1. MAKALAH
DIKSI (PILIHAN KATA)
MA KELOMPOK :
RODHIATUL ZAHRA ( )
TRIA OCTA FRIANTI ( )
VELLA NOVILDA JOFRI ( )
ZELVI YULIANI ( )
JURUSAN : ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS : FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
TAHUN 2014
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Syukur alhamdulilah kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
barokah yang telah di limpahkanNya. Sehingga penyusunan makalah yang
berjudul “ Pilihan Kata (Diksi) ” dapat diselesaikan.
Dewasa ini didalam berbahasa indonesia, sering terdapat kerancuan dalam
penulisan,ucapan maupun dalam struktur ejaan. Masing-masing orang
mempunyai pemahaman dan pendapat yang berbeda-beda sehingga kadang
terjadi kesalahpahaman dan membingungkan mana yang sesungguhnya benar.
Terutama dalam pemakaian dan pemilihan kata,biasanya sulit untuk
membedakan mana kata yang baku dan tudak baku seperti aturan-aturan yang
ada didalam EYD-Ejaan Yang Disempurnakan.
Oleh karena itu didalam makalah ini, kami akan mencoba membahas dan
menjelaskan tentang pemilihan kata (diksi). Bahasa indonesia dalam
perkembangannya memang telah mengalami pasang surut. Pemakaian kata dan
struktur ejaannya sering dikacaukan karena mengikuti perkembangan jaman.
Bahkan atas nama modernisasi, orang jadi cenderung malu untuk menggunakan
bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi pembaca dan bagi yang
masih peduli dengan penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun yang kami harapkan untuk bisa
lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum wr. wb
3. DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 . Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
1.3. Perumusan masalah ................................................................................ 2
Bab II Pembahasan
2.1. Pengertian Diksi .............................................................................. 3
2.2. Syarat-syarat Ketepatan Diksi ....................................................... 4
2.3. Gaya Bahasa dan Idiom ................................................................. 8
Bab III Penutup
3.1. Simpulan .......................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................. 12
3.3 Daftar Pustaka.....................................................................................12
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah
sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa, kalimat. Ketika anda menulis dan
berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan.
Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik,
supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata-kata
yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan
wacana. Tidak dibenarkan menggunakan kata-kata dengan sesuka hati, tetapi
harus mengikuti kaidah-kaidah yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang menghasilkan ide secara terus-menerus
dalam bentuk tulisan yang teratur yang mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, perasaan(ekspresif). Untuk itu penulis atau pengarang membutuhkan
keterampilan dalam hal struktur bahasa dan kosa kata. Yang terpenting dalam
menulis adalah penguasaan kosa kata yang merupakan bagian dari diksi.
Ketepatan diksi dalam membuat suatu tulisan atau karangan tidak dapat
diabaikan demi menghasilkan tulisan yang mudah dimengerti.
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang dalam mengggambarkan
“cerita” pengarang. Walaupun dapat diartikan begitu, diksi tidak hanya pilih-memilih
kata saja atau mengungkapkan gagasan pengarang, tetapi juga
meliputi gaya bahasa, ungkapan-ungkapan.
5. 1.2 Tujuan Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap
informasi yang terdapat pada makalah ini dapat berguna bagi
penulis dan para pembaca.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang bagaimana
tatacara dalam penyusunan / pembuatan sebuah makalah
yang baik dan benar.
2. Makalah ini dapat dijadikan media untuk menambah ilmu
pengetahuan para mahasiswa/i Stikom Dinamika Bangsa
Jambi.
3. Sebagai modul pembelajaran bagi mahasiswa/i dari mata
kuliah Bahasa Indonesia pembahasan mengenai Diksi atau
Pilihan Kata
6. 1.3 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang
akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian diksi atau pilihan kata
dalam bahasa Indonesia
2. Apa saja syarat-syarat ketepatan diksi
3. Gaya bahasa dan idiom
7. DIKSI (PILIHAN KATA)
PENGERTIAN DIKSI ATAU PILIHAN KATA
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata
tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat
dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau
bermiripan. Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang tepat, melainkan
juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan konteks di mana
kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan yang nilai rasa
masyarakat pemakainya.
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata
dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan
mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata
secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga
mampumengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau
pendengarnya.
Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep,
pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi
antara lain :
a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d) Mencegah perbedaan penafsiran.
e) Mencagah salah pemahaman.
f) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
8. SYARAT-SYARAT KETEPATAN
DIKSI
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata
untuk menimbulkan gagasan yang sama pada
imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang
dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau
pembicara, maka setiap penulis atau pembicara
harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya
untuk mencapai maksud tersebut.
Ketepatan tidak akan menimbulkan salah
paham.
Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas
komunikasi menuntut pesyaratan yang harus di
penuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan
memilih kata yang sesuai dengan tuntutan
komunikasi.
9. Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah :
1) Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
2) Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir
bersinonim.
3) Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
4) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan
pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan.
5) Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing.
6) Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan
secara tepat.
7) Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat.
8) Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata
yang sudah dikenal.
9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni,
dan berhomografi.
10) Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.
10. GAYA BAHASA DAN IDIOM
1. GAYA BAHASA
Gaya bahasa atau langgam bahasa dan sering juga disebut majas adalah cara
penutur mengungkapkan maksudnya. Banyak cara yang dapat dipakai untuk
mengungkapkan maksud. Ada cara yang memakai perlambang (majas metafora,
personifikasi) ada cara yang menekankan kehalusan (majas eufemisme, litotes)
dam masih banyak lagi majas yang lainnya. Semua itu pada prinsipnya
merupakan corak seni berbahasa untuk menimbulkan kesan tertentu bagi mitra
komunikasi kita (pembaca/pendengar).
Sebelum menampilkan gaya tertentu ada enam faktor yang mempengaruhi
tampilan bahasa seorang komunikator dalam berkomunikasi dengan mitranya,
yaitu :
a) Cara dan media komunikasi : lisan atau tulisan, langsung atau tidak
langsung, media cetak atau media elektronik.
b) Bidang ilmu : filsafat, sastra, hukum, teknik, kedokteran, dll.
c) Situasi : resmi, tidak resmi, setangah resmi.
d) Ruang atau konteks : seminar, kuliah, ceramah, pidato.
e) Khalayak : dibedakan berdasarkan umur (anak-anak, remaja, dewasa, orang
tua); jenis kelamin (laki-laki, perempuan); tingkat pendidikan dan status sosial
(rendah, menengah, tinggi).
f) Tujuan : membangkitkan emosi, diplomasi, humor, informasi.
11. GAYA BAHASA BERDASARKAN PILIHAN KATA
Berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa
mempersoalkan kata mana yang paling tepat
dan sesuai untuk posisi-posisi tertentu dalam
kalimat, serta tepat tidaknya penggunaan kata-kata
dilihat dari lapisan pemakaian bahasa
dalam masyarakat. Dengan kata lain, gaya
bahasa ini mempersoalkan ketepatan dan
kesesuaian dalam menghadapi situasi-situasi
tertentu.
Dalam bahasa standar (bahasa baku) dapatlah
dibedakan menjadi :
a. Gaya Bahasa Resmi
b. Gaya Bahasa Tak Resmi
c. Gaya Bahasa Percakapan
12. GAYA BAHASA DAN IDIOM
2. IDIOM
Menurut Moeliono, Idiom adalah
ungkapan bahasa yang artinya tidak
secara langsung dapat dijabarkan dari
unsur-unsurnya. Sedangkan menurut
Badudu, idiom adalah bahasa yang
teradatkan. Oleh karena itu, setiap
kata yang membentuk idiom berarti di
dalamnya sudah ada kesatuan bentuk
dan makna.
13. BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Dari pembahasan yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan menjadi beberapa
poin penting yaitu :
1. Diksi atau pilhan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa makna
dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.
2. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah
besar kosa kata atau perbendaharaan kata itu.
3. Diksi berfungsi sebagai alat agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pembaca atau
penulis terhadap pendengar atau pembaca dalam berkomunikasi.
4. Diksi memiliki beberapa syarat-syarat ketepatan agar menimbulkan imajinasi yang
sesuai antara pembicara dan pendengar.
5. Fungsi diksi secara umum ialah agar masyarakat dapat berkomunikasi dengan baik
dan benar agar terhindar dari salah penafsiran dan kesalahpahaman antara
pembicara/penulis dengan pendengar/pembaca.
6. Gaya bahasa atau langgam bahasa dan sering juga disebut majas adalah cara
penutur mengungkapkan maksudnya.
7. Gaya bahasa menurut pilihan kata dalam bahasa standar (bahasa baku) terbagi
menjadi 3 jenis yaitu : Gaya bahasa resmi, gaya bahasa tak resmi dan gaya bahasa
percakapan.
8. Menurut Moeliono, Idiom adalah ungkapan bahasa yang artinya tidak secara
langsung dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya. Sedangkan menurut Badudu, idiom
adalah bahasa yang teradatkan. Oleh karena itu, setiap kata yang membentuk idiom
berarti di dalamnya sudah ada kesatuan bentuk dan makna.
14. 3.2. SARAN
Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari
dan memahami bagaimana penggunaan diksi yang
tepat dan cermat karena seorang mahasiswa itu selalu
dibebankan dan berkelut dengan karya-karya tulis
dalam setiap tugas perkuliahannya.
3.3 DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta :
Gramedia. 2006.
Hs, Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah
Pengenmbangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta : Grasindo. 2007
_______________ . Komposisi Bahasa
Indonesia. ______ : _____ . _____