Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga periode kontemporer. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Khaldun membahas teori-teori ekonomi Islam tentang manusia, produksi, nilai, uang, dan harga. Perkembangan ekonomi Islam juga membahas empat periode sejarah beserta tantangannya di masa kini.
2. Pemikiran Ekonomi Islam
Pemikiran ekonomi Islam adalah respons para
pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan
ekonomi pada masa mereka. Pemikiran ekonomi
Islam tersebut diilhami dan dipandu oleh
ajaran Al-Quran dan Sunnah juga oleh ijtihad
(pemikiran) dan pengalaman empiris mereka.
3. Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak
Nabi Muhammad SAW ditunjuk sebagai
seorang Rosul. Rosululoh SAW
mengeluarkan sejumlah kebijkan yang
menyangkut berbagai hal yang berkaitan
dengan masalah kemasyarakatan, selain
masalah hukum (fiqih), politik
(siyasah), juga masalah perniagaan atau
ekonomi (muamalah). Al-Qur’an dan Al-
Hadist digunakan sebagai dasar teori
ekonomi oleh para khalifah juga
digunakan oleh para pengikutnya dalam
menata kehidupan ekonomi negara.
4. Banyak aktivitas pengaturan ekonomi
yang dilakukan selama masa
kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dan
Dinasti Umayyah yang berhubungan
dengan subyek seperti administrasi
tanah kharaj, pengumpulan dan
pembayaran zakat serta cara para
penguasa dan penasehat menggunakan
baitul maal dalam menangani
permasalahan ekonomi.
5. Pemikiran ekonomi Islam berusia
setua Islam itu sendiri.
Sepanjang 14 abad sejarah Islam
menemukan studi yang
berkelanjutan tentang isu ekonomi
dalam pandangan syariah.
Dibutuhkan sekelompok sarjana
untuk melakukan studi
komprehensif tentang sejarah
pemikiran ekonomi Islam dengan
cara mengkaji materi-materi.
6. Menurut Muhammad Nejatullah Ash-
Shiddiqy, pemikiran ekonomi
Islam adalah respons para
pemikir muslim terhadap
tantangan-tantangan ekonomi pada
masa mereka. Pemikiran ekonomi
Islam tersebut diilhami dan
dipandu oleh ajaran Al-Quran
dan Sunnah, juga oleh ijtihad
(pemikiran) dan pengalaman
empiris mereka.
7. Yang menjadi objek kajian dalam
pemikiran ekonomi Islam bukanlah ajaran
Al-quran dan sunnah tentang ekonomi
tetapi pemikiran para ilmuwan Islam
tentang ekonomi dalam sejarah atau
bagaimana mereka memahami ajaran Al-
Quran dan Sunnah tentang ekonomi. Obyek
pemikiran ekonomi Islam juga mencakup
bagaimana sejarah ekonomi Islam yang
terjadi dalam praktek historis.
9. Perkembangan Ekonomi Islam di bagi
menjadi 4 periode
1. Periode pertama / pondasi
(masa awal Islam - 450 H /
1058 M)
2. Periode kedua (450 - 850 H
/ 1058 - 1446 M)
3. Periode ketiga (850-1350
H / 1446 - 1932)
4. Periode kontemporer
(1930 - sekarang)
10. 1. Periode pertama/pondasi (masa awal Islam
450 H/ 1058 M)
Periode ini terjadi pada awal masa berdirinya negara Islam di
Madinah. Meskipun belum dikatakan sempurna sebagai
sebuah studi ekonomi, tapi masa itu merupakan benih bagi
tonggak-tonggak timbulnya dasar ekonomi Islam. Secara
amaliyah, segala dasar dan praktek ekonomi Islam sebagai
sebuah sistem telah dipraktekkan pada masa itu, tentunya
dengan kondisi yang amat sederhana sesuai dengan masanya.
Lembaga keuangan seperti bank dan perusahaan besar (PT)
tentunya belum ditemukan. Namun demikian lembaga
moneter di tingkat pemerintahan telah ada, yaitu Baitul Mal.
Perusahaan (PT) pun telah dipraktekkan dalam skala kecil
dalam bentuk musyawarah.
11. 2. Periode Kedua (450 – 850 H/ 1058 – 1446 M)
Pemikiran ekonomi pada masa ini banyak
dilatarbelakangi oleh menjamurnya korupsi dan
dekadensi moral, serta melebarnya kesenjangan antara
golongan miskin dan kaya, meskipun secara umum
kondisi perekonomian masyarakat Islam berada dalam
taraf kemakmuran. Terdapat pemikiran-pemikiran besar
yang karyanya banyak dijadikan rujukan hingga kini,
misalnya Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, Al-
Maghrizi, Abu Ishaq Al-Syatibi, Abdul Qadir Jaelani,
Ibnul Qayyim.
12. 3. Periode Ketiga (850-1350 H/1446-1932 M)
Dalam periode ketiga ini kejayaan pemikiran dan juga
dalam bidang lainnya, dari umat Islam sebenarnya telah
mengalami penurunan. Setelah terjadi beberapa
perkembangan dalam kegiatan ekonomi, para ulama mulai
meletakkan kaidah-kaidah bagi dibangunnya sistem
ekonomi Islam di sebuah negara atau pemerintahan.
Kaidah-kaidah ini mencakup cara-cara bertransaksi (akad),
pengharaman riba, penentuan harga, hukum syarikah (PT),
pengaturan pasar dan lain sebagainya. Namun kaidah-
kaidah yang telah disusun ini masih berupa pasal-pasal yang
tercecer dalam buku-buku fiqih dan belum menjadi sebuah
buku dengan judul ekonomi Islam.
Ekonomi Mikro Syariah
13. 4. Periode Kontemporer (1930-sekarang)
Era tahun 1930-an merupakan masa kebangkitan
kembali intelektualitas di dunia Islam, Kemerdekaan
Negara-negara muslim dari kolonialisme barat turut
mendorong semangat para sarjana muslim dalam
mengembangkan pemikirannya. Zarqa
mengklasifikasikan kontributor pemikiran ekonomi
berasal dari ahli syariah Islam, ahli ekonomi
konvensional dan ahli syariah Islam sekaligus
ekonomi konvensional.
14. Ekonomi Islam dalam tiga darsawarsa ini mengalami
kemajuan yang pesat, baik dalam kajian akademis di
perguruan tinggi maupun dalam praktek operasional.
Dalam bentuk pengajaran, ekonomi Islam telah
dikembangkan di beberapa universiti baik di negara-
negara muslim, maupun di negara-negara barat seperti
USA, Inggris, Australia dan lain-lain. Dalam bentuk
praktek, ekonomi Islam telah berkembang dalam bentuk
lembaga perbankan dan juga lembaga-lembaga Islam non
bank lainnya. Sampai saat ini, lembaga perbankan dan
lembaga keuangan Islam lainnya telah menyebar ke 75
negara termasuk ke negara barat.
15. Di Indonesia, perkembangan ekonomi Islam juga telah
mengalami kemajuan yang pesat. Pembelajaran tentang
ekonomi Islam di ajarkan di beberapa perguruan tinggi
negeri maupun swasta. Perkembangan ekonomi Islam telah
memulai mendapatkan momentum sejak didirikannya Bank
Muamalat pada tahun 1992. Berbagai Undang-Undang
yang mendukung tentang sistem ekonomi tersebut mulai
dibuat, seperti UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana yang telah di ubah dalam Undang-Undang
No. 10 tahun 1998 dan Undang-Undang No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia (BI) yang dalam pasal 10,
menyatakan bahwa BI dapat menerapkan policy keuangan
berdasarkan prinsip-prinsip Syariah.
16. Sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan semakin
meningkatnya minat masyarakat dengan ekonomi perbankan
secara Islami, ekonomi Islam mendapat tantangan yang sangat
besar pula. Setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi yaitu:
1. Ujian atas kredibel sistem ekonomi dan keuangannya.
2. Bagaimana sistem ekonomi Islam dapat meningkatkan
dan menjamin atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan
seluruh umat, dapat menghapus pengangguran dan
kemiskinan di Indonesia ini yang semakin marak, serta dapat
memajukan ekonomi dalam negeri yang masih terpuruk dan
masih bernilai rendah dibandingkan dengan negara lain.
17. 3. Mengenai perangkat peraturan, hukum dan kebijakan baik
dalam skala nasional maupun dalam skala intrnasional.
Untuk menjawab pertanyaan itu, telah dibentuk sebuah
organisasi yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu
organisasi IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia).
Pendirian organisasi ini dimaksudkan untuk membangun
jaringan kerja sama dalam mengembangkan ekonomi Islam
di Indonesia baik secara akademis maupun secara praktek.
19. 1. Zaid bin Ali
2. Abu Hanifah
3. Abu Yusuf
4. Al-Ghazali
5. Ibnu Khaldun
20. Teori ekonomi dan pemikiran Ibnu
Khaldun tentang manusia adalah
berdasarkan pada prinsip-prinsip dan
falsafah Islam, tidak hanya melihat
fungsi manusia dalam aktifitas
perekonomian sebagai hewan ekonomi
(economic animal), sebaliknyanya beliau
mengungkapkan bahwa manusia yang
sebenarnya adalah manusia Islam (Islamic
Man / homoislamicus) yang memerlukan Ilmu
pengetahuan (sumber yang didapatkan dari
Allah SWT melalui pengamatan dan
observasi) ekonomi untuk memenuhi misinya
di muka bumi.
Manusia dan Ekonomi
21. Teori Produksi
Ibnu Khaldun mengemukakan suatu
teori bahwa kehidupan ekonomi selalu
mengarah pada pelaksanaan keseimbangan
(equilibrium) antara penawaran dan
permintaan. Menurut beliau produksi
berdasarkan pada faktor tenaga kerja
(buruh) dan kerjasama dari masyarakat.
Beliau menganggap tenaga kerja merupakan
faktor terpenting dalam proses produksi
walaupun faktor lain seperti bahan baku
diperlukan, tenaga buruh diperlukan untuk
menghasilkan produksi akhir.
22. Meskipun Ibnu Khaldun tidak secara
jelas membedakan antara teori nilai guna
(use value) dengan nilai pertukaran
(exchange value), tetapi secara tegas
beliau mengatakan bahwa nilai suatu barang
tergantung pada nilai tenaga kerja yang
terlibat dalam proses produksi. Beliau
mengatakan, “Semua usaha manusia dan semua
tenaga buruh perlu digunakan untuk
mendapatkan modal dan keuntungan. Tidak
ada jalan lain bagi manusia untuk
mendapatkan keuntungan melainkan melalui
penggunaan buruh.”
Teori Nilai, Uang, dan Harga
23. Mengenai Uang beliau berpendapat bahwa
banyaknya uang tidaklah menetukan kekayaan
suatu negara, tetapi ditentukan oleh
banyaknya produksi negara tersebut dan neraca
pembayarn yang positif. Sejalan dengan
pemikiran Al-Ghazali mengenai uang, Ibnu
Khaldun menjelaskan bahwa uang tidak perlu
mengandung emas dan perak tetapi emas dan
perak menjadi standar nilai uang. Uang tidak
mengandung emas dan perak merupakan jaminan
pemerintah menetapkan nilainya. Karena itu
pemerintah tidak boleh mengubahnya.
24. Pemerintah wajib menjaga niai uang yang
dicetak karena masyarakat menerimanya tidak
lagi berdasarkan berapa kandungan emas dan
perak di dalamnya. Oleh karena itu selain
menyarankan digunakan uang standar
emas/perak,beliau juga menyarankan konstannya
harga emas dan perak. Pada bagian lain, Ibnu
Khaldun menjelaskan pengaruh naik turunnya
penawaran terhadap harga. Beliau mengatakan,
“ketika barang-barang yang tersedia sedikit,
maka harga-harga akan naik. Namun bila arak
antarkota dekat dan aman untuk melakukan
perjalanan, mak akan banyak barang yang
diimpor sehingga ketersediaan barang melimpah
dan harga-harga akan turun”.
25. Orang-orang yang BERHENTI BELAJAR
akan menjadi PEMILIK MASA LALU.
Orang-orang yang masih TERUS
BELAJAR
akan menjadi PEMILIK MASA DEPAN.
Created by :
Kelompok 1
Kartika Dwi S.N
Khaerunnisa
Septiandi
Terimakasih ☺☺☺
Ekonomi Mikro Syariah