintah, khususnya membuat makalah untuk mahasiswa. Bardasarkan pertimbangan itulah, penyusun tergerak untuk menyusun makalah MESIN SCRAP keahlian teknik permesinan, yang disususn dengan sedemikian rupa sehingga dapat mengisi kekosongan fundamental pada buku-buku teknik juga sarana pedagogiknya sangat diperhatikan. Di dalam makalah ini berisikan komponen, jenis-jenis mesin scrap, kegunan, serta fungsi mesin scrap dan lain-lain, dengan membaca sekilas buku mekalah ini penbaca dapat memahami secara detail dan mengerti apakah yang dimaksud tentang mesin scrap tersebut. Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Dalam kesempatan ini pula, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan sekalian yang telah membantu dalam pembuatan buku makalah ini, sekian dan terima kasih. DAFTAR ISI 2
  • 3. KATA PENGANTAR........................................................................................................ i DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii BAB I PENGERTIAN DAN TUJUAN Pengertian Mesin Scarp........................................................................................................ 1 Dasar Teori .......................................................................................................................... 1 Pengelompokan Mesin......................................................................................................... 2 Tujuan .................................................................................................................................. 3 BAB II KEGUNAAN, GARAKAN DAN BENTUK Kegunaan ............................................................................................................................. 4 Gerakan ............................................................................................................................... 4 Bentuk ................................................................................................................................. 5 BAB III CARA KERJA DAN ALAT Cara Kerja............................................................................................................................. 6 Alat –alat.............................................................................................................................. 7 Peralatan Blok...................................................................................................................... 7 BAB IV BAGIAN DAN MEJA Bagian-bagian Scarp............................................................................................................. 9 Meja...................................................................................................................................... 10 3
  • 4. BAB V PAHAT DAN RAGUM Penggunaan Pahat Scarp.................................................................................................... 12 Cara Memasang Pahat Scarp................................................................................................ 12 Ragum.................................................................................................................................. 13 Pemegang Pahat................................................................................................................... 13 Support................................................................................................................................. 14 Langkah Lengan................................................................................................................... 14 Mengatur Besarnya Langkah................................................................................................ 14 BAB VI MACAM-MACAM DAN PENGGUNAAN MESIN SCARP Macam-macam Mesin Scarp................................................................................................ 15 Mesin Scarp Lengan Kuat.................................................................................................... 15 Mesin Scarp Tusuk............................................................................................................... 15 Mesin Scarp Tusuk pada Roda Gigi..................................................................................... 16 BAB VII PENGGUNAAN Penggunaan Mesin Scarp..................................................................................................... 17 BAB VIII MENGECARP ALUR DAN BIDANG MIRING Alur....................................................................................................................................... 20 Bidang Miring...................................................................................................................... 22 4
  • 6. Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak potong pahat pada benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu balik menyentuh benda kerja. 1. DASAR TEORI Mesin scarp adalah mesin dengan pahat pemotong ulak-alik, dari jenis pahat mesin bubut, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakan benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, maka ditimbulkan permukaan yang rata, bagaimanapun juga bentuk pahatnya. Kesempurnaan tidak tergantung pada ketelitian dari pahat. Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja, sebuah mesin skrap dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi, tanggem, celah-T dan berbagai bentuk lain. 2. PENGELOMPOKAN MESIN SCARP Menurut disainnya, mesin scarp dikelompokkan menjadi : 2.1. Pemotongan dorong horisontal. 2.1.1. Biasa (pekerjaan produksi) Terdiri dari dasar dan rangka yang mendukung ram horisontal, kontruksinya agak sederhana. Ram yang membawa pahat, diberi gerak ulak-alik sama dengan panjang langkah yang diinginkan. 2.1.2. Universal (pekerjaan ruang perkakas). Mesin scarp jenis ini dilengkapi dengan pengatur berputar dan condong untuk memungkinkan pemesinan teliti pada sembarang sudut. 2.2. Pemotongan tarik horisontal. 6
  • 7. Dianjurkan digunakan untuk pemotongan berat dan dipakai secara luas untuk memotong blok cetakan besar dan mesin-mesin suku besar dalam bengkel kereta api. 2.3. Vertikal. 2.3.1. Pembuat celah (slotter) Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola logam. 2.3.2. Pembuat dudukan pasak (key seater) Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku cadang yang serupa. 2.4. Kegunaan khusus Misalnya untuk memotong roda gigi. Daya yang digunakan kepada mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi maupun sabuk atau dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakan ulak-alik pahat dapat diatur dengan beberapa cara. Mesin skrap yang lebih tua digerakkan dengan roda gigi atau ulir hantaran, tetapi pada umumnya sekarang mesin skrap digerakkan dengan lengan osilasi dan mekanisme engkol. Dalam menjalankan mesin untuk praktikum mesin skrap ini, yang perlu diatur adalah putaran engkol dan panjang langkah pengirisannya. Pengirisan benda kerja dilakukan ketika alat iris bergerak maju. Panjang langkah alat iris disesuaikan dengan panjang bidang yang akan diiris. Biasanya panjang langkah alat iris sama dengan panjang benda kerja ditambah panjang awalan kurang lebih 20 mm dan panjang sisa kurang lebih 10 mm. Jumlah langkah maju mundur per menit tergantung pada kecepatan potong dari bahan yang diserut dan panjang langkahnya. B. TUJUAN Mempelajari proses pengerjaan logam melalui pembuangan sebagian bahan dengan menggunakan peralatan mesin serut lengan kuat. Mesin ini digunakan untuk membuat permukaan benda kerja rata dan dapat pula digunakan untuk membuat alur. 7
  • 8. BAB II KEGUNAAN, GARAKAN DAN BENTUK A. KEGUNAAN Kegunaan umumnya dari mesin scarp antara lain: 1. Pembuat celah (slotter)Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola logam. 2. Pembuat dudukan pasak (key seater) Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku cadang yang serupa. 8
  • 9. B. GERAKAN Mesin ini dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai dengan sepanjang 550 mm. Berpegangan pada prinsip gerakan utama mendatar, mesin ini juga disebut Mesin Slotting Horizontal. Untuk menjalankannnya diperlukan gerakan utama, feed (langkah pemakanan) dan penyetelan (dalamnya pemakanan). 1. Gerak utama Gerak utama adalah langkah maju dan langkah mundur. Biasanya diubah dari gerak berputar ke gerak lurus oleh batang ayun. Motor listrik menggerakkan roda penggerak ke roda gigi yang dipasang pada poros yang dapat distel dengan baut spindle. Balok geser akan meluncur bolak-balik pada batang ayun. Dengan moment putar dari roda gigi, batang ayun mempunyai titik galang didasar mesin yang berayun maju dan mundur dengan bebas. Sebuah penghubung memindahkan gerakan berayun ini ke lengan. Adapula mesin scarp yang menggunakan penggerak hidrolik 1.1. Gerakan utama atau gerakan pemotongan Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat. Ada perbedaan langkah kerja dan langkah bukan kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong dan selama langkah tidak kerja (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa memotong banda kerja. Kedua langkah ini dibentuk oleh gerak lingkaran. 1.2. Gerakan feed (langkah pemakanan) Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk menskrap datar benda kerja yang terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat. 1.3. Penyetelan (dalamnya pemakanan) Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap mendatar dapat dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk tegak dengan gerakan benda kerja ke samping. C. BENTUK 9
  • 10. Secara garis besar mesin scarp terdiri dari: penyangga, meja, ram (lengan), penggerak utama, dan penggerak langkah pemakanan. 1. Ram (Lengan) Lengan berada di di guideway dan menghasilkan gerakan utama. Dibagian depannya (kepala), lengan membawa Tool Slide. Pahat dipegang pada tool post yang mempunyai posisi tetap pada engsel di clapper box. Pada saat langkah maju, clapper ditekan oleh clapper box dengan gaya potong (tenaga potong). Pada saat langkah mundur clapper terangkat. Dengan cara ini kerusakan pada pahat dan benda kerja dapat dihindarkan. BAB III CARA KERJA DAN ALAT A. CARA KERJA 1. Prinsip Kerja Mesin Scrap Benda kerja diletakkan dan dijepit pada meja. Posisi meja dapat juga dinaik- turunkan sepanjang pembimbing melalui poros ulir. Dengan memutar poros ulir yang telah dihubungkan dengan roda gigi maka gerakkan suap dari meja sepanjang pembimbing dapat dilakukan. Dimana roda gigi digerakkan oleh tuas pengungkit secara berkala. Gerakkan berkala ini dibuat sedemikian rupa sehingga poros ulir hanya bergerak pada waktu ram melakukan gerak balik membawa dudukan pahat. Gerak putar dari motor listrik diubah menjadi gerak translasi pada ram. 2. Cara Kerja 2.1. Mengukur dimensi benda kerja dan menentukan sisi yang akan dikerjakan dengan skrap. 10
  • 11. 2.2. Memasang benda kerja di atas meja. 2.3. Menyetel panjang langkah, yang disesuaikan dengan benda yang akan diiris dan biasanya besarnya sama dengan panjang benda kerja ditambah awalan kurang lebih 5 mm dan panjang sisa kurang lebih 5 mm. 2.4. Menyetel langkah/putaran per menit. 2.5. Menyetel kedalaman pengirisan sekitar 2 mm dengan memutar pengatur kedalaman sebanyak 40 skala (tiap skala = 0,05 mm). 2.6. Menjalankan mesin untuk pengirisan. 2.7. Bila pengirisan sudah mencapai batas yang ditentukan untuk diiris, mesin dimatikan dan benda kerja diukur dengan menggunakan jangka sorong untuk memastikan ukuran sudah sesuai dengan yang dikehendaki (karena ukuran spindel pengatur kedalaman pada mesin skrap sudah tidak presisi lagi). 2.8. Mengulangi langkah 6 sampai 8 untuk mendapatkan kedalaman irisan yang dikehendaki. 2.9. Bila proses sudah selesai, kerja pahat “dibebaskan” terlebih dahulu kemudian mesin dimatikan. 2.10. Menghitung waktu proses dengan stopwatch B. ALAT-ALAT 1. Sebuah mesin scarp dengan kunci dan alat irisnya 1.1. Lengan 1.2. Kunci pemindah lengan 1.3. Batang ulir pemindah lengan 1.4. Engkol 1.5. Block engkol 1.6. Pasak engkol 1.7. Penggerak block engkol 1.8. Roda gigi penggerak 1.9. Poros pengatur langkah 2. Kaliper / jangka sorong 11
  • 12. 3. Penyiku 4. stop watch 5. Kunci pas 6. Oli/pendingin 7. Plat pengganjal C. PERALATAN BLOK Peralatan yang digunakan untuk menyekrap balok, bslok v, perisma segienam. Lubbang segienam, dan menyekrap alur-alur dalam adalah: 1. Mistar serong Pahat 2. Pahat dalam 3. Pahat luar 4. Pahat kasar 5. Pahat netral 6. Pendingin 7. Kuas 8. Busur derajat 9. Plat parallel 10. Kikir plat 3’’ 11. Kikir plat 6’’ 12. Stempel nomor 13. Siku 14. Penggores 15. Mistar baja 12
  • 13. 16. Penitik 17. Palu 18. Palu plastik 19. Dial indicator 20. Maja rata 21. Blok v 22. Batang silindris BAB IV BAGIAN DAN MEJA A. BAGIAN-BAGAIN MESIN SCARP 1. Gambar 1 13
  • 14. 2. Gambar 14
  • 15. Diatas badan mesin terdapat ram yang meluncur bolak-balik pada pembimbing (guide). Didepan ram dipasang leher sehingga dudukan pahat dapat berputar posisi ke kiri dan ke kanan. Tuas pemutar digunakan untuk menurunkan/menaikkan posisi dudukan pahat sehingga ujung pahat posisinya terhadap benda kerja dapat diatur. B. MEJA Dipakai untuk memegang benda kerja, dapat distel mendatar dan tegak dengan spidle penggerak. 1. Meja scarp dapat diatur naik atau turun sesuai dengan bentuk dan tingginya benda yang akan dikerjakan. 1.1. Bila benda kerjanya agak tipis,meja dinaikan mendekati pahat. 2.1. Bila benda kerjanya agak tinggi, meja diturunkan sampai bidang atas benda kerja mendekati tingginya ujung pahat. 2. Cara-cara mengatur meja scarp ada dua: 2.1. Mengatur kedudukan meja dalam arah tegak. 2.1.1. Membuka mur-mur pengikat. 2.1.2. Memutar tuas engsel sampai kedudukan meja yang dikehendaki tercapai. 2.1.3 Mengencangkan mur. 2.1.4 Engkol diputar dengan tangan. 15
  • 16. 2.1.5 Atau otomatis. 2.2. Gerak lintang meja dengan engkol Jika engkol diputar ke kanan, meja bergesar mendekat. Sebaliknya kalau diputar ke kiri, meja bergeser menjauh. 2.3. Gerak lintang meja secara otomatis Dalam keadaan di bawah, pena d menekan pada gigi roda, sehingga gerakan eksentrik diteruskan pada roda. Roda dapat berputar ke kiri atau ke kanan, bergantung pada letak pena. Bila pena dimasukkan menarik roda pal ke kanan, meja bergeser otomatis ke kanan. Jika pena dimasukkan menarik roda pal ke kiri (pena diputar 180), maka meja akan bergeser ke kiri. Jika diputar 90, pena tertahan diatas dan berada dalam kedudukan netral (tidak menarik roda pal), meja tidak bergeser. 3. Memiringkan meja Adakalanya pada beberapa mesin scarp, mejanya dapat disetel miring sehingga permukaan meja tersebut dapat membentuk sudut kurang dari 90 derajat . kemiringan ini diperlukan untuk meyekrap pekerjaan-pekerjaan khusus untuk membentuk bidang-bidang bersudut atau alur-alur serong. 16
  • 17. BAB V PAHAT DAN RAGUM A. PENGGUNAAN PAHAT SCARP Pahat scarp disebut juga pahat kanan. Apabila sisi potong pahat di arahkan kekanan terhadap yang menggunakanny dan dilihat dalam keadaan ujung pahat tertentu maka akan menghadap ke muka kita. Seperti juga pada pahat-pahat untuk mesin bubut atau kerja bangku maka pada pahat sekrap pun terdapat bagian-bagian: 1. Tangkai pahat 2. Ujung pahat B. CARA MEMASANG PAHAT SCARP Ketajaman mata potong pahat, besar sekali epeknya terhadap benda yang disekrap.juka bentuk atau ketajaman pahat itu tidak baik, maka hasil scarp itu pun tidak baik. Dalam hal ini, penykerapan harus pandai mengasah pahat. Seseorang yang sudah pandai menyekra dan berpengalaman, akan cepat mengetahui keadaan pahat yag sedang dipakai: tajam atau tumpul. 1. Keadaan pahat dapat dilihat atau dirasakan dipakai dengan melihat isi penyayatannya. Tanda-tanda pahat tumpul pada waktu ialah: 1.1. Hasil sayatannya kasar, tatalanya bubuk, meskipun penyayatanya tipis. 1.2. Berbunyi menggerik, berasap, bekas sayatannya mengkilap karena mata pemotigapahat sudah berbentuk bidang sehingga pahat tidak lagi menyayat melainkan menggesek. 1.3. Kalau digerakan saat menyecarp, terasa berat dan pahat bergetar. 17
  • 18. 2. Jika trerjadi hal-hal yang demikian, hendaknya pahat itu segera dilepas dari rumahnya dan diasah.hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu mengasah pahat scarp ialah: 2.1. Pakailah kaca mata untuk melindung mata dari debu penggerindaan 2.2. Pakailah batu gerinda yang kasar dahulu untuk membentuk sudut-sudut dan mata pemotongnya. 2.3. Pakailah mal pengasah pahat atau bevel protector untuk memeriksa sudut- sudut yang diasah. 2.4. Peganglah pahat dan tangan bersandar pada alat penahan mesin gerinda. 2.5. Penekanan pahat apada batu gerinda jangan terlalu keras agar pahat tidak cepat panas dan pengasahannya jangan pada tempat satu saja. 2.6. Bagian yang diasah jangan sampai biru atau merah; hal ini dapat mengurangi kekuatan pahat. 2.7. Sering-seringlah pahat itu didinginkan dalam air pada waktu di asah. C. RAGUM Alat ragum yang diikat pada meja, umumnya dilengkapi dengan busur derajat; gunanya untuk dapat meyetel kedudukan ragum sejumlah derajat yang dihendaki, baik ke kiri maupun ke kanan putran ragum ke kiri dank e kanan maksimum 90 derajat. D. PEMEGANG PAHAT Bagian pangkalnya melekat pada plat pemegang pahat pada ujungnya yang di buat tirus, dipasang pengikat pahat. Pemegang pahat dapat di putar uuuntuk mempermudah pahat. Untuk membuat alur dalam, digunakan pahat khusus yang umumnya kecil . pahat ini dipasang pada sebuah tangkai dan tangkai inilah yang dijepit dalam pemegang pahat . dalam dilihat tangkai yang langsung diikat pada plat. 18
  • 19. Untuk memeriksa ketegaklurusan benda kerja terhadap eretan support, dipakai dial indicator yang diikat pada pemegang pahat. 1.Pelat pemegang pahat Perbedaan antara plat pemegang pahat dengan pemegang pahat in dapat berayun ke depan. Hal itu dimaksudkan agar pada waktu langkah mundur, pahat terangkat dan bebas dari benda kerja. 2.Rumah plat pemegang pahat Plat pemegang pahat berengsel pada rumahnya. Rumah ini dapat distel ke kiri ke kanan, sepanjang alur tembus. Gunanya keduduk-dudukan ini ialah untuk dapat menyekrap bidang-bidang bersudut /tegak; agar pada waktu langkah mundur , pahat tidak menggesek pada benda kerja. E. SUPPORT Pemegang pahat dipegang pada support. Di bagian atas dihubungkan langsung dengan eretan. Bila tuas support diputar ke kanan eretan akan turun, sehingga pahat akan terbawa turun. Sebaliknya kalau tuas support diputar ke kiri, eretan akan naik. Kalau diputar terus-menerus ke atas, maka eretan akan terlepas dari support. Support dapat diputar ke samping kiri atau ke kanan sesuai dengan sudut-sudut yang dikehendaki. Support digunakan untuk menyekrap bidang-bidang bersudut, bertingkat, dan bidang-bidang tegak. F. LANGKAH LENGAN Pahat digerakkan oleh lengan maju atau mundur sesuai dengan besarnya langkah. Besarnya langkah dapat dibaca pada skala langkah. Jika alur engkol berada tegak lurus, berarti lengan berada di tengah-tengah langkah. Jadi, gerakan lengan ke samping kiri atau kanan masing-masing setengah langkah. 19
  • 20. G.MENGATUR BESARNYA LANGKAH Setelah kita mengetahui panjang bahan yang akan discarp dan menentukan panjang langkah maju atau mundur, maka untuk mengatur besarnya langkah pada lengan. BAB VI MACAM-MCAM DAN PENGUNAAN MESIN SCARP A. MACAM-MACAM MESIN SCARP 1. MESIN SEKRAP ERETAN 20
  • 21. Prinsipnya, benda kerja dipasang diatas eretan(meja) yang bergerak bolak balik.pahat membuat gerakan ingsutan dan gerakan penyetelan penyayatan. Mesin scarp ini disebuat mesin sekrap eretan portal.bangunnya besar, cocok untuk mengerjakan benda yang besar-besar atau berat-berat.meja luncur digerakkan dengan tenaga hidrolik,sehingga kecepatan potong tetep. 1.1. Nama bagian –bagian utama: 1.1.1. Landasan 1.1.2. Meja luncur atau eretan 1.1.3. Tiang 1.1.4. Balok lintang, penopang eretan pahat 1.1.5. Palang 1.1.6. Eretan pahat, dapat dimiringkan Beberapa mesin jenis ini,eretan pahatannya diganti dengan kepala mesin frais, sehingga kemampuan kerjanya meningkat. 2. MESIN SCARP LENGAN KUAT Perinsip kerja mesin ini kebalikan dari sekrap eretan, yaitu pahat bergerak ingsut.umumnya mesin sekrap jenis inilah yang banyak digunakan. 3. MESIN SCRAP TUSUK Mesin tusuk adalah mesin scarp tegap, mesin tusukdigunakan untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang suka dijangkau. Penusuk atau pahat yang digerakan oleh mekanisme engkol , melakukan gerakan utama bolak-balik, dan benda kerja melakukan gerakan ingsutan dan gerakan pengetelan tebal penyatan. 21
  • 22. Dengan demikian, mesin tusuk ini cocok untuk pembuatan bidanng-bidang alat pemotong (dies) dari suatu press tools. 4. MESIN SCRAP TUSUK RODA GIGI Mesin tusuk roda gigi metode pembagaian digunakan mesin scarp tegak. benda kerja dicekam pada meja putar, alat putongnya pahat profil. Setelah satu gigi ditusuk, benda kerja diputar stu gigi untuk penusukan berikutnya. Ketelitian bentuk gigi tergantung pada alat potong. 1. Mesin tusuk roda gigi metode penguraian di antara sebagai berikut: 1.1. System maag Alat potong mesin tusuk roda gigi system maag berupa batang bergigi bergerak naik turun. Benda kerja begerak berputar dan bergeser pada saat alat potong bebas diatas.dapet juga untuk menusuk roda gigi heliks. Pada metode penguraian sisitem fellows- gear,alat potongnya berbentuk roda gigi. Keuntunganny a, dapat untuk membuat gigi luar maupun dalam. Dangan system ini, dapat juga di buat roda gigi heliks.akan tetapi roda penusuknya juga harus di buat heliks. sitem ini diterapkan untuk menusuk gigi paying yang modulnya 15mm atau lebih. Sisi-sisi yang selesai di tusuk awal, ditusuk akhir bersama-sama. Pahat-pahat tusuknya yang menyayat bergiliran, dihantar oleh sablon atau mal.System ini digunakan untuk membuat roda-roda payung dengan modul sampai 15mm. mesin tusuk dengan system ini di lengkapi dengan dua pahat tusuk dengan sisi potong lurus yang dapat bergerak bolak-balik sacara bergiliran.gigi di bentuk dengan di antara dua pahat.Setelah satu bentuk gigi selesai, pahat dan benda kerja dikembalikan dengan cepat ke dudukan semula, dan secara bersama- sama benda di putar satu gigi.Garis-garis hati benda kerja dan kepala pahat saling berpotongan di puncak kerucut. 22
  • 23. BAB VII PENGGUNAAN A. PENGUNAAN MESIN SCARP 1. Mengoperasikan Mesin Scarp 1.1. Membersihkan oli yang melumasai bagian mesin dengan majun 1.2. Memeriksa panjang langkah dengan memutar roda pengecek langkah menggunakan tangan. 1.3. Menghidupkan saklar utama. 1.4. Menghidupkan motor penggerak. 1.5. Menhubungkan kopling melalui handel ‘’ON-OFF’’ mesin 1.6. Pena ratchet dimasukan pada gigi rachet maka meja bergesek kea rah panah yang dapat pada kepala pena ratchet. 1.7. Perhatikan langkah lengan luncur terhadap pergeseran meja. 1.8. Meja harus berggeser pada waktu lengan luncur bergerak ke belakang. 1.9. Dengan membalikan arah panah,meja akan bergerak berlawanan arah. 1.10. Besar kecilnya tiap pergeseran meja , dapat diatur dengan mengubah- ubah posisi pengikat pada roda gigi yang beralur. 1.11. Meja berhenti bergerak bila pena ratchet dilepas. 1.12. Besar pergeseran tiap langkah, dapat diatur dengan menggeser- geserblok pengatur langkah. 23
  • 24. 1.13. Tuas gerakan otomatis dilepas, gerakan eretan berhenti. 1.14. Dengan melepas kopling, mesin berhenti. 2. Menyetel Penjang Langkah 2.1. Mur pengunci penyetel panjang langkah dikendorkan. 2.2. Memutar engkol ke kanan untuk menambah langkah dan memutar kekiri untuk mengurangi langkah. 2.3. Setelah penyetelan mur, mur pengunci dikencangkan kembali. 3. Menyetel Posisi Langkah 3.1. Mengendorkan lengan pengunci. Dengan memutar engkol, meka posisi langkah akan bergeser tanpa mengurangi atau menambah langkah panjang. 3.2. Lengan pengunci dikencangkan kembali. 4. Menyetel Feeding Besar Pergeseran Meja Mengendorken baut pengunci . 4.1. Bila di geser menjauh titik pusat, feeding semakin besar. 4.2. Apabia meja digeser pada saat lengan meluncur mundur, maka baut digeser berseberangan. 24
  • 25. 5. Manetel Feeding Gerkan Eretan Alat Potong Untuk memperbesar feeding, cukup dengan menggeser blok pengatur feeding mendekati lengan penggerak feeding.sebaliknya untuk memperkecil feeding, cukup menggeser blok pengatura feeding menjauh penggerak feeding. 6. Menyecarp Rata Menyecarp rata benda dengan bidang-bidang yang rata, dimulai dengan bidang-bidang yang luas dengan pahat bergerak searahnya lebar benda kerja.besarnya langkah pahat sama dengan lebar lebar bahan ditambah dengan langkah bebas.besarnya langkah bebasdisesuaikan dengan besarnya . untuk bidang-bidang benda kerja yang pendek, jangan membuat langkah bebas yang besar. 7. Menyecarp Bertingkat Menyecarp bidang bertingkat, caranya sama dengan seperti menyekrap dua bidang saling menyiku ( bidang-bidang datar dan tegak ), hanya sekarang dilakukan lebih dari satu kali. Kedudukan plat pemegang pahat harus dimiringkan. Pahat-pahat yang digunakan adalah pahat datar dan pahat tegak yang kasar dan halus. 7.1. Menyecarp bidang pertama Penyecarpan yang pertama pehat yang datar yang kasar sampai mendekati batas garis tegak. Dua lapisan terakhir dari tingkat ke-1 memakai pahat datar halus mencapai garis lukis mendatar. 7.2. Menyecarp bidang kedua 25
  • 26. Penyecarpan kedua dilaksanakan dalam arah tegak sampai batas garis lukis, dengan menggunakan pahat sisi yang alus. 7.3. Menyecarp bidang ketiga Penyecarpan bidang ketiga memakai pahat datar kasar untuk menyecarp tingkat kedua sampai mendekati batas garis lukis yang mendatar. 7.4. Menyecarp bidang keempat Penyecarpan bidang keempat pada bidang tegak bidang tingkat kedua,caranya sama seperti untuk bidang kesatu, dengan menggunakan pahat sisi kasar dan halus.untuk menyekrap bidang-bidang bertingkat yang lebih dari dua tingkat, caranya seperti yang diuraikan diatas. Pemeriksaan dan pengukuran kembali, dilakukan setelah selesai seluruhnya. Kemudain di sekrap kembali dengan pahat-pahat yang halus bila masih terdapat kekurangan-kekurangan. 26
  • 27. BAB VIII MENYEKRAP ALUR DAN BIDANG MIRING A. ALUR 1. Macam-macam alur Alur dapat dibedakan atas beberapa macam sebagai berikut: 1.1. Alur terus luar 1.2. Alur terus dalam 1.3. Alur buntu 1.4. Alur tembus 2. Menyekrap alur terus Langkah-langkah meyecarp alur terus 2.1. Meyetel langkah lengan sesuai panjang langkah alur ditambah-denag langkah-langkah. 2.2. Menyetel pahat dengan jarak yang cukup pendek antara ujung pahat dan plat pemegangnya. 2.3. Menyetel kedudukan lengan agar letak ujung pahat tepat diatas benda yang akan dikerjakan. 2.4. Mencoba menjalankan langkah bebes di atas benda kerja. 2.5. Melaksanakan penyecarpan selapis kesamping di antara batas ulir. 2.6. Menyayat lapisan berikutnya kesamping setengah lebar alur dan bawah sampai mendekati dalamnya batas alur. 27
  • 28. 2.7. Melaksanakan penyecarpan sisia lebar alur. 2.8. Melakukan penyecarpan terakhir sampai batas ukuran alur. 2.9. Pemeriksaan batas ukuran-ukuran hasil penyekrapan. 2.10.Bila perlu disekrap lagai sampai mendapat ukuran-ukuran yang tepat dan hasil sekrapan yang rapih. 3. Menyecarp alur dalam Menyecarp alura dalam sebuah lubang harus memakai tangkai pahat alir dalam. Cara mengerjakannya haruslebih berhati-hati, terutama pada waktu menyetel pahat dan memilau penykrapan. 4. Menyecarp alur buntu Car menyekrap alur buntu 4.1. Sebelim benda tu discarp, harus dibor dahulu pada ujung alur dengan bor yang besarnya sama dengan lebar alur dan dalamnya sama dengan dalamnya alur. 4.2. Menyetel langkah pahat sesuai denagn panjang alur ditambah langkah- langkah bebas. 4.3. Memasang benda kerja dan menyetel kedudukan langkah. 4.4. Melaksanakan penyecarpa sampai mendekat batas-batas ukuran yang dikehendaki. 4.5. Menghaluskan permukaan dengan mengurangi dalamnya pnyayatan, samapi pada batas ukuran-ukuran yang dikehendaki. Cara menykrap alur buntu hampi sama dengan menyekrap alur buntu yang terdahulu, hanya da bebarapa kekeculian: 28
  • 29. 4.5.1. Sebelum discarp, harus dib or dahulu sebanyak 3 buah : dua bor sebagi jarak panjanga alur yang akan disekrap, dan bor yang ketiga unuk langkah bebas mundur. 4.5.2. Memasang dan menyetel langkah pahat. 5. Menykrap alur tembus Untuk menyecarp alur ke-1 caranya sama dengan menyekrap alur buntu, pada kedua ujungnya. Perbedaan-perbedaannya hanya terletak pada ukuran panjang alur berikut penyetelan langkah pahat, terutama dalamnya penyayatan sampai menembus benda kerja. Untuk menyecarp alur tembus ke-2 caranya sama dengan alur buntu pada salah satu alur tersebut. Perbedaanya terletak pada ukura panjang alur yang akan disekrap penyetelan-penyetelan langkah pahat, dan alur ditembuskan sampai batas bidang bawah. 6. Menyecarp bidang miring atau bersudut Untuk menyecarp bidang miring bersudut ini, harus diketahui dahulu berapa derajat sudut yang akan dibentuk untuk diatur miringnya suppot. Setelah diketahui besarnya sudut yang dikehendaki, pasanglah siku-siku protractor sesuai dengan besarnya sudut. Maksudnya, untuk mengetahui besarnya penyimpangan-penyimpangan antara support denag pemegang pahat.penyetelan sudut support dilakukan dengan penunjuk berjarum. Untuk meneliti ketepatan penyetelan sudut pada support,digunakan siku- siku protractor dan penunjuk berjarum. 29
  • 30. Setelah kedudukan support disetel miring sampai membentuk sudut tertentu ( umum 60 drajat).maka untuk menghindari gesekan antara ujung pahat dengan benda kerja pada waktu langkah mundur, pahat harus dimiringkan lagi bersama derajat. 7. Latihan menyecarp Di bawah ini diuraikan latihan menyekrap, diantaranya 7.1. Menyecarp balok 7.2. Menyecarp balok v 7.3. Menyecarp prisma segienam 7.4. Menyecarp lubang segienam 7.5. Menyecarp alur-alur dalam 30
  • 31. KESIMPULAN Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak potong pahat pada benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu balik menyentuh benda kerja. 31
  • 32. LAMPIRAN 32
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 35. 35
  • 36. 36
  • 37. 37
  • 38. 38