Teks tersebut merupakan bagian dari makalah tentang ekonomi makro yang membahas pengertian ekonomi makro, indikator ekonomi makro seperti inflasi, pengangguran, neraca pembayaran, dan pertumbuhan penduduk, serta tujuan kebijakan ekonomi makro seperti tingkat kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi."
2. BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami
peristiwa/fenomena ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi.
Dari sini didiperoieh gambaran bahwa ilmu ekonomi makro bukanlah
alat/doktrin perekonomian akan tetapi metode yang berguna untuk
membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara bekerja dan
memperbaiki kondisi perekonomian. Hubungan yang dipelajari dalam
ekonomi makro adalah hubungan kausal antara variabel-variabel aggregatif
(keseluruhan). Di antara variabel-variabel yang dimaksudkan adalah tingkat
pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional
(pemerintah maupun swasta), tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat
harga-harga umum , jumlah uang yang beredar (inflasi), tingkat bunga,
kesempatan kerja, neraca pembayaran (export dan import) dan lain-lain
Dapat kita sebutkan satu per satu apa yang menjadi bagian dari
ekonomi makro yang mempengaruhi ekonomi nasional adalah rendahnya
pertumbuhan ekonomi, kemiskinan & pengangguran, inflasi, rendahnya nilai
kurs rupiah, krisis energi, defisit APBN, juga ketimpangan neraca
perdagangan dan pembayaran menjadi permasalahan ekonomi nasional
dewasa ini. Pembahasan dan pemecahan masalah diatas sangat diperlukan saat
ini untuk mencapai tujuan negara itu sendiri yaitu mensejahterakan rakyatnya.
II. Identifikasi Masalah
Masalah jangka pendek atau kadang disebut juga masalah stabilisasi.
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men"drive" perekonomian
dari suatu periode ke periode berikutnya dalam jangka pendek (bulan,
tahun) agar dapat terhindar dari "penyakit" ekonomi makro yang utama
yaitu :
a. Inflasi yang besar dan berkepanjangan,
b. Tingkat pengangguran terbuka yang besar,
c. Ketimpangan dalam neraca pembayaran
Masalah jangka panjang atau kadang disebut juga sebagai masalah
pertumbuhan. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men"drive"
perekonomian agar tetap berada dalam kondisi keserasian antara
2
3. pertumbuhan Jumlah penduduk pertambahan kapasitas produksi dan
tersedianya dana untuk investasi < Dengan program penggalakan
tabungan masyarakat).
III. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh permasalahan ekonomi makro pada
perekonomian nasional Indonesia saat ini ?
IV. Tujuan
1. Mengetahui pengertian ekonomi makro.
2. Mengetahui indikator ekonomi makro serta pengaruh
permasalahan ekonomi makro pada perekonomian nasional dan
penerapan kebijakan pemerintah untuk menangani
permasalahan tersebut.
3
4. BAB II
PEMBAHASAN
EKONOMI MAKRO
A. Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi
banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua
area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini kegiatan untuk mempelajari sebab
dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan
kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomi yang ada dan
prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar
untuk membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
A.1 Masalah Dan Tujuan Ekonomi Makro
A.1.1 Masalah-masalah dalam ekonomi makro
A. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku
dalam suatu perekonomian. Setiap negara mengalami inflasi, namun
dalam tingkat yang berbeda-beda . Secara sederhana inflasi diartikan
sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus
menerus.Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan
kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut
deflasi.
Dampak negatif inflasi yang utama adalah kecenderungan
menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat, yaitu
mereka yang berpenghasilan tetap.Inflasi biasanya lebih cepat terjadi
dibanding kenaikan upah mereka yang berpenghasilan tetap tersebut,
sehingga kemampuan riil dari pendapatan mereka makin turun akibat
adanya inflasi. Faktor-faktor yang menyebabkan inflasi adalah :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor.
4
5. d. Penambahan penawaran uang.
e. Kekacauan politik dan ekonomi.
A. Pengangguran
Jumlah pengangguran di sebuah ekonomi diukur dengan angka
pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang
ada didalam angkatan kerja.Angkatan kerja hanya memasukan
pekerja yang aktif mencari kerja.Orang-orang pensiunan, mengejar
pendidikan atau yang tidak mendapat dukungan mencari kerja karena
ketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk didalam angkatan kerja.
Angkatan kerja sendiri merupakan penduduk usia kerja (15 tahun
keatas) yang bekerja, atau memiliki pekerjaan namun sementara tidak
bekerja, dan orang-orang yang mencari pekerjaan.
Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang
semuanya berkaitan dengan sebab-sebab yang berbeda
pula.Pengangguran klasikal terjadi ketika gaji karyawan terlalu tinggi
sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakan karyawan lebih
dari yang sudah ada.Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturan
upah minimum atau adanya aktifitas serikat pekerja.Pengangguran
friksional terjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja tetapi
waktu untuk mencarinya menyebabkan adanya periode dimana si
pekerja tersebut menjadi pengangguran.Pengangguran struktural
meliputi beberapa jenis penyebab pengangguran termasuk
ketidakcocokan antara kemampuan pekerja dan kemampuan yang
dicari oleh pekerjaan yang ada.
Dampak negatif pengangguran terhadap perekonomian secara
umum antara lain :
a. Masyarakat tidak dapat memaksimalkan kesejahteraan
yang dicapai,
b. Pendapatan pajak pemerintah rendah,
c. Melemahkan pertumbuhan ekonomi
B. Neraca Pembayaran yang Timpang
Neraca pembayaran atau Balance of Payment (BOP) adalah
catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara
terhadap negara lainnya dalam kurun wakta tertentu (umumnya
dalam periode 1 tahun). DaJam BOP ini akan terlihat
kemampuan/produktivitas penduduk suatu negara terhadap
penduduk negara lainnya yang tercermin dari defisit atau
surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal. Sepintas
jfcan sangat menguntungkan bila BOP suatu negira mengalami
5
6. surplus, dan sangat merugikan bila defisit, akan tetapi tidak
demikian kenyataan dalam politik ekonominya.
C. Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Secara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila dikuti
oleh tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi. Tingginya pertumbuhan ekonomi
akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat
pendidikan dan pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu
dan citra hidup. Akan tetapi masalahnya bukanlah disitu,
melainkan ternyata media berupa tanah (bumi) ini tidaklah
bertambah dan bila ekploitasi betjalan terus menerus tanpa
memperhatikan daya dukung dan daya tahannya maka akan
secara cepat pula kemampuannya menurun dan bila ini
diteruskan akan berdampak pada pemiskinan/bencana évolutif.
Untuk menghindari agar kejadian ini tidak cepat terjadi maka
setiap pemerintah suatu negara menjalankan program
kependudukan untuk mengatur jumlah kelahiran agar daya
dukung ekonomi dapat seirama dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan.
D. Peningkatan Kapasitas Produksi (Kapasitas Produksi
yang Rendah)
Peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat
investasi dan investasi berhubungan dengan tingkat tabungan
masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat
berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. Jadi
bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan
haruslah juga ditingkatkan agar investasi dapat pula
ditingkatkan. Masalah yang timbul adalah bagaimanakah
menyerap kelebihan kapasitas produksi tersebut bila tabungan
masyarakat tinggi yang berarti tingkat konsumsinya relatif
rendah?. Inilah yang disebut dengan Paradoks Hemat itu. Di satu
sisi daya konsumsi masyarakat akan mendorong investor untuk
segera membuka kapasitas produksi baru (membangun pabrik,
membeli mesin-mesin), dan pembukaan kapasitas produksi ini
akan membuka dan menyerap lapangan kerja. Disisi lain
masyarakat diharapkan berhemat dengan cara memperbesar
tabungan dan dana tabungan itu akan dipergunakan untuk
investasi.
A.1.2 Tujuan Pembangunan Ekonomi Makro
6
7. Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan oleh setiap negara secara
bersama-sama dilakukan oleh pemerintah dan sw asta bertuj uan untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul dan mungkin timbul dalam
perekonomian, di mana pemerintah sebagai regulatornya dan swasta sebagai
pelaksananya. Diharapkan dari perpaduan tersebut akan dapat tercapai
keadaan perekonomian yang diidam-idamkan seperti :
1. Tingkat Kesempatan Kerja yang Tinggi,
2. Kapasitas Produksi Nasional yang Tinggi,
3. Tingkat Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan Ekonomi yang Tinggi,
4. Keadaan perekonomian yang Stabil,
5. Neraca Pembayaran Luar Negeri yang Seimbang,
6. Distribusi Pendapatan yang Merata
B. Pendapatan Nasional
B.1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan nilai barang akhir dan jasa akhir yang
dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun tertentu.Selain pengertian diatas,
terdapat pengertian lain mengenai pendapatan nasional, diantaranya adalah :
1)Pendapatan nasional adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya diukur dalam waktu
satu tahun.
2)Pendapatan nasional merupakan keseluruhan pendapatan yang diterima
oleh semua faktor produksi dalam suatu negara dalam satu tahun.
3)Pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran untuk membeli barang
dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu .
Beberapa konsep yang berhubungan dengan pendapatan nasional antara lain :
1. Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP)
Istilah lain dari pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto
(PDB). Pendapatan nasional atau PDB diartikan sebagai total nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode
stertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar.
Di Indonesia, PDB dapat dihitung dari dua sisi pendekatan, yaitu
sektoral dan penggunaan. Dari pendekatan sektoral, PDB merupakan total
nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup sektor pertanian;
pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas, dan air
bersih; konstruksi; perdagangan, restoran, dan hotel; pengangkutan dan
komunikasi, lembaga keuangan; dan jasa-jasa. Sedangkan dari pendekatan
penggunaan, PDB merupakan total nilai dari pengeluaran konsumsi rumah
tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto,
perubahan stok, dan ekspor neto.
2. Produk Nasional Bruto/Gross National Product (GNP)
7
8. Karena hubungan antar bangsa, banyak penduduk negara lain memiliki
usaha di Indonesia. Sebaliknya, banyak orang Indonesia memiliki usaha di
negara lain. Laba dari perusahaan asing menjadi milik negara asalnya,
begitu pula dengan laba usaha WNI di luar negeri.Selisih antara laba WNI
di luar negeri dan WNA di Indonesia deikenal dengan sebutan pendapatan
neto terhadap luar negeri. Produk Nasional Bruto dihitung dari output
warga negara saja.
GNP = GDP pendapatan neto terhadap luar negeri
3. Produk Nasional Neto/Net National Product (NNP)
NNP adalah jumlah nilai barang dan jasa yang diperoleh
dengan cara mengurangi GDP dengan replacement (penyusutan).
Replacement adalah pergantian barang modal atau penyusutan bagi
peralatan produksi yang terpakai dalam proses produksi. Replacement
umumnya brsifat tafsiran sehingga kadang menimbulkan kesalahan
meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – penyusutan (replacement)
4. Pendapatan Nasional Neto/Net National Income (NNI)
Pendapatan nasional neto adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi
selama satu tahun setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bisa dialihkan kepada pihak lain,
contohnya pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, dan cukai.
NNI = NNP – pajak tidak langsung
5. Pendapatan Perorangan/Personal Income (PI)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di
tangan masyarakat. Tidak semua pendapatan sampai ke tangan masyarakat
karena dikurangi laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak
perseroan, dan ditambah dengan pembayaran pinjaman (transfer payment).
PI = NNI – (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial +
pajak perseroan) + transfer payment
6. Pendapatan Disposabel (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi, dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi.Pajak langsung yang digunakan adalah
pajak penghasilan.
DI = PI – pajak penghasilan (pajak langsung)
7. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
8
9. PDRB adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil
diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada dalam satu wilayah
selama periode waktu tertentu. Misalnya, PDRB DKI Jakarta, PDRB Jawa
Barat, dan PDRB Jawa Tengah.
B.2. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Terdapat tiga metode perhitungan pendapatan nasional yang banyak
digunakan oleh setiap negara, di mana masing-masing metode memiliki kekhasan
tersendiri. Metode tersebut adalah sebagai berikut:
• Metode produksi
Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya
pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang
dihasilkan oleh sektor-sektor produktif. Untuk Indonesia sektor produktif
terdiri atas 9 atau terkadang 11 lapangan usaha (digunakan oleh BPS
Indonesia). Adapun sektor yang dimaksud tersebut adalah :
1. Pertanian/Agriculture
2. Pertambangan dan penggalian/Minning and quarrying
3. Industri pengolahan/Manufacturing Industries
4. Listrik, Gas dan Air bersih/Electric, Gas and Water supply
5. Bangunan/Construction
6. Perdagangan, Restran dan Hotel/Trade, restaurant and Hotel
7. Pengangkutan dan Komunikasi/Transportation And Communication.
8. Keuangan, Persewaan bangunan dan Jasa perusahaan/Finance, Rent of
Building and Bussines Service
9. Jasa-jasa/Services
Secara matematis metode produksi dapat dituliskan dalam suatu persamaan
sebagai berikut :
• Metode Pendapatan
Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor-faktor
produksi dalam perekonomian yaitu Manusia (TK), modal, tanah dan skill.
Bila Tenaga keija menghasilkan Upah (Wages = W), Modal menghasilkan
bunga (lnicrest=l), tanah menghasilkan Sewa (Rem = R) dan skill at'. u
entrepreneurships menghasilkan profit ( Profite = P ), maka secara
matematis dapat ditulis :
9
10. • Metode Pengeluaran/Penggunaan
Metode ini mencoba menghitung pendapatan nasional dengan cara
menjumlahkan semua pengeluaran baik yang dilakukan oleh rumah tangga
konsumen (C), rumah tangga swasta/produsen (I), rumah tangga
pemerintah (G) dan Export Netto (X-M) Secara matematis persamaan
identitasnya dapat ditulis sebagai berikut:
C. Teori Mashab Klasik Dan Keynesian Mengenai Penentu Tingkat Kegiatan
Ekonomi Negara
C.1. Mashab Klasik (Dan Neo-Klasik)
Dikalangan para ekonom disepakati bahwa mashab klasik
dipelopori oleh Adam Smith (setidaknya begitulah yang diakui selama
ini dikalangan pencinta ilmu ekonomi). Mashab klasik terdiri dari para
ekonom dan simpatisan ilmu ekonomi yang umumnya memandang
fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang selalu bersifat eksak
dengan ketentuan hukum alam.
C.2. Teori Keynes (Keynesian Dan New-Keynesian)
Lahirnya teori ekonomi makro Dalam tahun 1929-1933 terjadi kelesuan
perekonomian yang dikenal sebagai depresi besar (Great Depression).
Sehingga peristiwa tersebut memunculkan teori baru, dengan lahirnya
pendapat dari John Maynard Keyness yang membawa pembaharuan radikal
dalam ilmu ekonomi, yaitu :
1. Mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis
ilmu ekonomi. Dengan demikian, ilmu ekonomi telah berkembang menjadi
ilmu ekonomi makro.
2. Dimasukkannya peran pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi yang telah
menimbulkan pentingnya peranan analisis kebijakan
3. Dengan dirasa perlu analisis kebijakan, maka dirasakan perlu studi-studi
empiris.
D. Teori Konsumsi, Tabungan, Dan Investasi
D.1. Teori Konsumsi Dan Tabungan Rumah Tangga
Secara teoritis dalam kegiatn makro ekonomi, kegiatan besar dalam
mengkonsumsi dilakukan oleh 2 sektor utama yaitu sektor Pemerintah(G.)
dan rumah tangga (C), konsumsi pemerintah biasanya dalam bentuk belanja
pegawai negeri.penyediaan sarana publik, dan subsidi. Konsumsi
pemerintah ini tidak terlalu "bermasalah""dalam Perekonomian karena
sebagai penyelenggara administrasi negara pemerintah memiliki hak
dengan dengan sendirinya untuk "mengurangi atau menambah",
10
11. "memperbesar atau memperkecil" daya belanjanya dengan memandang
kondisi perekonomian yang ada.
Teori konsumsi rumah tangga yang paling banyak dibahas dalam ilmu
ekonomi umumnya adalah teori konsumsi model Keynes, teori konsumsi
model Friedman, model Modiagliani, dan analisis Duesenbery.
Sebelum membahas kajian teoritisnya maka harus diketahui bahwa besar
kecilnya konsumsi dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya :
1. Tingkat pendapatan & kekayaan
2. Tingkat suku bunga & spekulasi
3. Sikap Hemat
4. Budaya, Gaya hidup &demonstration effect
5. Keadaan perekonomian.
D.2. Teori Konsumsi Dan Tabungan Dari Milton Friedman
Teori konsumsi Milton Friedman terkenal dengan teori konsumsi
Hipotesis Pendapatan Permanen (Permanent Income Hypothesis - PIH).
Dalam pengertian yang lebih sederhana pendapatan permanen maksudnya
adalah pendapatan jangka panjang atau pendapatan rata-rata. Jadi konsumsi
berdasarkan pendapatan permanen maksudnya adalah konsumsi yang relatif
tetap yang dapat dipertahankan sepanjang hidup.
Teori konsumsi berdasarkan pendapatan permanen ini sebenarnya
sudah lama dijalankan oleh masyarakat kebanyakan yaitu di mana
masyakarat selalu "tidak berlebihan" dabm membelanjakan pendapatannya
untuk kegiatan konsumsi selama periode pendapatan berikutnya belum
sampai, artinya konsumsi selama 1 bulan disesuaikan dengan pendapatan
rata-rata selama 1 bulan. Konsumsi 1 tahun didasarkan pada pendapatan
rata-rata selama 1 tahun. Tentu saja konsumsi tahun kedua setara dengan
pendapatan rata-rata tahun lalu di tambah dengan pendapatan rata-rata
tahun sekarang (atau bagian pendapatan sekarang dikurangi dengan
pendapatan tahun lalu). Dengan demikian rumusan matematis fungsi
konsumsi dan pendapatannya adalah sebagai berikut :
D.3. Teori Konsumsi Dan Tabungan Dari Franco Modigliani
Teori Konsumsi dari Modigliani pada dasarnya dikembangkan oleh 3
orang yaitu Alberto Ando, Ricahrd Brumberg dan Franco Modigliani, akan
tetapi yang mendapatkan penghargaan Nobel hanyalah Modigliani karena
salah satu teori konsumsinya yang terkenal atau dikenal dengan nama
"Hipotesis Daur Hidup”{Life Cycle HypoAesis) yang menyatakan bahwa
11
12. konsumsi seseorang selain dari pendapatannya, juga bergantung pada
kekayaanya. hal mana kekayaan ini di dapat dari penyisihan pendapatan
yang tidak dikonsumsi, yaitu tabungan dan atau dari kekayaan
warisan/turun-temurun. Tabungan ini bisa saja menjadi investasi sehingga
menghasilkan aktiva misalkan tabungan mendapatkan bunga dan
pengambilan tabungan untuk investasi.
Berbeda dengan Friedman, Modigliani menganggap bahwa konsumsi
tidak harus yang berasal dari pendapatan, karena menurutnya pendapatan
bervariasi selama kehidupan seseorang dan tabungan dapat menggerakan
pendapatan dari masa hidupnya ketika pendapatannya tinggi ke masa hidup
ketika pendapatannya rendah atau sama sekali tidak ada (terutama bila
sistem pembayaran pensiun menggunakan sistem lump sum (dibayar
dismuka).
D.4. Teori Konsumsi Dan Tabungan Keynesian
Teori konsumsi Keynes terkenal dengan teori konsumsi dengan
Hipotesis Pendapatan Absolut (Absolut! Income Hypothesis-Alff) yang pada
intinya menjelaskan bahwa konsumsi seseorang dan atau masyarakat secara
absolut ditentukan oleh tingkat pendapatan, kalaupun ada faktor lain yang
juga menentukan, maka menurut Keynes kesemuanya itu tidak berarti apa-
apa dan sangat tidak menentukan. ' Teori Konsumsi Keynes di dasarkan
pada 3 postulat yaitu:
1. Menurut hukum psikologis fundamental (katakanlah ia sebagai hukum
Keynes), bahwa konsumsi akan meningkat apabila pendapatan
meningkat, akan tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan
sebesar peningkatan pendapatan,
2. Rata-rata kecenderungan mengkonsumsi = APC = (Average Propensity to
Consume) akan turun apabila pendapatan naik
3. Bahwa pendapatan adalah merupakan determinan (faktor penentu
utama) dari konsumsi. Faktor- faktor lain dianggap tidak berarti.
D.5. Teori Investasi
Teori Investasi dalam ilmu ekonomi di banyak literatur yang
membahasnya paling sering menyebutkan 3 macam investasi saja yaitu:
1. Investasi Tetap Bisnis yang mencakup struktur dan peralatan yang
dibeli oleh perusahaan,
2. Investasi Persediaan yang mencakup barang-barang yang ditempatkan
di gudang seperti bahan perlengkapan, barang setengah jadi dan barang
jadi.
3. Invstasi Perumahan yang mencakup perumahan baru yang dibeli untuk
ditempati dan yang dibeli oleh pemodal untuk disewakan.
Pada dasarnya tingkat investasi paling banyak hanya bergantung pada 2
faktor saja yaitu:
- Tingkat Pendapatan
- Tingkat Suku Bunga
12
C
Y
13. E. PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA 2 SEKTOR
Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak mengenal
hubungan dengan dunia luar dalam arti tidak ada perdagangan ekonomi dengan
fihak luar misalnya dalam bentuk ekspor dan impor atau investasi luar negeri.
Sedangkan sederhana menunjukan bahwa dalam perekonomian tersebut tidak
mengenal adanya transaksi/belanja pemerintah. Sehingga dalam perekonomian
2 sektor sederhana ini hanya ada konsumsi rumah tangga dan konsumsi swasta.
Investasi yang dimaksud di atas adalah investasi yang bersifat eksogen yaitu
investasi yang keberadaanya didasarkan pada kebijakan pemerintah semata tanpa
memandang besar kecilnya tingkat pendapatan nasional dan status investasinya.
F. PEREKONOMIAN TIGA(3) SEKTOR (PEREKONOMIAN DENGAN
KEBIJAKAN FISKAL).
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam
sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Dengan demikian dalam
menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan
peranan dan pengaruh pemerintah keatas kegiatan dalam sesuatu
perekonomian.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan
penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu:
a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran
agregat melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan
menaikkan perbelanjaan-perbelanjaan agregat.
Kedua aliran pengeluaran / pendapatan ini akan mengubah pola aliran
pendapatan dalam perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat
kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh sebab itu ,ekonomi tiga sektor
dinamakan juga ekonomi tertutup.
G. PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
Perekonomian terbuka 4 sektor merupakan sistem perekonomian dimana
terdapat empat sektor pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor
perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri. Dengan demikian dalam
Perekonomian terbuka ini akan muncul hubungan antar negara dengan luar
negeri yang disebut dengan kegiatan eksport dan import. Kegiatan eksport dan
import inilah yang kemudian akan menciptakan istilah perdagangan
internasional. Hubungan antar negara dengan luar negeri ini juga mewujudkan
dua aliran baru dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :
1. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan
“keuntungan” kepada aliran pendapatan
13
14. 2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara
lain, yang merupakan “pengeluaran” kepada aliran pendapatan.
Sehinga Analisis dalam perekonomian terbuka merupakan suatu analisis mengenai
penentuan tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu negara dengan
mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor Negara tersebut.
Adapun siklus aliran pendapatan dalam perekonomian 4 sektor dapat dilihat
seperti pada tabel dibawah ini:
1. Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga &
keuntungan, dan pendapatan dari perusahaan dan kemudian digunakan untk :
Pengeluaran konsumsi (membeli barang & jasa yg diproduksi perusahaan
dalam negeri) ; Membayar pajak ; Mengimpor (membeli barang-
barang impor) dan Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
2. Perusahaan membayar gaji, sewa dan bunga deviden terhadap rumah tangga
atas faktor produksi yang dihasilkan , selain itu perusahaan juga harus
membayar pajak usahanya kepada pemerintah dan membayar biaya
administrasi atas proses ekspor dan impor usahanya.
3. Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk membeli barang dan
peralatan modal atas sektor perusahaan didapatkan dari bank/lembaga
keuangan yang dananya juga merupakan bentuk tabungan dari pihak rumah
tangga yang diputar.
4. Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk kebutuhan administrasi
& belanja modal untuk investasi pemerintah.
14
15. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan Dari pembahasan sebelumnya, kami mengambil kesimpulan
bahwa perkembangan ekonomi yang semakin maju mengakibatkan masalah- masalah
dalam perekonomian pun semakin kompleks. Sehingga teori yang ada sebelumnya
tidak dapat mejelaskan beberapa masalah yang terjadi dalam perekonomian. Seperti
teori ekonomi klasik yang tidak bisa menjawab beberapa masalah dalam
perekonomian karena teori ini mempunyai fokus pembahasan terhadap analisis
perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan.
Itulah sebabnya teori ini identik dengan teori ekonomi mikro. Akibatnya banyak para
ahli ekonomi yang membuat teori baru untuk mencoba menjelaskan tentang beberapa
masalah perekonomian yang tidak bisa dijelaskan oleh teori sebelumnya. Salah
satunya munculnya teori ekonomi makro (John Maynard Keynes) yang mencoba
menjawab pertanyaan tentang beberapa masalah dalam perekonomian yang tidak bisa
dijelaskan dalam teori sebelumnya (teori ekonomi klasik).
15