Dokumen tersebut membahas gerakan ekonomi Muhammadiyah, termasuk sumber kekuatan ekonominya, hubungannya dengan kelas menengah, pasang surutnya gerakan ekonomi, dan upaya mencari model gerakan ekonomi baru. Dokumen ini menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan gerakan ekonomi Muhammadiyah dan merumuskan strategi untuk meningkatkan keterlibatan anggota dalam kegiatan ekonomi.
2. Bahan Kajian
Sumber Kekuatan Ekonomi
Muhammadiyah
Muhammadiyah & Kelas Menengah
Pasang Surut Gerakan Ekonomi
Muhammadiyah
Mencari Model Gerakan Ekonomi
Muhammadiyah
3. Sumber Kekuatan Ekonomi
Muhammadiyah
Secara riil ada amal usaha Muhammadiyah di
bidang pendidikan telah memiliki kekuatan untuk
menyubsidi kepentingan persyarikatan dalam
berbagai sumber daya manusia dan sumber
daya ekonomi.
Sumber daya tersebut di atas telah diisyaratkan
oleh Allah SWT dalam al-Qur’an misalnya dalam
surat al-Mujadilah ayat 11 dan al-Hujarat ayat 15.
Munculnya kekuatan dalam bidang ekonomi
disebabkan oleh daya yang mendasari lebih
awal, yaitu, kekuatan iman dan ilmu
pengetahuan. Orang beriman pasti memiliki etos
kerja yang baik, karena ia sadar bahwa umat
yang terbaik itu adalah yang mampu
memberikan solusi atas masalah yang dihadapi
manusia.
4. Muhammadiyah & Kelas
Menengah
Muhammadiyah dengan dukungan masyarakat
kelas menengah di bidang ekonomi
mempunyai tugas yang dilematis, karena
sebagian dari apa yang telah dihasilkan itu
diperoleh dengan sistem ekonomi yang masih
diperdebatkan.
Padahal, hal itu sudah mengakar secara turun
temurun dilakoninya dan dinikmati dengan
senang hati. Gaya hidup kelas menengah itu
cenderung hedonis, sehingga untuk
mengarahkan pada prilaku ekonomi yang
Islami relative, terdapat kendala.
Di sini Muhammadiyah dituntut melalui majelis
terkait untuk membuat suatu kepastian hokum
terhadap problematika dalam percaturan
ekonomi.
5. Pesan K.H. Ahmad Dahlan “Hidup hidupilah
Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di
Muhammadiyah”.
Pesan ini memiliki makna Tauhid kepada Allah SWT,
bahwa beraktivitas melalui wadah Muhammadiyah adalah
dalam rangka ibadah dengan penuh keikhlasan karena
mengharap keridaan Allah semata.
K.H. Ahmad Dahlan dengan ilmu yang dimilikinya mampu
memikirkan sangat jauh ke depan bahwa Muhammadiyah
ini akan semakin besar dan menjanjikan kegiatan ekonomi
bisnis yang menguntungkan, menjanjikan pendapatan
yang besar dan juga kekuasaan yang menggiurkan.
Di sisi lain, Muhammadiyah dengan amal usahanya di
bidang pendidikan akan melahirkan para sarjana yang
rasional, memiliki konsep dan teori yang dikembangkan
yang dapat menjadi sebuah kekuatan bagi persyarikatan
sekaligus dapat menjadi sebuah ancaman.
6. Pasang Surut Gerakan Ekonomi
Muhammadiyah
Upaya Muhammadiyah untuk menjalankan dakwah melalui gerakan
ekonomi telah dilakukan dalam berbagai macam bentuk perekonomian.
Tetapi tidak semua berhasil sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan
beberapa faktor diantaranya:
Orang-orang yang terlibat di dalamnya kebanyakan sebagai
penganjur atau pengamat ekonomi atau sebagai ahli retorika;
Muhammadiyah masih memiliki standar ganda tentang kepastian
hokum batas-batas kebolehan dalam meraih keuntungan;
Hubungan kerjasama antarwarga dan amal usaha persyarikatan
Muhammadiyah belum menunjukkan kebersamaan yang maksimal
dalam bentuk ta’awun;
Pengambil kebijakan dalam tubuh Muhammadiyah belum focus
secara maksimal dalam tataran implementasi terhadap apa yang
telah diputuskan Muhammadiyah;
Etos kerja sebagian warga Muhammadiyah belum menunjukkan
nilai-nilai seperti yang dicontohkan oleh pendiri Muhammadiyah;
Para pelaku bisnis Muhammadiyah di seluruh Indonesia belum
bekerja sama dengan baik, termasuk dengan sesama amal usaha.
7. Model Gerakan Ekonomi
Muhammadiyah
Model ekonomi Muhammadiyah perlu mendapat dukungan dari
perguruan tinggi Muhammadiyah untuk meningkatkan sumber
daya manusia. Dukungan ini berupa pendampingan sepeti yang
dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan masyarakat, namun
kapasitasnya perlu ditingkatkan dan lebih fokur terhadap
kualitasnya. Majelis Pembina Ekonimi Muhammadiyah pada era
kepemimpinan M. Amin Rais telah merumuskan tiga hal, yaitu:
Mengembangkan amal usaha milik Muhammadiyah yang
mempresentasikan kekuatan ekonomi organisasi
Muhammadiyah.
Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota
Muhammadiyah.
Memberdayakan anggota Muhammadiyah di bidang ekonomi
dengan mengembangkan usaha-usaha milik anggota
Muhammadiyah.
Mengembangkan gerakan ekonomi Muhammadiyah dengan
meberdayakan atau memberikan peluang untuk lebih kreatif bagi
para pelaku ekonomi Muhammadiyah akan memberikan dampak
yang lebih positif bagi Muhammadiyah dan warganya.
8. Muhammadiyah memiliki peluang untuk
mendesain model gerakan ekonomi
secara internal dan eksternal:
Secara internal: melibatkan anggota
Muhammadiyah dan keluarganya,
anggota ortom Muhammadiyah dan
keluarganya dan amal usaha
Muhammadiyah dengan segala
perangkatnya;
Secara eksternal: anggota
Muhammadiyah pasti memiliki relasi
dengan dunia luar, begitu pula dengan
amal usaha Muhammadiyah otomatis
memiliki hubungan dengan lembaga-