2. KARAKTERISTIK
PENDIDIKAN INKLUSIF
1. Landasan Pendidikan Inklusif
2. Latar Belakang Pendidikan Inklusif
3. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusif
3. Landasan Filosofis
Landasan filosofis utama penerapan
pendidikan inklusif di Indonesia adalah
Pancasila yang merupakan lima pilar sekaligus
cita-cita yang didirikan atas fondasi yang lebih
mendasar lagi, yang disebut “Bhineka Tunggal
Ika” yang artinya meskipun berbeda-beda ras,
agama, suku bangsa, tradisi dan budaya, tetapi
bangsa Indonesia tetap bersatu dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Landasan Religi
Sebagai bangsa yang beragama,
penyelenggaraan pendidikan tidak dapat
dilepaskan dari kaitannya dengan agama
5. Landasan Historis
• Masa-masa awal
• Zaman purbakala dan zaman pertengahan
• Abad 19 dan 20 (masa transisi)
6. Landasan Yuridis
a. Instrumen Nasional
1. UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan ayat 2
2. UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan
anak pasal 49
3. UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional pasal 5 ayat 1, ayat 2 dan
pasal 11 ayat 1
4. UU no.4 tahun 1997 pasal 5 tentang
penyandang cacat
5. Deklarasi Bandung
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No.70 tahun 2009
7. b. Instrumen internasional
1.1948 : Deklarasi Hak Asasi Manusia (Declaration of Human
Rights)
2.1989 : Konvensi Hak Anak (Convention the Rights of the
Child)
3.1990 : Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua
(World Conference on Education for All)
4.Resolusi PBB nomor 48/96 tahun 1993 tentang Persamaan
Kesempatan bagi Orang Berkelainan (The Standard Rules on
the Equalization of Opportunities for Person with
Disabilities)
5.1994 : Pernyataan Salamanca dan Kerangka Aksi tentang
PendidikanKebutuhan Khusus
6.1999 : Tinjauan 5 tahun Salamanca
7.2000 : Kerangka Aksi Forum Pendidikan Dunia (Dakar)
8.2000 : Tujuan Pembangunan Millenium yang berfokus pada
Penurunan Angka Kemiskinan dan Pembangunan
9.2001 : Flagship PUS tentang Pendidikan dan Kecacatan
8. Landasan Pedagogis
• Anak adalah seorang makhluk manusia yang
memerlukan pendidikan (homoeducandum)
serta dapat di didik (homoeducable).
• Sebagai akibat dari kondisinya, anak
berkebutuhan khusus memerlukan layanan
pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhannya.
• Anak adalah pribadi yang unik yang memiliki
karakteristik, minat, kemampuan, dan
kebutuhan belajar yang berbeda.
9. Latar Belakang Pendidikan Inklusif
Cikal bakal lahirnya pendidikan inklusif bisa dikatakan
berawal dari sebuah pengamatan terhadap sekolah luar biasa
berasrama dan institusi berasrama lainnya yang menunjukkan
bahwa anak maupun orang dewasa yang tinggal di sana
mengembangkan pola perilaku yang biasanya ditunjukan oleh
orang yang berkurangan.
Asal mula munculnya konsep pendidikan inklusif diawali
dengan adanya kesepakatan Internasional yaitu Convention on
the Rights of Person with Disabilities and Optional
Protocol yang disahkan pada Maret 2007.
Di Indonesia, pendidikan inklusif sebenarnya telah dirintis
sejak tahun 1986 namun dalam bentuk yang sedikit berbeda.
Sistem Pendidikan tersebut dinamakan Pendidikan Terpadu
dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No.002/U/1986 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Terpadu di Indonesia.
10. Prinsip Dasar Pendidikan Inklusif
1. Humanisme, bahwa sistem pendidikan inklusif
mengutamakan nilai kemanusiaan,
2. Uniberalisme, bahwa sistem pendidikan inklusif
menempatkan setiap peserta didik sebagai makhluk
yang unik
3. Pluralisme dan non diskriminatif, artinya bahwa setiap
individu adalah berbeda antara yang satu dengan yang
lain
4. Demokratis, artinya sistem pendidikan inklusif
menempatkan peserta didik sebagai partisipan
pendidikan
5. Menghormati hak asasi manusia, artinya sistem
pendidikan inklusif memberikan kesempatan kepada
semua anak bangsa tanpa membeda-bedakan.
11. 6. Pendidikan untuk semua
Setiap anak berhak untuk mengakses dan
mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
7. Belajar hidup bersama dan bersosialisasi
Setiap anak berhak untuk mendapatkan
perhatian yang sama sebagai peserta didik.
8. Integrasi pada lingkungan
Setiap anak berhak menyatu dengan
lingkungannya dan menjalin kehidupan sosial
yang harmonis.
9. Penerimaan terhadap perbedaan
Setiap anak berhak dipandang sama dan tidak
mendapatkan diskriminasi dalam pendidikan.
13. 1. Islamiah (29) :Perbedaan pendidikan inklusif di Indonesia
?
2. Nurul (11) : apa bukti bahwa pancasila menjadi landasan
filosofis.? Islamiah menambahkan
3. Anne (9) : nilai kemanusiaan yg seperti apa yang
diutamakan dalam humanisme?
4. Feranis : kehidupan sosial yang harmonis ? Apakah semua
anak ABK merasa harmonis apabila mengikuti pendidikan
inklusif? Aim menambahkan
5. Riza : Perbedaan poin 3 dan 9
6. Desi : tinjauan 5 tahun salamanca
7. Rosmaya : bagaimana apabila sekolah tidak menerima
anak ABK?