Dokumen ini menjelaskan prosedur pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) di RSD Kol. Abundjani. IKP adalah kejadian tidak disengaja yang dapat menyebabkan cedera pasien, seperti kesalahan diagnosis, operasi, atau terapi. Tujuan pelaporan IKP adalah untuk mengetahui penyebabnya, mencegah terulang, dan memperbaiki perawatan. Semua staf dapat melaporkan IKP secara tertulis ke Sekretariat
1. RSD KOL. ABUNDJANI TATA CARA/PROSEDUR PELAPORAN INSIDEN
KAB. MERANGIN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
Tanggal:
Direktur RSD Kol. Abundjani Bangko
Dr. H. SOLAHUDDIN
NIP : 19650213 199803 1 002
No : Terbit ke : Tanggal :
1. DEFINISI Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
1. Diagnostik: kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment: kesalahan dalam operasi, prosedur atau tes,
pelaksanaan terapi
3. Preventive: tidak memberikan terapi proaktif, monitoring atau
follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other: gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
2. TUJUAN 1. Terlaksananya system pencatatan dan pelaporan insiden
keselamatan pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada
akar masalah
3. Untuk memperoleh data/angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian/insiden keselamatan
pasien berikutnya
5. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien
3. PROSUDER 1. Siapapun yang mengetahui/melihat terjadinya IKP terutama
dapat melaporkan kepada Sekretariat Tim Keselamatan Pasien
2. Laporan dapat dibuat secara tertulis dengan menggunakan
formulir yang tersedia atau dapat membuat laporan di Sekretariat
Tim Keselamatan Pasien paling lambat 2x24 jam
3. Laporan meliputi: kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian
nyaris cedera (KNC/Near Miss), kejadian sentinel dan lain-lain
4. Laporan saat kejadian untuk pencegahan cedera atau pertolongan
segera secara langsung memberitahukan ke dokter penanggung
jawab pelayanan
5. Laporan tertulis ditujukan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah
Sakit….. (alamat Sekretariat dan no. Telp yang bias
dihubugi)
6. Laporan tidak boleh tidak boleh difotokopi hanya disimpan di
kantor Sekretariat Tim Keselamatan Pasien. Laporan tidak bisa
disimpan di file di ruangan perawatan atau di status pasien
7. Contoh hal yang perlu dilaporkan: salah diagnose dan berakibat
buruk bagi pasien, kejadian yang terkait dengan pembedahan,
kejadian terkait pengobatan dan prosedur, kejadian yang terkait
dengan darah, kejadian yang terkait dengan IV, follow up yang
tidak memadai, pasien jatuh, benda asing yang tertinggal di
2. tubuh pasien, lain-lain kejadian yang berakibat
pasien/pengunjung cedera.
8. UNIT TERKAIT 1. Dokter
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. IPSRS
6. Komite Medik
7. Komite Keperawatan
9. DOKUMEN TERKAIT 1. Undang-undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
2. Undang-undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang-undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Mentari Kesehatan