Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan hidup manusia, orientasi hidup manusia, tujuan dan fungsi penciptaan manusia, serta pandangan Al-Quran tentang hidup sukses. Secara khusus, dibahas mengenai perjalanan hidup manusia dari alam ruh hingga hari kiamat, berbagai orientasi hidup manusia, tujuan penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah di bumi, serta pandangan Al
2. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang perjalanan
hidup manusia dari alam ruh hingga hari akhirat
2. Mahasiswa dapat menjelaskan ragam orientasi hidup
manusia
3. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan dan fungsi
penciptaan manusia
4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang bagaimana
hidup sukses dalam pandangan Al-Quran
Kompetensi Akhir yang Diharapkan
3. Kajian Teori
1. PERJALANAN HIDUP MANUSIA
2. ORIENTASI HIDUP MANUSIA
3. TUJUAN DAN FUNGSI PENCIPTAAN MANUSIA
4. HIDUP SUKSES DALAM PANDANGAN AL
QUR’AN
4. PERJALANAN HIDUP MANUSIA
HANYALAH SEBATAS MENUNGGU
DALAM MASA PENANTIAN ITU, IA
HARUS MENJADIKAN DIRINYA
PANTAS UNTUK MENJADI HAMBA
YANG LAYAK UNTUK DINANTIKAN
PENGHUNI OLEH SYURGA
5. 3.1 Perjalanan Hidup Manusia
Perjalanan hidup
manusia di mulai dari
alam ruh ketika Allah
mengumpulkan semua
ruh manusia yg akan
di turunkan ke bumi .
Q.S Al-A’raf: 172.
Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, danmelalui
tahapan demi tahapan. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap fase dari perjalanan
panjang manusia. Inilah tahapan yang telah, sedang, dan akan di lalui oleh setiap manusia .
Setelah membuat
kesaksian tentang Allah
selanjutnya satu satu ruh
tesebut di hembuskan Allah ke
dalam Rahim ibu sebagaimana
disebutkan dlm Q.S Sajadah :
9 “kemudian dibentukNYA
janin dalam rahim & ditiupkan
kedalamnya dari RuhNya”.
Manusia memasuki tahap ke
2, kurang lebih selama 9 bulan
jann manusia menetap di rahim
untuk kemudian setelah tiba
waktunya lahir kedunia menjadi
seorang bayi.
Kehidupan dunia adalah kehidupan yg
pertama bagi manusia Allah menjadikan
2x kehidupan & 2x kematian bagi manusia
. Sebagaimana telah di sebutkan dalam
Q.S AL Mukminun ayat 11.
6. Jika kematian datang menghampiri
seseorang maka putuslah hubungannya
dengan kehidupan dunia. Hanya amal baik
dan buruklah yang abadi menemani sampai
ke alam kubur.
Alam ini adalah masa penantian yang
penuh kesengsaraan bagi kaum pendosa dan
penuh kebahagiaan bagi orang beriman dan
alam kubur akan berakhir pada hari kiamat
kelak.
Amal baik yang membawa
Kebahagiaan & ketentraman
misal nya :
Shalat
zakat
sedekah
zikir
Amal buruk yang akan membawa
kesengsaraan misalnya :
•berbuat dosa dgn mendurhakai
Allah
•melakukan yang di larang oleh Allah
& dimurkaiNya
• meninggalkan amal perbuatan yg di
perintahkan
7. mahsyar, yaitu seluruh
manusia dari mulai nabi
Adam as. sampai manusia
terakhir dikumpulkan dalam
satu tempat. Di sana manusia
dikumpulkan dalam keadaan
tidak beralas kaki, telanjang,
dan belum dikhitan. Saat itu
sangat
sekitar satu
dekat
mil,
matahari
jaraknya
sehingga mengalirlah
keringat dari tubuh manusia
sesuai dengan amalnya. Ada
yang sampai pergelangan
kaki, ada yang sampai lutut,
ada yang sampai pusar, ada
yang sampai dada, bahkan
banyak yang tenggelam
dengan keringatnya.
SURGA
NERAKA
?
Hari kiamat,
hancurnya seluruh
kehidupan di muka
bumi kemudian akan
di bangkitkan & di
kumpulkan di
padang mahsyar
sebagimana Firman
Allah Q.S AZ
ZUMAR :68
Hari Penghisaban
dimana setiap
orang diadili atau
ditimbang amal
baik dan buruknya.
Hari Pembalasan,
hari diamana setiap
orang diperintahkan
menempuh perjalanan
menuju tempat abadi
yang telah disiapkan
untuk mereka
8. Tipologi Manusia
Tipologi manusia secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi 4 hal :
1. Manusia dalam pandangan antropologi fisik dan
budaya.
2. Manusia dilihat dari segi antropologi filsafat (sudut
pandang jasmani dan rohani).
3. Manusia menurut sudut pandang antropologi dan
metafisika.
4. Manusia dalam Pandangan Islam.
3.2 Orientasi Hidup Manusia
9. 1. Manusia dalam pandangan antropologi fisik dan
budaya
Para ahli memberikan sebutan kepada manusia sesuai dengan kemampuan yang dapat
dilakukan manusia di bumi ini, yaitu :
a. Animal Rational (Binatang yang berfikir)
b. Homo Laquen (Makhluk yang pandai menciptakan bahasa dan
menjelmakan fikiran manusia dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun)
c. Homo Faber (Makhluk yang terampil)
d. Zoon Politicon (Makhluk yang pandai bekerjasama, bergaul dengan orang
lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya)
e. Homo Economicus (Makhluk yang tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi
dan bersifat ekonomis)
10. 2. Manusia dilihat dari segi antropologi filsafat
(sudut pandang jasmani dan rohani)
Terdapat 4 aliran jika kita mengkaji manusia dari sudut
pandang filsafat (aspek jasmani dan rohani), yaitu :
a. Aliran serba zat
b. Aliran serba ruh
c. Aliran dualisme (gabungan antara ruh dan zat)
d. Aliran eksistensialisme
11. 3. Manusia menurut sudut pandang antropologi dan
metafisika
Dari segi antrapologi
terdapat tiga sudut pandang
hakekat manusia , yaitu :
Manusia Sebagai Makhluk
Individu (Individual Being)
Manusia Sebagai Makhluk
Sosial (Sosial Being)
Manusia Sebagai Makhluk
Susila (Moral Being
12. 4. Manusia dalam Pandangan Islam
Dalam Al-Qur’an ada beberapa istilah untuk menyebut manusia, yaitu :
Al-Basyar (35 kali dalam bentuk mufrod dan sekali dalam bentuk mustanna)
Al-Ins (18 kali)
Al-Insan (65 kali)
An-Naas (240 kali)
Bani Adam (7 kali)
Dzuriyah Adam (1 kali)
14. “Dan raihlah akhirat dengan segala anugerah
yang telah Allah berikan kepadamu, dan jangan
lupa bagianmu di dunia. Berbuatlah ihsan
sebagaimana Allah telah berbuat ihsan
kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakaan di
bumi, sungguh Allah tidak suka kepada para
perusak” (Al-Qashash: 77)
Pandangan dan orientasi hidup manusia menentukan sikap,
perilaku, dan keputusan-keputusan yang diambilnya dalam
kehidupan. Ayat di atas mengandung dua pesan
15. Pesan Pertama, dalam surat Al-Hasyr ayat 18, Allah mengingatkan
kita semua sebagai orang-orang beriman agar berorientasi ke masa
depan.
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan
hendaklah setiap diri melihat apa yang sudah dia siapkan untuk hari
esok, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
mengetahu sedetail-detailnya apa yang kalian lakukan”.
Hari esok dalam wacana Al-Qur`an bukan hanya dalam hitungan
hari, bulan atau tahun bahkan kurun, tetapi menembus keluar
batas kehidupan dunia sampai di akhirat.
16. Pesan Kedua, Hidup di dunia ini adalah masa manusia menanam,
sedangkan di akhirat adalah masa kita mengetam. Maka Allah
memberikan petunjuk kepada manusia agar memperbanyak
berbuat ihsan selama hidup di dunia. Kata ihsan sengaja tidak
diterjemahkan dengan kebaikan, karena ihsan lebih dari sekadar
kebaikan.
17. Pesan ketiga, “Dan janganlah berbuat kerusakaan di bumi”.
Melakukan kerusakan adalah kebalikan yang sangat jauh dari melakukan ihsan.
Ada orang yang secara sadar melakukan kerusakan, tapi ada yang melakukan
kerusakan tapi tidak sadar bahwa dia melakukan kerusakan. Dalam surat Al-
Baqarah 11-12 Allah azza wa jalla menggambarkan salah satu sifat orang-orang
munafik adalah “Jika dikatakan kepada mereka janganlah kalian melakukan
kerusakan di bumi. Mereka menjawab: kami justru membangun, bukan
merusak. (lalu Allah menegaskan) tidak, mereka telah merusak tapi tidak
merasa”.
18. Dari Zaid bin Tsabit RA, ia mendengar, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tujuan
hidupnya adalah dunia maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di
kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah
ditetapkan baginya. Barang siapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan
mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya
dalam keadaan hina.” (HR Ahmad).
Dari hadis di atas dijelaskan, ada tiga kerugian yang akan didapatkan bagi orang yang
menjadikan dunia sebagai orientasi hidupnya dan tiga keuntungan bagi orang yang menjadikan
akhirat sebagai orientasi hidupnya dengan tidak meninggalkan dunia.
Ragam Orientasi Hidup Manusia
19. Pertama, tercerai berainya urusan hidupnya.
Sementara, bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya dengan
tidak meninggalkan dunia, akan dipermudah setiap urusannya untuk berhasil dan
dijauhkan dari kegagalan.
Kedua, diliputi kefakiran dalam hidup.
Sementara, bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya dengan
tidak meninggalkan dunia, baginya diberikan rasa cukup (kaya) dalam hatinya
sehingga akan selalu bersyukur dengan apa yang menjadi bagiannya.
Ketiga, hanya mendapat dunia yang menjadi jatahnya.
Sedangkan, bagi orang yang menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya dengan
tidak meninggalkan dunia, baginya diberikan kecukupan dalam hidup dan harta
(dunia) justru akan selalu mengejarnya (mendekat). (QS as-Syura [42]: 20).
20. 3.3 Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia
Ada teori besar yang pernah diperkenalkan oleh charles darwin tentang asal muasal
manusia. Teori itu mengatakan bahwa manusia pada mulanya adalah kera yang
kemudian berevolusi melalui perubahan-perubahan mekanis yang pada akhirnya menjadi
manusia sempurna seperti kita.
Terlepas dari benar atau salahnya teori itu, sebagai seorang muslim, perlu kiranya
kita memahami asal usul manusia dengan merujuk pada sumber kita yaitu Al-Qur`an,
sekaligus memperbandingkan apakah teori dari darwin tersebut sejalan dengan Al-
Qur`an atau justru bertentangan.
Dalam Al-Qur`an sangat jelas bahwa manusia pada mulanya tidak seperti yang
dikatakan oleh darwin melalui teorinya. Akan tetapi manusia pertama (Nabi Adam as)
adalah salah satu makhluk Tuhan yang diciptakan dengan sempurna, atau dalam bahasa
Qur`an dikatakan ahsani taqwiim. Ahsani taqwiim ini menunjukan bahwa manusia
memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk allah yang lain, baik itu hewan, jin,
malaikat.
Allah menciptakan manusia,tidak dengan kesia-siaan, “maka apakah kamu mengira
bahwa kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud0 dan bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada kami?” [Al-Mu`minun:115]
21. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia tujuannya adalah:
1. Untuk beribadah kepada-Nya
Allah berfirman :
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”, (Q.S. Adz-Dzariyat 51:56)
Ibadah disini dipahami secara umum, jauh lebih lebih luas dari pemakna itu, yaitu aktifitas
mendekatkan diri kepada Allah dengan segala cara yang dibenarkan oleh syar`i (Allah dan
Rasul-Nya) dalam semua aspek kehidupan.
Untuk menjadi Khalifah di Muka bumi
Sebagaimana firman Allah kepada para malaikat tatkala akan menciptakanmanusia:
“ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah dimuka bumi,” mereka berkata: “mengapa engkau hendak
menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui yang tidak engkau
ketahui.” ( Q.S Al Baqarah 30 )
22. Semula para malaikat mengira bahwa, tugas Adam dan cucunya hanyalah
beribadah kepada Allah dalam arti sempit, seperti bertasbih dan memujinya. Oleh
sebab itu malaikat bertanya, apakah tidak cukup kami (malaikat) yang senantiasa
bertasbih dengan memuji dan mensucikanAllah.
Dengan demikian tugas khalifahan manusia belum terlaksana manakala manusia
hanya sekedar melakukan ibadah dalam arti sempit (Ritual-ritual seremonial), namun
manusia dituntut juga untuk mengelola secara dinamis dan kreatif kehidupan di atas
permukan bumi ini.
3. Tujuan lain dari penciptaan manusia adalah untuk menyeru kepada
sesama dalam kebaikan dan mencegah perbuatan munkar (ama ma`ruf
dan nahi munkar)
23. Kami (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat)
yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentu itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada
yang beriman, namun kebanyakan diantara mereka
adalah orang-orang
fasik.” [Ali Imran:110]
Ayat ini mengisyaratkan bahwa manusia juga
mengemban tugas saling menyeru kepada
kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar.
24. 3.4 Hidup sukses menurut pandangan al qur’an
Cara meraih sukses
Beriman dan Beramal shalih
Banyak Mengingat Allah SWT(berdzikir)
Bersandar kepada Allah dan tawwakal pada-NYA, yakin dan percaya pada-NYA dan semangat
untuk meraih keutamaan-NYA
Berbuat baik kepada makhluk dalam bentuk ucapan maupun perbuatan dengan ikhlas kepada
Allah dan mengharap pahala-NYA
Ridha terhadap takdir Allah SWT
Mencurahkan Perhatian dengan apa yang sedang dihadapi disertai permintaan tolong kepada
Allah SWT
Hidup sukses dalam pandangan AL Qur’an adalah mampu menyeimbangkan kehidupan
dunia dan akhirat. Sejatinya kebahagiaan didapatkan ketika kita senang berbagi dengan
orang lain, bahkan sekadar berbagi senyuman.